Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN MATERI PAS BAHASA INDONESIA KELAS 7

1. TEKS DESKRIPSI
Teks deskripsi adalah teks yang bertujuan untuk menggambarkan secara rinci tentang suatu
objek, meliputi hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan secara objektif maupun subjektif sehingga
pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan suasana yang ada pada objek tersebut.

Cermati kutipan teks berikut!


Pantai merupakan tempat yang menyenangkan untuk menghabiskan liburan, menyegarkan
pikiran akan penatnya pekerjaan. Salah satu pantai yang terkenal di Jawa Barat adalah Pantai
Pangandaran. Pantai yang terletak di daerah timur Jawa Barat ini menyuguhkan pemandangan yang
indah. Pasir hitam dan air jernih terhampar luas sejauh mata memandang. Ombak yang bergulung-
gulung datang silih berganti menyambut para wisatawan seakan mengajak untuk bermain dan
berenang. Teriknya matahari terkalahkan oleh sejuknya air laut yang dingin. Dinginnya ombak yang
menghempas tubuh dan air laut yang terasa asin saat menyentuh bibir menambah keasikan saat
bermain di Pantai Pangandaran ini.

Dari kutipan teks di atas, dapat diketahui beberapa hal:


 Hal yang dapat dilihat: pemandangan yang indah, pasir hitam dan air jernih, serta ombak yang
bergulung-gulung.
 Hal yang dapat didengar: suara ombak dan pengunjung yang ramai.
 Hal yang dapat dirasakan: terik matahari, dinginnya ombak, asinnya air laut, dan keasikan bermain
di pantai.
Struktur teks deskripsi:
 Identifikasi objek: paragraf yang berisi hal-hal umum tentang objek yang dideskripsikan, seperti
alamat.
 Deskripsi bagian: paragraf yang berisi hal-hal khusus dan spesifik dari objek yang dideskripsikan,
seperti ciri-ciri, fasilitas yang tersedia, kekurangan dan kelebihan, dll.
 Penutup: simpulan atau kesan penulis terhadap objek yang dideskripsikan.

Kebahasaan teks deskrpsi:


 Preposisi Di-
Di- sebagai preposisi penulisannya dipisah, sedangkan di- sebagai imbuhan penulisannya
digabung. Di- sebagai preposisi digunakan untuk menunjukkan tempat, arah, waktu, dan benda.
 Penggunaan kata umum dan kata khusus. Kata umum adalah sekelompok kata yang memiliki
cakupan makna yang lebih luas. Contoh: bunga. Kata khusus adalah sekelompok kata yang
memiliki cakupan makna yang lebih spesifik atau sempit. Contoh: mawar, melati, anggrek,
dan dahlia.
 Penggunaan kata sifat. Ciri-ciri kata sifat: dapat diberi kata lebih, kurang, paling sangat, amat,
terlalu tidak, dapat diulang dengan awalan se- dan akhiran –nya. Contoh: baik, cantik, baru, lucu,
dll.
 Majas/Gaya Bahasa
 Majas asosiasi adalah majas yang membandingkan dua hal yang beda, tapi dianggap sama.
biasanya terdapat kata: laksana, bagai, bak, seumpama, bagaikan, dan seperti.
 Majas metafora adalah pemakaian kata/kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya,
melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
 Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati dapat melakukan
sesuatu yang dilakukan makhluk hidup.
 Majas simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol
hewan/tumbuhan untuk menyatakan maksud.
 Majas hiperbola merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga
kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
 Majas litotes adalah gaya bahasa yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan
artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Dengan kata lain, majas ini
digunakan untuk mengecilkan fakta untuk menjaga kesopanan atau menghaluskan.
2. TEKS NARASI
Teks Narasi merupakan suatu karangan yang menceritakan atau secara detail sebuah kejadian
atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Teks narasi bisa saja berjenis nonfiksi (benar-benar terjadi
atau nyata) dan fiksi (tidak benar-benar terjadi/ karangan).

Unsur Intrinsik Teks narasi


 Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari sebuah cerita.
 Alur juga disebut plot adalah rangkaian peristiwa dalam cerita.
 Latar disebut juga setting adalah tempat, waktu, dan suasana yang tergambar dalam cerita.
 Tokoh dan penokohan Tokoh adalah pelaku peristiwa dalam cerita, sedangkan penokohan adalah
penggambaran watak tokoh.
 Amanat adalah pesan yang disampaikan melalui cerita.
 Sudut pandang penceritaan juga disebut point of view adalah bagaimana penulis memosisikan diri
dalam cerita tersebut. Sudut padang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama atau akuan
(menggunakan kata ganti orang pertama dalam bercerita), dan sudut pandang orang ketiga atau
diaan (menggunakan kata ganti orang ketiga dalam bercerita atau nama tokoh).

Jenis-jenis Kata Ganti (Pronomina)


Kata ganti orang pertama Kata ganti orang kedua Kata ganti orang ketiga
Melibatkan orang yang sedang
Melibatkan orang yang diajak
Melibatkan diri sendiri dibicarakan (tidak sedang berada
bicara
di tempat pembicaraan)
 Saya (tunggal)  Anda (tunggal)  Dia (tunggal)
 Aku (tunggal)  Kamu (tunggal)  Ia (tunggal)
 Kami (jamak)  Kau/engkau (tunggal)  Beliau (tunggal)
 Kita (jamak)  Kalian (jamak)  Mereka (jamak)

Struktur teks narasi:


 Abstraksi merupakan ringkasan cerita/sinopsis yang disampaikan di awal cerita.
 Orientasi merupakan tahap pengenalan.
 Komplikasi. Pada bagian ini, tokoh mulai mengalami konflik/ problem.
 Resolusi merupakan tahap penyelesaian masalah.
 Koda (Penutup cerita). Pada bagian ini, cerita bisa ditutup dengan akhir yang menyenangkan atau
menyedihkan.

3. TEKS PROSEDUR
Teks Prosedur merupakan teks yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh
untuk mencapai tujuan.

Jenis-jenis teks prosedur:


a. Berdasarkan isi
 Teks prosedur cara membuat: Teks prosedur yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap
yang harus ditempuh untuk membuat sesuatu. Contoh: Cara membuat kue apem.
 Teks prosedur cara melakukan. Teks prosedur yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap
yang harus ditempuh untuk melakukan sesuatu. Contoh: Cara bermain petak umpet.
b. Berdasarkan tingkat kerumitan
 Teks prosedur sederhana: Prosedur yang dapat ditempuh hanya dengan dua atau tiga langkah
saja, contoh: prosedur mengoperasikan setrika.
 Teks prosedur kompleks: Prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah
tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Contoh: prosedur pembuatan
SIM (surat izin mengemudi)
Struktur teks prosedur:
 Tujuan
 Alat & bahan
 Langkah-langkah
 Penutup

Unsur kebahasaan teks prosedur:


 Kalimat interogatif, imperatif, dan deklaratif
Kalimat interogatif disebut juga kalimat pertanyaan. Kalimat pertanyaan pada teks prosedur lebih
bersifat pertanyaan retoris. Artinya, pertanyaan tersebut sebenarnya tidak memerlukan jawaban.
Kalimat imperatif disebut kalimat perintah. Kalimat perintah dalam teks prosedur digunakan
untuk memaparkan langkah-langkah. Perhatikan contoh kalimat berikut:
 Haluskan tape singkong, campur dengan gula dan ragi instan.
Kalimat imperatif dapat diubah menjadi kalimat deklaratif.
Kalimat deklaratif disebut juga kalimat berita. Perhatikan kalimat berikut:
 Tape singkong dihaluskan, dicampur dengan gula dan ragi instan.
 Penggunaan kata ganti. Penggunaan kata ganti berkaitan dengan partisipan yang digunakan. Pada
teks prosedur, terkadang penulis menggunakan kata anda, kamu, kita, atau kata ganti lainnya.
 Penggunaan verba. Verba dibedakan menjadi verba material dan verba tingkah laku. Verba
material berkaitan dengan tindakan fisik, sedangkan verba tingkah laku berkaitan dengan sikap
seseorang. Contoh verba material adalah memasak, mencuci, membaca, dan sebagainya. Contoh
verba tingkah laku adalah menolak, memutuskan, mengharuskan, menghendaki, dan sebagainya.
 Penggunaan konjungsi. Konjungsi disebut juga kata sambung. Konjungsi pada teks prosedur untuk
menyatakan syarat, urutan langkah, dan sebagainya, misalnya kemudian, lalu, setelah itu, sebelum,
jika, seandainya, dan sebagainya.
 Kata kerja aktif dan pasif. Kata kerja aktif adalah kata kerja yang berawalan me- dan ber-,
sedangkan kata kerja pasif adalah kata kerja yang berawalan di- dan ter-.
 Penggunaan kata yang menunjukkan ukuran. Contoh: 275 gr tepung beras, 150 ml air kelapa, 100
gr tepung beras

Anda mungkin juga menyukai