SYAHRIL SAHLIHIN
MATERI
KUIS
PETUNJUK
Berdasarkan hal itu, maka teks deskripsi adalah teks yang berisi penggambaran suatu
objek, baik makhluk hidup, benda, tempat, atau peristiwa secara terperinci, sehingga
pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau mengalami sendiri hal yang
dideskripsikan oleh penulis. Oleh karena itu, ketika membuat teks deskripsi, pilihlah
objek-objek yang juga bisa dibayangkan oleh pembaca ya.
Untuk teks deskripsi yang menggambarkan objek makhluk hidup, kamu bisa
mendeskripsikan orang tua, sahabat, hewan, tumbuhan, atau idolamu. Sementara
untuk benda, kamu bisa mendeskripsikan alat musik, laptop, kendaraan, dan
sebagainya.
Selain itu, kamu juga bisa mendeskripsikan tempat dan peristiwa, seperti kamar,
rumah adat, gunung, pantai, bencana banjir, demonstrasi, maupun pentas seni.
Gimana, sudah nggak bingung lagi dong mau pilih objek apa untuk dideskripsikan?
Baca juga: 10 Contoh dan Struktur Teks Deskripsi dengan Berbagai Tema
Dari segi tujuan, teks deskripsi dibuat untuk menggambarkan objek serinci dan
selengkap mungkin dari sudut pandang penulis. Dengan begitu, pembaca bisa
membayangkan objek tersebut seolah-olah mengalaminya sendiri. Itu sebabnya,
teks deskripsi melibatkan 5 kesan atau panca indera dari penulisnya. Melihat,
mendengar, mengecap, merasa, dan mencium.
Ciri objek yang digambarkan pada teks deskripsi bersifat khusus, individual dan
personal. Artinya, hasil pengamatan objek yang dideskripsikan bisa jadi berbeda
meskipun jenisnya sama. Contoh, ketika menulis teks deskripsi tentang tempat
wisata, kamu menggambarkan tempat tersebut terlalu ramai dan sesak. Namun,
bisa saja temanmu menggambarkan tempat tadi sebagai objek wisata yang seru
untuk dikunjungi beramai-ramai.
Ingat ya, meskipun objeknya sama, hasil penggambaran setiap penulis bisa berbeda,
lho.
3. Ciri Teks Deskripsi dari Segi Isi
Ciri teks deskripsi yang terakhir yaitu dari segi isi. Sebuah teks deskripsi harus
memuat informasi yang lengkap, jelas, rinci dari pengamatan penulis. Teks deskripsi
dibuat berdasarkan pendapat personal (subjektif), sehingga akan ditemukan penggunaan kata-
kata sifat.
Contoh: “Kucingku berumur 1 tahun. Bulunya halus, lebat, berwarna abu-abu. Ekornya
panjang dan bergoyang setiap kali aku memanggil namanya. Sungguh lucu dan
menggemaskan…”
Teks deskripsi berdasarkan bentuk terdiri dari teks deskripsi yang berdiri sendiri dan
teks deskripsi yang termasuk dalam bagian teks lain.
Artinya teks tersebut berdiri sendiri dan tidak dicampuradukkan dengan teks lain.
Artinya teks tersebut hanya muncul sekilas di dalam cerita pendek, novel, lirik lagu,
atau iklan.
2. Berdasarkan Isi
Teks deskripsi berdasarkan isi terdiri dari teks deskripsi spasial, objektif, dan
subjektif.
Teks yang menggambarkan objek dengan sudut pandang ruang dan waktu.
Teks yang memuat informasi sebuah objek dengan apa adanya tanpa harus diberi
opini tambahan.
Teks yang memuat informasi dengan tambahan opini penulis sesuai dengan apa
yang dilihat, didengar, atau dirasakannya.
Ada 3 struktur teks deskripsi, yaitu identifikasi, deskripsi bagian, dan simpulan/kesan.
Oke, kita bahas satu per satu, ya.
1. Identifikasi
Struktur identifikasi adalah bagian awal dari teks deskripsi yang berisi pengenalan
nama objek, makna nama, lokasi, sejarah lahirnya, atau gambaran umum lainnya
tentang objek yang dideskripsikan.
Misalnya, kamu memiliki objek pantai, kamu bisa menginformasikan nama dan
lokasi dari pantai tersebut. Kamu dapat menuliskan betapa terkenalnya pantai itu.
2. Deskripsi Bagian
Struktur deskripsi bagian adalah gambaran rinci dari sudut pandang penulis tentang
suatu objek. Penulis menggambarkan apa yang telah ia lihat, dengar, dan rasakan
selama mengamati objek pilihannya. Jadi, pada bagian ini, penulis bisa
menggambarkan tiap bagian yang ada di objeknya.
3. Simpulan/Kesan
Struktur simpulan/kesan adalah bagian yang berisi kesimpulan atau kesan dari hasil
pengamatan penulis terhadap objek. Namun, bagian ini bersifat opsional. Artinya,
boleh dituliskan ataupun tidak.
Contoh: “Meskipun pantai ini indah, tetapi banyak pengunjung yang masih membuang
sampah sembarangan..”
Ejaan mencakup penulisan huruf kapital. Ada 5 aturan mengenai penggunaan huruf
kapital, yakni:
Sedangkan Tanda Baca membahas penggunaan tanda titik dan koma dalam teks
deskripsi:
Baca juga: 600 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Kamu Wajib Tahu!
2. Sinonim
Sinonim adalah kesamaan makna antara satu kata dengan kata lainnya. Di dalam
teks deskripsi, sinonim dapat digunakan untuk mengganti kata agar tidak
membosankan untuk dibaca.
Contoh: Toko itu menjual berbagai jenis bunga. Ada bunga mawar, melati, anggrek,
kenanga, lili, sampai kamboja.
Kata umum dalam kalimat tersebut adalah ‘bunga’. Sementara kata khususnya yaitu
‘mawar’, ‘melati,’ ‘anggrek’, ‘kenanga,’ ‘lili’, dan ‘kamboja’.
4. Kata Sifat
Kata sifat atau adjektiva merujuk pada keterangan pada objek yang dideskripsikan.
Kata ini juga sering diawali dengan kata ‘lebih’ dan ‘sangat’. Contoh: ‘sangat
jernih’, ‘lebih bersih‘, dan sebagainya.
5. Kalimat Perincian
Kalimat perincian dalam teks deskripsi berguna untuk menjelaskan objek sehingga
mudah dibayangkan oleh pembaca.
Contoh: “Bunga mawar adalah bunga kesukaanku. Wanginya harum dan memiliki banyak
warna. Tetapi, kita harus berhati-hati saat memegangnya. Sebab, bunga mawar mempunyai
batang berduri yang bisa membuat tangan terluka,”
Aku memiliki seekor kucing bernama Love. Ia berjenis kelamin betina dan keturunan
ras Mainecoon. Love adalah kesayangan keluargaku. Ia selalu membuat kami gemas dengan
tingkah lakunya.
Love berusia 1 tahun. Bulunya halus, lebat, berwarna abu-abu. Biru cerah adalah warna
matanya. Ekornya panjang dan bergoyang setiap kali aku memanggil namanya. Love
mempunyai dua telinga yang meruncing layaknya serigala.
Love suka sekali makan. Itu sebabnya ia cepat membesar. Sekarang, beratnya mencapai 5
kilogram. Meski begitu, Love tetap lincah bergerak kesana-kemari. Tetapi, aku harus
waspada saat mengajaknya bermain, karena Love sesekali suka mencakar.