Anda di halaman 1dari 39

BAB 4

TEKS CERITA FIKSI


I. Penjelasan Tujuan (KD)
NO Tujuan
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini,
dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan
3.2 Membandingkan teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan
3.3 Menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan

Mengevaluasi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
3.4
dalam novel berdasarkan kaidah-kaidah baik melalui lisan maupun tulisan
Menginterpretasi makna teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan
4.1 cerita fiksi dalam novel baik secara lisan maupun tulisan
Memproduksi teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
4.2
dalam novel yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan
maupun tulisan

4.3 Menyunting teks cerita sejarah, berita, iklan, editorial/opini, dan cerita fiksi
dalam novel sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan
maupun tulisan

II. Penjelasan Teori


A. PENGERTIAN

Teks cerita fiksi adalah cerita rekaan. Teks cerita fiksi dibuat berdasarkan hasil olah
imajinasi pengarangnya secara artistik dan intens yang diwarnai oleh kultur, pengalaman
batin, filosofi, religiusitas, dan latar belakang pengarang lainnya.Teks cerita fiksi merupakan
salah satu genre karya sastra yang berisi cerita rekaan hasil imajinasi pengarang. Imajinasi
pengarang teks cerita fiksi tersebut diolah berdasarkan pengalaman, pandangan, tafsiran,
kecendikiaan, wawasan, dan penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa nyata
maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Cerita fiksi adalah cerita rekaan buatan yang dibuat pengarang, dimana cerita di
dalamnya menjadi bermakna dikarenakan daya khayal, angan angan atau fantasi olah fikir ide
kreatifitas penulis.

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Umumnya sebuah
novel bercerita tentang tokoh tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari hari,
dengan menitikberatkan pada sisi sisi yang aneh dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari
bahasa italia 'novella' yang berarti kutip sebuah kisah, sepotong berita kutip. Dan novel
memiliki cerita yang lebih kompleks dari novel.

B. STRUKTUR TEKS CERITA FIKSI


Struktur teks cerita fiksi meliputi 5 bagian yaitu :

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 1


(1) Abstrak: Gambaran atau ringkasan awal cerita
(2) Orientasi: Bagian awal teks cerita yang berisi pengenalan tokoh
(3) Komplikasi: Bagian dimana masalah mulai muncul
(4) Evaluasi: Bagian dimana masalah mulai memuncak
(5) Resolusi: Bagian dimana terdapat penyelesaian masalah
(6) Koda: Bagian terdapat pesan penulis

C. KAIDAH KEBAHASAAN
(1) Unsur Intrinsik Cerita
1. Tema

Tema adalah gagasan pokok atau permasalahan yang mendasari isi cerita.

2. Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan atau tingkat
pentingnya dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan. Sedangkan
penokohan berkaitan dengan bagaimana sifat-sifat tokoh itu digambarkan dalam cerita
tersebut oleh pengarang.

3. Latar/setting

Dalam arti luas, latar meliputi latar tempat, latar waktu, latar suasana saat kejadian atau
peristiwa itu terjadi.

Latar tempat merupakan gambaran tempat atau lokasi terjadinya peristiwa dalam cerita.

Latar waktu meliputi waktu cerita dan waktu penceritaan.

Latar suasana adanya suasana disekeliling saat terjadinya peristiwa yang menjadi pengiring
atau latar belakang kejadian.

4. Alur

Alur adalah jalinan atau rangkaian peristiwa dalam suatu cerita. Dalam teks cerita fiksi,
terdapat 3 jenis alur yaitu alur maju, alur mundur, alur kilas balik. Pada teks cerita fiksi, tidak
selalu satu jenis alur yang digunakan, terkadang penulis sengaja mencampurkan dua jenis alur
dalam ceritanya.

5. Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara dan atau pandangan yang digunakan oleh pengarang sebagai
sarana untuk menyajikan tokoh, latar, tindakan, dan berbagai peristiwa yang membentuk
cerita dalam sebuah karya cerita fiksi kepada pembaca.

Sudut pandang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

 Sudut pandang orang pertama (Akuan sertaan dan taksertaan)


Sebuah cerita disampaikan oleh seorang tokoh dalam cerita maka cerita disampaikan
oleh aku atau saya.
 Sudut pandang orang ketiga (Diaan Serba tahu dan terbatas)

Sebuah cerita disampaikan bukan oleh seorang tokoh yang ada dalam cerita, tapi oleh
penulis yang berada di luar cerita, maka tokoh cerita disebut dia atau ia.
MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 2
6. Amanat

Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca yang disampaikan melalui karya berupa
teks cerita fiksi tersebut.

(2) Adverbia (Kata Keterangan)

(bahasa latin, "untuk" dan verbum, "kata") adalah kelas kata yang memberikan
keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat), yang
bukan nomina (kata benda). Contoh adverbia misalnya sangat, amat, tidak.
Cara penggolongan kata keterangan keterangan bermacam-macam tergantung dari
sumber rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara pembagian kata keterangan.
1. Kata keterangan alat. Misalnya: dengan.
2. Kata keterangan kesertaan. Misalnya: bersama.
3. Kata keterangan perlawanan. Misalnya: meskipun.
4. Kata keterangan tujuan. Misalnya: untuk.
5. Kata keterangan sebab. Misalnya: karena.
6. Kata keterangan akibat. Misalnya: maka.
7. Kata keterangan waktu. Misalnya: kemarin, besok.
8. Kata keterangan tempat. Misalnya: sana, sini.
9. Kata keterangan syarat. Misalnya: jika.
10. Kata keterangan derajat. Misalnya: sedikit, banyak.
11. Kata keterangan keadaan. Misalnya: sungguh-sungguh.
12. Kata keterangan kepastian. Misalnya: mungkin.
(3) Majas
Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis untuk menyampaikan sebuah
pesan secara imajinatif dan kias. Hal ini bertujuan membuat pembaca mendapat efek
tertentu dari gaya bahasa tersebut yang cenderung ke arah emosional. Biasanya, majas
bersifat tidak sebenarnya alias kias ataupun konotasi.

 Majas Perbandingan

Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyandingkan atau
membandingkan suatu objek dengan objek lain melalui proses penyamaan, pelebihan, ataupun
penggantian. Dalam majas perbandingan, dikenal beberapa subjenisnya.
1. Personifikasi
Gaya bahasa ini seakan menggantikan fungsi benda mati yang dapat bersikap layaknya
manusia.
Contoh Majas: Daun kelapa tersebut seakan melambai kepadaku dan mengajakku untuk
segera bermain di pantai.

2. Metafora
Yaitu meletakkan sebuah objek yang bersifat sama dengan pesan yang ingin disampaikan
dalam bentuk ungkapan.
Contoh: Pegawai tersebut merupakan tangan kanan dari komisaris perusahaan tersebut.
Tangan kanan merupakan ungkapan bagi orang yang setia dan dipercaya.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 3


3. Asosiasi
Yaitu membandingkan dua objek yang berbeda, namun dianggap sama dengan pemberian
kata sambung bagaikan, bak, ataupun seperti.

4. Hiperbola
Yaitu mengungkapkan sesuatu dengan kesan berlebihan, bahkan hampir tidak masuk akal.
Contoh: Orang tuanya memeras keringat agar anak tersebut dapat terus bersekolah. Memeras
keringat artinya bekerja dengan keras.

5. Eufemisme
Gaya bahasa yang mengganti kata-kata yang dianggap kurang baik dengan padanan yang
lebih halus.
Contoh: Tiap universitas dan perusahaan sekarang diwajibkan menerima difabel.

Difabel menggantikan frasa “orang cacat”/berkebutuhan khusus..

(4) Kata Sifat (Adverbia)


kata sifat (adjektiva) adalah suatu kelas kata yang merubah suatu kata benda ataupun
kata ganti, dengan menjelaskan serta membuat kata tersebut menjadi lebih khusus (spesifik)
yang bisa menjelaskan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, ataupun penekanan dari suatu
kata.
Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan
pembanding yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :

a. Paling
Contohnya adalah paling cantik, paling indah, paling tampan dan lain sebagainya.

b. Lebih
Contohnya adalah lebih cantik, lebih indah, lebih tampan dan lain sebagainya.

c. Kurang
Contohnya adalah kurang cantik, kurang indah, kurang tampan dan lain sebagainya

Kata sifat (adjektiva) dapat ditambahkan atau diberikan dengan kata keterangan
penguat yang menggunakan dari kata seperti berikut dibawah ini :

a. Benar
Contohnya adalah menawan benar, indah benar, dermawan benar dan lain sebagainya.

b. Sekali
Contohnya adalah menawan sekali, indah sekali, dermawan sekali dan lain sebagainya.

c. Terlalu
Contohnya adalah terlalu menawan, terlalu indah, terlalu dermawan dan lain sebagainya

Kata sifat (adjektiva) bisa diingkari/ditolak dengan kata “tidak”. Contohnya adalah
sebagai berikut :
a. Tidak pandai.
b. Tidak buruk.
c. Tidak benar.
d. Tidak tampan.
e. Tidak dermawan.
f. Tidak sabar.
g. Tidak ramah.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 4


h. Tidak cantik dan lain sebagainya.

Kata sifat (adjektiva) bisa diulang-ulang (kata pengulangan) dengan diawali (se-) dan
diakhiri dengan (-nya). Contohnya adalah seperti berikut :
a. Sebaik-baiknya.
b. Setulus-tulusnya.
c. Semulus-mulusnya.
d. Selancar-lancarnya.
e. Sebanyak-banyaknya.
f. Seburuk-buruknya.
g. Secantik-cantiknya.
h. Setampan-tampanya dan lain sebagainya.

Kata sifat (adjektiva) terdapat didalam kata-kata tertentu yang menggunakan akhiran
seperti berikut :

a. Akhiran –er
Contohnya adalah karier, honorer, kaskuser, hijaber dan lain sebagainya.

b. Akhiran –wi
Contohnya adalah manusiawi, duniawi, surgawi, kimiawi dan lain sebagainya.

c. Akhiran -iah
Contohnya adalah alamiah, islamiah, ilmiah dan lain sebagainya.

d. Akhiran –if
Contohnya adalah naif, positif, aktif, pasif, naratif, konsumtif dan lain sebagainya.

e. Akhiran –al
Contohnya adalah normal, formal, struktural, fungsional, netral dan lain sebagainya.

f. Akhiran –ik
Contohnya adalah elektrik, munafik, menarik dan lain sebagainya.

Kata sifat (adjektiva) bisa diingkari/ditolak dengan kata “tidak”. Contohnya adalah
sebagai berikut :

a. Tidak pandai.
b. Tidak buruk.
c. Tidak benar.
d. Tidak tampan.
e. Tidak dermawan.
f. Tidak sabar.
g. Tidak ramah.

III. Contoh Teks Cerita Fiksi


Nyanyian Sunyi dari Indragiri

Dia ingat lelaki itu, lelaki pemberani dan misterius. Lelaki yang mau melawan badai,
membunuh beruang bahkan ketika usianya sendiri belum sepuluh tahun dan melawan
kekuatan apapun yang dianggapnya salah dan merugikan orang lain.
(NSdI, 2004:1—2)

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 5


Guntingan koran itu masih ada di mejanya. Tidak semua koran menulis tentang
peristiwa itu, hanya beberapa. Dan yang beberapa itulah yang membuatnya tersentak. Ada
yang nyeri dalam dadanya, ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu? Tidakkah
salah korankoran itu menulis tentang hilangnya lelaki itu terbawa arus Sungai Indragiri yang
menenggelamkan beberapa kampung di Indragiri? (NSdI, 2004:1)
Dia senang bisa memandang lelaki itu; melihat dari dekat wajahnya yang tidak terlalu
halus—pori-porinya terlihat dan rahangnya yang menyembul....
(NSdI, 2004:4)
Aku juga pergi tanpa kata-kata, tetapi sekilas aku bisa melihat ekspresi Kalid yang
dingin. Betul-betul dingin dan beku.
(NSdI, 2004:6)
Kami memang bekerja keras untuk meyakinkan publik, baik di media massa maupun
di persidangan bahwa pembakaran base camp yang dilakukan oleh Kalid dan teman-
temannya, hanyalah sebuah akibat dari sebuah keputusan pemerintah ketika menerbitkan SK
HPH untuk PT Riau Maju Timber yang sahamnya mayoritas dimiliki DC. (NSdI, 2004:8)

“...Tetapi Yang Mulia, apakah kita juga harus membiarkan ketika masyarakat kecil
yang seharusnya mendapatkan perlindungan hukum, diperlakukan tidak adil oleh hukum yang
justru melindungi pihak lain dengan memakai kata sebagai aset pemerintah? Bahwa hukum
yang dibenarkan itu hanya untuk melindungi kelompok kecil yang memiliki modal dan bisa
membayar semuanya? Apakah banjir bandang yang selalu datang setiap tahun yang sering
menelan korban rakyat kecil, tidak bisa menjadi alasan bahwa semua itu adalah akibat dari
eksplorasi hutan yang berlebihan di daerah sekitar? Mengapa kita harus menyebutnya bahwa
itu hanya sebuah bencana alam yang diberikan oleh Tuhan...?” (NSdI, 2004:9)
Kalid divonis setahun dua bulan oleh hakim. (NSdI, 2004:12)
Ketika hakim selesai membaca keputusan, kembali, mereka kalap dan mengatakan
bahwa hukuman itu tidak adil untuk Kalid. “Yang pantas dihukum itu Dedi Chandra dan
antek-anteknya!” teriak mereka. “Hakim telah dibayar oleh Dedi Chandra!” teriak yang lain.
(NSdI, 2004:12)
Engkau tahu, aku lahir dan besar di sebuah kampung terisolir yang hingga kini masih
seperti itu ketika aku meninggalkannya hampir tujuh tahun lalu. Kemiskinan bukan lagi hal
baru, dan itu yang terus menerus kami lawan. Tetapi kemiskinan itu semakin bertambah
dengan penderitaan yang kami, orang kampung, sulit mencari solusinya. Bahkan, saking
bodohnya, engkau tentu tahu kisah tentang Fatimah dan Ipah, dua wanita yang dikorbankan
kepada penunggu Sungai Indragiri ketika musim panas melanda kampung kami selama
berbulan-bulan. Itu bukan sebuah bagian dari budaya, Alia, tetapi itu adalah bentuk ironis dari
kebodohan kami. (NSdI, 2004:18)
Mulanya, dengan inisiatif sendiri, aku datang ke kantor Dinas Kehutanan di Rengat
ketika libur kuliah dan mengatakan kepada mereka bahwa aktivitas PT Riau Maju Timber di
kampung kami harus dihentikan. Sebab, lambat-laun hutan di kampung kami habis dan banjir
selalu datang menenggelamkan kampung kami. Tapi apa jawaban mereka? “Tidak hanya di
kampungmu hutan ditebang, tetapi mengapa hanya kamu yang melapor? Itu bukan urusan
kamu, pemerintah yang memberi izin!” (NSdI, 2004:19)
Namun, aku benar-benar terpukul ketika musim hujan di bulan September, aku
kehilangan abah. Aku tak bisa pulang ketika itu, karena permukaan Sungai Indragiri naik dan

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 6


gemuruh alirannya seperti ombak yang bergulung berwarna kuning. Aku menginap di rumah
penjaga sekolah selama tiga hari. Ketika hari Sabtu tak hujan, aku pulang dan bisa
menyeberang. Namun yang kudapati di sana, umi tidak di rumah dan seluruh penduduk
kampung berdoa, membaca Surat Yasin. Aku bertanya siapa yang meninggal dan mereka
diam semua.... Umi kemudian meminta saya mendekat dan mengatakan, “Relakan abahmu...”
(NSdI, 2004:21)
Apakah ada jaminan bagi kami, bagi umi dan warga kampung ini bahwa dengan
semua penderitaan itu akan masuk surga? “Tuhan tidak ada di sini, Ustaz...” kataku perlahan
kepada Ustaz Mahyudin setelah acara yasinan selesai. ...Aku diam. Namun sejak itu, aku
sudah pergi dari Tuhan dan tak menyentuh surau atau kitab suci lagi. Aku kecewa sekali.
Mungkin imanku yang pendek, tetapi kenapa semua menjadi tidak adil untuk kami? (NSdI,
2004:22)
Bulan April 1998, sekilas, dari siaran radio yang aku dengar, keadaan politik memang
memburuk akibat jatuhnya harga rupiah. Tetapi bagi kami, naiknya dolar malah
melambungkan harga getah karet, dan harga kayu juga naik drastis. Inilah yang kemudian
memulai segalanya. (NSdI, 2004:22)
Markoni datang ke rumah dan mengatakan bahwa PT Riau Maju Timber sudah
melakukan penebangan kayu hampir sampai perbatasan kampung kami. Beberapa hutan di
kampung sebelah sudah lenyap dan tinggal semak yang akan mudah termakan api kalau
musim panas datang pertengahan tahun nanti. “Saya kemarin sempat masuk ke lokasi
penebangan mereka, Bang. Sebentar lagi mungkin hutan yang di sebelah barat kampung kita
ini sudah habis. Sejak Abang pergi kuliah, kami tak boleh lagi pergi membalak ke hutan.
Mereka bilang hutan kita ini masuk HPH mereka...” (NSdI, 2004:22—23)
Di depan beberapa pemuda, suatu malam, aku menjelaskan bagaimana tamaknya
perusahaan-perusahaan besar dalam menjalankan bisnisnya. “Kapitalis modern tak
membutuhkan tenaga kerja yang berlebihan. Mereka pelit memberikan kesejahteraan kepada
pekerja. Jangan percaya kepada masa depan cerah yang mereka janjikan. Temanteman, dari
dulu hingga sekarang, kita tetap miskin, sementara mereka selalu datang dan pergi membawa
kekayaan alam kita. Tak ada agama yang bisa membebaskan masyarakat dari kemiskinan ini.
Dalam Islam, Tuhan juga mengatakan bahwa yang menentukan nasib seseorang adalah orang
itu sendiri. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu umat, kalau umat itu sendiri tidak mau
mengubahnya. Artinya apa, kita sendiri yang harus bekerja keras untuk keluar dari masalah
ini...” (NSdI, 2004:25)
Ya, siapa yang tak kenal DC? Melawan dia berarti siap menentang maut. Tetapi aku
tak hendak melawan dia. Aku hanya mengatakan kepada penduduk bahwa yang
membebaskan kemiskinan adalah keyakinan diri kita sendiri. Malam yang kering pada 12
Agustus 1998 itulah, aku merasa menjadi manusia yang berani melawan sesuatu yang
memang harus dilawan. Aku menjadi paham, bahwa tak ada penunggu Sungai Indragiri, yang
ada hanyalah perusahaan HPH yang menghabiskan hutan dan membuat bencana setiap
tahunnya. (NSdI, 2004:28)
Malam itu kami bergerak sekitar 30 orang laki-laki dan berkumpul di rumah Markoni.
Kami berjalan tanpa penerangan menuju kompleks perusahaan itu dengan membawa beberapa
jeriken minyak bensin dan masing-masing orang membawa geretan pemantik api. (NSdI,
2004:28)
Tak ada yang bisa menyelamatkan base camp itu dari amukan api. Bangunan yang
hampir seluruhnya terbuat dari kayu tersebut menjadi makanan empuk api yang kemudian

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 7


membumbung dan menjadi bola api raksasa terlihat dari jauh yang memecah kesunyian
kampung itu. (NSdI, 2004:30)
Kedua penjaga itu terkejut dan dia lebih terkejut lagi karena pada saat yang
bersamaan, semua pagar keliling sudah menyala dan beberapa saat setelah itu seluruh
bangunan di dalam kompleks itu menyala. Malam itu, ada api yang membakar, seperti dadaku
yang dibakar dendam! (NSdI, 2004:30)
Aku memang terseret dendam pribadi, dan masyarakat kampungku juga marah!
(NSdI, 2004:30)
Yang ada dalam pikiranku sejak aku mulai memahami pedihnya menjadi orang miskin
adalah bagaimana supaya kami semua di kampung diperhatikan; sekolah dibangun dengan
layak, jalan dan jembatan dibuat dan orang-orang di kampung kami tidak bermental
terbelakang seperti itu. (NSdI, 2004:31-32)
Mereka dekat dengan sebuah ornamen modern berupa perusahaan pengolahan kayu,
tetapi mereka menjadi buruh dan bahkan budak di tanah mereka sendiri. Mereka tak bisa
berbuat banyak. Kami tak bisa lagi mencari kayu barang dua atau tiga kubik seminggu dan itu
dilakukan dengan gotong royong, karena penguasaan hutan sudah dimiliki oleh perusahaan
itu. Kami hanya bisa menakik getah, mencari ikan di sungai dan menjualnya ke pasar.
Sementara, setiap musim panas kami kebagian asap tebal, dan setiap musim hujan kami
mendapatkan banjir bandang. (NSdI, 2004:32)
Namun dia tetap ngotot agar bisa tetap sekolah yang jaraknya sekitar 15 kilometer ke
kota kecamatan. Dan untuk sampai ke sana, dia harus naik perahu ke arah hilir selama
setengah jam, menyambung lagi dengan angkutan pedesaan ke arah kota kecamatan.
Pulangnya, dia juga harus menempuh rute yang sama ketika pergi. (NSdI, 2004:35)
Namun dia tetap memiliki keinginan itu; menjadi guru dan mengajar anak-anak di
kampungnya, agar tidak hanya sekadar bisa tulis-baca Alquran seperti selama ini
didapatkannya dari guru mengaji di surau ketika malam setelah sholat Maghrib. Dia ingin
menjadi guru, agar anak-anak di kampung ini bisa sekolah yang lebih tinggi; menjadi insinyur
untuk membangun jembatan dan jalan di kampungnya, atau menjadi pejabat agar punya
pikiran untuk membangun sekolah di kampungnya. (NSdI, 2004:35)
Yang penting dia berangkat dulu, melihat kondisi. Kalau memang tak memungkinkan,
dia akan mencari pekerjaan dulu, mengumpulkan uang, dan setelah itu baru kuliah. Dia bisa
istirahat setahun tak kuliah, ini banyak dilakukan mahasiswa yang kesulitan dana.(NSdI,
2004:37)
Tahun 1986, inilah tahun terburuk dalam sejarah bencana di kampungnya. Dia baru
tamat SD ketika itu dan umurnya baru 12 tahun. Meski masih bau ingus, tetapi dia ingat betul
semua yang terjadi di kampungnya; panas terik sepanjang tahun, beras menjadi langka, pohon
karet tak mengeluarkan getah karena tak tersiram air. Penduduk kampung itu akhirnya banyak
yang mencari ubi dan talas ke kampung lain untuk sekadar mempertahankan hidup. (NSdI,
2004:38)
Panas terik masih terus memanggang kampungnya, juga kampungkampung lain di
pinggir sungai itu. Asap mengepul dari hutan-hutan di pinggir kampung yang sudah banyak
terbakar. Hampir setiap hari pula, dia selalu mendengar suara mesin penebang kayu meraung-
raung tidak siang tidak malam dan beberapa hari kemudian kayu-kayu, yang sudah dirajang
dengan rapi baik berbentuk papan maupun batangan segi empat dikeluarkan oleh

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 8


serombongan kerbau dari hutan. Sesampai di pinggir sungai, ada orang yang mengikatnya
dengan tali atau kawat dan kemudian dalam jumlah besar dialirkan ke arah hilir sungai dan
dikendalikan oleh kepompong bermesin diesel. Hampir setiap hari, dalam panas yang
memanggang kampung itu, hal seperti itu terjadi; raungan gergaji sepanjang hari, suara
gedblar kayu tumbang, kayu yang ditarik kerbau keluar dari hutan menuju pinggir sungai, dan
rombongan aliran kayu ke arah hilir. (NSdI, 2004:39—40)
“Karena mereka menghancurkan hutan yang menyerap dan menyimpan air saat musim
hujan dan mengeluarkannya saat musim panas seperti sekarang. Lihatlah, air sungai sudah
hampir mengering dan kita kehilangan mata pencaharian karena ikan-ikannya sudah habis, tak
ada air.” (NSdI, 2004:41)
Namun, ternyata berhari-hari kemudian hujan benar-benar tak berhenti. Air sungai
naik hingga ke rumah panggung. Suara gemuruh datang seperti air bah yang menggulung,
atau bunyi ombak badai di lautan ganas. Yang datang beberapa saat setelah itu, benar, air
menggulung dan rumah-rumah penduduk terhempas seperti suara kapal yang pecah dihantam
badai. Banjir benar-benar datang dan mereka tak sempat menyelamatkan apa-apa.... Banyak
rumah yang hancur, ternak yang terbawa air, dan korban jiwa yang belum terhitung. (NSdI,
2004: 49—50)
Seminggu hujan tak berhenti dan kampung itu benar-benar menjadi danau baru,
mungkin juga puluhan kampung lainnya di sepanjang aliran sungai. Kalid juga masih ingat
ketika itu, setelah air surut dan normal, kampung itu dilanda wabah kolera. Penyakit itu
datang tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Banyak yang meninggal
ketika itu, sekitar pertengahan tahun 1986, karena bantuan obat-obatan dan dokter dari kota
terlambat. Transportasi yang susah membuat distribusi bantuan tersendat, ini belum lagi
masalah birokrasi yang selalu menjadi penghambat penyaluran bantuan dalam bencana
apapun. (NSdI, 2004:51)
Penebangan hutan yang tidak terkontrol dan pembakaran yang dilakukan membuat
bencana itu selalu datang. Hampir setiap tahun juga, Kalid selalu menyaksikan kampungnya
menjadi danau berwarna kuning dan seluruh warga kampung harus mengungsi ke bukit
selama beberapa hari sampai air surut. ( NSdI, 2004:53)
Hingga kemudian seluruh penduduk kampung itu tersadar, di suatu malam yang
kering, base camp perusahaan itu terbakar. Apinya menjulur ke atas di malam yang gelap di
tengah hutan, menjulur seperti ingin menjilat apa saja untuk dimakan dan dihancurkan. (NSdI,
2004:57)
Ada air bandang manghancurkan kampung. Ada kebakaran; kabut, jerebu... Ada luka,
sakit hati dan kebencian yang membludak di dada. Kebencian yang berasal dari kekecewaan
karena ketidakadilan: kepemilikan yang tercabut dan diambil dengan paksa. Mereka memiliki
izin dari pemerintah, tetapi tanah ini bukan tanah pemerintah. Tanah ini milik manusia;
rakyat, orang-orang yang tinggal, lahir dan besar di tanah ini. (NSdI, 2004:58)
Tetapi aku sadar sesadar-sadarnya, bahwa tatapan matanya yang sangat tajam ketika
kami pertama kali bertemu—bukan bertemu, aku yang memandangnya dari kejauhan—
menjelang senja beberapa waktu sebelum huru hara itu, telah mengubah seluruh tatanan
pemikiranku selama ini.
(NSdI, 2004:60)

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 9


Dan inilah yang ingin kuceritakan di sini. Tentang laki-laki misterius yang telah
merampas separuh hidupku, yang membuat aku merasa hidup dan meninggalkan banyak hal
yang selama ini kumiliki. Meski untuk itu, aku juga kehilangan banyak hal...(NSdI, 2004:61)
Maret 2000. Penjara telah mengajarkan aku banyak hal. Paling tidak, aku semakin
memahami bahwa di tempat yang terkungkung seperti itu, aku malah menemukan kebebasan
untuk melakukan banyak hal, termasuk berpikir bagaimana mencari kehidupan yang lebih
baik suatu saat nanti. Di penjara, aku banyak memiliki waktu untuk merenung dan belajar
menghargai orang lain, meski banyak orang yang tak mau menghargaiku. Aku maklum,
mereka kebanyakan memang residivis dan terbiasa dalam kehidupan yang keras. (NSdI,
2004:62)
Namun ketika sampai di Rimbo Pematang, tak kudapati umi. Aku hanya menemukan
gundukan tanah merah di pinggir hutan dan jawaban para tetangga tentang meninggalnya
perempuan yang paling kucintai itu beberapa hari sebelumnya. (NSdI, 2004:62)
Tengah malam aku meninggalkan Rimbo Pematang, meninggalkan segala cinta yang
kumiliki di kampung itu. Meninggalkan semuanya. Aku berlari membawa sayatan yang
sangat pedih. Aku berjalan kaki beberapa jam dan tiba di Lintas Timur ketika hawa dingin
menusuk tulang, dan aku tak tahu harus ke mana. Sebuah bus ke arah utara berhenti dan aku
naik. Paginya, bus berhenti di Pekanbaru dan aku turun di kota itu. Aku pernah beberapa kali
ke Pekanbaru, tetapi aku tidak kenal betul dengan Pekanbaru karena aku lebih kenal Kota
Jambi, tempat aku kuliah, selain jarak yang lebih dekat ke Jambi ketimbang ke Pekanbaru.
(NSdI, 2004:63)
Kubiarkan cambang, kumis, dan jenggotku memanjang, juga rambutku, supaya tak
ada orang yang mengenaliku, meskipun aku yakin tak ada orang yang mengenaliku di kota ini
meski kasusku dimuat di beberapa koran. (NSdI, 2004:63)
Di dekat penginapan itu, ada rumah makan Padang yang cukup ramai. Aku menemui
salah seorang pemiliknya dan mengatakan ingin bekerja sebagai apapun, yang penting
menyambung hidup. Si pemilik rumah makan itu, orang memanggilnya Ajo Yusrizal, tertawa
mendengar apa yang kukatakan... Dia mengatakan bahwa sebenarnya semua tempat sudah
cukup. Namun kemudian dia bilang, kalau aku mau, aku bekerja dulu di belakang sebagai
tukang cuci piring. (NSdI, 2004:64)
Rambutnya gondrong awut-awutan, hampir seluruh mukanya ditutupi bulu lebat....(NSdI,
2004:75)
“Begitu dong. Sekali-kali tersenyum dan tertawa. Jangan menjadi Mr. Cool, aku kan
jadi kikuk terus kalau kamu selalu diam...” katanya lagi.(NSdI, 2004:83)
Namun, DC dan perusahaannya telah menghancurkan semuanya. Aku berubah
menjadi emosional dan gampang marah serta selalu memendam dendam. Aku sakit hati dan
selalu memendam perasaan ingin menghancurkannya suatu saat nanti kalau ketemu dia, atau
siapapun orang dekatnya. Dia telah menghancurkan semuanya; banjir dan kekeringan karena
hutan di sekitar kampungku habis, abah terbawa aliran sungai dan jasadnya pun aku tak
pernah melihatnya, aku bersama teman-teman membakar base camp dan kemudian masuk
penjara yang mungkin membuat umi tertekan batin karena anak satusatunya berurusan dengan
masalah kriminal dan akhirnya meninggal hanya beberapa hari sebelum aku keluar dari
penjara. Tidak cukupkah itu menjadi alasan untuk menghancurkannya? (NSdI, 2004: 86)
“Aku ingin dia hancur, Sarah.... Aku marah karena DC adalah biang kehancuran
semuanya...” (NSdI, 2004:90)

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 10


Beberapa bulan kemudian, hampir Subuh dia datang ke rumah dan mengatakan dia
akan pergi jauh. Perasaanku mengatakan telah terjadi apa-apa dengan dirinya. Aku yakin dia
telah melakukan sesuatu dan aku yakin itu ada hubungannya dengan DC... “Mungkin saat ini
polisi sedang sibuk dan menyebarkan intelijennya untuk mencari pelakunya. Aku telah
menghancurkan DC....” (NSdI, 2004:94)
“... Perjalananku tak tentu arah, bisa saja aku akan lama masuk di hutan atau tinggal
berpindah-pindah di kota besar dengan menjadi gembel atau pengemis.” (NSdI, 2004:95)
Ketika kemudian aku mendengar berita itu: engkau hilang terseret arus sungai dan
mayatmu tak ditemukan dalam sebuah banjir bandang yang melanda kampungmu, aku sudah
kehabisan air mata, Kalid. Aku yakin dan percaya, seperti kejadian-kejadian sebelumnya,
engkau selalu lolos dari apa yang diperkirakan orang. Entahlah, entah kapan lelaki sepertimu
akan mati, atau engkau memang memiliki ilmu yang membuatmu tak mati, tak terdeteksi
aparat, bisa membuat semua orang mencintaimu dan segala ilmu lainnya? (NSdI, 2004:97—
98)
Aku tak yakin, meski aku mempercayainya: kamu bisa melakukan segalanya seperti
yang engkau inginkan. Benarkah engaku telah mati? (NSdI: 2004:98)
Kemudian, seperti dalam cerita-cerita komik atau film silat, lelaki berambut gondrong
menggendong tas ransel itu berjalan menjauhi lapau itu, yang membuat semua orang yang ada
di situ melongo. Angin senja yang hampir habis membuat rambutnya berkibar-kibar, dan sinar
matahari yang hampir tenggelam membuat tubuhnya tampak hanya bayangan, seperti siluet.
Dia berjalan ke arah barat, ke arah matahari tenggelam, ke arah Bukit Tengkorak, bukit
kematian yang diyakini oleh seluruh penduduk di kaki Gunung Kerinci itu. (NSdI, 2004:100)
Dingin yang membuat beku, dan laki-laki berambut gondrong menggendong tas ransel
itu tetap berjalan dalam gelap, tanpa cahaya apapun, tanpa apa-apa. Hanya berjalan, ke arah
entah. (NSdI, 2004:101)

IV. ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KAIDAH


KEBAHASAAN
A. STRUKTUR TEKS
No Struktur Teks Paragraf Infomasi
1 Abstraksi 1 Dia adalah lelaki yang misterius yang berani
melawan badai saat usia belum 10 tahun dan
memerangi ketidakadilan
2 Orientasi 2 s.d. 13 Tentang sebuah peristiwa yang dimuat di koran yang
menceritakan seorang laki laki yang bernama kalid
yang merasa tidak adil dengan apa yang terjadi
dikampungnya, dan dia sudah berusaha melapor
kepihak berwenang tapi diabaikan.
3 Komplikasi 14 s.d. 31 Berisi tentang kalid yang memberikan penjelasan ke
penduduk kalau yang menyebabkan bencana selama
baertahun tahun dikampung mereka adalah
perusahaan HPH, setelah itu kalid dan para warga
berbondong – bondong ke base capm perusahaan

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 11


tersebut dan membakarnya untuk membalas dendam
mereka.
4 Evaluasi 32 s.d. 36 Tentang kalid yang sadar akan tatapan tajam yang
diberikan oleh pemilih perusahaan tersebut sebelum
kebakaran itu terjadi, dan kalid sadar akan banyak
hal setelah dia terkungkung lama di penjara karena
peristiwa pembakaran hari itu.
5 Resolusi 37 s.d. 49 Saat kalid pulang dari penjara kalid diberitahu
bahwa uminya telah tiada yang akhirnya membuat
dia lebih hancur dan memutuskan untuk pergi ke
pekanbaru, disana ia menyambung hidupnya dengan
menjadi tukang cuci piring, hidup kalid dipenuhi oleh
dendam dan sakit hati pada DC, yang akhirnya
membuat ia membunuh DC setelah ia membunuh DC
kalid pergi ke bukit tengkorak.
6 Koda 50 Akhirnya lelaki itu pergi dijalan yang gelap tanpa
ada cahaya sedikitpun dan berjalan entah kemana.

B. KAIDAH KEBAHASAAN

1. UNSUR INTRINSIK
(1) Tema :
Tema Khusus :balas dendam karena penebangan ilegal yang dilakukan oleh PT
Riau Maju Timber
Bukti : di depan beberapa pemusa, suatu malam, aku menjelaskan bagaomana
tamaknya perusahaan- perusahaan besar dalam menjalankan bisnisnya.
“kapitalis modern tak membutuhkan.... (NSdl,2004:25)

Tema Umum : Ketidakadilan


Bukti : “Yang pantas dihukum itu Dedi Chandra dan antek-anteknya!” teriak
mereka. “Hakim telah dibayar oleh Dedi Chandra!” teriak yang lain. (NSdI,
2004:12)
(1) Latar
 Tempat :
a. Rumah
Bukti: Aku menginap di rumah penjaga sekolah selama tiga hari. Ketika hari
Sabtu tak hujan, aku pulang dan bisa menyeberang. Namun yang kudapati di
sana, umi tidak di rumah dan seluruh penduduk kampung ...(NSdI, 2004:21)

b.Rimbo PematangBukti: Namun ketika sampai di Rimbo Pematang... (NSdI,


2004:62)
 Suasana : Amarah dan menegangkan
Bukti: Namun ketika sampai di Rimbo Pematang, tak kudapati umi. Aku
hanya menemukan gundukan tanah merah di pinggir hutan dan jawaban
para tetangga tentang meninggalnya perempuan yang paling kucintai itu
beberapa hari sebelumnya. (NSdI, 2004:62)

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 12


 Waktu :
- Malam hari
 Bukti :
Tengah malam aku meninggalkan Rimbo Pematang, meninggalkan
segala cinta yang kumiliki di kampung itu(NSdI, 2004:63)
- Tahun 2000
 Bukti : Maret 2000. Penjara telah mengajarkan aku banyak hal.
Paling tidak, aku semakin memahami bahwa di tempat yang
terkungkung seperti itu, aku malah menemukan kebebasan untuk
melakukan banyak hal, termasuk berpikir bagaimana mencari
kehidupan yang lebih baik suatu saat nanti (NSdI, 2004:62)
- Tahun 1986
 Bukti : Banyak yang meninggal ketika itu, sekitar pertengahan tahun
1986, karena bantuan obat-obatan dan dokter dari kota terlambat.
(NSdI, 2004:51)
(2) Sudut pandang: orang ketiga
Bukti: Dia ingat lelaki itu, lelaki pemberani dan misterius. Lelaki yang mau
melawan badai, membunuh beruang bahkan ketika usianya sendiri belum sepuluh
tahun dan melawan kekuatan apapun yang dianggapnya salah dan merugikan
orang lain. (NSdI, 2004:1—2)
(3) Amanat :Kita sebagai manusia tidak boleh takut untuk membela hal yang benar
(4) A) Tokoh Pelaku
i. Kalid Anwar
ii. Dedi Candra

B) Penokohan
Kalid Anwar
a. Ciri Fisik
1. Kalid adalah seorang yang berperawakan keras dengan pori wajah
yang agak kasar dan rahang yang menyembul.
2. Khalid memiliki kumis, cambang, dan jenggot yang panjang.
3. Khalid berambut gondrong dan awut-awutan dan hampir seluruh
mukanya tertutup bulu.
4. Khalid memiliki tatapan mata yang sangat tajam.
5. Khalid memiliki ekspresi yang dingin.

Bukti :
1. Dia senang bisa memandang lelaki itu; melihat dari dekat wajahnya
yang tidak terlalu halus-pori-porinya terlihat dan rahangnya yang
menyembul.... (NSdI, 2004:4)
2. Kubiarkan cambang, kumis, dan jenggotku memanjang, juga rambutku,
supaya tak ada orang yang mengenaliku, meskipun aku yakin tak ada
orang yang mengenaliku di kota ini meski kasusku dimuat di beberapa
koran. (NSdI, 2004:63)
3. Rambutnya gondrong awut-awutan, hampir seluruh mukanya ditutupi
bulu lebat.... (NSdI, 2004:75)
4. Tetapi aku sadar sesadar-sadarnya, bahwa tatapan matanya yang
sangat tajam ketika kami pertama kali bertemu-bukan bertemu, aku
yang memandangnya dari kejauhan-menjelang senja beberapa waktu
sebelum huru hara itu, telah mengubah seluruh tatanan pemikiranku
selama ini. (NSdI, 2004:60)
5. Aku juga pergi tanpa kata-kata, tetapi sekilas aku bisa melihat ekspresi
Kalid yang dingin. Betul-betul dingin dan beku. (NSdI, 2004:6)

b. Psikologis
1. Emosional

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 13


2. Pendendam
Bukti :
Aku berubah menjadi emosional dan gampang marah serta selalu
memendam dendam. Aku sakit hati dan selalu memendam perasaan ingin
menghancurkannya suatu saat nanti kalau ketemu dia, atau siapapun
orang
dekatnya (NSdI, 2004: 86)
c. Sosial Ekonomi
1. Miskin
Bukti : Yang ada dalam pikiranku sejak aku mulai memahami pedihnya
menjadi orang miskin adalah bagaimana supaya kami semua di kampung
diperhatikan; sekolah dibangun dengan layak, jalan dan jembatan dibuat
dan orang-orang di kampung kami tidak bermental terbelakang seperti itu.
(NSdI, 2004:31-32)

Dedi Candra

a. Sosial Ekonomi
1. Kaya
Bukti :
hanyalah sebuah akibat dari sebuah keputusan pemerintah ketika
menerbitkan SK HPH untuk PT Riau Maju Timber yang sahamnya
mayoritas dimiliki DC. (NSdI, 2004:8).

b. Alur
1. Mundur
Bukti :
Bulan April 1998, sekilas, dari siaran radio yang aku dengar, keadaan
politik memang memburuk akibat jatuhnya harga rupiah. Tetapi bagi
kami, naiknya dolar malah melambungkan harga getah karet, dan harga
kayu juga naik drastis. Inilah yang kemudian memulai segalanya. (NSdI,
2004:22)

2. Sebab - Akibat
Contoh pada teks :
1) ...., hanyalah sebuah akibat dari sebuah keputusan pemerintah ketika menerbitkan SK HPH untuk PT Riau
Maju Timber yang sahamnya mayoritas dimiliki DC. (Paragraf 5)
2) ...., tidak bisa menjadi alasan bahwa semua itu adalah akibat dari eksplorasi hutan yang berlebihan di
daerah sekitar? (Kalimat 3, paragaraf 6)
3) Bulan April 1998, sekilas, dari siaran radio yang aku dengar, keadaan politik memang memburuk akibat
jatuhnya harga rupiah. (Kalimat 1, paragraf 12)
4) Penebangan hutan yang tidak terkontrol dan pembakaran yang dilakukan membuat bencana itu selalu
datang. (Kalimat 1, paragraf 29)
5) Dia telah menghancurkan semuanya, banjir dan kekeringan karena hutan di sekitar kampungku habis, abah
terbawa aliran sungai dan jasadnya pun aku tak pernah melihatnya.... (kalimat 3, paragraf 41)
3. Adverbia waktu

Contoh pada teks :

1) Bulan April 1998, sekilas, dari siaran radio yang aku dengar, keadaan politik memang memburuk akibat
jatuhnya harga rupiah.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 14


2) Malam yang kering pada 12 Agustus 1998 itulah, aku merasa menjadi manusia yang berani melawan
melawan sesuatu yang memang harus dilawan. (Kalimat 4, paragraf 15)
3) Tahun 1986, inilah tahun terburuk dalam sejarah bencana di kampungnya. (Kalimat 1, paragraf 24)
4) Banyak yang meninggal ketika itu, sekitar pertengahan tahun 1986, karena bantuan obat - obatan dan
dokter dari kota terlambat. (Kalimat 4, paragraf 28)
5) Maret 2000, penjara telah mengajarkan aku banyak hal. (Kalimat 1, paragraf 34)

4. Majas
Contoh pada teks :
1) Tidak semua koran menulis tentang peristiwa itu, hanya beberapa. (Majas personifikasi) (hal: 1)
2) Aku tak bisa pulang ketika itu, karena permukaan sungai Indragiri naik dan gemuruh alirannya seperti
ombak yang bergulung berwarna kuning. (Majas personifikasi) (hal: 21)
3) Tak ada yang bisa menyelamatkan basecamp iti dari amukan api. (Majas personifikasi) (hal: 30)
4) Bangunan yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu tersebut menjadi makanan empuk api yang kemudian
membumbung dan menjadi bola api raksasa terlihat dari jauh yang memecah kesunyian kampung itu.
(Majas Hiperbola) (hal:30)
5) Suara gemuruh datang seperti air bah yang menggulung, atau bunyi ombak badai di lautan ganas. (Majas
Asosiasi) (hal: 49-50)
6) Aku berjalan kaki beberapa jam dan tiba di Lintas Timur ketika hawa dingin menusuk tulang, dan aku tak
tahu harus kemana. (Majas Hiperbola) (hal: 63)
5. Kata Sifat (Adjektiva)
Contoh pada teks :
1) Dia ingat lelaki itu, lelaki pemberani dan misterius. (Kalimat 1, paragraf 1)
2) ......, diperlakukan tidak adil oleh hukum yang justru melindungi pihak lain dengan memakai kata aset
pemerintah? (Kalimat 1, paragraf 6)
3) Malam yang kering pada 12 Agustus 1998 itulah, aku merasa menjadi manusia yang berani melawan
melawan sesuatu yang memang harus dilawan. (Kalimat 4, paragraf 15)
4) Kedua penjaga itu terkejut dan dia lebih terkejut lagi karena pada saat yang bersamaan, semua pagar
keliling sudah menyala dan beberapa saat setelah itu seluruh bangunan di dalam kompleks itu menyala.
(Kalimat 1, paragraf 18)
5) Yang ada dalam pikiranku sejak aku mulai memahami pedihnya menjadi orang miskin adalah bagaimana
supaya kami semua di kampungku diperhatikan, sekolah dibangun dengan layak, jalan dan jembatan
dibuat..... (kalimat 1, paragraf 19)

V. SOAL LATIHAN TEKS FIKSI


1. Perhatikan kutipan Novel berikut ini!
Kutipan Novel I
Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan
perempuan lain, baik orang Makasar atau orang lain negri. Dia hanya menggeleng saja, dia
belum hendak kawin sebelum engkau besar, Udin. Pernah dia berkata : separo hatinya ikut
ibunya ke kuburan, dia tinggal di dunia ini dengan hati yang separo lagi. Betapa dia takkan
begitu, ia cinta kepada ibumu.
Kutipan Novel II
“Sekarang,” katanya. “Saya sudah ada disisi ibu kembali. Ada saya bawa obat kali ibu. Kata
orang Jakarta., mujarab benar obat itu. Obat encok namanya.” Ibu Mariawati tertawa. “Kini
pun obat sudah memberi berkat, Astri. Kalau aku melihat wajahmu, aku sehat sudah. Biar
terbang penyakit itu, dan aku sembuh sendiri kelak.”

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 15


“Moga-moga, tetapi seelok eloknya kaki ibu itu diobati juga, supaya sembuh benar benar.
Biar saya kenakan…..”
“Tidak, Astri, jangan tergesa –gesa! Obat minum, verban dan sekaliannya itu sudah
kuderitakan sehari – harian.”
Astri tertawa. “Siapa yang meminumkan obat itu?
Makcih Liah agaknya?” Tanyanya.
“Tidak, dia patuh. Tetapi Asnah, tak dapat dibantah kehendaknya.”
Perbedaan karakteristik kedua novel tersebut adalah . . .
A. Bahasanya sulit dipahami
Bahasanya mudah dipahami
B. Watak tokoh utamanya yang mencintai istrinya berlebihan
Watak tokoh utamanya taat pada orang tua
C. Sudut pandang orang utama
Sudut pandang orang ketiga
D. Kerinduan
Kecintaan
E. Setting di sebuah kampung terpencil
Setting di sebuah kamar
2. Perhatikan kutipan Novel berikut!

(1) Maka berhentilah Nurbaya sebentar : bertutur, karna hendak menyapu ari matanya, yang
keluar tiada dirasainya. (2) Samsu tiadalah dapat berkata kata, sebab sedih mengdengar nasih
adiknya ini. “oleh sebab tiu, kupinta padamu , Sam” kata Nurbaya pula, “Bila engkau kelak
beranak perempuan, jangan sekali kali kau paksa kawin dengan laki laki yang tidak
disukainya. (3) karna telah kurasai sendiri sekarang ini, bagaimana sakitnya, susahnya dan
tak enakya, duduk dengan suami yang tidak disukai. Tak heran aku, bila perempuan, yang
bernasib sebagai aku ini melakukan pekerjaan yang tak baik, karna putus asa. (4) Aku ini,
sudahlah : sebab terpaksa akan menolong ayahku. Tetapi perempuan yang tiada semlang aku,
aku janganlah dipaksa, menurut kehendak hati ibu-bapak, sanak saudara sahaja, tentang
perkawinannya, dengan tiada mengindahkan kehendak, kesukaan, umur, kepandaian, tabiat
dan kelakuan anaknya.

Bukti bahwa Nurbaya adalah anak berbakti kepada orang tuanya terdapat pada
nomor….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 16


3. Perhatikan kutipan Novel berikut!
Bapak selalu membanding-bandingkan aku dengan Mas Bagus, abangku yang kuliah
dijurusan pertambangan. Mas Bagus selalu baik dimata bapak. Bapak selalu membanggakan
prestasi Mas Bagus karena selalu menjadi juara kelas ketika masih di SMU. Adapun aku,
meskipun pernah masuk peringkat sepuluh besar tapi nilai raporku tak setinggi nilai rapor
Mas Bagus.
Watak tokoh Bapak dalam kutipan novel tersebut adalah…
A. Suka membanding – bandingkan anaknya
B. Selalu membela anak yang lebih kecil
C. Tokoh tidak perhatian pada keluarganya
D. Membandingkan tokoh aku dengan Bagus
E. Mendidik anak sesuai bakat minatnya

4. Perhatikan kutipan Novel berikut!


Kutipan Novel I :
Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan
ramah, dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman
sebangkunya masing- masing, kecuali aku dan anak laki laki kotor berambut keriitng merah
yang tak terkenal tadi. Ia tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar.
“Anak Pak Cik akan sebangku dengan Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku.
Kutipan Novel II :
“Allah maha adil. Jika sempit dunia ini bagimu berdua, maka alam akhirat adalah lebih luas
dan lapang, disanalah kelak makhluk menerima balasan dari kejujuran dan kesabarannya,
bukan mimpi dan bukan tonil. Kami pun dalam menunggu titah pula, sebab ada masanya
datang dan ada masanya pergi.
Perbedaan tema kedua kutipan novel tersbut adalah….
A. Kemiskinan
Pendidikan
B. Pendidikan
Kebudayaan
C. Pendidikan
Keimanan
D. Kemiskinan
Ketuhanan
E. Kemanusiaan
Pendidikan

5. Perhatikan kutipan Novel berikut!

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 17


Kutipan Novel 1
“Bu, saya termasuk yang kena PHK.”
“Saya sudah merasa”
“Kok tahu?”
“Tidak tahu juga, Cuma merasa.”
“Feeling to”
Entah. Rasanya sore ini kamu lain saja.

Kutipan Novel 2
Di tengah jalan tergeletak bangkai burung. Kupacu lagi kudaku. Di tempat lain tampak
bangkai burung lagi. Pada setiap jarak tertentu selalu ada bangkai –bangkai burung sahabatku.
Aku tahu. Semua ini adalah perbuatan jahat Matropik.
Perbedaan karakteristik kedua novel tersebut ialah……
A. Tokoh- tokohnya tidak jelas.
Ada tokoh protogonis dana ada tokoh antagonis.
B. Alurnya Runtut
Alurnya tidak runtut
C. Watak disajikan dalan dialog
Watak dijelaskan oleh penulis
D. Latarnya tampak
Latarnya tidak tampak.
E. Bahasa yang digunakan sulit dipahami
Bahasa yang digunakan mudah dipahami

6. Bacalah kutipan novel berikut ini!


Novel (1)
Para pedagang yang kehilangan los, lalu pergi ke pasar lama di seberang. Kembali ke pasar
lama! Mereka tidak mau kena perkara. Cari tempat lain, kalau tidak suka urusan. Tidak
seorang pun tahu. Tentu malam-malam hal itu terjadi. Paijo berdiri keheranan pula. Ia melihat
orang berjalan dengan dagangan ke pasar lama. Bagaimana los pasar bisa terobrak-abrik
macam itu? Gedeg-gedeg berantakan di tanah. Bambunya menyelonong ke mana-mana.
Novel (2)
Lelaki buta itu kemudian mencoba naik kembali ke jalan. Anak-anak itu membantunya
dengan menarik tangan Lek War. Kali ini ia tidak menolak bantuan tersebut. Anak-anak juga
membantu mengambilkan sandal jepitnya dan memasangkan di kakinya. Ia mulai tampak
menggigil kedinginan karena hampir seluruh tubuhnya basah. Untung selokan itu tidak berisi
air comberan, tapi air irigasi untuk mengairi puluhan petak sawah di sebelah selatan kampung
itu.
Perbedaan tema pada cuplikan novel tersebut adalah...
A. Pedagang yang kehilangan los karena kebakaran
MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 18
Anak-anak membantu lelaki tuna rungu yang terperosok di saluran irigasi.
B. Anak-anak yang membantu lelaki tuna daksa
Anak-anak membantu lelaki tuna netra yang terperosok di saluran irigasi.
C. Pedagang yang kehilangan los karena ada bencana alam
Anak-anak membantu lelaki tuna wicara yang terperosok di saluran irigasi.
D. Pedagang yang kehilangan los karena akan diperbaiki
Anak-anak membantu lelaki tuna daksa yang terperosok di saluran irigasi.
E. Pedagang yang kehilangan los karena akan disita pemgelola
Anak-anak membantu lelaki tuna wisma yang terperosok di saluran irigasi.

7. Bacalah kutipan novel berikut ini!


Kutipan I
Difa pun mengangguk. Di perjalanan pulang, Difa berpikir, Yanto telah salah menilai Abah.
Abah itu ramah, meski di sekitar pipinya ditumbuhi bulu-bulu yang sudah memutih. Abah
mirip seperti sinterklas di film kartun. Apalagi perutnya yang buncit dan berguncang saat ia
tertawa. Cara berjalan Abah sdikit lambat karena usianya sudah lanjut. Namun badannya
tampak tegap.
Kutipan II
Aku paling sebal kalau adikku bertanya-tanya terus. Mengapa dia tidak mau berpikir sendiri?
Buka ensiklopedi kek, jadi tidak tanya terus. Dan bencinya lagi, Mama selalu membela dia.
“Kevin, jawab dong, kalau adikmu tanya. Adikmu masih kecil, dia masih ingin tahu segala
hal. Kamu dulu juga begitu kok.”
Perbedaan sudut pandang kedua kutipan novel tersebut adalah …
B. I : Sudut pandang orang pertama
II : Sudut pandang orang ketiga
C. I : Sudut pandang diaan
II : Sudut pandang akuan
D. I : Sudut pandang oorang ketiga
II : Sudut pandang orang kedua
E. I : Sudut pandang diaan
II : Sudut pandang orang ketiga
F. I : Sudut pandang akuan
II : Sudut pandang orang ketiga

8. Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk
Tommy, tetapi ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam
ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang
duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya
ibu merupakan pertanda ibu belum punya uang untuk membeli hadiah. Andi sadar, sejak
ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang harus hidup hemat.
MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 19
“Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?”, Gumam Andi
seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia beranjak menuju meja belajarnya.
Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar. Ia mengambil
secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kini,
ada senyum menghiasi bibirnya, “besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.”
Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari adalah…
A. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang tahun Tommy
kemarin.
B. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil memandangi matahari yang mulai
tenggelam.
C. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu belajar.
D. Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.
E. “Ah masa iya aku tak bisa memberi hadiah untuk Tommy temanku?”, Gumam Andi
seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan.
9. “Tidak, tidak, tak boleh engkau ber buat begitu,” seru Wak Katok, “Apa dosaku, maka
aku di siksa serupa ini?”
“Dosa Wak Katok?” kata Buyung. “Dengarlah, dosa-dosa Wak Katok dahulu kami
lakukan, dosa Wak Katok hendak membunuh kami dan telah membunuh Pak Haji, kami
maafkan, biarkan hakim mengadili Wak Katok di dunia ini, dan Tuhan nanti di akhirat
untuk dosa-dosa itu semuanya. Tetapi, Wak Katok telah menipu orang banyak. Wak
Katok katanya guru dan pemimpin,tetapi Wak Katok telah memberi pelajaran
palsu,mantra palsu, jimat palsu. Dalam hati Wak Katok selama ini bukan manusia yang
bersarang, tetapi harimau yang buas. Kamu hanya hendak mengumpan harimau dengan
harimau. . . .”
(Harimau! Harimau!. Mochtar
Lubis)
Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .

A. Harimau harus di umpan dengan harimau.


B. Manusia yang berdosa akan di hukum di akhirat.
C. Jimat dan mantra palsu tidak perlu di takuti.
D. Orang jahat harus diumpamakan harimau.
E. Kebohongan pada akhirnya akan terungkap juga.
10. Setiap pukul dua pagi, berbekal sebatang bambu, kami sempoyangan memikul berbagai
jenis makhluk laut yang harus sudah tersaji di meja pualam stanplat pada pukul lima,
sehingga pukul enam sudah bisa di serbu ibu-ibu. Artinya, setelah kami laluasa untuk
sekolah. (Sang Pemimpi Andrea Hirata)
Amanat yang terkandung dalam cerpen tersabut adalah . . .
A. Bekarjalah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 20


B. Setiap ibu rumah tangga harus memasak demi keluarganya.
C. Perbanyaklah makan ikan agar menjdi anak yang pandai di sekolah.
D. Bekarja harus tepat waktu agar mudah untuk mendapat rezeki.
E. Bekerja keraslah dan penuh tanggung jawab demi meraih pendidikan
11. ....Pak Balia selalu tampil prima karena ia mencintai profesinya, menyenangi ilmu, dan
lebih dari itu, amat menghargai murid-muridnya. Setiap representasi dirinya ia
perhitungkan dengan teliti sebab ia juga paham di depan kelas ia adalah center of
universe dan karena yang diajarkan adalah sastra, muara segala keindahan. (Sang
Pemimpi. Andrea Hirata)
Amanat penggalan novel tersebut adalah...
A. Jadilah guru sastra karena selalu menyenangkan.
B. Jadilah guru yang profesional dan dapat menghargai orang lain.
C. Tampilah dengan prima dan penuh gaya jika akan mengajar.
D. Hargai diri sendiri aar dapat menghargai orang lain.
E. Mengajarlah dengan sepenuh hati agar disukai oleh murid.
12. Mereka yang masih semangat sekolah umumnya bekerja di warung mi rebus. Mencuci
piring dan setiap malam pulang kerja harus menggerus tangan tujuh kali dengan tanah
karena terkena minyak babi. Atau menjadi buruh pabrik kepiting. Berdiri sepanjang
malam menyiangi kepiting untuk di paketkan ke Jakarta dengan resiko dijepit hewan
nakal itu. Atau seperti aku, Arai, dan Jimbron menjadi kuli ngambat. (Sang
Pemimpi.Andrea Hirata).
Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen tersebut adalah . . .
A. Bekerjalah di bidang apapun demi kelangsungan pendidikan.
B. Apa pun jenis pekerjaanya, lakukan dengan senang hati.
C. Segala resiko akibat pekerjaan yang di lakukan harus kita tanggung.
D. Jangan menjadi kuli karena akan merendahkan diri sendiri.
E. Hindari pekerjaan sebagai buruh karena waktu bekerjanya di luar batas.
13. Namun, aku memiliki filosofi baru bahwa berbuat yan terbaik pada titik di mana aku
berdiri itulah sesungguhnya sikap yang realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang
paling optimis. Jika ku ibaratkan semangat manusia sebuah kurva, sebuah grafik, maka
sikap optimis akan membawa kurva itu terus menanjak. Sebaliknya aku semakin terpatri
dengn cita-cita agung kami ingin sekolah ke Prancis, menginjakan kaki di almamater suci
Sorbonne, menjelajahi Eropa sampai ke Amerika. Tak pernah sedik pun terpikir untuk
mengompromikan cita-cita itu. (Sang Pemimpi. Andera Hirata)
Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .
A. Bersemangatlah aar hidup memiliki makna.
B. Bersikaplah optimis untuk dapat meraih cita-cita.
C. Belajarlah sampai ke negeri seberang agar pandai.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 21


D. Jangan malas belajar jika ingin menjadi terkenal.
E. Yakinlah pada diri sendiri agar mudah dalam belajar.

14. Bacalah penggalan novel berikut!

Saya sepakat melepaskan tanah saya yang akan menjadi pabrik itu karena di pabrik itu
tidak hanya dibutuhkan kantor, ruang meja, halaman, dan seterusnya, pasti juga harus ada
mesjid. Tapi bahkan para pekerja tidak diberi jam istirahat untuk bersembahyang, karena
itu saya menuntut ... .
Unsur intrinsik novel yang paling dominan pada penggalan novel di atas adalah ....
A. Latar
B. Tema
C. Alur
D. Tokoh
E. Amanat
15. Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik. Ayahnya, Pak
Ansana, adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan apabila anaknya, Atik kemudian
menjadi ahli biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia membuat karirnya
dengan buku. Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia menampilkan penutur-penutur
sesuai dengan tingkat sosial dan lingkungannya.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel di atas adalah...
A. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar.
B. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel.
C. Latar belakang kehidupan tokoh Atik.
D. Pemaparan keturunan tokoh Atik.
E. Kepandaian Mangunwijaya dalam menulis cerita.
16. Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama
seorang “yogi buku” ini merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya
pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang
cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya.
Sumber: Majalah Matabaca, Agustus 2002.
Pernyataan yang tepat untuk penutup resensinovel tersebut adalah...
A. Penutup tersebut sangat tepat.
B. Pada bagian penutup seharusnya mengajak untuk membaca buku karena sangat
bermanfaat.
C. Pada bagian penutup seharusnya mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul
dalam sebuah buku.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 22


D. Pada bagian penutup seharusnya memberikan informasi atau pemahaman yang
komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
E. Pada bagian penutup seharusnya berisi uraian tentang buku itu penting untuk siapa
dan mengapa.
17. Novel ini membuka nuansa baru pada zamannya. Sutan Takdir Alisyahbana membawa
pembaharruan dibidang masalah yang diungkapkan. Wanita zaman sebelumnya, adalah
pengabdi dalam keluarga yang bertanggung jawab kepada rumah tangga, alias penunggu
rumah. Namun Sutan Takdir Alisyahbana menampilkan kedudukan wanita setara dengan
pria bekerja, aktif di luar rumah dan memajukan kaumnya yang dieakilkan tokoh Tuti.
Tokoh ini sebagai teladan di masa sekarang dan para pelajar (tokoh masa depan).
Berdasarkan data buku tersebut jika disusun sebagai kalimat resensi tentang
keunggulan novel adalah...
A. Wajarlah novel Layar Terkembang wajib dibaca oleh para siswa.
B. Memang sepantasnya novel ini mendapat penghargaan dari dunia pendidikan
C. Masalah perjuangan emansipasi wanitalah yang membawa novel ini wajib dikenal di
dunia pendidikan.
D. S. Takdir Alisayhbana seorang yang ahli mengemukakan permasalahan dalam dunia
pendidikan
E. Memang masih jarang novel yang membahas emansipasi dan perjuangan kaum
wanita
18. Cerita ini baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan
sering kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak
membosankan. Pengarang menguraikan panjang lebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi
cerita tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam satu
buku, mungkin lebih dari empat kisah.
Kalimat resensi yang mengungkapkan keunggulan novel adalah...
A. Cerita dapat diterima akal sehat dan tidak membosankan
B. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang
C. Pengarang menghidupkan cerita dengan cerita porno dan menghalangi
D. Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain
E. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini
19. Bacalah kutipan teks novel berikut dengan cermat!
Dan tak ada yang lebih membahagiakan seorang guru selain mendapatkan seorang murid
yang pintar. Kecemerlangan Lintang membawa gairah segar di sekolah tua kami yang
mulai kehabisan napas, megap-megap melawan paradigma materialisme sistem
pendidikan zaman baru. Sekarang, suasana belajar mengajar di sekolah kami menjadi
berbeda karena kehadiran Lintang, hanya tinggal menunggu kesempatan saja baginya
untuk mengharumkan nama Perguruan Muhammadiyah. Lintang dengan segala daya

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 23


tarik kecerdasannya adalah gemerincing tamborin yang nakal, bernada miring, dalam
alunan stambul bergaya lama. Dialah mantra dalam rima-rima gurindam yang itu-itu saja.
Dia ikan lele yang menggeliat dalam timbunan lumpur beku kemarau sekolah kami yang
telah bosan dihina. Tubuhnya yang kurus menjadi siku-siku yang menegakkan kembali
tiang utama Perguruan Muhammadiyah yang bahkan belum tentu tahun depan
mendapatkan murid baru. (Laskar Pelangi, 2007:142).
Perwatakan Lintang yang digambarkan dalam nukilan novel tersebut!
A. cemerlang
B. tubuhnya yang kurus
C. pintar
D. nakal
E. pembawa kesegaran
20. Bacalah kutipan teks berikut dengan cermat!
Di depan beberapa pemuda, suatu malam, aku menjelaskan bagaimana tamaknya
perusahaan-perusahaan besar dalam menjalankan bisnisnya. “Kapitalis modern tak
membutuhkan tenaga kerja yang berlebihan. Mereka pelit memberikan kesejahteraan
kepada pekerja. Jangan percaya kepada masa depan cerah yang mereka janjikan. Teman-
teman, dari dulu hingga sekarang, kita tetap miskin, sementara mereka selalu datang dan
pergi membawa kekayaan alam kita.Tak ada agama yang bisa membebaskan masyarakat
dari kemiskinan ini. Dalam Islam, Tuhan juga mengatakan bahwa yang menentukan nasib
seseorang adalah orang itu sendiri. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu umat kalau
umat itu sendiri tidak mau mengubahnya. Artinya apa, kita sendiri yang harus bekerja
keras untuk keluar dari masalah ini...” (Nyanyi Sunyi dari Indragiri, 2004:25)
Kutipan novel tersebut dapat diringkas sebagai berikut …
A. Perusahaan-perusahaan besar sangat tamak.
B. Kapitalis modern tak membutuhkan pekerja yang berlebihan.
C. Perusahaan-perusahaan besar banyak menjajikan kesejahteraan.
D. Pemerintah mengawasi perusahaan-perusahaan besar yang berinvestasi.
E. Manusia harus cerdas dan cekatan melakukan tindakan untuk kesejahteraan masa
depannya.
21. "Insiden" kecil ini mewarnai karya Suwarno, yang kalau tidak salah juga merupakan
disertasinya. Suwarno adalah orang Yogya. Pendeknya, ia hidup di sana dan merasakan
demikian membudaya, Suwarno mengagumi Hamengku Buwono IX. Akibatnya, buku itu
over-repetitive, kurang bermutu, dan kurang perbandingan.
Penggalan resensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkan…
A. Keunggulan novel
B. Isi pokok novel
C. Deskripsi novel

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 24


D. Kelemahan novel
E. Identitas novel
22. Bacalah Kutipan Novel Berikut.
“Ibu meminta kamu dating ke sana. Adik kamu diminta dating juga.”
Yakin akan mendapat sebungkus nasi yang sangat diharapkan. Karman menyerahkan
baling-baling daun kelapa itu kepada Rifah. Gadis kecil itu tertawa dan melompat-lompat
gembira.
Di dapur rumah haji Bakir sudah tersedia piring nasi dengan lauk-pauknya. Bu Haji
menyilakan Karman dan adiknya makan. Rifah sendiri lenyap entah ke mana bersama
mainan barunya.
Diam-diam Bu Haji memperhatikan Karman dan adiknya. Kedua anak yatim itu makan
dengan sangat lahap. Mungkin mereka sudah beberapa bulan hanya bertemu singkong
dan kini mereka menghadapi sepiring nasi.
Ahmad Tohari, Kubah, Jakarta, Gramedia, 1995
Nilai moral dalam kutipan novel tersebut adalah…
A. membuat mainan kepada anak kecil
B. menyediakan makanan untuk keluarga
C. mengundang orang lain dating ke rumah
D. mengharapkan pemberian dari orang lain
E. memberi makan kepada anak yatim

23. Judul buku : Ayat-Ayat Cinta


Nama pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Tempat & Penerbit buku : Jakarta, Penerbit Republika
Tahun Penerbitan : 2004
Tebal buku : 20,5x13,5 cm
Keunggulan: Novel Ayat-Ayat Cinta mengajak kita untuk lebih
jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala keislaman, kehidupan, dan juga cinta.

Kekurangan: Menggunakan terlalu banyak kata dalam bahasa Arab


yang tidak mudah dipahami

Paragraf yang tepat untuk menggambarkan kelebihan dan kelemahan novel


berdasarkan data diatas adalah...
A. Novel yang ditulis Habiburrahman El Shirazy adalah novel terlaris di Indonesia.
Novel ini tampak memiliki banyak kelebihan. Kelemahan nyaris tidak terdapat
dalam novel ini.
B. Novel terbitan tahun 2004 ini adalah novel penting yang mengajak pembaca untuk
lebih jernih dan cerdas. Buku setebal 20,5x 13,5 cm ini sangat laris di pasaran.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 25


C. Novel yang ditulis Habiburrahman El Shirazy diterbitkan oleh Penerbit Republika.
Novel ini disajikan dengan menggunakan bahasa campuran. Bahasa tersebut adalah
bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
D. Novel Ayat-Ayat Cinta terbitan tahun 2004 ditulis oleh Habiburrahman El Shirazy
ini mengajak kita untuk lebih jernih, lebih cerdas dalam memahami cakrawala
keislaman, kehidupan, dan juga cinta. Sayangnya, novel ini menggunakan terlalu
banyak kata berbahasa Arab yang tidak mudah dipahami.
E. Novel ini ditulis Habiburrahman El Shirazy yang mana membahas tentang cinta
dengan nuansa islam. Novel tersebut sangat mudah dipahami karena menggunakan
bahasa Indonesia dan juga bahasa Arab
24. Judul buku : Laskar Pelangi
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Keunggulan : Hubungan antara satu bagian dan bagian lain harmonis dan dapat
menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Kelemahan : Penggunaan nama-nama ilmiah dalam ceritanya dapat menghambat
imajinasi pembaca yang kurang paham dengan kata tersebut.
Paragraf yang tepat untuk menggambarkan kelebihan dan kelemahan novel
berdasarkan data di atas adalah...
A. Laskar Pelangi merupakan novel pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi atau
gabungan dari 4 karya berbeda, novel kedua Sang Pemimpi berikutnya Edensor dan
Maryamah Karpov. Novel ini diterbitkan oleh Bentang Pustaka, Yogyakarta.
B. Keunggulan Novel ini adalah hubungan antara satu bagian dan bagian yang lain
harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca. Oleh karena itu, Novel
ini laris di pasaran.
C. Selain menarik, kelebihan Novel Laskar Pelangi memiliki hubungan harmonis antara
satu bagian dan bagian yang lain dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca.
Akan tetapi, penggunaan nama-nama ilmiah dalam ceritanya dapat menghambat
imajinasi pembaca yang kurang paham dengan kata tersebut.
D. Kelemahannya adalah penggunaan nama-nama ilmiah dalam ceritanya dapat
menghambat imajinasi pembaca yang kurang paham dengan kata tersebut sehingga
pembaca akan lebih repot karena harus membuka halaman glosarium jika ingin tahu
artinya.
E. Novel ini ditulis oleh Andrea Hirata di Jakarta. Setelah kita membaca novel ini akan
banyak kata-kata ilmiah yang kita dapat.
25. Bacalah kutipan novel berikut !
Di antara rumah panggung itu berdesak-desakan kantor polisi, gudang-gudang
logistik PN, kantor telepon, toapekong, kantor camat, gardu listrik, KUA, masjid, kantor

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 26


pos, bangunan pemerintah yang dibuat tanpa perencanaan yang masuk akal sehingga
menjadi bangunan kosong telantar, tandon air, warung kopi, rumah gadai yang selalu
dipenuhi pengunjung, dan rumah panjang Suku Sawang.
Komunitas Tionghoa tinggal di bangunan permanent yang juga digunakan sebagai
toko. Mereka tidak memiliki pekarangan. Adapun pekarangan rumah orang Melayu
ditumbuhi jarak pagar, beluntas, beledu, kembang sepatu, dan semak belukar yang
membosankan. Pagar kayu saling silang di parit bersemak dimana tergenang air mati
berwarna cokelat-juga sangat membosankan. Entok dan ayam kampung berkeliaran
seenaknya. Kambing yang tak dijaga melalap tanaman bunga kesayangan sehingga sering
menimbulkan keributan kecil.
Andrea Hirata, Laskar Pelangi, Yogyakarta, Bentang, 2008.
Nilai sosial budaya dalam kutipan novel tersebut adalah…
A. permukiman penduduk dan perkantoran saling berdampingan
B. kepadatan permukiman penduduk dan perkantoran di kota
C. keadaan rumah dan pekarangan dipengaruhi oleh budaya suatu etnis
D. pertokoan milik komunitas Tionghoa menggunakan bangunan permanen
E. banyak bangunan telantar karena dibuat tanpa perencanaan
26. Berikut merupakan kalimat yang mengungkapkan kelemahan novel . .
A. Novelini sangat menarik,banyak sekali gambar-gambar yang menarik. Cerita yang
disampaikan mudah untuk dimengerti
B. Penulis sangat enjoy menggunakan kata-kata yang digunakan dalam membuat novel
sehingga memberi kesan tidak menggurui.
C. Kemunculan Novelini telah memperkaya pengetahuan bisnis khususnya untuk para
pembisnis
D. Kekuatan novel ini tidak hanya dari covernya saja yang menarik, isi perlembar dari
novel ini pun sangat menarik sehingga orang yang membacanya tidak mudah bosan
E. Sayang sekali banyak sekali kata-kata yang sulit sehingga para pembaca sulit
mengartikan kata
27. Berikut bukan merupakan langkah-langkah menulis resensi . .
A. Menentukan jenis Novel yang ingin diresensi
B. Menentukan bagian paling menarik dari Novel
C. Menyusun ikhtisar dari buku tersebut
D. Menaksir harga buku
E. Membaca buku hingga halaman terakhir
28. Perhatikan kutipan novel rumpang berikut !
Aku bahkan tidak bisa memegangnya dengan benar. Namun, waktu biola itu kusampirkan
di pundakku, aku disergap perasaan nyaman yang tak dapat dikujelaskan. Nurmi tertawa
melihat kaku sikapku. Tampak jelas aku dilahirkan memang bukan sebagai pemain biola.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 27


Jemariku terlalu kasar untuk senar-senarnya yang halus. Telapak tanganku terlalu kasar
besar untuk stangnya yang ramping. Daguku tak padan untuk disandarkan pada kelok
pinggannya nan elok. [. . . .] Sementara di pundakku, biola itu laksana benda asing yang
terang-terangan memusuhiku.
Andrea Hirata, “Filosofi Biola” dalam Maryamah Karpov, Yogyakarta, Bentang, 2008.
Kalimat tepat untuk melengkapi kutipan novel tersebut adalah…
A. Biola berbunyi, napasku tertahan karena jerit suaranya langsung menerobos ke dalam
jiwaku.Magis
B. Nurmi mengatakan dengan menggesek sesuka hati itu, aku, tanpa sedikitpun kusadari
hati itu, aku, tanpa sedikitpun kusadari baru saja mengambil nada G.
C. Seperti caraku melihat perahu, bagiku sekarang, biola adalah benda akustik dengan
senar-senar yang tunduk pada aturan fisika
D. Dengan piawai ia membunyikan skala nada tiga oktaf dari senar terendah, senar
pertama paling atas, sampai senar paling bawah.
E. Di pundak Nurmi, biola itu menyatu, bak bagian dari indranya, seperti kepanjangan
anggota tubuhnya.

29. Perhatikan kutipan novel berikut !


Padahal, ayahnya dulu orang mampu, dan pernah mengatakan sesuatu yang
semakin menambah sesak dada Markoni, bahwa kalau Markoni mau sekolah, ayahnya,
Tuan Razak, yang adalah seorang Syah Bandar, bersedia membiayai sekolahnya sampai
kapan pun.
“Kalau perlu menggadaikan rumah.” Terngiang-ngiang dalam telinga Markoni
kalimat itu.
Tuan Razak ingin sekali Markoni mengikuti jejaknya di bidang maritime. Markoni
dinamai begitu agar menjadi seorang markonis kapal.
Andrea Hirata, Ayah, Yogyakarta, Bentang Pustaka, 2015.
Watak tokoh Tuan Razak dalam kutipan novel tersebut adalah…
A. tinggi hati
B. keras hati
C. rendah hati
D. kecil hati
E. iri hati
30. Cermati kutipan novel berikut !
Pada masa pendudukan Jepang, orang-orang Pegaten mengalami masa yang
sangat sulit. Kurang pangan terjadi di mana-mana karena padi orang kampong dijarah oleh
tentara Jepang. Kemarau selama sembilan bulan juga ikut menyengsarakan semua orang.
Di Pegaten orang sudah beruntung apabila masih bisa makan ubi-ubian, tak terkecuali
keluarga Pak Mantri. Priyayi itu sangat tersiksa, bukan hanya karena harus makan ubi.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 28


Menurut keyakinannya, seorang mantra hanya pantas makan nasi dari beras kualitas
terbaik. Ubi tak pantas dihidangkan kepada Pak Mantri, baik pada zaman normal maupun
pada zaman Jepang.
Bukti bahwa latar waktu dalam kutipan novel tersebut pendudukan Jepang
adalah…
A. pada masa pendudukan Jepang
B. pada zaman normal
C. pada agresi militer Belanda
D. keluarga priyayi
E. masa revolusi
31. Yang bukan dimaksud dengan kepengarangan dalam resensi Novel ialah . .
A. Tentang diri pengarang Novel
B. Perjalan cinta pengarang
C. Riwayat hidup pengarang
D. Karya-karyanya yang lain
E. Biografi singkat pengarang
32. Pembuat resensi disebut . .
A. Resensator
B. Resentor
C. Rensensist
D. Rensesiers
E. Peresensi
33. Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat resensi Novel, kecuali . .
A. Mengenali Novel yang akan diresensi
B. Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan sebagai kutipan dalam resensi
C. Membaca Novel yang akan diresensi dengan cermat
D. Membuat ikhtisar dari Novel yang akan diresensi
E. MembacasinopsisNovel yang akan diresensi
34. Akhir-akhir ini resensi Novel juga disebut . . .
A. Timbangan Novel
B. Pencerita Novel
C. Kelemahan/kelebihan Novel
D. Pengenalan Novel
E. Pencermat Novel
35. Bacalah teks berikut!
(1) Sang Pemimpi merupakan novel kedua Andrea Hirata. (2) Novel inimengisahkan
masa-masa tokohnya merajut mimpi di SMA dengan nuansa kenakalan khas remaja. (3)
Andrea Hirata membawa kita pada kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh-tokohnya

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 29


dan mimpi-mimpinya. (4) Andrea hampir berhasil membangkitkan obor semangat meraih
mimpi Ikal, Arai, dan Jimbrom hingga mengantarkan mereka menuju Sorbonne.(5) Novel
Sang Pemimpisangat kaya dengan keindahan bahasa yang dengannya setiap alur
terdeskripsikan dengan sempurna. (6) Intelektualitas tinggi dan humor terjalin dengan
memesona mengeksplorasi karakter para pelaku. (7) Novel ini sarat dengan nilai moral
yang ditunjukkan dengan rasa humanis tinggi orang remaja. (8) Nilai sosialnya juga
sangat menonjol, seperti kesetiakawanan antara Ikal, Arai, dan Jimboron. Tentu saja,
dilengkapi dengan nilai agama yang kental dijalani oleh tokoh-tokohnya.
Pernyataan yang merupakan keunggulan novel terdapat pada bagian ....
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (4) dan (5)
D. (5) dan (6)
E. (3) dan (4)
36. Bacalah dua kutipan novel berikut dengancermat untuk menjawab soal nomor 7--9!

Kutipan 1
Demikianlah dari waktu ke waktu kami selalu memperlakukan Mahar tanpa perasaan.
Kami lebih melihatnya sebagai seorang bohemian yang aneh. Kami dibutakan tabiat
orang pada umumnya, yaitu menganggap diri paling baik, tidak mau mengungguli
keunggulan orang, dan mencari-cari kekurangan orang lain untuk menutupi
ketidakbecusan diri sendiri...
(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)

Kutipan 2
Tatkala aku masuk sekolah, demikian fasih lidahku dalam bahasa Belanda sehingga
orang hanya mendengarkanku berbicara dan tidak melihat aku, mengira aku anak
Belanda. Aku pun bertambah lama bertambah percaya pula bahwa aku anak Belanda,
sungguh hari-hari ini makin ditebalkan pula oleh tingkah laku orang tuaku yang berupaya
sepenuh daya menyesuaikan dengan lenggak-lenggok orang Belanda.
(Kenang-kenangan, Abdul Gani A.K.)

Tema kedua kutipan novel tersebut adalah ….


Kutipan 1 Kutipan 2
A persahabatan Persahabatan
B kesombongan Kepercayaan
C Kesetiaan Keberanian
D Kepercayaan Kesombongan
E kesombongan Kesombongan

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 30


37. Pola penyajian kedua kutipan novel tersebut adalah ….
Kutipan 1 Kutipan 2
A menggunakan pengungkapan menggunakan pengungkapan
bergaya deskriptif bergaya naratif
B menggunakan pengungkapan menggunakan pengungkapan
bergaya naratif bergaya deskriptif
C menggunakan pengungkapan menggunakan pengungkapan
bergaya melompat-lompat bergaya meledak-ledak
D menggunakan pengungkapan menggunakan pengungkapan
yang jelas dan mendetail yang sederhana dan tidak
bertele-tele
E menggunakan pengungkapan menggunakan pengungkapan
bergaya romantis-naturalis bergaya romantis-simbolis

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 31


38. Penggunaan bahasa kedua kutipan novel tersebut adalah ….
Kutipan 1 Kutipan 2
A menggunakan kata dan majas menggunakan kata dan majas kompleks
sederhana
B menggunakan kata dan majas menggunakan kata dan majas sederhana
kompleks
C menggunakan kata yang digunakan menggunakan kata yang bersifat klise
dalam komunikasi sehari-hari
D menggunakan kata yang bersifat klise menggunakan kata yang digunakan
dalam komunikasi sehari-hari
E menggunakan kata yang digunakan menggunakan kata yang digunakan
dalam komunikasi sehari-hari dalam komunikasi sehari-hari

39. Bacalah kutipan novel berikut dengan cermat!


Aku berjalan sendiri, menanjak bukit yang tertutup kelebatan hutan jati, menyusuri
jalan tikus yang biasa dilewati para pencuri kayu. Segala indraku siap menangkap setiap
suara atau gerakan yang paling halus sekalipun. Bahkan perasaanku sudah sangat
terbiasa mengenali datangnya suasana yang berbahaya.
Sekelilingku tetap remang karena sinar matahari hampir tak mampu menembus
kelebatan hutan. Hanya pada bagian-bagian tertentu tampak serpih cahaya jatuh lurus
dan membuat pendar pada daun-daun kering yang berserakan di tanah. Selebihnya
adalah teduh atau bahkan remang.
Hubungan antara watak tokoh dan latar pada kutipan tersebut adalah ….

Watak Tokoh Latar


A Waspada hutan yang sepi
B Pemberani hutan belantara
C Penyayang perbukitan tertutup
D Pembenci jalan tikus di hutan
E Pemarah kelebatan hutan

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 32


Bacalah kutipan novel berikut dengancermat untuk menjawab soal nomor 40 dan 41!

Pagi hari musim kemarau di tengah belantara hutan jati adalah kelengangan yang tetap
terasa purba. Senyap yang selalu membuat aku merasa terpencil dan asing. Padahal ibarat
ikan, hutan jati dan semak belukar yang mengitarinya sudah bertahun-tahun menjadi lubuk
tempat aku dan teman-temanku hidup dan bertahan. Sepi yang terasa menyimpan
ketidakpastian membuat aku dan teman-temanku harus selalu waspada. Atau kewaspadaan
adalah darah kami sendiri; sebab tanpa kewaspadaan yang tinggi aku dan teman-temanku bisa
habis oleh tembakan para penyergap yang bersembunyi di balik batang-batang jati atau
belukar. Malah lebih dari itu, tanpa kewaspadaan yang terus melekat, bahkan ular bedudak
yang banyak berkeliaran bisa merampas nyawa kami dengan cara yang begitu mudah. Sudah
dua orang teman kami mati sia-sia karena patukan ular yang sangat berbisa itu.

40. Keunggulan kutipan novel tersebut adalah …


A. Pengarang mendeskripsikan suasana dengan sangat terperinci sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami cerita.
B. Pengarang berhasil menggambarkan latar dengan sedetail-detailnya sehingga
mendukung ketegangan yang sedang melingkupi diri tokoh.
C. Pengarang telah berusaha meyakinkan pembaca mengenai kondisi ketegangan yang
sedang dialami tokoh.
D. Pengarang telah berhasil mengolah bahasa sehingga pembaca dimudahkan
memahami permasalahan yang dialami tokoh.
E. Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca telah mengalir dengan
mudah dan tepat melalui penggunaan bahasa yang sederhana.
41. Kelemahan kutipan novel tersebut adalah …
A. Pengarang terlalu mengekspos ungkapan-ungkapan sehingga gambaran yang
diinginkan pengarang menjadi sulit dipahami pembaca.
B. Pengarang tidak terlalu spesifik dalam menggambarkan suasana yang sedang
dialami oleh tokoh sehingga kurang mendukung.
C. Pengarang terlalu sederhana dalam menggambarkan suasana sehingga tidak
mendukung karakter yang dimiliki tokoh.
D. Tokoh yang muncul kurang dieksplor suasana hati dan pikirannya sehingga dapat
mendukung apa yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
E. Pengarang kurang memberikan gambaran mengenai suasana dan tempat yang
menjadi latar tokoh melakukan kegiatan.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 33


Bacalah kutipan novel berikut dengancermat untuk menjawab soal nomor 42 dan 43!

Bapak? Mengapa Bapak segan menatap aku? Anaknya sendiri. Dan bumi di bawah
kakinya terasa goyah. Kampung nelayan ini telah kehilangan perlindungan yang meyakinkan
baginya. Sementara itu, di belakang terus mengikuti mata-mata Bendoro yang tak dapat
dibebaskan dari bayang-bayangnya. Ia masih kenal benar siapa-siapa yang menjemputnya—
tetangga-tetangganya. Ada yang dulu menjewernya. Ada yang mendongenginya. Ada yang
pernah mengangkat dan menggendongnya sewaktu habis jatuh dari pohon jambu. Ada yang
sering dibantunya menunggu dapur. Dan ada bocah-bocah kecil yang digendongnya dulu.
Antara sebentar ia dengar kata “Bendoro Putri! Bendoro! Bendoro! Bendoro Putri!” kata itu
mendengung memburu. Mengiris dan meremas di dalam otaknya. Bendoro! Bendoro Putri!
Bendoro! Bendoro Putri! Dan berpasang-pasang mata yang menunduk hormat bila tertatap
olehnya seakan menyindirnya: semu, semu, semua semu!

42. Ringkasan berikut yang tepat sesuai kutipan novel tersebut adalah …
A. Seorang Raja sedang melakukan musyawarah mengenai seseorang yang telah
dianggapnya sebagai putrinya sendiri.
B. Seorang nelayan yang dihadapkan kepada penguasa oleh masyarakat atas
kesalahan yang telah dilakukannya di tengah-tengah masyarakat.
C. Seorang anak yang kehilangan kepercayaan dari sang bapak dan masyarakat karena
telah melakukan suatu kesalahan.
D. Seorang pemimpin yang sedang mengadili masyarakatnya yang telah melakukan
kesalahan secara adat di masyarakatnya.
E. Sekelompok masyarakat sedang menghadapkan seseorang kepada pemimpinnya
karena melakukan kesalahan dan harus diadili.
43. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan novel tersebut adalah …
A. Sistem sosial masyarakat Jawa tidak semuanya buruk.
B. Latar belakang yang diungkapkan terlalu dibuat-buat.
C. Masyarakat Jawa sebagian besar termasuk golongan proletar.
D. Penghapusan feodalisme Jawa agar tidak menimbulkan kesenjangan sosial.
E. Priyayi harus dihormati karena memiliki kedudukan paling tinggi pada masyarakat
Jawa.
44. Bacalah kutipan novel berikut dengancermat!
Lagu bahagia itu samar-samar terdengar di telinga Juna. Ia sengaja menjauh dari
kerumunan anak-anak yang merayakan ulang tahun Mada.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 34


Sejenak suasana hening. Hujan mulai turun rintik-rintik, membuat Juna terpaksa
meninggalkan taman panti asuhan di bilangan Tebet Barat itu dengan segera.
Jujur, sebenarnya bukan semata-mata karena turunnya hujan yang membuat Juna pergi,
namun lebih dari itu. Hujaman rintiknya terasa pedih, menusuk ketegaran hatinya,
itulah yang membuat Juna tersakiti.
(Ayah Menyayangi Tanpa Akhir, Kirana Kejora)

Latar tempat dan suasana yang tepat untuk memvariasikan latar tempat dan
suasana pada kutipan novel tersebut adalah ….
Latar tempat Latar suasana
A pemakaman sore hari
B rumah makan gelombang panas
C panti jompo siang hari
D rumah rehabilitasi petir menyambar
E penjara anak badai menerpa

Bacalah kutipan novel berikut dengancermat untuk menjawab soal nomor 45-46!

Kebodohan berbentuk seperti asap, uap air, kabut. Dan ia beracun. Ia berasal dari sebuah
tempat yang namanya tidak pernah dikenal manusia. Jika ingin menemui kebodohan maka
berangkatlah dari tempat di mana saja di planet biru ini dengan menggunakan tabung roket
atau semacamnya, meluncur ke atas secara vertikal, jangan pernah sekalipun berhenti.

….

Lintang bereksperimen merumuskan metode jembatan keledainya sendiri untuk


pelajaran-pelajaran hafalan Biologi misalnya. Ia menciptakan sebuah konfigurasi belajar
metabolisme dengan merancang kelompok sistem biologis mulai dari sistem alat tubuh,
pernapasan, pencernaan, gerak, sampai sistem saraf dan indra, baik untuk manusia,
vertebrata, maupun avertebrata, sehingga mudah dipahami.

…. ia akan membuat analogi buang hajat cacing itu pada sistem eksresi protozoa dengan
anatomi vakuola kontraktil yang rumit itu, ….

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 35


(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)

45. Kalimat kritik yang tepat terhadap penggunaan bahasa pada kutipan novel tersebut
adalah …
A. Novel Laskar Pelangi memiliki penggunaan bahasa yang cukup rumit karena
dipenuhi istilah-istilah, tetapi tetap komunikatif.
B. Pembaca Novel Laskar Pelangi dihadapkan pada model berbahasa yang berlaku di
dunia akademis, terutama penggunaan istilah.
C. Penggunaan istilah dalam Novel Laskar Pelangi agak mengganggu karena tidak
semua pembaca memahami makna istilah tersebut.
D. Secara tidak langsung, Andrea Hirata telah menentukan masyarakat yang akan
membaca karyanya melalui pemanfaatan istilah pada novelnya.
E. Kebebasan dan hasrat baca masyarakat terbatasi dalam menikmati novel ini karena
adanya penggunaan istilah-istilah akademis.
46. Kalimat kritik yang tepat terhadap penokohan
pada kutipan novel tersebut adalah …
A. Kutipan novel tersebut menampilkan penokohan yang sederhana dan mudah
dipahami.
B. Pembaca kutipan novel tersebut dihadapkan pada model penokohan yang tidak
lazim.
C. Penggambaran tokoh dalam kutipan novel tersebut agak sulit dipahami.
D. Kutipan novel tersebut menggambarkan tokoh dengan agak berbelit-belit dan susah
dipahami.
E. Andrea Hirata kurang sukses dalam menggambarkan tokohnya sehingga
menyulitkan pembaca.
47. Yang terberat ialah jika ia memikirkan konsekuensi perkaw inan. Isterinya tentu akan
hamil dan akan melahirkan
anak. Menurut penelitiann ya, ongkos sekali periksa wanita hamil sama dengan dua hari
gajinya. Biaya bersalin
akan menelan gajinya sebulan, belum lagi kalau dihitung pengeluaran untuk pe rawat
bayi sejak popok, gurita, dan
tempat tidur yang mungil. Kesimpulan Badri, ia tidak bisa menikah untuk selama-
lamanya. Terkecuali kalau ia
mau bertingkah laku seperti rekan-rekannya yang lain.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 36


(Jodoh, A.A. Navis)
Pesan yang tepat sesuai dengan kutipan tersebut adalah ...
A. Jangan berpikir bahwa perkawinan akan membawa konsekuensi ekonomi yang
berat.
B. Melahirkan anak memerlukan biaya yang tidak sedikit, dari biaya periksa kehamilan
sampai dengan biaya persiapan melahirkan.
C. Gaji seseorang tidak akan cukup untuk membiayai kelahiran anak sehingga banyak
orang takut bekeluarga.
D. Jika seseorang belu m mempunyai penghasilan yang cukup, sebaiknya tidak kawin
dulu karena biaya perkawinan mahal.
E. Orang yang tidak mampu secara ekonomi sebaiknya tidak usah kawin saja untuk
selama-lamanya.
48. Danila melangkah limbung menelusuri lorong yang akan membawanya ke dunia bebas.
Di belakang sana tertinggal masa lalunya yang kelam dibalik jeruji besi. Sekali lagi dia
menoleh ke belaknag. Ke pintu besi berterali kokoh yang telah lima tahun
memisahkannya dari dunia luar.
Sebenarnya masa hukumannya masih setahun lagi. Tetapi tiga kali memperoleh
pengurangan hukumanmembuat Danila dibebaskan lebih cepat.
Permadi, suaminya, yang telah lama menunggu di luar, segera meraih tas pakaian yang
dijinjingnya. “bagaimana keadaanmu, Nila?”, suara permadi demikian ramah. Sorot
matanya pun demikian menyejukkan. Akan tetapi, ia tidak memeluk istrinya seperti yang
Danila harapkan.
Permadi memang bersikap ramah. Tapi tidak mesrah. Tidak rindukah dia kepada
istrinya? Padahal telah lima tahun mereka berpisah!
“mana Rina?” tanya Danila getir, menyembunyikan kekecewaannya.
“sakit.”
Ringkasan yang tepat dari kutipan novel di atas adalah ...
A. danila melangkah ke dunia bebas setelah lima tahun dia terkurung dibalik jeruji besi.
Permadi, suaminya telah menunggunya di luar sana, dia tengah menantikan
kebebasan Danila. Namun, pertemuan kala itu tidak menjadi pertemuan seperti yang
diharapkan Danila karena tidak adanya pelukan yang dinantikan Danila.
B. Danila bebas dari tahanan setelah lima tahun dipenjara. Ketika bebas suaminya
sudah menunggunya di luar sana dengan rasa rindu yang mendalam, pelukan hangat
pun menjadikan suasana romantis kala itu.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 37


C. Danila bebas dari tahanan. Dia dijeput suaminya di luar tahanan. Mereka saling
melepas kerinduan dengan menanyakan kabar Rina, sang anak yang lama Danila
rindukan.
D. Setelah lima tahu dipenjara, Danila bebas dan dia merasa senang karena bisa
bertemu suaminya dan menantikan pelukan hangat dari anaknya yang sangat dia
cintai.
E. Danila bebas dari tahanan setelah lima tahun ditahan. Tapi Danila merasa sedih
karena suaminya tidak memeluknya, padahal dia sangat merindukan suaminya.
Danila pun menangis terisak karena kekecewaan itu.
49. Bacalah teks berikut dengan cermat!
Keunggulan lain novel Saksi Mata, karya Suparto Brata adalah penggambaran suasana
yang detail mengenai Surabaya di tahun 1944 (zaman pendudukan Jepang), malah ada
lampiran petanya segala! Suasana kota Surabaya di zaman itu juga “direkam” dengan
indah oleh Suparto Brata.Kita bisa membayangkan keadaan kampung SS Pacarkeling
yang kala itu masih “berbau” Hindia Belanda karena nama-nama jalannya masih
menggunakan nama-nama Belanda. Juga tentang bungker-bungker perlindungan yang
digunakan untuk bersembunyi kala ada serangan udara—kebetulan saat itu tengah
berkecamuk Perang Dunia II. ….
Kalimat yang tepat untuk mengakhiri teks ulasan novel tersebut adalah ….
A. Tidak terkecuali Tunjungan Plaza yang melegenda di Surabaya.
B. Tidak ketinggalan juga tentang stasiun kereta api Gubeng yang tersohor itu.
C. Begitu juga Pasar Turi sebagai ikon kota Surabaya.
D. Jembatan Merah Paza turut menjadi saksi bisu pertempuran saat itu.
E. Wajar bila arek-arek Suroboyo kompak menyerbu bersama.

50. Perhatikan kedua kutipan novel berikut!


Teks 1
“ … “ mengapa Tuhan memudahkan jalan bagi orang-oramg jahat? Mengapa Tuhan
justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan langit yang
tak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya.
Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-bentuk itu. Selalulah berprasangka
baik. Aku tahu kata-kata ini tetap saja sulit dimengerti. Aku sederhanakan bagimu, Ray,
maksudnya adalah selalulah berharap sedikit, memberi banyak. Maka kau akan siap
menerima segala bentuk keadilan Tuhan.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 38


Teks 2
Heri menghela napas panjang. Ichennya yang sederhana yang telah merenggut seluruh
hatinya, telah berubah dan tak mau lagi mengenal dirinya. Heri merasa diombang-
ambing perasaan dan hatinya oleh permainan yang diciptakan oleh Ichen. Apakah ia kini
telah melupakan ketertarikannya pada Ichen? Atau, akan menghentikan perburuannya
dengan adanya perubahan yang telah ditunjukkan gadis itu? Ternyata tidak sama sekali.
Heri justru merasa semakin tertantang. Ia penasaran, apa yang diinginkan Ichen
sebenarnya? Lalu, siapa pria muda yang menjemputnya tadi?
Perbedaan teks 1 dengan teks 2 adalah. . .
A. Teks 1 bertema persahabatan, sedangkan teks 2 bertema percintaan.
B. Teks 1 menggunakan sudut pandang orang pertama, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang ketiga.
C. Teks 1 menggunakan latar tempat, teks 2 menggunakan latar waktu.
D. Teks 1 merupakan bagian dari puncak konflik, teks 2 merupakan penyelesaian.
E. Teks 1 menyajikan amanat, teks 2 hanya menyajikan tema.

MODUL/DIKTAT BIN XII SEMESTER 2 Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai