Anda di halaman 1dari 217

Teks Editorial

Menyampaikan atau mengungkapkan pendapat jadi hal lumrah di negara demokratis, seperti
Indonesia. Pendapat dapat disampaikan melalui teks. Salah satu cara untuk menyampaikan
pendapat tersebut disebut juga teks editorial atau opini.

Teks editorial adalah berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data. Teks editorial sering kita
jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media
biasa juga disebut tajuk rencana.

Teks tersebut berisi pandangan redaksi mengenai isu yang diangkat dalam pemberitaan. Sementara,
ruang untuk menyampaikan pendapat pribadi biasa terdapat dalam rubrik khusus opini.

Terdapat dua macam teks opini, yaitu opini analitis dan opini hortatoris. Opini analitis berkenaan
dengan konsep atau teori tentang sesuatu. Sedangkan opini hortatoris berkenaan dengan tindakan
yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat.

Ciri-ciri teks editorial

Sementara ciri-ciri teks editorial antara lain:

bersifat aktual dan faktual. Tulisan mengangkat topik yang hangat, sedang berlangsung, atau banyak
dibicarakan masyarakat secara luas

sistematis dan logis

berisi argumentasi (argumentatif) karena pada dasarnya teks editorial adalah pendapat

menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas agar menarik dibaca.
Struktur teks editorial

Dalam menulis atau menyusun teks editorial terdapat struktur yang membangunnya. Struktur
teks editorial atau opini, yaitu:

Tesis

Tesis disebut juga pernyataan pendapat. Biasanya berisi sebuah teori yang akan diperkuat oleh
argumen. Pada bagian ini penulis menyampaikan sudut pandang tentang masalah yang
dibahas.

Argumentasi

Argumentasi merupakan bukti atau alasan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis.
Argumentasi dapat berupa pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli,
maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.

Reinteratsi

Reiterasi (reinteration) atau disebut pernyataan atau penegasan ulang pendapat. Bagian ini
berisi penegasan ulang pendapat. Penegasan ulang biasa berada di bagian akhir teks.

Kaidah kebahasaan teks editorial

Melansir Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2017), selain ciri dan struktur, teks
editorial juga memiliki kaidah kebahasaan. Kaidah kebahasaan teks editorial antara lain:
Adverbia: kata keterangan.

Ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata
keterangan (adverbia frekuentatif).

Konjungsi: kata penghubung pada teks.

Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa.

Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas dan kepemilikan.

Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (conothnya “melihat”, atau “merasa”), afeksi
(contohnya “suka” atau “khawatir”), dan kognisi (contohnya “berpikir” atau “memahami”).

Belajar Menulis Teks Editorial

Mari belajar menulis teks editorial atau opini. Agar lebih mudah, kita dapat menyusun teks editorial
singkat dengan mengacu pada strukturnya.

Tesis

Angkat satu tema yang sedang berlangsung atau ramai dibicarakan orang. Kalian dapat mencarinya
melalui pembicaraan di media sosial atau berita. Kita ambil contoh dengan tema penanganan Covid-
19. Maka penulisan bisa jadi seperti berikut:

Pandemi Covid-19 belum juga reda hingga pengujung tahun. Masyarakat mempertanyakan kinerja
menteri. Semakin hari protokol kesehatan dilonggarkan padahal angka kematian terus bertambah.
Bisa jadi pemerintah kurang becus menangani pandemi. Hal ini bisa membuat rasa kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah semakin berkurang.

Argumentasi

Pendapat yang kita ungkapkan dalam tesis hanya jadi bualan belaka bila tidak disertai data dan fatka.
Maka untuk menulis teks editorial, kita perlu menyuguhkan data dan fakta. Berikut contohnya:

Berdasarkan suvei Litbang Kompas pada 7 sampai 11 Juli 2020 587 responden dari 23 provinsi, ada
hasil cukup signifikan soal tingkat kepuasan publik terhadap kinerja menteri. Sebanyak 71,1 persen
responden merasa tidak puas dengan kinerja jajaran menteri terkait penyediaan fasilitas kesehatan.
Sedangkan 75,1 persen responden tidak puas dengan penyaluran bantuan sosial. 87,8 persen
menyatakan ketidakpuasannya terhadap kinerja menteri.
Kekurangan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan hingga sulitnya masyarakat
mendapatkan masker pada awal pandemi mendorong rasa ketidakpuasan publik pada bidang
kesehatan. Penyerahan bantuan yang belum merata dan tidak tepat sasaran menjadi salah satu
penyebab yang mendorong rasa ketidakpuasan publik.

Data kepuasan masyarakat tersebut berhubungan juga dengan rasa kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah. Pemerintah kurang serius sejak awal kemunculan pandemi. Kita tidak
akan pernah lupa bahwa beberapa jajaran pemerintah menyepelekan pandemi dengan
menyuguhi publik guyonan basi.

Reinterasi

Di bagian akhir, kita pertegas lagi gagasan yang ingin kita sampaikan. Sebutkan kembali tesis di awal
tulisan dengan dikuatkan data pada argumentasi.
Maka, tidak seharusnya protokol kesehatan dilonggarkan selama pandemi masih ada. Pemerintah
tidak seharusnya memikirkan untung rugi dalam menangani Covid-19. Lebih lagi, pemerintah dan
menteri harus memperbaiki komunikasi ke publik agar membangun kembali rasa kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah.

Teks editorial dapat dengan mudah ditemui di koran atau majalah. Teks ini berisikan pendapat
pribadi seseorang atau berbentuk opini.

Teks editorial bisa mengangkat berbagai tema, seperti permasalahan pendidikan, ekonomi, politik,
sosial budaya, dan lain sebagainya. Oleh karena memuat opini atau pendapat seseorang, maka teks
editorial bersifat subyektif. Namun, dalam pembuatannya tetap harus didasarkan pada temuan data
atau fakta.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks
editorial atau opini merupakan wadah atau sarana penyampaian aspirasi dalam bentuk tulisan.

Kaidah kebahasaan teks editorial

Umumnya, jenis bahasa yang digunakan dalam teks editorial bercirikan bahasa jurnalistik. Dalam
pembuatan teks editorial, penulis harus memperhatikan segi kaidah kebahasaan atau penggunaan
bahasanya. Contohnya menggunakan bahasa yang santun dan tidak berbelit-belit.

Mengapa teks editorial harus menggunakan bahasa yang santun? Karena teks editorial bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran pembaca akan sebuah isu yang sedang dibahas. Selain itu, teks ini
juga bertujuan untuk membuat masyarakat lebih memahami tentang betapa pentingnya isu
tersebut. Jika tidak menggunakan bahasa yang santun, dikhawatirkan masyarakat akan bingung atau
salah menangkap makna atau pesan dari isu tersebut.

Bagaimanakah bentuk kaidah kebahasaan dalam teks editorial?

Adverbia

Adverbia merupakan penggunaan kata keterangan atau adverbia frekuentatif dalam teks editorial.
Bentuk kata-katanya bersifat tegas untuk memberi kepastian kepada pembaca. Dalam buku Gerakan
Literasi Nasional (Literacy Goes to School) (2020) karya Albert Efendi Pohan, dituliskan jika tujuan
utama penggunaan adverbia memang untuk memberi ketegasan pada teks atau tulisan yang
disusun.

Contoh kata keterangan adverbia di antaranya seperti, selalu, biasanya, sebagian besar waktu,
kadang-kadang, sering, dan lain-lain.

Konjungsi

Konjungsi merupakan penggunaan kata penghubung dalam teks editorial. Kata penghubungnya bisa
menghubungkan antarkata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan
kalimat. Contoh kata konjungsi di antaranya bahkan, dan, tetapi, atau, karena, akibatnya, sejak,
sebelumnya, supaya, agar, sebagai contoh, lagi pula dan lain-lain.

Verba material
Verba material merupakan penggunaan kata yang penunjuk perbuatan dalam teks editorial. Kata ini
juga sering merujuk pada pihak yang sedang dibicarakan dalam tulisan. Biasanya verba material
digunakan untuk memperkuat argumen. Contoh kata verba material di antaranya menari, memasak,
menulis, mengendarai, menggendong, mengetik, menendang, mencuci, dan lain-lain.

Verba mental

Verba mental merupakan penggunaan kata yang bersifat reaktif atau pemberian tanggapan dalam
teks editorial. Verba mental juga sering digunakan untuk memberi penjelasan tentang persepsi,
perasaan atau afeksi, serta kognisi atau berkaitan dengan pengetahuan seseorang. Contoh kata
verba mental, yaitu merasa (persepsi), melihat (persepsi), mencicipi (persepsi), menyukai (afeksi),
mengkhawatirkan (afeksi), senang (afeksi), sedih (afeksi), berpikir (kognisi), mengetahui (kognisi),
mengerti (kognisi), menjelaskan (kognisi), dan lain-lain.

Verba relasional

Verba relasional merupakan penggunaan kata penunjuk hubungan antara subyek dengan pelengkap.
Dalam pembuatan kalimatnya harus lengkap, yakni ada subyek dan pelengkap, yang dihubungkan
dengan kata penghubung, supaya tidak rancu. Contoh kata verba relasional di antaranya merupakan,
adalah, sebagai, dan lain-lain. Contoh kalimatnya: Saya (subyek) merupakan (kalimat verba
relasional) anak bungsu (pelengkap).

Penggunaan kosa kata

Kosa kata atau perbendaharaan kata-kata sangatlah penting dalam berbagai teks tulisan, termasuk
teks editorial. Pemilihannya hendaklah aktual atau yang sedang hangat diperbincangkan publik serta
bersifat fenomenal atau luar biasa.
Teks Editorial: Pengertian, Ciri, Struktur,
dan Kaidah Kebahasaan | Bahasa
Indonesia Kelas 12

Coba perhatikan di lingkungan sekitar kamu, atau mungkin ayah kamu deh. Apakah
masih suka membaca koran di pagi hari sambil menikmati secangkir kopi hangat
dengan pisang goreng?

Membaca koran di pagi hari rasanya sudah tidak begitu lazim dilakukan ya teman-
teman. Rata-rata sudah menggunakan koran digital (web portal berita) gitu deh.
Tapi, bicara soal koran, tahukah kamu bahwa di dalam koran/portal berita itu,
kadang ada bagian editorialnya lho. 

Yaps, teks editorial umumnya memang ada di sebuah koran sih. Kamu tahu ngga apa
sih yang dimaksud dengan teks editorial?

Pengertian Teks Editorial

Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu
isu/masalah aktual. Isu bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, juga masalah
ekonomi. Perlu kamu ingat ya, bahwa di dalam teks tersebut itu berisi pendapat
pribadi redaksi bukan pendapat si penulis teks tersebut ya.

Ciri Teks Editorial 

Teks ini memiliki beberapa ciri antara lain:

1. Aktual dan faktual

Teks harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di


masyarakat. Jangan lupa juga, informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang
terjadi ya. 

2. Sistematis dan logis

Penyusunan teks editorial harus tersistematis yang berarti harus memenuhi struktur
dan kaidah kebahasaannya ya teman-teman. Teks juga harus logis, artinya masuk
akal dan tidak imajinatif.
3. Argumentatif

Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa teks ini berisi pendapat
pribadi dari redaksi. Artinya teks ini mengutarakan argumen-argumen yang ada
dalam sudut pandang redaksi.

Struktur Teks Editorial


1. Pernyataan pendapat (tesis)

Berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa


pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen.

2. Argumentasi

Bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa
berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta
yang dapat dipercaya.

3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration

Berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam
bagian argumentasi.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial


1. Adverbia

Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang sering
muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif yang
menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu
yang diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering,
kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.

2. Konjungsi

Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi antarkalimat,


seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya.

3. Verba material

Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya
membaca, menulis, dan memukul.
4. Verba relasional

Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah


B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).

5. Verba mental

Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa), afeksi (suka,
khawatir) dan kognisi (berpikir,mengerti)

Langkah Menyusun Teks Editorial

Nah, setelah tahu struktur dan kaidah kebahasaan, sekarang kalian juga harus belajar
tentang langkah-langkah dalam membuat teks editorial. Langkah-langkahnya yaitu :

 Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik
akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru.
 Mengumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang
berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat.
 Menyesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan
bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah sudah tepat atau belum
bagi pembaca..
 Menyunting teks editorial. Periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah
kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para
pembaca.

Referensi
Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Membahas Paragraf: Jenis, Unsur, dan


Syarat 
Sering kali, kita mendengar kata wacana. Gini nih  contohnya, 

“Ah, nanti liburannya hanya wacana doang!” 

Atau, “Haduh, jadwal produktif yang sudah disusun wacana saja ternyata!”

Kali ini, kita akan ngomongin wacana, tapi bukan wacana seperti itu yang
dimaksud, lho ya, melainkan materi wacana dalam konteks mata pelajaran Bahasa
Indonesia. 
Jadi, apa sih wacana itu? 

Dalam bahasa Indonesia, wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang


direalisasikan dalam bentuk karangan utuh yang membawa amanat
lengkap. Wacana juga dapat diartikan sebagai gabungan paragraf. Contoh wacana,
misalnya novel, buku, atau ensiklopedia.

Dalam artikel tentang wacana ini, kita akan membahas salah satu bagian yang
membentuk wacana, yaitu paragraf. Langsung cus scroll ke bawah ya!

Apa itu Paragraf?

Sederhananya, paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling


berhubungan dan menghasilkan suatu tema tertentu. Umumnya, paragraf terdiri
dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang
diinginkan penulisnya. Oh ya! Susunan kalimat yang sedang kamu baca ini
merupakan suatu paragraf, lho!

Apa saja unsur paragraf? 

Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur


pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang
baik. Misalnya nih, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk
paragraf yang sempurna. Hmmm, apa saja unsur-unsur tersebut? 

1. Topik atau Gagasan Utama 

Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik
atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada
pembaca. Intinya, gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah
paragraf agar menarik di mata pembaca!

2. Kalimat Utama 

Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi gagasan
utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun,
kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama
bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya. 

3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung 

Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas,


kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan
yang disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data
pelengkap seperti opini, fakta, atau data yang valid.  Gini nih, contohnya: 

“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan gunung
aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan Merapi
yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.” 

4. Konjungsi

Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Apa sih konjungsi itu? Singkatnya,


konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa
Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.

Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata


dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat.
Misalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain. 

Contohnya: Kami menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang.

Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung


yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya,  “Jadi”, “Oleh
karena itu”, “Namun”. 

Contohnya: “Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus
membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.”

Gimana? Paham, kan?

Apa saja jenis-jenis paragraf? 

Perlu diketahui, ada banyak jenis paragraf. Ada yang dikelompokkan berdasarkan


tujuannya dan juga berdasarkan letak kalimat utamanya. Apa
saja tuh jenisnya? Yuk, kita bahas lebih dulu jenis paragraf berdasarkan tujuannya.

1. Paragraf Narasi 

Dalam paragraf jenis ini, kamu akan menulis suatu kejadian dari awal hingga akhir
kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita
kesuksesan kamu mendapat beasiswa study exchange ke Inggris. Nah, kamu dapat
bercerita dari awal ketika menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk
mengikuti program study exchange, hingga bagaimana bisa mendapat study
exchange tersebut. 
2. Paragraf Eksposisi

Jenis yang berikutnya adalah eksposisi. Ketika kamu menulis jenis paragraf  ini, kamu
akan memberikan informasi sedetail mungkin kepada pembaca. Memang, tujuan dari
paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi, menjelaskan, dan
juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. 

Misalnya, teks langkah-langkah menjadi pengguna dari Ruangguru. Nah, dalam teks


ini, kamu menjelaskan secara runtut cara mendaftar menjadi pengguna Ruangguru.
Dengan begitu, pembaca paragrafmu akan mendapat informasi cara menjadi
pengguna Ruangguru!

3. Paragraf Argumentasi 

“Saya setuju dengan ide memberikan donasi kepada masyarakat terdampak banjir di
Kalimantan Selatan karena mereka membutuhkan bantuan tersebut. Berdasarkan
data yang dilihat pada …”

Kutipan paragraf di atas adalah contoh argumentasi. Biasanya, paragraf argumentasi


dapat kita temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba debat. Siapa nih yang
pernah ikut lomba debat? Pasti sudah nggak asing lagi kan dengan paragraf
argumentasi?

Intinya sih, paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa


ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti
nyata.

4. Paragraf Persuasi 

Pernah nggak sih kamu merasa tergerak hatinya untuk berbuat atau membeli


sesuatu? 

Misalnya, kamu membaca postingan tentang orang tua berusia 70-an tahun yang
masih bekerja keras mendorong gerobak jualan untuk menghidupi dirinya. Postingan
tersebut disertai juga dengan foto si Kakek yang sedang mendorong gerobak.
Sebuah cerita yang bisa menyentuh hatimu, bukan? Gak pake lama, kamu ingin
membantu nasib si Kakek!

Atau, promosi produk skin care yang dilengkapi foto hasil setelah memakainya serta
disertai juga dengan  review sempurna dari orang yang memakainya. Tentu kamu
akan tergiur membelinya, kan?

Nah, itulah paragraf persuasi. Tujuannya sih untuk membujuk orang lain melakukan


sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. 
Namun, syaratnya penulis harus mampu membuat si pembaca percaya dan
yakin. Hehehe. 

Ya, itulah jenis paragraf berdasarkan tujuan. Nah, berikutnya kita akan membahas


apa saja jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utamanya! Apa saja sih?

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak


kalimat utama. Nah, dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama. 

2. Paragraf Induktif 

Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di


akhir paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya. 

3. Paragraf Campuran 

Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat


utama pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali
pada akhir paragraf.

Lalu, bagaimana bentuk paragraf yang baik? 

Oh iya! Ketika  menulis sebuah artikel, kamu butuh bahasan dan bahasa


yang wow agar pembaca tertarik. Tentu, selain bahasan dan topik yang sempurna,
kamu juga perlu memahami syarat dan struktur menulis sebuah paragraf yang baik
dan benar agar kalimat-kalimat yang dibentuk menjadi padu! Kira-kira, apa
saja tuh syarat suatu paragraf yang baik? Yuk, baca terus!

1. Kesatuan

Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide
yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari
kalimat utama kemudian  ke kalimat penjelas sehingga membentuk suatu kesatuan.

2. Kepaduan atau Koherensi

Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Maksudnya apa tuh? Kalimat satu


ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat
sebelumnya. Yup! Kenapa tuh?  Agar membentuk kalimat yang memiliki perpaduan
indah!
3. Kelengkapan

Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa
dibilang belum lengkap. Huft! Maka dari itu, jangan lupa ya unsur-unsur paragraf
seperti gagasan utama, kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi. 

Nah, itu dia penjelasan soal paragraf dan wacana. Oh iya, kamu jangan langsung
sudahi membaca artikel ini ya! Kita jawab dulu satu quiz di bawah soal tentang
paragraf!

Referensi: 

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. [daring],
Tautan: https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8 Februari 2021. 

Asyhari, Adrian. 2017. Makalah: Paragraf dan Wacana. [daring], Tautan:


https://www.academia.edu/35346457/PARAGRAF_DAN_WACANA, diakses pada 8
Februari 2021. 

Kajian MKU Bahasa Indonesia. [daring], Tautan:


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/PARAGRAF+dalam+wacana
+BI.pdf, diakses pada 8 Februari 2021. 

Cara Menemukan Ide Pokok dalam


Paragraf
Baru delapan detik sejak orang itu menduduki kursi yang terlalu keras itu. Hening.
Sebelah tangan menopang dagu. Matanya berkedip beberapa kali. Wajahnya
menunjukkan ekspresi bingung.

Di depannya, ada laptop yang menunjukkan artikel mengenai SBMPTN.

DIa scroll mouse. Wajahnya ke layar, tapi pandangannya tidak fokus.

Tangan kanannya kini menggenggam gelas. Menuangnya ke tenggorokan yang


sebenarnya tidak haus itu. Tumit kakinya mengetuk-ngetuk lantai. Tangannya pindah
lagi ke sisi kanan meja. Sedikit di belakang mouse.  Matanya terpejam. Di kepalanya
terdengar beat  lagu favoritnya belakangan ini. Tangannya bekerjasama dengan kaki,
membuat sebuah irama.
Dia membuka mata.

Tangannya meraih handphone.

Lalu dengan secepat kilat membuka Instagram.

Pupil matanya kini terbuka lebar. Dia menekan layar handphone-nya dua kali.
Memunculkan tanda love  di atas foto seseorang.

Dia diam di sana. Sampai satu jam lebih. Meninggalkan laptop dan artikel yang baru
ia baca dua paragraf itu.

Orang itu, bisa jadi siapa saja. Bisa jadi teman sekelas kamu. Atau bisa jadi kamu
sendiri. Ya, kita seringkali tidak fokus ketika dihadapkan pada sebuah artikel atau
bacaan. Entah kenapa tangan kita ingin bergerak mengambil sesuatu. Pikiran kita ke
mana-mana. Dan hasilnya, artikel tadi tidak terbaca dengan baik.

Microsoft bahkan membuat penelitian tentang fokus, atau yang lebih dikenal
dengan attention span  ini.  Hasilnya, rentang fokus kita pada suatu hal, saat ini hanya
berkisar selama 8 detik. Ini jauh turun sejak tahun 2000 yang mencapai 12 detik.

Bahkan, kita tidak lebih fokus dari ikan mas koki yang rentang fokusnya mencapai 9
detik.

Ketidakfokusan ini, ditambah penyajian berita saat ini yang cenderung umpan klik
(clickbait), tentu akan menambah kegagapan kita dalam menanggapi suatu artikel
atau bacaan. Kasarnya, udah kitanya nggak fokus dan “malas” baca, eh
artikelnya nggak  nyambung judul sama isinya.

Oleh karena itu, diperlukan kemampuan untuk menemukan ide pokok dari suatu
artikel atau bacaan. Supaya apa? Supaya kita tahu sebenarnya apa, sih, inti dari
artikel itu? Apa gagasan utama atau ide pokoknya? Supaya selesai
baca, nggak  main share  di grup Whatsapp sambil bilang,

“ADA ANAK DIKUTUK JADI IKAN PARI KARENA DURHAKA!”

Pengertian Ide Pokok dalam Paragraf

Well,  sebelumnya, kita perlu mengetahui pengertian dari ide pokok. Ide pokok
adalah ide/gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Makanya,
nama lain ide pokok adalah gagasan utama. Ide pokok terdapat di kalimat utama
dan setiap satu paragraf hanya ada satu ide pokok.
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, kalimat utama ≠ kalimat pertama. Kalimat
utama bisa ada di kalimat pertama, bisa pada kalimat terakhir, atau bahkan kalimat
pertama dan terakhir.

Cara Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf

Sebenarnya untuk menemukan ide pokok dalam paragraf itu ngga sulit-sulit amat
kok. Asal kamu tahu aja caranya. Nah, berikut akan dikasih tau nih cara menemukan
ide pokok dalam paragraf.

1. Baca Seluruh Paragraf dengan Cermat

Kamu perlu dengan cermat dalam membaca sebuah paragraf. Berkonsentrasilah


dengan baik.

2. Cermati Kalimat Pertama Hingga Akhir

Paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat harus kamu cermati ketika membacanya.
Jangan sampai ada yang terlewat kalimat dalam paragraf tersebut sampai kamu lupa
membacanya.

3. Baca Tiap Kalimatnya

Dalam suatu paragraf, ide pokok bisa terletak di awal, di akhir, atau di awal dan akhir
paragraf. Kembali lagi, pastikan tidak ada kalimat yang terlewat ya.

4. Tandai Ide Pokok

Setelah menemukan ide pokok di paragraf tersebut, langsung kamu tandai. Hal ini
untuk meminimalisir lupa yang bisa saja terjadi.

5. Tandai Info Penting

Jika ada info penting dalam paragraf tersebut, tidak ada salahnya untuk menandai.
Biasanya akan ditanyakan dalam soal-soal di nomor selanjutnya yang menggunakan
paragraf yang sama.

Oke, setelah mengetahui kelima langkah untuk menemukan ide pokok, kita akan
langsung praktik ya.

Coba perhatikan paragraf berikut:

Orang yang akan pensiun tidak perlu stres. Pensiun berarti tidak bekerja, tetapi
mendapat gaji. Dengan tidak berdinas lagi berarti mereka tidak memiliki beban
pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu luang untuk bersantai. Kalau waktu
luang itu bisa dioptimalkan dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif,
tentu orang tidak akan terkena stres.

Pada paragraf di atas, ide pokoknya adalah pada kalimat pertama. Yaitu “Tidak perlu
stres saat menghadapi pensiun”.

Kenapa?

Kalau kita analisis kalimat-kalimat lain, fungsi mereka hanya sebagai penjelas dari
kalimat utama (kalimat pertama). Misalnya, pada kalimat ”Dengan tidak berdinas lagi
berarti mereka tidak memiliki beban pikiran terhadap pekerjaan dan banyak waktu
luang untuk bersantai”. Kalimat ini mengacu kepada kalimat utama. Tugas dari
kalimat ini adalah memberikan “alasan” dari “Mengapa orang yang pension tidak
perlu stres.”

Sekarang kita coba contoh lainnya ya:

Bencana banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Situ Gintung di Tangerang Selatan
menimbulkan berbagai macam penyakit. Beberapa penyakit yang akan timbul
sesudah bencana adalah diare, tifus, leptospirosis dan demam berdarah. Masalah
kesehatan pada korban dan masyarkat di sekitar lokasi lokasi bencana harus segera
diantisipasi. Beberapa penyakit itu muncul karena lingkungan kotor dan sumber air
bersih yang tercemar lumpur.

Pada paragraf ini, ide pokoknya adalah “Bencana banjir menimbulkan berbagai
penyakit”

Ada yang tahu kenapa?

Ya, seperti yang bisa kita lihat di atas, kalimat lain dalam paragraf ini hanya
“menjelaskan” penyakit-penyakitnya. Pada kalimat dua, misalnya. Kalimat tersebut
berisi contoh dari penyakit yang ditimbulkan. Di sisi lain, kalimat terakhir
menjelaskan penyebab dari munculnya penyakit tersebut.

Jadi, sudah mulai bisa menemukan ide pokok? 

Gimana, Squad. Sudah paham kan tentang 5 langkah menemukan ide pokok dalam
paragraf dengan mudah? Mulai sekarang, coba terapkan langkah-langkah ini dan
cari ide pokok dari bacaanmu ya. Kalau kamu ingin memelajari materi seperti ini
dengan lebih dalam sambil menonton video animasi, lengkap dengan infografik dan
latihan soal, tonton aja di ruangbelajar!
Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional.
Jakarta: Intan Pariwara

Paragraf Induktif dan Paragraf Deduktif

Pernah gak sih squad, saat kamu membaca, tiba-tiba kamu bingung tentang apa
yang disampaikan dari tulisan tersebut? Atau kamu ingin bisa membaca cepat, tetapi
tetap akurat? Jika satu saja dari 2 pertanyaan di atas kamu jawab dengan “ya”, maka
ada baiknya kamu baca artikel tentang paragraf induktif dan deduktif ini.

Jika kamu masih bingung dalam mencari sebuah gagasan atau ingin membaca cepat
sebuah artikel, mengetahui bentuk paragraf pada sebuah tulisan dapat membantu
kamu untuk mengatasi kedua hal tersebut, hal ini dikarenakan pada setiap tulisan,
pasti ada gagasan yang ingin disampaikan oleh penulisnya.

Paragraf adalah sebuah susunan dari beberapa kalimat dan mengandung


sebuah gagasan. Nah, biasanya penempatan gagasan pada sebuah paragraf bisa
dibagi menjadi 3 cara, deduktif, induktif dan campuran. Apa sih perbedaannya?
Apakah ada ciri-ciri khususnya? Nih kita bahas satu-persatu.

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan gagasannya pada awal


paragraf. Biasanya paragraf deduktif terdiri dari sebuah pernyataan umum yang
disambung dengan penjelasan-penjelasan. Dalam artian membahas sesuatu yang
umum baru kemudian menjadi khusus.

Contohnya adalah paragraf di atas, itu adalah sebuah paragraf deduktif, yang
menjelaskan secara umum pada awal kalimatnya apakah paragraf deduktif itu,
kemudian diikuti oleh penjelasan-penjelasan bagaimana bentuk paragraf deduktif
tersebut.

Nah, biar mantep, ini ada 1 lagi contohnya buat kamu pelajari.

Contoh….
Nah squad, lihat, jika kamu perhatikan, kalimat pada gambar di atas (yang di
dalam kotak ungu) adalah gagasan dari paragraf tersebut, sementara kalimat-
kalimat yang ada di luar kotak ungu tersebut adalah yang disebut
dengan penjelasan.

Paragraf Induktif

Jika paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang memunculkan gagasannya di


awal, hal ini tidak terjadi pada paragraf induktif. Penjelasan adalah hal yang
dimunculkan terlebih dahulu, jika kita lihat polanya maka apa yang dilakukan
paragraf induktif adalah melakukan penjelasan secara khusus sebelum menarik
kesimpulan umum. Nah jadi bisa disimpulkan bahwa, paragraf
induktif adalah paragraf yang meletakkan gagasannya di akhir kalimat, dan
memiliki bentuk penjelasan dari khusus ke umum, kebalikan dari paragraf
deduktif.

Yak benar, paragraf penjelasan di atas juga dibikin secara induktif, tetapi terkadang


membuat paragraf induktif itu susah-susah gampang, karena kita harus membuat
alur penjelasan yang dapat menggiring orang ke kesimpulan akhir yang kita tuju.

Agar lebih paham, coba kamu lihat contoh di bawah ini.

Contoh….
Sama seperti sebelumnya, kalimat-kalimat yang terdapat pada kotak hijau adalah
gagasan yang dimaksudkan dalam paragraf induktif ini. Jika kamu perhatikan, maka
kalimat-kalimat awal hanya akan menjadi penjelasan yang membimbing kamu menuju
kesimpulan.

Sebenarnya cara penempatan gagasan seperti ini tidak perlu terlalu dipusingkan
dalam penulisan bebas biasa. Tetapi, jika kita menulis untuk membuat artikel ilmiah
atau artikel yang akan dikirim ke majalah/koran, penempatan gagasan di depan atau
di belakang akan memengaruhi enak atau tidaknya tulisan kita untuk dibaca. Selain
itu, kecenderungan untuk memainkan penempatan gagasan juga dilakukan dalam
melakukan penulisan kreatif, agar menghasilkan tulisan yang menarik di baca dan
tidak membosankan.

Nah squad, itu tadi adalah penjelasan tentang paragraf induktif dan deduktif, jika ada
yang kamu ingin tanyakan tentang paragraf induktif dan deduktif, kamu bisa nih
nanya-nanya sama tutor dari ruangguru lewat ruanglesonline. di sana ada
banyak tutor dari semua mata pelajaran, dan pastinya tutor ini sangat
membantu, asik, dan ahli dalam bidangnya!

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional.
Jakarta: Intan Pariwara

Unsur Kebahasaan dalam Teks Fiksi


Squad, seberapa sering kamu membaca sebuah teks fiksi? Kalau kamu penyuka
cerpen, novel, komik, dan tulisan fiksi lainnya sih, sepertinya hari-hari kamu tidak
lepas dari yang namanya membaca ya? Nah, dalam artikel kali ini kita akan
membahas mengenai unsur kebahasaan dalam teks fiksi. Kita akan fokus membahas
mengenai majas (gaya bahasa), ungkapan, dan peribahasa yang terdapat dalam
kutipan cerpen.

Tenang Squad. Cerpennya nggak panjang kok, jadi nggak bakal bikin kamu pusing.
Kita lihat yuk contoh kutipan dari cerpen yang berjudul “Selamat Jalan Ayah”  berikut
ini!

Seorang gadis kecil yang tertidur pulas di kamar yang begitu luas untuk anak kecil
seukurannya.  Sang mentari mulai tersenyum menyapa dunia pagi ini ditemani
nyanyian burung terbang kesana kemari. Sinar mentari menyelinap memasuki
jendela kecil samping tempat tidur. Udara dingin pun ikut menyerang masuk ke
dalam tulang-tulung.

“Kiki…..bangun nak, sudah siang dan saatnya berangkat ke sekolah”, bisik Ibu ke
telinga Kiki.

Namun tidak ada balasan dari Kiki, tetapi ibu terus membangunkan Kiki dan
mengajaknya ke kamar mandi. Setelah mandi dan sarapan Kiki berangkat ke sekolah
diantar ayah dengan kijang. Sementara ibu tetap di rumah, memang dalam keluarga
ini ayah sebagai  kepala keluarga  sekaligus  tulang punggung  keluarga. Kiki adalah
gadis kecil yang selalu ceria, ramah dan tersenyum kepada siapapun yang ia temui.

Nah, sudah selesai kutipan cerpennya. Sekarang, sama-sama analisis yuk unsur
kebahasaannya.

Berdasarkan kutipan cerpen di atas, kita bisa lihat nih kalau ada majas yang
digunakan dalam kutipan cerpen di atas. Kamu tahu majas apa yang digunakan
dalam kutipan cerpen tersebut? Yups, tepat. Majas yang digunakan adalah majas
personifikasi. Masih ingat apa itu majas personifikasi?
Majas Personafikasi

Perhatikan kalimat berikut!

“Sang mentari mulai tersenyum menyapa dunia pagi ini ditemani nyanyian
burung terbang kesana kemari.”

Majas personifikasinya ditunjukkan oleh “Sang mentari mulai tersenyum menyapa


dunia...” Ini karena kata “mentari” seolah-olah benar-benar tersenyum untuk
menyapa dunia. “Mentari” merupakan benda mati yang seolah-olah dibuat hidup
oleh penulis.

Selain majas, ada juga penggunaan ungkapan dalam kutipan cerpen di atas.
Perhatikan kalimat berikut.

“Sementara ibu tetap di rumah, memang dalam keluarga ini ayah sebagai  kepala
keluarga  sekaligus  tulang punggung  keluarga”.

Coba, dari kalimat tadi ada ungkapan apa saja? Yups, "kepala


keluarga" dan "tulang punggung". Kata "kepala keluarga" memiliki arti orang
yang bertanggung jawab terhadap keluarganya, sedangkan "tulang
punggung" memiliki arti orang yang bertanggung jawab sebagai tumpuan ekonomi
keluarga.

Masih ada satu kutipan cerpen lagi nih yang akan kita bahas. Cerpen berikut berjudul
“Juru Masak”.
Derajat keluarga Azrial memang seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah
tak berpembatang, tak ada yang bisa diandalkan. Tapi tidak patut rasanya
Mangkudun memandangnya dengan sebelah mata. Maka, dengan berat hati Azrial
melupakan Renggogeni. Ia hengkang dari kampung, pergi membawa luka hati.
Awalnya ia hanya tukang cuci piring di Rumah Makan milik seorang perantau dari
Lareh Panjang yang lebih dulu mengadu untung di Jakarta. Sedikit demi sedikit
dikumpulkannya modal, agar tidak selalu bergantung pada induk semang. Berkat
kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan,
punya enam Rumah Makan dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk
melayani pelanggan. Barangkali, ada hikmahnya juga Azrial gagal mempersunting
anak gadis Mangkudun.

Kini, lelaki itu kerap disebut sebagai orang Lareh Panjang paling sukses di rantau. Itu
sebabnya ia ingin membawa Makaji ke Jakarta. Lagi pula, sejak ibunya meninggal,
ayahnya itu sendirian saja di rumah, tak ada yang merawat, adik-adiknya sudah
terbang-hambur pula ke negeri orang. Meski hidup Azrial sudah berada, tapi ia masih
saja membujang. Banyak yang ingin mengambilnya jadi menantu, tapi tak seorang
perempuan pun yang mampu luluhkan hatinya. Mungkin Azrial masih sulit
melupakan Renggogeni, atau jangan-jangan ia tak sungguh-sungguh melupakan
perempuan itu.

Dalam kutipan cerpen tersebut, dapat ditemukan satu unsur kebahasaan berupa
peribahasa. Hayooo...kamu tahu nggak apa peribahasanya? Betul sekali.
Peribahasanya yaitu “...seumpama lurah tak berbatu, seperti sawah tak
berpembatang”  yang memiliki arti  “tak ada yang bisa diandalkan” yang terdapat
pada kutipan tersebut.

Squad, itu tadi pembahasan mengenai unsur kebahasaan dalam teks fiksi. Masih
bingung dengan unsur kebahasaan? Tenang. Kamu bisa tanya-tanya tutor yang
berpengalaman sekaligus diskusi bareng yuk sama teman-teman di seluruh
Indonesia. Semuanya bisa kamu dapatkan dengan gabung di ruangbelajar
Plus sekarang.

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks


Laporan
Squad masih ingat nggak apa itu teks laporan? Saat kamu kelas 10, pastinya belajar
dong cara membuat teks laporan hasil observasi. Kalau kamu lupa, bisa baca-baca
lagi deh materinya. Kenapa harus baca-baca lagi? Artikel kali ini akan membahas
tentang teks laporan juga Squad. Kita akan sama-sama belajar membedakan fakta
dan opini dalam teks laporan.

Jangan bilang kamu nggak tahu atau lupa pengertian fakta dan opini. Dalam sebuah
laporan, fakta merupakan kejadian yang nyata, sungguh-sungguh terjadi, dan
diketahui oleh semua orang. Adapun opini merupakan gagasan atau pendapat
yang dikemukakan dan bersifat subjektif.

Sekarang, kamu simak baik-baik ya teks laporan berikut ini yang diambil dari Kompas
(Februari 2006 dengan perubahan)

Buku Jendela Ilmu

Berdasarkan survei dan laporan dari Human Development Report(UNDP) tahun 2005,
nilai human development index (HDI) bangsa Indonesia sangat rendah, yaitu sebesar
0,697. Hal ini menyebabkan Indonesia menempati peringkat ke-110 dari 174 negara.
Hal ini berarti bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tertinggal
dibandingkan dengan negara di kawasan Asia Tenggara. Standar hidup dan kualitas
hidup bangsa Indonesia masih rendah. Hal ini berdampak pula pada tingkat budaya
masyarakatnya, termasuk budaya membaca. Kenyataan ini memperlihatkan adanya
kompleksitas persoalan yang menyelimuti bangsa Indonesia. Salah satu penyebab
rendahnya kualitas hidup bangsa Indonesia salah satunya karena pengetahuan
masyarakat masih rendah. Pengetahuan masyarakat rendah karena budaya membaca
masyarakatnya rendah.

(sumber: giphy.com)

Membangun budaya baca bukan sekadar menyediakan buku atau ruang baca,
melainkan juga membangun pemikiran, perilaku, dan budaya dari generasi yang
tidak suka membaca menjadi generasi yang suka membaca. Dari sana, kreativitas dan
transfer pengetahuan dapat berlangsung dan berkembang secara intensif.

Walaupun perkembangan teknologi informasi sangat pesat, buku tetap menjadi


media yang tak terkalahkan. Kemajuan sebuah bangsa bukan berasal dari melihat
atau mendengarkan, melainkan dari membaca catatan-catatan, literatur, dan berkas-
berkas tertulis. Oleh karena budaya membaca sangat penting bagi kemajuan bangsa
di satu sisi dan kompleksitasnya persoalan yang melingkupi budaya membaca di sisi
yang lain, sudah saatnya semua pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, maupun dunia perbukuan, memberikan
kepedulian yang lebih bagi tumbuhnya budaya membaca. Pendirian taman-taman
bacaan di berbagai tempat, penerjemahan buku-buku asing yang bermutu,
penyediaan buku-buku murah yang terjangkau, serta keteladanan tokoh masyarakat
dalam membaca dan menulis buku merupakan langkah strategis bagi pemberdayaan
budaya baca masyarakat.
Hal yang tidak kalah pentingnya adalah upaya kita untuk memulai tradisi baru dalam
menghargai seseorang dengan buku. Kalau selama ini orang sangat tidak asing
dengan ungkapan katakan dengan bungauntuk melambangkan keakraban dan kasih
sayang, ungkapan katakan dengan buku dapat dijadikan sebuah momentum untuk
menggugah kesadaran kita agar selalu membaca dan menelurkan karya-karya agung
sebagai monumen peradaban manusia.

Coba, dari contoh teks laporan tadi, kira-kira ada di mana kalimat yang berisi fakta
dan di mana kalimat yang berisi opini?

 (sumber: giphy)

Baca Juga: Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Perhatikan kutipan teks berikut ya Squad

Berdasarkan survei dan laporan dari Human Development Report(UNDP) tahun 2005,
nilai human development index (HDI) bangsa Indonesia sangat rendah, yaitu sebesar
0,697 dan menempati peringkat ke-110 dari 174 negara. Hal ini berarti bahwa
Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara di
kawasan Asia Tenggara bahkan ASEAN.

Yups. Tepat sekali. Teks tersebut berisi fakta. Kenapa? Itu karena di dalam teks tersebut
terdapat hasil laopran dari Human Development Report. Fakta itu kan salah
satunya dicirikan dengan adanya hasil sebuah data penelitian yang pastinya bisa
dipertangungjawabkan.
Sekarang bandingkan dengan kutipan teks berikut.

Oleh karena budaya membaca sangat penting bagi kemajuan bangsa di satu sisi dan
kompleksitasnya persoalan yang melingkupi budaya membaca di sisi yang lain, sudah
saatnya semua pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat, maupun dunia perbukuan, memberikan kepedulian yang lebih
bagi tumbuhnya budaya membaca.

Teks tadi merupakan sebuah opini. Kamu tahu di mana titik perbedaannya dengan
fakta? Jika fakta menghadirkan sebuah data yang bisa dipertanggungjawabkan,
maka opini hanya berupa pemikiran penulis laporan.

Opini dalam kutipan teks tersebut dinyatakan dengan “......sudah saatnya semua


pihak, baik pemerintah, agamawan, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat,
maupun dunia perbukuan, memberikan kepedulian yang lebih bagi tumbuhnya
budaya membaca.” Ada sebuah saran yang diberikan penulis tentang kepedulian dari
budaya membaca.

Nah, itulah pembahasan tentang fakta dan opini dalam teks laporan. Ingin belajar
Bahasa Indonesia bareng teman-teman di seluruh Indonesia? Daftar sekarang yuk
di ruangbelajar Plus. Kamu bisa belajar ditemani dengan kakak tutor yang
berpengalaman sekaligus diskusi di grup chat bersama teman-teman.
Referensi
Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 12. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan


| Bahasa Indonesia Kelas 12
Hani Ammariah Okt 14, 2020 • 7 min read

Sebelum masuk ke materi, coba jawab pertanyaan di bawah ini dulu, yuk!

Teman-teman, setelah lulus sekolah atau kuliah nanti, sebagian besar di antara kamu
pasti memutuskan untuk bekerja. Kamu akan melamar pekerjaan sesuai
dengan passion-mu di perusahaan yang kamu inginkan.

Nah, ketika kamu akan melamar pekerjaan, tentu kamu butuh yang namanya Surat
Lamaran Pekerjaan. Surat ini berisi permohonan untuk bekerja di perusahaan yang
kamu lamar. Kamu tahu nggak, surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu poin
penting yang bisa menentukan lolos tidaknya kamu ke tahap berikutnya, loh. Oleh
sebab itu, membuat surat lamaran pekerjaan nggak boleh asal. Kamu harus menulis
surat lamaran pekerjaan dengan benar dan efektif supaya peluang diterima di
perusahaan yang kamu inginkan semakin besar.

Dalam membuat surat lamaran pekerjaan, kamu harus memperhatikan beberapa


unsur berikut ini, nih!
 

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan penggunaan bahasanya. Mulai dari
struktur surat, pemilihan kata (diksi), kejelasan kalimat, hubungan antarkalimat,
sampai EYD-nya. Jangan lupa untuk menggunakan bahasa yang baku dan sopan ya,
teman-teman.

Oke, dari unsur-unsur dalam surat lamaran di atas, kita coba bedah satu per satu
agar tahu cara membuat surat lamaran pekerjaan yang benar dan efektif. Simak baik-
baik, yaaa...

 
1. Tempat dan tanggal pembuatan surat

Tempat dan tanggal surat lamaran bisa kamu tulis di bagian pojok kanan atas.

Tangerang Selatan, 14 Oktober 2020

Perhatikan ya, nama tempat dan bulan selalu diawali dengan huruf kapital. Penulisan
antara tempat dan tanggal surat juga dipisahkan oleh koma (,).

2. Alamat Perusahaan yang Dituju

Lalu, di bagian bawah sebelah kirinya, kamu tulis nama penerima dan alamat lengkap
perusahaan yang akan kamu tuju. Nah, untuk nama penerima kalau
kamu nggak tahu nama HRD-nya, kamu bisa tulis dengan “Bapak/Ibu” aja, ya.
Contohnya begini,

Yth. Bapak/Ibu HRD PT Ruang Raya Indonesia

Jalan Tebet Barat Dalam Raya No.22, Jakarta Selatan

Kamu harus tahu, nih, jika surat ini ditujukan ke subjek tertentu, maka kamu bisa
gunakan “Yth.”. Tapi, jika ditujukan untuk perusahaan tanpa subjek tertentu, maka
gunakan “Kepada”. Jadi, jangan gunakan kedua-duanya, ya. Kemudian, untuk
“PT”, nggak perlu diikuti dengan tanda titik (.).

3. Salam dan pembuka surat

Salam pembuka biasanya ditulis dengan kalimat, “Dengan hormat”. Sementara itu,
pembuka surat bisa kamu isi dengan kata pengantar. Umumnya, kamu bisa jelaskan
dari mana kamu mendapat informasi terkait lowongan pekerjaan tersebut dan posisi
yang kamu pilih. Contohnya,

Dengan hormat,

Berdasarkan info lowongan pekerjaan yang disebarkan melalui situs Jobstreet, saya
bermaksud mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin
untuk menempati posisi Public Relations.

 
4. Isi surat

Kemudian, di bagian isi surat, kamu bisa isi dengan data diri. Tuliskan nama
lengkapmu, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor telepon/HP, e-mail, serta
pendidikan terakhir. Di bagian ini, kamu bisa jelaskan juga kemampuan yang kamu
miliki, baik itu softskill maupun hardskill. Nah, kalau kamu punya pengalaman
magang, PKL, atau lainnya, bisa kamu tulis juga, ya. Namun, kalau kamu belum punya
pengalaman, kamu bisa tulis pengalaman organisasi yang pernah kamu ikuti di
sekolah maupun kuliah. Misalnya seperti ini, nih!

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

nama                              : Putri Aprilia

tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 15 Februari 1999

alamat                            : Jalan Puskesmas No. 60, Tangerang Selatan

e-mail                             : putriaprilia@gmail.com

no. HP                            : 081345678901

Saya merupakan fresh graduate  Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal


Soedirman. Semasa kuliah, saya aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Ilmu
Komunikasi dan menjabat sebagai ketua Divisi Media Komunikasi dan Informasi.
Saya memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kreatif, dan dapat bekerja sama
dalam tim.

Perlu kamu perhatikan ya, di penulisan data diri karena bentuknya daftar yang
menggunakan titik dua (:), semua awal baris ditulis dengan huruf kecil. Penulisan titik
dua (:) juga sebaiknya dibuat rata sebaris agar terlihat rapi. Selain itu, kalimat yang
kamu gunakan juga harus singkat dan jelas. Jadi, jangan bertele-tele
supaya nggak memberikan kesan jenuh ketika dibaca oleh tim HRD.

5. Lampiran/syarat lamaran

Di bagian lampiran atau syarat lamaran, kamu bisa tulis dokumen-dokumen


apa aja yang kamu lampirkan sebagai pendukung atau persyaratan pelamar.
Biasanya sih, dokumen-dokumen ini berupa daftar riwayat hidup (CV), fotocopy
ijazah, pas foto, dan portofolio. Bahkan, kalau kamu pernah mengikuti lomba,
seminar, atau pelatihan yang mendapat sertifikat, kamu bisa lampirkan fotocopy
sertifikatnya juga. Itu bisa menjadi nilai plus loh buat kamu. Contoh penulisannya
biasanya seperti ini.

Sebagai bahan pertimbangan, berikut saya lampirkan

1. pas foto,

2. fotocopy KTP,

3. daftar riwayat hidup,

4. fotocopy ijazah terakhir,

5. fotocopy transkrip nilai,

6. sertifikat keikutsertaan organisasi.

Nah, di bagian ini juga harus diperhatikan. Setiap awal baris ditulis dengan huruf
kecil dan di akhir barisnya gunakan koma, kecuali baris terakhir.

6. Penutup surat

Di bagian penutup surat, kamu bisa jelaskan bahwa kamu memiliki harapan yang
besar agar diterima di perusahaan tersebut. Jangan lupa juga untuk mengucapkan
terima kasih, ya. Contohnya,

Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat. Saya harap, Bapak/Ibu dapat
mempertimbangkannya dan memberi kesempatan agar saya dapat menjelaskan
potensi saya lebih rinci di tahapan berikutnya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya
mengucapkan terima kasih.

7. Tanda tangan dan nama pelamar

Terakhir, untuk tanda tangan dan nama pelamar bisa kamu tulis di pojok kanan surat.
Contohnya,

 
Hormat saya,

(tanda tangan)

Putri Aprilia

Oke, gimana nih, teman-teman? Sudah jelas ya tentang cara membuat surat lamaran
pekerjaan yang benar dan efektif. Sekarang, untuk bahan latihan, coba deh iseng-
iseng kamu cari lowongan pekerjaan di internet, lalu kamu buat surat lamaran
pekerjaannya.

Sebenarnya, selain surat lamaran pekerjaan, daftar riwayat hidup yang kamu buat
juga berpengaruh terhadap peluang kamu diterima di suatu perusahaan, loh! Nah,
kamu bisa mempelajari cara membuat surat lamaran pekerjaan lebih lanjut dan cara
membuat daftar riwayat hidup yang baik dan benar lewat video belajar di
aplikasi ruangbelajar!

Sumber referensi:

Juhara, E., Budiman, E., Rochayati, R., (2009) Berbahasa Indonesia dengan Efektif.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 

Sumber gambar:

Snow falling gif for playbuzz asset. [Daring]. Tautan: http://imgarcade.com/1/falling-


snow-gif-transparent-background/

Menulis Surat Lamaran Kerja Sederhana |


Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 9, 2017 • 12 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII

Setelah lulus SMA, RG Squad akan memilih kuliah, kerja, atau kuliah sambil
kerja? Nah, jika kamu memilih untuk mempunyai pengalaman bekerja terlebih
dahulu, apa sudah tahu bagaimana cara menulis surat lamaran kerja? Ada panduan
menulisnya nih  yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Penasaran bagaimana panduannya? Yuk, sama-sama simak!

1. Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan

Untuk membuat surat lamaran pekerjaan, yang harus RG Squad perhatikan seperti
format berikut:

a. tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran kerja;

b. alamat perusahaan/kantor yang dituju;

c. perihal/Hal;

d. lampiran;

e. salam pembuka;

f. isi surat lamaran (biodata pelamar);

g. salam penutup; dan

h. nama dan tanda tangan calon pelamar.

2. Tips Membuat Lamaran Pekerjaan

Setelah memahami struktur dan format dalam membuat surat lamaran pekerjaan,
berikut ini adalah tips untuk membuat lamaran pekerjaan agar diterima kerja:

a. penulisan menggunakan bahasa yang baik dan benar;

b. format penulisan tersusun rapi, pemilihan bahasa yang tidak bertele-tele;

c. surat lamaran kerja ditulis secara manual dan memang kita sendiri yang
membuatnya;

d. lengkapi data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan tempat anda melamar


kerja; dan

e. lampirkan surat pendukung lainnya seperti sertifikat dan pengalaman kerja.

 
3. Persyaratan yang Dilampirkan

Berikut adalah persyaratan persyataran yang harus terlampir  dalam surat lamaran
pekerjaan:

a. daftar riwayat hidup/CV;

b. KTP;

c. sertifikat; dan

d. dokumen-dokumen pendukung lainnya.

 4. Struktur Penulisan Surat Lamaran Kerja

Dalam membuat lamaran pekerjaan berikut adalah struktur yang perlu ditulis di
dalamnya:

a. tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran kerja (alangkah baiknya diisi);

b. alamat perusahaan/kantor yang dituju;

c. perihal/hal; 

d. lampiran;

e. salam pembuka;

f. isi surat lamaran;

g. salam penutup; dan

h. Nama dan tanda tangan calon pelamar.

 
Tim HRD menyortir aplikasi lamaran kerja (sumber: blog.gla.ac.in)

5. Contoh Lamaran Pekerjaan

 Contoh lamaran pekerjaan untuk kerja di PT

Contoh pertama yaitu contoh surat lamaran pekerjaan sederhana untuk bekerja di PT
yang baik dan benar sesuai dengan PUEBI.

                                                                                                                                    
Jakarta, 11 Februari 2017

HRD PT RUANG RAYA INDONESIA


Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 22 Jakarta Selatan
Perihal : Lamaran kerja

Dengan hormat,
Berdasarkan informasi yang telah saya dapatkan dari  Linkedin,   saya ingin
mengajukan diri untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin
dengan posisi  Educational Content Associate. Saya yang bertanda tangan di bawah ini
:

Nama                                                                                            : Abdul Malik


Tempat/Tanggal Lahir                : Tangerang, 6 Agustus 1989
Jenis Kelamin                                                              : Laki-laki
Pendidikan                                                                        : Sarjana Teknologi Pendidikan UNJ
Alamat                                              : Jl. Gambang Kromong No. 16 RT/RW
05/009
Telepon                                                                                    : 085232584690
Untuk melengkapi data yang diperlukan, sebagai bahan pertimbangan berikut saya
lampirkan :

1. Pas foto
2. Foto copy KTP
3. Daftar riwayat hidup
4. Foto copy ijazah terakhir
5. Foto copy Sertifikat Keahlian
6. Foto copy Sertifikat PKL

Demikian surat lamaran ini saya buat dengan benar. Atas perhatian dan
kebijaksanaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.
                                                                                                                              
Hormat saya,

                                                         

                                                         
Abdul Malik

 Contoh lamaran pekerjaan tanpa pengalaman

Contoh berikutnya adalah contoh surat lamaran pekerjaan tanpa pengalaman kerja
sebelumnya.

                                                                                                                                    
Bogor, 21 Mei 2017

Manager Personalia Meikarta


Jl. Kemang Raya No. 18 D, Jakarta
di Tempat
Hal : Lamaran Pekerjaan

Dengan hormat,

Dengan ini saya bermaksud mengajukan diri untuk melamar pekerjaan sebagai salah
satu karyawan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin dengan kualifikasi sebagai
berikut :

Nama                                    : Stefano Lilipali


Tempat, tanggal lahir            : Cibinong, 29 Februari 1990
Jenis kelamin                      : Laki-laki
Alamat                                  : Jl. Cikoneng No. 60, Tasikmalaya
HP                                            : 081200112456
Pendidikan terakhir          : SMK Akuntansi

Saya memiliki kemampuan mengoperasikan MS.Office (MS.Word, MS.Excel).   Saya


telah menamatkan pendidikan sekolah pada tahun lalu, dengan bekal ilmu yang telah
saya miliki, saya yakin dapat melaksanakan tugas yang diberikan kedepannya nanti.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, saya melampirkan :


1. Fotokopi SKCK 1 lembar
2. Sertifikat PKL 1 lembar
3. Fotokopi ijazah SMK
4. Pas foto ukuran 4×6 2 lembar
5. Fotokopi KTP 1 lembar
6. Daftar riwayat hidup/CV 1 lembar

Besar harapan saya dapat diterima diperusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, atas
perhatian dan pertimbangannya saya ucapkan terima kasih.

                                                                                                                             
Hormat Saya,

                                                                                                                             
Stefano Lilipali

Nah, kalau RG Squad sudah paham, tinggal dipraktikkan dan jangan lupa berdoa ya
biar surat lamaranmu langsung menarik perhatian perusahaan. Kalau mau tanya-
tanya atau diskusi bersama tutor yang handal tentang surat lamaran pekerjaan
bisa, kok. Yuk, ikutan gabung dengan teman-teman di seluruh Indonesia biar bisa
belajar bersama hanya di ruangbelajar Plus.

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Sumber Foto
Lamaran kerja. Tautan: http://blog.gla.ac.in/2016/10/tips-for-writing-impressive-
resume.html

Mengenal Unsur-unsur Daftar Riwayat


Hidup Sebelum Melamar Pekerjaan
Shabrina Alfari Apr 9, 2018 • 5 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Halo RG Squad, setelah menempuh pendidikan selama 12 tahun dan nantinya


berkuliah selama 4 tahun, kamu tentunya akan melamar ke sebuah perusahaan untuk
bekerja. Nah, untuk melamar bekerja di sebuah perusahaan kalian tentunya
memerlukan daftar riwayat hidup atau CV. Daftar riwayat hidup ini merupakan daftar
atau catatan tentang diri kita mengenai data pribadi, riwayat pendidikan, serta
kemampuan dan pengalaman kerja yang dimiliki.
Untuk membuat sebuah riwayat hidup yang baik diperlukan beberapa unsur di
dalamnya. Apa saja? Yuk, kita lihat bersama.

Unsur-unsur Daftar Riwayat Hidup (CV)

 Data pribadi

Isi dari data pribadi yang ada dalam daftar riwayat hidup berupa nama pelamar,
alamat, tempat tanggal lahir, nomor telepon yang bisa dihubungi. Data pribadi ini
penting, agar saat nanti kita diterima di sebuah perusahaan, pihak perusahaan dapat
dengan mudah menghubungi kita.

 Riwayat pendidikan

Selanjutnya tuliskan riwayat pendidikan mulai dari pendidikan yang terendah hingga
tertinggi. Jangan lupa mencantumkan nilai akhir akademis yang diraih. Riwayat
pendidikan sangat penting, karena pihak perusahaan juga akan melihat riwayat
pendidikan kalian. Apakah sejak pendidikan dasar hingga universitas kalian memiliki
kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak.

 Pengalaman bekerja

Kemudian kamu dapat mencantumkan pengalaman kerja jika sudah pernah bekerja
sebelumnya. Jika kalian sudah pernah bekerja sebelumnya, kalian tuliskan juga apa
pekerjaan yang pernah kalian lakukan. Semakin banyak pengalaman kerja, berarti
ilmu yang kalian dapatkan juga semakin banyak.

Baca juga: Menulis Surat Lamaran Kerja Sederhana

 Pengalaman organisasi serta jabatan yang pernah diemban

Pengalaman organisasi ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan sebagai nilai
tambah kalian, karena kalian aktif berkegiatan saat di sekolah atau di kampus.

 Pengalaman kepanitiaan serta jobdescription-nya

Bergabung dalam sebuah kepanitian juga bisa memberikan pengalaman bekerja


dalam sebuah tim. Mungkin nanti saat kalian bekerja, kalian diharuskan bekerja
dengan tim. Jadi, kalian sudah memiliki bayangan bagaimana bekerja dalam sebuah
tim.

 Seminar, pelatihan, dan kursus yang pernah diikuti


Selain pengalaman organisasi dan kepanitian, seminar dan pelatihan pun juga bisa
menjadi nilai tambah untuk kemampuan kalian. Semakin banyak seminar dan
pelatihan yang pernah diikuti, berarti ilmu kalian pun semakin banyak.

 Kemampuan atau Skill

Kemampuan ini termasuk kemampuan bahasa asing dan daerah, kemampuan di


bidang seni, kemampuan penguasaan teknologi komputer. Kemampuan yang kalian
bisa lakukan harus dituliskan di sini. Pihak perusahaan bisa melihat apa saja
kemampuan kalian dan apakah dari kemampuan yang kalian punya bisa sesuai
dengan posisi dilamar.

Contoh Soal

Soal 5

Perhatikan lowongan kerja berikut ini!

LOWONGAN

Dibutuhkan wanita lulusan S1, bisa komputer u/ bag. Adm. Pembukuan dan tinggal
di Mess Jalan Hayam Wuruk 4Ruko Glodok Jaya. Telepon 6253738-08561293099.

Kompas, 28 Maret 2011

Penulisan salam pembuka yang tepat sesuai dengan iklan di atas adalah...

A. Berdasarkan Koran kompas yang terbit pada tanggal 28 Maret 2011, terdapat
lowongan Staff Administrasi Pembukuan dan saya akan melamar posisi itu.
B. Berdasaran koran Kompas, 28 Maret 2011 ada lamaran pekerjaan sebagai Staff
Administrasi Pembukuan. Saya berminat melamar kerja di sana.
C. Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan di koran Kompas 28 Maret 2011 sebagai
Staff Admninistrasi Pembukuan, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
D. Sehubungan dengan adanya loker yng ada di koran kompas, saya ingin melamar
kerja sebagai Staff Administrasi Pembukuan
E. Sehubungan dengan koran kompas yang memiliki lowongan pekerjaan sebagai Staff
Administratif Pembukuan saya ingin melamar kerja di sana.

Jawaban : C

Pembahasan : Dalam penulisan salam pembuka isi surat, biasanya berisi tentang
sumber informasi lowongan kerja secara lengkap dan maksud surat lamaran yang
sederhana (tidak berlebihan) serta posisi yang akan dilamar. Pilihan C merupakan
pilihan yang tepat karena ada sumber informasi lowongan kerja serta maksud surat
lamaran kerja dan posisi yang akan dilamar. Sedangkan pada pilihan D dan E sumber
informasi lowongan kerja tidak lengkap. Pada pilihan A dan B kalimat yang
digunakan kurang baku untuk surat lamaran kerja.

Setelah mempelajari seperti apa daftar riwayat hidup yang baik, sekarang saatnya
kamu membuat daftar riwayat hidupmu sendiri Squad. Membuat daftar riwayat
hidup yang benar dan lengkap penting untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan kriteriamu. Ingin belajar membuat CV yang benar? Yuk, lihat saja video
pelajaran beranimasi di ruangbelajar.

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Kalimat Efektif: Pengertian, Syarat, dan
Contohnya
Kenya Swawikanti Mar 30, 2021 • 7 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

“Eh, aku mau latihan ngasih sambutan, nih! Coba dengerin, ya,” ujar Jenandra.

Jelita yang tengah sibuk mengerjakan tugas, langsung menghentikan sementara


kegiatannya untuk mendengarkan Jenandra.

“Boleh, boleh. Coba, gih.” ujar Jelita.

Jenandra berdeham, kemudian berkata dengan lantang, “Pertama-tama, saya ingin


mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para hadirin sekalian yang
sudah hadir di acara yang amat sangat meriah ini. Saya merasa sungguh-sungguh
senang sekali bisa berdiri di hadapan para hadirin sebagai perwakilan sis—”

“Wey, bentar, bentar.. Ini kamu mau ngasih sambutan, apa mau minta disambit sih,
Je?” Jelita memotong ucapan Jenandra yang belum selesai dengan wajah jengkel.

“Hah… Emangnya kenapa, Ta?” tanya Jenandra dengan polosnya.

Hayoo, coba tebak, apa kesalahan Jenandra yang membuat Jelita jengkel?

Nih, aku kasih tahu, ya! Kalimat sambutan Jenandra itu nggak  menggunakan kalimat
efektif alias bertele-tele, makanya Jelita jadi jengkel sendiri, deh.

Eh, tapi ngomong-ngomong, kamu sudah tahu belum, apa itu kalimat efektif?

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan
tepat. Kalimat yang dimaksud bisa dalam bentuk lisan maupun tulisan. 

Pada cerita di atas, bentuk kalimat yang dipakai adalah lisan. Jelita sebagai
pendengar tidak mampu memahami dengan tepat apa yang diucapkan oleh
pembicara yaitu Jenandra. Berarti kalimat yang diucapkan Jenandra tidak efektif.
Begitu pula untuk kalimat berbentuk tulisan. Jika pembaca tidak mengerti makna dari
kalimat yang ditulis oleh orang lain (penulis) dengan tepat, berarti kalimat yang
ditulis tersebut tidak efektif.

Syarat Kalimat Efektif

Terdapat beberapa syarat agar suatu kalimat bisa disebut sebagai kalimat efektif.
Apa saja syaratnya?

Kesepadanan Struktur

Kalimat efektif harus memiliki kesepadanan struktur, yaitu keseimbangan antara


gagasan dengan struktur yang dipakai. Nah, untuk memiliki kesepadanan struktur
yang baik, ada poin-poin yang harus dipenuhi, nih!

Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Cara agar suatu kalimat dapat memiliki subjek dan predikat yang jelas adalah dengan
menghindari penggunaan kata depan sebelum penyebutan subjek.

Tidak terdapat subjek ganda

Subjek ganda dapat membuat kalimat menjadi tidak terfokus sehingga maknanya
menjadi sulit dipahami.

Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’

Pemunculan kata ‘yang’ dapat menghilangkan predikat dalam sebuah kalimat.

Kamu bisa melihat contohnya pada infografik berikut.


Dengan memiliki kesepadanan struktur yang baik, maka gagasan dapat dengan
mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Jadi, nggak  akan ada
kesalahpahaman lagi deh, di antara kita. Eh  salah, maksudnya di antara pembicara-
pendengar atau pembaca-penulis, hehe..

Keparalelan Bentuk

Kalimat efektif harus memiliki bentuk yang paralel. Artinya, kalau bentuk pertama
menggunakan kata benda, maka bentuk selanjutnya juga harus menggunakan kata
benda. Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja, maka bentuk selanjutnya
juga harus menggunakan kata kerja.

Baca juga: Pengertian Frasa, Klausa, dan Kalimat Beserta Contohnya

Contoh:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan tembok,


memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan tata ruang.

Kalimat di atas tidak paralel karena kata yang menduduki predikat tidak memiliki
bentuk yang sama. Supaya efektif, predikatnya harus diubah menjadi kata benda
semua, menjadi seperti berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan


tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan pengaturan
tata ruang.

Kehematan Kata

Kalimat efektif harus hemat dalam penggunaan kata. Jangan menggunakan kata,


frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. 

Hilangkan pengulangan subjek

Subjek hanya perlu disebutkan sebanyak satu kali dalam satu kalimat.

Hindari kesinoniman dalam satu kalimat

Jika terdapat dua kata dalam satu kalimat yang maknanya sama (sinonim), gunakan
salah satunya saja.

Perhatikan kata jamak

Jika terdapat kata yang sudah bermakna jamak, maka tidak perlu menambahkan kata
lain yang juga bermakna jamak.
Kamu bisa melihat contohnya pada infografik berikut.
Penggunaan kata yang berlebihan dapat menyebabkan suatu kalimat menjadi
bertele-tele atau terlalu panjang. Makna yang ingin disampaikan pun menjadi sulit
dipahami oleh pendengar atau pembaca. Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang
memang diperlukan saja ya, biar jadi kalimat efektif!

Kecermatan Penalaran

Dalam kalimat efektif terdapat kecermatan penalaran, artinya harus memperhatikan


pemilihan kata-kata supaya tidak menimbulkan makna ganda.

Contoh:

Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah.

Kalimat ini dapat menimbulkan tafsiran ganda. Coba kamu baca, deh. Pasti kamu jadi
bingung, di sini maksudnya siapa yang terkenal? Mahasiswanya atau perguruan
tingginya?

Nah, supaya efektif, kita bisa mengubahnya menjadi salah satu dari dua bentuk
berikut:

 Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah. 

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah mahasiswanya. Kata ‘perguruan tinggi’
dihilangkan karena mahasiswa sudah pasti berkuliah di perguruan tinggi sehingga
tidak perlu disebutkan lagi.

 Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah.

Gunakan bentuk ini jika yang terkenal adalah perguruan tingginya.

Kelogisan Bahasa

Kalimat efektif harus memiliki kelogisan bahasa. Artinya, ide pada kalimat efektif
tersebut dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang
berlaku.

Contoh:

 Waktu dan tempat kami persilakan.


 Jenazah wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di sekitar
pasar.

Kedua kalimat di atas tidak logis. Coba kamu perhatikan, deh. Pada contoh
pertama, masa yang dipersilakan waktu dan tempat, sih? Emangnya  waktu dan
tempat mau dipersilakan ke mana? Terus pada contoh kedua, masa jenazahnya
mondar-mandir di pasar? Kan serem?

Biar nggak  emosi sendiri, yuk kita coba perbaiki!

 Kepada Bapak Lurah, kami persilakan.


 Sebelum meninggal, wanita yang ditemukan jenazahnya itu sering mondar-mandir di
sekitar pasar.

Pada contoh pertama, ganti kata ‘waktu dan tempat’ menjadi subjek (berupa


orang) yang akan diberi waktu dan tempat untuk berbicara, yaitu Bapak Lurah.
Sedangkan pada contoh kedua, ubah subjeknya menjadi ‘wanita’, bukan ‘jenazah
wanita’. Setelah itu, tambahkan kata ‘sebelum meninggal’ untuk memperjelas
kapan wanita tersebut mondar-mandir di pasar.

Nah, setelah belajar tentang kalimat efektif, kamu sudah tahu kan, kenapa Jelita
jengkel sama Jenandra? Sekarang, yuk coba bantu Jenandra membenahi kalimat
sambutannya supaya efektif!

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para


hadirin sekalian yang sudah hadir di acara yang amat sangat meriah ini. Saya merasa
sungguh-sungguh senang sekali bisa berdiri di hadapan para hadirin sebagai
perwakilan siswa.

Tulis jawaban kamu di kolom komentar, ya!

Demikian pembahasan kita tentang kalimat efektif, mulai dari pengertian, syarat,
hingga contohnya. Kalau kamu masih belum bisa membantu Jenandra membenahi
kalimat sambutannya, coba tanya ke Roboguru, yuk! Pasti Roboguru bisa membantu
kamu!

Referensi:

Arifin, E. Z. dkk. (2010). Bahasa Indonesia Akademik: Mata Kuliah Pengembangan


Kepribadian. Tangerang: Pustaka Mandiri.

Hoerudin, C. W. dkk. (2017). Mata Kuliah Umum Pengembangan Karakter: Bahasa


Indonesia. Bandung: Semiotika.
Pengertian dan Jenis-jenis Konjungsi
Antarkalimat | Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Agu 5, 2020 • 6 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian, jenis, dan contoh dari konjungsi
antarkalimat.

--

Kamu pastinya sudah nggak asing dong sama yang namanya konjungsi. Itu lho
penghubung. Nah yang akan kita pelajari dalam artikel ini ialah pengertian dan jenis-
jenis konjungsi antarkalimat.

 
A. Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Kamu bisa membayangkan kalau konjungsi itu seperti rel yang menghubungkan satu
stasiun dengan stasiun lainnya. Bedanya, kalau rel itu dari besi baja kalau konjungsi
itu dari kata.

Lalu apa sih pengertian konjungsi antarkalimat?

Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata


sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh
karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru.

B. Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat


1. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

Contoh katanya, biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun


demikian/begitu,  dan meskipun demikian/begitu.

Contohnya dalam kalimat “Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu
kami tetap menghargainya”. 

2. Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa

Contoh katanya seperti, sesudah itu, setelah itu,  dan selanjutnya.

Contohnya dalam kalimat, “Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini
dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk”.

3. Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

Contoh katanya, sebaliknya.

Contohnya dalam kalimat, “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini.


Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru”.

 
4. Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

Contoh katanya : sesungguhnya  dan bahwasannya.

Contohnya dalam kalimat “Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya,


bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin”.

 
5. Konjungsi yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

Contoh katanya, malahan dan bahkan.

Contohnya : “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai.


Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal”.
Baca Juga: 5 Poin dalam Penyampaian Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

6. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

Contoh katanya, namun  dan akan tetapi.

Contoh kalimatnya, “Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus
waspada”.

7. Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi

Contoh katanya, dengan demikian.

Contoh dalam kalimat “Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian,
kamu pun harus menanggung semua risikonya”.

8. Konjungsi yang Menyatakan Akibat

Contoh katanya, oleh karena itu  dan oleh sebab itu.

Contoh dalam kalimat “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka
tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya”.

9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan


sebelumnya

Contoh katanya, sebelum itu.

Contoh dalam kalimat, “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu,
mereka menangkap lima orang pemburu liar.
 

Itu tadi pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh konjungsi


antarkalimat. Mau lebih dalam lagi membahas tentang materi ini? Tenang. Bisa
kamu dapetin kok, malah dijelasin langsung dengan video belajar beranimasi yang
keren banget. Yuk biar makin paham materi ini, gabung sekarang di ruangbelajar ya.

\
Cara Efektif Membuat Esai | Bahasa
Indonesia Kelas 12
Apakah kamu pernah membuat esai? Sudah yakin belum kalau esai yang dibuat itu
struktur dan penulisannya sudah benar? Mungkin dari kamu yang masih sering
kesulitan untuk menulis esai deh. Nah, Ruangguru punya nih langkah-langkah
membuat esai, khusus deh pokoknya buat kamu. Biar makin jago bikin esainya, yuk
langsung aja kita pelajari caranya. 

1. Menentukan Topik

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah berupa tinjauan
umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum,
maka langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi jika ingin melakukan analisis
khusus, topik harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, kita harus
mempersempit lagi topiknya.

2. Buatlah Kerangka atau Garis Besar Esai

Setelah mendapatkan topik yang ingin dibahas, buatlah kerangka atau garis besar
dalam esai. Apa saja yang ingin ditulis, dari mana sumbernya, hingga
penyampaiannya akan menggunakan cara seperti apa dalam tulisannya.

3. Tulis Poin Penting dengan Beberapa Subtopik

Setelah selesai dengan garis besar esai yang akan kamu buat, mulailah dengan poin-
poin penting yang akan disampaikan. Kemudian buatlah beberapa subtopik dan
kembangkan subtopik yang telah dibuat..

4. Tulis dalam Kalimat dengan Singkat, Jelas, dan Rinci

Penulisan esai harus menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan rinci. Suatu
pernyataan esai merupakan cerminan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh penulisnya. Pernyataan esai terdiri dari dua bagian:

– Pertama, menyatakan topik. 

Contoh: Kebudayaan Indonesia, KKN di Indonesia

– Kedua, menyatakan poin-poin dari esai kalian. 


Contoh: memiliki keanekaragaman, memerlukan waktu yang lama untuk
memberantasnya.

5. Gunakan Gaya Penulisan untuk Menarik Perhatian Pembaca

Beberapa cara dengan gaya penulisan untuk menarik perhatian pembaca yang bisa
kamu gunakan antara lain:

- Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang
dibuat.

– Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin
yang  dimaksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif
untuk membangun ketertarikan pembaca, kalian harus menggunakannya dengan
tepat dan hati-hati.

–  Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara
untuk menyampaikan poin.

6. Menuliskan Simpulan

Di bagian akhir esai, jangan lupa tuliskan simpulan dari topik yang dibahas. Simpulan
ini merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah kamu kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kamu kepada pembaca.

7. Lakukan Pemeriksaan Ulang Tulisan

1. Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal.
Jika naskah menjelaskan suatu proses, maka harus bertahan pada urutan yang dibuat.
2. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama,
tanggal, dan sebagainya
3. Teliti tulisan jangan sampai ada yang typo.
4. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah kamu beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
5. Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan beberapa kata dan frasa untuk menghubungkannya. Bisa juga tambahkan
satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
6. Ulangi sekali lagi untuk mengecek penulisan dan tata bahasa yang kamu gunakan.
Itulah langkah-langkah dalam membuat esai. Sebenarnya membuat esai itu
mudah loh, asalkan kamu sudah memahami struktur dalam penulisannya, juga sudah
tahu topik dan poin-poin apa yang ingin di tulis.

Kalau kamu masih ingin mengetahui lebih dalam dan belajar menulis esai, yuk belajar
dengan guru privat terbaik dari ruangles!

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud
Bahasa Indonesia Kelas 12 | Pengertian
Artikel serta Struktur, dan Jenis Artikel
Nurul Hidayah Feb 24, 2020 • 4 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Artikel Bahasa Indonesia kelas XII ini menjelaskan pengertian, struktur dan jenis-jenis
sebuah artikel.

--

Jika kamu memiliki hobi membaca, apalagi tulisan-tulisan non-fiksi, pasti


kamu nggak  asing lagi dengan istilah artikel. Kamu bisa menemukan tulisan artikel
pada rubrik khusus di majalah, koran, atau artikel ilmiah yang bisa kamu temukan di
Google Scholar, Scopus, dan lain-lain. Bahkan, saat ini pun kamu sedang membaca
sebuah artikel, lho.

Hmm, tapi apa sih yang dimaksud dengan artikel itu? Bagaimana struktur dan apa
saja jenis-jenis artikel? Simak penjelasan berikut, ya.
Artikel adalah karangan berisi fakta dan opini yang dibuat untuk dipublikasikan di
media cetak maupun media sosial. Artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan
dilengkapi data dan fakta yang disajikan dalam bentuk tulisan. Sebuah artikel dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembaca, lho. Menurut kamu, ketika
membaca Blog Ruangguru, manfaat apa yang dirasakan? Komen di bawah yaa~

Nah, setelah kamu tahu pengertian dan ciri-ciri artikel. Kira-kira kamu
tertarik nggak untuk membuat artikel? Eiits, tapi sebelum itu, kamu harus tahu
dulu gimana  struktur sebuah artikel. Hmm, seperti yang kita tahu, setiap teks pasti
memiliki struktur. Nah, dengan memahami struktur teks, kita dapat lebih mudah
untuk membuat artikel, lho.
Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pembuka, isi, dan
penutup.

1. Bagian pembuka berisi orientasi (tahap pengenalan) terhadap isi artikel yang akan


dibahas.
2. Bagian isi merupakan uraian penjelasan pokok permasalahan yang dibahas dalam
artikel
3. Bagian penutup, yaitu sebuah simpulan yang berisi kalimat kunci yang merangkum
pembahasan ke dalam bentuk ringkas dan jelas.
 

Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, artikel dibedakan menjadi


empat macam nih.

1. Artikel praktis, yaitu artikel yang mengutamakan keterampilan daripada


pengembangan pengetahuan. Artikel ini cenderung naratif, artinya pesan yang
disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. Kamu pernah
membaca artikel tentang petunjuk membuat sesuatu? atau cara memperbaiki dan
mengoperasikan suatu alat? Nah, itu termasuk ke dalam artikel praktis.
Contoh artikel praktis yang membahas langkah-langkah penting dalam membuat
esai 
(sumber: blog.ruangguru.com)

2. Artikel ringan membahas masalah yang ringan dan nggak butuh pemahaman


yang mendalam. Biasanya, penulis mengemas artikel ini dengan humor atau
memberi kesan menghibur pembaca, tapi isinya tetap informatif ya. Jadi, pembaca
tidak perlu berkonsentrasi penuh untuk membaca sebuah artikel ringan. Kamu bisa
menemukan artikel ini di majalah remaja, koran, atau blog. Contohnya kayak di Blog
Ruangguru di bawah ini.

Contoh artikel ringan yang membahas gaya belajar para ilmuwan


(sumber: blog.ruangguru.com)

3. Artikel opini, secara umum semua artikel adalah opini. Tapi, jenis artikel
ini  cuma  ada di dalam surat kabar atau majalah yang punya penempatan
khusus, lho.. mirip sama kamu, punya tempat khusus di hati aku, hehehe.
Penempatan khusus ini seperti di pojok, kolom, tajuk rencana, dan lain-lain. Oh ya,
biasanya artikel ini membahas suatu permasalahan secara mendalam, jadi penulis
harus sudah ahli di bidangnya.
4. Artikel analisis ahli ini lebih berat dari artikel lainnya. Artikel jenis ini berisi
laporan sistematis mengenai hasil kajian atau penelitian, misalnya skripsi, tesis,
disertasi atau penelitian lainnya. Ciri khasnya yaitu penyajiannya yang tidak panjang
lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Biasanya artikel ini dimuat pada
jurnal-jurnal ilmiah. Bedanya, artikel lain biasa menggunakan bahasa populer,
sedangkan artikel ini harus memakai bahasa baku atau ilmiah. Beberapa orang
menyebutnya artikel ilmiah.

Itulah pengertian, struktur, dan jenis-jenis artikel. Bagaimana, mudah kan? Buat kamu
yang masih penasaran tentang materi artikel, kamu bisa belajar
di ruangbelajarPlus agar bisa berdiskusi lebih dalam dan mendapat tips n trick dari
Tutor terbaik. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download  sekarang!

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara
Mengenal Unsur-unsur Daftar Riwayat
Hidup Sebelum Melamar Pekerjaan
Shabrina Alfari Apr 9, 2018 • 5 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Halo RG Squad, setelah menempuh pendidikan selama 12 tahun dan nantinya


berkuliah selama 4 tahun, kamu tentunya akan melamar ke sebuah perusahaan untuk
bekerja. Nah, untuk melamar bekerja di sebuah perusahaan kalian tentunya
memerlukan daftar riwayat hidup atau CV. Daftar riwayat hidup ini merupakan daftar
atau catatan tentang diri kita mengenai data pribadi, riwayat pendidikan, serta
kemampuan dan pengalaman kerja yang dimiliki.

Untuk membuat sebuah riwayat hidup yang baik diperlukan beberapa unsur di
dalamnya. Apa saja? Yuk, kita lihat bersama.

Unsur-unsur Daftar Riwayat Hidup (CV)


 Data pribadi

Isi dari data pribadi yang ada dalam daftar riwayat hidup berupa nama pelamar,
alamat, tempat tanggal lahir, nomor telepon yang bisa dihubungi. Data pribadi ini
penting, agar saat nanti kita diterima di sebuah perusahaan, pihak perusahaan dapat
dengan mudah menghubungi kita.

 Riwayat pendidikan

Selanjutnya tuliskan riwayat pendidikan mulai dari pendidikan yang terendah hingga
tertinggi. Jangan lupa mencantumkan nilai akhir akademis yang diraih. Riwayat
pendidikan sangat penting, karena pihak perusahaan juga akan melihat riwayat
pendidikan kalian. Apakah sejak pendidikan dasar hingga universitas kalian memiliki
kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau tidak.

 Pengalaman bekerja

Kemudian kamu dapat mencantumkan pengalaman kerja jika sudah pernah bekerja
sebelumnya. Jika kalian sudah pernah bekerja sebelumnya, kalian tuliskan juga apa
pekerjaan yang pernah kalian lakukan. Semakin banyak pengalaman kerja, berarti
ilmu yang kalian dapatkan juga semakin banyak.

Baca juga: Menulis Surat Lamaran Kerja Sederhana

 Pengalaman organisasi serta jabatan yang pernah diemban

Pengalaman organisasi ini juga bisa menjadi bahan pertimbangan sebagai nilai
tambah kalian, karena kalian aktif berkegiatan saat di sekolah atau di kampus.

 Pengalaman kepanitiaan serta jobdescription-nya

Bergabung dalam sebuah kepanitian juga bisa memberikan pengalaman bekerja


dalam sebuah tim. Mungkin nanti saat kalian bekerja, kalian diharuskan bekerja
dengan tim. Jadi, kalian sudah memiliki bayangan bagaimana bekerja dalam sebuah
tim.

 Seminar, pelatihan, dan kursus yang pernah diikuti

Selain pengalaman organisasi dan kepanitian, seminar dan pelatihan pun juga bisa
menjadi nilai tambah untuk kemampuan kalian. Semakin banyak seminar dan
pelatihan yang pernah diikuti, berarti ilmu kalian pun semakin banyak.

 Kemampuan atau Skill
Kemampuan ini termasuk kemampuan bahasa asing dan daerah, kemampuan di
bidang seni, kemampuan penguasaan teknologi komputer. Kemampuan yang kalian
bisa lakukan harus dituliskan di sini. Pihak perusahaan bisa melihat apa saja
kemampuan kalian dan apakah dari kemampuan yang kalian punya bisa sesuai
dengan posisi dilamar.

Contoh Soal

Soal 5

Perhatikan lowongan kerja berikut ini!

LOWONGAN

Dibutuhkan wanita lulusan S1, bisa komputer u/ bag. Adm. Pembukuan dan tinggal
di Mess Jalan Hayam Wuruk 4Ruko Glodok Jaya. Telepon 6253738-08561293099.

Kompas, 28 Maret 2011

Penulisan salam pembuka yang tepat sesuai dengan iklan di atas adalah...

A. Berdasarkan Koran kompas yang terbit pada tanggal 28 Maret 2011, terdapat
lowongan Staff Administrasi Pembukuan dan saya akan melamar posisi itu.
B. Berdasaran koran Kompas, 28 Maret 2011 ada lamaran pekerjaan sebagai Staff
Administrasi Pembukuan. Saya berminat melamar kerja di sana.
C. Berdasarkan informasi lowongan pekerjaan di koran Kompas 28 Maret 2011 sebagai
Staff Admninistrasi Pembukuan, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
D. Sehubungan dengan adanya loker yng ada di koran kompas, saya ingin melamar
kerja sebagai Staff Administrasi Pembukuan
E. Sehubungan dengan koran kompas yang memiliki lowongan pekerjaan sebagai Staff
Administratif Pembukuan saya ingin melamar kerja di sana.

Jawaban : C

Pembahasan : Dalam penulisan salam pembuka isi surat, biasanya berisi tentang
sumber informasi lowongan kerja secara lengkap dan maksud surat lamaran yang
sederhana (tidak berlebihan) serta posisi yang akan dilamar. Pilihan C merupakan
pilihan yang tepat karena ada sumber informasi lowongan kerja serta maksud surat
lamaran kerja dan posisi yang akan dilamar. Sedangkan pada pilihan D dan E sumber
informasi lowongan kerja tidak lengkap. Pada pilihan A dan B kalimat yang
digunakan kurang baku untuk surat lamaran kerja.
Setelah mempelajari seperti apa daftar riwayat hidup yang baik, sekarang saatnya
kamu membuat daftar riwayat hidupmu sendiri Squad. Membuat daftar riwayat
hidup yang benar dan lengkap penting untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai
dengan kriteriamu. Ingin belajar membuat CV yang benar? Yuk, lihat saja video
pelajaran beranimasi di ruangbelajar.

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.
Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi |
Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 2, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Hai RG Squad, buku banyak sekali macam dan perbedaan kalian penggemar buku
genre apa nih? Novel, cerpen, biografi, dongeng, atau esai? Tahukah kamu, buku
memiliki 2 jenis yakni buku fiksi dan buku nonfiksi. Pada buku-buku seperti novel
dan kumpulan cerpen, penulis mampu menciptakan alur cerita yang sangat menarik,
sampai-sampai kita terbawa pada alur yang diceritakan. Untuk menulisnya, memang
dibutuhkan pengetahuan yang luas dan juga daya imajinasi yang bebas. Hal ini
berbeda dengan esai, jurnal, ataupun biografi. Kira-kira apa ya yang membuatnya
berbeda? Simak penjelasannya!
1. Buku Fiksi

Merupakan buku yang berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan


pengamatan dalam pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan,
karena ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang
digunakan biasanya bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk
ke dalam cerita itu dengan bahasa yang tidak biasa.

2. Buku Non-fiksi

Merupakan buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam
buku nonfiksi, membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga
dapat dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa
denotatif atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud
dari isi buku. Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari
buku tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering
dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
Sangat jelas kan perbedaannya? Meskipun cerita novel, cerpen, dan juga dongeng
merupakan cerita fiksi, namun sang penulis seringkali mengadopsi peristiwa-
peristiwa dan fakta-fakta tertentu. Hanya saja, tokoh dan alur ceritanya dibuat lebih
menarik agar pembaca bisa terbawa pada alur cerita yang dibuat oleh penulis.
Setelah kalian mengetahui perbedaannya, yuk   sekarang kita lihat macam-macam
nilai pada buku fiksi dan non fiksi.

Nah,  mudah bukan memahami keduanya? Ingin tahu lebih dalam tentang buku fiksi
dan buku non-fiksi? Ayo segera gabung bersama tutor yang handal dan teman-
teman lain se-Indonesia di ruangbelajar Plus!

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Macam-macam Nilai pada Buku Fiksi dan


Nonfiksi | Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 2, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Hai RG Squad! Sudah tahu kan perbedaan antara buku fiksi dan buku non fiksi?
Sudah tahu juga kan contoh-contoh buku fiksi dan buku non fiksi? Nah, sekarang
kita bisa memahami nilai-nilai pada buku fiksi dan nonfiksi. Ada banyak nilai,
khususnya dalam sebuah buku fiksi seperti nilai moral, nilai budaya, nilai agama dan
nilai sosial.

Perhatikan kutipan cerpen di bawah ini ya.

"Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, menawarinya untuk bekerja


sebagai pengedar barang haram tersebut sekaligus sebagai wanita tuna susila. Tetapi,
ia bersikeras walau sebagai pembantu gajinya sangat kecil. Ia tidak tertarik sedikit pun
pada penghasilan yang lumayan besar seperti yang didapat oleh perempuan-
perempuan cantik yang sering berkumpul di rumah majikannya itu.

Lama-lama ia tidak tahan juga, apalagi setelah sang majikan memaksanya untuk
mengikuti keinginannya, yaitu menjadikannya seorang wanita tunasusila. Ia bertahan
pada pendiriannya dan pergi meninggalkan istana penuh dosa itu."

 Dalam teks di atas, dapat kita mengambil nilai moral bahwa saat ditimpa musibah
atau kesulitan hidup, kita tidak boleh terjebak oleh nafsu dunia. Kita harus tetap
berpegang teguh pada pendirian kita dan pada ajaran agama.
 Nilai moral biasanya dapat diketahui ketika dalam sebuah cerita ada sikap dari tokoh
yang dapat kita teladani. Biasanya sikap yang dapat diteladani yaitu sikap-sikap
terpuji.   

Pada paragraf yang lainnya, ditemukan nilai yang lain yaitu nilai budaya. Perhatikan
kutipan teks berikut ini.

"Dengan berbekal keterampilan di bidang bangunan, Mamat mampu membiayai


hidupnya dan menyewa sepetak kamar di pinggiran kota. Kebahagiaannya makin
lengkap setelah dari rahim istrinya lahir seorang anak sehat walaupun saat itu
usianya baru enam belas."

 Dalam teks di atas terdapat nilai budaya yang dapat kita ambil yaitu, masyarakat
strata sosial menengah ke bawah yang hidupnya berkecukupan.
 Nilai budaya biasanya dapat diketahui dari perilaku kehidupan sosial masyarakat
yang berupa kebiasaan hidup, tradisi, adat, keyakinan, pandangan hidup, cara
berpikir dan bersikap.

Itu dia contoh nilai-nilai yang terkandung buku fiksi cerpen karya S. Rais yang
berjudul "Sandal Jepit Merah". Ada banyak lho contoh nilai-nilai lain yang
terkandung dari sebuah cerita fiksi.
Lalu, bagaimana dengan nilai-nilai pada nonfiksi? Pada dasarnya baik buku fiksi dan
nonfiksi memiliki nilai-nilai yang sama. Nah, hal yang membedakan ada pada
penulisan cerita. Jika tulisan fiksi lebih imajinatif dan lebih memberikan
penggambaran, sedangkan nonfiksi menyajikan tulisan yang berdasarkan data dan
tidak ada unsur tambahan sedikitpun. Sekarang sudah mengerti kan tentang buku
fiksi dan nonfiksi? 

RG Squad juga bisa terus belajar secara online bareng tutor yang handal dan
tentunya asyik. Ayo gabung di ruangbelajar Plus sekarang ya!

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Hal-hal Penting pada Penulisan Kritik dan


Esai
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 3, 2017 • 5 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Hai RG Squad! Kalian tahu nggak sih kalau karya sastra itu tidak lantas terlepas dari
berbagai kritik dan saran. Dibalik keindahan karya sastra, sebuah kritik juga
dibutuhkan untuk terus memperindah dan menyempurnakan hal-hal yang masih
dirasa kurang tepat. Nah, dalam melakukan kritik, kalian juga harus paham dulu
seperti apa kritik dan esai sastra itu. Kenapa penting? Ini karena kita harus tahu
dasarnya dulu, baru deh kita boleh melakukan kritik, supaya penilaian kita objektif.

1. Pengertian kritik dan esai sastra

Kritik yang akan kita bahas yaitu kritik sastra. Kritik sastra merupakan analisis
terhadap suatu karya sastra untuk mengamati atau menilai baik-buruknya
suatu karya secara objektif. Sedangkan esai merupakan karangan singkat yang
membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya. Masalah yang
dibahas dalam esai merupakan masalah yang aktual dari berbagai bidang seperti
kesusastraan, kebudayaan, iptek, atau politik. RG Squad pastinya sudah tahu dong ya
tentang sejarah esai.
Lebih luasnya, Widyamartaya dan Sudiati berpendapat bahwa kritik sastra adalah
pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil
terhadap baik-buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. Memberikan
kritik dan esai dapat bermanfaat dalam memberikan  panduan yang memadai
kepada pembaca  tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya
tersebut akan memperoleh masukan, terutama tentang kelemahannya.

2. Prinsip penulisan kritik dan esai

a. Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas. Hasil ulasannya pun harus
memberikan keterangan atau memperlihatkan sebab-musabab yang berkaitan
dengan suatu peristiwa yang nyata. Jadi, yang terpenting bukan apa yang diulas,
tetapi bagaimana cara penulis memberikan ulasannya.

b. Pendekatan yang digunakan harus jelas,  apakah persoalan  didekati dengan


pendekatan faktual atau imajinatif.

c. Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukung oleh fakta yang
nyata dan objektif. Penulis tidak boleh mengubah fakta untuk mendukung
pandangannya. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, tidak samar-samar, harus
dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan
kebenarannya.

d. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus dapat


dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.
3. Ciri-Ciri Kritik Sastra dan Esai

a. Ciri-ciri Kritik Sastra yaitu:

- Memberikan tanggapan terhadap hasil karya.

- Memberikan pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan)


sebuah karya sastra.

- Pertimbangan bersifat obyektif.

- Memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah karya sastra.

- Memberikan alternatif perbaikan atau penyempurnaan.

- Tidak berprasangka.

- Tidak terpengaruh siapa penulisnya.

b. Ciri-ciri Esai yaitu :

- Berbentuk prosa.

- Singkat, dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

- Memiliki gaya pembeda.

- Selalu tidak utuh.

- Memenuhi keutuhan penulisan.

- Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal.

Nah, sekarang RG Squad sudah tahu kan bagaimana proses dalam melakukan kritik
terhadap karya esai? Supaya kritik yang disusun tidak subjektif, maka RG Squad
harus benar-benar memahami prinsip-prinsip serta cirinya terlebih dahulu ya. Ciri-
ciri dan struktur esai bisa kalian baca kok   di blog ini juga.

Kalian ingin belajar lebih mendalam tentang kritik dan esai? Ayo gabung bersama
tutor yang handal dan asyik dalam belajar hanya di ruangbelajar Plus! Kalian juga
bisa belajar bareng teman-teman di seluruh Indonesia juga, lho.
Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud

Ciri-ciri dan Struktur Esai yang Baik dan


Benar | Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 3, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Siapa diantara RG Squad yang suka menulis esai nih? Sekarang ini mulai
banyak lho kompetisi menulis esai dengan tema yang beragam. Nah, kalau kalian
tertarik untuk mengikuti lomba esai dan ingin tulisannya menjadi pemenang, penting
untuk kalian perhatikan struktur esai dan juga seperti apa ciri-ciri esai itu.  Terdapat 6
ciri-ciri esai yang perlu di perhatikan, yakni
1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan
penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan
gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

3. Selalu tidak utuh. Penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek
dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk
disampaikan kepada para pembaca.

4. Memenuhi keutuhan kriteria penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak


utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai
dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat
koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya
dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.

5. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

6. Mempunyai ciri pribadi, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang
lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan
penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan
dugaannya kepada pembaca.

Jika kalian sudah mengerti ciri-ciri esai, sekarang kalian juga harus perhatikan
struktur dalam penulisannya.
Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam minimal lima paragraf, RG Squad:

Paragraf Pertama. Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan


dikemukakan, berikut dengan esainya. Esai ini harus dikemukakan dalam kalimat
yang singkat dan jelas ya RG Squad, sedapat mungkin pada kalimat pertama.
Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang
mengembangkan esai tersebut dalam beberapa sub topik.

Paragraf Kedua, ketiga, dan keempat. Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah
esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung esai dan argumen-
argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya
dengan masing-masing sub topik.

Paragraf Kelima (terakhir). Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan.


Tuliskan kembali esai dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai
kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca.

Bagaimana? RG Squad pastinya sudah mengerti kan ciri-ciri dan struktur dalam


penulisan esai? Kalau kalian masih bingung tentang ciri dan struktur esai, jangan
khawatir. Yuk, gabung di ruangbelajar Plus. Kalian akan diajari oleh tutor yang
handal dan tentunya asyik lho! Daftar sekarang juga ya.

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud

Mengenal Sejarah Esai dan Tipe-tipe Esai


Tedy Rizkha Heryansyah Okt 3, 2017 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII


Halo RG Squad! Kalian sudah tahu belum tentang sejarah esai? Penting lho bagi kita
untuk mengetahui sejarah tentang segala hal yang berkaitan dengan kehidupan
kita. Nah, sebelum RG Squad mulai menulis berbagai macam bentuk esai, ada
baiknya tahu dulu asal muasal esai diciptakan dan siapakah yang menciptakannya.

1. Sejarah Esai

Pada tahun 1500-an, seorang filsuf Perancis yang bernama Montaigne, menulis
sebuah buku dengan mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Kemudian
buku pertama Montaigne diterbitkan pada tahun 1580 dengan judul Essais,  yang
berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam bukunya itu
dan menyatakan bahwa buku yang diterbitkannya itu berdasarkan pendapat pribadi
dirinya. Berdasarkan pengakuan Montaigne, esai ini bertujuan mengekspresikan
pandangannya tentang kehidupan.

Setelah Montaigne menerbitkan bukunya, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon pun
menulis buku dengan Essay. Bacon, sekaligus menjadi Esais pertama di Inggris.
Bentuk, kejelasan, ritme, dan panjang kalimat dari esai Bacon menjadi standar bagi
esais-esais setelahnya. Kemudian esai terbagi menjadi dua, esai
formal dan esai informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis. Kenapa? karena
lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak
terlalu formal, dan juga bertutur. Sedangkan, bentuk esai formal lebih sering
dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa, dan peneliti dalam mengerjakan tugas-
tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis
dan lebih panjang.

2. Jenis Esai

Esai juga memiliki tipe-tipe, lho RG Squad! Terdapat enam tipe pada esai, yaitu:

1. Esai deskriptif. Esai jenis ini dapat melukiskan subjek atau objek apa saja yang
dapat menarik perhatian pengarang.

2. Esai tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini
mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat
kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isu dalam masyarakat.

3. Esai cukilan watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan


beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca.

4. Esai pribadi. Esai ini hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai
pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan
menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya
dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri

5. Esai reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis
mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik
yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan,
dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan

6. Esai kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni,
misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan.
Sudah tahu kan sekarang siapa orang yang pertama kali menciptakan esai? Ternyata
esai sudah ada sejak tahun 1500-an. Bagi kamu para RG Squad yang ingin
memperdalam pengetahuan tentang esai, bisa lho berdiskusi sama tutor yang
berpengalaman dengan bergabung di ruangbelajar Plus.

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud

Pengertian Teks Editorial dan Kaidah


Penulisannya|Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 5, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII


Pernah nggak sih RG Squad mendengar dan melihat teks editorial? Itu lhoo yang
biasa muncul di koran atau majalah. Atau RG Squad jarang ya membaca koran dan
majalah? Nah, biasanya itu, teks editorial membahas tentang isu-isu terkini. Jika RG
Squad belum pernah melihat teks editorial, disini ruangguru akan menjelaskan
pengertian teks editorial. Teks editorial itu adalah teks yang berisi pendapat pribadi
seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu bisa meliputi masalah politik,
masalah sosial, juga masalah ekonomi. Teks editorial juga memiliki kaidah
kebahasaan sendiri. Pada teks editorial, kalian akan menemukan kata-kata adverbia,
konjungsi, verba rasional, verba mental dan verba material. Pasti bingung deh apa
maksud dari kaidah itu semua, ini ruangguru kasih penjelasannya:

 Adverbia, merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang
sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif
yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya
sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya,
sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu.
 Konjungsi, merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi
antarkalimat, seperti bahkan, malahan,  dan  sesungguhnya.
 Verba material, merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau
peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul.
 Verba relasional, merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas
(pengertian A adalah B), dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B)
 Verba mental, merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi (melihat, merasa),
afeksi (suka, khawatir) dan kognisi (berpikir,mengerti)
Bagaimana? Sudah paham pengertian teks editorial dan kaidah penulisannya belum
RG Squad? Jangan lupa, dalam menulis teks editorial, kalian harus memperhatikan
kelima kaidah kebahasaan tadi. RG Squad juga bisa sambil melihat teks-teks editorial
pada koran dan juga majalah. Nah, kalau RG Squad sudah paham, kalian bisa lanjut
membaca  struktur teks editorial dan langkah penyusunannya.

Yuk, belajar menulis teks editorial! Kalian bisa ditemani sama tutor yang andal dan
asyik hanya di ruangbelajar Plus.

Referensi
Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Pengertian Kalimat Fakta dalam Artikel
Tedy Rizkha Heryansyah Okt 31, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII

Siapa di antara RG Squad yang suka membaca? Pastinya pernah dong membaca


tulisan artikel? Kalian tahu gak sih artikel itu apa? Artikel adalah karangan faktual
secara lengkap dan panjang tulisannya telah ditentukan untuk dipublikasikan
melalui koran, majalah, buletin, dan sebagainya. Selain itu, artikel juga bertujuan
untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan
menghibur. Tapi kalian tahu nggak sih apa saja yang terdapat dalam sebuah artikel?
Terdapat kalimat fakta, lho. Lalu, apa saja ciri-ciri dan pengertian kalimat
fakta? Yuk,  kita simak! Coba cermati artikel berikut ini ya!

KOMPAS.com  - Jenis anggrek baru yang ditemukan oleh taksonom dari Kebun Raya
Purwodadi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan biolog Universitas
Indonesia benar-benar unik. Anggrek itu merepresentasikan dunia kematian. Secara
taksonomi, anggrek tersebut termasuk golongan holomikotropik. Anggrek dari
golongan ini menyukai lingkungan gelap, kemunculannya tak dapat diduga, tidak
memiliki daun sehingga tidak berfotosintesis tetapi pada saat yang sama juga tidak
bersifat parasit.

Dengan ciri-ciri tersebut, holomikotropik kerap disebut anggrek hantu. Jenis baru yang
ditemukan, punya nama ilmiah  Gastrodia bambu, juga bukan seperti anggrek
umumnya yang tampak menarik. "Bunga menghasilkan aroma ikan busuk untuk
mengundang serangga polinator," kata Destario Metusala, peneliti Kebun Raya
Purwodadi yang mendeskripsikan spesies ini. Daripada sebagai calon tanaman hias
baru, G bambu lebih menjadi simbol tantangan konservasi.

Anggrek ini sangat peka terhadap kekeringan, intensitas cahaya berlebih, dan
perubahan pada media tumbuh. Gangguan pada habitatnya, misalnya pembukaan
rumpun bambu, dapat mengganggu pertumbuhan populasi anggrek unik ini.
Konservasi anggrek tersebut jadi tantangan besar karena membudidayakannya saja
sulit. "Penelitian terkait kemampuan adaptasi spesies ini dalam menghadapi
perubahan iklim masih terus dilakukan melalui analisis anatomi dan fisiologi," kata
Destario dalam keterangannya lewat surat elektronik, Sabtu (26/8/2017).

Gastrodia bambu memiliki bunga berbentuk lonceng dengan ukuran panjang 1,7-2
cm dan lebar 1,4-1,6 cm. Bunga didominasi warna coklat gelap dengan bagian bibir
bunga berbentuk mata tombak memanjang bercorak jingga. Pada satu perbungaan
dapat menghasilkan hingga 8 kuntum bunga yang mekar secara bergantian.
Perbungaan muncul dari tanah berseresah di bawah rumpun-rumpun bambu tua
pada ketinggian 800 - 900 m dpl. Riset tentang keragaman anggrek menjadi prioritas
Kebun Raya Purwodadi dan Universitas Indonesia lewat program  Indigenous Studies.
Spesies baru ini juga bisa dideskripsikan berkat keaktifan organisasi kemahasiswaan
Canopy (Departemen Biologi, Universitas Indonesia) dan BiOSC (Fakultas Biologi,
Universitas Gadjah Mada) dalam membantu proses pengamatan habitat dan
pencatatan record populasi.

Nah, dari artikel di atas bisa kita temukan beberapa kalimat fakta, seperti pada
paragraf pertama kalimat pertama dan ketiga. Jenis anggrek baru yang ditemukan
oleh taksonom dari Kebun Raya Purwodadi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) dan biolog Universitas Indonesia benar-benar unik - Secara taksonomi, anggrek
tersebut termasuk golongan holomikotropik. Kalian tahu kenapa kalimat tersebut
termasuk kalimat fakta?

Jadi begini Squad, fakta itu merupakan sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
Sedangkan kalimat fakta merupakan kalimat yang di dalamnya mengandung hal atau
peristiwa yang benar-benar terjadi. Fungsinya membuat pembaca percaya bahwa
artikel yang ditulis itu benar.
Itulah pengertian dan ciri-ciri kalimat fakta, RG Squad. Bagaimana, sudah
paham kan? Gampang kok, jika sebuah kalimat dalam artikel telah terkonfirmasi oleh
pihak yang terkait atau lembaga yang terpercaya, kalimat itu bisa dikatakan sebagai
kalimat fakta, apalagi didukung oleh penambahan foto kejadian.

Kalian bisa juga  belajar bareng tutor yang berpengalaman, dan bergabung dengan
teman-teman di seluruh Indonesia hanya di Ruangguru Digital Bootcamp (rgdb).

Mengenal Contoh Kalimat Opini | Bahasa


Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Nov 9, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII


RG Squad suka baca koran atau majalah? Nah, yang kamu baca tersebut adalah
kumpulan dari berbagai artikel dengan topik yang juga bermacam-macam. Selain
terdapat kalimat fakta, di dalam artikel juga terdapat kalimat opini, lho. Kalian tahu
kalimat opini itu seperti apa dan apa saja ciri-cirinya? Kira-kira apa yang
membedakannya dengan kalimat fakta? Baca penjelasannya di bawah ini!

Coba deh perhatikan contoh artikel berikut ini.

KOMPAS.com -  Debu, sinar matahari yang terik, dan asap kendaraan bermotor
merupakan "makanan sehari-hari" kaum urban di kota besar seperti Jakarta. Tak
hanya memengaruhi saluran pernapasan, lingkungan berpolusi seperti juga
berdampak pada kondisi kulit.

Menurut penjelasan dr.Eddy Karta, Sp.KK, paparan polusi termasuk dalam salah satu
penyebab penuaan dini karena merupakan sumber radikal bebas. "Dahulu hanya
sinar matahari dan asap rokok saja yang dianggap sebabkan penuaan dini, sekarang
polusi juga," paparnya dalam acara peluncuran produk Optimals Even Out oleh
Oriflame di Jakarta, Selasa (5/9).

Paparan polusi akan menyebabkan tanda-tanda penuaan lebih cepat muncul di


bagian dahi dan pipi. "Terpapar polusi 5-10 menit bisa membuat partikel-partikel
halus polutan masuk ke dalam kulit. Polutan dari kendaraan bermotor lebih kecil dari
asap pabrik," ujarnya. Semuanya itu akan menyebabkan kulit lebih mudah
bermasalah. "Kulit jadi meradang, iritasi, dan juga berjerawat," kata Eddy. Efek lain
dari polusi udara adalah kulit mengalami pigmentasi atau muncul vlek hitam dan
warna kulit tidak merata.

Untuk melindungi kulit, Eddy menyarankan agar minimal setiap hari kita
menggunakan pelembab dan tabir surya. "Ini akan membentuk lapisan, jadi seperti
kulit kedua," kata dokter dari Edmo Clinic Jakarta ini. Penggunaan produk perawatan
kulit wajah juga seharusnya disesuaikan dengan kondisi kuilt. "Kulit kita dinamis, jadi
kenali perubahan kulit dan pakai produk yang sesuai," ujarnya.

Dari artikel di atas dapat ditemukan beberapa contoh kalimat opini, seperti pada
paragraf pertama kalimat 1 dan 2. Debu, sinar matahari yang terik, dan asap
kendaraan bermotor merupakan "makanan sehari-hari" kaum urban di kota besar
seperti Jakarta.  dan Tak hanya memengaruhi saluran pernapasan, lingkungan
berpolusi seperti juga berdampak pada kondisi kulit. Nah,  kalian tahu kenapa kalimat
tersebut termasuk kalimat opini?

Jadi, opini merupakan sebuah bentuk pendapat, pikiran dan pendirian. Maka


dari itu, kalimat opini merupakan kalimat hasil pemikiran, dan juga pendapat
seseorang baik itu secara individu maupun berkelompok yang sifatnya
subjektif. Kalimat opini biasanya berisi pendapat penulis mengenai suatu isu,
serta masalah yang dibahas dalam artikel. Dengan adanya kalimat opini ini sebuah
artikel dapat menjadi lebih menarik dan tidak terlihat kaku lho.

Agar lebih jelas lagi,  perhatikan ciri-ciri kalimat opini di bawah ini.
Itulah pengertian dan ciri-ciri kalimat opini, RG Squad! Bagaimana, sudah
paham kan? Pasti bisa dong membedakannya dengan kalimat fakta? Pokoknya,
sebuah kalimat dalam artikel yang intinya hanya sebuah pendapat atau pandangan,
kalimat itu bisa dikatakan sebagai kalimat opini.

Mau coba belajar menulis artikel yang baik dan benar? Yuk, belajar langsung sama
tutor yang berpengalaman hanya di ruangbelajar!

Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Pengertian Teks Cerita Sejarah dan


Strukturnya | Bahasa Indonesia Kelas 12
Shabrina Alfari Jan 11, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII


Squad, apakah kalian pernah membaca cerita asal-usul suatu benda atau
peristiwa? Yap, teks cerita tersebut disebut dengan teks cerita sejarah. Sejarah sendiri
adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan
peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan-peninggalan itulah yang
disebut sumber sejarah. Nah, dapat kita simpulkan bahwa teks cerita sejarah adalah
teks yang di dalamnya menjelaskan atau menceritakan tentang fakta atau kejadian
masa lalu yang menjadi asal muasal sesuatu yang memiliki nilai sejarah.

Struktur Teks Cerita Sejarah

 Orientasi, bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.


 Urutan peristiwa, rekaman peristiwa sejarah yang terjadi dan biasanya disampaikan
dalam urutan kronologis.
 Reorientasi, komentar pribadi penulis terhadap cerita yang ditulisnya. Bersifat
optional (boleh ditulis atau tidak).
Contoh Teks Cerita Sejarah

Sejarah Terciptanya Instagram

Orientasi:

Siapa yang tidak kenal dengan instagram? Aplikasi yang berfungsi untuk berbagi foto
dan video ini memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mem-filter digital,
menambahkan efek, dan memubikasikan foto tersebut ke berbagai jenis jejaring sosial
yang ada termasuk ke dalam jejaring Instagram itu sendiri.

Instagram sendiri terbentuk dari dua kata utama yakni "insta" yang berarti "instan"
seperti pada kamera jenis polaroid yang lebih akrab disebut dengan foto instan. Dan
kata "gram" mengarah pada kata "telegram" yang cara atau pengaplikasiannya
adalah untuk mengirimkan sejumlah informasi pada seseorang dengan sangat cepat.

Urutan Peristiwa:
Burbn, Inc yang merupakan perusahaan start up teknologi yang notabennya hanya
berkonsentrasi pada pengembangan dan pembuatan aplikasi telepon genggam berdiri
pada sekitar tahun 2010 lalu. Pada mulanya Burbn, Inc sendiri berfokus pada
pendalaman seluruh fungsi bahasa pemrograman yakni HTML5. Namun seiring
berjalannya waktu, Mike Krieger dan Kevin Systorm selaku CEO dari perusahaan ini
memilih untuk berfokus hanya pada satu hal saja.

Seminggu lamanya mereka berusaha membuat ide ide yang mungkin dapat
mendatangkan profit, pada akhirnya kedua CEO ini berhasil menciptakan versi
pertama dari Instagram, namun seperti pada prototype pada umumnya, versi awal
dari Instagram ini masih memiliki banyak sekali kelemahan dalam segala sistemnya.
Setelah melalui berbagai tahap penyempurnaan versi Burbn (Instagram) ini akhirnya
sudah dapat diujicoba dengan menggunakan perangkat iphone. Namun tetap saja
dirasa memiliki banyak sekali fitur yang tidak terkategori dengan baik.

Sulit bagi Kevin dan Mike untuk mengatur ulang seluruh fitur yang ada dan memulai
semuanya dari awal. Akhirnya Mike dan Kevin memilih untuk berfokus hanya pada
fitur foto, berkomentar dan menyukai foto saja. Inilah kerangka awal terbentuknya
jejaring sosial Instagram saat ini.

Pada tahun 2012 tepatnya tanggal  09 April diumumkan sebuah berita besar yakni
saham dan kepemilikan Instagram akan diambil alih oleh Mark Zuckerberg selaku
pemiliki Facebook dengan uang tunai dan saham senilai 1 miliar dollar.

Reorientasi:
Instagram saat ini telah banyak diminati baik tua maupun muda. Penggunaan yang
mudah dan fitur yang terkesan canggih membuat Instagram semakin populer dari
tahun ke tahun. Dengan jejaring sosial Instagram ini kita dapat mengetahui segala
aktivitas teman teman kita hanya dengan melihat foto dan video mereka.

Sudah semakin paham kan  Squad? Buat yang masih bingung, jangan khawatir
ya. Yuk  coba belajar seru dan menyenangkan melalui ruangbelajar. Video belajar
beranimasi, soal latihan dan rangkumannya akan membantu kamu
membuat #BelajarJadiMudah.

Referensi
Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud
Membuat Laporan Hasil Diskusi Buku
Fiksi dan Nonfiksi | Bahasa Indonesia
Kelas 12
Shabrina Alfari Apr 10, 2018 • 3 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Squad, apakah kamu pernah melakukan diskusi di kelas mengenai sebuah buku?
Namun, apakah saat kamu dan teman-teman sekelas berbincang atau ngobrol
mengenai sebuah buku sudah disebut dengan diskusi? Nah, mari kita lihat terlebih
dahulu apa itu yang dimaksud dengan diskusi ya.

Diskusi merupakan sebuah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran. Biasanya


diskusi dilakukan untuk membicarakan atau membahas suatu permasalahan dengan
maksud untuk mencari solusi atau penyelesaian dari permasalahan yang sedang
dibahas. Jadi, jika kamu dan teman-teman hanya berbincang-bincang biasa
mengenai sebuah buku yang baru kalian baca bukan termasuk ke dalam diskusi ya
Squad.
Dalam sebuah diskusi formal, akan menghasilkan laporan hasil diskusi. Laporan
hasil diskusi ini merupakan hasil dari kegiatan diskusi yang berbentuk laporan
tertulis. Laporan diskusi ini tidak hanya memuat hasil rumusan yang telah
didiskusikan, tetapi juga memuat rincian-rincian mulai dari topik diskusi hingga pada
lampiran peserta yang menghadiri diskusi.

Baca juga: Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi

Struktur Teks Laporan Hasil Diskusi

1. Pendahuluan

Pertama kita tulis bagian pertama yaitu latar belakang pelaksanaan diskusi, alasan
mengapa diadakannya diskusi. Setelah itu kita tulis tujuan diskusi, apa yang akan
dicapai dari diskusi yang diadakan. Setelah tujuan, kemudian langkah-langkah
persiapan diskusi kita tulis apa saja yang perlu disiapkan dalam diskusi seperti
pokok-pokok yang disampaikan dalam diskusi oleh narasumber, topik yang dibahas
dalam diskusi. Topik yang dibahas harus berkesinambungan dengan materi yang
disampaikan oleh narasumber.  

2. Uraian Pelaksanaan

Setelah pendahuluan, kita tulis tempat dan waktu pelaksanaan diskusi (hari,


tanggal, bulan, tahun, jam dan tempat dilaksanakannya diskusi). Lalu kita tulis jumlah
peserta dan sebagian besar peserta yang ikut diskusi berasal dari mana. Kemudian
kita narasikan jalannya diskusi seperti apa, dimulai dari pembukaan diskusi,
pengenalan moderator, lalu moderator yang memperkenalkan narasumber,
kemudian narasumber menyampaikan materi, setelah itu sesi tanya jawab bersama
peserta diskusi dan jumlah penanya berapa orang. Setelah itu tulis rumusan hasil
diskusinya. Rumusan hasil diskusi biasanya berupa ringkasan selama diskusi.

3. Penutup

Pada bagian ini kita tulis kesimpulan dari diskusinya dan saran-saran bagi


narasumber maupun peserta ataupun saran bagi yang lain.

4. Lampiran

Biasanya dalam lampiran berisi materi yang disampaikan narasumber. Materi yang


disampaikan biasanya berupa makalah atau print out power point dari narasumber.
Kemudian catatan notulen yang berisi poin-poin pertanyaan serta jawabannya saat
sesi tanya jawab, kemudian daftar hadir peserta yang mengikuti diskusi saat itu.
Bagaimana, kamu sudah paham membuat laporan hasil diskusi? Kamu sudah
tahu ‘kan apa saja yang harus ada dalam laporan hasil diskusi? Semoga setelah kalian
sudah tahu, kalian langsung bisa membuat laporan hasil diskusi berdasarkan unsur-
unsur yang sudah dijelaskan tadi. Selamat mencoba membuat laporan hasil diskusi.
Jika masih ada kesulitan, kalian bisa menonton video belajar beranimasi
di ruangbelajar supaya #BelajarJadiMudah.

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Bahasa Indonesia Kelas 12 | Pengertian


Artikel serta Struktur, dan Jenis Artikel
Nurul Hidayah Feb 24, 2020 • 4 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII

Artikel Bahasa Indonesia kelas XII ini menjelaskan pengertian, struktur dan jenis-jenis
sebuah artikel.

--

Jika kamu memiliki hobi membaca, apalagi tulisan-tulisan non-fiksi, pasti


kamu nggak  asing lagi dengan istilah artikel. Kamu bisa menemukan tulisan artikel
pada rubrik khusus di majalah, koran, atau artikel ilmiah yang bisa kamu temukan di
Google Scholar, Scopus, dan lain-lain. Bahkan, saat ini pun kamu sedang membaca
sebuah artikel, lho.

Hmm, tapi apa sih yang dimaksud dengan artikel itu? Bagaimana struktur dan apa
saja jenis-jenis artikel? Simak penjelasan berikut, ya.

Artikel adalah karangan berisi fakta dan opini yang dibuat untuk dipublikasikan di
media cetak maupun media sosial. Artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan
dilengkapi data dan fakta yang disajikan dalam bentuk tulisan. Sebuah artikel dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur pembaca, lho. Menurut kamu, ketika
membaca Blog Ruangguru, manfaat apa yang dirasakan? Komen di bawah yaa~

Nah, setelah kamu tahu pengertian dan ciri-ciri artikel. Kira-kira kamu
tertarik nggak untuk membuat artikel? Eiits, tapi sebelum itu, kamu harus tahu
dulu gimana  struktur sebuah artikel. Hmm, seperti yang kita tahu, setiap teks pasti
memiliki struktur. Nah, dengan memahami struktur teks, kita dapat lebih mudah
untuk membuat artikel, lho.
Secara umum, struktur artikel terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pembuka, isi, dan
penutup.

1. Bagian pembuka berisi orientasi (tahap pengenalan) terhadap isi artikel yang akan


dibahas.
2. Bagian isi merupakan uraian penjelasan pokok permasalahan yang dibahas dalam
artikel
3. Bagian penutup, yaitu sebuah simpulan yang berisi kalimat kunci yang merangkum
pembahasan ke dalam bentuk ringkas dan jelas.
 

Berdasarkan cara penyampaian dan tingkat kesulitan, artikel dibedakan menjadi


empat macam nih.

1. Artikel praktis, yaitu artikel yang mengutamakan keterampilan daripada


pengembangan pengetahuan. Artikel ini cenderung naratif, artinya pesan yang
disusun sesuai dengan urutan waktu, peristiwa, atau tahapan. Kamu pernah
membaca artikel tentang petunjuk membuat sesuatu? atau cara memperbaiki dan
mengoperasikan suatu alat? Nah, itu termasuk ke dalam artikel praktis.
Contoh artikel praktis yang membahas langkah-langkah penting dalam membuat
esai 
(sumber: blog.ruangguru.com)

2. Artikel ringan membahas masalah yang ringan dan nggak butuh pemahaman


yang mendalam. Biasanya, penulis mengemas artikel ini dengan humor atau
memberi kesan menghibur pembaca, tapi isinya tetap informatif ya. Jadi, pembaca
tidak perlu berkonsentrasi penuh untuk membaca sebuah artikel ringan. Kamu bisa
menemukan artikel ini di majalah remaja, koran, atau blog. Contohnya kayak di Blog
Ruangguru di bawah ini.

Contoh artikel ringan yang membahas gaya belajar para ilmuwan


(sumber: blog.ruangguru.com)

3. Artikel opini, secara umum semua artikel adalah opini. Tapi, jenis artikel
ini  cuma  ada di dalam surat kabar atau majalah yang punya penempatan
khusus, lho.. mirip sama kamu, punya tempat khusus di hati aku, hehehe.
Penempatan khusus ini seperti di pojok, kolom, tajuk rencana, dan lain-lain. Oh ya,
biasanya artikel ini membahas suatu permasalahan secara mendalam, jadi penulis
harus sudah ahli di bidangnya.
4. Artikel analisis ahli ini lebih berat dari artikel lainnya. Artikel jenis ini berisi
laporan sistematis mengenai hasil kajian atau penelitian, misalnya skripsi, tesis,
disertasi atau penelitian lainnya. Ciri khasnya yaitu penyajiannya yang tidak panjang
lebar tetapi tidak mengurangi nilai keilmiahannya. Biasanya artikel ini dimuat pada
jurnal-jurnal ilmiah. Bedanya, artikel lain biasa menggunakan bahasa populer,
sedangkan artikel ini harus memakai bahasa baku atau ilmiah. Beberapa orang
menyebutnya artikel ilmiah.

Itulah pengertian, struktur, dan jenis-jenis artikel. Bagaimana, mudah kan? Buat kamu
yang masih penasaran tentang materi artikel, kamu bisa belajar
di ruangbelajarPlus agar bisa berdiskusi lebih dalam dan mendapat tips n trick dari
Tutor terbaik. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download  sekarang!

Referensi
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan
Nasional. Jakarta: Intan Pariwara

Bahasa Indonesia Kelas 12 | Pengertian


Frasa, Klausa, dan Kalimat Beserta
Contohnya
Hani Ammariah Mar 5, 2020 • 6 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII


Artikel ini menjelaskan tentang pengertian frasa, klausa, dan kalimat disertai
masing-masing contohnya untuk menambah pemahamanmu terhadap materi.

--

Pada bahasan sebelumnya, kamu telah belajar mengenai struktur serta jenis-jenis


artikel, ya. Ternyata, ada banyak sekali jenis artikel berdasarkan
penyampaiannya. Nah, kira-kira, artikel mana nih yang paling sering kamu baca? Apa
kamu jadi tertarik untuk coba membuat artikel?

Ngomongin masalah artikel, kamu pasti tahu kalau artikel terbuat dari gabungan
kalimat yang kemudian membentuk paragraf pembuka, isi, dan penutup. Nah, jika
kita bedah dari segi struktur kalimatnya lebih dalam, maka kamu akan tahu kalau
kalimat itu terbentuk dari gabungan kata, frasa, atau klausa. Hmm… Siapa yang
merasa asing dengan istilah frasa dan klausa?

Oke, tenang, seperti judul artikel di atas, kita akan belajar tentang pengertian frasa,
klausa, dan kalimat. Mungkin banyak dari kamu ada yang sudah tahu ya apa itu
kalimat. Tapi, bagaimana dengan frasa dan klausa? Kalau dilihat dari paragraf
sebelumnya, kakak sudah kasih clue kalau frasa dan klausa merupakan bagian dari
kalimat. Lalu, bedanya apa, ya? Nah, daripada semakin penasaran, skuy simak
penjelasan berikut ini!
Well, kita mulai dari frasa dulu, ya. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih
yang memiliki makna.

Sekarang, coba kamu perhatikan beberapa contoh frasa berikut ini, deh.

1. bermain bola
2. mawar merah
3. seragam sekolah baru
4. ayam goreng
5. mencuci tangan dan kaki

Kalau kamu perhatikan kelima contoh frasa di atas, setiap gabungan kata yang
terbentuk memiliki makna. Tapi, tidak bisa menjadi kalimat karena tidak adanya
hubungan antara subjek dengan predikat.

Berdasarkan ciri frasa, frasa memiliki fungsi gramatikal dalam sebuah kalimat.
Maksudnya gimana? Misalnya, kita ambil beberapa contoh frasa, yaitu:
dua orang anak
sedang membaca
buku cerita

Nah, ketiga frasa tersebut memiliki fungsi. Dua orang anak berfungsi sebagai subjek,
sedang membaca berfungsi sebagai predikat, dan buku cerita berfungsi sebagai
objek. Bila ketiga frasa itu digabungkan, maka akan membentuk sebuah kalimat.
Gimana, paham ya maksudnya?

Kita lanjut ke materi selanjutnya, yaaa…

Baca juga: Belajar Membedakan Fakta dan Opini dalam Teks Laporan.

Next, ada klausa. Apa itu klausa? Klausa adalah gabungan kata yang terdiri dari
subjek dan predikat. Sepintas, klausa terlihat mirip dengan kalimat. Tapi, ada hal
yang membedakan antara klausa dengan kalimat, yaitu klausa tidak diakhiri dengan
intonasi akhir dan tidak memiliki tanda baca. Intonasi akhir yang dimaksud ini bisa
berupa intonasi tanya, perintah, maupun berita.
Oke, supaya kamu nggak bingung, yuk perhatikan contoh klausa di bawah ini.

1. Ibu sedang memasak


2. Anjing menggonggong
3. Gadis itu menangis tersedu-sedu
4. Burung beterbangan
5. Tupai melompat lincah

Nah, terlihat kan bedanya frasa dengan klausa. Pada klausa, terdapat hubungan


antara subjek dengan predikat. Sekali lagi, kamu harus jeli juga nih, klausa dan
kalimat terlihat sama. Tapi, klausa bukan kalimat karena nggak punya intonasi akhir
dan tanda baca. Contoh:

Klausa: kamu harus pergi

Kalau klausa di atas diberi tanda baca dan intonasi berupa perintah, maka akan
menghasilkan sebuah kalimat, kayak gini:

Kalimat: Kamu harus pergi!

Paham ya, guys…???

Sama halnya dengan frasa, gabungan beberapa klausa juga bisa membentuk sebuah
kalimat. Biasanya, kalimat yang terbentuk adalah kalimat majemuk. Apa itu kalimat
majemuk? Kalimat majemuk adalah dua kalimat tunggal yang dihubungkan
oleh kata sambung/penghubung sehingga menjadi satu kalimat.

Sejauh ini ada pertanyaan? Sepertinya sudah cukup jelas, ya. Oke, kita lanjut ke
materi terakhir, yaitu kalimat. Markijut! Mari kita lanjut!

Kalimat adalah gabungan beberapa kata yang sedikitnya mengandung subjek dan


predikat. Kalimat bisa juga terbentuk dari gabungan frasa maupun klausa. Contohnya
seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi, ya. Kalimat diawali dengan huruf kapital,
memiliki tanda baca, dan juga intonasi akhir.
Kalimat yang lengkap memiliki lima buah unsur, yaitu subjek, predikat, objek,
keterangan, dan pelengkap. Meskipun begitu, adanya subjek dan predikat saja sudah
bisa membentuk sebuah kalimat. Subjek dan predikat merupakan unsur penting
dalam kalimat, sedangkan objek, keterangan, dan pelengkap merupakan unsur
penunjang sebuah kalimat.
Yuk, perhatikan beberapa contoh kalimat berikut ini!

1. Minggu depan, aku dan teman-teman akan pergi ke museum.


2. Ayah mencuci mobil.
3. Restu tinggal di Jakarta.
4. Bagaimana kabarmu hari ini?
5. Tolong jangan berisik!

Nah, sekarang sudah tahu kan apa itu frasa, klausa, dan kalimat? Kamu juga sudah
tahu bedanya frasa dan klausa. Sebenarnya, materi tentang frasa, klausa, dan kalimat
ini masih sangat luas sekali bahasannya. Bagi kamu yang berniat untuk ambil Jurusan
Sastra di perguruan tinggi nanti, kamu akan mempelajari materi ini dengan lebih
mendalam.
Oke teman-teman, selesai sudah materi kali ini. Semoga dapat menambah
pengetahuanmu, ya. Oh iya, kamu sudah tahu belum, ruangbelajar sekarang bisa
diakses di PC atau laptop kamu,  lho! Yuk, kejar PTN impian bersama ruangbelajar
for Desktop. Belajar jauh lebih nyaman dengan layar yang lebih besar.

Referensi
Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan, Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa. 2014. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan

Cara Efektif Membuat Esai | Bahasa


Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Apr 29, 2020 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XII


Artikel ini akan menjelaskan informasi tentang cara efektif dalam  membuat esai.

---

Apakah kamu pernah membuat esai? Sudah yakin belum kalau esai yang dibuat itu
struktur dan penulisannya sudah benar? Mungkin dari kamu yang masih sering
kesulitan untuk menulis esai deh. Nah, Ruangguru punya nih langkah-langkah
membuat esai, khusus deh pokoknya buat kamu. Biar makin jago bikin esainya, yuk
langsung aja kita pelajari caranya. 

1. Menentukan Topik

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan ditulis. Apakah berupa tinjauan
umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum,
maka langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi jika ingin melakukan analisis
khusus, topik harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, kita harus
mempersempit lagi topiknya.

2. Buatlah Kerangka atau Garis Besar Esai

Setelah mendapatkan topik yang ingin dibahas, buatlah kerangka atau garis besar
dalam esai. Apa saja yang ingin ditulis, dari mana sumbernya, hingga
penyampaiannya akan menggunakan cara seperti apa dalam tulisannya.
3. Tulis Poin Penting dengan Beberapa Subtopik

Setelah selesai dengan garis besar esai yang akan kamu buat, mulailah dengan poin-
poin penting yang akan disampaikan. Kemudian buatlah beberapa subtopik dan
kembangkan subtopik yang telah dibuat..

4. Tulis dalam Kalimat dengan Singkat, Jelas, dan Rinci

Penulisan esai harus menggunakan kalimat yang singkat, jelas, dan rinci. Suatu
pernyataan esai merupakan cerminan isi esai dan poin penting yang akan
disampaikan oleh penulisnya. Pernyataan esai terdiri dari dua bagian:

– Pertama, menyatakan topik. 

Contoh: Kebudayaan Indonesia, KKN di Indonesia

– Kedua, menyatakan poin-poin dari esai kalian. 

Contoh: memiliki keanekaragaman, memerlukan waktu yang lama untuk


memberantasnya.
5. Gunakan Gaya Penulisan untuk Menarik Perhatian Pembaca

Beberapa cara dengan gaya penulisan untuk menarik perhatian pembaca yang bisa
kamu gunakan antara lain:

- Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu
benar-benar baru untuk pembaca, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang
dibuat.

– Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin
yang  dimaksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif
untuk membangun ketertarikan pembaca, kalian harus menggunakannya dengan
tepat dan hati-hati.
–  Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara
untuk menyampaikan poin.

6. Menuliskan Simpulan

Di bagian akhir esai, jangan lupa tuliskan simpulan dari topik yang dibahas. Simpulan
ini merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah kamu kemukakan dan
memberikan perspektif akhir kamu kepada pembaca.

7. Lakukan Pemeriksaan Ulang Tulisan

1. Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan
pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal.
Jika naskah menjelaskan suatu proses, maka harus bertahan pada urutan yang dibuat.
2. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama,
tanggal, dan sebagainya
3. Teliti tulisan jangan sampai ada yang typo.
4. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah kamu beberapa jam, kemudian baca
kembali. Apakah masih masuk akal?
5. Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak,
tambahkan beberapa kata dan frasa untuk menghubungkannya. Bisa juga tambahkan
satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
6. Ulangi sekali lagi untuk mengecek penulisan dan tata bahasa yang kamu gunakan.

Baca Juga: Menulis Lamaran Kerja Sederhana


Itulah langkah-langkah dalam membuat esai. Sebenarnya membuat esai itu
mudah loh, asalkan kamu sudah memahami struktur dalam penulisannya, juga sudah
tahu topik dan poin-poin apa yang ingin di tulis.

Kalau kamu masih ingin mengetahui lebih dalam dan belajar menulis esai, yuk belajar
dengan guru privat terbaik dari ruangles!
Referensi
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud

Pengertian dan Jenis-jenis Konjungsi


Antarkalimat | Bahasa Indonesia Kelas 12
Tedy Rizkha Heryansyah Agu 5, 2020 • 6 min read

Konsep Pelajaran Kelas 12 SMA Bahasa Indonesia XII


Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta
Tujuan dan Manfaatnya | Bahasa
Indonesia Kelas 11
Tedy Rizkha Heryansyah Nov 27, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XI

Pernah nggak kalian membuat sebuah karya tulis ilmiah? Jika kita ingin melakukan
sebuah penelitian lalu kemudian didokumentasikan ke dalam sebuah karya tulis
ilmiah, kita harus tahu landasan-landasannya, baik secara teoritis ataupun secara
faktual. Sebuah karya tulis yang sifatnya ilmiah itu nggak bisa asal tulis, RG Squad,
ada struktur dan juga format penulisannya. Nah agar lebih mengenal dan
memperdalam tentang karya tulis ilmiah, kali ini ayo kita simak penjabaran singkat
mengenai karakteristik karya tulis ilmiah beserta tujuan dan manfaatnya.
Seperti halnya karya tulis yang lain, ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh
karya tulis ilmiah, beberapa di antaranya:

Karateristik Karya Tulis Ilmiah

1. Tulisan yang dibuat harus mengacu pada teori. Teori dibutuhkan sebagai landasan
berfikir dalam pembahasan suatu masalah.
2. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan Interprestasi
lain. Hal ini harus diperhatikan dengan baik.
3. Kemudian juga harus logis, artinya mengacu pada pembahasan yang rasional dengan
urutan yang konsisten. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal atau tidak bisa
dibuktikan kebenarannya, serta tidak boleh di luar nalar manusia.
4. Efisien, artinya mempergunakan kata, kalimat dan bahasa yang baik, sesuai, dan
mudah dipahami.
5. Efektif, artinya tulisan-tulisan yang dibuat harus padat dan ringkas. Tidak boleh
bertele-tele atau memasukkan opini-opini yang tidak penting.
6. Objektif, artinya berdasarkan pada fakta, dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah
bersifat konkrit dan benar adanya, tidak mengada-ada.
7. Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan prosedur
dan sistem yang berlaku.

Nah,  yang tadi itu kan karakteristik karya tulis ilmiah, sekarang kalian sudah tahu
belum apa tujuan dari pembuatan karya tulis ilmiah itu? Beberapa tujuan dari
pembuatan karya tulis ilmiah yang haru kalian ketahui yaitu:

Tujuan Karya Tulis Ilmiah

o Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya
ilmiah yang sistematis dan metodologis.
o Makalah ilmiah yang telah ditulis, harapannya akan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
o Foster etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya konsumen
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi produsen (produsen) berpikir dan menulis
di bidang ilmu pengetahuan.
o Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.
Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dan itu bisa dilihat dalam
bentuk karya ilmiah bersangkutan yang dibuat oleh siswa setelah mendapat
pengetahuan.
o Selain itu juga untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.

Baca Juga: Tips Belajar Menulis Esai

Karakteristik dan tujuan sudah kita ketahui, nah karya tulis ilmiah juga memiliki
banyak manfaat lho, beberapa diantaranya yaitu:
Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber.


2. Penulis mendapat kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan
gagasan sendiri.
3. Mengembangkan pemikiran menjadi lebih matang.
4. Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog
dalam mencari buku yang diperlukan.
5. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan
data secara jelas dan sistematis.
6. Dengan menulis karya ilmiah, penulis akan merasakan kepuasan intelektual, yaitu
satu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan satu
pengetahuan.
7. Dengan menulis karya ilmiah, penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala
ilmu pengetahuan masyarakat.
8. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Bagaimana RG Squad, sekarang kalian sudah tahu kan karakteristik karya tulis ilmiah


beserta tujuan serta manfaatnya.

Mau belajar menulis karya ilmiah secara privat? Yuk, pilih guru privat yang sesuai dan
kriteriamu dan tentukan sendiri tempat belajarnya. Semua bisa kamu lakukan dengan
daftar di ruangles sekarang.
Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Pemikiran Ilmiah pada Penulisan Karya


Ilmiah | Bahasa Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Jan 12, 2018 • 2 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI


Terkadang masih banyak di antara kita yang masih bingung tentang penulisan karya
ilmiah, bahkan pengertiannya saja banyak lho yang masih bingung. Jadi,
apa sih karya ilmiah itu? Karya ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu
masalah, pembahasannya berdasarkan penyelidikan, pengamatan data yang didapat
dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, laboratorium ataupun kajian pustaka.
Pemaparan dalam karya ilmiah juga harus beradasarkan pemikiran ilmiah.Pemikiran
ilmiah adalah logis dan empiris. Logis artinya masuk akal,
sedangkan empiris adalah sesuatu yang dibahas berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya (dapat dibuktikan).
Pemikiran Ilmiah pada lingkup keilmuan ada 2 tingkatan yaitu :

1. Tingkatan Abstrak

Tingkatan yang berkaitan dengan penalaran (pada tingkatan ini pemikirannya bebas
tetapi sedikit terikat dengan waktu dan ruang).

2. Tingkatan Empiris

Tingkatan yang berkaitan dengan pengamatan. Oleh karena berkaitan dengan


pengamatan, maka sangat terikat oleh waktu dan ruangan.

Baca juga: Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya


Penemuan karya ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis bertujuan untuk:

a. Pengakuan scientific objective  untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan


dengan  pemaparan teori-teori baru yang dapat diandalkan.

b. Pengakuan practical objective  untuk membantu pemecahan masalah praktisi yang


mendesak.

Sudah semakin paham kan Squad dengan pengertian karya ilmiah? Jika kalian ingin
menulis karya ilmiah, perhatikanlah beberapa penjelasan di atas ya. Yuk, belajar cara
membuat karya ilmiah yang baik di ruangbelajar. Video belajar beranimasi, latihan
soal, dan rangkumannya akan membantu kamu membuat #BelajarJadiMudah.
Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah | Bahasa


Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Jan 11, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI

Squad, banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu
karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, sebenarnya itu perlu kamu
kuasai karena pasti akan dibutuhkan untuk kegiatan pendidikan dan pekerjaan
nantinya. Jadi, daripada bertanya-tanya lagi lebih baik kita mulai saja ya
penjelasannya.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil
penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Juga, biasa disebut sebagai tulisan akademis
(academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi,
dosen, dan mahasiswa.

Karya Ilmiah (Sumber: pro-training.com.ua)

Jenis-jenis karya tulis ilmiah

 Artikel

Tulisan yang berisi pendapat subjektif yang penulisannya tentang suatu


masalah atau peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang
dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel. Artikel ilmiah
diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka ataupun hasil pengembangan
sebuah proyek.

 Makalah 

Karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaiannya


mengandalkan bermacam-macam data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini
bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya
dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar.

 Skripsi

Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar


sarjana (S1)-nya. Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan
mengacu atau berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya.

 Kertas Kerja atau Work paper

Pada dasarnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis yang
lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya
yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

 Paper

Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan


pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1,
S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah,
tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.

 Tesis 

Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau


Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan
individu yang bersangkutan.

 Disertasi atau Ph.D thesis

Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau meraih gelar Doktor/Dr. yang


mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan dengan
data dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi
suatu temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.

Nah, untuk menulis yang baik kita harus mengetahui sistematika karya tulis
ilmiah supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.Yuk, belajar
menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sistematika Karya Tulis Ilmiah | Bahasa


Indonesia Kelas 11
Fahri Abdillah Des 21, 2017 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XI

RG Squad, kalian tahu nggak sih kalau sekarang ini mulai banyak kompetisi tentang
penulisan karya tulis ilmiah? Mulai banyak lho instansi yang menjadi fasilitator
terselenggaranya berbagai kompetisi KTI. Tujuannya yaitu untuk mengembangkan
daya pengetahuan anak-anak muda tanpa terkecuali kalian yang masih duduk di
bangku sekolah. Selain itu, hasilnya akan dipublikasi dan dijadikan referensi bagi
banyak instansi atau lembaga yang terkait. Bagaimana? Menarik
banget kan? Nah untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan kalian
dalam membuat karya tulis ilmiah, kita akan jabarkan bagaimana sistematika karya
tulis ilmiah yang baik dan benar.
Membuat karya tulis ilmiah

Sumber: thewire.in

Bab I Pendahuluan
1.Latar belakang masalah

Uraian singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah untuk menjelaskan alasan
teoritik serta faktual mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab melalui kegiatan
penelitian.

2.Rumusan masalah

Pertanyaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil intinya dari
pernyataan umum dari masalah peneltian, sebagaimana tercantum dalam latar
belakang masalah. Rumusan masalah selalu dibuat dalam bentuk pertanyaan yang
dapat dioperasikan dalam suatu penelitian.

3.Tujuan penelitian

Adalah uraiuan singkat serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam
penelitian tersebut.
4.Manfaat penelitian

Uraian tentang hasil karya ilmiah apa saja yang diunggulkan dan dapat
disumbangkan dari hasil penelitian.

Bab II Kerangka teori


1.Landasan teori

Adalah seperangkat konsep batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu
pandangan sistematis, tentang fenomena dalam penelitian dengan merinci
hubungan antar variabel yang bertujuan menjelaskan serta memprediksikan
fenomena tersebut.

2.Hipotesis penelitian

Adalah kesimpulan sementara kerangka pemikiran seorang peneliti.

Bab III Metode penelitian


1. Jenis penelitian

a. Dari tujuan dasarnya

b. Dari tempat pelaksanaan penelitian

c. Dari tujuan umumnya

d. Dari sifat2 masalahnya

e. Dari ruang lingkup pengujiannya

2. Definisi konsep dan Operasional Variabel

Definisi konsep adalah konseptual tentang variable penelitian sedangkan definisi


operasional variabel yang berisi penjelasan secara sistematik dan operasional
tentang bagaimana mengukur variabel penelitian.

3. Populasi dan sampel penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti sedangkan
sampel adalah sebagian subjek penelitian yang dijadikan penelitian.

4. Jenis, sumber dan teori pengumpulan data

Uraian lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian, serta
bagaimana cara mengumpulkan data tersebut.
5. Teknik analisis/pengujian data

Penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahan serta penganalisisan data


penelitian dilakukan.

Bab IV Pembahasan penelitian


1. Gambaran umum objek peneltian

Uraian secara umum objek penelitian yang akan diteliti.

2. Deskripsi hasil penelitian

Uraian hasil penelitian berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.

3. Pengujian hipotesis

Uraian pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk menguji
apakah data yang didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak. Jika
mendukung berarti diterima jika tidak berarti sebaliknya.

4. Interpelasi hasil pengujian hipotesis


Bab V Penutup
1. Daftar pustaka

· Kesimpulan

· Saran

2. Lampiran

Baca Juga: Karakteristik Karya Tulis Ilmiah


Bagaimana, sekarang kalian sudah siap untuk membuat karya tulis ilmiah? Atau mau
coba ikut lomba karya tulis ilmiah? Wah boleh banget, siapa tau hasil karya penelitian
RG Squad jadi referensi dan dibaca banyak orang. Tapi sebelum itu, kalian pastinya
harus terus mengasah kemampuan kalian dong. Nah, kalian bisa
banget nih menonton video belajar animasi di ruangbelajar. Pastinya dengan tutor
yang keren dan animasi-animasi yang mendukung materi.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sumber Foto
Membuat karya tulis ilmiah. Tautan: https://thewire.in/education/the-ugc-deserves-
applause-for-rrying-to-do-something-about-research-fraud
Kata Pengantar: Pengertian, Cara
Membuat, dan Contohnya | Bahasa
Indonesia Kelas 11
Tedy Rizkha Heryansyah Jan 30, 2021 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMP Kelas 9 Bahasa Indonesia XI

Dalam menulis karya ilmiah, ada salah satu bagian yang terletak di bagian awal. Kata
pengantar. Nah, mau tahu informasi tentang pengertian, cara membuat, dan contoh
dari kata pengantar itu sendiri? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut ini.

---

Dalam penyusunan tugas makalah, buku, atau beberapa karya tulis ilmiah lainnya,
pada bagian awal ada yang dinamakan dengan kata pengantar. Coba ngaku deh,
siapa di antara kamu yang masih bingung dalam membuat kata pengantar tersebut
hayooo….
Nah, kamu yang merasa masih bingung dalam membuat kata pengantar, coba simak
artikel ini sampai selesai ya. Kenapa? Karena di artikel ini kita akan bahas tentang
pengertian, cara membuat, hingga contoh dari kata pengantar. Penasaran? Keep
scroll ya guys…

Pengertian Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan salah satu bagian awal (pendahuluan) dari sebuah karya
ilmiah. Umumnya, di dalam kata pengantar ini penulis mengucapkan rasa syukur dan
terima kasih kepada pihak yang telah membantunya menyelesaikan karya tersebut.
Selain itu tak jarang juga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna penyempurnaan karya tulis yang akan dibuat selanjutnya.
Cara Membuat Kata Pengantar

Berhubung kata pengantar dalam sebuah karya tulis ilmiah itu umumnya hanya 1
halaman, maka kamu perlu menyesuaikan isinya supaya tidak terlalu panjang dan
lebih bermakna ketika dibaca. Ada pun caranya, kamu perlu memperhatikan
beberapa poin berikut ini:

Bagian Pembuka

Pada bagian pembuka, kata pengantar umumnya terdiri dari ucapan syukur serta
terima kasih dari penulis. Ucapan syukur dan terima kasih tersebut ditujukan oleh
penulis kepada Tuhan serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan karya tulis
tersebut.

Penyampaian Isi 

Kata pengantar juga memiliki bagian isi nih teman-teman. Nah, di bagian isi itu tuh
sebuah kata pengantar menyampaikan sedikit tentang informasi karya tulisnya. Misal,
kata pengantar dalam karya tulis ilmiah yang karya tulisnya berupa makalah
penelitian, berarti isinya berupa  penyampaian gambaran umum dari makalah
tersebut.

Baca Juga: Pengertian, Jenis, dan Contoh Konjungsi Temporal

Bagian Penutup

Nah, kalau di bagian penutup dari kata pengantar ini biasanya sih penulis
menyampaikan permohonan maaf serta permintaan kritik dan saran yang
membangun. Permohonan maaf ini ditujukan ke pembaca karena penulis merasa jika
karya tulis yang nantinya dibaca itu ternyata di bawah ekspektasi pembacanya. Lalu,
penulis meminta kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki karya tulis
selanjutnya yang akan dibuat. Tidak lupa pada bagian akhir dituliskan tempat dan
tanggal penyusunan karya tulis beserta nama penulis/penyusunnya.
Contoh Kata Pengantar

Untuk lebih memudahkan kamu dalam memahami kata pengantar, berikut contoh
kata pengantar dari karya tulis ilmiah.

Contoh Kata Pengantar 1

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Manfaat Bank Sampah Bagi Lingkungan.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerika saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jakarta, 28 Januari 2021

Penyusun

Contoh Kata Pengantar 2

Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “Disinfektan dari Bahan Pembersih
Rumah Tangga”. Tidak lupa pula dukungan baik secara materil dan nonmateril yang
diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, izinkan
penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Fahri Abdillah, S.I.Kom.,M.Pd, selaku kepala sekolah blog Ruangguru yang
memberikan arahan dan kesempatan untuk menggunakan fasilitas laboratorium.

2. Ibu Hani Ammariah, S.Si., M.Pd, selaku guru pembimbing IPA Terapan yang
memberikan dukungan dan saran kepada penulis.

3. Ibu Shabrina Alfari, S.Hum., M.Pd selaku wali kelas penulis yang selalu memberikan
motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Jakarta, 28 Januari 2021

Ratu Regina

Penjelasan mengenai pengertian, cara membuat, dan contoh kata pengantar di atas
sudah cukup membantu belum? Wah...kalau menurut kamu masih kurang dalam
pembahasannya nih, coba tanya langsung sama kakak tutor di ruangles yuk. Kamu
bisa tanya jawab secara privat di sana. Pilih tutor favorit kamu sekarang dan tentukan
jadwal belajar sesuai kebutuhanmu di ruangles.

Sumber Referensi

Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang pengertian, jenis, dan contoh dari konjungsi
antarkalimat.

--

Kamu pastinya sudah nggak asing dong sama yang namanya konjungsi. Itu lho
penghubung. Nah yang akan kita pelajari dalam artikel ini ialah pengertian dan jenis-
jenis konjungsi antarkalimat.

A. Pengertian Konjungsi Antarkalimat

Kamu bisa membayangkan kalau konjungsi itu seperti rel yang menghubungkan satu
stasiun dengan stasiun lainnya. Bedanya, kalau rel itu dari besi baja kalau konjungsi
itu dari kata.

Lalu apa sih pengertian konjungsi antarkalimat?

Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi atau kata


sambung yang menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh
karena itu, konjungsi ini selalu memulai kalimat baru.

 
B. Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat
1. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dalam Gagasan

Contoh katanya, biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun


demikian/begitu,  dan meskipun demikian/begitu.

Contohnya dalam kalimat “Kami kurang setuju dengan usulan dia. Biarpun begitu
kami tetap menghargainya”. 

2. Konjungsi yang Menyatakan Lanjutan dari Peristiwa

Contoh katanya seperti, sesudah itu, setelah itu,  dan selanjutnya.

Contohnya dalam kalimat, “Kami akan memulai perjalanan ini dengan berjalan ini
dengan berjalan kaki, sesudah itu, kami akan beristirahat di rumah penduduk”.

3. Konjungsi yang Menyatakan Kebalikan dari yang Dinyatakan Sebelumnya

Contoh katanya, sebaliknya.

Contohnya dalam kalimat, “Kita jangan terus menebang pohon-pohon di hutan ini.


Sebaliknya, kita harus menanam pohon baru”.

4. Konjungsi yang Menyatakan Keadaan yang Sebenarnya

Contoh katanya : sesungguhnya  dan bahwasannya.

Contohnya dalam kalimat “Kita dilanda banjir besar tahun ini. Sesungguhnya,


bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin”.
 
5. Konjungsi yang Menguatkan Keadaan yang Dinyatakan Sebelumnya

Contoh katanya, malahan dan bahkan.

Contohnya : “Rumah-rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai.


Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal”.

Baca Juga: 5 Poin dalam Penyampaian Gagasan dan Tanggapan dalam Diskusi

6. Konjungsi yang Menyatakan Pertentangan dengan Keadaan Sebelumnya

Contoh katanya, namun  dan akan tetapi.


Contoh kalimatnya, “Keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita tetap harus
waspada”.

7. Konjungsi yang Menyatakan Konsekuensi

Contoh katanya, dengan demikian.

Contoh dalam kalimat “Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian,
kamu pun harus menanggung semua risikonya”.

8. Konjungsi yang Menyatakan Akibat

Contoh katanya, oleh karena itu  dan oleh sebab itu.

Contoh dalam kalimat “Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka
tetap nekat. Oleh karena itu, biar mereka rasakan sendiri akibatnya”.

9. Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan


sebelumnya

Contoh katanya, sebelum itu.

Contoh dalam kalimat, “Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu,
mereka menangkap lima orang pemburu liar.
 

Itu tadi pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh konjungsi


antarkalimat. Mau lebih dalam lagi membahas tentang materi ini? Tenang. Bisa
kamu dapetin kok, malah dijelasin langsung dengan video belajar beranimasi yang
keren banget. Yuk biar makin paham materi ini, gabung sekarang di ruangbelajar ya.

Mengenal Perbedaan Rangkuman dan


Notula | Bahasa Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Apr 18, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI

Squad, kamu pernah diminta untuk mencatat hasil rapat atau merangkum suatu
materi? Nah, kali ini kita akan belajar mengenai cara membuat rangkuman suatu
materi dan membuat notula. Masih banyak yang mengira bahwa rangkuman dan
notula itu sama, padahal keduanya berbeda lho, Squad. Apa bedanya? Yuk, kita mulai
pelajari.

Notula adalah catatan singkat mengenai jalannya rapat. Unsur-unsur notula rapat


ditulis berdasarkan urutan materi dan tujuan rapat, waktu rapat, tempat rapat,
peserta, acara rapat atau pelaksanaan, jalannya rapat, dan keputusan rapat atau hasil
rapat.

Rangkuman adalah ringkasan dari suatu uraian pembicaraan atau tulisan.


Rangkuman dimaksudkan agar seseorang dapat lebih mudah memahami isi uraian
pembicaraan atau tulisan.

Dari pengertian di atas, apakah kamu sudah dapat membedakan antara


rangkuman dan notula? Intinya adalah dalam notula catatan singkat yang dibuat
harus berurutan dari awal hingga akhir, sedangkan saat membuat rangkuman tidak
harus berurutan. Mudah ‘kan, Squad?

Baca juga: Cara Membuat Resensi Buku

Langkah-langkah Membuat Notula

Agar dapat menulis notula secara baik, kita dapat memperhatikan langkah-langkah
berikut.

1. Tentukan terlebih dahulu format notulen yang lengkap sesuai kondisi dan keperluan
rapat, seperti berikut ini.

 Judul notula yang berisi organisasi penyelenggara rapat.


 Keterangan penyelenggaraan rapat yang meliputi tempat rapat, tanggal dan waktu
penyelenggaraan, pemimpin rapat, acara rapat, dan peserta rapat.
 Pelaksanaan rapat yang meliputi pembukaan, sambutan, pemaparan, sesi tanya-
jawab, dan penutup.
 Penandatanganan notula.

2. Catat seluruh proses rapat yang diikuti apa adanya dengan tidak menambah atau
mengurangi materi.
3. Catat simpulan atau kesepakatan yang terjadi dalam rapat tersebut secara cermat.
4. Tulislah notulen tersebut secara rapi, dengan memperhatikan penulisan kalimat dan
penggunaan bahasa yang mudah dipahami, serta penggunaan tanda baca yang
tepat.

Langkah-langkah Membuat Rangkuman


1. Membaca naskah asli atau menyimak suatu diskusi sampai tuntas.
2. Mencatat gagasan penting yang terdapat dalam naskah atau diskusi.
3. Membuat reproduksi, yaitu menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan
gagasan-gagasan penting yang diperoleh ketika membaca atau menyimak suatu
materi secara teliti tersebut.

Contoh Soal

Soal 1

Cermatilah penggalan kalimat berikut.

Sesuai dengan kesepakatan bersama, kegiatan bakti sosial akan diadakan pada awal
bulan depan.

Penggalan di atas merupakan bagian notula rapat, yaitu....

A. pembukaan  
B. penjelasan
C. sambutan
D. tanggapan
E. keputusan

Jawaban: E

Pemabahasan: berdasarkan maknanya, kalimat tersebut menyatakan keputusan


rapat karena menunjukkan ketegasan yang sudah final.

Soal 2

Kalimat simpulan rapat yang tepat adalah ....

A. Rapat menyimpulkan bahwa keputusan akhir terserah pada semua peserta rapat.
B. Bagaimana pun keputusan ini baru merupakan langkah awal.
C. Berdasarkan kesepakatan dan pertimbangan bersama, peserta rapat menyimpulkan
bahwa semua siswa kelas II dinyatakan naik kelas.
D. Tiada gading yang tak retak. Jadikanlah keputusan ini sebagai langkah awal program
kerja kita.
E. Apapun yang terjadi kita harus tetap mendukung keputusan rapat secara sukarela,
ikhlas, dan setia.

Jawaban: C

Pembahasan: kalimat simpulan yang terpat ditunjukkan pada opsi C karena isinya


menyatakan sebuah putusan yang sudah disepakati sebelumnya.
Dalam membuat notula atau rangkuman jangan sampai ada yang terlewat ya, Squad.
Jika tidak lengkap, pembacanya tidak akan memahami apa yang kamu tuliskan.
Teruslah berlatih dan jika membutuhkan bantuan kamu bisa mencari guru privat
berkualitas di ruangles. Yuk, belajar dengan guru yang sesuai dengan kriteriamu.

Referensi
Santoso, Gunawan Budi dkk. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA
Kelas XI (Program Bahasa). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional

Mengenal Teks Eksemplum


Shabrina Alfari Apr 17, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMP Kelas 9 Bahasa Indonesia XI


Squad, apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan teks eksemplum? Biasanya
sangat berkaitan erat dengan pengalaman hidup seseorang, lho. Apa ya
maksudnya? Teks eksemplum merupakan cerita yang tentang perilaku atau
tokoh. Cerita akan diawali dengan pengenalan tokoh, setelah itu membahas
peristiwa apa saja yang telah dilalui oleh tokoh, dan diakhiri dengan interpretasi dari
dalam diri tokoh tersebut.

Teks eksemplum termasuk ke dalam karya sastra yang isinya menjelaskan tentang
pengalaman hidup tokoh. Berawal dari sebuh peristiwa yang dialami oleh tokoh dan
kemudian dari peristiwa tersebut terdapat hikmah yang dapat diambil. Tujuannya
adalah agar tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

Struktur Teks Eksemplum

1. Orientasi, merupakan bagian awal teks yang berisi tentang pengenalan tokoh
2. Insiden, merupakan peristiwa atau bagian yang berisi tentang permasalahan yang
dihadapi oleh tokoh
3. Interpretasi, merupakan bagian yang berisi pesan moral, evaluasi, dan juga akibat
dari masalah yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita.
Selanjutnya mari kita lihat struktur dalam contoh teks berikut yang berjudul “Putri
Tangguk”

Orientasi

Alkisah, di Desa Bunga Tanjung ada seorang perempuan tua yang mempunyai huma.
Humanya tidak begitu luas, hanya seluas tangguk penangkap ikan, tetapi hasilnya
melimpah ruah.   Putri Tangguk nama perempuan itu. Ia memiliki tujuh orang anak.

 Baca juga: Unsur Ekstrinsik Cerita Pendek

Insiden

Pagi yang masih dingin tidak menghalangi niat Putri Tangguk dan suaminya pergi ke
sawah untuk menuai padi demi memenuhi kebutuhan keluarga. Jalan menuju huma
yang mereka tuju sangat licin sehingga Putri Tangguk beserta suami dan anak-
anaknya sering tergelincir. Bahkan, anak-anaknya ada juga yang terjatuh. Perempuan
setengah baya itu tampak kesal. “Jalan licin!” terdengar Putri Tangguk menyumpah.
“Hari ini kita tidak perlu lama bekerja. Padi yang tertuai kita tumpahkan di jalan ini
sebagai pengganti pasir. Besok kita masih dapat menuai padi,” kata Putri Tangguk
sambil menggerutu. Padi yang sudah tertuai, mereka taburkan di sepanjang jalan
yang mereka lalui. Mereka berharap jalan yang selalu mereka lalui tidak licin lagi.

Pada suatu malam anak Putri Tangguk terbangun dan menangis meminta nasi untuk
makan. Putri Tangguk pergi ke dapur untuk mengambil nasi. Ketika tutup periuk
dibuka, Putri Tangguk terkejut karena tidak ada nasi di dalamnya. Kemudian, ia
berjalan menuju lumbung yang digunakan untuk menyimpan beras dan padi. Ia
sangat terkejut ketika melihat lumbung itu kosong. Dengan setengah berlari, Putri
Tangguk menuju lumbungnya yang lain. Ia semakin terkejut karena di dalam ketujuh
lumbung padi yang dimilikinya tidak sebutir beras atau padi pun yang ditemuinya.

Setelah menyampaikan apa yang ditemuinya itu, Putri Tangguk dan suaminya
bergegas berangkat menuju huma mereka. Akan tetapi, mereka sangat terkejut
karena tidak sebatang pun padi ada di huma mereka. Dalam keadaan sedih, Putri
Tangguk pulang ke rumah. Kesedihannya semakin bertambah ketika mendengar
tangisan anak-anaknya yang kelaparan. Putri Tangguk jatuh miskin akibat
kesombongannya dengan membuang-buang padi semaunya di jalan yang
dilewatinya.

Interpretasi

Sebagai ciptaan Tuhan Yang Mahakuasa, manusia tidak boleh sombong dan angkuh.
Manusia tidak boleh menghambur-hamburkan kekayaannya karena semuanya
merupakan anugerah dan titipan Sang Pencipta. Putri Tangguk yang pada mulanya
sangat kaya jatuh miskin karena kesombongan dan keangkuhannya. Ia tidak
mensyukuri kekayaan yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

Contoh Soal

Perhatikan kutipan  teks berikut! 

Ia sadar bahwa kematian juga akan datang secara tiba-tiba. Ia juga sadar bahwa
untuk mebahagiakan kedua orang tuanya bukan hanya dari nilai saja. Namun masih
banyak cara yang lainnya. Jadi bagaimanapun keadaan kita, kita harus selalu
berusaha untuk membahagiakan kedua orang tua kita.

Kutipan di atas termasuk dalam salah satu struktur teks eksemplum  yaitu....

A. orientasi
B. insiden
C. interpretasi
D. kesimpulan

Jawaban : C

Pembahasan : Kutipan di atas berisi pesan moral, evaluasi, dan akibat dari masalah
yang dilakukan oleh tokoh dalam cerita yang ada dalam kutipan teks eksemplum di
atas, maka kutipan di atas termasuk dalam interpretasi. Oleh karena itu, jawaban
yang tepat adalah pilihan c.

Itulah tadi pembahasan mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, hingga kaidah yang
terdapat dalam teks eksemplum. Jika masih ada yang belum paham, kamu dapat
menonton video belajar beranimasi di ruangbelajar. Selain itu, ada pula latihan soal
dan rangkuman berupa infografis untuk #BelajarJadiMudah.

Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cara Membuat Resensi Buku | Bahasa


Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Apr 6, 2018 • 5 min read
Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI

Squad, apakah kamu sudah pernah mendengar istilah resensi? Atau bahkan kamu
pernah diminta guru untuk meresensi isi buku favorit kamu di kelas? Masih banyak
yang belum mengenali apa itu resensi dan bagaimana cara membuat resensi yang
baik. Nah, kali ini kita akan belajar tentang unsur-unsur resensi serta bagaimana cara
membuatnya. Yuk, kita mulai.

Resensi adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi
sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”,
“menimbang”, atau “menilai”.

Unsur-unsur Resensi

1. Judul Resensi Buku


2. Data Buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut.

 Judul buku
 Pengarang
 Penerbit
 Tahun terbit beserta cetakannya
 Tebal buku
 Harga buku

3. Pembukaan Resensi (lead)


4. Isi Resensi Buku
5. Penilian Kelebihan dan Kekurangan Buku
6. Penutup Resensi Buku

Baca juga: Pengertian Resensi atau Ulasan

Langkah-Langkah Meresensi Buku

1. Mengenali semua aspek buku yang diresensi mulai dari tema, deskripsi isi buku,
hingga jenis buku tersebut.  
2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti.
3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan
bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menilai kualitas buku yang diresensi.

Saat menilai kualitas sebuah buku yang diresensi, berikut ini ialah sejumlah hal yang
menjadi indikator penilaian.

 Organisasi atau kerangka penulisan. Dalam hal ini, kita harus memerhatikan


bagaimana sistematika buku tersebut, seperti penyusunan bab dan subbabnya.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan organisasi dan kerangka penulisan: Buku ini
mempunyai sistematika yang baik karena setiap bab disusun secara terstruktur
sehingga pembaca lebih mudah mengikuti alur pemikiran dari penulisnya.

 Isi pernyataan. Dalam hal ini, kita menilai bobot ide, analisis, penyajian data, dan
kreativitas penulisnya dalam menulis buku tersebut.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan isi pernyataan resensi: Penulis buku ini
mampu menampilkan ide-ide yang unik karena bukunya lebih banyak
menonjolkan aspek kearifan lokal.

 Dalam hal ini, kita mengkritisi bagaimana pemakaian ejaan, penulisan kata, dan
penyusunan kalimat di buku tersebut.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek kebahasaan buku: Buku ini tidak
cocok dibaca oleh kalangan remaja karena di dalamnya terdapat banyak
istilah-istilah akademik yang hanya bisa dipahami oleh kalangan mahasiswa
atau dosen.

 Aspek teknis. Dalam hal ini, kita mencermati bagaimana tata letak buku.

Contoh kalimat yang berhubungan dengan aspek teknis buku: Dari tata letaknya
kita dapat mencermati bahwa buku ini disusun dengan cermat karena dipenuhi
oleh ilustrasi yang mendukung penjelasan penulisnya.

Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita membuat semacam garis
besar (outline) resensi itu. Outline membantu kita ketika menulis, mengoreksi, dan
merevisi hasil resensi.
Contoh Soal

Soal 1

Berikut ini yang bukan termasuk langkah-langkah meresensi buku, yaitu ....

A. pengenalan terhadap buku yang diresensi


B. membaca buku yang akan diresensi secara cermat dan teliti
C. menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus
D. membuat sinopsis buku yang akan diresensi
E. mendiskusikan isi buku dengan penulisnya

Jawaban: E

Pembahasan:

Pilihan E bukan langkah dalam melakukan resensi karena penulis resensi tidak perlu
mendiskusikannya kepada penulis asli. Semua itu dilakukan agar resensi yang
dihasilkan bersifat lebih objektif.

Soal 2

Cermatilah kutipan resensi berikut.

Bahasa yang ditampilkan oleh penulis Gao Xin Jian sebetulnya mudah dipahami.
Semua itu terjadi lantaran Gao memakai ungkapan sehari-hari yang umum dijumpai
dalam obrolan masyarakat. Namun demikian, di situ juga terdapat banyak ungkapan
bahasa daerah yang perlu mendapat catatan agar pembaca dari daerah lainnya
dapat memahaminya.

Unsur yang dominan dari penggalan resensi tersebut adalah ....

A. identitas buku
B. sinopsis cerita
C. kebahasaan pengarang
D. keunggulan dan kelemahan
E. kepengarangan

Jawaban: C

Pembahasan:

Dalam kutipan tersebut sudah terlihat bahwa aspek kebahasaan lebih banyak
disoroti.
Sudah paham ‘kan Squad? Jangan lupa untuk lebih banyak berlatih ya agar kamu
dapat membuat teks resensi yang baik. Kamu bisa berlatih
di ruangbelajar supaya #BelajarJadiMudah.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Mengenal Teks Proposal Kegiatan |


Bahasa Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Apr 5, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI


Squad, kamu pernah menyaksikan pentas seni di sekolah? Kegiatan ini biasanya
dilaksanakan dengan mengundang penyanyi-penyanyi terkenal untuk menghibur
para siswa di sekolah. Pentas seni biasanya dilakukan ketika hari ulang tahun sekolah
atau acara reuni para alumni. Namun, tahukan kamu bagaimana cara mengadakan
suatu pentas seni di sekolah? Nah, kegiatan pentas seni pastinya diawali dengan
menyusun sebuah proposal kegiatan. Apa itu proposal kegiatan dan seperti apa
strukturnya? Yuk, kita pelajari.

Proposal kegiatan merupakan sebuah rencana yang dituangkan ke dalam bentuk


rancangan kerja. Proposal ini dibuat sebelum suatu kegiatan dilaksanakan untuk
mendapatkan izin atau juga mencari sponsor acara.

Baca juga: Mengenal Jenis dan Contoh Teks Prosedur

Struktur Teks Laporan Kegiatan

1. Nama Kegiatan

Nama kegiatan sama seperti halnya judul suatu tulisan. Maka, nama kegiatan harus
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menimbulkan rasa ingin tahu pembaca.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan nama kegiatan, antara lain:

 Sesuai dengan topik kegiatan


 Singkat, padat, dan jelas
 Diungkapkan dalam bentuk frasa

2. Pendahuluan

Dalam bagian ini disajikan alasan mengapa suatu kegiatan harus dilaksanakan. Maka,
penyusun proposal diharapkan dapat menunjukkan pentingnya pelaksanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan.

3. Tujuan

Tujuan berfungsi untuk mengarahkan dan memfokuskan aktivitas yang akan


dilaksanakan.

4. Sasaran

Bagian ini berisi tentang lembaga, personil, organisasi, atau kelompok masyarakat
tertentu yang akan menjadi peserta dari kegiatan.

5. Jadwal

Bagian ini memuat waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan.

6. Susunan Acara

Pada bagian susunan acara dijelaskan mengenai susunan kegiatan yang akan
dilangsungkan.

7. Kepanitiaan

Bagian ini menyebutkan tentang susunan panitia yang bertanggung jawab


melaksanakan acara.

8. Anggaran

Proposal yang baik haruslah selalu mencantumkan rincian biaya penyelenggaraan


kegiatan. Sebaiknya biaya itu diperhitungkan secara logis dan realistis, baik itu
pemasukan maupun pengeluarannya. Estimasi pembiayaan yang dibuat oleh seorang
penyusun proposal akan menjadi pertimbangan calon penyandang dana atau
donator. Anggaran biaya dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu persiapan,
operasional, dan laporan.

9. Penutup
Penutup merupakan akhir dari pembicaraan perencanaan kegiatan. Maka, bagian ini
merupakan 'rayuan' terakhir penyusun proposal kepada pembaca untuk menentukan
diterima atau tidaknya sebuah proposal. Untuk itu pada bagian ini, penyusun
proposal harus dapat memotivasi calon penyandang dana, donatur, sponsor, atau
partisipan dengan cara menunjukkan rasa optimistis terhadap kegiatan yang
direncanakan.

Contoh Soal

Soal 1

Perhatikan teks berikut ini.

1. Membuat surat undangan rapat


2. Membentuk kepanitian lomba puisi
3. Menyusun program kerja
4. Pelaksanaan lomba
5. Evaluasi kerja

Teks tersebut termasuk dalam bagian proposal, yaitu …..

A. Kepanitiaan
B. Susunan Acara
C. Anggaran
D. Penutup
E. Tujuan

Jawaban: B
Pembahasan: susunan acara berisi tentang urutan kegiatan yang akan dilakukan. Hal
tersebut terlihat dari urutan yang dimulai membuat surat undangan rapat hingga
evaluasi kerja. Oleh sebab itu, jawaban yang paling tepat ialah B.

Saat kamu membuat sebuah proposal, jangan lupa untuk melengkapinya dengan
semua struktur di atas. Semoga setelah ini kamu dapat membuat proposal yang
meyakinkan ya Squad. Jika masih bingung, kamu bisa belajar lebih lengkap dan seru
di ruangbelajar #BelajarJadiMudah.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Unsur-unsur dan Struktur Teks Ceramah |


Bahasa Indonesia Kelas 11
Shabrina Alfari Apr 3, 2018 • 5 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI


Squad, tentu kalian sering melihat video orang berceramah di televisi, internet,
ataupun secara langsung. Lalu, apa sih sebenarnya perbedaan antara ceramah,
sambutan, atau khotbah? Simak artikelnya berikut ini, yuk!

--

Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato.


Berarti ketiganya sama-sama kegiatan berbicara di depan umum untuk
menyampaikan pikiran, gagasan, atau informasi kepada pendengar yang bersifat
persuasif. Akan tetapi, topik yang disampaikan berbeda.

Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-


ajaran agama, sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai
pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan. Nah, kali ini kita akan membahas
secara lebih mendalam mengenai ceramah. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ceramah adalah pidato yang menyampaikan pidato ajaran agama.
Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah, petunjuk, ataupun kisah-kisah.

Unsur-unsur Ceramah

1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi
penceramah, seseorang harus memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang
diberikan kepada pendengar.

2. Pendengar

Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini,


pendengar bisa siapa saja tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar
belakang, dan lain-lain.

3. Materi

Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang
bagus adalah ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong
untuk melakukan nasihat-nasihat yang disampaikan oleh penceramah. Selain itu,
materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang disampaikan
dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk


menyampaikan materi. Metode ceramah terbagi menjadi:

 Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang


melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
 Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
 Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
 Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai
catatan pengingat.

5. Media Ceramah

Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada
pendengar. Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah,
tetapi juga bisa di banyak tempat. Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara
langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat dari internet atau
televisi.
Struktur Teks Ceramah

1. Pendahuluan

 Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan
syukur.
 Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait
dengan topik ceramah.

2. Isi Ceramah

 Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
 Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang
baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup

 Simpulan
 Ucapan permintaan maaf
 Salam penutup

Contoh Soal

Soal 1

Berikut ini adalah unsur-unsur ceramah, kecuali…

A. Penceramah
B. Pendengar
C. Materi
D. Metode
E. Mekanisme

Jawaban : E

Pembahasan : Ada lima unsur ceramah, yaitu penceramah, pendengar, materi yang
disampaikan, metode atau cara penyampaian ceramah, dan media yang digunakan
untuk melakukan ceramah. Dengan demikian, jawaban yang tidak benar adalah E.

Soal 2

Ceramah dilakukan dengan maksud mengajak khalayak ramai melakukan ajakan,


nasihat, atau petuah yang disampaikan oleh penceramah, hal itu karena ceramah
bersifat …

A. Persuasif
B. Kreatif
C. Rekreatif
D. Naratif
E. Deskriptif

Jawaban : A

Pembahasan : karena ceramah merupakan bagian dari pidato, ceramah juga bersifat
persuasif. Hal itu karena ceramah bertujuan untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama
dengan harapan pendengar melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penceramah.
Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.

Untuk belajar bahasa Indonesia, sebenarnya sangat mudah, lho Squad, karena semua


contohnya dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari. Seperti teks ceramah ini. Mudah
bukan? Untuk itu jangan pernah malas apalagi bosan saat belajar bahasa Indonesia.
Agar belajar lebih seru kamu juga bisa mencoba belajar lewat video animasi
di ruangbelajar. Selain video, terdapat pula latihan soal dan rangkumannya untuk
membuat #BelajarJadiMudah.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Memahami Jenis-Jenis Buku Nonfiksi |


Bahasa Indonesia Kelas 11
Fahri Abdillah Des 21, 2017 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia XI


Siapa diantara RG Squad yang gemar membaca buku? Buku jenis apa nih yang
paling kalian suka? Nah ngomong-ngomong soal buku, di sini kita akan membahas
tentang buku nonfiksi. Pastinya diantara kalian pernah dong membaca buku
nonfiksi. Hmm atau mungkin ada yang belum tahu nih apa itu buku nonfiksi?
Tenang, disini akan dijelaskan tentang pengertian buku nonfiksi sekaligus jenis-
jenisnya.

Pengertian buku Nonfiksi

Pertama-tama, apa sih buku nonfiksi itu? Jadi, nonfiksi adalah karangan yang di buat
berdasarkan hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau bisa juga
kita sebut dengan fakta. Nonfiksi adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk cerita
nyata atau cerita kehidupan setiap hari yang dituliskan menjadi sebuah cerita. Hal ini
menjelaskan bahwa nonfiksi merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi atau
karya yang bersifat faktual.

Biasanya, cerita-cerita nonfiksi melihat sebuah momentum atau kejadian yang


penting dan menarik, kemudian diangkat kembali dengan menonjolkan nilai-nilai
penting di dalamnya. Cerita nonfiksi yang kemudian di bubukan terdiri dari berbagai
jenis. Kira-kira apa saja ya jenis-jenisnya?
Jenis-jenis buku nonfiksi

Untuk kalian ketahui nih Squad, buku nonfiksi itu dikelompokkan menjadi beberapa


jenis menurut isinya, jenis-jenisnya yaitu:

Pertama adalah buku biografi. Buku biografi merupakan buku yang berisi riwayat
hidup seseorang, banyak yang kita temui tentang riwayat hidup pahlawan atau
tokoh-tokoh berpengaruh. Kemudian buku itu ditulis untuk mendokumentasikan
peristiwa penting yang dialami oleh seseorang tersebut. Buku biografi tentunya
ditulis agar dapat menginspirasi para pembacanya.
Buku Biografi Bacharuddin Jusuf
Habibie

Sumber: bukabuku.com

Kedua adalah buku literatur. Buku literatur merupakan buku yang memiliki fungsi
untuk digunakan sebagai rujukan kajian keilmuan. Buku literatur sering disebut diktat
atau buku kuliah. Biasanya, buku literatur sering ditulis berdasarkan penelitian. Maka
dari itu, buku ini sudah jelas memiliki kadar keilmiahan yang sangat tinggi. Jadi, buku
literatur ini sering ditulis oleh dosen atau peneliti.
Contoh buku literatur

Sumber: https://amazon.in/

Ketiga adalah buku motivasi. Buku motivasi merupakan buku yang berisi kajian
psikologis untuk membangkitkan gairah atau semangat bagi para pembacanya. Buku
motivasi dapat disusun berdasarkan kajian keagamaan atau moral. Biasanya buku ini
sering ditulis oleh entrepreneur. Tulisan-tulisannya merupakan kiat-kiat membagi
semangat, setelah para entrepreneur ini mencapai satu titik keberhasilan setelah
melewati proses yang panjang. Dengan membaca buku motivasi, pembaca
diharapkan mendapat energi baru untuk meneruskan hidup dan semangat untuk
terus berkarya.
Sebuah buku motivasi karya Merry Riana

Sumber: https://goodreads.com/

Keempat adalah buku pendamping. Buku pendamping merupakan buku yang


memiliki fungsi untuk mendampingi buku utama. Biasanya buku pendamping
disebut pula buku pengayaan. Jadi, buku pendamping ditulis setelah ada buku
utama. Contohnya, buku pelajaran untuk anak sekolah. Kajian buku pelajaran itu
masih bersifat umum. Jadi, buku pelajaran memerlukan buku pendamping untuk
menjelaskan buku utama karena ada beberapa bagian dari buku utama yang tidak
dijelaskan secara lengkap dalam buku utama.

Baca Juga: Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi


Sebuah buku pendamping

Sumber: http://bukuerlangga.co.id

Itu dia tadi penjelasan tentang buku nonfiksi, Squad. Bagaimana, sudah
paham kan apa yang dimaksud buku nonfiksi dan apa saja jenis-
jenisnya? Nah sekarang RG Squad bisa mulai mencari buku-buku nonfiksi untuk
dibaca, kemudian kalian juga bisa jika ingin menulisnya.

Buat RG Squad yang ingin mengerti lebih tentang pelajaran bahasa Indonesia, kamu
bisa nonton video belajar animasi yang tersedia di produk ruangbelajar. Kalian bisa
belajar sambil melihat berbagai animasi sesuai materi yang dijelaskan tutor. 

Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, Ciri,


dan Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas
11
Shabrina Alfari Mar 31, 2021 • 5 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI


Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, struktur, ciri dan contoh dari teks
prosedur.

--

Pernahkah kamu menyelesaikan aktivitas atau kegiatan yang mengikuti sebuah


prosedur? Biasanya ada tata cara dalam pembuatan atau pengurusan sesuatu. Oleh
karena itu, dibutuhkan sebuah teks yang menjelaskan sebuah prosedur.

Ngomong-ngomong soal teks prosedur, di kelas 7 lalu pernah dibahas juga lho
materinya. Kalau kamu lupa, bisa lihat dulu materi lengkapnya di blog ini
tentang Mengidentifikasi Teks Prosedur.

Balik lagi yaa...

Sekarang, kamu tahu enggak sih apa yang dimaksud teks prosedur?

Pengertian Teks Prosedur

Secara umum, teks prosedur adalah langkah-langkah suatu aktivitas atau kegiatan
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teks prosedur ini dibutuhkan sebagai
panduan bagi seseorang dalam membuat atau menyusun sesuatu.
 

Struktur Teks Prosedur

Dalam penyusunannya, teks prosedur memiliki struktur yakni:

1. Judul

2. Tujuan

3. Material (bisa berupa alat, bahan, atau cara)

4. Penutup

 
 
Jenis Teks Prosedur

Teks prosedur ternyata memiliki beberapa jenisnya lho. Penasaran? Berikut jenis-jenis
dalam teks prosedur.

1. Teks Prosedur Sederhana

Teks prosedur sederhana hanya berisi dua atau tiga langkah saja. Contohnya
prosedur untuk mengoperasikan setrika.

2. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur kompleks terdiri atas banyak langkah dan jenjang untuk tiap
tahapannya. Contohnya prosedur pembayaran tilang oleh polisi.

3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur protokol merupakan teks prosedur yang langkah-langkahnya bisa


dibolak-balik, tapi tujuannya tetap bisa tercapai. Contohnya cara memasak mi instan.

Baca juga: Pengertian dan Struktur Teks Eksplanasi

Ciri Teks Prosedur

Sama halnya dengan teks yang lain, teks prosedur memiliki beberapa ciri antara lain:

1. Menggunakan kalimat perintah;

2. Terdapat panduan yang harus dilakukan;

3. Menggunakan kata kerja aktif;

4. Menggunakan konjungsi (kata hubung);

5. Terdapat aturan dalam hal bahan atau kegiatan;

6. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rincian waktu, tempat dan cara;

7. Terdapat isi kegiatan yang dilakukan secara urut;


Contoh Teks Prosedur

Cara Membuat Paspor

Paspor adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang dari
suatu negara yang memuat identitas pemegangnya dan berlaku untuk melakukan
perjalanan antar negara. Bagaimana cara mengurus paspor? Berikut ini cara
mengurus paspor dengan baik dan benar:

1. Pertama, datang ke kantor imigrasi! Bisa datang ke kantor imigrasi yang tertera
pada KTP kita atau kantor imigrasi terdekat.
2. Kemudian, beli formulir permohonan! Formulir permohonan ada di loket yang
sudah disediakan. Isi dengan lengkap formulir tersebut sesuai dokumen yang Anda
miliki dan bawalah dokumen yang asli!

3. Selanjutnya, serahkan formulir permohonan tadi ke loket pendaftaran!

4. Setelah itu, ambil tanda terima dan jadwal foto serta pengambilan sidik jari!

5. Jika sudah berfoto dan mengambil sidik jari, maka Anda sampai pada tahap
wawancara dengan menunjukkan dokumen asli.

6. Setelah tahap wawancara usai, langkah berikutnya membayar buku paspor dan
menandatangani buku paspor. Minta informasi kapan jadwal pengambilan paspor
yang sudah selesai! 

7. Pada tanggal yang telah ditentukan sebelumnya, kita dapat datang lagi untuk mengambil
paspor yang telah jadi. Biasanya dalam waktu satu minggu paspor baru sudah selesai dan
bisa diambil.

Itu tadi penjelasan singkat terkait pengertian, struktur, ciri, dan contoh teks
prosedur. Yuk, belajar dengan tahapan-tahapan seru dan menyenangkan
di ruangbelajar. Mulai dari video belajar, soal latihan, hingga rangkumannya dijamin
buat #BelajarJadiMudah.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri,
Struktur, dan Contoh | Bahasa Indonesia
Kelas 11
Shabrina Alfari Mar 25, 2021 • 6 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Bahasa Indonesia XI

Pada artikel ini akan dibahas tentang pengertian, ciri, struktur, beserta contoh dari
teks eksplanasi untuk Bahasa Indonesia kelas 11.

---

Apakah kamu pernah membaca teks tentang proses terjadinya bencana alam di
media cetak? Jika pernah, itu merupakan salah satu contoh dari teks eksplanasi.
Memangnya apa sih teks eksplanasi itu? 

Coba cek lagi deh materi pelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8, jangan-jangan kamu
sudah lupa ya? Padahal, materinya tidak jauh berbeda lho dengan yang ada di kelas
11. Kalau mau mengingat-ingat materinya lagi, cek di link berikut ini yuk
tentang Teks Eksplanasi Kelas 8.

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’
kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi.
Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar
kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.

Lalu, gimana ya caranya kita tahu bahwa sebuah teks itu disebut sebagai teks
eksplanasi? Yuk, kenali ciri-ciri dan struktur teks eksplanasi!

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri antara lain:

o Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).


o Hal yang dibahas yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan
dengan ilmu pengetahuan.
o Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya
terhadap hal yang dibahas.
o Menggunakan kata penanda urutan.
o Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir,
gempa bumi, hujan, dan lainnya.

Baca juga: Mengenal Teks Prosedur Beserta Contohnya

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai
berikut ini.

1. Pernyataan Umum

Di bagian pernyataan umum ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan


tentang gambaran umum fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya
bisa mengangkat tentang proses bagaimana fenomena/peristiwa alam tersebut bisa
terjadi.

2. Urutan Sebab Akibat

Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini
dijelaskan tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut.
Kamu bisa melakukan deskripsi dalam beberapa paragraf terkait sebab dan
akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.

3 Interpretasi

Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai penarikan kesimpulan.


Kamu bisa memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat
dalam teks tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ada pun dalam menyusun teks eksplanasi perlu memperhatikan kaidah kebahasaan
berikut ini:

o Menggunakan kalimat pasif


o Menggunakan konjungsi kasual dan waktu
o Terdapat istilah ilmiah
o Menggunakan kata kerja material dan rasional
o Bersifat informatif

Contoh Teks Eksplanasi

Banjir
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir
adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi
dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam
dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah
hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan
pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan
tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang
sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Penyebab Alami Banjir


Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk
ke sungai dan daya tampung sungai menjadi  berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah
airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap
ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu
kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran
permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran
permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini
berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.

Banjir di ibukota (Sumber: mediaindonesia.com)

Penyebab Banjir karena Faktor Sosial


Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan
yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah
menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali.
Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman.
Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak
yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang
penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan
drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat
menyebabkan bencana alam banjir.

Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah,
air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat
penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya
tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor
sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.

Nah, sekarang sudah paham 'kan apa itu teks eksplanasi. Semoga dapat membantu
kalian untuk mengenali teks eksplanasi di kemudian hari. Ada yang belum paham
tentang materi teks eksplanasi tadi? Jangan khawatir. Tanyakan langsung yuk dengan
tutor standby  di ruangbejalar Plus.

Referensi
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Sumber Foto
Banjir di jalan. Tautan: https://mediaindonesia.com/megapolitan/93285/relokasi-jadi-
keniscayaan-untuk-atasi-banjir.html

Teks Biografi: Pengertian, Struktur, dan


Cirinya | Bahasa Indonesia Kelas 10
Kenya Swawikanti Jun 10, 2021 • 5 min read
Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X

Artikel ini menjelaskan mengenai teks biografi meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri,
kaidah kebahasaan, hingga contoh soalnya.

--

Pernahkah kamu menemukan suatu teks bacaan yang isinya menceritakan kisah
hidup seorang tokoh ternama? Seperti kisah hidup R.A. Kartini, Ir. Soekarno, atau
tokoh-tokoh terkenal lainnya. Nah, teks seperti itu biasa disebut sebagai teks
biografi.

Teks biografi adalah teks yang berisikan kisah suatu tokoh dalam mengarungi
kehidupannya. Teks ini ditulis oleh seseorang agar tokoh tersebut dapat
diteladani banyak orang. Penulisan kisah hidup tokoh mencakup permasalahan
yang pernah dihadapi maupun kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat
menginspirasi. 

Serupa dengan biografi, terdapat pula teks autobiografi. Autobiografi berisikan kisah
hidup seorang tokoh. Namun, perbedaannya terletak pada penulisnya. Biografi
ditulis oleh orang lain, sedangkan autobiografi ditulis sendiri oleh tokoh yang
bersangkutan. Jadi, jangan sampai tertukar, ya!

Struktur Teks Biografi

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan
reorientasi.

Orientasi

Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini mencakup pengenalan
tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian
selanjutnya. 

Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Sang Bapak Pendidikan Nasional

Orientasi berfungsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dasar


mengenai peristiwa yang diceritakan. Bagian ini juga merupakan pengantar sebelum
masuk ke pembahasan yang lebih rinci.

Peristiwa Penting

Selanjutnya, peristiwa penting. Pada bagian ini, diceritakan tentang rangkaian


peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun
secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan
beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa.

Bagian ini juga merupakan inti dari teks biografi karena pada bagian inilah pembaca
dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.

Reorientasi

Terakhir yaitu reorientasi. Bagian ini berisi komentar atau pernyataan simpulan
mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Reorientasi
berperan sebagai penutup pada teks biografi dan bersifat opsional.

Bagian ini memudahkan pembaca dalam memahami peristiwa yang telah diceritakan
dan memahami alasan tokoh tersebut patut dijadikan teladan bagi banyak orang.

Ciri-Ciri Teks Biografi

Teks biografi memiliki ciri-ciri tertentu. Kamu bisa melihat ciri-ciri teks biografi pada
infografik berikut.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu jadi bisa mengidentifikasi nih, teks yang sedang
kamu baca tergolong teks biografi atau bukan.

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Teks biografi ditulis dengan tetap memperhatikan kaidah kebahasaan. Kamu bisa
lihat kaidah kebahasaan teks biografi pada infografik berikut.
Hmm.. kalau dilihat dari kaidah kebahasaannya, sepertinya tidak jauh berbeda dari
teks cerpen, ya? 

Memang betul! Teks biografi dan cerpen (cerita pendek) sama-sama merupakan
contoh teks cerita ulang. 

Ada tiga jenis teks cerita ulang yaitu cerita ulang personal, cerita ulang fakta, dan
cerita ulang imajinasi. Cerita ulang personal, contohnya buku harian dan surat
pribadi. Cerita ulang fakta, contohnya catatan sejarah, biografi, autobiografi, dan
berita di media massa. Sedangkan cerita ulang imajinasi, contohnya dongeng, novel,
dan cerpen.

Eits, tapi ingat! Meskipun kaidah kebahasaannya mirip-mirip, tapi biografi berbeda,
ya, dengan cerpen. Biografi berisikan fakta yang didasarkan pada pengalaman hidup
tokoh yang diceritakan. Sedangkan cerpen berisikan cerita fiksi yang didasarkan pada
imajinasi pengarang.

Contoh Soal

Nah, setelah belajar mengenai teks biografi, sekarang kita coba kerjakan contoh
soalnya, yuk!

1. Bagian yang menjelaskan pengenalan tokoh dalam biografi termasuk dalam


struktur teks biografi ....
a. reorientasi
b. peristiwa dan masalah
c. orientasi
d. koda
e. penutup

Jawaban: C

Pembahasan:

Struktur teks biografi ada 3, yaitu orientasi, peristiwa penting, dan reorientasi. Bagian
orientasi adalah bagian yang berisi pengenalan tokoh dalam biografi. Jadi, jawaban
yang tepat adalah C.

2. Bacalah kutipan teks biografi tokoh berikut ini.

Amir Hamzah lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatra Timur, 28 Februari 1911. Beliau
adalah sastrawan Indonesia Angkatan Pujangga Baru. Ia lahir dalam lingkungan
keluarga bangsawan  Melayu dan banyak berkecimpung dalam kegiatan sastra dan
kebudayaan Melayu. Amir Hamzah bersekolah dan tinggal di Pulau Jawa pada saat
pergerakan kemerdekaan. Ia memperkaya dirinya dengan kebudayaan modern,
kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang lain. Amir Hamzah dalam kumpulan
sajak Buah Rindu (1941) yang ditulis antara tahun 1928 dan tahun 1935 terlihat jelas
perubahan perlahan saat lirik pantun dan syair Melayu menjadi sajak yang lebih
modern. Hamzah tidak hanya menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru,
tetapi juga menjadi penyair yang diakui kemampuannya dalam bahasa Melayu-
lndonesia hingga sekarang. Di tangannya, bahasa Melayu mendapat penghargaan
hingga zaman sekarang.

Hal yang dapat diteladani dari Amir Hamzah adalah ….


a. Karya-karyanya digemari masyarakat
b. Menjadi penyair besar pada zaman Pujangga Baru
c. Mampu membuat puisi dalam bahasa Melayu-Indonesia
d. Memperkaya  dirinya dengan kebudayaan lain  
e. Amir Hamzah lahir di lingkungan bangsawan

Jawaban: D

Pembahasan: 

Hal yang dapat diteladani dari Amir Hamzah adalah memperkaya diri dengan
kebudayaan lain, hal tersebut ditunjukkan pada kalimat kelima, yaitu “Ia memperkaya
dirinya dengan kebudayaan modern, kebudayaan Jawa, dan kebudayaan Asia yang
lain.”

Nah, demikian penjelasan lengkap mengenai teks biografi, meliputi pengertian,


struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, hingga contoh soalnya. Sudah paham, kan?
Jangan lupa, belajar online terlengkap dan ternyaman hanya di
aplikasi ruangbelajar! Yuk, download sekarang!

Referensi:

Suherli, dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas 10 Edisi Revisi


2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Cara Menganalisis Teks Anekdot | Bahasa


Indonesia Kelas 10
Kresnoadi Jun 1, 2020 • 4 min read
Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X

Artikel ini berisi penjelasan dan cara menganalissi teks anekdot

--

Di artikel mengenal teks anekdot ini, kamu sudah bisa mengidentifikasi apa


pengertian teks anekdot dan perbedaannya dengan humor. Secara sederhana, teks
anekdot biasanya bersumber dari kejadian nyata, dan punya tujuan mengkritik.

Maka, tidak bisa sembarang cerita lucu dianggap sebagai teks anekdot. Coba
perhatikan teks anekdot berikut ini ya:

--

Di tengah senja, seorang pejabat korup memancing di sungai. Saking asyiknya


memancing, si pejabat tidak sadar air sungainya meluap. Banjir!

Si pejabat hanyut dan tidak sadarkan diri. Begitu bangun, dia sudah berada di rumah
warga. Betapa beruntungnya dia karena ada orang yang menyelamatkannya. Merasa
utang budi, si pejabat ingin berterima kasih kepada warga yang telah menolongnya.
“Kamu tahu tidak saya siapa?” tanya pejabat ke laki-laki di sana.

“Tidak. Tetapi, wajah Bapak sepertinya tidak asing.” Si laki-laki berusaha mengingat.
“Memangnya Bapak siapa?”

“Aku ini pejabat negara.”

Si laki-laki akhirnya ingat. Orang ini pernah ia tonton di salah satu acara televisi.

“Karena sudah menolongku, kamu boleh minta apa saja. Katakan saja keinginanmu.”

“Benar, pak pejabat?”

Si pejabat mengangguk. “Ya, ya, ya. Pasti akan kupenuhi.”

“Kalau begitu, tolong Bapak jangan bilang ke siapapun bahwa saya yang menolong
Bapak!”

--

Dalam menganalisis sebuah teks anekdot, kita punya beberapa pisau analisis.
Pertama, struktur teks. Kedua, unsur kesastraan teks. Dan ketiga, isi teks anekdot.
Nah, sekarang kita mulai dari yang pertama ya.

Pada struktur teks anekdot, setidaknya ada 5 hal yang bisa kita analisis:

1) Abstrak: Pendahuluan/bagian pembuka.

2) Orientasi: Awal suatu kejadian (saat cerita mulai bergulir).

3) Krisis: Puncak cerita. Biasanya berisi konflik/masalah yang terjadi kepada karakter.

4) Reaksi: Hal yang dilakukan karakter setelah mengalami krisis.

5) Koda: Bagian penutup yang berisi amanat/kritik.

Sekarang, coba, deh, kamu analisis. Kira-kira, ada di bagian mana cerita lima hal
tersebut?
Nah, itu dia bagian struktur cerita anekdotnya. Paragraf pertama termasuk ke dalam
abstrak karena dia merupakan pembuka. Paragraf kedua termasuk ke dalam orientasi
karena dia akan mengalirkan cerita ke bagian konflik/krisis.

Lalu, di mana bagian krisis?

Yak, krisis terjadi antara perdebatan warga dengan pejabat. Si pejabat dengan
“sombong”-nya memamerkan status dirinya. Di sisi lain, warga tidak tahu soal itu.
Niat si warga memang tulus hanya menolong orang yang hanyut, tanpa memandang
siapa yang butuh bantuan.

Bagian reaksi adalah saat si pejabat memberikan respons terhadap krisis. Yaitu ketika
ia akhirnya bilang, “Karena sudah menolongku, kamu boleh minta apa saja”. Si
pejabat memberikan penawaran atas rasa utang budi karena telah diselamatkan oleh
warga.

Baca juga: Mengenal Ciri-ciri dan Contoh Teks Negosiasi

Sementara koda ada pada bagian akhir, saat warga justru memintanya agar tidak
menyebarkan bahwa ia adalah orang yang menyelematkan pejabat tersebut. Di
bagian ini, tersirat sebuah amanat/kritik: bahwa kita harus menolong orang lain
tanpa pamrih. Tidak memandang status sosial dan ekonominya. Di bagian ini juga,
kita “dikagetkan” oleh pernyataan warga yang berkebalikan dari logika biasa.
Biasanya, kan, kalau kita diberikan kesempatan untuk minta apapun, pasti kita akan
mengajukan permintaan yang maksimal. Entah itu berupa uang, atau mobil, atau hal-
hal lain yang menguntungkan diri kita. Tapi, berkebalikan dengan yang dilakukan
warga ini. Ia malah minta supaya namanya tidak disebarkan.

Gimana, sekarang udah mulai paham bagaimana cara menganalisis struktur teks
anekdot?

Lanjut ya. Kalau kita menganalisis berdasarkan unsur kesastraan yang ada, kita dapat
melihat teks anekdot ke dalam 7 poin:

1) Tema

2) Tokoh dan penokohan

3) Latar

4) Alur.

5) Sudut pandang

6) Amanat.
7) Nilai-nilai dalam kehidupan.

Well,  sebetulnya pisau sastra ini bisa kamu lakukan untuk menganalisis berbagai
jenis cerita/teks. Nggak cuma terpatok untuk teks anekdot aja. Kayaknya, untuk
bagian ini lumayan terpancar jelas dari teks yang ada di atas ya. Mulai dari ceritanya
yang bertema “ketulusan” tokoh si pejabat dan warga, latar pinggir sungai dan
rumah warga, hingga nilai-nilai yang bisa diambil.

Sekarang masuk ke bagian akhir. Bagaimana kita mengidentifikasi teks anekdot dari
isinya. Kurang lebih hada 5 hal yang bisa kita analisis:

Nah, pada bagian ini sekarang jadi tugasmu ya. Coba kamu tulis di kolom komentar,
kira-kira seperti apa watak dari tokoh yang diceritakan, masalah yang terjadi, unsur
humor, sampai pesan-pesan yang ada. Kamu bebas menganalisis berdasarkan
versimu sendiri (siapa tahu setiap orang bisa mengambil nilai/unsur humor yang
berbeda kan?). Jangan lupa juga kasih alasan mengapa kamu menjawab itu ya! Kalau
kamu ingin mempelajari materi ini dalam bentuk video, langsung aja cus tonton
di ruangbelajar! Buka materi bahasa Indonesia bagian Anekdot ya! Di sana udah
ada master teacher  berpengalaman yang menunggu kamu dengan cerita-cerita
anekdot lain, lho!
Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Mengenal Teks Debat | Bahasa Indonesia


Kelas 10
Shabrina Alfari Mar 28, 2018 • 4 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X


Squad, apakah kalian pernah melihat kegiatan debat baik itu secara langsung
maupun melalui televisi? Apa saja ya yang dapat dijadikan materi dalam debat? Nah,
sebelum kita belajar mengenai teks debat, sebaiknya kita mengetahui makna dari
debat. Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu
dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan. Bila perlu ditambah
dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Dari sebuah hasil debat, biasanya diperoleh sudut pandang baru yang bisa diterima
kedua belah pihak. Meskipun demikian, tidak jarang debat berakhir dengan
keduanya tetap pada posisi awal, berbeda pendapat, tetapi tentu dengan wawasan
baru. Setelah mengetahui apa pengertian debat, sekarang mari kita bahas mengenai
teks debat. Apa itu teks debat? Struktur apa saja yang membangun teks debat? Apa
saja kaidah yang terdapat di dalamnya? Yuk, kita pelajari!

Struktur Teks Debat

 Struktur pertama Teks Debat, yaitu Pengenalan. Pada Pengenalan, moderator


menyampaikan salam pembuka dan memperkenalkan tim.
 Struktur kedua Teks Debat, yaitu Penyampaian Argumentasi. Penyampaian
Argumen disampaikan oleh Tim Afirmasi, Tim Oposisi, dan Tim Netral.
 Struktur ketiga Teks Debat, yaitu Debat. Pada struktur ini, Tim Afirmasi dan Tim
Oposisi saling memberikan sanggahan, lalu ditengahi dengan Tim Netral.
 Struktur keempat Teks Debat, yaitu Simpulan. Pada struktur ini, Tim Afirmasi, Tim
Oposisi, dan Tim Netral menyampaikan simpulan terkait mosi, pendapat, dan
sanggahan dari tim lain
 Struktur kelima Teks Debat, yaitu Penutup. Pada struktur ini, moderator memberikan
simpulan secara kesuluruhan tanpa berpihak, kemudian menutup kegiatan debat
dengan salam.

Kaidah Kebahasaan Teks Debat

 Menggunakan kalimat kompleks, pada teks debat biasanya menggunakan kalimat


yang mempunyai lebih dari satu struktur dan lebih dari satu kata kerja (kalimat
kompleks).
 Menggunakan konjungsi, pada teks debat sering memanfaatkan konjungsi untuk
menghubungkan kata-kata atau kalimat.
 Menggunakan kata rujukan, pada teks debat biasanya menggunakan kata rujukan
sebagai pemberi  informasi, seperti ini, itu, dia, beliau, di sini, di sana,  dan
sebagainya.

Contoh Soal

1. Perhatikan kutipan teks debat berikut ini.

Tim Oposisi      : Saya tidak setuju, kosakata bahasa asing hanya digunakan dan
dimengerti bagi kalangan tertentu saja. Namun, bahasa Indonesia    dimengerti dan
digunakan di hampir semua kalangan.

Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks debat, yaitu....


A. Pengenalan
B. Penutup
C. Penyampaian Argumen
D. Debat
E. Pengantar

Jawaban : D

Pembahasan : struktur teks debat, yaitu pengenalan, penyampaian argumentasi,


debat, simpulan, dan penutup. Kutipan teks di atas termasuk dalam struktur teks
bagian debat yang ditandai dengan sanggahan “saya tidak setuju”.

2. Berikut ini yang termasuk dalam struktur kebahasaan teks debat, kecuali….

A. Penutup
B. Pengenalan
C. Penawaran
D. Penyampaian argumen
E. Simpulan

Jawaban : C

Pembahasan : Penutup, pengenalan, penyampaian argument, dan simpulan


termasuk dalam struktur teks debat, sedangkan penawaran bukanlah termasuk
dalam struktur teks debat. Jadi, jawaban yang tepat adalah C.

Itulah tadi pembahasan beserta contoh soal dari teks debat. Apakah kamu sudah
paham mengenai teks debat, Squad? Jika kamu merasa belum cukup memahami
materi hanya dengan membacanya saja, kamu bisa mencari guru privat berkualitas
di ruangles. Yuk, pilih sendiri gurumu!
Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Cara Membuat Teks Laporan Hasil


Observasi | Bahasa Indonesia Kelas 10
Shabrina Alfari Mar 28, 2018 • 5 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X

Squad, apakah kalian masih ingat dengan apa yang disebut dengan teks laporan
hasil observasi? Untuk mengingatnya, mari kita pahami kembali pengertian dari teks
laporan hasil observasi. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat suatu
klasifikasi berdasarkan kriteria tertentu yang bersifat global atau universal. Teks ini
lebih menekankan pada pengelompokan beberapa hal ke dalam suatu jenis. Teks ini
juga berkaitan dengan hubungan antara sebuah kelas dan subkelas yang ada di
dalamnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


1. Menggunakan kalimat definisi

Biasanya terdapat kata adalah pada pernyataan umum yang menyatakan pengertian


atau definisi dari aspek yang akan dibahas.

Contoh : Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma


khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau...

2. Menggunakan konjungsi atau kata hubung

Biasanya konjungsi yang digunakan adalah kata hubung antar kata seperti dan,
atau, yang, untuk, dengan,  dan sebagainya.

Contoh : Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma


khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau...

3. Menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks

 Kalimat simpleks adalah kalimat yang menggunakan satu verba dan menyatakan


aksi (peristiwa atau keadaan) atau biasanya disebut kalimat tunggal.

Contohnya : Setelah dingin, kembali peras-peras  daun kemangi.

 Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan
dua verba.

Contohnya : Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan  sebelum


tidur setelah wajah dicuci bersih.

4. Menggunakan sinonim dan antonim

Biasanya terdapat sinonim atau antonim dalam satu kalimat atau satu paragraf.

Contoh antonim : Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa


digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci besih

Contoh sinonim  : Kemangi berguna sebagai salah satu daun yang sangat


berpengaruh pada kesehatan, seperti vitamin A, B, dan C yang
memberikan manfaat bagi tubuh.

5. Menggunakan data

Data yang ada biasanya berupa angka yang pasti untuk menunjukkan ukuran suatu
bahan yang digunakan.

Contoh : Bahan yang digunakan adalah 100 gr daun kemangi dan 200 ml air panas.
Langkah-langkah Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

1. Tentukan tema kegiatan observasi


2. Tentukan tujuan observasi
3. Melakukan proses observasi.
4. Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan. Setelah melakukan observasi dan
mendapatkan data-datanya, kita harus menyusun kriteria aspek yang akan dibahas,
dideskripsikan dan dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.
5. Membatasi aspek yang harus dilaporkan. Kita harus membatasi aspek apa saja yang
harus dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.
6. Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya. Dimulai
dengan mendefinisikan atau mengartikan aspek yang dipilih berupa pernyataan
umum. Jangan lupa untuk menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.
7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Setelah dibuat
definisi aspek yang dipilih, tambahkan data-data yang didapatkan dari hasil observasi
bisa berupa gambar atau data yang berupa angka yang menunjukkan suatu ukuran.
Jangan lupa gunakan kaidah kalimat simpleks dan kompleks, konjungsi, sinonim, dan
antonim.
8. Membuat simpulan hasil observasi. Setelah dilengkapi dengan data dan gambar,
kita bisa membuat kesimpulan dari hasil observasi yang telah kita lakukan.
Contoh Soal

1. Teks laporan hasil observasi merupakan …

A. Teks yang berisi laporan


B. Teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu
yang bersifat global atau universal
C. Teks yang berisi jenis-jenis observasi
D. Teks yang berisi jenis-jenis laporan
E. Teks yang memuat topik khusus

Jawaban : B

Pembahasan : Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi
mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang bersifat global atau
universal. Selain pilihan B, bukanlah pengertian dari teks laporan hasil observasi.

Sudah paham ‘kan Squad? Kalian juga bisa belajar melalui video beranimasi


di ruangbelajar, lho. Selain video animasi, ada latihan soal serta rangkuman berupa
infografis. Yuk, berlangganan sekarang untuk buat #BelajarJadiMudah.
Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Mengenal Ciri-Ciri dan Contoh Teks


Negosiasi | Bahasa Indonesia Kelas 10
Shabrina Alfari Jan 4, 2018 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X


Squad, pasti kalian pernah kan melakukan kegiatan negosiasi. Di mana sih biasanya
kegiatan negosiasi dilakuan? Nah, contoh paling sederhananya adalah pada kegiatan
jual beli. Lalu, apa yang dimaksud dengan teks negosiasi? Teks negosiasi merupakan
teks yang memuat bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai
kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda. Supaya
makin paham, yuk lihat contoh teks negosiasi berikut.

Contoh Teks Negosiasi Jual Beli

Pembeli: "Bu saya mau beli gitar ini, berapa harganya?"


Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu nak."
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak bu?"
Penjual: "Hmmm, boleh. Mau nawar berapa nak?"
Pembeli: "600 ribu aja bu, gimana?"
Penjual: "Wah, harga segitu rasanya tidak bisa nak."
Pembeli: "Kalau 625 ribu?"
Penjual: "Naikin dikit nak, 650 ribu ibu lepas gitar ini."
Pembeli: "Iya deh bu, saya setuju, ini uangnya"
Langkah-langkah Membuat Teks Negosiasi

 Persiapan dan perencanaan. Pada tahap ini diharapkan kalian bisa menentukan apa
yang diinginkan dengan memilih tema kegiatan negosiasi.

 Menentukan pihak-pihak yang berkaitan. Pada kegiatan negosiasi perlu


ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan, siapa yang berperan sebagai penjual dan
pembeli.

 Menentukan hal yang dinegosiasikan. Kalian perlu menentukan apa yang ingin


dinegosiasikan apakah berupa barang atau jasa, serta waktu dan tempat negosiasi.

 Menyiapkan penyampaian argumen. Pada tahap ini masing-masing pihak


mengutarakan apa yang diinginkan secara bijaksana.

 Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah. Pada kegiatan


ini dilakukan tawar menawar antara penjual dan pembeli untuk mencapai sebuah
kesepakatan, biasanya berupa kesepakatan harga.

 Menentukan penutup. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari kegiatan negosiasi,


misalnya mengucapkan terima kasih dan salam. Dalam negosiasi jasa yang disepakati
bersama hendaknya diformalkan, yaitu kesepakatan tertulis jika diperlukan dengan
mengadakan dokumen dan tanda tangan.

 Menulis struktur teks negosiasi. Setelah melalui langkah-langkah di atas,


selanjutnya kalian membuat struktur teks negosiasi dalam bentuk kerangka. Mulai
dari orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, sampai dengan
penutup.
 Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks. Setelah kalian menulis kerangka
sesuai dengan struktur, kalian harus mengembangkannya menjadi sebuah teks. Saat
proses mengembangkan kerangka menjadi teks kalian harus memerhatikan kaidah
kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti oleh
pembaca.

Itulah tadi pengertian, ciri-ciri, dan contoh teks negosiasi. Sudah semakin
paham kan Squad? Jika belum, yuk lihat penjelasan lengkapnya di ruangbelajar.
Kalian bisa belajar lewat video beranimasi yang dilengkapi juga dengan latihan soal
dan rangkuman. Pasti makin paham deh!

Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Mengenal Jenis-Jenis dan Contoh Teks


Eksposisi | Bahasa Indonesia Kelas 10
Shabrina Alfari Jan 4, 2018 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X


RG Squad tahu apa itu teks eskposisi? Teks eksposisi adalah teks yang berfungsi
untuk mengungkapkan gagasan, atau mengusulkan sesuatu berdasarkan
argumentasi yang kuat. Teks ini hanya memiliki satu argumentasi. Tidak seperti teks
negosiasi yang berisi dua argumentasi.
Jenis jenis Teks Eksposisi

Jenis jenis teks eksposisi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Eksposisi definisi: memaparkan definisi atau pengertian suatu topik tertentu


2. Eksposisi proses: tahapan-tahapan atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari
awal hingga akhir
3. Eksposisi ilustrasi: memberikan gambaran atau penjelasan yang sederhana
mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang mempunyai kesamaan sifat atau
kemiripan
4. Eksposisi pertentangan: berisi hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya

5. Eksposisi laporan: memberikan laporan dari sebuah peristiwa atau penelitian


tertentu
6. Eksposisi perbandingan: ide atau gagasan utamanya dipaparkan dengan cara
membandingkan suatu hal dengan yang lain

Tiap jenis teks tentu mempunyai tujuannya masing-masing ya Squad. Nah, teks


eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi yang bersifat informatif
sehingga pengetahuan pembaca sendiri bertambah.

Contoh Teks Eksposisi

Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Tesis:
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor terpenting untuk
menciptakan kenyamanan, baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekitar.
Setiap sekolah selalu mengajarkan anak didiknya untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Bahkan, kebersihan sekolah banyak dilombakan untuk menarik
minat sekolah agar mereka peduli kebersihan. Cara untuk menjaga kebersihan
sekolah, di antaranya membuang sampah pada tempatnya, menghapus papan tulis,
menyapu ruang kelas, dan lain-lain.

Argumentasi: 

Pembagian piket kelas menjadi salah satu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Petugas piket biasanya melakukan tugas membersihkan ruang kelas. Seperti
menyapu kelas, menghapus papan tulis, dan menyiapkan spidol atau kapur tulis.
Selain itu, setiap hari jumat selalu digunakan untuk melakukan kerja bakti
membersihkan sekolah setelah pelajaran pertama selesai. Banyak manfaat yang
diperoleh dari kegiatan "Jum'at Bersih". Selain lingkungan sekolah bersih, hubungan
murid dan guru juga bisa semakin akrab dengan adanya kerja sama.

Penegasan Ulang: 

Kebersihan lingkungan sekolah adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan
sekolah dan merupakan faktor yang sangat penting dalam meraih keberhasilan
proses belajar mengajar. Kebersihan lingkungan sekolah akan lebih menjamin
kebersihan seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan,
kebersihan adalah usaha manusia agar lingkungan sekolah tetap sehat terawat
secara berkesinambungan. 

Sudah semakin paham kan Squad mengenai teks eskposisi? Rajin-rajinlah membaca


agar kamu bisa semakin paham ya! Mau lebih paham lagi? Yuk, belajar dengan video
animasi di ruangbelajar. Ada latihan soal dan rangkumannya juga,  lho!
Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Pengertian Ikhtisar dan Contohnya |


Bahasa Indonesia Kelas 10
Rabia Edra Des 8, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 10 Bahasa Indonesia X

RG Squad pernah nggak mendengar istilah ikhtisar? Itu merupakan teks yang dibuat


secara ringkas berdasarkan teks asli. Sederhananya, kalian hanya perlu menuliskan
hal yang dianggap penting saja. Ikhtisar merupakan bagian yang menentukan,
karena memuat keseluruhan isi pada teks. Dengan kata lain, mengandung persoalan
dan tujuan yang menjadi topik pada teks. Ikhtisar hampir sama dengan simpulan,
namun memiliki struktur yang berbeda.

Teks ini biasanya digunakan untuk mempermudah saat belajar. Untuk membuatnya,
penulis perlu membaca keseluruhan teks asli, juga harus membaca dengan cermat
dan jeli. Saat menulis ikhtisar, harus memperhatikan penulisan, karena kalimat yang
digunakan tidak terlalu panjang. Dengan kata lain, penulis sebaiknya bisa menuliskan
kembali dengan padat dan tanpa menghilangkan tema dan topik.

Ikhtisar berbentuk teks pendek, sehingga harus menggunakan kalimat efektif. Hal ini
sejalan dengan definisinya dalam KBBI, yaitu pemandangan secara ringkas (yang
penting-penting saja). Ikhtisar tidak memperhatikan urutan pada teks asli. Jadi, dapat
dikatakan bahwa ikhtisar hanya mementingkan peringkasan materi pada teks
sebelumnya.
Berikut contoh teks ikhtisar!

Teks asli

Beribu–ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang
mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas
dan pusing. Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan kemudian ia bersumpah bahwa
siapa yang akan mengambilkannya, dia akan menikahinya. Pada saat itu, seekor
anjing yang mengambilkannya. Mereka pun menikah, lalu dikaruniai seorang anak
bernama Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi menyuruh anaknya dan
Tumang mencari rusa. Sangkuriang berputus asa tetapi ia tidak ingin mengecewakan
ibunya, kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada ibunya.

Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang, dan ia menanyakan kepada anaknya.
Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya. Dayang Sumbi marah dan memukul
Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi diusir. Setelah dewasa,
Sangkuriang pergi melihat dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik yang tidak lain
adalah ibunya sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan kemudian
Sangkuriang melamarnya. Pada saat akan menikah Dayang Sumbi mengelus dahi
Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah
anaknya sendiri.

Ikhtisar

Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal, oleh sebab itu ia pun mengajukan syarat
yang tak mungkin dikabulkan Sangkuriang, yaitu: harus membuat sebuah bendungan
yang mengelilingi bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya. Pekerjaan
Sangkuriang hampir selesai namun fajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang
pun merasa kalau dirinya ditipu. Kemudian Sangkuriang menjadi sangat marah dan
ia mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang perahu hingga terbalik yang
kemudian membentuk “Tangkuban Perahu”.

Dapat dilihat bahwa kalimat yang digunakan adalah kalimat kompleks. Hal ini
disebabkan oleh tujuan ikhtisar yang ingin mempersingkat teks asli tanpa
menghilangkan tema dan topik dari teks asli. Kalimat kompleks digunakan untuk
mencakup maksud dari teks asli dalam satu kalimat sehingga kalimat yang
digunakan dalam teks ini padat. Selain itu, kalimat kompleks juga membuat kalimat
yang digunakan dalam ikhtisar tidak terlalu banyak. Kalimat yang digarisbawahi
adalah contoh kalimat kompleks.

Sumber Contoh:

http://yashintadea.blogspot.co.id/2011/04/contoh-ikhtisar.html
Sekarang RG Squad sudah tahu 'kan apa itu pengertian ikhtisar? Dalam menulis teks
ikhtisar, kalian harus baca tulisan aslinya dengan cermat ya, karena memahami isi
tulisan asli itu penting untuk membuat ikhtisar yang baik dan tidak mengurangi
esensi dari isi tulisan aslinya. Sekarang, coba yuk lihat penjelasan tentang ikhtisar
dalam video belajar dengan animasi-animasi yang keren hanya di ruangbelajar.

Referensi
Wahono dan Abdul Hanif. 2010. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional

Mengenal Contoh Teks Anekdot | Bahasa


Indonesia Kelas 10
Tedy Rizkha Heryansyah Des 5, 2017 • 3 min read

Konsep Pelajaran SMA Bahasa Indonesia X


RG Squad, kalian suka secara tiba-tiba mendapat pesan berantai lucu dari
grup messenger  teman atau keluarga nggak? Tahu nggak kalian bahwa itulah yang
disebut anekdot. Nah, anekdot itu merupakan cerita yang terdiri dari rangkaian
kalimat-kalimat lucu. Namun, tidak semua cerita lucu dapat ke dalam kategori
anekdot, lho. Supaya lebih jelas, yuk simak contoh teks anekdot dalam artikel berikut
ini. 

Berdasarkan kbbi.kemendikbud.go.id, anekdot adalah cerita singkat yang menarik


karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Pada dasarnya, anekdot adalah cerita lucu
yang didasari oleh kejadian nyata. Biasanya, anekdot tidak memberikan detail
cerita sehingga dampak dari cerita yang ditampilkan pun berjangka pendek. Anekdot
bersifat lucu, menghibur, dan biasanya terjadi di kehidupan sehari-hari. Selain itu,
anekdot juga membicarakan topik secara spesifik dan disertai oleh pengalaman
pribadi. Misalnya, anekdot mengenai kurikulum sekolah yang terus berganti-ganti.
Perhatikan contoh di bawah ini.

Amrar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”


Amar : “Sangking kayanya mereka, sampai mampu mempunyai baju termahal di
Indonesia.”

Amir : “Loh, maksudmu baju termahal itu apa?”

Ama : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir : “Kok malah baju tahanan KPK ?” (Bingung)

Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang
negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

(Contoh diambil dari sahabatnesia.com/contoh-teks-anekdot-singkat-dan-lucu/)

Pada contoh di atas, secara jelas percakapan itu membicarakan topik yang spesifik,
yaitu KPK, sebuah lembaga pemberantas korupsi di Indonesia. Anekdot tersebut juga
tidak memberikan detail sehingga akibat dari percakapan tersebut hanya berjangka
pendek.

Jangan terkecoh dengan cerita humor yang banyak pula beredar luas di pasaran.
Cerita humor yang berbentuk novel atau komik (cerita bergambar), biasanya berisi
detail sehingga dampak dari cerita tersebut berjangka panjang. Selain itu, biasanya
cerita tersebut dibuat agar para pembaca merasa termotivasi atau dengan kata lain,
si pencerita sengaja membagi pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita
humor, tidak semua unsurnya berdasarkan pengalaman pribadi atau fakta.
Mudahnya, cerita bisa dibuat-buat atau hanya bualan saja.

Untuk sekarang ini, anekdot tidak hanya dilakukan melalui lisan tetapi juga tulisan.
Contohnya seperti yang sudah dikatakan di awal paragraf, melalui broadcast
messages  mengenai suatu kejadian lucu. Pesan ini bisa berupa dialog ataupun narasi.
Pesan ini pun biasanya membicarakan topik yang terkini sehingga terdapat konteks
yang berkaitan antara kejadian yang sedang berlangsung dan anekdot yang
diceritakan.

Selain itu, anekdot dapat pula berupa meme  atau komik strip pendek yang sekarang
banyak diunggah di media sosial, terutama Instagram, kalian pastinya familiar dong.
Dengan perkembangan informasi dan berita yang sangat cepat, para pengguna ini
kemudian membuat anekdot-anekdot dari kejadian yang masih hangat. Tidak jarang
juga anekdot digunakan untuk “senjata” promosi atau bahkan menyindir kejadian-
kejadian yang sedang hangat. Seperti definisi yang diberikan di KBBI daring, anekdot
biasanya juga mengenai orang penting atau orang terkenal. Oleh sebab itu, tidak
jarang pula anekdot dijadikan bahan lelucon yang merujuk ke satu orang yang
spesifik.

Jadi begitu RG Squad, mudah kan menulis teks anekdot? Untuk sekarang ini, teks-
teks anekdot lebih sering digunakan untuk mengkritik dengan nada menyindir.
Tentunya mengkritik kondisi sosial, politik, dan budaya yang belakangan hangat
terjadi.
Kamu mau belajar membuat teks anekdot? Yuk, belajar bareng ditemani kakak tutor
yang sudah berpengalaman hanya di ruangbelajar Plus.

Referensi
Zabadi, Fairul dan Sutejo. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai