TINGKAT : 2A
1. Salah satu criteria/syarat paragraph yang baik adalah kesatuan. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan kesatuan paragraph! Berikan minimal dua contoh paragraph!
Jawab:
Kesatuan paragraph adalah: tiap paragraph hanya mengandung satu pokok
pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakka di
awal paragraph biasa kita sebut dengan paragraph deduktif, sedangkan kalimat
utama yang diletakka di akhir paragraph biasa kita sebut dengan paragraph
induktif.
Contoh paragraph deduktif:
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus
gagasan in ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di
Portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami
masalah social budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.
Contoh paragraph induktif :
Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan.
Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air,
mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu, tanpa berperan
mengarahkan air itu.tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang
pesimis, harapan masa depannya pun rendah.
3. Criteria/syarat lain dari paragraph yang baik adalah kepaduan. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan kepaduan paragraph! Berikan minimal dua contoh paragraph yang
padu!
Jawab:
aduan/ kohesi dalam paragraf adalah keterikatan antarunsur dalam struktur
sintaksis atau struktur wacana yg ditandai antara
lainPenggunaan konjungsi,Pengulangan kata/ repetisi,Penggunaan kata ganti
(pronomina)Penggunaan hiponim(1) Penyebab kebakaran hutan di Indonesia
ada dua, yaitu cuaca dan ulah manusia. (2) Penyebab yang pertama adalah cuaca
panas di Indonesia. (3) Sinar matahari yang panas di Indonesia apabila mengenai
objek yang terang, misalnya kaca, yang kemudian tembus mengenai daun-daun
kering di hutan bisa menimbulkan api dan kebakaran. (5) Penyebab pertama ini
biasanya tidak terlalu sering dan parah dampaknya. (6) Namun, penyebab yang
kedua, yaitu ulah manusia, biasanya menimbulkan dampak yang sangat parah
karena intensitasnya yang sangat sering. (7) Selain itu, pelakunya pun tidak
sedikit dari perseorangan sampai perusahaan.(8) Mereka kebanyakan ingin
memperoleh lahan untuk berkebun dengan cara mudah dan murah sehingga
melakukan pembakaran hutan secara liar.
Contoh:
o Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dan antarkalimat(KBBI). Konjungsi yang berkenaan dengan
kepaduan paragraf adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi
antarkalimat merupakan konjungsi (kata hubung) yang menghubungkan
satu kalimat dengan kalimat lain (sebelumnya).
Konjungsi yang termasuk dalam golongan ini adalah namun, akan tetapi,
oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, selain itu, di samping itu, jadi,
dsb. Konjungsi-konjungsi tersebut dalam penulisan selalu berada di awal
kalimat karena memang fungsinya penghubung antarkalimat.Contoh
dalam paragraf tersebut“(5) Penyebab pertama ini biasanya tidak terlalu
sering dan parah dampaknya. (6) Namun, penyebab yang kedua, yaitu
ulah manusia, biasanya menimbulkan dampak yang sangat parah karena
intensitasnya yang sangat sering. (7) Selain itu, pelakunya pun tidak
sedikit dari perseorangan sampai perusahaan.”
o Kata Ganti/ pronomina
Kata ganti/ pronomina adalah kata yg dipakai untuk mengganti orang
atau benda. Kata ganti terbagi atas kata ganti umum, penunjuk, dan
orang.
a. Kata ganti umum : ini, itu
b. Kata ganti penunjuk : sini, situ
c. Kata ganti orang/ persona
Pertama : aku, saya, kami, kita
Kedua : kamu, kau, engkau, kalian
Ketiga : dia, ia, mereka.
4. Guna membangun paragraph yang padu digunakan pemarkah/penanda atau sering disebut
pengait paragraph tersebut disertai contoh penggunaanya dalam paagraf!
Jawab:
5. Criteria/syarat lain dari paragraph yang baik adalah kelengkapan dan keruntutan. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan kelengkapan paragraph, dan keruntutan paragraph! Berikan
contoh paragraph disertai penjelasannya!
Jawab:
KELENGKAPAN PARAGRAF Kelengkapan ditandai dengan ketuntasan
informasi yang diperoleh pembaca setelah selesai membaca sebuah paragraf.
Informasi yang disampaikan tidak menggantung.Sebuah paragraf dikatakan
lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap
untuk menunjuk pokok pikiran atau kalimat topik. Ciri-ciri kalimat penjelas, yakni
berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dan lain-lain. Kalimat penjelas
juga sering memerlukan bantuan kata penghubung.
Contoh:
Gagasan utama / ide pokok:
Gagasan utama / ide pokok / gagasan pokok adalah suatu hal yang
menjadi pokok atau inti dari permasalahan yang tertuang pada kalimat
utama pada sebuah paragraf. Gagasan utama juga merupakan inti masalah
yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap pembaca.
Kalimat Utama
Kalimat utama adalah sebuah kalimat yang memuat gagasan utama di dalamnya
dan merupakan inti permasalahan yang dibahas pada paragraf.
Kalimat Penjelas
Kalimat penjelas ialah kalimat yang berperan sebagai pendukung gagasan utama
pada kalimat utama. Kalimat penjelas biasanya berisikan rincian, uraian, dan juga
fakta yang menguatkan ide atau gagasan utama pada paragraph.
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan, konsep, pemikiran, dan lain-lain
dalam karangan. Keruntutan dapat dilakukan dengan beberapa cara:
3. Tahapan
4. Skala prioritas
5. Pengembangan
6. Sebutkan dan jelaskan jenis paragraph berdasarkan fungsinya! Berikan contoh paragraph
disertai penjelasannya!
Jawab:
Paragraf Pembuka
Jenis alinea ini terletak di awal sebuah tulisan, entah itu dalam subbab atau bab
buku, maupun di awal sebuah karangan.
Contoh paragraf pembuka :
“Besok internet mendatangi desa kita. Internet membuat kita menyaksikan
dunia. Internet juga dapat menyampaikan surat ke sahabat kita di pulau seberang,
bahkan hingga ke negara tetangga.” Itulah bunyi iklan layanan masyarakat yang
dapat disaksikan lewat televisi. Bayangkan, melalui internet kita dapat
mengakses kabar terkini dari seluruh penjuru dunia. Kita pun bisa mengetahui
keadaan roket yang tengah diuji di angkasa luar.
Dengan suatu blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan
karya kita. Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang
berada di Australia melalui web camera. Dengan hanya duduk di depan
komputer, kita dapat menggunakan fasilitas chatting, browsing, gaming, atau
surfing.
Paragraf Pengembang
Merupakan alinea yang berfungsi untuk mengembangkan topik pembicaraan
dalam suatu tulisan.
Contoh:
Perbandingan dan pertentangan
Lakukan investasi di pasar modal dapat dimisalkan sebagaimana nelayan yang
memancing di laut. keduanya sama memiliki beresiko baik itu resiko kecil
maupun besar. Apabila berinvestasi di pasar modal dengan cuma memakai sedikit
modal, maka gain atau keuntungan yang didapatkan akan sedikit. Begitupun
dengan nelayan, apabila cuma mempunyai modal sedikit, didalam artian cuma
memiliki perahu kecil serta peralatan seadanya, maka hasil tangkapan yang
didapat juga tak lagi sejumlah hasil tangkapan kapal besar. Ini dikarenakan oleh
adanya keterbatasan perlengkapan, nelayan tidak dapat melaut jauh dari bibir
pantai. Perihal inipun berlaku didunia investasi pasar modal.
Paragraf Peralihan
Paragraf yang menjadi jembatan bagi dua paragraf utama, baik itu paragraf
pembuka dengan pengembang maupun antara pengembang dan penutup
Contoh:
Paragraf Penutup
Alinea ini terletak di akhir tulisan, baik tulisan di sebuah subbab, bab, maupun
penghujung sebuah karangan.
Contoh:
Dari pemaparan di atas, kita bisa simpulkan bahwa sampah elektronik adalah
sampah yang sulit diurai layaknya sampah plastik. Salah satu alternatif mengelola
sampah ini adalah di daur ulang menjadi barang yang berguna. Hal ini perlu
dilakukan karena sampah ini tidak bisa dibuang ke tempat sampah. Jika dibuang
ke tempat sampah, maka pencemaran lingkungan pun pasti akan terjadi.
2) Klasifikasi
Paragraf klasifikasi merupakan paragraf yang polanya berisi
pengelompokkan, pembagian, ataupun penggolongan dari suatu topik
yang dibahas dalam paragraf.
Contoh:
Berdasarkan pola pengembangannya, paragraf atau alinea dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu paragraf generalisasi, klasifikasi, definisi luas, dan
sebagainya. Sementara itu, jenis-jenis paragraf berdasarkan
fungsinya terbagi atas empat jenis, yaitu: paragraf pembuka, paragraf
pengembangan, paragraf pengalihan, dan paragraf penutup.
3) Analogi
Merupakan paragraf yang berisi perumpamaan antara satu unsur dengan
unsur lainnya. Permupamaan digunakan agar pembaca lebih mengerti
maksud dari paragraf yang hendak disampaikan
Contoh:
Melestarikan hutan sama seperti melestarikan rumah kita. Sebab, hutan
merupakan tempat tinggal para hewan seperti halnya rumah yang
merupakan tempat tinggal kita. Jika rumah kita dirusak atau
disalahgunakan, kita selaku pemilik tentu akan marah dan mengamuk.
Begitu pun juga para hewan saat hutannya dirusak atau dialihfungsikan
menjadi tempat yang tidak semestinya. Oleh karena itu, kita harus bisa
merawat dan melestarikan hutan selayaknya kita merawat rumah kita
sendiri.
4) Paragraf Contoh
Merupakan alinea yang polanya berupa contoh-contoh yang berfungsi
untuk memperkuat gagasan yang hendak disampaikan. Sebisa mungkin,
contoh-contoh yang diberikan merupakan hal-hal yang dekat dengan
keseharian pembaca.
Contoh:
Koran-koran bekas ternyata bisa dikreasikan menjadi kerajinan
tangan. Misalnya saja tempat pensil. Koran-koran bekas tersebut mesti
dibuat dahulu menjadi bubur kertas, lalu kemudian ditempelkan ke gelas
bekas atau pun paralon bekas. Setelah itu, tempat pensil tersebut dijemur
lalu kemudian dicat. JIka ingin lebih indah dan menarik, tempat
pensil dari kertas koran tersebut bisa diberi hiasan apapun sesuai dengan
selera.
Secara Alamiah
Pengembangan paragraf dengan pola ini didasarkan pada urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca
dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Adapun urutan waktu
adalah urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan.
Contoh-contoh
Definisi Luas
Dalam pengembangan paragraf dengan teknik ini, penulis menggunakan kalimat-
kalimat pengembang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah
istilah atau suatu hal melalui penjelasan-penjelasan yang bersifat definisi.
Teknik Klasifikasi
Sebab-Akibat