Anda di halaman 1dari 11

Jenis-jenis Konjungsi

Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu (1) konjungsi
koordinatif, (2) konjungsi korelatif, (3) konjungsi subordinatif, dan (4) konjungsi antarkalimat.

1. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih
yang kedudukannya sederajat atau setara (Abdul Chaer, 2008: 98). Konjungtor koordinatif
menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang
sama. Konjungtor koordinatif agak berbeda dengan konjungtor lain karena konjungtor itu, di
samping menghubungkan klausa, juga dapat menghubungkan kata. Meskipun demikian,
frasa yang dihasilkan bukanlah frasa preposisional. Adapun yang termasuk konjungsi
koordinatif yaitu:

1. Dan penanda hubungan penambahan

2. Serta penanda hubungan pendampingan

3. Dengan penanda hubungan penjumlahan

4. Atau penanda hubungan pemilihan

5. Tetapi penanda hubungan perlawanan

6. Namun penanda hubungan pertentangan

7. Melainkan penanda hubungan perlawanan

8. Padahal penanda hubungan pertentangan

9. Sedangkan penanda hubungan pertentangan

10. Sebaliknya penanda hubungan pertentangan

11. Hanya penanda hubungan membetulkan

12. Bahkan penanda hubungan penegas

13. Malah (malahan) penanda hubungan penegas

14. Apalagi penanda hubungan penegas

15. Lagipula penanda hubungan penegas

16. Jangankan penanda hubungan penegas

17. Kecuali penanda hubungan membatasi

18. Kemudian penanda hubungan mengurutkan


19. Lalu penanda hubungan mengurutkan

20. Selanjutnya penanda hubungan mengurutkan

21. Yaitu penanda hubungan menyamakan

22. Yakni penanda hubungan menyamakan

23. Ialah, adalah, dan bahwa penanda hubungan menyamakan

Mengenai konjungtor dan dan atau, orang kadang-kadang memakai kedua-duanya


secara bersamaan. Dalam hal ini cara menulisnya adalah dengan memakai garis miring di
antara kedua konjungtor tersebut: dan/atau.

Contoh: a. Rektor dan/atau pembantu rektor diminta hadir dalam acara tersebut.

b. Kami mengharapkan kehadiran ketua dan/atauwakil ketua kelas dalam rapat OSIS yang
akan diadakan besok.

Di samping makna ‘pemilihan’, konjungtor atau juga mempunyai makna


‘penambahan’. Untuk makna penambahan seperti itu, konjungtor atau pada umumnya
dipakai bila makna kalimatnya berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan kurang baik. Dalam
hal itu partikel pun dapat ditambahkan pada konjungtor atau sehingga menjadi ataupun.

Contoh: a. Mahasiswa yang sakit atau(pun) izin akan diberi kebijakan.

b. Kita tidak diperbolehkan minum atau(pun) makan sambil berdiri.

2. Konjungsi Korelatif

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau
klausa yang memiliki status yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang
dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan. Adapun yang
termasuk konjungsi korelatif yaitu:

1. baik … maupun …

2. tidak hanya …, tetapi juga …

3. bukan hanya …, melainkan juga …

4. demikian … sehingga …

5. sedemikian rupa … sehingga …

6. apa(kah) … atau …

7. entah … entah …
8. jangankan …, … pun …

3. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa)
yang kedudukannya tidak sederajat. Menurut Kamus Linguistik, konjungsi subordinatif
adalah konjungsi yang dipakai untuk mengawali klausa terikat untuk menyambungkannya dengan
klausa utama dalam kalimat bersusun. Artinya, kedudukan klausa yang satu lebih tinggi (sebagai
klausa utama) dan yang kedua sebagai klausa bawahan atau lebih rendah dari yang pertama.
Adapun yang termasuk konjungsi koordinatif yaitu:

1. Konjungsi subordinatif waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, tatkala, ketika, sementara,
begitu, seraya, selagi, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sebelum, sehabis,
selesai, seusai, hingga, sampai.

2. Konjungsi subordinatif syarat:jika, kalau,jikalau, asal(kan),bila, manakala

3. Konjungsi subordinatif pengandaian: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya

4. Konjungsi subordinatif tujuan: agar, supaya, biar

5. Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meski(pun), walau(pun), sekali- pun, sungguhpun,


kendati(pun)

6. Konjungsi subordinatif pembandingan: seakan-akan, seolah-olah, sebagai-mana, seperti, sebagai,


laksana, ibarat, daripada, alih-alih

7. Konjungsi subordinatif sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab

8. Konjungsi subordinatif hasil: sehingga, sampai(-sampai), maka(nya)

9. Konjungsi subordinatif alat atau cara:dengan, tanpa

10. Konjungsi subordinatif komplementasi:bahwa

11. Konjungsi subordinatif atributif: yang

12. Konjungsi subordinatif perbandingan:sama … dengan, lebih … dari(pada)

Seperti halnya dengan kelompok konjungtor koordinatif, dalam kelompok konjungtor


subordinatif adapula anggota yang termasuk dalam kelompok preposisi. Kata seperti,
sebelum, dan, karena dapat diikuti oleh klausa dan dapat pula diikuti oleh kata.

4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan
kalimat yang satu dengan kalimat yang lain yang berada dalam satu paragraf. Oleh karena
itu, konjungtor macam itu selalu memulai suatu kalimat yang baru dan tentu saja huruf
pertamanya ditulis dengan huruf kapital. Adapun yang termasuk konjungsi antarkalimat,
yaitu:

1. Menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, yaitu


konjungsibiarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu,
meskipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu.

2. Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya kemudian, yaitu
konjungsi sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.

3. Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya,
yaitu konjungsitambahan pula, lagi pula, selain itu.

4. Mengacu ke kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi sebaliknya.

5. Menyatakan keadaan yang sebenarnya, yaitu konjungsisesungguhnya, bahwasanya.

6. Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsi malah(an), bahkan.

7. Menyatakan pertentangan dengan keadaaan sebelumnya, yaitu konjungsi (akan) tetapi, namun.

8. Menyatakan keekslusifan dan keinklusifan, yaitu konjungsikecuali itu.

9. Menyatakan konsekuensi, yaitu konjungsi dengan demikian.

10. Menyatakan akibat, yaitu konjungsi oleh karena itu, oleh sebab itu.

11. Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya, yaitu konjungsisebelum itu.

Berdasarkan letaknya, konjungsi dapat dibedakan menjadi dua yaitu (1) konjungsi
intrakalimat, dan (2) konjungsi ekstrakalimat yang terbagi atas konjungsi intratekstual dan
ekstratekstual.

1. Konjungsi Intrakalimat
Konjungsi intrakalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satuan-satuan kata dengan
kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa. Adapun yang termasuk konjungsi intrakalimat,
yaitu agar, andaikata, apabila, jika, jikalau, hingga, sampai, atau, bahwa, baik…maupun, daripada,
demi, sambil, ketika, meski, meskipun, maka, padahal, kalau, seandainya, lalu.

2. Konjungsi Ekstrakalimat
Konjungsi ekstrakalimat terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Konjungsi Intratekstual
Konjungsi intratekstual adalah Konjungsi intratekstual adalah konjungsi yang
menghubungkan kalimat dengan kalimat atau paragraf dengan paragraf. Adapun yang termasuk
konjungsi intratekstual, yaituapalagi, bahwa, bahkan, biarpun demikian, oleh karena itu, sekalipun
demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian.

2. Konjungsi Ekstratekstual

Konjungsi ekstratekstual adalah konjungsi yang menghubungkan dunia di luar bahasa


dengan suatu wacana. Konjungsi ekstratekstual umumnya digunakan di dalam sebuah naskah lama.
Adapun yang termasuk konjungsi ekstratekstual, yaitu adapun, alkisah, arkian, hatta, bermula,
syahdan, begitu, maka, maka itu, mengenai.

B. Aturan Penggunaan Konjungsi

Adapun aturan-aturan penggunaan konjungsi atau kata penghubung, yaitu sebagai berikut:

1. Konjungsi dan

Konjungsi dan untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ digunakan di antara dua buah kata benda, kata
kerja, dan kata sifat yang tidak bertentangan. Kalau kedua kata sifat yang digabungkan dengan kata
penghubung dan itu sifatnya bertentangan, maka tidak mungkin menduduki fungsi predikat, tetapi
dapat menduduki fungsi subjek. Jika yang digabungkan lebih dari dua buah satuan bahasa yang
sederajat, maka kata penghubung dan hanya digunakan di antara dua buah satuan bahasa yang
terakhir.

2. Konjungsi dengan

Konjungsi dengan dengan fungsi untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ dapat digunakan di antara dua
buah kata benda. Dalam hal ini tidak dianjurkan untuk menggunakan kata dengan ini.

3. Konjungsi serta

Konjungsi serta dengan fungsi untuk menyatakan ‘gabungan biasa’ digunakan

di antara dua buah kata benda. Untuk hal ini sebaiknya kata serta diganti dengan katadan.

4. Konjungsi atau

Konjungsi atau dengan fungsi untuk menyatakan ‘memilih’ dapat digunakan

di antara dua buah kata benda atau frase benda, dua buah kata kerja, dua buah kata sifat yang
berlawanan maknanya, kata kerja atau kata sifat dengan bentuk ingkarnya, dua buah klausa dalam
sebuah kalimat majemuk setara. Kalau yang harus dipilih terdiri dari lebih dari dua unsur, maka kata
penghubung atau ditempatkan di antara kedua unsur yang terakhir.
5. Konjungsi tetapi

Konjungsi tetapi dengan fungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan mempertentangkan’ digunakan


di antara dua buah kata sifat yang berkontras di dalam sebuah kalimat, dua buah klausa yang
subjeknya merujuk pada identitas yang sama sedangkan predikatnya adalah dua buah kata sifat yang
berkontras, dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang tidak sama dengan
predikatnya adalah dua buah kata sifat yang berlawanan. Dua buah klausa yang klausa pertama
berisi pernyataan dan klausa kedua berisi pengingkaran dengan kata tidak. Kata
penghubung tetapi jangan digunakan sebagai penghubung antarkalimat.

6. Konjungsi namun

Konjungsi namun dengan fungsi ‘menghubungkan mempertentangkan’ digunakan di antara dua


buah kalimat. Kalimat pertama atau kalimat sebelumnya, berisi pernyataan; dan kalimat kedua berisi
pernyataan yang kontras dengan kalimat pertama. Kata penghubung namunsesungguhnya sama
fungsinya dengantetapi. Namun, kata penghubung tetapihanya digunakan sebagai penghubung
antarklausa, sedangkan kata penghubungnamun digunakan sebagai penghubung antarkalimat. Kata
penghubung namununtuk lebih menegaskan, dapat diikuti katabegitu dan demikian.

7. Konjungsi sedangkan

Konjungsi sedangkan dengan fungsi untuk menggabungkan mempertentang-kan atau


mengontraskan digunakan di antara dua buah klausa.

8. Konjungsi sebaliknya

Konjungsi sebaliknya dengan fungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan mempertentangkan


dengan tegas’ dapat digunakan di antara dua buah klausa atau di antara dua buah kalimat.

9. Konjungsi malah atau malahan

Konjungsi malah atau malahan dengan fungsi untuk ‘menguatkan memper-tentangkan’ digunakan
di antara dua buah klausa yang amanat keduanya bertentangan.

10. Konjungsi bahkan

Konjungsi bahkan dengan fungsi ‘menggabungkan-menguatkan’ dapat digunakan di antara dua buah
kalimat.

11. Konjungsi lagipula

Konjungsi lagipula dengan fungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan menegaskan’ digunakan di


dalam kalimat (klausa) tambahan.

12. Konjungsi apalagi


Konjungsi apalagi dengan fungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan menguatkan’ digunakan pada
awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan. Secara opsional kata penghubung apalagi dapat
diikuti katakalau atau jika, bila digunakan pada kalimat yang tidak bersubjek. Kata penghubunglebih-
lebih pula atau lebih-lebih lagi dengan fungsi untuk menyatakan ‘menguatkan’ dapat digunakan
pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan, sebagai varian dari kata
penghubung apalagi atauapalagi kalau.

13. Konjungsi jangankan

Konjungsi jangankan berfungsi ‘menguatkan mempertentangkan’ digunakan di depan klausa


pertama pada sebuah kalimat majemuk setara, sedangkan pada klausa kedua biasanya disertakan
partikel pun; di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara, sedangkan klausa
keduanya diawali dengan katasedangkan; di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk
setara, sedangkan klausa keduanya diawali dengan kata malahatau malahan.

14. Konjungsi melainkan

Konjungsi melainkan dengan fungsi untuk menyatakan ‘koreksi atau pembetulan’ digunakan di
antara dua buah klausa. Klausa pertama biasanya disertai dengan kata ingkar bukan, yang diletakkan
di muka unsur kalimat yang akan dikoreksi.

15. Konjungsi hanya

Konjungsi hanya digunakan dengan aturan untuk menyatakan ‘menggabung-kan mengecualikan’


digunakan di antara dua buah klausa; untuk menyatakan ‘menggabungkan mengoreksi’ digunakan di
antara dua buah klausa, dimana klausa pertama berisi pertanyaan positif, dan klausa kedua berisi
pertanyaan yang mengurangi kepositifan klausa pertama.

16. Konjungsi kecuali

Konjungsi kecuali dengan fungsi untuk ‘membatasi’ digunakan di depan kata benda atau frase
benda; dan di antara dua buah klausa.

17. Konjungsi lalu

Konjungsi lalu dengan fungsi ‘menggabungkan mengurutkan’ digunakan di antara dua buah klausa
pada kalimat majemuk setara.

18. Konjungsi kemudian

Konjungsi kemudian berfungsi ‘menggabungkan mengurutkan’ digunakan di antara dua buah klausa
pada kalimat majemuk setara sebagai varian dari kata penghubung lalu. Konjungsi lain yang
fungsinya sama dengan kemudian atau laluadalah konjungsi sesudah itu , setelah
itu,dan selanjutnya.

19. Konjungsi yakni


Konjungsi yakni berfungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan menjelaskan’ digunakan di antara
unsur kalimat dengan bagian yang merupakan penjelas unsur kalimat itu.

20. Konjungsi yaitu

Konjungsi yaitu berfungsi untuk menyatakan ‘menggabungkan menjelaskan’ dapat digunakan


sebagai varian kata penghubung yakni.

21. Konjungsi adalah

Konjungsi adalah dengan fungsi ‘menyatakan-menjelaskan’ diantara dua buah

unsur yang sama maknanya, dan di muka suatu perincian. Konjungsi lain yang fungsinya sama
dengan adalah yaitu ialah.

22. Konjungsi bahwa

Kata penghubung bahwa digunakan dengan aturan untuk ‘menggabungkan mengantarkan objek’
digunakan pada klausa yang menjadi anak kalimat objek pada sebuah kalimat, dan untuk
‘menggabungkan mengantarkan subjek’ digunakan di dalam kalimat pasif.

23. Konjungsi jadi

Kata penghubung jadi dengan fungsi untuk ‘menghubungkan menyimpulkan’ digunakan di muka
kalimat akhir dari suatu tuturan atau bagian tuturan.

24. Konjungsi karena

Konjungsi karena dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan alasan’ digunakan di depan
kata, frase, atau klausa yang berfungsi sebagai keterangan di dalam sebuah kalimat majemuk setara.
Karena konjungsi karena merupakan bagian daripada unsur keterangan dalam kalimat, maka
letaknya dapat dipindahkan menurut tempat letaknya unsur kalimat itu.

25. Konjungsi karena itu

Konjungsi karena itu dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan akibat’ digunakan di antara
dua buah kalimat yang menyatakan sebab dan akibat.

26. Konjungsi sebab

Konjungsi sebab dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan alasan’ secara bebas dapat
digunakan sebagai varian konjungsi karena. Namun perlu diperhatikan, sebab yang berupa kata
benda tidak dapat diganti dengan karena.

27. Konjungsi sebab itu

Konjungsi sebab itu dengan fungsi untuk ‘menggabungkan-menyatakan akibat’ secara bebas dapat
digunakan sebagai varian konjungsi karena itu.
28. Konjungsi kalau

Konjungsi kalau dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan syarat’

digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada suatu kalimat majemuk bertingkat.
Karena letak klausa yang menjadi anak kalimat dan klausa yang menjadi induk kalimat dapat
dipertukarkan tempatnya, maka letak konjungsi kalaumungkin pada awal kalimat, mungkin juga di
tengah kalimat.

29. Konjungsi jika

Konjungsi jika dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan syarat’ secara bebas dapat
digunakan sebagai varian dari konjungsi kalau. Secara terbatas dapat juga dipergunakan kata
penghubung jikalau,bila, apabila, dan bilamana, sebagai varian dari kata penghubung kalau dan jika.

30. Konjungsi asal

Konjungsi asal dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan syarat yang harus dipenuhi’ dapat
digunakan di muka klausa yang menjadi anak kalimat pada suatu kalimat majemuk bertingkat.

31. Konjungsi meskipun

Konjungsi meskipun dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan keterangan atau


kesungguhan’ digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada suatu kalimat majemuk
bertingkat. Secara bebas konjungsi meskipun dapat diganti dengan bentuk singkatnya, yaitu meski.
Secara bebas konjungsi walaupun (atauwalau), biarpun (atau biar), sungguhpun,
dan kendatipun (atau kendati) dapat digunakan sebagai varian kata penghubungmeskipun.

32. Konjungsi supaya

Konjungsi supaya dengan fungsi untuk menggabungkan menyatakan ‘tujuan’ digunakan di depan
kata atau frase yang menduduki fungsi keterangan di dalam sebuah kalimat tunggal, dan di depan
klausa yang menjadi anak kalimat pada sebuah kalimat majemuk bertingkat.

33. Konjungsi agar

Konjungsi agar dengan fungsi untuk ‘menggabungkan menyatakan tujuan’ secara bebas dapat
digunakan sebagai varian kata penghubung supaya. Di sini tidak dianjurkan untuk menggunakan kata
penghubung agar dan supaya secara bersamaan.

34. Konjungsi ketika

Konjungsi ketika berfungsi untuk menggabungkan menyatakan ‘kesamaan

waktu’ digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat. Kata
penghubungketika secara bebas dapat diganti dengan kata penghubung tatkala atau sewaktu.

35. Konjungsi sesudah


Konjungsi sesudah dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘waktu lebih

dahulu’ digunakan di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat.
Konjungsi sesudahsecara bebas dapat diganti dengan konjungsi setelah.

36. Konjungsi sebelum

Konjungsi sebelum berfungsi menggabungkan menyatakan ‘waktu kemudian’ digunakan di depan


klausa yang menjadi anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat.

37. Konjungsi sejak

Konjungsi sejak dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘awal waktu atau awal tempat’
digunakan di depan kata benda atau frase benda yang menyatakan waktu, di depan kata benda atau
frase benda yang menyatakan tempat, di depan klausa yang menjadi anak kalimat pada kalimat
majemuk bertingkat. Kata penghubung sejak secara terbatas dapat diganti dengan kata
penghubung semenjakatau sedari.

38. Konjungsi untuk

Konjungsi untuk dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘sasaran’ digunakan di depan klausa
yang menjadi anak kalimat pada sebuah kalimat majemuk bertingkat. Kata penghubung untuk secara
terbatas dapat diganti dengan kata penghubung guna. Kata penghubung untukmemiliki fungsi yang
sama dengan kata penghubung supaya atau agar. Bedanya kata penghubung untuk lazim diikuti kata
kerja atau frase kerja, sedangkan kata penghubung supaya atau agar lazim diikuti kata benda atau
frase benda.

39. Konjungsi yang

Konjungsi yang dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘ketentuan atau

penjelasan’ digunakan di antara kata benda atau frase benda dengan kata sifat atau frase sifat, dan
kata kerja atau frase kerja. Bahwa konjungsi yang itu berfungsi menggabungkan menyatakan
‘ketentuan’ dapat kita lihat dari perbedaan makna antara bentuk rumah baru bermakna ‘umum’,
sedangkan rumah yang baru bermakna ‘tertentu’. Konjungsi yang dapat digunakan secara luas untuk
lebih memberi ketentuan atau penjelasan pada sebuah kata benda atau frase benda. Secara terbatas
dalam pertuturan sekarang ada juga digunakan bentuk atau konstruksi: kata benda + yang + kata
benda.

40. Konjungsi sampai

Konjungsi sampai dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘akibat’ digunakan di depan klausa
yang menjadi anak kalimat pada kalimat majemuk bertingkat. Secara bebas konjungsi sampaidapat
diganti fungsinya dengan kata penghubung hingga atau sehingga.

41. Konjungsi sambil


Konjungsi sambil dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘keadaan’ digunakan di depan unsur
kalimat yang berfungsi keterangan. Secara terbatas konjungsi sambil dapat diganti kata seraya.

42. Konjungsi seperti

Konjungsi seperti dengan fungsi menggabungkan menyatakan ‘perbandingan’ digunakan di antara


dua buah klausa dalam kalimat majemuk setara. Konjungsi seperti secara agak terbatas dapat diganti
dengan konjungsi laksana,seumpama, bagai, atau sebagai.

43. Konjungsi tempat

Konjungsi tempat digunakan untuk menghubungkan menyatakan ‘tempat’ pada kalimat majemuk
sematan.

C. Contoh-contoh penggunaan konjungsi

Anda mungkin juga menyukai