0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis konjungsi berdasarkan fungsinya, yang dapat dibedakan menjadi konjungsi aditif, pertentangan, disjungtif, waktu, final, kausal, konsekutif, kondisional, tak bersyarat, perbandingan, korelatif, penegas, penjelas, konsesif, urutan, pembatasan, penanda dan situasi. Dokumen juga menjelaskan pasangan konjungsi korelatif sepert
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis konjungsi berdasarkan fungsinya, yang dapat dibedakan menjadi konjungsi aditif, pertentangan, disjungtif, waktu, final, kausal, konsekutif, kondisional, tak bersyarat, perbandingan, korelatif, penegas, penjelas, konsesif, urutan, pembatasan, penanda dan situasi. Dokumen juga menjelaskan pasangan konjungsi korelatif sepert
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis konjungsi berdasarkan fungsinya, yang dapat dibedakan menjadi konjungsi aditif, pertentangan, disjungtif, waktu, final, kausal, konsekutif, kondisional, tak bersyarat, perbandingan, korelatif, penegas, penjelas, konsesif, urutan, pembatasan, penanda dan situasi. Dokumen juga menjelaskan pasangan konjungsi korelatif sepert
Yang dimaksud konjungsi antar klausa atau konjungsi intra kalimat adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak dalam satu kalimat. Biasanya konjungsi antar klausa ada di tengah-tengah kalimat. Secara umum ada 2 jenis konjungsi antar klausa yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Konjungsi Koordinatif Pengertian konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya sederajat atau setara. Yang termasuk konjungsi koordinatif :
• penghubung penambahan = dan, serta
• penghubung pemilihan = atau • penghubung perlawanan = tetapi, melainkan • penghubung pertetangkan = padahal, sedangkan, meski Konjungsi Subordinatif Pengertian konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat (klausa) yang kedudukannya tidak sederajat.
Yang termasuk konjungsi subordinatif :
• penghubung atributif = yang
• penghubung tujuan = agar, supaya, biar • penghubung syarat = jika, bila, kalau, asalkan, bilamana, manakala • penghubung waktu = sejak, sewaktu, selama, begitu, sambil, sehabis, setelah, sebelum, sedari, tatkala • penghubung permisalan = andaikan, umpamanya, seandainya • penghubung konsesif = biarpun, walaupun, sekalipun • penghubung penyebab = karena, sebab • penghubung akibat = sehingga, makanya • penghubung cara = dengan, tanpa • penghubung perbandingan = sebagaimana, laksana, ibarat, seolah-olah • penghubung penjelasan = bahwa 2. Konjungsi Antar Kalimat Yang dimaksud konjungsi antar kalimat adalah kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Ada banyak fungsi konjungsi antar kalimat, antara lain sebagai pernyataan kelanjutan, keadaan, pertentangan, konsekuensi dan sebagainya.
Yang termasuk konjungsi antar kalimat antara lain :
• menyatakan konsekuensi = dengan demikian, akibatnya
• menyatakan kebalikan = sebaliknya • menyatakan kelanjutan = sesudah itu, kemudian, selanjutnya • menyatakan pendahulu = sebelum itu, sebelumnya • menyatakan penguatan = malahan, tak hanya itu, bahkan • menyatakan keadaan = sesungguhnya, bahwasanya • menyatakan pertentangan = akan tetapi, sayangnya, namun • menyatakan penambahan = selain itu, lagi pula • menyatakan kesediaan = biarpun begitu, meskipun demikian, walau begitu
Jenis-Jenis Konjungsi Berdasarkan Fungsinya
1. Konjungsi aditif, yang berfungsi menggabungkan dua kata, frasa, klausa atau kalimat dalam kedudukan yang sederajat. Misalnya : dan, lagi, lagi pula, serta.
2. Konjungsi pertentangan, yang berfungsi menghubungkan dua bagian
kalimat yang sederajat dengan mempertentangkan kedua bagian tersebut. Misalnya : tetapi, melainkan, sebaliknya, sedangkan, namun.
3. Konjungsi disjungtif, yang berfungsi menghubungkan dua unsur yang
sederajat dengan memilih salah satu dari dua hal atau lebih. Misalnya : atau, maupun, entah. 4. Konjungsi waktu, yang berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa baik yang sederajat atau tidak sederajat. Misalnya : apabila, bila, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sejak, selama, sementara, setelah, sesudah. 5. Konjungsi final, yang berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau tindakan. Misalnya : supaya, guna, untuk, agar.
6. Konjungsi kausal, yang berfungsi menjelaskan penyebab suatu peristiwa
atau kejadian tertentu. Misalnya : sebab, sebab itu, karena, karena itu.
7. Konjungsi konsekutif, yang berfungsi menjelaskan akibat suatu
peristiwa atau kejadian tertentu. Misalnya : sehingga, sampai, akibatnya.
8. Konjungsi kondisional, yang berfungsi menjelaskan syarat-syarat pada
suatu hal yang dapat terjadi. Misalnya : jika, bila, jikalau, apabila, asalkan, kalau, bilamana.
9. Konjungsi tak bersyarat, berfungsi menjelaskan bahwa suatu hal dapat
terjadi tanpa perlu ada syarat-syarat yang dipenuhi. Misalnya : walaupun, meskipun, biarpun.
10. Konjungsi perbandingan, yang berfungsi membandingkan dua hal
tertentu. Misalnya : sebagaimana, seperti, bagai, bagaikan, seakan-akan, ibarat, daripada.
11. Konjungsi korelatif, yang berfungsi menghubungkan dua bagian
kalimat yang mempunyai hubungan sedemikian rupa sehingga saling mempengaruhi. Misalnya : semakin, kian, bertambah, sedemikian rupa, sehingga.
12. Konjungsi penegas, yang berfungsi menegaskan atau meringkas suatu
bagian kalimat yang telah disebut sebelumnya. Misalnya : bahkan, apalagi, yaitu, umpama, misalnya.
13. Konjungsi penjelas, yang berfungsi menghubungkan bagian kalimat
terdahulu dengan perinciannya. Misalnya : bahwa. 14. Konjungsi konsesif, yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal serta menolak hal yang lain. Misalnya : meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun. 15. Konjungsi urutan, yang berfungsi untuk menyatakan urutan sesuatu hal dalam kalimat. Misalnya : mula-mula, lalu, kemudian.
16. Konjungsi pembatasan, yang berfungsi menyatakan pembatasan
terhadap sesuatu hal atau dalam batas-batas mana perbuatan dapat dikerjakan. Misalnya : kecuali, selain, asal.
17. Konjungsi penanda, yang berfungsi untuk menyatakan penandaan
terhadap sesuatu hal. Misalnya : umpama, contoh, terutama, misalnya, antara lain.
18. Konjungsi situasi, yang berfungsi menjelaskan suatu perbuatan terjadi
atau berlangsung dalam keadaan tertentu. Misalnya : sedang, sedangkan, padahal, sambil.
Pasangan Konjungsi Korelatif
1. Baik … maupun …. 2. Antara … dan …. 3. Tidak (KK/KS), tetapi …. 4. Bukan (KB), melainkan …. 5. Entah … entah …. 6. Jangankan … pun …. 7. Lebih … daripada …. 8. Sedemikian … sehingga …..