Anda di halaman 1dari 20

KALIMAT EFEKTIF

KELOMPOK 3 :
1. Frisca Dewi Islami (2002070054)

2. Meita Catur Kurnia Putri (2002070064)


PEMBAHASAN
▸ Pengertian Kalimat
▸ Inti Kalimat
▸ Jenis Konjungsi
▸ Jenis Kalimat
▸ Pemilihan Kata
▸ Perangkaian Kalimat
▸ Penataan Kalimat Dalam Paragraf

2
PENGERTIAN KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat mengandung satu kesatuan pikiran yang
lengkap. Bila diucapkan, kalimat selalu diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Dan bila
ditulis, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda tanya ,atau
tanda seru. Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Dalam berkomunikasi dan menyusun karya ilmiah,
hendaknya kita menggunakan Bahasa yang baik yang tersusun dalam rangkaian kalimat
yang efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun
tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata
lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau
pembacanya seperti apa yang dimaksud dengan penulis.

3
INTI KALIMAT
Inti kalimat adalah kepingan dari elemen yang utama dan penting dalam
sebuah kalimat yang terdiri atas: Subjek (elemen penting), Predikat (elemen
penting), Objek (elemen tambahan) dan Pelengkap (elemen tambahan).
Syarat-syarat inti kalimat: a) Terdiri dari tiga suku kata
b) Berpola S-P-0
c) Intonasi netral
Agar lebih jelas dan paham simak contoh di bawah :
Adik saya yang paling bungsu sedang mempelajari bahasa
Mandarin.
Inti kalimat : Adik mempelajari bahasa Mandarin.
JENIS KONJUNGSI

Konjungsi (kata penghubung)


adalah kata tugas yang fungsinya
menghubungkan antarklausa,
antarkalimat, dan antarparagraf.

JENIS-JENIS KONJUNGSI SECARA UMUM :
1. Konjungsi intrakalimat adalah kata yang
menyambungkan klausa dengan klausa, frasa
dengan frasa dan satuan kata dengan kata.
Konjungsi intrakalimat terbagi menjadi dua yaitu
konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.
Kata penghubung antarklausa
a. Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi
biasanya terletak di tengah-
yang menghubungkan dua klausa atau lebih
tengah kalimat, kata penghubung yang memilki kedudukan sederajat/setara.
antarkalimat di awal kalimat Diantaranya yaitu : padahal, lalu, kemudian,
(setelah tanda titik, tanda tanya, sedangkan, melainkan, atau, dan, tetapi.
dan tanda seru), adapun kata Contoh konjungsi koordinatif:
penghubung antar paragraf  Aldi sibuk bermain game, padahal ia harus
letaknya di awal paragraf.
mengerjakan PR.

5
Lanjutan...

b. Konjungsi subordinatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih
yang tidak sama derajatnya. Beberapa contoh konjungsi subordinatif antara lain agar, untuk,
supaya, sebab, karena, seperti, seakan-akan, jika, sejak, ketika, andaikan, walaupun, bahwa,
Contoh konjungsi subordinatif:
• Ayah pulang ketika adik sedang sekolah.
c. Konjungsi Korelatif merupakan konjungsi yang menghubungkan dua kata yang setara, baik
kata, frasa, klausa, ataupun kalimat. Ciri yang mudah ditemukan adalah kata penghubung:
demikian-sehingga, baik-maupun, tidak hanya-tetapi juga, tidak hanya-bahkan, bukannya-
melainkan, jangankan-melainkan, Contoh konjungsi korelatif:
• Jangankan bukit, gunung pun sanggup aku daki.
• Bukan hanya Zahra yang bisa bernyanyi, melainkan Dodit juga bisa!
6
Lanjutan...

2. Konjungsi antar kalimat adalah jenis konjungsi yang menghubungkan kalimat satu dengan
kalimat lainnya. Biasanya konjungsi ini dipakai untuk menunjukan adanya perbedaan arti atau
perbedaan makna.
Contoh kalimat menggunakan konjungsi antar kalimat: 
 Jangan memiliki mental meminta-minta. Sebaliknya, kita harus memiliki mental memberi.

3. Konjungsi antarparagraf merupakan konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua paragraf


sehingga menjadi suatu paragraf yang koheren dan sistematis. Kata hubung yang kerap
digunakan di antaranya: Terlebih lagi, Disamping, Oleh karena itu, Berdasarkan, Jadi.

Contoh konjungsi antarparagraf:

• Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat
segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Rindu yang terjepit susah untuk
dievakuasi.
JENIS KONJUNGSI BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Konjungsi aditif adalah konjungsi yang berfungsi menggabungkan kata dengan kata, frasa,
klausa, atau kalimat yang kedudukannya sederajat. Contoh; dan, lagi pula, serta.
Contoh kalimat: - Ibu dan Ayah sedang pergi ke luar kota untuk kebutuhan pekerjaan.
2. Konjungsi disjungtif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur sederajat dengan
tujuan memilih salah satu dari dua hal atau lebih. Contoh : maupun, baik…baik…, atau…
atau.
Contoh kalimat: - Jamu ini bermanfaat baik untuk pria maupun wanita.
3. Konjungsi pertentangan berfungsi sebagai kata penghubung antar dua kalimat sederajat
yang saling bertentangan. Contoh; sebaliknya, padahal, melainkan, akan tetapi, sedangkan,
namun.
Contoh kalimat: - Andika anak yang pandai, namun kakaknya bodoh.
4. Konjungsi final berfungsi menjelaskan maksud dan tujuan suatu peristiwa atau tindakan.
Contoh: untuk, supaya, agar, guna.
Contoh kalimat: - Amara membeli tas baru untuk menghadiri pernikahan sepupunya.
Lanjutan…
5. Konjungsi waktu adalah konjungsi yang berfungsi menjelaskan hubungan waktu antara dua
hal atau peristiwa. Contoh; apabila, bila, hingga, ketika, sebelum, sampai, selama, sementara.
Contoh kalimat: - Apabila hari sudah malam, Ani bergegas harus pulang.
6. Konjungsi perbandingan merupakan konjungsi yang berfungsi membandingkan dua hal
tertentu. Contoh; sebagai, seakan-akan, umpama, sebagaimana, ibarat, bak, bagaikan.
Contoh kalimat: - Sebagai anak laki-laki, dia memiliki jiwa tanggung jawab yang tinggi.
7. Konjungsi konsekutif berfungsi menjelaskan akibat dari terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian tertentu. Contoh; sehingga, sampai, akibatnya.
Contoh kalimat: - Tika jarang gosok gigi, akibatnya giginya sakit.
8. Konjungsi syarat berfungsi menghubungkan dua unsur yang mempunyai hubungan syarat di
dalamnya. Contoh; jika, apabila, jikalau, bilamana, asalkan.
Contoh kalimat: - Kalau saja hari itu aku tidak sakit, aku pasti bisa mengikuti OSN .
9. Konjungsi tak bersyarat berfungsi menjelaskan jika terjadinya suatu hal tidak membutuhkan
syarat tertentu. Contoh; walaupun, biarpun, sekalipun, kendatipun, meskipun.
Contoh kalimat: - Lia tetap pergi sekolah sekalipun cuaca sedang hujan deras.
Lanjutan...

10. Konjungsi penegas merupakan konjungsi yang fungsinya menegaskan atau meringkas
suatu bagian kalimat yang sebelumnya telah disebut. Contoh; bahkan, yaitu, umpama,
misalnya.
Contoh kalimat: - Ibu sangat menyukai tanaman hias, misalnya anturium. 
11. Konjungsi pembenaran berfungsi untuk menghubungkan dua hal dengan cara
membenarkan suatu hal pada induk kalimat. Di sisi lain, konjungsi ini juga menolak hal yang
lainnya pada anak kalimat. Contoh; walaupun, biar biarpun, sungguhpun, kendatipun,
meskipun.
Contoh kalimat: - Ibu tetap pergi ke pasar kendatipun badannya masih kurang sehat.
12. Konjungsi penjelas berfungsi menghubungkan bagian kalimat terdahulu dengan
perinciannya. Kata yang termasuk konjungsi penjelas adalah kata bahwa.
Contoh kalimat: - Ara menjelaskan bahwa dia tidak bersalah karena saat itu dia ada di rumah.  
13. Konjungsi korelatif merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menghubungkan dua
kalimat yang berkaitan sehingga saling mempengaruhi.
Contoh; semakin…semakin..., bertambah…bertambah…, tidak hanya…tetapi juga…,
Contoh kalimat: - Kakaknya tidak hanya Mahasiswa tetapi juga seorang Wiraswasta.
Lanjutan...
14. Konjungsi kausalitas berfungsi menjelaskan penyebab suatu peristiwa atau kejadian tertentu.
Contoh; sebab, karena, sebab itu, karena itu.
Contoh kalimat: - Ina tidak masuk sekolah karena sakit.
15. Konjungsi urutan berfungsi menyatakan urutan suatu hal dalam kalimat. Contoh; lalu,
kemudian.
Contoh kalimat: - Panaskan dulu minyaknya, setelah panas baru kemudian masukan bumbu-
bumbunya.
16. Konjungsi penanda merupakan konjungsi yang berfungsi menunjukkan penandaan pada
suatu hal. Contoh; misalnya, contoh, umpama, terutama, antara lain.
Contoh kalimat: - Di kelas X sangat populer dengan para muridnya yang pandai, terutama Andi.
17. Konjungsi pembatasan berfungsi menyatakan pembatasan terhadap suatu hal. Contoh;
kecuali, asal, selain.
Contoh kalimat: - Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga dipenuhi.
18. Konjungsi situasi berfungsi menjelaskan suatu perbuatan yang terjadi dalam waktu tertentu.
Contoh; sedang, sedangkan, sambil, padahal.
Contoh kalimat: - Cilla tetap ke rumah nenek padahal kakinya masih sakit. 
JENIS KALIMAT
Berdasarkan jumlah klausa :
1. Kalimat Tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas.
Contoh: Dia datang dari Jakarta.
(S)     (P) (Ket)
2. Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya
satu klausa terikat. Klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun (bertingkat) ini tidak
setara, ada klausa utama (Klut) dan klausa subordinat (Klsub). Untuk menggabungkan klausa-
klausa yang tidak setara itu, digunakan konjungsi subordinatif seperti; ketika, meskipun, atau
karena.
Contoh: (Klut)      (Klsub)
Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.
3. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa bebas. kalimat
majemuk dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, seperti; dan, atau, tetapi, lalu.
Contoh:
( Kl bebas) ( Kl bebas)              ( Kl bebas)
Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.
Lanjutan...
Berdasarkan fungsi subjeknya
1. Kalimat aktif adalah suatu kalimat yang subjeknya (S) melakukan tindakan yang
diungkapkan dalam predikat (P) terhadap objeknya (O).
Contoh: Ibu   menyiram bunga di taman.
  S              P                    K
Kalimat aktif juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan objeknya.
a. Kalimat Aktif Transitif adalah kalimat yang predikat atau verbanya selalu membutuhkan
objek untuk dikenai tindakan.
Contoh kalimat: Joni memukul anjing itu hingga kesakitan.
     S          P             O          K
b. Kalimat Aktif Intransitif kalimat yang predikat atau verbanya tidak memerlukan
objek.
Contoh kalimat: Ayahku  bekerja  di perusahaan nasional.
    S      P                      K13
Lanjutan...
c. Kalimat Aktif Ekatransitif adalah kalimat aktif yang hanya memiliki 3 unsur kalimat yaitu,
Subjek (S), Predikat (P), dan Objek (O).
Contoh: Aku  membeli   sebuah buku.
S            P               O
d. Kalimat Aktif Dwitransitif adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu
Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), da Pelengkap (pel.)
Contoh: Aku  melihat  gadis  yang berambut pirang itu
  S         P        O               pel.
2. Kalimat Pasif merupakan kalimat yang terdapat subjek yang melakukan pekerjaan
dengan ciri-ciri utama menggunakan imbuhan di-, ke-an, dan ter- dalam kata kerja yang
disematkan dalam kalimat pasif. 

14
Lanjutan...
Kalimat pasif ini juga dapat dibedakan berdasarkan subjek yang digunakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Kalimat Pasif Transitif
Kalimat pasif transitif merupakan kalimat pasif yang dilengkapi dengan objek kalimat, baik objek
tersebut dilengkapi dengan keterangan/pelengkap ataupun tidak.
Contoh kalimat: Nasi dimasak ibu
O    P         S
b) Kalimat pasif intransitif adalah  kalimat pasif yang tidak memiliki objek.
Contoh kalimat: Sayur dijual di pasar pagi. 
S  P    K
Berdasarkan Pengucapannya
1. Kalimat Langsung : kalimat yang digunakan untuk mengutip ucapan seseorang tanpa merubah
sedikitpun apa yang diutarakan oleh orang itu.
Contoh kalimat: - Dilan mengatakan, “Aku akan pergi ke Bandung besok”
2. Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang digunakan untuk menceritakan kembali pokok ucapan
seseorang tanpa perlu mengutipnya sama persis seperti ucapan aslinya.
Contoh kalimat: -Paman berkata kepadaku bahwa aku harus rajin belajar.
PEMILIHAN KATA
Pemilihan kata atau diksi berarti pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam
penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan). Pemilihan kata dilakukan apabila tersedia
sejumlah kata yang artinya hampir sama atau kemiripan. Pemlihan kata
dilakukan bukanlah sekadar memilih kata mana yang tepat, tetapi juga kata
mana yang cocok. pilihan kata yang tepat akan menciptakan sebuah
kebenaran dalam menyusun suatu tuturan atau tulisan untuk tercapainya
sebuah ide atau gagasan yang tepat pula. Suatu pilihan kata dinyatakan tepat
apabila kata itu mengungkapkan maksud penulis dengan secermat-cermatnya.

16
PERANGKAIAN KALIMAT
Seorang penulis harus dapat
merangkai kalimat secara bervariasi
Kalimat diatas dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
agar tulisan yang dihasilkan tidak
A. sesuai dengan etika berdagang
monoton dibaca.
B. dengan alasan apa pun
C. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil.
Variasi kalimat yang mungkin :
Contoh : Sesuai dengan etika
a. Dengan alasan apa pun, pemodal besar tidak boleh
berdagang, dengan alasan apa
menggusur pedagang kecil sesuai dengan etika berdagang.
punpemodal besar tidak boleh
b. Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil,
menggusur pedagang kecil.
sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apapun.
PENATAAN KALIMAT DALAM PARAGRAF

kalimat yang dirangkai menjadi suatu paragraf harus memiliki tatanan ide yang apik atau
bagus. Untuk itu, ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menuangkan gagasan dalam
kalimat, Yaitu :
1. Fokus dan latar belakang : Sebuah gagasan yang dimaksudkan sebagai fokus
diungkapkan dalam klausa induk. Gagasan lain yang merupakan latar belakang diungkapkan
dalam klausa anak.
Contoh : Ketika saya pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya,Bimoli, sedang
dikebun, saya berteriak memanggilnya. Ia tidak menjawab.
Dari kakimat diatas, Ketika saya pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya,
Bimoli, sedang dikebun adalah latar belakang, sedangkan saya berteriak memanggilnya
adalah fokus.
18
Lanjutan...

2. Informasi : Dalam hal penataan kalimat, ada dua jenis informasi yaitu informasi lama dan
informasi baru(ib). Informasi lama adalah gagasan yang menurut penulis sudah diketahui
pembaca. Informasi baru adalah gagasan yang menurut penulis belum diketahu pembaca.
Sebelum menyampaikan IB penulis harus terlebih dahulu memaparkan IL.
Contoh : (a) Rumah ayah ada empat kamar tidurnya dan dua kamar tamunya (b) Di depan
rumah ada sebuah kebun yang luas (c) Di kebun itu ayah menanam banyak bunga.
Penataan IL dan IB dari paragraf diatas yaitu :
(a) Rumah... (b) rumah... kebun (c) Kebun... bunga
IL IL IB IL IB
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai