Oleh:
Cynthia Puspita Sari15120180
Dora Novia Adfar 17120176
Pengertian kalimat
Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Selain itu kalimat
merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.)
untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif,
tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!)
untuk menyatakan kalimat perintah.
Unsur-unsur kalimat
1. subjek (s)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di
samping unsur predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan.
• Subjek disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu
kalimat.
• Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
contoh:
Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
2. predikat (p)
Predikat secara khusus menjelaskan atau
menggambarkan sebuah keterangan subjek. Fungsi
predikat bisa dicari dengan menanyakan mengapa.
Predikat bisa berupa sifat, situasi, status, ciri atau
jati diri subjek.
contoh:
Diana menyanyi dengan merdu.
3. objek (o)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada
apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya mempunyai
tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya
untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek
bisa berubah menjadi subjek akibat pemasifan
kalimat.
4. pelengkap
Pelengkap mempunyai fungsi untuk melengkapi
predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi
yang satu ini tidak mempunyai fungsi khusus pada
saat pemasifan kalimat.
5. keterangan (k)
Keterangan dipakai sebagi unsur peluasan kalimat
yang menjelaskan lebih terperinci apa yang dimaksud
oleh kalimat. Keterangan bisa ditandai dengan
kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat.
Keterangan mempunyai beberapa jenis seperti keterangan
waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan
tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda),
keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata
benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan
similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan
silih berganti) dan lainnya.
pola kalimat
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + K.Bil : Harga buku itu seribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya
pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Ayu peneliti.
jenis-jenis kalimat
1. kalimat tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
contoh: Tesa pergi.
2. kalimat majemuk
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang didalamnya
terdapat dua kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan
hubungan antara kalimat dasar tersebut, kalimat
majemuk dapat dikelompokkan menjadi kalimat
majemuk setara, kalimat majemuk campuran, dan
kalimat majemuk bertingkat.
kalimat majemuk setara
Struktur pada kalimat majemuk setara terdapat sekurang-kurangnya dua
kalimat dasar dan masing-masing bisa berdiri sendiri sebagai kalimat
tunggal. Kalimat majemuk setara terjadi karena dalam satu kalimat terdapat
dua kalimat tunggal.
Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata serta
atau dan. Jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu setara, maka hasilnya
akan membentuk kalimat majemuk setara.
contoh: Kami membaca dan mereka menulis
b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh
frase atau kata tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan
hasilnya disebut sebagai kalimat majemuk setara pertentangan.
contoh: Jerman dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia
tergolong negara berkembang.
c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh
kata lalu dan kemudian jika kejadian atau peristiwa yang dikemukakannya
berurutan.
contoh: Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala Sekolah
menyampaikan pidato singkatnya.
Kata penghubung yang dipakai adalah sejak, semenjak, ketika, sebelum, hingga, sesudah,
sementara, tatkala, seraya, selagi, selama, sambil, serta, sesuai, setelah, jika, sampai, hingga.
contoh: Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana.
b.hubungan syarat
topik
Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai
kalimat penjelas.
Pola pengembangan paragraf
1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan
cerita yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam
cerita yang mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling
tinggi.
contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya,
akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau
Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan darah yang mengucur.
Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri
tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu.
Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas dengan
bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit
sejadi-jadinya.
b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan
cerita yang paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan
yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga diartikan
sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi
kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik terendah.
contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia
sudah memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang
bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah seorang
anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya
begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu telah mengalami
tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi
seperti ini.”
2. sudut pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan pada persepsi berkaitan
dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
contoh: “Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini.
Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku
membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di
kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku pertama
kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat.
Karena aku tak ingat bagaimana aku dilahirkan dan
bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
3. Perbandingan dan pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang
dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan
lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.
contoh:
Pemerintah telah menyediakan gas elpiji 3kg dan 12 kg.
Sama halnya dengan minyak tanah, gas elpigi juga dapat
digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga yang
murah. Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan
keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi karena produksi
minyak tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu,
penggunaan gas elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
4. analog
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang
dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan.
contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi.
Semakin berisi maka ia akan semakin merunduk. Begitulah
seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti dengan
kerendahan hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas
kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang sebenarnya pada
hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak
orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika
kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
5. contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang
ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
contoh:
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga
konban banjir di pinggiran kali Code membutuhkan bahan
makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung
mereka makan dengan umbi-umbian dan ikan hasil
tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang
mereka pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang
menderita penyaki kulit karena tidak pernah mencuci dan
mengganti pakaian.
6. pola klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
a. pola sebab–akibat
contoh :
Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan bapak-bapak
saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini. Tak heran
harga batu akik untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu akik
mendapatkan untung yang tinggi.
b. akibat-sebab
contoh :
Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal
ini dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat
ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan orang tua saja,
bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.
7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum
berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
a. Umum-Khusus
contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis
agenda pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang
paling mendesak untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke
agenda yang tersulit. Konsisiten terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda
yang sudah terencana dapat dilakukan dengan baik.
b. Khusus-Umum
contoh :
Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya yang
mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandarin di
tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara
ikan hias sungguh merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan
ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu
kesatuan yang utuh.
9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur,
visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun,
yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan
tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan
kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang
mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-
lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan
bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini
dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang
mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
Kohesi dan koherensi
Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan unsur
bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk, artinya
unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu
wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
contoh:
Listrik mempunyai banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik dari PLN.
Baru-baru ini tarif pemakaian listrik naik 25%, sehingga banyak masyarakat yang
mengeluh. Akibatnya, banyak pelanggan listrik yang melakukan penghematan.
Jumlah peralatan yang menggunakan listrik sekarang meningkat. Alat yang
banyak menggunakan listrik adalah AC atau alat penyejuk udara. Di kantor-kantor
sekarang penggunaan alat penyejuk udara itu sudah biasa saja, bukan barang
mewah.
Contoh wacana di atas dikatakan kohesif, karena menggunakan alat kohesi
pengulangan, misalnya listrik yang diulang beberapa kali. Namun, paragraf
tersebut tidak padu karena bagian-bagian paragraf itu tidak mempunyai kepaduan
secara maknawi.
Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki
kesatuan makna yang utuh.
contoh:
Pak Gani memilih bertanam singkong di ladangnya. Ladang
Pak Gani cukup luas. Pak Gani bertanam singkong, karena
menurutnya nilai jual tanaman singkong cukup tinggi. Daun
singkong dapat dijual untuk dimasak sebagai sayur. Di
samping itu, umbinya merupakan salah satu bahan makanan
penghasil karbohidrat.