Anda di halaman 1dari 34

KALIMAT

Oleh:
Cynthia Puspita Sari15120180
Dora Novia Adfar 17120176
Pengertian kalimat
Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap. Selain itu kalimat
merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan
pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun,
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi
akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.)
untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif,
tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!)
untuk menyatakan kalimat perintah.
Unsur-unsur kalimat
1. subjek (s)
Subjek adalah unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di
samping unsur predikat. Fungsinya untuk menandai apa yang dinyatakan.
• Subjek disebut juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu
kalimat.
• Umumnya berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.

• Merupakan jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.

contoh:
Siwon adalah seorang aktor dan penyanyi.
2. predikat (p)
Predikat secara khusus menjelaskan atau
menggambarkan sebuah keterangan subjek. Fungsi
predikat bisa dicari dengan menanyakan mengapa.
Predikat bisa berupa sifat, situasi, status, ciri atau
jati diri subjek.
contoh:
Diana menyanyi dengan merdu.
3. objek (o)
Objek menunjuk kepada tujuan kalimat atau kepada
apa kalimat itu ditujukan. Objek hanya mempunyai
tempat dibelakang predikat. Atau lebih jelasnya
untuk melengkapi fungsi predikat. Fungsi objek
bisa berubah menjadi subjek akibat pemasifan
kalimat.
4. pelengkap
Pelengkap mempunyai fungsi untuk melengkapi
predikat. Sama halnya dengan objek, tetapi fungsi
yang satu ini tidak mempunyai fungsi khusus pada
saat pemasifan kalimat.
5. keterangan (k)
Keterangan dipakai sebagi unsur peluasan kalimat
yang menjelaskan lebih terperinci apa yang dimaksud
oleh kalimat. Keterangan bisa ditandai dengan
kemampuannya untuk berpindah-pindah tempat.
Keterangan mempunyai beberapa jenis seperti keterangan
waktu, keterangan cara, keterangan penyebab, keterangan
tujuan, keterangan aposisi (penjelasan kata benda),
keterangan tambahan, keterangan pewatas (pembatas kata
benda), keterangan penyerta, keterangan alat, keterangan
similatif (kesetaraan), keterangan kesalingan (perbuatan
silih berganti) dan lainnya.
pola kalimat
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + K.Bil : Harga buku itu seribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya
pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Ayu peneliti.
jenis-jenis kalimat
1. kalimat tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
contoh: Tesa pergi.
2. kalimat majemuk
Kalimat majemuk merupakan kalimat yang didalamnya
terdapat dua kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan
hubungan antara kalimat dasar tersebut, kalimat
majemuk dapat dikelompokkan menjadi kalimat
majemuk setara, kalimat majemuk campuran, dan
kalimat majemuk bertingkat.
 kalimat majemuk setara
Struktur pada kalimat majemuk setara terdapat sekurang-kurangnya dua
kalimat dasar dan masing-masing bisa berdiri sendiri sebagai kalimat
tunggal. Kalimat majemuk setara terjadi karena dalam satu kalimat terdapat
dua kalimat tunggal.
Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata serta
atau dan. Jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu setara, maka hasilnya
akan membentuk kalimat majemuk setara.
contoh: Kami membaca dan mereka menulis
b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh
frase atau kata tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan
hasilnya disebut sebagai kalimat majemuk setara pertentangan.
contoh: Jerman dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia
tergolong negara berkembang.
c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh
kata lalu dan kemudian jika kejadian atau peristiwa yang dikemukakannya
berurutan.
contoh: Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala Sekolah
menyampaikan pidato singkatnya.

 kalimat majemuk bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat mengandung satu kalimat tunggal yang merupakan inti atau
induk kalimat dan diantara kalimat dasar berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat
utama.
Misalnya subjek, objek, keterangan. Hubungan antara dua unsur kalimat atau lebih dalam
kalimat majemuk bertingkat.
Menggunakan konjungsi yang berbeda dengan kalimat majemuk setara. Berikut adalah
beberapa konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat :
a.hubungan waktu

Kata penghubung yang dipakai adalah sejak, semenjak, ketika, sebelum, hingga, sesudah,
sementara, tatkala, seraya, selagi, selama, sambil, serta, sesuai, setelah, jika, sampai, hingga.
contoh: Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana.
b.hubungan syarat

Kata penghubung yang dipakai adalah jika, andaikata, seandainya, bilamana.


contoh: Pembangunan balai desa ini akan berjalan lancar jika seluruh masyarakat mau
berpartisipasi.
c. hubungan tujuan
Kata penghubung yang dipakai adalah agar, biar, dan supaya.
contoh: Shafira mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat
mengumpulkannya.
d. hubungan perbandingan
Kata hubung yang dapat dipakai adalah seperti, bagaikan, ibarat, laksana, alih-alih.
contoh: Ibu Ayu menyayangi keponakannya seperti beliau menyayangi anaknya
sendiri.
e. Kata penghubung yang dipakai adalah meskipun, walaupun, kendatipun,
sungguhpun.
contoh: Walaupun hatinya sedih, ayah tidak menangis di depan anak-anaknya.
f. hubungan penyebab
Kata penghubung yang dipakai adalah karena, sebab, oleh karena.
contoh: Rencana penyelenggaraan pentas seni di sekolah saya tunda karena pengisi
acaranya belum siap.
g. hubungan akibat
Kata penghubung yang dipakai adalah sampai, maka, sehingga.
contoh: Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak sanggup
membelinya.
h. hubungan cara
Kata penghubung yang dipakai adalah tanpa, dengan.
contoh: Ia merangkai bunga-bunga itu dengan penuh kesabaran.
i. hubungan sangkalan
Kata penghubung yang dipakai adalah seakan-akan, seolah-olah.
contoh: Dia diam saja seolah-olah dia tidak melakukannya.
j. hubungan kenyataan
Kata penghubung yang dipakai adalah sedangkan, padahal.
contoh: Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak tentang berita tersebut.
k. hubungan hasil
Kata penghubung yang dipakai adalah makanya.
contoh: Wajah Arya cemberut, makanya saya takut untuk mendekatinya.
l. hubungan penjelasan
Kata penghubung yang dipakai adalah bahwa.
contoh: Ia tidak tahu bahwa ayahnya seorang pegawai teladan.

3. Kalimat majemuk campuran


Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan antara kalimat majemuk
bertingkat dengan kalimat majemuk setara. Dalam kalimat majemuk campuran
minimal terdapat tiga kalimat tunggal.
contoh: Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ayah selesai membaca
koran.
kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti
unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan
yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. Kalimat yang
memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
 syarat kalimat efektif
1. sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku
pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat
ejaannya.
2. sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian
ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan
kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada
penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. tidak boros dan bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang dibuat terlalu banyak menghambur-hamburkan
kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang dirumuskan
pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan
yang kalian tuangkan.
4. tidak ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting
untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang
ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan
mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.
paragraf
Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat kalimat yang
berisi tentang satu ide pokok atau gagasan utama. 
Ciri-ciri paragraf:
 Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk

jenis karangan yang biasa.


 paragraf menggunkan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat

topik
 Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai

fungsi penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama


yang terdapat dalam kalimat topik.
 Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam

kalimat penjelas.
Pola pengembangan paragraf
1. Klimaks-Antiklimaks
a. Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan
cerita yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam
cerita yang mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling
tinggi.
contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya,
akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau
Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan darah yang mengucur.
Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri
tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu.
Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas dengan
bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit
sejadi-jadinya.
b. Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan
cerita yang paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan
yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga diartikan
sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi
kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik terendah.
contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia
sudah memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang
bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah seorang
anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya
begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu telah mengalami
tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi
seperti ini.”
2. sudut pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan
paragraf yang didasarkan pada persepsi berkaitan
dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
contoh: “Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini.
Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku
membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di
kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku pertama
kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat.
Karena aku tak ingat bagaimana aku dilahirkan dan
bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
3. Perbandingan dan pertentangan
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang
dimiliki oleh dua benda atau lebih, sedangkan pertentangan
lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.
contoh:
Pemerintah telah menyediakan gas elpiji 3kg dan 12 kg.
Sama halnya dengan minyak tanah, gas elpigi juga dapat
digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga yang
murah. Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan
keterbutuhan minyak tanah ke gas elpigi karena produksi
minyak tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu,
penggunaan gas elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
4. analog
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang
dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan.
contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi.
Semakin berisi maka ia akan semakin merunduk. Begitulah
seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti dengan
kerendahan hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas
kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang sebenarnya pada
hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak
orang. Kecerdasan yang sebenarnya adalah ketika
kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
5. contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang
ketika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
contoh:
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga
konban banjir di pinggiran kali Code membutuhkan bahan
makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung
mereka makan dengan umbi-umbian dan ikan hasil
tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang
mereka pakai saat ini. Banyak diantara mereka yang
menderita penyaki kulit karena tidak pernah mencuci dan
mengganti pakaian.
6. pola klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan
tersebut biasanya juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
a. pola sebab–akibat
contoh :
Batu akik saat ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan bapak-bapak
saja, bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini. Tak heran
harga batu akik untuk jenis tertentu sangat mahal dan pedagang batu akik
mendapatkan untung yang tinggi.
b. akibat-sebab
contoh :
Banyak pedagang batu akik yang meraup keuntungan yang luar biasa. Hal
ini dikarenakan kepopuleran batu akik setahun terakhir ini. Batu akik saat
ini sedang menjadi primadona. Bukan hanya dikalangan orang tua saja,
bahkan ibu-ibu dan anak-anak pun juga menyukai batu permata ini.
7. Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum
berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
a. Umum-Khusus
contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis
agenda pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang
paling mendesak untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke
agenda yang tersulit. Konsisiten terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda
yang sudah terencana dapat dilakukan dengan baik.
b. Khusus-Umum
contoh :
Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya yang
mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandarin di
tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara
ikan hias sungguh merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
8. Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan
ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu
kesatuan yang utuh.
9. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur,
visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun,
yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan
tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan
kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang
mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-
lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan
bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini
dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang
mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
Kohesi dan koherensi
Kohesi adalah hubungan antarbagian dalam teks yang ditandai penggunaan unsur
bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada hubungan bentuk, artinya
unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang digunakan untuk menyusun suatu
wacana memiliki keterkaitan secara padu dan utuh.
contoh:
Listrik mempunyai banyak kegunaan. Orang tuaku berlangganan listrik dari PLN.
Baru-baru ini tarif pemakaian listrik naik 25%, sehingga banyak masyarakat yang
mengeluh. Akibatnya, banyak pelanggan listrik yang melakukan penghematan.
Jumlah peralatan yang menggunakan listrik sekarang meningkat. Alat yang
banyak menggunakan listrik adalah AC atau alat penyejuk udara. Di kantor-kantor
sekarang penggunaan alat penyejuk udara itu sudah biasa saja, bukan barang
mewah.
Contoh wacana di atas dikatakan kohesif, karena menggunakan alat kohesi
pengulangan, misalnya listrik yang diulang beberapa kali. Namun, paragraf
tersebut tidak padu karena bagian-bagian paragraf itu tidak mempunyai kepaduan
secara maknawi.
Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki
kesatuan makna yang utuh.
contoh:
Pak Gani memilih bertanam singkong di ladangnya. Ladang
Pak Gani cukup luas. Pak Gani bertanam singkong, karena
menurutnya nilai jual tanaman singkong cukup tinggi. Daun
singkong dapat dijual untuk dimasak sebagai sayur. Di
samping itu, umbinya merupakan salah satu bahan makanan
penghasil karbohidrat.  

Wacana di atas adalah wacana yang koheren karena terdapat


kesatuan makna kalimat-kalimat yang ada di dalamnya.
Jenis paragraf
1. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu suatu paragraf yang menceritakan atau memaparkan sesuatu
secara jelas. Paragraf deskripsi bisa ditandai dengan ciri-ciri antara lain, paragraf ini
menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu dengan
memakai panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan
perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek
tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian. Dalam jenis paragraf ini
sering ditemui kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat.
contoh:
Meja yang dibelikan ayah untuk Ari sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai. Meja
itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih dari 75 cm lebarnya sekirar
50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini terlihat sangat
cocok dengan ruang belajar Ari yang sedikit gelap. Meja ini punya 2 lemari yang 1
sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya penyangga kaki
membuat meja ini nyaman dipakai untuk belajar.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi yaitu suatu paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk supaya
pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni terdapat
definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan. Tidak berunsur
mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif, artinya
bisa memberikan sebuah  informasi kepada pembaca. Biasanya paragraf ini
mempunyai rincian data yang jelas untuk mendukung informasi yang disampaikan.
contoh:
Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat supaya dapat berjalan dengan baik.
Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan
komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan suatu
komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara,
humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti
pada sebuah mobil bila satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya
mobil bahkan tidak dapat jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua
pihak mempunyai fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya organisasi,
bila salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling
kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.
3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan suatu paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu
kejadian serta alur cerita. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni, dirangkai dalam
urutan waktu baik berupa alur maju atau alur mundur. Berisi tentang
peristiwa yang meceritakan suatu perbuatan atau tindakan. Mempunyai
unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, konflik dan sudut pandang
pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang paling muda ditandai yakni terdapat
cukup banyak kalimat langsung. Serta penulisannya mempunyai gaya yang
kreatif dan berestetika sehingga bisa membuat bacaannya semakin
menarik.
contoh:
Stevanus dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km
sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Stevanus lucas, seorang penjual
ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya
bernama maria. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga
mereka keturunan Yahudi; Stevanus disekolahkan di sekolah Katholik dan
atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.
 4. paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan suatu paragraf yang mengutarakan suatu
pendapat atau ide yang mempunyai alasan yang mendukung. Ciri-cirinya
yakni Kalimat utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang
disampaikan oleh penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa
suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam
masyarakat.
5. paragraf persuasi
Paragraf persuasi yaitu suatu paragraf yang berisi ajakan yang mempunyai
tujuan supaya pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi mempunyai
alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta. Paragraf ini
berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai
yang ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi banyak memakai  kata-kata
ajakan seperti ayo, mari dan sebagainya. Biasanya mengutamakan
kesepakatan pendapat dan menghindari konflik supaya kepercayaan
pembacanya tidak hilang.
Contoh paragraf persuasi:
Pendidikan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik
pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan
dan menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga dapat mengarahkan
kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar
yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Bila kita
tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah
sia-sia karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak
sungguh-sungguh. Akibatnya kita tidak dapat menggapai citi-cita. Oleh sebab
itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai
cita-cita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai