Anda di halaman 1dari 10

KALIMAT EFEKTIF 6

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia agar dapat berkomunikasi dengan manusia
lainnya, seperti istilah dan gerakan. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang terdapat dalam diri
pembicara atau penulis. Dalam bahasa ada ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri sendiri. Setiap
gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang dalam prakteknya wajib dituangkan kedalam bentuk
kalimat.

Dalam karangan ilmiah tidak jarang kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai
bahasa ilmiah. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau
bertele-tele. Dengan adanya permasalahan itu, pembaca mengalami kesulitan untuk memahami kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan inilah kami menyajikan makalah ini agar
dapat memahami mengenai kalimat efektif.

Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku, misalnya unsur-
unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang
disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.

Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan tulisan/ karya ilmiah, seperti essay, jurnal, skripsi,
dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting dalam menyampaikan pesan. Tujuannya adalah
agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.

2.1 Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku, misalnya unsur-
unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang
disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.

Dengan kata lain, kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

2.2 Unsur-unsur Kalimat Efektif

Beberapa unsur pembentuk kalimat efektif yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan.

A. Subjek

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, benda, atau suatu hal yang menjadi
pokok pembicaraan. Subjek dapat berbentuk kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.

Contoh:

1) Dina membaca buku di perpustakaan.


2) Ayam nenek bertelur.
3) Ibuku sedang melukis.
4) Memasak nasi goreng sangat mudah dilakukan.
B. Predikat

Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan suatu tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh
subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral, kata benda, frasa kata benda,
kata depan, kata sifat, dan frasa kata sifat.

Contoh :

1) Katak melompat.
2) Paman memetik mangga.
3) Mangga paman lima buah.
4) Budi mahasiswa baru.
C. Objek

Objek adalah unsur kalimat yang melengkapi kata kerja sehingga terletak langsung dibelakang
predikat. Objek dapat berbentuk kata benda atau frasa kata benda.

Contoh :

1) Ibu berbelanja sayuran di pasar.


2) Ayah makan pisang.
3) Bu Guru menulis soal di papan tulis.
D. Pelengkap

Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pelengkap umumnya
di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O
juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Perhatikan contoh di bawah ini :

1) Ketua MPR membacakan Pancasila.


S P O
2) Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel

Disamping itu, letak Pelengkap tidak selalu persis dibelakang P. Apabila dalam kalimatnya terdapat O, letak Pel
adalah dibelakang O sehingga urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikut adalah beberapa
contoh pelengkap dalam kalimat.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
1) Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.
2) Naya mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.
3) Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.
4) Anisa mengirimi kakeknya kopiah bludru.
5) Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.
E. Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang makna Subjek atau
Predikat. Keterangan dibagi menjadi empat, yaitu keterangan waktu, tempat, suasana, dan cara.

1) Keterangan tempat

Keterangan tempat merupakan kata yang menerapkan tempat terjadinya peristiwa atau kegiatan
tertentu.

Contoh :

a) Ibu memasak di dapur.


b) Ayah membaca koran di ruang tamu.
c) Adik bermain sepak bola di lapangan.

2) Keterangan waktu

Keterangan waktu merupakan kata yang menerapkan waktu terjadinya peristiwa atau kegiatan yang
dilakukan subjek.

Contoh :

a) Dita berangkat ke kebun binatang tadi pagi.


b) Dua minggu yang lalu, Siti berkunjung ke rumah nenek.
c) Sebelum makan, kita harus mencuci tangan.

3) Keterangan suasana

Keterangan suasana merupakan kata yang menerangkan suasana atau situasi dari suatu perbuatan.

Contoh :

a) Suasana malam itu sangat sepi.


b) Kami melihat pemandangan pantai yang sangat indah.
c) Dinda merasa senang atas kelahiran adiknya.

4) keterangan cara

Keterangan cara merupakan kata keterangan yang menjelaskan cara pada suatu aktivitas atau kegiatan.
Kata keterangan cara biasanya diikuti kata “dengan” atau “secara”.

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Contoh :

a) Pelari itu berlari dengan kencang.


b) Perselisihan antara Bayu dan Bima diselesaikan secara damai.
c) Ana menyeberang jalan dengan hati-hati.

2.3 Ciri-ciri Kalimat Efektif

Syarat dari sebuah Kalimat Efektif adalah logis, tidak ambigu (makna ganda), hemat, dan sesuai
dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Ciri-ciri Kalimat Efektif secara umum :

a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.


b. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
c. Menggunakan diksi yang tepat.
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
f. Melakukan penekana ide pokok.
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata.
h. Menggunakan variasi struktur kalimat.

Ciri-ciri Kalimat Efektif tersebut beserta penjelasannya diberikan pada ulasan dibawah.

1) Kesepadanan Struktur

Ciri Kalimat Efektif yang pertama adalah kesepadanan. Kalimat dengan kesepadanan setidaknya
memenuhi dua unsur pembentuk kalimat. Dua unsur tersebut adalah Subjek (S) dan Predikat (P). Subjek adalah
pokok pembiaraan/pembahasan yang melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa meliputi orang, benda, atau
tempat. Predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan kegiatan. Biasanya, bentuk predikat dalam sebuah
kalimat berupa kata kerja.

Perhatikan kalimat: Dalam makalah ini membahas kalimat efektif. Perhatikan juga kalimat: Makalah
ini membahas tentang efektif. Sepintas, dua kalimat tersebut memiliki kemiripan. Nyatanya, struktur dari
kalimat tersebut berbeda.

Perhatikan kembali dua contoh kalimat yang diberikan.

Dalam makalah ini membahas kalimat efektif.

 Dalam makalah ini: Keterangan


 membahas: Predikat
 Kalimat Efektif: Objek

Pada contoh kalimat pertama ini tidak ada subjek. Sehingga, contoh kalimat pertama ini bukan merupakan
Kalimat Efektif.

Contoh berikutnya,

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Makalah ini membahasa Kalimat Efektif.

 Makalah ini: Subjek


 membahas: Predikat
 Kalimat Efektif: Objek

Ada unsur Subjek dan Predikat dalam kalimat.Sehingga, contoh kalimat yang kedua ini merupakan kalimat
efektif.

2) Kelogisan Bahasa

Kelogisan adalah suatu gagasan/ide yang dapat diterima oleh akal. Selain itu penting juga untuk
memperhatikan bahwa kalimat mudah dipahami. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan
strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh
akal/nalar.

Contoh kalimat tidak logis:

 Jalannya
Bukan jalan yang macet, tetapi lalu lintas kendaraannya
 Kepada Saudara pemateri, Waktu dan tempat kami persilahkan.
Yang dipersilahkan seharusnya pemateri, bukan waktu dan tempat

Contoh kalimat logis:

 Lalu lintas kendaraan macet


 Saudara pemateri lami persilahkan

3) Kecermatan Dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna ganda. Sehinga, Kalimat
Efektif perlu disusun secara cermat. Kecermatan tersebut meliputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan
kata.

Contoh :

 Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. menjadi bukan kalimat efektif
Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal atau mahasiswa dari perguruan
tinggi yang terkenal.
 Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar) menjadi kalimat Hanya memiliki
satu arti yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal.

4) Kehematan Kata

PAGE \* MERGEFORMAT 15
Pengertian Kehematan Kata adalah tidak boros kata. Caranya dengan menggunakan kata-kata
seperlunya. Kehematan Kata tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Namun, hindari penggunaan kata yang memiliki fungsi sama dalam sebuah kalimat.

Ada beberapa kriteria penghematan, yaitu:

 Menghilangkan pengulangan subjek.


 Menghindarkan pemakaian hiponimi kata, misalnya: warna merah hanya ditulis merah (karena merah
sudah pasti merupakan warna).
 Menghindari kesinoniman dalam satu kalimat.
 Menjamak kata-kata yang berbentuk jamak.
a) Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (tidak hemat)
- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke pesta itu. (hemat)
b) Ani memakai celana warna biru. (tidak hemat)
- Ani memakai celana biru. (hemat)
c) Sejak dari pagi dia bersedih. (tidak hemat)
- Sejak pagi dia bersedih. (hemat)
d) Para murid-murid sedang berlatih baris-berbaris. (tidak hemat)
- Para murid sedang berlatih baris-berbaris. (hemat)

5) Kesejajaran atau Keparalelan

Kesejajaran/keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika
bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Jika
bentuk pertama menggnakan verba, maka bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan verba.

Begitupun dengan verba. Adanya suatu kesamaan kata dan imbuhan dalam sebuah kalimat.

Contoh:

 Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara bertahap. (tidak sejajar/paralel)


- Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara bertahap. (sejajar/paralel)
 Sebastian memancing ikan dan dimasukan kedalam jaring. (tidak sejajar/paralel)
- Sebastian memancing ikan dan memasukkannya ke dalam jaring. (sejajar/paralel)

6) Kesatuan atau Kepaduan Gagasan

Kesatuan/Kepaduan Gagasan memiliki pngertian bahwa pernyataan dalam suatu kalimat


menyampaikan informasi yang tidak terpecah-pecah. Kalimat padu disusun secara jelas dan tidak bertele-tele.
Penggunaan kata tentang atau daripada pada kalimat padu biasanya dihindari.

Contoh:

 Liputan ini membahas tentang desain interior pada rumah adat . . tidak padu
 Liputan ini membahas desain interior pada rumah adat. padu

PAGE \* MERGEFORMAT 15
7) Kebervariasian

Kalimat yang efektif menunjukkan penggunaan kalimat yang tidak monoton. Kalimat yang digunakan
sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia. Selain itu,
variasi dalam panjang-pendek kalimat dan penggantian unsur di awal kalimat juga menandakan keefektifan
kalimat.

Contoh:

 Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua.


 Dibutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya.
 Perhatian dan kasih sayang orang tua dibutuhkan anak.

8) Ketegasan

Sebuah kalimat memerlukan ide/gagasan yang perlu ditonjolkan. Ketegasan pada suatu kalimat
merupakan penekanan atau suatu perlakuan menonjol pada ide pokok kalimat. Ada beberapa cara untuk
membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:

 Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal kalimat

Contoh:

- Sudah saya baca buku itu. (penekanan pada baca buku)


- Buku itu sudah saya baca. (penekanan pada Buku itu)
 Membuat urutan kata yang bertahap

Contoh:

- Pertemuan dihadiri oleh menteri pedidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
- Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
 Melakukan pengulangan kata (repitisi)

Contoh:

- Suroto ayah yang baik, ayah yang rela berkorban demi anak-anaknya.
- Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk belajar, belajar dan belajar.
 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan

Contoh:

- Perusahaan itu tidak bangkrut, tetapi berkembang dengan pesat.


- Surti kurus, tetapi jago makan.
 Menggunakan partikel penekanan penegasan

Contoh :

PAGE \* MERGEFORMAT 15
- Buanglah semua sampah itu!
- Jangankan emas uang pun aku tak punya.
- Harapan Presiden adalah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
- Bukan seratus, seribu atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
- Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
- Saudaralah yang harus bertanggung jawab.

9) Ketepatan

Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan,
maksud atau pesan penulis.

Contoh:

 Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (Tidak
tepat)
 Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian, berada dalam satu ruangan. (Tepat)
 Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian di dalam satu ruangan. (Tepat)

10) Kebenaran struktur

Kalimat Efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur-unsur yang digunakan
dalam kalimat tidak memakai unsur-unsur asing, atau daerah. Sebagai contoh, pemakain unsur bahasa Inggris
which, where tidak benar jika disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa
Indonesia. Penggunaan kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai
dalam tulisan.

Contoh:

 Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa. (Tidak benar)
 Kota tempat dia lahir kini hancur karena gempa. (Benar)
 Dengan kita punya kemampuan menggunakan teknologi baru, segala pekerjaan akan lancar. (Tidak
benar)
 Dengan kemampuan kita menggunakan teknologi baru, segala pekerjaan akan lancar. (Benar)

11) Keringkasan

Dalam menulis ditemukan pemakain kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki makna yang
sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang. Sedangkan kata merupakan bentuk ringkas atau
pendek.

Contoh:

 Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (Bentuk panjang)

PAGE \* MERGEFORMAT 15
 Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (Bentuk ringkas)
 Pak Sanusi selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya. (Bentuk panjang)
 Pak Sanusi selalu menasihati anak-anaknya. (Bentuk ringkas)
 Mahasiswa mengadakan diskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk panjang)
 Mahasiswa berdiskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk ringkas)

2.4 Syarat Kalimat Efektif

Beberapa syarat kalimat efektif:

a. Memiliki pikiran pembaca atau penulis secara tepat.


b. Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara pikiran pembaca dan pemikiran penulis.
c. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
d. Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang penulis.
e. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca dengan tepat.
f. Sistematis dan tidak bertele-tele.l

3.1 Kesimpulan

1. Kalimat Efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pemikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh pembicaranya.
2. Unsur-unsur Kalimat Efektif:
a. Subjek
b. Predikat
c. Objek
d. Pelengkap
e. Keterangan
3. Ciri-ciri Kalimat Efektif secara umum:
a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP
b. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku
c. Menggunakan diksi yang tepat
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
f. Melakukan penekana ide pokok
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata
h. Menggunakan variasi struktur kalimat
4. Syarat Kalimat Efektif:
a. Mewakili pikiran pembaca atau penulis secara tepat
b. Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara pikiran pembaca dan pemikiran penulis
c. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar
d. Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang penulis
e. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca dengan tepat
f. Sistematis dan tidak bertele-tele

PAGE \* MERGEFORMAT 15
PAGE \* MERGEFORMAT 15

Anda mungkin juga menyukai