Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia agar dapat berkomunikasi dengan manusia
lainnya, seperti istilah dan gerakan. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang terdapat dalam diri
pembicara atau penulis. Dalam bahasa ada ide, gagasan pikiran, dan perasaan yang mewakili diri sendiri. Setiap
gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki seseorang dalam prakteknya wajib dituangkan kedalam bentuk
kalimat.
Dalam karangan ilmiah tidak jarang kita jumpai kalimat-kalimat yang tidak memenuhi syarat sebagai
bahasa ilmiah. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kalimat-kalimat yang dituliskan kabur, kacau, tidak logis, atau
bertele-tele. Dengan adanya permasalahan itu, pembaca mengalami kesulitan untuk memahami kalimat yang
kita sampaikan karena kalimat tersebut tidak efektif. Berdasarkan inilah kami menyajikan makalah ini agar
dapat memahami mengenai kalimat efektif.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku, misalnya unsur-
unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang
disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.
Kalimat efektif biasa digunakan untuk menuliskan tulisan/ karya ilmiah, seperti essay, jurnal, skripsi,
dan lain sebagainya. Penggunaan kalimat efektif cukup penting dalam menyampaikan pesan. Tujuannya adalah
agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang disusun menurut kaidah-kaidah yang berlaku, misalnya unsur-
unsur krusial yang wajib dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang
disempurnakan dan menentukan istilah yang tepat pada kalimat tertentu. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah
tersebut akan lebih mudah dipahami pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, kalimat efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas
dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.
Beberapa unsur pembentuk kalimat efektif yaitu subjek, predikat, objek, dan keterangan.
A. Subjek
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, benda, atau suatu hal yang menjadi
pokok pembicaraan. Subjek dapat berbentuk kata benda, frasa kata benda, atau kata kerja.
Contoh:
Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan suatu tindakan atau keadaan yang dilakukan oleh
subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral, kata benda, frasa kata benda,
kata depan, kata sifat, dan frasa kata sifat.
Contoh :
1) Katak melompat.
2) Paman memetik mangga.
3) Mangga paman lima buah.
4) Budi mahasiswa baru.
C. Objek
Objek adalah unsur kalimat yang melengkapi kata kerja sehingga terletak langsung dibelakang
predikat. Objek dapat berbentuk kata benda atau frasa kata benda.
Contoh :
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pelengkap umumnya
di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi Pel dan O
juga sama, yaitu dapat berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Perhatikan contoh di bawah ini :
Disamping itu, letak Pelengkap tidak selalu persis dibelakang P. Apabila dalam kalimatnya terdapat O, letak Pel
adalah dibelakang O sehingga urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-P-O-Pel. Berikut adalah beberapa
contoh pelengkap dalam kalimat.
PAGE \* MERGEFORMAT 15
1) Sutardji membacakan pengagumnya puisi kontemporer.
2) Naya mendongengkan Rayhan Cerita si Kancil.
3) Sekretaris itu mengambilkan atasannya air minum.
4) Anisa mengirimi kakeknya kopiah bludru.
5) Pamanku membelikan anaknya rumah mungil.
E. Keterangan
Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang makna Subjek atau
Predikat. Keterangan dibagi menjadi empat, yaitu keterangan waktu, tempat, suasana, dan cara.
1) Keterangan tempat
Keterangan tempat merupakan kata yang menerapkan tempat terjadinya peristiwa atau kegiatan
tertentu.
Contoh :
2) Keterangan waktu
Keterangan waktu merupakan kata yang menerapkan waktu terjadinya peristiwa atau kegiatan yang
dilakukan subjek.
Contoh :
3) Keterangan suasana
Keterangan suasana merupakan kata yang menerangkan suasana atau situasi dari suatu perbuatan.
Contoh :
4) keterangan cara
Keterangan cara merupakan kata keterangan yang menjelaskan cara pada suatu aktivitas atau kegiatan.
Kata keterangan cara biasanya diikuti kata “dengan” atau “secara”.
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Contoh :
Syarat dari sebuah Kalimat Efektif adalah logis, tidak ambigu (makna ganda), hemat, dan sesuai
dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).
Ciri-ciri Kalimat Efektif tersebut beserta penjelasannya diberikan pada ulasan dibawah.
1) Kesepadanan Struktur
Ciri Kalimat Efektif yang pertama adalah kesepadanan. Kalimat dengan kesepadanan setidaknya
memenuhi dua unsur pembentuk kalimat. Dua unsur tersebut adalah Subjek (S) dan Predikat (P). Subjek adalah
pokok pembiaraan/pembahasan yang melakukan aktivitas. Bentuk subjek bisa meliputi orang, benda, atau
tempat. Predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan kegiatan. Biasanya, bentuk predikat dalam sebuah
kalimat berupa kata kerja.
Perhatikan kalimat: Dalam makalah ini membahas kalimat efektif. Perhatikan juga kalimat: Makalah
ini membahas tentang efektif. Sepintas, dua kalimat tersebut memiliki kemiripan. Nyatanya, struktur dari
kalimat tersebut berbeda.
Pada contoh kalimat pertama ini tidak ada subjek. Sehingga, contoh kalimat pertama ini bukan merupakan
Kalimat Efektif.
Contoh berikutnya,
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Makalah ini membahasa Kalimat Efektif.
Ada unsur Subjek dan Predikat dalam kalimat.Sehingga, contoh kalimat yang kedua ini merupakan kalimat
efektif.
2) Kelogisan Bahasa
Kelogisan adalah suatu gagasan/ide yang dapat diterima oleh akal. Selain itu penting juga untuk
memperhatikan bahwa kalimat mudah dipahami. Logis atau tidaknya kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan
strukturnya. Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh
akal/nalar.
Jalannya
Bukan jalan yang macet, tetapi lalu lintas kendaraannya
Kepada Saudara pemateri, Waktu dan tempat kami persilahkan.
Yang dipersilahkan seharusnya pemateri, bukan waktu dan tempat
Kecermatan dalam pemilihan kata diperlukan untuk menghindari makna ganda. Sehinga, Kalimat
Efektif perlu disusun secara cermat. Kecermatan tersebut meliputi pemilihan, penggunaan, dan penempatan
kata.
Contoh :
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. menjadi bukan kalimat efektif
Memiliki dua arti yaitu mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal atau mahasiswa dari perguruan
tinggi yang terkenal.
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah (benar) menjadi kalimat Hanya memiliki
satu arti yaitu mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal.
4) Kehematan Kata
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Pengertian Kehematan Kata adalah tidak boros kata. Caranya dengan menggunakan kata-kata
seperlunya. Kehematan Kata tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan
kalimat. Namun, hindari penggunaan kata yang memiliki fungsi sama dalam sebuah kalimat.
Kesejajaran/keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika
bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Jika
bentuk pertama menggnakan verba, maka bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan verba.
Begitupun dengan verba. Adanya suatu kesamaan kata dan imbuhan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Contoh:
Liputan ini membahas tentang desain interior pada rumah adat . . tidak padu
Liputan ini membahas desain interior pada rumah adat. padu
PAGE \* MERGEFORMAT 15
7) Kebervariasian
Kalimat yang efektif menunjukkan penggunaan kalimat yang tidak monoton. Kalimat yang digunakan
sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia. Selain itu,
variasi dalam panjang-pendek kalimat dan penggantian unsur di awal kalimat juga menandakan keefektifan
kalimat.
Contoh:
8) Ketegasan
Sebuah kalimat memerlukan ide/gagasan yang perlu ditonjolkan. Ketegasan pada suatu kalimat
merupakan penekanan atau suatu perlakuan menonjol pada ide pokok kalimat. Ada beberapa cara untuk
membentuk penekanan dalam kalimat, yaitu:
Contoh:
Contoh:
- Pertemuan dihadiri oleh menteri pedidikan, gubernur dan presiden. (Tidak efektif)
- Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur. (Efektif)
Melakukan pengulangan kata (repitisi)
Contoh:
- Suroto ayah yang baik, ayah yang rela berkorban demi anak-anaknya.
- Sudah merupakan kewajiban bagi mahasiswa untuk belajar, belajar dan belajar.
Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan
Contoh:
Contoh :
PAGE \* MERGEFORMAT 15
- Buanglah semua sampah itu!
- Jangankan emas uang pun aku tak punya.
- Harapan Presiden adalah agar rakyat membangun bangsa dan negaranya.
- Bukan seratus, seribu atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar.
- Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
- Saudaralah yang harus bertanggung jawab.
9) Ketepatan
Setiap kata yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan,
maksud atau pesan penulis.
Contoh:
Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian berada dalam satu ruangan. (Tidak
tepat)
Ketujuh korban, saat ditemukan warga dan aparat kepolisian, berada dalam satu ruangan. (Tepat)
Posisi ketujuh korban saat ditemukan warga dan aparat kepolisian di dalam satu ruangan. (Tepat)
Kalimat Efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur-unsur yang digunakan
dalam kalimat tidak memakai unsur-unsur asing, atau daerah. Sebagai contoh, pemakain unsur bahasa Inggris
which, where tidak benar jika disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa
Indonesia. Penggunaan kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai
dalam tulisan.
Contoh:
Kota dimana dia lahir kini hancur karena gempa. (Tidak benar)
Kota tempat dia lahir kini hancur karena gempa. (Benar)
Dengan kita punya kemampuan menggunakan teknologi baru, segala pekerjaan akan lancar. (Tidak
benar)
Dengan kemampuan kita menggunakan teknologi baru, segala pekerjaan akan lancar. (Benar)
11) Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakain kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki makna yang
sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang. Sedangkan kata merupakan bentuk ringkas atau
pendek.
Contoh:
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (Bentuk ringkas)
Pak Sanusi selalu memberi nasihat kepada anak-anaknya. (Bentuk panjang)
Pak Sanusi selalu menasihati anak-anaknya. (Bentuk ringkas)
Mahasiswa mengadakan diskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk panjang)
Mahasiswa berdiskusi mengerjakan tugas dari dosen. (Bentuk ringkas)
3.1 Kesimpulan
1. Kalimat Efektif merupakan kalimat yang bisa mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pendengar/pembaca dapat memahami pemikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh pembicaranya.
2. Unsur-unsur Kalimat Efektif:
a. Subjek
b. Predikat
c. Objek
d. Pelengkap
e. Keterangan
3. Ciri-ciri Kalimat Efektif secara umum:
a. Memiliki unsur penting atau pokok, minimal unsur SP
b. Taat terhadap tata aturan ejaan yang berlaku
c. Menggunakan diksi yang tepat
d. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
e. Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
f. Melakukan penekana ide pokok
g. Mengacu pada kehematan penggunaan kata
h. Menggunakan variasi struktur kalimat
4. Syarat Kalimat Efektif:
a. Mewakili pikiran pembaca atau penulis secara tepat
b. Mengemukakan pemahaman yang sama tepat antara pikiran pembaca dan pemikiran penulis
c. Mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar
d. Tidak menimbulkan kesalahan dalam penafsiran maksud sang penulis
e. Menyampaikan pemikiran penulis ke pembaca dengan tepat
f. Sistematis dan tidak bertele-tele
PAGE \* MERGEFORMAT 15
PAGE \* MERGEFORMAT 15