Anda di halaman 1dari 24

KALIMAT EFEKTIF

Disusun oleh :

1. Anisa Mardawiyah 1748401021


2. Diana Permatasari 1748401007
3. Novela Tri Kuruta A 1748401044
4. Shelly Evita 1748401025
DEFINISI KALIMAT EFEKTIF

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat


mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya
secara tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif
dalam hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran
pada pendengar atau pembaca.
. 2
Syarat Syarat Kalimat Efektif :

 Koherensi Adalah Hubungan timbal balik yang baik dan


jelas antara unsur - unsur (kata atau kelompok kata) yang
membentuk kata itu.
 Kesatuan, Suatu kalimat efektif harus mempunyai
struktur yang baik.
 Kehematan adalah kehematan dalam pemakain kata, frase
atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.
 Paralelisme atau kesejajaran Adalah kesamaan bentuk
kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu Jika
pertama menggunakan verba, maka bentuk kedua juga
menggunakan verba.
 Penekanan Gagasan pokok atau misi yang ingin
ditekankan oleh pembicara biasanya dilakukan dengan
memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi.
 Kevariasian, untuk menghindari kebosanan dan
keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam
teks.
 Logis/Nalar, suatu kalimat dikatakan logis apabila
informasi dalam kalimat tersebut dapat diterima oleh
akal atau nalar.
Unsur Unsur Kalimat Efektif :
Subjek (S)
adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda),
sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.

Predikat (P)
adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan (tindakan) apa atau
dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam
suatu kalimat).

Objek (O)
adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada umumnya
diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.

Pelengkap (pel)
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.

Keterangan (ket)
adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai
bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi
menerangkan S, P, O, dan Pel. Posisinya bersifat bebas, dapat di
awal, di tengah, atau di akhir kalimat.
Struktur Kalimat :
A. Struktur kalimat dasar terdiri dari,
• Pola kalimat dasar
• Tipe kalimat
B. Struktur kalimat tunggal terdiri dari,
• Pola kalimat tunggal
C. Struktur kalimat majemuk terdiri dari,
• Kalimat majemuk setara
• Kalimat majemuk bertingkat
• Kalimat majemuk campuran
Ciri-ciri Kalimat Efektif :
Kesepadanan
Keparalelan
Ketegasan
Kehematan
Kepaduan
Kelogisan

7
Kesepadanan

Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran


(gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai.
Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan
pikiran yang baik.

8
Ciri ciri kalimat efektid kesepadanan :
1. Sebuah kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan
jelas. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat
diakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di-,
dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:
• Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar
uang kuliah. (Salah)
• Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang
kuliah.(Benar)
2. Tidak terdapat subjek yang ganda.

Contoh:
Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
Saat itu saya kurang jelas.

Kalimat diatas dapat diperbaiki dengan cara berikut :


Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para
dosen.
Saat itu bagi saya kurang jelas.
3. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada
kalimat tunggal.

Contoh:
 Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
 Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.

Perbaikan kalimat-kalimat ini dapat dilakukan dengan dua cara:


1. ubahlah kalimat itu menjadi kalimat majemuk dan
2. gantilah ungkapan penghubung intrakalimat menjadi ungkapan penghubung
antarkalimat, sebagai berikut:

- kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama.
Atau
Kami datang terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama.

- Kakaknya membeli sepeda motor Honda, sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
Atau
Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Akan tetapi, dia membeli sepeda motor
Suzuki.
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
• Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
• Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting.

Perbaikannya adalah sebagai berikut:


• Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
• Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.
Keparalelan

keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang


digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan nomina. Kalau bentuk
pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga
menggunakan verba.

1
3
Contoh:
Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes.
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan
tembok, memasang penerangan, pengujian sistem pembagian air, dan
pengaturan tata ruang.

Kalimat (a) tidak mempunyai kesejajaran karena dua bentuk kata


yang mewakili predikat terdiri dari bentuk yang berbeda, yaitu
dibekukan dan kenaikan. Kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara
menyejajarkan kedua bentuk itu.

Harga minyak dibekukan atau dinaikkan secara luwes.


Kalimat (b) tidak memiliki kesejajaran karena kata yang menduduki
predikat tidak sama bentuknya, yaitu kata pengecatan,
memasang,pengujian, dan pengaturan. Kalimat itu akan baik kalau
diubah menjadi predikat yang nomial, sebagai berikut:

Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah kegiatan pengecatan


tembok, pemasangan penerangan, pengujian sistem pembagian air,
dan pengaturan tata ruang.
Ketegasan
suatu perlakuan penonjolan terhadap
ide pokok dari kalimat.

Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada


beberapa cara, yaitu:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat
(di awal kalimat).
Cth:
O Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa
dan negara ini dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
O Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa
dan negaranya. (ketegasan)
Jadi, penekanan dapat dilakukan dengan mengubah posisi
kalimat
Lanjutan...
2. Membuat urutan kata yang bertahap Cth:
O Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar. (salah)
O Bukan seratus, seribu, atau sejuta, tetapi
berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan kepada
anak-anak terlantar. (benar)

3. Melakukan pengulangan kata (repetisi). Cth:


O Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat
mengharukan.

O saya suka kecantikan mereka, saya suka akan


kelembutan mereka
Lanjutan....

4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang


ditonjolkan.
Contoh:
• Anak itu bodoh, tetapi pintar.
• Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin
dan jujur

5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan),


seperti: partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh:
• Dapatkah mereka mengerti maksud
perkataanku?
• Dialah yang harus bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas ini. 1
7
Kehematan
maksudnya adalah hemat dalam
mempergunakan kata, frasa, atau bentuk
lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak
menyalahi kaidah tata bahasa.

Ada beberapa kriteria :


1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara
menghilangkan pengulangan subjek.
Contoh :
 Karena ia tidak diajak, dia tidakikut belajar
bersama di rumahku. (tidak efektif)
 Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar
bersama di rumahku. (efektif)
1
8
2. Penghematan dapat dilakukan dengan cara
menghindarkan pemakaian superordinat pada
hiponimi kata.

Contoh:
• Ia memakai baju warna merah. (Kata merah
sudah mencakupi kata warna.)
• Di mana engkau menangkap burung pipit itu?
(Kata pipit sudah mencakupi kata burung.)

Kalimat itu dapat diubah menjadi

• Ia memakai baju merah.


• Di mana engkau menangkap pipit itu?
3. Penghematan dapat dilakukan dengan cara
menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini.


 Dia hanya membawa badannya saja.
 Sejak dari pagi dia bermenung.

Kata naik bersinonim dengan ke atas.


Kata turun bersinonim dengan ke bawah.

Kalimat ini dapat diperbaiki menjadi


 Dia hanya membawa badannya.
 Sejak pagi dia bermenung.

4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak


menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

Misalnya:
• Bentuk tidak baku : para tamu-tamu, beberapa orang-orang
• Bentuk baku : para tamu, beberapa orang.
Kecermatan
Dalam membuat kalimat efektif jangan
sampai mmenimbulkan tafsiran ganda dan
harus tepat dalam pemiihan kata.

Contoh:
O Mahasiswa perguruan tinggi yang
terkenal itu mendapatkan hadiah
(ambigu dan tidak efektif).
O Mahasiswa yang kuliah di perguruan
tinggi yang terkenal itu mendapatkan
hadiah (efektif).
21
Kepaduan
maksudnya adalah kepaduan pernyataan
dalam kalimat itu, sehingga informasi yang
disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


untuk menciptakan kepaduan kalimat,
yaitu:
 Kalimat yang padu tidak bertele-tele
 Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah
kata seperti daripada atau tentang antara
predikat kata kerja dan objek penderita.
Cth:
O Makalah ini membahas tentang teknologi fiber
optik. (tidak efektif)
O Makalah ini membahas teknologi fiber optik.
(efektif) 22
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat
dengan mudah dipahami dan penulisannya
sesuai dengan ejaan yang berlaku. Hubungan
unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki
hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh:
O Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan
acara ini. (tidak efektif)
O Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini. (efektif) 12
SekiandanTerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai