Anda di halaman 1dari 3

2.

9 Keunggalan dan kekurangan dari Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

2.9.1 keunggulan Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Analisis Aktivasi Neutron (AAN) memiliki keunggulan yang begitu banyak. Adapun

beberapa keunggulan AAN diantaranya adalah mampu menentukan unsur-unsur runutan

(keberadaan-nya terbatas di alam dan kadarnya kecil sekali), dapat menentukan unsur secara

serempak (multi unsur); dilakukan dalam waktu yang relatif cepat; serta dapat digunakan untuk

menganalisis kadar unsur-unsur dalam cuplikan tanpa bersifat merusak terhadap cuplikan

tersebut (Taftazani dkk., 2001).

Metoda Analisis Aktivasi Neutron merupakan metoda analisis yang memiliki keunggulan

dibandingkan dengan metoda analisis konvensional lainnya. AAN dapat diaplikasikan untuk

menentukan suatu multi unsur kelumit dalam cuplikan dari berbagai bidang ilmu

pengetahuanyang ada. Analisis Aktivasi Neutron (AAN) memiliki sensitivitas/kepekaan tinggi,

keakuratan dan ketelitian yang baik, mampu menganalisis unsur kelumit pada orde

ppm (10-6 g/g), bahkan untuk unsur tertentu sampai orde ppb (10-9 ), sehingga

merupakan metode analisis yang andal (Rina dkk., 2000).

Analisis Aktivasi Neutron (AAN) adalah metode analisis unsur yang dikenal orang sejak

tahun 1936 dan telah banyak digunakan oleh berbagai disiplin ilmu lainnya, merupakan metode

analisis multi elemen berdasarkan iradiasi sam pel dengan sumber neutron yang kuat, reaktor

nuklir, dan pengukuran pada radioaktivitas. Keunggulan teknik ini adalah pengukuran yang

simultan, kemampuan multielemen, sensitivitas tinggi, analisis dalam waktu sing kat,

tidak merusak sampel, relatif rendah akan kontaminasi, kehilangan sampel saat analisis,

dapat menganalisis sampel dengan ukuran keeil «1 mg) dan relatif tidak ada gangguan

matriks (Kucera dkk., 2004).


2.9.1 Kekurangan Analisis Aktivasi Neutron (AAN)

Meskipun AAN mempunyai beberapa keunggulan, tetapi ia juga mempunyai beberapa

kelemahan antara lain, memerlukan fasilitas dan peralatan seperti reaktor fisi atau akselerator

partikel, laboratorium yang digunakan untuk melakukan analisis ini harus mempunyai

perlengkapan khusus untuk penanganan zat radioaktif dan untuk analisis radionuklida berumur

panjang diperlukan waktu analisis yang relatif lama [6]. Selain itu untuk analisis Hg dan Zn

dapat terjadi gangguan spektrum. Dimana untuk Hg-203 di energi 279 kev dapat terjadi

gangguan spektrum dari Se-75, sedangkan untuk Zn di energi 1115kev dapat terjadi gangguan

spektrum dari Eu-152 di energi 1112 Kev (Wisnu, 1984).

Analisis Aktivasi Neutron (AAN) ini juga memiliki keterbatasan. Oleh karena sampel

yang digunakan berbentuk cairan dan pada umumnya air mengandung banyak alkali perlu

dilakukan perlakuan terlebih dahulu (Friedlander et al., 1981). Pengubahan sampel ke dalam

bentuk padatan serta penghilangan ion-ion pengganggu dari cuplikan air dilakukan kopresipitasi

dengan metode prekonsentrasi (Hidayat dkk., 1994).


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A., D. Supriatna, dan A. Suitarsih. 1994. Analisis pengaktifan neutron Hg, As, Sb, dan
Se dalam cuplikan air permukaan setelah kopresipitasi menggunakan
dibensilditiokarbamat. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi nuklir PPTN-BATAN:
282-287.

J Kucera, Bode, Stepanek. 2004. Uncertainty Evaluation in Instrumental Radio-Chemical


Neutron Activation Analysis. Quantifying Uncertainty in Nuclear Analytical
Measurements. 77-102. IAEA.

Rina, M., Wardani, S. dan Sunarko, 2000, Analisis Keandalan Laboratorium Analisis Aktivasi
Neutron (AAN) dengan Metoda Komparatif, Jurnal Sains, 2(1) : 6-10.

S Wisnu. 1984. Diktat Instrumentasi Kimia II Spektrometri Gamma. Pusdiklat-BATAN.

Taftazani, A., Sumining & T. Basuki. 2001. Unjuk kerja AANI pada analisis logam berat dalam
cuplikan lingkungan. Proceeding Seminar Sains & Teknologi Nuklir P3TknBATAN.
128 – 135.

Anda mungkin juga menyukai