Analisis Aktivasi Neutron (AAN) memiliki keunggulan yang begitu banyak. Adapun
(keberadaan-nya terbatas di alam dan kadarnya kecil sekali), dapat menentukan unsur secara
serempak (multi unsur); dilakukan dalam waktu yang relatif cepat; serta dapat digunakan untuk
menganalisis kadar unsur-unsur dalam cuplikan tanpa bersifat merusak terhadap cuplikan
Metoda Analisis Aktivasi Neutron merupakan metoda analisis yang memiliki keunggulan
dibandingkan dengan metoda analisis konvensional lainnya. AAN dapat diaplikasikan untuk
menentukan suatu multi unsur kelumit dalam cuplikan dari berbagai bidang ilmu
keakuratan dan ketelitian yang baik, mampu menganalisis unsur kelumit pada orde
ppm (10-6 g/g), bahkan untuk unsur tertentu sampai orde ppb (10-9 ), sehingga
Analisis Aktivasi Neutron (AAN) adalah metode analisis unsur yang dikenal orang sejak
tahun 1936 dan telah banyak digunakan oleh berbagai disiplin ilmu lainnya, merupakan metode
analisis multi elemen berdasarkan iradiasi sam pel dengan sumber neutron yang kuat, reaktor
nuklir, dan pengukuran pada radioaktivitas. Keunggulan teknik ini adalah pengukuran yang
simultan, kemampuan multielemen, sensitivitas tinggi, analisis dalam waktu sing kat,
tidak merusak sampel, relatif rendah akan kontaminasi, kehilangan sampel saat analisis,
dapat menganalisis sampel dengan ukuran keeil «1 mg) dan relatif tidak ada gangguan
kelemahan antara lain, memerlukan fasilitas dan peralatan seperti reaktor fisi atau akselerator
partikel, laboratorium yang digunakan untuk melakukan analisis ini harus mempunyai
perlengkapan khusus untuk penanganan zat radioaktif dan untuk analisis radionuklida berumur
panjang diperlukan waktu analisis yang relatif lama [6]. Selain itu untuk analisis Hg dan Zn
dapat terjadi gangguan spektrum. Dimana untuk Hg-203 di energi 279 kev dapat terjadi
gangguan spektrum dari Se-75, sedangkan untuk Zn di energi 1115kev dapat terjadi gangguan
Analisis Aktivasi Neutron (AAN) ini juga memiliki keterbatasan. Oleh karena sampel
yang digunakan berbentuk cairan dan pada umumnya air mengandung banyak alkali perlu
dilakukan perlakuan terlebih dahulu (Friedlander et al., 1981). Pengubahan sampel ke dalam
bentuk padatan serta penghilangan ion-ion pengganggu dari cuplikan air dilakukan kopresipitasi
Hidayat, A., D. Supriatna, dan A. Suitarsih. 1994. Analisis pengaktifan neutron Hg, As, Sb, dan
Se dalam cuplikan air permukaan setelah kopresipitasi menggunakan
dibensilditiokarbamat. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi nuklir PPTN-BATAN:
282-287.
Rina, M., Wardani, S. dan Sunarko, 2000, Analisis Keandalan Laboratorium Analisis Aktivasi
Neutron (AAN) dengan Metoda Komparatif, Jurnal Sains, 2(1) : 6-10.
Taftazani, A., Sumining & T. Basuki. 2001. Unjuk kerja AANI pada analisis logam berat dalam
cuplikan lingkungan. Proceeding Seminar Sains & Teknologi Nuklir P3TknBATAN.
128 – 135.