KELOMPOK 2
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
dengan baik. Adapun judul dari makalah ini yaitu “Teknik Radioanalisis:
Analisis Aktivasi Neutron”. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Penulis berharap
semoga dengan adanya makalah biokimia lanjutan ini, dapat bermanfaat dan
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................ i
2.5 Teknik Dasar dan Proses Pengerjaan Analisis Aktivasi Neutron ............ 9
PENDAHULUAN
dipecahkan oleh para ahli kimia analisis terutama dalam hal peningkatan
Seiring dengan perkembangan pemanfaatan ilmu nuklir tersebut, para ahli peneliti
digunakan dalain analisis sainpel yang berasal dari lingkungan adalah aiialisis
aktivasi netron (AAN). Pelaksanaan AAN terdiri dari dua langkah pokok yaitu
pertama aktivasi sampel dengan cara penembakan berkas netron terhadap sampel
dan kedua, studi terhadap sampel yang telah menjadi radioaktif. Prinsip reaksi
aktivasi dalain AAN adalah reaksi (n, y), inti atom unsuryang ditembak
Netron yang digunakan dalain NAA adalah netron tennal yang berasal dari reaktor
atom. Netron tennal merupakan netron yang mudah ditangkap oleh hampir semua
inti atom, terutama inti atom logam-logam berat. Maka NAA terutama digunakan
untuk analisis pencemaran logam-logam berat. Selain reaktor atom, netron dapat
pula dihasilkan dari generator netron 14 MeV. Dalain hal ini netron yang
dihasilkan adalah netron cepat. Generator netron terutama digunakan untuk AAN
1.2.5 Bagaimana teknik dasar dan proses pengerjaan analisis aktivasi neutron ?
1.3 Tujuan
1.3.5 untuk mengetahui teknik dasar dan proses pengerjaan analisis aktivasi
neutron.
neutron.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Aktivasi Neutron (disingkat AAN) adalah salah satu teknik atau
metode uji tak merusak yang digunakan untuk mengetahui kandungan unsur
dalam suatu bahan, baik kualitatif maupun kuantitatif. Metode ini didasarkan pada
reaksi nuklir (n) antara neutron dengan bahan (materi) uji, yang kemudian
dideteksi hasil interaksinya, berupa radiasi gamma yang sangat spesifik bagi
setiap unsurnya, metode ini mempunyai keunggulan tersendiri, yaitu selain tidak
merusak bahan yang diuji, mampu menganalisis dengan tingkat ketelitian yang
sangat tinggi mencapai orde ppb (part per bilion) yang tidak mungkin dihasilkan
oleh metode lain, multi unsur dalam satu kali pengujian, serta biaya murah.
yang didasarkan pada reaksi inti antara neutron cepat dengan unsur dalam suatu
sampel. Pada AANC sampel yang akan dianalisis diiradiasi dengan neutron cepat
yang dihasilkan oleh Generator neutron. Akibat iradiasi neutron maka inti-inti
atom dalam sampel mengalami reaksi inti dengan neutron dan terbentuk
gamma karakteristik inilah yang digunakan untuk menciri keberadaan suatu unsur
(analisis kuantitatip) sedangkan dari intensitas radiasi gamma yang terbentuk akan
yang bisa mengganggu analisis. Reaksi inti yang sering dipergunakan pada AANC
adalah reaksi-reaksi inti (n,p), (n,α) dan (n,2n). Karena batas deteksinya yang
rendah dibandingkan dengan AAN maka AANC maka teknik ini hanya tepat
untuk analisis polutan dari sampel sediman. Dalam bidang lingkungan generator
Aplikasi AAN untuk analisis multi unsur dalam berbagai jenis cuplikan
dari bidang lingkungan, kesehatan, geologi, dan biologi telah banyak dilakukan
pada kegiatan atau penelitian. Teknik pengaktifan neutron cepat ditemukan pada
tahun 1936 oleh George Hevesy, seorang ahli kebangsaan Hongaria Ketika beliau
merupakan analisis unsur berdasarkan reakssi inti antara neutron dengan unsur
tertentu yang stabil yang dapat menghasilkan unsur radioaktif yang memancarkan
radiasi, dan umumnya radiasi gamma (Susetyo, 1988). Penggunaan AAN telah
tersebar luas di berbagai negara dan diperkirakan sebanyak 100.000 sampel telah
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Hal tersebut terkait salah satu sumber
neutron berasal dari reaktor nuklir. Indonesia memiliki tiga reaktor riset, yaitu
reaktor Triga 2000 di Bandung, reaktor Kartini di Yogyakarta serta reaktor serba
menggunakan metode AAN. Selain itu, pada tahun 2012 telah dilakukan
penelitian tentang kandungan logam berat pada bahan pangan di Jawa Tengah
Penelitian terbaru terkait aplikasi Teknik Analisis Nuklir (TAN) yang sedang
neutron termal dalam reaktor nuklir, dan aktivitas yang diinduksi danalisis secara
resolusi tinggi yang dikalibrasi dengan efisiensi tinggi. Pada proses aktivasi
neutron akan terjadi perubahan reaksi inti atom akibat paparan sinar neutron
thermal, inti atom tersebut akan berubah menjadi radioaktif, ketika paparan sinar
dianalisi.
menggunakan metode AAN adalah sumber neutron, peralatan yang sesuai untuk
mendeteksi sinar gamma dan pengetahuan mendasar untuk reaksi yang terjadi
Metode AAN ini didasarkan pada reaksi penangkapan neutron melalui reaksi
inelastik dan menyebabkan beberapa atom teraktivasi dan menjadi tidak stabil
melalui peluruhan b– atau b+ yang pada umumnya akan diikuti oleh emisi sinar-g.
mengemisikan sinar-g dengan energi tertentu. Hal ini dapat digunakan untuk
berinteraksi dengan elektron sangat kecil dan pengaruh ionisasi primer dengan
neutron dapat diabaikan. Proses interaksi neutron dengan nuklida ada tiga: proses
reaksi nuklir dengan neutron adalah (n,γ), (n,p), (n,α), (n,2n), dan reaksi
pembelahan (fission). Sumber neutron yang umumnya ditemui adalah reaktor,
akselerator, dan sumber neutron isotopik (Isotopic Neutron Source). Dari hasil
reaksi pembelahan inti yang terjadi di reaktor nuklir, diperoleh neutron dengan
nilai fluks yang tinggi. Tipe reaktor dan posisi di dalam reaktor akan memberikan
dengan inti atom tanpa perintang Coulomb (Beisser, 1992: 484). Tidak adanya
perintang Coulomb neutron lambat pun dapat masuk ke dalam medan inti. Inti-
inti bahan yang direaksikan dengan neutron akan menjadi radioaktif dan akan
Jenis interaksi yang terjadi antar neutron dengan inti atom materi
ditentukan oleh energi neutron yang datang. Perbedaan yang dimiliki oleh neutron
1. Hamburan neutron
sebelum terjadi peristiwa yang lain neutron dilepas lagi dari inti sasaran. Reaksi
a. Hamburan elastis
Neutron mendekati inti atom dan segera dibelokkan arah geraknya oleh
medan inti sehingga inti atom dan neutron tidak mengalami perubahan bentuk
atau dengan kata lain tumbukan antara neutron dengan inti dihamburkan kembali
dengan energi tetap, sedangkan inti sendiri tidak berubah atau tidak terjadi
eksitasi. Hamburan elastis ini akan didominasi pada energi neutron rendah yaitu
0,1-10 MeV.
Jumlah momentum linier dan jumlah energi neutron datang serta inti target
sebelum atau setelah tumbukan tidak sama besar. Inti terksitasi yang terbentuk
kebolehjadian yang besar pada energi neutron diatas 10 MeV. (Arya, 1966: 40).
Jika neutron dengan energi tertentu memasuki daerah inti sasaran dan
berinteraksi secara langsung dengan inti tersebut, maka energi yang dimiliki akan
majemuk yang tereksitasi. Jika energi yang diterima oleh nukleon lebih besar dari
energi eksitasinya maka nukleon dalam inti akan dipancarkan keluar dengan
menggunakan energi sisa eksitasi yang dimilikinya. Peristiwa yang terjadi sesudah
ini yakni :
dalam inti atom. Inti yang baru terbentuk biasanya tidak stabil dan akan
neutron thermal. Inti majemuk akan bertransisi ke keadaan tingkat tenaga yang
Pada reaksi sebesar < 10 MeV. Terjadinya reaksi ini diperlukan pula
energi neutron minimum sama dengan energi ikat neutron dalam inti. Hal
ini dimaksudkan agar neutron dalam inti dapat terlepas. Secara umum reaksi ini
c. Reaksi pembelahan
reaksi pembelahan inti menjadi dua inti sebagai belahan- belahan yang pada
terkandung dan menentukan konsentrasi unsur pada suatu material (Ali, 2017).
Material yang diuji menggunakan AAN adalah material yang tidak menyebabkan
reaksi fisi, dalam penerapannya teknik metode AAN sudah banyak digunakan
untuk ilmu lingkungan, arkeologis dan industry (Johnsen, 2017). AAN digunakan
untuk menguji material karena AAN tidak merusak atau mengubah bentuk
dalam reaktor nuklir, dan aktivitas yang diinduksi danalisis secara spektrometri
gamma menggunakan detektor High Purity Germanium (HPGe) resolusi tinggi
Pada proses aktivasi neutron akan terjadi perubahan reaksi inti atom akibat
paparan sinar neutron thermal, inti atom tersebut akan berubah menjadi radioaktif,
ketika paparan sinar neutron dianggap cukup selanjutnya dikeluarkan dari sumber
neutron untuk dianalisis. Pada Proses Pengerjaan AAN dilakukan dengan 5 tahap
Aktivasi Neutron Cepat). Metode AANC salah satu teknik analisis dengan
dihasilkan oleh generator neutron (GN). Inti atom unsur-unsur yang berada dalam
cuplikan akan menangkap neutron dan berubah menjadi radioaktif. Sinar-γ yang
γ. Hal ini dapat dilakukan karena untuk setiap isotop hasil reaksi inti akan
memancarkan radiasi gamma karakteristik yang berbeda-beda. Analisis kualitatif
Penentuan jenis unsur ini dilakukan dengan menentukan puncak spektrum energi
gamma cuplikan. Besarnya energi gamma tersebut dicocokkan dalam tabel isotop
(Purwandhani, 2007).
dari puncak spektrum, dengan energi berbagai isotop yang tercantum dalam tabel
energi isotop sehingga dapat ditentukan isotop apa saja yang terdapat dalam tiap
tabel isotop, perlu juga dipertimbangkan tampang lintang reaksi, waktu paruh,
analisis kualitatif ini dapat diambil banyak informasi yang penting untuk analisis
kuantitatif. Hal yang penting diperhatikan misalnya adalah ada atau tidaknya
penimbrungan yang berasal dari nuklida lain pada puncak nuklida yang
berbagai bentuk fisis (padatan, cair dan gas), disamping itu juga dapat digunakan
dalam sampel akan menjadi radiaktif jika ditembak dengan neutron cepat. Atom
yang berada dalam keadaan tidak stabil akan meluruh untuk mencapai kestabilan.
Peluruhan tersebut akan memancarkan sinar-γ karakteristik yang khas yang dapat
dapat dideteksi doleh spektrometri gamma. Analisis kuantitatif, dilakukan untuk
kualitatif yang didasarkan pada puncak dengan intensitas absolut tertingi, analisis
jumlah sinar gamma persatuan waktu yang dipancarkan. Aktifitas sinar gamma
Oleh karena itu dengan analisis kuantitatif, telah diketahui massa serta kadar
dari enam lokasi yang berbeda di daerah kecamatan Cempaka dimana di daerah
itu banyak terdapat penambangan batubara dan intan. Dari pengukuran yang
dilakukan pada areal bekas penambangan diperoleh hasil adanya logam Besi (Fe)
dan beberapa logam lain dalam konsentrasi yang bervariasi. Dari hasil yang
1. Sampling
Sampel pasir besi diambil dari enam lokasi lahan pertanian kota yang
lubang dekat pinggiran jalan, lokasi II terletak di lubang 3 m dari lokasi I, lokasi
III terletak di lubang 3 m dari lokasi II, lokasi IV terletak di lubang 3 m dari lokasi
III, lokasi V terletak di lubang 3 m dari lokasi IV, lokasi VI terletak di lubang 3 m
dari lokasi V.
terdiri dari dua replikat. Bahan acuan standar yang dipergunakan adalah SRM HR
2780, Pasir besi dengan berat berkisar antara 30-40 mg. Sampel dan bahan acuan
3. Iradiasi neutron
Iradiasi dilakukan untuk unsur unsur dengan waktu paruh panjang selama
± 1-2 jam. Setelah sampel dikeluarkan dari reaktor, dibiarkan atau diberikan
waktu tunda selama 1 minggu sehingga unsur lain yang tidak dikehendaki dalam
sampel, yang berumur paruh singkat segera habis karena meluruh. Iradiasi
energi sinar-γ dan besarnya unsur logam yang terkandung dalam cuplikan yang
metode komparatif yaitu dengan membandingkan antara luas puncak dari cuplikan
Dari hasil penentuan kandungan logam pada pasir besi diperoleh jenis
logam Besi (Fe). Adapun pemilihan lokasi pengambilan adalah sebagai berikut :
dari lokasi I, lokasi III terletak di lubang 3 m dari lokasi II, lokasi IV terletak di
lubang 3 m dari lokasi III, lokasi V terletak di lubang 3 m dari lokasi IV, lokasi
Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pasir bekas penambangan
tersebut mengandung logam besi yang mana bisa diambil manfaatnya oleh
penduduk sekitar. Dan dari hasil yang diperoleh dengan berat sampel hanya 30-
40 mg
kecil sekali), dapat menentukan unsur secara serempak (multi unsur); dilakukan
dalam waktu yang relatif cepat; serta dapat digunakan untuk menganalisis kadar
AAN dapat diaplikasikan untuk menentukan suatu multi unsur kelumit dalam
cuplikan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang ada. Analisis Aktivasi
yang baik, mampu menganalisis unsur kelumit pada orde ppm (10-6 g/g),
bahkan untuk unsur tertentu sampai orde ppb (10-9), sehingga merupakan metode
dikenal orang sejak tahun 1936 dan telah banyak digunakan oleh berbagai disiplin
ilmu lainnya, merupakan metode analisis multi elemen berdasarkan iradiasi sam
pel dengan sumber neutron yang kuat, reaktor nuklir, dan pengukuran pada
tidak merusak sampel, relatif rendah akan kontaminasi, kehilangan sampel saat
analisis, dapat menganalisis sampel dengan ukuran keeil «1 mg) dan relatif tidak
seperti reaktor fisi atau akselerator partikel, laboratorium yang digunakan untuk
zat radioaktif dan untuk analisis radionuklida berumur panjang diperlukan waktu
analisis yang relatif lama. Selain itu untuk analisis Hg dan Zn dapat terjadi
gangguan spektrum. Dimana untuk Hg-203 di energi 279 kev dapat terjadi
terjadi gangguan spektrum dari Eu-152 di energi 1112 Kev (Wisnu, 1984).
karena sampel yang digunakan berbentuk cairan dan pada umumnya air yang
dkk., 1981). Pengubahan sampel ke dalam bentuk padatan serta penghilangan ion-
KESIMPULAN
nuklir (n) antara neutron dengan bahan (materi) uji, yang hasil interaksinya berupa
radiasi gamma yang sangat spesifik bagi setiap unsurnya. Metode ini pertama kali
ditemukan pada tahun 1936 oleh George Hevesy. AAN memiliki prinsip kerja
keakuratan dan ketelitian yang baik, dan mampu menganalisis unsur kelumit pada
orde ppm dan ppb. Sedangkan kekurangan AAN yaitu laboratorium yang
untuk penanganan zat radioaktif dan untuk analisis radionuklida berumur panjang
Alfian, A., 2019, Non Destructive Test (Ndt) terhadap Kemurnian Kolimator
Neutron Generasi ke Dua dengan Metode Analisis Aktivasi Neutron,
Skripsi, Universitas Santa Darma Yogyakarta, Yogyakarta.
Damastuti, E., Ariyani, W., Santoso, M., Kurniawati, S., & Syahfitri, W., 2011,
Micronutrient Daily Intake of Elementary School Children in Bandung as
Determined by Using NAA and AAS Methods, Atom Indonesia, 37(2),
62-70.
Fitriyati D., 2009, Kajian Kadar Unsur Krom dalam Limbah Tekstil dengan
Metode Aan, Doctoral dissertation, Diponegoro University.
Purwandhani, A.S., 2007, Metode AANC (Analisis Aktivasi Neutron Cepat) Untuk
Penentuan Distribusi Logam Pada Cuplikan Air Di Sungai Kaligarang,
Skripsi, Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sari, D. K., Muhayatun, Lestiani, D. D., Kurniawati, S., dan Basuki, K. T., 2012,
Penentuan Kandungan Logam Berat Hg, Cr, dan Co dari Beberapa Bahan
Pangan di Wilayah Jawa Tengah, Prosiding Seminar Nasional TAN, 1(1):
131-143.
Sari, D. K., 2012, Analisis Logam Berat pada Bahan Pangan di Jawa Tengah
menggunakan Metode AAN. STTN-BATAN: Yogyakarta.
Sunardi, Elin, Rany S, 2002, Penentuan Unsur logam dalam Pantai Selatan
Yogyakarta dengan Metode Aktivasi Neutron Cepat secara absolut,
BIMIPA No: 3 Tahun: XII, Yogyakarta.
Taftazani, A., Sumining dan T. Basuki, 2001, Unjuk kerja AANI pada analisis
logam berat dalam cuplikan lingkungan, Proceeding Seminar Sains dan
Teknologi Nuklir P3Tkn BATAN, 128 – 135.