Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA DASAR II

ATOMIC EMISSION SPECTROSCOPY (AES)

Dosen Pembimbing:
Dr. Ir. Cut Meurah Rosnelly, M.T
Disusun oleh:
Nama : Natasya Aulia Putri
NPM : 2104108010026

PROGRAM STUDI
TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringkan salam kita
haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang
penuh dengan ilmu. Semoga syafaatnya datang kepada kita di hari akhir kelak.

Makalah berjudul “Atomic Emission Spectroscopy (AES)” ini disusun untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dr. Ir. Cut Meurah Rosnelly, M.T sebagai dosen Kimia Dasar II yang membimbing
proses penyusunan makalah ini. Selain itu, kami juga berharap penyusunan makalah ini dapat
meningkatkan wawasan kami mengenai perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang ilmu kimia.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Cut Meurah Rosnelly, M.T yang
telah memberikan bimbingan dalam proses penyusunan makalah ini. Tugas ini dapat
menjelaskan mengenai Spektroskopi Emisi Atom (AES). Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.

Menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan rendah hati kami mohon
maaf atas segala kesalahan ejaan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang akan
memotivasi kami untuk menyempurnakan makalah ini.. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Banda Aceh, 05 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. 1

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2

DAFTAR ISI ......................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4

A. Latar Belakang ............................................................................ 4


B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 5

A. Pengertian Spektroskopi ............................................................ 5


B. Prinsip Dasar AES ...................................................................... 6
C. Prinsip Kerja AES ...................................................................... 6
D. Instrumen AES ............................................................................ 7
E. Prinsip Kerja ICP ....................................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................ 12

A. Kesimpulan ................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum, spektroskopi adalah sebuah metode analisis. Sebagaimana
layaknya sebuah metode, spektroskopi mempunyai banyak terminologi untuk
menjelaskan konsep-konsep spesifik dalam ruang lingkupnya. Terminologi ini
diciptakan dan digunakan di awal perkembangan metode ini oleh para ahli yang
mencetuskan metode ini sampai menjadi metode analisis yang digunakan secara
meluas dalam ilmu kimia (Wonorahardjo,2020).
Spektroskopi merupakan suatu metode analisa yang menggunakan prinsip
absorpsi, emisi dan hamburan radiasi elektromagnetik oleh atom atau molekul untuk
studi kualitatif atau kuantitatif atom atau molekul. Spektroskopi adalah ilmu yang
mempelajari tentang metode-metode untuk menghasilkan dan menganalisis spektrum.
Interpretasi spektrum yang dihasilkan dapat digunakan untuk analisis unsur kimia,
meneliti arus energi atom dan molekul, meneliti struktur molekul, dan untuk
menentukan komposisi dan gerak benda-benda langit (Danusantoso, 1995: 409).
Terdapat dua macam instrumen spektroskopi yang sering dipergunakan yaitu
spektroskopi molekuler (absorpsi) dan spektroskopi atomik (emisi). Spektroskopi
molekuler adalah tehnik yang digunakan unutk mengidentifikasi senyawa organik dan
anorganik dalam spesi molekuler. Spektroskopi molekuler berdasarkan atas radiasi
ultraviolet, sinar tampak, dan infrared. Banyak digunakan untuk identifikasi dari
banyak spesies organik, anoragnik, maupun biokimia. Spektroskopi atomik adalah
tehnik yang digunakan untuk mengidentifikasi unsur organik dan anorganik dalam
spesi atom. Spektroskopi atomik digunakan untuk penentuan kualitatif dan kuantitatif
dari sekitar 70 elemen. Ciri khas spektroskopi atomik adalah sampel harus diatomkan
terlebih dahulu. Inductively Coupled Plasma (ICP) merupakan instrumen yang
digunakan untuk menganalisis kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan
menggunakan metode spektrofotometer emisi.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian spektroskopi ?
2. Bagaimana prinsip dasar AES ?
3. Bagaimana prinsip kerja AES ?
4. Instrumen apa yang dapat mengukur AES ?
5. Bagaimana prinsip kerja ICP ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian spektroskopi.
2. Untuk mengetahui prinsip dasar AES.
3. Untuk mengetahui prinsip kerja AES.
4. Untuk mengetahui instrumen yang dapat mengukur AES.

4
5. Untuk mengetahui prinsip kerja ICP.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Spektroskopi

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan


cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah , spektroskopi mengacu
kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori struktur materi
serta analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi
berkembang seiring teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya
cahaya tampak. Tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-
elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon,
gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya. Spektroskopi umumnya digunakan
dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui
spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut
spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan
penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop besar mempunyai spektrograf yang
digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek
astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran
Doppler garis spektral (Irwandi, 2021)..

Terdapat dua macam instrumen spektroskopi yang sering dipergunakan yaitu


spektroskopi molekuler (absorpsi) dan spektroskopi atomik (emisi). Dasar dari
spektroskopi atom adalah tingkat energi elektron terluar suatu atom atau unsur yang
melibatkan energi elektronik, vibrasi, dan rotasi. Sedangkan dasar dari spektroskopi
molekul adalah tingkat energi molekul radiasi yang terabsorpsi.

Perbedaan besar lain antara spektroskopi atomik dengan spektroskopi


molekuler terletak pada spektrumnya. Spektrum spektroskopi atomik jauh lebih tipis
dari spektrum spektroskopi molekuler karena pada spektroskopi atomik hanya ada
getaran elektronik dan tidak ada getaran vibrasional. Induktif Coupled Plasma (ICP)
yang termasuk ke dalam spektroskopi atomik adalah sebuah tehnik analisis yang
digunakan untuk mendeteksi jejak logam dalam sampel dan untuk mendapatkan
karakteristik unsur-unsur yang memancarkan gelombang tertentu.

Spektrometer merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran spektroskopi


yaitu untuk mengukur absorbansi sinar monokromatis oleh suatu larutan dengan cara
melewatkan cahaya pada panjang gelombang spesifik dengan menggunakan
monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube oleh suatu obyek
kaca atau kuarsa yang disebut kuvetdengan sebagian dari cahaya tersebut akan diserap

5
dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan akan
sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet. Jenis spektrometer antara lain
adalah spectrometer sinar tampak, spektrometer ultraungu, spektrometer infra-merah,
spektrometer resonansi magnet inti, spektrometer serapan, spektrometer massa, dan
spektrometer fluoresensi. Perbedaan dari jenis spektrometer tersebut terletak pada
sumber cahaya atau sampel yang disesuaikan dengan apa yang akan diteliti.

Spektroskopi emisi atom (AES) adalah metode analisis kimia yang menggunakan
intensitas cahaya yang dipancarkan dari api, plasma, atau percikan pada panjang
gelombang tertentu untuk menentukan jumlah suatu unsur dalam sampel. Panjang
gelombang dari garis spektral atom memberikan identitas elemen sedangkan
intensitas cahaya yang dipancarkan sebanding dengan jumlah atom unsur. AES
menyerap cahaya menggunakan atom bebas. AES adalah instrumen yang
menggunakan prinsip ini yang bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam dalam
larutan.

B. Prinsip Dasar AES

Spektorkopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah suatu
alat yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif maupun kuantitatif
yang didasarkan pada pemancaran atau emisi sinar dengan panjang gelombang yang
karakteristik untuk unsur yang dianalisa. Sumber dari pengeksitasi dari Atomic
Emission Spectroscopy bisa didapat dari nyala api gas atau busur listrik. Sumber
eksitasi dari nyala gas biasanya disebut ICP (Inductively Couple Plasma,) sedangkan
sumber eksitasi dari busur listrik biasa disebut “ARC” atau “SPARK”, sedangkan alat
detector sinarnya adalah Tabung Penggandaan Foton atau “Photo Multiplier Tube
(PMT)”

Prinsip dasar dari analisa Atomic Emission Spectrometer (AES) ini yaitu :
Apabila atom suatu unsur ditempatkan dalam suatu sumber energi kalor (sumber
pengeksitasi), maka elektron di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya dalam
keadaan dasar atau ‘groud state’ akan tereksitasi ke tingkat-tingkat energi elektron
yang lebih tinggi. Karena keadaan tereksitasi itu merupakan keadaan yang sangat
tidak setabil maka elektron yang tereksitasi itu secepatnya akan kembali ke tingkat
energi semula yaitu kekeadaan dasarnya (ground state). Pada waktu atom yang
tereksitasi itu kembali ketingkat energi lebih rendah yang semula, maka kelebihan
energi yang dimilikinya sewaktu masih dalam keadaan tereksitasi akan ‘dibuang’
keluar berupa ‘emisi sinar’ dengan panjang gelombang yang karakteristik bagi unsur
yang bersangkutan.

C. Prinsip Kerja AES

Seperti dalam spektroskopi AAS, sampel harus dikonversi menjadi atom bebas,
biasanya dalam suhu eksitasi sumber yang tinggi. Sampel cair adalah nebulasi dan
dibawa ke sumber eksitasi oleh gas yang mengalir. sampel padat dapat diperkenalkan
ke sumber oleh lumpur atau ablasi laser dari sampel solid didalam aliran gas. Zat

6
padat juga dapat langsung menguap oleh percikan antara elektroda. Sumbereksitasi
harus dilarutkan, memisahkan menjadi atom.

Dalam emisi atom, sampel dikondisikan pada energi tinggi, lingkungan termal
untukmenghasilkan atom dalam keadaan tereksitasi, yang mampu memancarkan
cahaya. Sumber energidapat menjadi busur listrik, api, atau lebih baru-baru ini,
plasma. Spektrum emisi adalah elemen terpaparseperti sumber energi terdiri dari
kumpulan panjang gelombang emisi yang diijinkan, biasanya disebutgaris emisi,
karena sifat diskrit panjang gelombang yang dipancarkan. Spektrum emisi ini
dapatdigunakan sebagai karakteristik yang unik untuk identifikasi kualitatif elemen.
Atom emisi yangmenggunakan busur listrik telah banyak digunakan dalam teknik
analisis. Emisi kualitatif juga dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak
elemen ada dalam sampel. Untuk kuantitatif "analisis",intensitas cahaya yang
dipancarkan pada panjang gelombang dari elemen harus ditentukan dan
diukur.Intensitas emisi pada panjang gelombang ini akan bertambah besar sebagai
jumlah atom pada analityang meningkat.. Teknik flame photometry adalah aplikasi
dari emisi atom untuk analisis kuantitatif.

D. Instrumen AES

Inductively Coupled Plasma (ICP) merupakan instrumen yang digunakan untuk


menganalisis kadar unsur-unsur logam dari suatu sampel dengan menggunakan
metode spektrofotometer emisi. Bahan yang akan dianalisis untuk alat ICP ini harus
terwujud larutan yang homogen. Ada sekitar 80 unsur yang dapat dianalisa dengan
menggunakan alat ini.

Metode analisis yang menggunakan comple induksi yaitu medan magnet dan
medan listrik. Comple ini akan membentuk medan magnet dengan frekuensi tinggi
sehingga atom tereksitasi tidak hanya kesatu tingkat elektron yang lebih tinggi tapi
akan tereksitasi kebeberapa macam tingkat energi elektron yang lebih tinggi.
Gabungan elektron-elektron yang tereksitasi akan membentuk awan-awan elektron
yang jenuh dengan elektron yang disebut plasma sehingga disebut Inductively
Coupled Plasma (ICP). Elektron yang sah tereksitasi kembali ke keadaan dengan
melepaskan energi berupa sinar yang masuk ke spektrometer oleh grating difraksi
sinar dispensikan menjadi spektrum garis yang spesifik untuk masing-masing atom
atau ion yang terkandung dalam sampel. Karena intensitas sinar yang dilepas atau di
emisi ketika kembali ke keadaan dasar yang diukur oleh spektrometer maka ICP
disebut juga ICPAES (Inductively Coupled Plasma Atomic Emission Spektroscopy).
Beberapa instrumen dalam ICP adalah sebagai berikut:

7
Gambar 1 Alat Inductively Coupled Plasma (ICP)

1. Plasma
Plasma, sebuah gas terionisasi , ketika obor dinyalakan medan magnet yang
kuat.
2. Medan magnet
Medan magnet adalah sebuah medan fektor yang dapat memberikan sesuatu
gaya magnet pada muatan listrik bergerak dan pada dipol megnetik. Ketika
ditempatkan dalam medan magnet, magnet dipol cenderung untuk
menyelaraskan dengan medan magnet dari Rf generator dihidupkan. Gas
argon yang mengalir melalui dinyalakan dengan satuan tesla (biasanya sebuah
strip tembaga di luar tabung). Gas argon yang terrionisasi dalam bidang ini
dan mengalir dalam suatu pola simetris rotasional ke arah medan magnet
kumparan Rf. Yang stabil, suhu tinggi plasma sekitar 7000 K ini kemudian
dihasilkan dari tumbukan inelastis antara atom argon netral dan partikel
bermuatan.
3. Pompa peristaltik
Sebuah pompa peristaltik adalah jenis pompa perpindahan positif digunakan
untuk memompa berbagai cairan Fluida yang terkandung dalam tabung
fleksibel yang dipasang di dalam casing pompa melingkar memberikan sebuah
cairan atau sampel organik menjadi nebulizer.
4. Nebulizer
Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel menjadi aerosol.
5. Spray chamber

8
Spray chamber berfungsi untuk mentransportasikan aerosol ke plasma, pada
spray chamber ini aerosol mengalami disolfasi atau volatilisasi yaitu proses
penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering yang bentuknya telah
seragam.
6. RF generator
RF generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 watt) untuk
menyalakan plasma dengan argon sebagai gasnya. Tegangan ini ditransferkan
ke palsma melalui load coil, yang mengelilingi puncak dari obor.
7. Difraksi kisi
Dalam optik, kisi difraksi adalah komponen optik dengan pola yang terukur,
yang terbagi menjadi beberapa sinar cahaya perjalanan di arah yang berbeda di
mana ia dipisahkan menjadi komponen radiasi dalam spektrometer optik.
Intensitas cahaya kemudian diukur dengan photomultiplier.
8. Photomultiplier
Photomultiplier merupakan sebuah tabung vakum dan lebih khusus lagi
phototubes, di mana alat ini sangat sensitif terhadap detektor cahaya dalam
bentuk sinar UV, cahaya tanpak, dan infra merah.
9. Intreferensi dalam ICP
Pelarut, reagen, gelas, dan perangkat keras pengolahan sampel lain mungkin
menghasilkan artefak dan gangguan pada analisis sampel. Semua materi ini
harus bebas dari gangguan dan pada kondisi baik saat analisis.

E. Prinsip Kerja ICP


Prinsip kerja ICP adalah menghasilkan plasma yang merupakan gas dimana di
dalamnya terdapat atom dalam keadaan terionisasi. Ion yang tereksitasi dan
memancarkan sinar pada panjang gelombang tertentu terukur sebagai suatu
karakteristik suatu unsur.
1. ICP-AES
Inductively Coupled Plasma – Atomic Emission Spectroscopy (ICP-
AES) adalah salah satu dari beberapa tehnik analisa atomik spektroskopi.
ICP-AES menggunakan plasma sebagai sumber atomisasi dan eksitasi dan
kemudian pancaran yang dihasilkan unsur diukur intensitasnya. Plasma
adalah suatu gas ionisasi yang terdiri dari ion, atom, dan elktron. Adapun
langkah kerja dari ICP-AES yaitu :

9
a. Preparasi sampel
Beberapa sampel memerlukan langkah preparasi khusus seperti
penambahan asam, pemanasan, dan destruksi dengan microwave.
b. Nebulisasi
Cairan diubah menjadi aerosol.
c. Desolvasi/volatisasi
Pelarut dihilangkan sehingga terbentuk aerosol kering.
d. Atomisasi
Ikatan gas putus, dan hanya ada atom. Suhu plasma dan temperatur
sangat penting dalam tahap ini.
e. Eksitasi/emisi
Atom memperoleh energi dari tumbukan dan memancarkan cahaya dari
panjang gelombang yang khas.
f. Deteksi/pemisahan
Grating mendispersikan cahaya yang dapat diukur secara kuantitatif.

Gambar 2 Prinsip Kerja ICP-AES

Perangkat keras ICP dirancang untuk mengahasilkan plasma, yang merupakan


gas dimana terdapat atom dalam keadaan terionisasi. Dasar pengaturan suatu ICP
terdiri dari 3 tabung konsentris, yang sering dibuat dari silika. Tabung-tabung
tersebut yaitu auter loop, loop menengah, dan loop dalam, yang membentuk obor
suatu ICP. Obor terletak dalam kumparan pendingin air frekuensi (rf) generator
radio. Sebagai gas mengalir diperkenalkan ke senter, bidang rf diaktifkan dan gas
di wilayah coil dibuat elektrik konduktif. Ini urutan kejadian pembentukan plasma.

10
Pembentukan plasma tergantung pada kekuatan medan magnet yang cukup dan
pola aliran gas mengikuti pola simetris rotationally tertentu. Plasma dikelolah oleh
pemanasan induktif gas yang mengalir. Induksi medan magnet menghasilkan
frekuensi tinggi arus listrik yang melingkar dalam konduktor. Konduktor pada
akhirnya, dipanaskan sebagai hasil dari tahanan tersebut.
Untuk mencegah kemungkinan arus pendek serta kritis, plasma harus terisolasi
dari sisa instrumen. Isolasi dicapai oleh aliran gas secara bersamaan melalui sistem.
Tiga gas mengalir melalui sistem-gas luar, gas menengah, dan gas dalam atau gas
pembawa. Gas yang luar biasanya adalah argon atau nitrogen. Gas luar digunakan
untuk beberapa tujuan yaitu memelihara plasma, memantapkan/menstabilkan
posisi plasma, dan memisahkan plasma dari tabung luar pada suhu tinggi. Argon
biasanya digunakn sebagai gas intermediet dan gas pemabawa. Tujuan dari gas
pembawa adalah untuk menyampaikan sampel untuk plasma.
Sampel yang telah mengalami preparasi diantarkan pada plasma melewati
nebulizer dan spray chamber. Nebulizer berfungsi untuk mengubah cairan sampel
menjadi aerosol. Sedangkan spray chamber berfungsi untuk mentransportasikan
aerosol ke plasma, pada spray chamber ini, aerosol mengalami desolvasi atau
polatisasi yaitu proses penghilangan pelarut sehingga didapatkan aerosol kering
yang betuknya telah seragam.
Rf generator adalah alat yang menyediakan tegangan (700-1500 watt) untuk
menyalakan plasma dengan argon sebagai sumber gasnya. Tegangan ini
ditransferkan ke palsma melalui loat coil, yang mengelilingi puncak dari obor. Saat
sampel gas masuk ke dalam plasma terjadi eksitasi atom, atom yang tereksitasi
kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan energi pada panjang gelombang
tertentu. Panjang gelombang setiap unsur memilki sifat yang khas. Intensitas energi
yang dipancarkan pada panjang gelombang sebanding dengan jumlah (konsentrasi)
dari unsur dalam sampel yang dianalisis. Selanjutnya panjang gelombang tersebut
masuk ke dalam monokromator, dan diteruskan ke detektor. Lalu diubah menjadi
sinyal listrik oleh detektor dan masuk ke dalam integrator untuk diubah ke dalam
sistem pembacaan data.
Sebuah ICP mensyaratkan bahwa unsur-unsur yang harus dianalisis adalah
larutan. Larutan dalam bentuk pelarut air lebih disukai daripada pelarut organik,
untuk larutan organik memerlukan perlakuan khusus sebelum injeksi ke dalam
ICP. Sampel padat juga tidak diperbolehkan, karena dapat terjadi penyumbatan

11
pada instrumentasi. Nebulizer yang mengubah larutan menjadi aerosol. Cahaya
yang dipancarkan oleh unsur atom-atom dalam ICP harus dikonversi ke sinyal
listrik yang dapat diukur secara kuantitatif. Hal ini dilakukan dengan memecahkan
cahaya menjadi komponen radiasi (hampir selalu melalui suatu kisi difraksi) dan
kemudian megukur intensitas cahaya dengan tabung fotomultiplier pada panjang
gelombang yang spesifik untuk setiap baris elemen. Cahaya yang dipancarkan oleh
atom atau ion dalam ICP diubah menjadi sinyal-sinyal listrik oleh fotomultiplier
dalam spektrometer. Setiap elemen akan memilki panjang gelombang tertentu
dalam spektrum yang dapat digunakan untuk analisis.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Spektroskopi merupakan suatu metode analisis yang menggunakan prinsip
absorbsi, emisi, dan hamburan radiasi elektromagnetik oleh atom atau molekul
untuk studi kualitatif atau kuantitatif atom atau molekul atau untuk mempelajari
proses-proses fisika.
2. Spektorkopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah suatu
alat yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif maupun kuantitatif
yang didasarkan pada pemancaran atau emisi sinar dengan panjang gelombang
yang karakteristik untuk unsur yang dianalisa.
3. Prinsip dasar dari analisa Atomic Emission Spectrometer (AES) ini yaitu : Apabila
atom suatu unsur ditempatkan dalam suatu sumber energi kalor (sumber
pengeksitasi), maka elektron di orbital paling luar atom tersebut yang tadinya
dalam keadaan dasar atau ‘groud state’ akan tereksitasi ke tingkat-tingkat energi
elektron yang lebih tinggi.
4. Prinsip kerja ICP adalah menghasilkan plasma yang merupakan gas dimana di
dalamnya terdapat atom dalam keadaan terionisasi.
5. Instrumentasi dalam ICP yaitu plasma, medan magnet, pompa peristaltik,
nebulizer, spray chamber, RF generator, difraksi kisi, photomultiplier.

B. Saran
1. Diharapkan agar pembaca makalah ini dapat memberikan kritik yang membangun
demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

12
2. Diharapkan agar makalah ini mampu menjadi sumber belajar bagi pembaca
khususnya bagi mahasiswa.
3. Diharapkan makalah ini dapat menjadi tambahan literature.

13
DAFTAR PUSTAKA

Irwandi. 2021. Kimia Teknik. Bogor: PT Penerbit IPB Press.

Makalah Spektroskopi AES. (2017). Scribd.

https://www.scribd.com/document/359698474/Makalah-Spektroskopi-AES

Recky Takasana. (2019). SPEKTROFOTOMETRI EMISI ATOM (AES. Academia.edu.

https://www.academia.edu/37553121/SPEKTROFOTOMETRI_EMISI_ATOM_AES

Suarsa, W., Si, M., & Kimia, J. (2015).

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/610b308c39ca975868e39e01ec9

e9ed5.pdf

Wonorahardjo, Surjani. 2020. Pengantar Kimia Analitik Modern: Metode dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi.

14

Anda mungkin juga menyukai