Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANALISA MUTU PANGAN DAN BAHAN HASIL PERTANIAN

“Emisi Absorpsi Spektroskopi”

Dosen Pengampu:
Indrayani, S.Pi., M. Biotech. Stu., Ph.D.

Oleh

Kelompok 5 Kelas A/01

Sry Yuyun Musisah (210207500008)

Surmaria Aryani (210207501004)

Naila Salsabila (210207501010)

Mega Selpia (210207502011)

Novia Ramadhani (210207502008)

Achmad Maulana Alimuddin (210207502006)

Muh Rakhmat Hidayat (210207501021)

PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
berkat kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tidak lupa, tim penyusun atau kelompok lima ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Indrayani, S.Pi., M. Biotech. Stu., Ph.D. selaku dosen
pengampu mata kuliah Analisa Pangan dan hasil Pertanian, serta teman teman yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.Makalah yang berjudul ‘Emisi Absorpsi
Spektroskopi’ disusun oleh kami selaku kelompok tliam untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisa Mutu Pangan Dan Bahan Hasil Pertanian Kami pun mengetahui jika
makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna.

Masih banyak kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya
kepada kami agar di kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih
berkualitas.

Makassar, 6 April 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Pengertian Emisi Abosrpsi Spektroskopi

BAB II ISI

1. Cara Kerja
2. Penggunaan Hubungan dengan Analisa Mutu Pangan

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Emisi Abosrpsi Spektroskopi


Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari tentang metode-metode untuk
menghasilkan dan menganalisis spektrum. Interpretasi spektrum yang dihasilkan dapat
digunakan untuk analisis unsur kimia, meneliti arus energi atom dan molekul, meneliti
struktur molekul, dan untuk menentukan komposisi dan gerak benda-benda langit
(Danusantoso, 1995: 409). Berdasarkan sinyal radiasi elektromagnetik, spektroskopi
dibagi menjadi empat golongan yaitu spektroskopi absorpsi, spektroskopi emisi,
spektroskopi scattering, dan spektroskopi fluoresensi. Pada spektroskopi absorpsi, terdapat
beberapa tipe metode spektroskopi berdasarkan sifat radiasinya, yaitu spektroskopi
absorpsi atom (nyala), absorpsi atom (tanpa nyala) dan absorpsi sinar-x. Pada spektroskopi
emisi, terdapat beberapa tipe metode spektroskopi yaitu arc spark, plasma argon, emisi
atom atau emisi nyala dan emisi sinar-x. Spektrometer merupakan alat yang digunakan
dalam pengukuran spektroskopi yaitu untuk mengukur absorbansi sinar monokromatis
oleh suatu larutan dengan cara melewatkan cahaya pada panjang gelombang spesifik
dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan detektor fototube
oleh suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut kuvetdengan sebagian dari cahaya tersebut
akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya yang dilewatkan
akan sebanding dengan konsentrasi larutan di dalam kuvet.

1). Spektroskopi Emisi Atom (AES)

4
Spektroskopi emisi adalah metode analisis kimia yang menggunakan intensitas

cahaya yang dipancarkan dari api, plasma , atau percikan pada panjang gelombang tertentu
untuk menentukan jumlah suatu unsur dalam sampel. Panjang gelombang dari garis
spektral atom memberikan identitas elemen sedangkan intensitas cahaya yang dipancarkan
sebanding dengan jumlah atom unsur.

2). Spektroskopi Absorpsi Atom

Spektrofotometri serapan atom merupakan metode yang sangat tepat untuk analisis
zat pada konsentrasi rendah (Khopkar, 1990). Teknik ini adalah teknik yang paling umum
dipakai untuk analisis unsur. Teknik-teknik ini didasarkan pada emisi dan absorbansi dari
uap atom. Komponen kunci padaGambar
metode spektrofotometri
1. Spektroskopi Emisi Serapan Atom adalah sistem
(alat) yang dipakai untuk menghasilkan uap atom dalam sampel. (Anonim, 2003)

Gambar 2. Spektroskopi Absorpsi

5
BAB II

ISI

A. Cara Kerja
1). Spektroskopi Emisi Atom (AES)
AES menyerap cahaya menggunakan atom bebas. AES adalah instrumen yang
menggunakan prinsip ini, bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam dalam
larutan. Zat dalam suatu larutan mengalami penguapan, dan dipecah menjadi atom
terfragmentasi menjadi nyala atau plasma. Dalam emisi atom, sampel terkena energi
tinggi, lingkungan termal untuk menghasilkan atom keadaan tereksitasi, yang mampu
memancarkan cahaya. Sumber energi bisa menjadi busur listrik, api, atau lebih baru-
baru ini, sebuah plasma. Spektrum emisi dari elemen terkena seperti sumber energi
terdiri dari kumpulan panjang gelombang emisi yang diijinkan, biasanya disebut garis
emisi, karena sifat diskrit dari panjang gelombang dipancarkan. Spektrum emisi ini
dapat digunakan sebagai karakteristik yang unik untuk identifikasi kualitatif elemen.
Atom emisi dengan menggunakan busur listrik telah banyak digunakan dalam teknik
analisis.
Emission kualitatif juga dapat digunakan untuk menentukan berapa banyak
elemen hadir dalam sampel. Untuk analisis kuantitatif, intensitas cahaya yang
dipancarkan pada panjang gelombang elemen yang akan ditentukan diukur. Intensitas
emisi pada panjang gelombang ini akan lebih besar sebagai nomor atom dari unsur
analit meningkat. Teknik fotometri nyala api adalah sebuah aplikasi dari emisi atom
untuk analisis kuantitatif. Elektroda yang biasa digunakan untuk berbagai bentuk AES
adalah grafit. Grafit merupakan pilihan yang baik untuk bahan elektroda karena
konduktif. Logam yang digunakan sebagai elektroda akan dpakai selama pemakaian
dan logam yang dipakai tentunya tidak boleh mengganggu proses. Analisis kualitatif
dilakukan dengan membandingkan panjang gelombang garis intens dari sampel
elemen telah diketahui. Pada umumnya setidaknya ada tiga baris intens sampel yang

6
harus cocok dengan elemen sudah diketahui untuk menyimpulkan bahwa sampel
mengandung elemenelemen tersebut.

2). Spektroskopi Absorpsi Atom

Prinsip dasar Spektrofotometri serapan atom adalah interaksi antara radiasi


elektromagnetik dengan sampel. Cara kerja Spektroskopi Serapan Atom ini adalah
berdasarkan atas penguapan larutan sampel, kemudian logam yang terkandung di
dalamnya diubah menjadi atom bebas. Atom tersebut mengapsorbsi radiasi dari
sumber cahaya yang dipancarkan dari lampu katoda (Hollow Cathode Lamp) yang
mengandung unsur yang akan ditentukan. Banyaknya penyerapan radiasi kemudian
diukur pada panjang gelombang tertentu menurut jenis logamnya (Darmono,1995).
Jika radiasi elektromagnetik dikenakan kepada suatu atom, maka akan terjadi eksitasi
elektron dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Maka setiap panjang gelombang
memiliki energi yang spesifik untuk dapat tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi.

B. Penggunaan Hubungan dengan Analisa Mutu Pangan


1. Spektroskopi Emisi Atom (AES)

Spektroskopi adalah teknologi sensitif yang memungkinkan analisis makanan


secara tepat dan digunakan untuk kontrol kualitas. Spektroskopi inframerah,
ultraviolet-visual, Raman, resonansi magnetik nuklir, dan spektroskopi emisi atom
umumnya digunakan dalam pertanian. Penggabungan spektroskopi ini ke dalam
perangkat portabel kecil telah meningkatkan penerapan teknik ini. Spektroskopi
mengukur penyerapan, transmisi, dan emisi radiasi elektromagnetik oleh cahaya dan
bahan lain berdasarkan panjang gelombang radiasi. Istilah spektroskopi juga
mencakup interaksi elektron, proton, dan ion dalam suatu senyawa dan dengan
senyawa lain berdasarkan energi tumbukan.Spektroskopi memberikan analisis yang
tepat dan non-destruktif dan banyak digunakan sebagai alat analisis dalam berbagai

7
ilmu. Di bidang pertanian, spektroskopi telah digunakan untuk analisis dan kontrol
kualitas makanan.

Spektroskopi Emisi Atom (AE) : AE digunakan dalam deteksi kualitatif dan


kuantitatif bahan kimia, biasanya elemen. Cahaya dari plasma atau nyala api
diarahkan ke sampel untuk membangkitkan atom penyusunnya. Akibatnya, atom
menghasilkan foton atau cahaya pada panjang gelombang tertentu. Jumlah setiap
panjang gelombang mengkuantifikasi elemen.

Dalam kombinasi dengan plasma yang digabungkan secara induktif, spektroskopi


emisi atom digunakan untuk menentukan keberadaan elemen jejak dalam sediaan obat
herbal, seperti obat tradisional Tiongkok, atau dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan logam dan arsenik dalam makanan atau anggur. Markiewicz et al.
melaporkan bahwa metode yang umum digunakan untuk menganalisis
mineralkandungan dan pengotor anorganik dalam makanan merupakan spektro
serapan atomskop, atomspektroskopi emisi (AES), dan spektrum emisi optik plasma
digabungkan secara induktiftrometri/spektrometri massa. Spektro serapan atom
plasma gelombang mikroskop (MP-AES) adalah salah satu metode analitik
multiguna, AES adalah teknik yang paling sering digunakan dalam industri makanan
untuk menghasilkan data komposisi makanan.

AES adalah umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi logam dan


nonlogam dalam berbagai Ety matriks makanan memberikan hasil yang cepat dan
akurat.

Gambar 1 : Diagram skema emisi atom spektroskopi

8
AES didasarkan pada prinsip bahwa ketika energi diterapkan pada molekul dalam
bentuk cahaya atau panas, molekul tereksitasi dan berpindah dari keadaan tingkat
energi yang lebih rendah keadaan tingkat energi yang lebih tinggi. Pada keadaan
tingkat energi yang lebih tinggi, molekul tidak stabil dan melompat kembali ke
keadaan tingkat energi yang lebih rendah saat memancarkan radiasi dalam bentuk
foton. Panjang gelombang foton yang dipancarkan dicatat dalam spektrometer emisi.
Tingkat emisi untuk molekul adalah perbedaan energi antara energi tereksitasi dan
energi stabil rendah. Setiap elemen memiliki tingkat emisinya sendiri frekuensi, yang
membantu untuk mendeteksi unsur-unsur. Frekuensi emisiion adalah direkam dalam
spektrometer emisi. Dalam Spektroskopi Emisi Atom Metodologi dan instrumentasi
terdiri dari (1) persiapan sampel dan pengantar tion, (2) sumber eksitasi, (3)
spektrometer, (4) detektor, dan (5) pemrosesan sinyal dan kontrol instrumentasi.

Gambar 2 : Instrumentasi spektroskopi emisi atom

MPAES merupakan instrumentasi yang berdasarkan pada spektroskopi emisi


atom. Spektroskopi emisi atom atau Atomic Emission Spectroscopy (AES) adalah
suatu metode pengukuran yang dapat digunakan untuk analisa logam secara kualitatif
maupun kuantitatif yang didasarkan pada pemancaran atau emisi sinar dengan
panjang gelombang yang karakteristik untuk unsur yang dianalisa. Spektroskopi emisi
merupakan spektroskopi atom dengan menggunakan sumber eksitasi plasma, nyala
atau laser bertenaga tinggi (Skoog et al., 2004). Emisi atom terjadi ketika elektron

9
valensi pada energi orbital atom yang lebih tinggi kembali ke energi orbital atom yang
lebih rendah. Sebuah spektrum emisi atom terdiri dari serangkaian garis diskrit pada
panjang gelombang yang sesuai dengan perbedaan energi antara dua orbital atom.
Intensitas (I) pada garis emisi sebanding dengan jumlah atom pada keadaan tereksitasi
(N*). I = KN* k adalah konstanta yang berkaitan dengan efisiensi transisi. Untuk
sebuah sistem pada kesetimbangan termal, jumlah atom keadaan tereksitasi
berhubungan dengan jumlah total atom (N) dengan distribusi Boltzmann.

Spektroskopi emisi atom adalah teknik analitik yang digunakan untuk


kuantifikasi konstituen anorganik dalam sampel tertentu dengan mengukur berapa
banyak cahaya yang dipancarkan oleh atom keadaan tereksitasi. keterbatasan
spektroskopi emisi atom yaitu

 Ini hanya digunakan untuk logam alkali dan alkali tanah karena
diperlukan suhu yang sangat tinggi untuk eksitasi logam.
 Ini adalah teknik yang sangat mahal.
 Prosedur operasi lebih rumit daripada penyerapan atom.

Keuntungan Emisi atom adalah

 teknik yang murah dibandingkan dengan spektroskopi serapan atom.


 Spektroskopi emisi atom dapat digunakan untuk analisis sampel
langsung.
 Lebih dari satu sampel dapat dianalisis pada satu waktu dengan
spektroskopi emisi atom sedangkan spektroskopi serapan atom hanya
dapat digunakan untuk satu sampel pada satu waktu.
 Emisi atom adalah teknik analisis cepat dibandingkan dengan
penyerapan atom.

10
2. Spektoskopi Absorbsi Atom

Penerapan spektroskopi absorbs atom pada analisa mutu pangan dapat dilihat
pada analisa kandungan Sn, Zn, dan Pb dalam susu kental manis kemasan kaleng
secara spektrofotometri serapan atom. Spektroskopi Serapan Atom memiliki
beberapa kelebihan diantaranya spesifik (analisis tertentu dengan panjang gelombang
atau garis resonansi yang sesuai), selektif, dan sensitif untuk menganalisis logam. Ini
disebabkan karena kecepatan analisisnya, ketelitian sampai tingkat runut, tidak
memerlukan pemisahan pendahuluan, serta relatif murah dengan pengerjaan yang
sederhana. Oleh karenanya, Spektrofotometri Serapan Atom ini cocok dipergunakan
untuk menentukan konsentrasi logam Timah (Sn), Seng (Zn), dan Timbal (Pb) dalam
Susu Kental Manis (SKM) kemasan kaleng. Kandungan logam Sn, Zn, dan Pb dalam
susu kental manis kemasan kaleng dapat ditentukan dengan menggunakan metode
nyala Spektroskopi Serapan Atom dengan menggunakan campuran bahan bakar
udara asetilen. Alat Spektroskopi Serapan atom terlebih dahulu harus dioptimasi
untuk memperoleh hasil analisis yang baik dan sempurna. Kondisi optimasi analisis
logam Sn, Zn dan Pb dengan metode nyala Spektroskopi Serapan Atom dilakukan
agar di peroleh populasi atom pada tingkat dasar yang paling banyak dalam nyala api
yang dilewati oleh radiasi. Atom-atom akan menyerap tenaga radiasi yang khas untuk
atom-atom tersebut dan kemudian berubah ke keadaan eksitasi. Semakin banyak
atom pada keadaan dasar, maka radiasi-radiasi yang diserap akan makin banyak, pada
kondisi optimum akan diperoleh serapan maksimal.

Kondisi optimum parameter pada alat Spektroskopi Serapan Atom yang perlu
mendapatkan perhatian adalah : panjang gelombang, laju alir pembakar, laju alir
oksidan, kuat arus lampu katoda cekung (Hallow Catode Lamp), Lebar celah dan
tinggi pembakar Burner. Pada kondisi optimum perubahan serapan akibat perubahan

11
konsentrasi akan lebih sensitif kondisi optimum peralatan Spektroskopi Serapan Atom
disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kondisi Optimum Peralatan Spektroskopi Serapan Atom merk Perkin


Elmer tipe 5100 untuk logam Pb dan Zn, Serta Perkin Elmer tipe 3110 untuk logam
Sn

Pada penentuan kandungan Logam Timah, Seng dan Timbal dalam Susu Kental
Manis kemasan kaleng dilakukan pada panjang gelombang 224,6 nm; 213,9 nm;
283,3 nm. Panjang gelombang ini merupakan panjang gelombang paling kuat
menyerap garis untuk transisi elektronik dari tingkat dasar ke tingkat eksitasi. Bila
atom pada tingkat energi dasar (ground state) diberi energi yang sesuai, maka energi
tersebut akan diserap dan atom-atom tersebut akan terseksitasi ke tingkat energi yang
lebih tinggi (exited state), atom tidak stabil sehingga sehingga akan kembali ke
tingkat energi dasar dengan melepas sejumlah energi dalam bentuk sinar panjang
gelombang optimum untuk Timah (Sn), Seng (Sn), dan Timbal (Pb) berturut-turut
adalah : 224,6 nm; 213,9 nm; 283,3 nm.

Maka setiap panjang gelombang mempunyai energi yang spesifik. Timbal


mempunyai energi sebesar 7,0134 .10 -8 Joule, dimana dengan energi tersebut akan
menyebabkan atom Pb dalam keadaan dasar (Pb o ) tereksitasi ke tingkat energi yang
lebih tinggi (Pb *) sedangkan energi yang dibutuhkan oleh atom Zn untuk dapat
tereksitasi adalah 9,2889.10-8 Joule, dan Sn adalah 8,8463.10-8 Joule. Sedangkan
untuk optimasi kuat arus lampu katoda cekung yang dianjurkan tergantung pada unsur
yang akan dianalisis dan bervariasi dari 3-25 mA (Pecsok, 1976). Pada penelitian ini
absorbansi maksimum diperoleh pada kuat arus 10,0µA untuk logam Pb dan Zn,
sedangkan logam Sn adalah 15,0 µA. Laju alir gas pembawa berpengaruh terhadap
proses pengatoman, sehingga perlu dicari laju alir yang optimum dalam suatu analisis

12
cuplikan. Pada penelitian ini digunakan asetilen sebagai bahan bakar dan udara
sebagai oksidan laju alir bahan bakar dan oksidan yang dibutuhkan tergantung pada
ukuran pembakar dan komponenkomponen sampel, untuk nyala udara-asetilen, laju
asetilen berkisar 2-5 L/menit dan laju udara 5-15 L/menit (Pecsok, 1976).

Pada penelitian ini, absorbansi maksimal yang diperoleh pada laju alir asetilen
adalah 4,0 L/menit untuk logam Timah (Sn); 2,0 L/menit untuk logam Seng (Zn); dan
2,0 L/menit untuk logam Timbal (Pb). Sedangkan laju alir udara untuk logam Seng
dam Timbal adalah sebesar 10,0 L/menit dan logam Timah adalah 6,0 L/menit. Atom-
atom dalam nyala tidak merata distribusinya karena di dalam nyala terdapat beberapa
daerah panas. Larutan cuplikan masuk ke dalam daerah A dalam bentuk butir-butir
halus tercampur dengan udara-asetilen. Di daerah B air akan menguap disebabkan
oleh konduksi dan radiasi panas dari daerah C. Dalam daerah C ini terjadi penguapan
dan peruraian menjadi atom. Di daerah ini pula dimulai proses serapan dan emisi.
Atom yang berubah menjadi oksida dalam daerah C, akan keluar melalui daerah D.
Selanjutnya dibuang ke kuncup luar, optimasi tinggi pembakar dimaksudkan untuk
mencari daerah C, agar pengukuran cukup sensitif (Aziz.A, 1994). Gambar
selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram Nyala pada pembakar Burner ( Aziz.A, 1994)

Pada penelitian ini, tinggi pembakar burner optimum yang dapat digunakan untuk
memberikan jalannya nyala untuk meningkatkan kepekaan untuk logam :

Timah (Sn) adalah = 4,0 mm


Seng (Zn) adalah = 2,0 mm, dan
Timbal (Pb) adalah = 2,0 mm

13
Lebar celah dapat mengontrol gangguan spektra tertentu misalnya garisgaris yang
terabsorbsi dari gas pengisi lampu katoda cekung. Gangguan-gangguan ini dapat
dikontrol dengan mengurangi lebar celah. Semakin kecil lebar celah yang digunakan,
maka semakin kecil gangguan gangguan spektra. Pada penelitian ini, kondisi optimum
lebar celah untuk logam Sn adalah 0,2 nm; logam Zn dan Pb adalah 0,7 nm.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Speltroskopi emisi digunakan dalam deteksi kualitatif dan kuantitatif bahan


kimia, biasanya elemen. Cahaya dari plasma atau nyala api diarahkan ke sampel untuk
membangkitkan atom penyusunnya. Akibatnya, atom menghasilkan foton atau cahaya
pada panjang gelombang tertentu. Jumlah setiap panjang gelombang mengkuantifikasi
elemen. Sedangkan Penerapan spektroskopi absorbs atom pada analisa mutu pangan
dapat dilihat pada analisa kandungan Sn, Zn, dan Pb dalam susu kental manis
kemasan kaleng secara spektrofotometri serapan atom. Spektroskopi Serapan Atom
memiliki beberapa kelebihan diantaranya spesifik (analisis tertentu dengan panjang
gelombang atau garis resonansi yang sesuai), selektif, dan sensitif untuk menganalisis
logam.

B. Saran

Ada beberapa jenis pada spektroskopi yang sudah dijelaskan, namun sangat
disarankan untuk memilih spektroskopi yang akan digunakan sesuai kebutuhan. Dengan
syarat pemilihan yaitu cara kerja alat yang mudah dengan biaya yang murah, serta
menghubungkannya dengan objek yang akan kita analisis. Karena dengan pemilihan
spektroskopi yang sesuai akan mempermudah dalam proses analisa

14
DAFTAR PUSTAKA

Pembelajar Kimia. Spektroskopi Emisi Atom . Diperoleh dari


https://www.chemistrylearner.com/atomic-emission-spectroscopy.html

Chen, H., Liang, P., Hu, B., Zhao, L., Sun, DH, & Wang, XR (2002). Penerapan spektrometri
emisi atom plasma / spektrometri massa yang digabungkan secara induktif dalam
elemen jejak dan analisis spesiasi Pengobatan Tiongkok tradisional.

Nawrocka, a., Lamorska, J. (2013). Penentuan Kualitas Pangan dengan Menggunakan


Metode Spektroskopi. Kemajuan dalam Penelitian Agrofisika . DOI: 10.5772/52722

Spektrometri Serapan Atom Oleh Bernhard Welz dan Michael Sperling

15

Anda mungkin juga menyukai