Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS INSTRUMENT
PERCOBAAN I
MENGANALISIS SUATU KOMPONEN INSTRUMEN
SPEKTROFOTOMETRI ABSORBSI ATOM (AAS) DAM UV-VIS

OLEH

NAMA : WA ODE RAHMAHWATI


STAMBUK : A1C4 14 084
KELOMPOK :VB
NAMA ASISTEN : AFRIANTI S. LAMURU, S.Pd

LABORATORIUM JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Spektrofotometri adalah Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan

spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan

fotometer. Spektrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukut energi secara

relative jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai

fungsi dari panhang gelombang. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum

dengan panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur intensitas

cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan

untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,

direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih

lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating

ataupun celag optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang

diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai

spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.


Spektrofotometri UV-VIS adalah anggota tehnik analisis spektroskopik yang

memakai sumber REM (radisi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan

sinar tampak (380-780 nm) dengan memakai instrument spektrifotometer.

Spektrifotometri UV-VIS melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada

molekul yang dianalisis, sehingg spektrofotometri UV-VIS lebih banyak dipakai


untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Spektrofotometri UV-VIS adalah

alat yang digunakan untuk mengukur transmintansi, reflektansidan absorbansi dari

cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektofotometer terusun dari

sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis.


Absorbansi cahaya UV-VIS mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi

electron-elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan

tereksitasi berenergi lebih tinggi. Energi yang terserap kemudian terbuang sebagai

cahaya atau tersalurkan dalam reaksi kimia. Sehingga, dilakukannya suatu praktikum

pengoperasian instrumen spektrofotometri absorpsi atom (AAS) dan UV-VIS.


B. Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui bentuk komponen dari

instrument AAS dan UV-Vis, serta langkah-langkah pengoperasiannya.

C. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini didasarkan pada bentuk-bentuk kompenen dari analisis

instrument spektrofotometer AAS dan UV-Vis.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Spektrofotometer Absorpsi Atom (AAS)

Spektrometri Serapan Atom adalah suatu metode analisis untuk menentukan

konsentrasi suatu cuplikan yang didasarkan pada proses penyerapan radiasi sumber

oleh tom-atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state). Proses

penyerapan energi terjadi pada panjang gelombang yang spesifik dan karakteristik

untuk tiap unsure. Proses penyerapan tersebut menyebabkan atom penyerap

tereksitasi, dimana electron dari kulit atom meloncat ketingkat energi yang lebih

tinggi. Banyaknya intensitas radiasi yang diserap sebanding dengan jumlah atom

yang berada pada tingkat energi dasar yang menyerap energi radiasi tersebut.

Dengan mengukur tingkat penyerapan radiasi (absorbansi) atau mengukur radiasi

yang diteruskan (transmitansi), maka konsentrasi unsure didalam cuplikan dapat

ditentukan (Boybul, Haryati, 2009).

Atomic Absorption Spectrophotometer analytical Instrument is based on the

principle of atomic absorption spectroscopy and is very useful to detect the metal ion

concentration present in drinking water samples. When a sample solution is

aspirated into a flame then s mple element is changed into atomic vapour of that

element. Flame contains atoms of element. Furthermore, some atoms are thermally

excited by flame whereas most of them remain in ground state atoms then absorb the

radiation of specific wavelength produced by source. Hollow cathode lamp of that


specific metal. Now, the wavelength of radiation given off by the source or lamp is

similar as that of absorbed by the atoms in the flame.

Berdasarkan prinsip kerja dari spektroskopi serapan atom berguna untuk

mendeteksi konsentrasi ion logam yang terdapat dalam sampel air. Ketika sampel

tersebut di sedot kedalam api maka elemen sampel berubah menjadi uap atom unsur

itu. Beberapa atom termal mengeluarkan api sedangkan sebagian dari atom tetap

dalam keadaan dasar, selain itu api juga mengandung atom unsur. Atom dalam

keadaan dasar menyerap radiasi dari panjang gelombang tertentu dari hasil sumber

yaitu lampu katoda berongga pada logam tertentu. Kemudian, panjang gelombang

radiasi yang dilepaskan oleh sumber atau lampu mirip seperti atom nyala yang di

serap (Sharma dan Tyagi, 2013).

Prinsip kerja metode ini mirip dengan metode fotometri nyala tetapi sumber

energinya berupa lampu katoda berlubang (hollow cathode lamp). Sedangkan nyala

pembakar berguna untuk mengaktifkan atom-atom logam sebelum menyerap energi.

Karena itu, dengan metode ini hampir semua atom logam yang terdaftar dalam sistem

periodik dapat ditentukan konsentrasinya. Didalam AAS, nyala berguna untuk

pembentukan atom. Setiap pengukuran dengan AAS kita harus mrnggunakan hollow

cathode khusus, misalnya akan menentukkan konsentasi tembaga daru suatu

cuplikan, mka kita harus menggunakan mrnggunakan hollow cathode khusus.

Hollow cathode akan memancarkan energi radiasi yang sesuai dengan energi yang

diperlukan untuk transisi elektron atom. Atom-atom yang masih dalam keadaan
dasar (ground state) ini mempunyai kecenderungan untuk menyerap energi yang

dipancarkan oleh atom tereksitasi ketika kembali ke keadaan dasar. Peristiwa ini

disebut self absorption. Akibat kelemahan ini hubungan antara konsentrasi dan

intensitas menjadi tidak linear lagi. Penggunaan hollow cathode sebagai sumber

energi pada AAS akan menghilangkan kelemahan yang disebabkan oleh self

absorbtion (Hendayana, Kadarohman, Sumarna, Supriatna, 1994).

B. Spektrofometri UV-Vis

Metode-metode yang tergolong spektroskopi didasarkan pada interaksi antara

zat kimia dengan energi, biasanya energi cahaya. Metode spektroskopi sinar tampk

berdasa rkan penyerapan sinar tampak oleh suatu larutan berwarna. Oleh karena itu,

metode ini dikenal juga sebagai metode kolorimetri. Hanya larutan senyawa

berwarna yang dapar ditentukan dengan metode ini. Senyawa tak berwarna dapat

dibuat berwarna dengan mereaksikannya dengan pereaksi yang menghasilkan

senyawa berwarna. Contoh, ion Fe3+ dengan ion CNS- menghasilkan larutan berwarna

merah (Hendayana, Kadarohman, Sumarna, Supriatna, 1994).

Ada beberapa jenis radiasi elektromagnetik, diantaranya adalah sinar tampak

dan ultraviolet. Spektrum yang dihasilkan oleh radiasi (cahaya) dengan panjang

gelombang 400 - 800 nm disebut spektrum sinar tampak dan sedangkan untuk

spektrum pada panjang gelombang 200 - 400 nm disebut ultviolet (satu nanometer

atau 1 nm = 10 -9) (Anwar, Purwono, Pranowo, Wahyningsih, 1994).


Spektoskopis absorpsi ultraviolet tampak dipakai untuk deteksi pengukuran

kuantitatif kromofor-kromofor yang menjalani trannsisi. Karena sensitifitasnya,

spektroskopi UV tampak telah bermanfaat teristimewa dalam mengidentifikasi dan

menganalisis bahan “asing” dalam polimer-polimer - monomer residu, inhibitor,

antioksidator, dan lain-lain. Monomer stirena dalam polistirena, sebagai contoh, bisa

ditetapkan secara kuantittif dengan memakai maks stirena pada 292 nm9 . Komposisi

kopolimer juga dapat dipergunakan untuk analisis ultraviolet – tampak jika salah satu

dari unit-unit ulang memiliki kromofor yang dibutuhkan, sebagaimana dalam kasus

kopolimer-kopolimer stiren. Interpretasi-interpretasi hokum Beer-Lambert terhadap

komposisi kopolimer harus diperlakukan dengan bebrapa perhatian, untuk

absirptivitas dengan taktivitas, panjang rangkaian, interaksi antara kromofor dan

gugus fungsi, dan pelarut. Spektroskopi UV-tampak bisa juga dipakai untuk

mengidentifikasi gugus-gugus ujung, dan jika salah satu ujung reaksi atau kedua

ujung diketahui mengandung krofomor – untuk menentukan berat molekul rata-rata

jumlah (Sopyan, 2007).

The are two ypes of UV/Visible instruments in common use, he single beam

instrument and the double-beam instrument. Thisis instrument have many common

features and utilize the same components. First, the single beam instrument and its

component will be described, and this will be followed by a description of the

double-beam instrument. A diagram of the basic single-beam spectrophotometer is

shown in figure. The source (polychromatic) provides the light to be directed at the
sample. The wavelength selector, on monocromator, isolates the wavelength to be

used. The sample holder/compartment is a light-tight “box” in which the sample

solution is held, and the detector/readout components are the electronic modules

wich measure and display the degrees of absorption. Let us describe each of these

components in more detail.

Ada dua tipe dari instrument ultraviolet tampak secara umum digunakan,

palang tunggal instrumentasi dan palang ganda instrumentasi. Instrumentasi ini

mempunyai banyak cirri umum dan manfaat komponen yang sama. Pertama, palang

tunggal menginstrumentasi dan komponen ini akan dideskripsikan, dan ini akan

diikuti oleh satu uraian tentang palang ganda instrumentasi. Satu diagram dari

tunggal dasar menyorotkan spektrofotometer diperlihatkan di figur. Sumber

(polychromatic) diarahkan pada sumber cahaya. Pada contoh, penyeleksian panjang

gelombang, pada monokromator, mengisolasi panjang gelombang yang digunakan.

Contohnya cahaya ketat “kotak” dimana contohnya digenggam, dan detector adalah

suatu modul elektronik dengan mengukur dan menanyangkan derajat dari bata

serapan(Kenkel,1994).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah instrument spektrofotometer

absorpsi atom dan instrument UV-Vis.

B. Prosedur Kerja

a. Prosedur Pengoperasian Instrumen AAS (PerkinElmer Type Aanayst

800)
1. Pastikan kabel power supply Computer, printer dan blower terpasang.
2. Nyalakan Blower
3. Nyalakan kompresor dan tunggu sampai penuh, buka kran dan atur tekanan

yang masuk instrument ± 60 - 80 psi.


4. Buka regulator acetylen dan atur tekanan yang masuk ke instrument ± 0.9 bar.
5. Nyalakan instrument dan computer kemudian biarkan selesai inisialisasi.
6. Pada PC, klik 2x icon AA Winlab.
7. Pada window Winlab32, klik file lalu pilih Change Tehnique. Hal ini untuk

menentukan tehnik anallisa yang akan dipergunakan, Flame, Futnace, FIAS –

Flame.
8. Pada window Winlab32, klik ok icon Method Editor
1) Tentukan nama method yang akan dipergunakan, jika tidak ada.
2) Klik pada New Method untuk membuat method yang baru. Isikan

semua parameter yang diperlukan pada halaman spectrometer,

Sampler, Calibration, Check, QC dan Option.


3) Klik icon File lalu pilih Save As. Tentukan nama dari method yang

baru saja dibuat lalu OK.


9. Klik icon Sample Information untuk menetukan nama-nama dari sample

yang akan dianalisi . Masukkan nama-nama sample yang akan dianalisi,


kemudian klik icon File. Pilih Save As dan buat nama Sample informasi

yang baru saja dibuat.


10. klik icon Lamp. Pasangkan pada tempat lampu di instrument lampu di

instrument lampu dari unsur yang akan dianalisis. Setelah mucul pada

window Lamp, klik pada lampu unsure yang diinginkan.


11. klik icon Flame, untuk menyalakan api analisa. Klik Bleed Gases, biarkan

sebntar. Kemudian klik On.


12. Klik icon Continous Graphic.
13. Klik icon Manual.
14. Masukkan pada blangko slang nebulizer. Klik Analize Bkank. Masukkan

selang nebulizer pada standar 1 lalu klik Analize Standard. Ulangi langkah

diatas untuk standar-standar. Setelah standar telah selesai semua, masukkan

selang nebulizer pada sampel kemudian klik Analize Sample. Lakukan hal

diatas untuk semua sample.


15. Untuk mencetak hasil klik pada result, kemudian File, pilih print Active

window.
16. Ulangi langkah diatas dari 1-12 untuk semua unsur.
17. jika analisa telah selesai, pada icon Flame, klik Off untuk mematikan flame.

Tutup Regulator Pada Suplly Gas Acetyline dan udara kemudian tekan Bleed

gases. Tunggu hingga ti.dak terdengar lagi suara gas.


18. Tutup Aawinlab, matikan instrument kemudian matikan computer.
b. Prosedur Pengoperasian Spektrofotometri UV-VIS
1. Nyalakan PC dan instrument UV/Vis Spectrofotometer, tunggu hingga

selesai inisialisasi.
2. Klik 2x icon PERKIN ELMER UV Winlab
3. Muncul Perkn Erlmer Login  username: Analyst, lalu klik OK
4. Muncul UV WINLAB Explorer
Scan Lambda 25 (Scanning Senyawa)
1. Klik Scan Lambda 25
2. Lalu muncul UV Winlab Run Scan
3. Masuk ke DATA Collection, Program
Atur Methode setting  isi : method setting, detector setting, Slits, Cycles
4. Masuk ke menu program, data tidak perlu diubah sesuai dengan setting awal
5. Masuk ke Aksesoris  tidak perluh diubah
6. Masuk ke correctin  klik autozero
7. Masuk ke menu sampel onfo : isi jumlah yang ingin dianalisa, lalu beri nama

pada sampel id, description, dan tipe (sampel, blanko, standar)


8. Menu processing tidak perlu diubah
9. Lalu save method, klik file, save setting, save as new method  isi pada

method name dan method description (optional)  tekan OK


10. Pilih menu File, print preview, lalu klik OK
11. Ambil hasil result di printer.
Wavelength Quant Lambda 25
1. Double klik icon Wavelength Quant pada Base Method
2. Masuk ke DATA Collection, Program
Atur Method setting  isi : method seting, detector setting, slits, Cycles
3. Masuk ke Aksesoris  tidak perluh diubah
4. Masuk kecorrectin  klik autozero
5. Masuk ke menu sampel onfo : isi jumlah yang ingin dianalisa, lalu beri nama

pada sampel id, description, dan tipe (sampel, blanko, standar)


6. Masuk ke menu Beer’s Law Quant, isi component dan units konsentrasi

standard
7. Masuk kolom Calibration pilih Calibration Curve dan Type of Linear :linear
8. Masuk menu parameters tida diubah
9. Masuk menu Calibration, isi kolom Concentration dari blank dan standard
10. Menu Processing tidak perlu diubah
11. Lalu save method, klik file  save setting, save as new method  isi pada

method name dan method description (optional)  tekan OK


12. Setelah selesai running, klik Output
13. Pilih Preview
14. Kemudian Klik Icon Printer untuk Print hasil.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Data Pengamatan


1. Spektofotometer Absorpsi Atom (AAS)
Tabel 1. Komponen-komponen Spektrofometer Absorbansi Atom (AAS).
No Gambar Komponen Nama Komponen Fungsi

Sebagai sumber gas


1 Tabung Gas
untuk Pembakaran

Untuk menyedot
Ductinng asap atau sisa
2
(Cerobong asap) pembakaran pada
AAS
Untuk mensuplai
kebutuhan udara
yang akan
3 Kompresor
digunakan oleh
AAS, pada waktu
pembakaran atom

Untuk menampung
Penampung
4 sisa bunagan dari
Buangan
hasil operasi AAS

Sebagai unit
pengrndali AAS
5 Komputer sekagus sebagai
perekam data-data
hasil analisis

Sebagai sumber
Cahaya pada AAS

6 Lampu Katoda
Sebagai temapt
pencampuran gas
asetilen dan
aquades, agar
Burner
7 tercampur merat,
(Atomizer)
dan dapt terbakar
pada pemantik api
secara baik dan
merata (Dapur)

Untuk mengisolasi
salah satu garis
resonansi atau
radiasi dari sekian
banyak spektrum
yang dihasilkan dari
lampu piar hollow
8 Monokromatis
katode atau untuk
merubah sinar
polikromatis
menjadi sinar
kromatis sesuai
yang dibutuhkan
oleh pengukuran
Untuk mengukur
intensitas radiasi
yang diteruskan dan
9 Detector telah diubah
menjadi enenrgi
listrik oleh
fotomultiplier.

Untuk mengatur
tekanan yang
Terminal masuk pada AAS
10
Pengontor sesuai kebutuahn
bila berlebih dari
sumber tekanan
2. Spektofotometer UV-Vis
Tabel 2. Komponen-komponen Spektrofotometer UV-Vis.
No Gambar Komponen Nama Fungsi
Komponen

Lampu
Deuterium atau
1. Sumber cahaya
Wolfram
(Polikromatis)

Untuk merubah
sinar polikromatis
menjadi sinar
2. Monokromatis
kromatis sesuai
yang dibutuhkan
oleh pengukuran

Sebagai tempat
3. Kuvet sampel yang akan
dianalisis

Untuk mengukur
intensitas radiasi
yang diteruskan dan
4. Detector telah diubah
menjadi enenrgi
listrik oleh
fotomultiplier.
Sebagai unit
pengrndali UV-Vis
5. Komputer sekagus sebagai
perekam data-data
hasil analisis

B. Pembahasan

Ditinjau dari caranya, kimia analitik digolongkan menjadi analisis klasik atau

konvensional dan analisis modern. Analisis klasik adalah analisis yang didasarkan

pada reaksi kimia dengan stoikiometri yang telah diketahui dengan pasti. Contoh

analisis klasik yaitu volumetric dan gravimetric. Sedangkan analisis instrumental

adalah adalah analisis yang didasarkan pada sifat fisika kimia zat untuk keperluan

analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat menimbulkan

fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian dimanfaatkan untuk teknik

analisis spektroskopi. Namun fungsi dari dari kedua analisis tersebut sama yaitu

untuk mengetahui kandungan suatu senyawa dalam sampel, baik secara kualitatif

maupun secara kuantitatif. Namun penggunaan analasis instrumental saat ini lebih

efektif dan teliti dibandingkan dengan analisis klasik atau konvensional.

Analisis kualitatif yaitu untuk mengetahui komponen dalam suatu sampel,

sedangkan analisis kuantitatif untuk mengetahui berapa kadar yang terkandung dalam

suatu sampel. Teknik analasis instrumental, diklasifikasikan menjadi lima yaitu

teknik spektroskopis, teknik fenomena lain, teknik kromatografi, teknik terpadu, dan
teknik elektrokimia. Teknik spektrokopis sendiri terdiri atas UV-Vis, raman, AAS,

Sinar X, IR, Turb/Nep, MS, Flu/Fost, dan NMR. Praktikum kali ini yaitu

menggunakan instrument UV-Vis dan AAS. Baik UV-Vis maupun AAS fungsinya

sama yaitu menganalisis suatu sampel secara kualitatif dan kuantitatif. Namun pada

AAS hanya berlaku untuk atom atau logam saja dan tidak perlu mengomplekskan

senyawanya terlebih dahulu, sedangkan UV-Vis berlaku untukatom dan senyawa

organik, dengan syarat larutan tersebut harus kompleks atau berwarna, kecuali

pengukuran digunakan dengan sinar UV.

Prinsip kerja dari spekrofotometer UV-Vis yaitu cahaya yang berasal dari

lampu deuterium maupun wolfram yang bersifata polikromatis diteruskan melalui

lensa menuju kemonokromator pada spektrofotometer. Monokromator akan

mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (cahaya tunggal).

Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada

sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu,

terdapat cahaya yang diserap (absorpsi) dan adapula yang dilewatkan. Cahaya yang

dilewatkan ini kemudian akan diterima oleh detektor. Detector ini yang akan

menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.

Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang tekandung dalam

sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.

Prinsip kerja Atomic Absorption Spektrofotometry (AAS) yaitu berprinsip

pada absorbansi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada
panjang gelombanag tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Dengan absorbansi

energy, berarti lebih banyak memperoleh energy. Suatu atom pada keadaan dasar

dinaikkan tingkat energimya ketingkat eksitasi. Keberhasilan analisis ini tergantung

pada proses eksitasi dan memperoleh garis resonansi yang tepat.

Komponen-komponen dari AAS yaitu tabung gas, ducting, kopresor,

penampung buangan pada AAS, computer, lampu katoda, burner, monokromator, dan

detector. Tabung gas berfungsi sebagai pembakar, sedangkan ducting atau cerobong

asap untuk menyedot asap atau sisa pembakaran pada AAS. Kopresor merupakan alat

yang berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh AAS,

pada waktu pembakaran atom. Komputer pada AAS berfungsi untuk merekam data-

data yang dihasilkan dari suatu pengukuran. Burner atau atomizer berfungsi

sebagaitempat pencampuran gas asiteline dan aquabides agar tercampur merata dan

dapat terbakar pada pemantik api secara baaik dan merata. Monokromator berfungsi

mengubah cahaya polikromatis menjadi sinar monokromatis. Detector berfungsi

untuk mengukur radiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi energy listrik oleh

fotomultiplier.

Komponen-komponen dari UV-Vis yaitu sumber cahaya, mokromator, kuvet

ataua tempat sampel, detector, dan read out atau pembaca. Sumber cahaya pada UV-

Vis yaitu menggunakan photodiode yang telah dilengkapi dengan monokromator.

Monokromator pada UV-Vis sama kegunaannya dengan monokromator yang ada

pada AAS. Kuvet atau tempat sampel biasanya terbuat dari kuarsa atau gelas, namun
kuvet dari kuarsa yang terbuat dari silica memiliki kualitas yang lebih baik. Kuvet

biasanya berbentuk persegi panjang dengan lebar 1 cm. detector pada UV-Vis

samapula kegunaannya dengan yang adaa pada AAS. Secara umum komponen-

komponen yang terdapat pada UV-Vis hampir sama dengan yang ada pada AAS

hanya AAS lebih banyak dilengkapi dengan alat-alat untuk kebutuhan pembakaran.

BAB V
SIMPULAN
Adapun simpulan dari percobaan ini yaitu komponen-komponen dari

instrumen AAS terbagi menjadi dua bagian yaitu komponen bagian dalam instrumen

dan komponen bagian luar istrumen. Komponen bagian luar meliputi tabung gas,

kompresor, duncing (derobong), penampung buangan dan komputer. Sedangkan

komponen dalam meliputi lampu katoda, pembakar/tungku (barner), detector, dan

lin- lain. Komponen-komponen dari instrumen spektrofotometer UV-VIS umumnya

sama dengan intrumen AAS, dimana komponen-komponen utama dalam pembacaan

data-data terdiri dari sumber cahaya, monokromator, tempat samp el (kuvet),

detector, dan sistim pembacaan itu sendiri. Cara pengoperasian spektrofotometer

AAS dan UV-VIS dapat dilakukan sesuai dengan petunjuk yang ada dengan

mengklik icon-icon yang telah ditentukan.


DAFTAR PUSTAKA

Anwar Chairil, Purwono Bambang., Prawono Dwi., Wahyuningsih Dwi. 1994.


Pengantar Praktikum Kimia Organik. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.

Boybul, Haryati Iis. 2009. Analisis Unsur Pengotor Fe, Cr, dan Ni dalam Larutan
Uranil Nitrat Menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Sekolah Tinggi
Teknologi Nuklir – BATAN. Jurnal Seminar Nasional.

Hendayana Sumar, Kadarohman, Asep., Sumarna AA., Supriatna. 1994. Kimia


Analtik Instrumen Edisi Kesatu. IKIP Semarang Press.

Kenkel John. 1994. Analytical Chemistry for Technicians. Lewis Publishers Is An


Imprint Of CRS Prees. America.

Sharma, Bhavtosh dan Shweta Tyagi. 2013. Simplication Of Metal Ion Analysis In
Fresh Water Samles By Atomic Absorption Spectroscopy For Laboratory
Student. Journal Of Laboratory Chemical Education.

Sopyan Iis. 2007. Kimia Polimer. Paradya Paramita. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai