Analisa kualitatif
menentukan ada atau tidaknya sebuah senyawa, tetapi tidak massa atau konsentrasinya. Analisa
kualitatif tidak menghitung jumlah.
Uji kimia Ada berbagai pengujian kimia analisis kualitatif, contohnya: test asam untuk emas dan
test Kastle-Meyer untuk menguji keberadaan darah.
Uji nyala api. Analisis kualitatif anorganik pada dasarnya merujuk pada suatu skema sistematis
untuk memastikan keberadaan ion atau unsur tertentu (biasanya) dalam larutan dengan
melakukan sejumlah reaksi yang menghilangkan sejumlah kemungkinan dan memastikan ion
yang dicurigai dengan uji pemastian. Tidak jarang sejumlah kecil karbon yang mengandung ion
termasuk dalam skema ini. Dengan menggunakan instrumen modern, uji-uji ini jarang digunakan
tetapi bermanfaat untuk kepentingan pendidikan dan pekerjaan lapangan, atau situasi lain yang
tidak memungkinkan menggunakan peralatan canggih.
Analisis kuantitatif
Analisa gravimetric. menentukan massa dari suatu analit dengan menimbang sampel sebelum
dan/atau setelah mengalami beberapa perubahan. Contoh yang umum adalah menentukan massa
air dalam suatu hidrat dengan memanaskan sampelnya untuk menghilangkan air yang ada,
sehingga akan ada perbedaan massa karena molekul air akan terlepas.
Analisa volumetric Pada titrasi terdapat penambahan reaktan ke larutan yang sedang dianalisis
sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum adalah titrasi asam-basa yang
menggunakan berbagai macam indikator yang menunjukkan perubahan warna. Ada beberapa
macam titrasi, misalnya titrasi potensiometri. Tipe indikator yang digunakan berbeda-beda untuk
mendeteksi tercapainya titik ekivalen.
Metode instrumental
Analisis termal. Analisis kalorimetri dan termogravimetri mengukur interaksi material dengan
panas.
A.Pengantar
Secara umum kimia analitik membahas metode untuk menentukan kandungan dan
komposisis suatu bahan secara Kualitatif : komponen apa saja yang terkandung dalam sampel
tersebut dan Kuantitatif : jumlah relatif komponen-komponen yang terdapat dalam sampel
Metode kualitaif juga mencakup pencarian informasi mengenai atom dan molekul
komponen senyawa atau gugus fungsi yang dimiliki dan sifat sifat karakteristik sampel yang
kemudian jumlahnya dianalisis menggunakan metode kuantitatif.
Proses analisis suatu sampel strategi analitik : Objek yang dianalisis pemilihan metode
perlakuan awal penentuan analisis Hasil
Proses Analisis : Strategi analitik yang dipilih selalu berdasarkan pada objek yang akan
dianalisis dan juga informasi apa yang diinginkan(hasil) dan juga keadaan sampel(padat,cair atau
gas) Perlakuan awal dilakukan berdasarkan keadaan sampel,ex: sampel padat dilarutkan dahulu
atau sampel cair diencerkan dahulu. Setelah persiapan selesai kemudian dilakukan analisis kuali
dan kuanti kemudian didapatkan data , dan data inilah yang akan dianalisis yang akan menjadi
informasi analitik(hasil)
Kimia Analitik
Analisis Konvensional: Hasil dari perkembangan ilmu kimia dan reaksi-reaksi sepanjang jaman
Analisis Instrumental: Sumbangan dan aplikasi ilmu-ilmu baru (komputer,fisika,matematika)
untuk kimia
Kimia analitik konvensional dapat dipilih jika sampel yang digunakan sanggup memberikan
perubahan yang signifikan terhadap perlakuan yang diberikan , jadi biasanya harus ada jumlah
besar dalam sampel.
Analisis Instrumentasi digunakan untuk senyawa renik berskala mikro dan bekerja berdasar
pada perubahan energi sangat kecil yang disebabkan oleh senyawa yang dideteksi.
Analisis Kandungan
Menentukan unsur atau senyawa apa saja yang ada dalam sampel dan bagaimana komposisinya
di dalam sampel.Dapat dilakukan oleh metode konvensional dan bila sampelnya terlalu kecil
digunakan metode instrumentasi.(menggunakan strategi analitik)
Analisis Struktur
a)Spektroskopi inframerah , memberikan informasi mengenai gugus fungsi apa saja uang ada
dalam senyawa sampel.Bisa juga dibantu oleh spektroskopi Raman.
b)Spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak , memberikan informasi mengenai kehadiran
senyawa-senyawa organik dalam sampel.Juga bisa menentukan konsentrasi senyawa anorganik.
c)NMR , membantu analisis struktur berdasar spektra yang dihasilkan, spektra NMR
berhubungan dengan jumlah dan tipe serta posisi atom dalam senyawa
d)Spektroskopi massa , yang dihasilkan merupakan hasil pemecahan senyawa sampel yang jika
dianalisis akan memberikan informasi mengenai senyawa awalnya.
Analisis permukaan bahan (surface analysis) memberikan gambaran mengenai sifat permukaan
bahan yang diteliti.
Analisis Proses
berkaitan dengan optimasi(efektif dan efisien) Analisis proses dilakukan untuk mengoptimasi
proses
Tidak hanya menitik berat pada hasil yang baik tapi proses hingga mendapatkan hasil juga harus
diperhatikan.
waktu
modifikasi metode
urutan proses
pilihan metode
A.Dasar-dasar Instrumentasi
Kerja instrumentasi yang terpenting terletak pada konversi data analitik yang biasanya tidak
dapat langsung dibaca oleh mata.Instrumentasi analitik adalah jembatan antara ilmuwan dan
objek yang diteliti.
1.Sumber Energi, penghasil sinyal memberikan cerminan ada tidaknya analit pada sampel dan
banyaknya sinyal proporsional terhadap konsentrasi analit.ex: emisi atom penghasil sinyalnya
adalah ion atau atom itu sendiri yang memancarkan cahaya,pH meter ion H+
detector mengubah mengubah sinyal analitik kimia menjadi tegangan atau arus listrik yang akan
dikuatkan menjadi display digital
3.Pemroses Sinyal, mengubah sinyal dari detector supaya bisa dibaca pada display.Yang paling
umum adalah modifikasi dengan memperbesar sinyal dengan mengalikan konstanta lebih dari
satu.Modifikasi ini biasanya dilakukan terhadap sinyal yang berupa arus listrik
4.Peralatan pembacaan, biasanya adalah transducer yangmengubah sinyal yang telah diproses
menjadi suatu yang bisa dibaca manusia,ex: meteran skala,grafik,angka dll
yang umum digunakan yakni sirkuit listrik dan prosesor mikro dan computer
1)Ketepatan ,dinyatakan sebagai kesamaan data pada hasil pengukuran data secara berkali-kali
sengan cara yang sama.Besaran yang menunjukkan ketepatan : simpangan baku,simp baku
relative, simp baku rata-rata
3)Ketelitian ,digunakan untuk membedakan konsentrasi analit yang memiliki perbedaan sangat
kecil.
Dilhat dari kurva : bila kurva kalibrasi lebih tajam menunjukkan ketelitian lebih tinggidan bila
dua metode memiliki kemiringan kurva yang sama maka instrument ini memiliki ketelitian yang
tinggi.
4)Limit Deteksi, adalah konsentrasi atau berat minimum yang dapat dideteksi dalam taraf yang
meyakinkan.Jika sinyal analitik lebih besar daripada sinyal blangko maka pengukuran limit
deteksi dimungkinkan.
5)Rentangan Konsentrasi, adalah rentangan yang dapat digunakan dalam suatu metode analitik
dimana pengukuran kuantitatifnya dapat dilakukan dengan baik dari konsentasi terendahnya
sampai dimana kurva kalibrasi sudah tidak linier lagi.
6)Selektivitas, adalah ukuran dimana pengukuran dapat terbebas dari pengaruh komponen lain
yang juga ada dalam sampel.Gangguan ini tidak dapat dihindarkan , maka harus dilakukan
perlakuan sedemikian rupa hingga pengaruh ini dapat dikurangi atau pengukuran dilakukan
setelah komponen-komponennya dipisahkan.Koefisien selektivitas mempunyai rentangan 0
(tidak ada pengotor) sampai > 1 jika pengotornya banyak.
7)Signal to Noise Ratio, adalah parameter yang tepat untuk memberikan penilaian baik buruknya
kualitas data dari instrumen.
pengukuran analitik melibatkan dua komponen yang pertama adalah informasi yang dicari dan
yang kedua adalah derau(noise) yaitu informasi yang tidak diharapkan karena akan mengurangi
ketepatan dan ketelitian analisis.
pengaruh derau pada pengukuran akan semakin besar jika jumlah sinyal yang didapat dalam
pengukuran minim
besarnya signal-to-noise-ratio adalah besaran yang sangat tepat untuk melukiskan kualitas data
yang didapat dari pengukuran.
Langkah analitis :