Referensi
Willard H, et al. Instrumental Method of Analysis. 6th ed. New York: D. Van Norstrand Company;
1974
Beckets AH. and Stenlake JB. Practical Pharmaceutical Chemistry. 3 rd ed. London: Athlone Press
of The University of London; 1976.
Connors KA. A Textbook of Pharmaceutical Analysis. 3 rd ed. New York: John Wiley & Sons, Inc.;
1982.
MacNair HM. Bonelli EJ. Basic Gas Chromatography. 5 th ed. Bandung: ITB; 1988.
Day RA. Underwood AL. Quantitative Analysis. 6th ed. New Yersey: Prentice-Hall, International,
Inc.; 1991.
Farmakope Indonesia Edisi IV, Jakarta: Depkes RI; 1995.
Snyder LR, Kirkland J, Glajch JL. Practical HPLC Method Development. 2 nd ed. New York: John
Wiley & Sons, Inc.; 1997.
Skoog DA. Holley FJ, Crouch SR. Principles of Instrumental Analysis, 6 th ed, Belmont CA:
Thomson Book/Cole; 2007.
Kontrak Kuliah
Kesehatan Pertanian
Analisis Obat Analisis Tanah
Analisis Darah Analisis Pupuk
Analisis Urine Analisis Pakan
Metode Analisis Kimia
ANALISIS KIMIA
1. Analisis Kualitatif
Analisis yang bertujuan untuk mengetahui jenis
komponen yang terdapat pada sampel (filtrasi,
pengendapan, kromatografi, elektroforesis, dll)
2. Analisis Kuantitatif
Analisis yang bertujuan untuk mengetahui banyaknya
(jumlah/konsentrasi) komponen yang terdapat pada sampel
(gravimetri, volumetri, spektrofotometri, dll)
8
Fungsi KA kualitatif:
Memberikan petunjuk penyusun larutan yang
ada (identifikasi zat)
Sebagai petunjuk metoda analisis kuantitatif
Untuk identifikasi
9
Pelaksanaan KA kualitatif
Pada umumnya : Zat + pereaksi perubahan
( reaksi Kimia)
Contoh:
-Reaksi pengendapan
-Reaksi redoks
Berdasarkan jumlah zat yang dianalisis
dikenal analisis:
Makro (> 0,1 g)
Semimikro (0,01-0,1 g)
Mikro (0,001-0,01 g)
Ultramikro (< 0,001 g)
Submikro (0,01 g)
Andal Cermat
Prosedur
analisis
ideal
Khusus Cepat
Dapat
Hemat
diulang
Selamat
21
Cermat Cepat
Kecermatan Hemat waktu
(precission) Menghasilkan
Prosedur punya angka akhir
kecermatan yg dlm waktu yg
tinggi pendek
Berhubungan
dgn daya ukur
suatu analisa
23
keterulangan Khusus/spesifik
Hemat selamat
Tanpa Tingkat
menggunakan keselamatan tinggi
bahan,alat,biaya, Tdk menimbulkan
ketrampilan yg cidera/ gangguan
rumit, sulit & kesehatan
mahal untuk pengguna dlm
mendapatkannya waktu pendek
maupun panjang
25
andal mantap
reliable stabil
Prosedur dpt Dpt dilaksanakan
dilaksanakan dlm dlm tahapan
kondisi yg tdk waktu yg wajar
terlalu menuntut Dapat dilanjutkan
kondisi yg sangat dlm waktu lain
tepat (tunda)
Contoh variasi
suhu ruang
Tahapan-Tahapan Analisis
1. Pengambilan sampel
Harus dapat mewakili materi yang akan dianalisis
secara utuh.
2. Pengubahan analit ke dalam bentuk yang sesuai
dengan pengukuran
Berkaitan dengan metode pemisahan. Pemilihan
metode pemisahan didasari pada ketelitian dan
ketepatan yang diperlukan.
3. Pengukuran
Berbagai sifat fisika dan kimia dapat digunakan
untuk melakukan pengukuran. Teknik pengukuran yang
digunakan dapat dilakukan dengan cara klasik yang
berdasarkan reaksi kimia atau dengan cara instrumen
yang berdasarkan sifat fisikokimia.
4. Perhitungan dan interpretasi data
27
Sampel
Sampel yg diambil untuk dianalisa harus bersifat
representatif ( mewakili sifat keseluruhan bahan)
Yg paling ideal tentunya ketika seluruh bahan
dianalisis, tetapi hal ini tdk praktis, boros dan tdk
perlu
Sampel yg representatif akan cukup baik
mewakili seluruh bahan
Sampel diambil dari sebanyak mungkin bagian
sehingga seluruh bagian terwakili
Jika bahan mempunyai homogenitas yg tinggi,
jumlah sampel sedikit saja
Pengambilan Sampel
* Cara pengambilan sampel tergantung sifat dan jumlah
bahan.
Pengambilan Sampel
Sampel yang terlalu besar untuk dianalisis perlu
direduksi (dikurangi) sampai diperoleh sampel
official untuk dianalisis.
Berat sampel >100 kg diambil 500 gram
Berat sampel 100 kg diambil 250 gram
Berat sampel < 100 kg diambil paling banyak
125 gram
30
Suatu analisis yang lengkap terdiri dari lima tahap utama yaitu :
1.Pencuplikan sampel : yaitu pemilihan bagian sampel yang
representatif
2.Pelarutan sampel
3.Konversi analit menjadi suatu bentuk yang dapat diukur
4.Pengukuran
5.Perhitungan dan penafsiran dari hasil pengukuran tersebut.
Disamping lima tahapan ini, ada beberapa tahapan lain yang mungkin
dibutuhkan, misal pengeringan sampel dan pengkuran berat atau
penimbangan yang akurat dari sampel atau pengukuran volume (bila
sampel berupa gas). Hal ini mutlak diperlukan karena hasil kuantitatif
biasanya dilaporkan dalam satuan relatif, misalnya jumlah gram analit
per 100 g sampel (persen berat).
40
PENCUPLIKAN SAMPEL
Tahapan ini dilakukan untuk memperoleh suatu sampel yang mewakili
semua komponen. Proses ini umumnya melibatkan aplikasi statistik
dalam arti bahwa kita akan menarik kesimpulan mengenai susunan
sampel ruahan dari analisis terhadap bagian yang sangat kecil dari bahan
tersebut.
Tahapan untuk zat padat, untuk ini kita ambil contoh kasus batubara :
1. Memilih seporsi besar batubara, diperoleh sampel kasar (gross). Ukuran
sampel yang diperlukan bergantung pada faktor-faktor seperti ukuran
partikel dan homogenitas partikel. Dalam kasus batubara sampel kasar
harus sekitar 1000 lb, jika partikel tidak lebih dari sekitar 1 inci panjang,
lebar ataupun tingginya. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
mencomot secara berulang dari conveyor belt yang berputar. Atau, jika
batubara itu disekop dari truk, tiap sekopan ke 50 dapat disisihkan
sebagai sampel.
2. Sampel kasar ini kemudian ditumbuk secara sistematis dan ukurannya
dikurangi. Pengurangan sampel dilakukan dengan menimbun sampel
sampai membentuk kerucut, kemudian kerucut dipadatkan dan dibagi
menjadi 4 bagian yang sama besar dan 2 bagian dibuang.
41
Pencuplikan sampel, continue
CAIRAN
Untuk sampel yang mengalir dalam sistem pipa, diambil dari titik-titik yang
berlainan dalam sistem itu.
Dalam suatu danau atau sungai, sampel diambil pada lokasi yang berlainan
dan pada kedalaman yang berbeda-beda.
Dalam menguji pemurnian alamiah dari suatu sungai yang tercemar,
sampel diambil disejumlah tempat ke arah hilir dari tempat pembuangan
limbah.
Untuk pengambilan sampel pada variasi kedalaman digunakan grab
sampler
42
Asam klorida dan nitrat merupakan asam paling lazim digunakan untuk
melarutkan sampel. Ion klorida memiliki kecenderungan kuat
membentuk komplek yang larut dengan banyak unsur. Sementara ion
nitrat merupakan pengoksidasi yang kuat. Campuran kedua asam ini
(aqua regia) merupakan pelarut yang sangat ampuh.
Kebanyakan zat yang tahan terhadap serangan air atau asam akan lebih
larut setelah dilelehkan dengan suatu fluks yang tepat. Fluks basa seperti
natrium karbonat digunakan untuk menyerang bahan asam seperti
silikat. Fluks asam seperti kalium hidrogen sulfat digunakan untuk bahan
basa seperti bijih besi. Fluks juga bisa menggunakan zat pengoksidasi
atau pereduksi seperti natrium peroksida.
45
MENGUBAH ANALIT MENJADI BENTUK DAPAT DIUKUR
Sebelum melakukan pengukuran biasanya analis harus memecahkan
masalah gangguan. Misalnya, dalam penetapan tembaga dari suatu
sampel dengan penambahan kalium iodida dan menitrasi iodin yang
dibebaskan dengan natrium tiosulfat. Jika larutan juga mengandung ion
besi (III), maka ion yang juga akan mengoksidasi iodida menjadi iodin ini
harus terlebih dahulu dihilangkan. Hal ini bisa dilakukan dengan
menambahkan natrium flourida ke dalam larutan sehingga besi (III) akan
diubah menjadi kompleks FeF6 3- yang stabil.
Cara lain adalah dengan pemisahan secara fisika. Misalnya dalam
penentuan kadar magnesium dalam sampel yang juga mengandung ion besi
(III) dan magnesiumnya akan diendapkan sebagai bentuk oksalat. Untuk
ini terlebih dahulu kita harus mengendapkan besi (III) sebagai hidroksida
dengan penambahan amonia pada pH sekitar 6,5, dimana pada pH ini
magnesium tidak akan mengendap.
Cara pengendapan ini paling umum digunakan dalam analisis gravimetri,
misal dalam penentuan klorida, dimana unsur ini diendapkan sebagai
perak klorida kemudian disaring dan dikeringkan dan ditimbang.
46
PENGUKURAN
Galat adalah perbedaan numerik antara nilai yang dihitung dengan nilai
sebenarnya. Nilai sebenarnya dari suatu kuantitas adalah sesuatu yang kita
tidak pernah tahu secara pasti.
Galat pasti atau galat sistematis adalah galat yang berasal dari penyebab
yang pasti sepeti instrumen yang tidak dikalibrasi secara benar, pengotor
dalam tabung reaksi, reaksi samping dalam titrasi, dan pemanasan sampel
dalam suhu yang terlalu tinggi. Galat pasti tidak memiliki arah terhadap
nilai sebenarnya dan biasanya terjadi berulang kali.
Galat pasti diklasifikasikan ke dalam galat metodik, operatif, dan
instrumental. Galat metodik berhubungan dengan metode analisis yang
digunakan. Galat operatif berkaitan dengan batas kemampuan manusia
sebagai pelaku eksperimen, sementara galat instrumen berhubungan
dengan batas kemampuan dari instrumen yang digunakan.
Pada umumnya sumber galat berasal lebih dari satu kategori, misalnya
galat akan selalu terjadi pada penimbangan bahan yang higroskopik, bila
pelaku penimbangan juga memiliki teknik penimbangan yang jelek maka
galat akan bertambah.
48
GALAT, CONTINUE
Galat konstan, galat pasti dapat pula digolongkan sebagai galat konstan.
Galat konstan tidak tergantung pada besarnya kuantitas yang diukur dan
akan menjadi kurang signifikan apabila kuantitas bertambah. Sebagai contoh
bila nilai akhir galat konstan adalah 0,10 ml pada suatu rangkaian titrasi, hal
ini menunjukkan galat relatif sebesar 1% untuk contoh yang membutuhkan
10 ml titran, namun hanya 0,2% bila titran yang dibutuhkan sebesar 50 ml.
Galat proporsional, galat ini terjadi bila suatu substansi yang mengganggu
ada dalam sampel. Misalnya dalam penentuan iodometrik untuk suatu
oksida seperti klorat, unsur oksidasi lain seperti bromat dapat menghasilkan
nilai yang lebih tinggi bila kehadiannya tidak diperhitungkan. Dengan
mengambil sampel yang lebih besar, galat total akan bertambah, namun
galat relatif tetap konstan apabila dihasilkan dari sampel yang homogen.
Galat tidak pasti, merupakan keterbatasan final dan tidak dapat dihindrkan
jika pengukuran dilakukan oleh manusia, namun penyebab pastinya tidak
dapat ditentukan. Galat ini mengarah ke hasil lebih tinggi atau lebih rendah
dengan probabilitas yang sama. Galat ini bisa dikurangi dengan cara
pengulangan pengukuran.
49
INSTRUMENTAL
METODA KONVENSIONAL:
Alat relatif murah mudah dibuat/ didapat
Berdasarkan reaksi kimia lebih luas
penggunaannya
Perlu metoda ini utuk menetapkan zat standar
untuk analisis instrumentasi
Kurang memadai untuk analisis rutin
Dapat digunakan pada analisis makro & semi mikro
50
KULIAH 1. 5/10/17
PENDAHULUAN
Metoda instrumental
KULIAH 1. 5/10/17
PENDAHULUAN
KULIAH 1. 5/10/17
PENDAHULUAN
PENGUKURAN Melibatkan :
KULIAH 1. 5/10/17
PENDAHULUAN