Peniter
Aliquot
Terminologi
TITRASI
TITIK EKIVALEN ?
TITIK AKHIR
?
1. Stoikiometri diketahui dan tetap
2. Arah reaksi diketahui
3. Kesetimbangan harus cepat
4. Tidak ada reaksi samping
5. Galat pada akhir titrasi sekecil
mungkin
Suatu analit (senyawa yang dianalisis) bereaksi
dengan larutan baku pereaksi yang diketahui
kadarnya secara tepat atau dengan kadar yang
dapat ditetapkan secara tepat.
Jumlah atau volume larutan baku pereaksi
yang dibutuhkan untuk reaksi secara sempurna
dengan seluruh analit yang ada dalam sampel
digunakan untuk menetapkan kadar atau
derajat kemurnian analit dalam sampel.
Digunakan farmakope untuk penetapan kadar
senyawa aktif, eksipien, dan senyawa aktif
dalam sediaan farmasi terutama bagi analit
yang tidak mempunyai atau kurang gugus
kromofor.
Digunakan dalam standardisasi bahan baku,
dan bahan antara pada sintesis obat.
Beberapa titrasi khusus, seperti titrasi Karl
Fischer untuk mengestimasi kadar air, dipakai
secara luas dalam farmakope dan industri.
Mampu memberikan hasil analisis dengan derajat
akurasi dan presisi yang tinggi dibandingkan metode
instrumen, dengan presisi + 0,1% yang dapat dicapai.
Metode ini secara umum tangguh (robust).
Prosedur dapat diotomatisasi.
Biayanya murah dan tidak mensyaratkan alat khusus
kecuali alat gelas terkalibrasi.
Merupakan metode absolut, tidak membutuhkan bahan
baku pembanding, sehingga tidak tergantung pada
kalibrasi instrumen.
Mudah dilakukan dan gampang diinterpretasikan.
Merupakan metode yang kurang selektif.
Memerlukan waktu pengerjaan yang
lama, kalau tidak diotomatisasi.
Memerlukan keahlian khusus dalam
menentukan titik akhir titrasi.
Memerlukan jumlah sampel yang
banyak.
Reaksi antara larutan baku pereaksi
dengan analit harus cepat dan sempurna.
Titrasi Elektrode Elektrode Persamaan
indikator pembanding
Asam-Basa Kaca Kalomel E = 0,0591pH + k
Ag – AgCl
Pengendapan Perak Kalomel E =0,0591pAg +Eo
A B
Blanko B
Titrasi kembali
C pelarut yang lain
menitrasi kelebihan A
A berlebih
Vs.Ns = Vt. Nt