Anda di halaman 1dari 13

FRAKSINASI

RISA SUPRININGRUM
PERTEMUAN KE…
Definisi
Fraksinasi adalah pemisahan suatu
golongan senyawa dalam suatu simplisia
menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Pemisahan ini didasarkan pada bobot dari
tiap fraksi, fraksi yang lebih berat akan
berada paling dasar sedang fraksi yang
lebih ringan akan berada di atas
Fraksinasi bertingkat
Fraksinasi bertingkat biasanya menggunakan pelarut organik
seperti eter, aseton, benzena, etanol,diklorometana, atau
campuran pelarut tersebut.
Cara melakukan :
1. Sampel diekstraksi dengan pelarut yang paling non polar
2. Lapisan non polar dikeluarkan dari corong pisah
3. Larutan dalam corong pisah ditambahkan dengan pelarut
yang tingkat kepolarannya lebih tinggi dari yang sebelumnya
4. Lapisan non polar dikeluarkan dari corong pisah
5. Larutan dalam corong pisah ditambahkan dengan pelarut
polar
6. Larutan polar dikeluarkan dari corong pisah
7. Pelarut dari masing-masing fraksi diuapkan di atas tangas
air hingga tersisa sedikit pelarut.
Metode Fraksinasi
1. Ekstraksi cair-cair
2. Kromatografi
Ekstraksi cair-cair
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) merupakan
pemisahan komponen kimia diantara dua fase
pelarut yang tidak dapat saling bercampur
dengan kata lain perbandingan konsentrasi zat
terlarut dalam pelarut organik, dan pelarut air
dimana sebagian komponen larut pada fase
pertama dan sebagiannya lagi larut pada fase
kedua. Kedua fase yang mengandung zat
terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai
terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua
lapisan fase zat cair.
Komponen kimia akan terpisah ke
dalam dua fasa tersebut sesuai
dengan tingkat kepolarannya
dengan perbandingan konsentrasi
yang tetap.
Ekstraksi cair-cair menggunakan
corong pisah
Corong pisah adalah
peralatan laboratorium yang
digunakan dalam ekstraksi
cair-cair untuk memisahkan
komponen-komponen dalam
suatu campuran antara dua
fase pelarut dengan densitas
yang berbeda yang tak
tercampur
Untuk menggunakan corong ini, campuran
dari dua fase pelarut dimasukkan ke dalam
corong dari atas dengan corong keran ditutup.
Corong kemudian ditutup dan digoyang
dengan kuat untuk membuat dua fase larutan
tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan
keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap
yang berlebihan. Corong kemudian didiamkan
agar pemisahan antara dua fase berlangsung.
Penyumbat dan keran corong kemudian
dibuka dan dua fase larutan dipisahkan
dengan mengontrol keran corong.
Umunya salah satu fase berupa larutan
air dan yang lainnya berupa organik
lipofilik seperti eter, MTBE (Methyl
Tersier Buthyl Ether), diklorometana,
kloroforom, ataupun  etil asetat.
Kebanyakan pelarut organik berada di
atas fase air kecuali pelarutyang
memiliki atom dari unsur halogen.
Pemisahan ini didasarkan pada bobot
dari fraksi, fraksi yang lebih berat akan
berada pada bagian dasar sementara
fraksi yang lebih ringan akan berada di
atas.
Tujuannya untuk memisahkan
golongan utama kandungan yang
satu dari kandungan yang lain.
Senyawa yang bersifat polar akan
masuk ke pelarut polar dan
senyawa non polar akan masuk ke
pelarut non polar.
2. Kromatografi
Kromatograsi adalah teknik pemisahan zat
dari campuran berdasarkan perbedaan
migrasi komponen-komponen tersebut dari
fase diam oleh fase gerak. Pemisahan ini
dilakukan berdasarkan sifat fisika-kimia
umum dari molekul seperti
kecenderungan molekul
untuk melarut dalam
cairan (kelarutan)
kecenderungan molekul
untuk melekat pada
permukaan serbuk
halus(adsorbsi/penjerapan)
kecenderungan molekul
untuk menguap atau berubah
ke keadaan uap (keatsirian)
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai