Anda di halaman 1dari 20

REFLUKS DAN SOXHLETASI

PERTEMUAN KE X
Pengertian Refluks
• Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut
pada temperatur titik didihnya, selama
waktu tertentu dan jumlah pelarut yang
relatif konstan dengan adanya
pendinginan balik.
• Ekstraksi refluks digunakan untuk
mengekstraksi bahan-bahan yang tahan
terhadap pemanasan
Prinsip Refluks
• Prinsip dari metode refluks adalah pelarut
volatil yang digunakan akan menguap
pada suhu tinggi, namun akan didinginkan
dengan kondensor sehingga pelarut yang
tadinya dalam bentuk uap akan
mengembun pada kondensor dan turun
lagi ke dalam wadah reaksi sehingga
pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung.
• Penarikan komponen kimia dilakukan
dengan cara sampel dimasukkan ke
dalam labu alas bulat bersama-sama
dengan cairan penyari lalu dipanaskan.
Uap cairan penyari terkondensasi pada
kondensor bola menjadi molekul-molekul
cairan penyari yang akan turun kembali
menuju labu alas bulat (wadah reaksi) dan
akan menyari kembali sampel yang
berada pada labu alas bulat (wadah
reaksi)
• Proses ini umumnya dilakukan 3-6 kali
pengulangan pada residu pertama.
• Cara ini memungkinkan terjadinya
penguraian senyawa yang tidak tahan
nas.
water out

water in
• Komponen alat refluks :
• 1. Labu alas bulat : sebagai wadah pelarut
dan sampel
• 2. Kondensor : sebagai pendingin dan
mempercepat proses pengembunan
Pengertian Soxhletasi

Soxhletasi adalah metode penyarian (cara


panas) suatu komponen bahan alam,dimana
antara cairan penyari dan sampel
ditempatkan terpisah, dan penyarian
berlangsung berulang-ulang.
Prinsip Soxhletasi
• Cairan penyari dalam LAB dipanaskan,
uap cairan penyari naik ke kondensor
melalui pipa F. Adanya pendingin balik
menyebabkan uap berubah menjadi
tetesan cairan dan masuk ke timbal (ruang
ekstraksi) untuk menyari zat aktif dalam
simplisia.
• Apabila cairan penyari dalam ruang
ekstraksi sama tinggi dengan siphon
(rumah siput), maka cairan penyari
akan turun dan masuk kembli ke labu
alas bulat (satu siklus)
• Ekstraksi dihentikan apabila warna
ekstrak dalam ruang ekstraksi tidak
berwarna lagi.
• Tahapan Soxhletasi :
1. Sampel ditimbang, dibungkus kertas
saring, kemudian ditempatkan dalam
timbal
2. Cairan penyari dimasukkan ke dalam
LAB
3. Alat soxhlet dirangkai
4. Cairan penyari dalam LAB dipanaskan
(Heating mantle/ hot plate)
5. Cairan penyari akan mencapai titik didih,
dan uap akan naik melalui pipa F
menuju kondensor. Uap berubah menjadi
tetesan cairan dan masuk ke timbal yang
berisi sampel. Ketika pelarut sudah
memenuhi timbal, maka cairan penyari akan
turun dari sifon menuju LAB.
6. . Ekstraksi dilakukan berulang hingga
warna cairan penyari dalam thimble pudar
atau tidak berwarna.
7. Cairan penyari dipisahkan dari zat aktif
dengan cara evaporasi (penguapan)
1. Kondensor : sebagai pendingin dan
mempercepat proses pendinginan
2. Timbal : wadah sampel / simplisia
3. Pipa F : tempat jalan uap pelarut
4. Sifon/rumah siput: penghitung siklus
soxhletasi. Apabila sifon penuh, maka
larutan akan jatuh ke labu alas bulat dan
disebut sebgai 1 siklus.
5. Labu alas bulat : sebagai wadah pelarut
6. Hot plate/heating mantle : sebagai
sumber panas
• Kelebihan soxhlet :
1) Dapat digunakan untuk sampel dengan
tekstur lunak dan tidak tahan pemanasan
secara langsung
2) Sampel dapat diekstraksi sempurna ,
karena dilakukan berulang-ulang
3) Pelarut lebih sedikit dibandingkan
maserasi
4) Pelarut yang digunakan tidak akan habis
karena selalu didinginkan dengan
adanya kondensor.
5) Jumlah sampel yang diperlukan sedikit.
6) Pelarut organik dapat mengambil
senyawa organik berulangkali
• Kelemahan :
1) Tidak baik digunakan untuk
mengekstraski senyawa yang mudah
rusak dengan adanya pemanasan,
karena menyebabkan penguraian. Cth :
beta karoten
2) elarit yang digunakan harus mempunyai
titik didih rendah

Anda mungkin juga menyukai