Anda di halaman 1dari 8

perpustakaan.uns.ac.

id 26
digilib.uns.ac.id

BAB III

METODE PENELITIAN

A. KATEGORI PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN

Kategori yang digunakan dalam penelitian ini adalah katagori penelitian

eksperimental laboratorium, dalam penelitian ini digunakan 3 macam variabel

yaitu :

1. Variabel bebas : variabel yang tercakup dalam hipotesis penelitian

dan berpengaruh atau mempengaruhi variabel tergantung. Pada penelitian

ini variabel bebasnya adalah harga HLB emulgator berdasarkan

perbandingan tween 80 dan span 80.

2. Variabel tergantung : variabel yang tercakup dalam hipotesis penelitian

dan keragamannya dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel tergantung

dalam penelitian ini adalah hasil dari uji kestabilan fisik, uji tipe krim, uji

daya sebar, uji daya lekat,viskositas dan uji pH.

3. Variabel terkendali : jumlah bahan, alat yang digunakan, cara

pembuatan dan pengujian sediaan krim.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium

untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini ialah melakukan variasi harga HLB

emulgator berdasarkan perbandingan tween 80 dan span 80. Dalam pembuatannya

sediaan krim dibuat dengan 3 formulasi dengan variasi harga HLB berdasarkan

perbandingan tween 80 dan span 80 yang berbeda-beda. Konsentrasi emulgator

26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10%. Dimana formula I digunakan

harga HLB sebesar 12, formula II digunakan harga HLB 13, dan formula III

digunakan harga HLB 14.

Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai HLB terhadap komposisi twen 80

dan span 80 sehingga diperoleh komposisi formula I dengan jumlah tween 80

7,196 g dan jumlah span 80 2,804 g, formula II dengan jumlah tween 80 sebanyak

8,131 g dan span 80 digunakan sebanyak 1,869 g, sedangkan formula III dengan

jumlah tween 80 sebanyak 9,065 g dan span 80 sebanyak 0,935 g. Untuk

perhitungan selengkapanya dapat dilihat pada lampiran 2.

Perbedaan antara ketiga formula terletak pada harga HLB yang digunakan

berdasarkan perbandingan tween 80 dan span 80. Selanjutnya dilakukan penelitian

melakukan beberapa uji sifat fisik dan kimia sediaan krim.

C. TEMPAT PENELITIAN

Tempat penelitian dilakukan di laboratorium Farmasetika D3 Farmasi

FMIPA UNS.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Alat yang Digunakan

Mortir, stamper, pisau, blender, aluminium foil, batang pengaduk,

pengayak, perangkat ekstraksi, erlenmeyer (PYREX), gelas ukur 10ml

(PYREX), gelas ukur 50ml (PYREX), timbangan analitik, pH meter

(LUTRON), viskometer (RION VT-04F), waterbath, serta peralatan gelas

lainnya
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

2. Bahan yang Digunakan dalam Percobaan

Rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.), etanol 96%, asam

stearat, setil alkohol, gliserin, tween 80, span 80, nipagin, nipasol, akuades

semua bahan yang digunakan merupakan pharmaceutical grade.

E. TAHAP PENELITIAN

1. Identifikasi Sampel

Curcuma mangga Val. yang akan digunakan dalam penelitian ini

sebelumnya dideterminasi dahulu untuk memastikan bahwa tanaman yang

digunakan benar-benar tanaman kunyit putih (Curcuma mangga Val.)

Determinasi dilakukan di BPPTOOT Tawangmangu Karanganyar.

2. Pembuatan Simplisia

Sampel yang digunakan dalam percobaan adalah Curcuma mangga Val.

yang didapat dari BPPTOOT Tawangmangu Karanganyar.

3. Pembuatan Ekstrak Etanol Curcuma mangga Val

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuliani

(2010) prosedur pembuatan ekstrak etanol Curcuma mangga Val. dibuat

dengan cara maserasi, yaitu 100 g serbuk kunyit putih (Curcuma mangga Val.)

dengan 900 ml etanol 96% v/v dicampur dalam maserator. Didiamkan selama 4

hari dengan sesekali pengadukan. Didiamkan 2 hari untuk mengendapkan pati,

filtrat yang didapat ditambah etanol hingga 900 ml. Hasil yang diperoleh

adalah ekstrak etanol Curcuma mangga Val..


perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

F. FORMULA KRIM

Tabel I. Formula Krim


Nama Bahan F1 F2 F3
Ekstrak etanol Curcuma 1,75 1,75 1,75
mangga Val. (ml)
Asam stearat (g) 10 10 10
Cetil alkohol (g) 3 3 3
Gliserin (g) 15 15 15
Tween 80 (g) 7,196 8,131 9,065
Span 80 (g) 2,804 1,869 0,935
Nipagin (g) 0,18 0,18 0,18
Nipasol (g) 0,02 0,02 0,02
Akuades ad (ml) 100 100 100
Keterangan : F1 : HLB 12
F2 : HLB 13
F3 : HLB 14

Cara pembuatan krim :

1. Semua bahan ditimbang sesuai dengan formula.

2. Fase minyak (asam stearat, span 80 dan nipasol) dilebur ad pada suhu 70oC

(Campuran 1)

3. Fase air (gliserin, tween 80, nipagin dan air) dihangatkan pada suhu 70oC

(Campuran 2)

4. Campuran 1 di masukkan dalam mortir hangat dan ditambahkan campuran 2

sedikt demi sedikit sambil diaduk sampai homogen

5. 1,75ml ekstrak curcuma mangga Val. ditambahkan dalam mortir diaduk

sampai homogen

6. Dimasukkan dalam wadah dan dilakukan pemeriksaan sifat fisik dan kimia

sediaan krim ekstrak etanol curcuma mangga Val.


perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id

G. PENGUJIAN KRIM

1. Pemeriksaan Kestabilan Fisik

Sediaan krim diamati secara organoleptis untuk mengetahui

homogenitas, warna dan bau setiap minggu selama empat minggu pada

suhu kamar.

Homogenitas krim dilakukan dengan cara meletakkan sejumlah

krim ke dalam obyek glass, kemudian ditutup dengan obyek glass lain

dan ditekan dengan hingga rata dan diamati secara visual

homogenitasnya (Saputri, 2008).

2. Uji Tipe Krim

Pengujian tipe krim dapat dilakukan dengan cara pengenceran dan

pewarnaan. Krim dapat diencerkan hanya dengan fase luarnya, Jika

ditambahkan air krim tidak pecah maka krim meiliki tipe emulsi M/A.

Jika pecah makakrim memiliki tipe emulsi A/M.

Pewarna padat yang larut dalam air dapat mewarnai emulsi

minyak dalam air (M/A). Pengujian tipe krim dengan pewarna dilakukan

denga menambahkan sedikit zat pewarna (metilen blue/sudan III) pada

sediaan krim.

3. Uji Daya Sebar Krim

Percobaan dilakukan dengan sejumlah krim dan diletakkan di

tengah alat (kaca bulat). Kaca kemudian ditutup dengan kaca bulat lain,

ditunggu 1 menit dan setelah 1 menit, diameter penyebaran krim diukur

dari beberapa sisi. Selanjutnya diatas tutup kaca ditambahkan beban 50g
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id

dan ditunggu 1 menit untuk selanjutnya diukur diameternya lagi.

Selanjutnya ditambahkan lagi beban 50g, menjadi 100g dan ditunggu 1

menit kemudian diukur dan hal ini terus dilakukan sampai beban yang

ditambahkan menjadi 200g. Hasil pengukuran ini kemudian dibuat grafik

hubungan antara beban dan luas krim yang menyebar. Percobaan ini

diulang tiap krim yang diperiksa.

4. Uji Daya Melekat Krim

Percobaan dilakukan dengan mengambil sedikit krim dan

diletakkan pada obyek glass alat. Krim kemudian ditutup obyek glass lain

dan ditekan dengan beban seberat 1kg dan dibiarkan selama 5 menit.

Setelah 5 menit, pada penarik obyek glass diberikan beban 80g dan beban

1kg diambil. Pengukuran waktu dimulai dari beban 80g dilepas sampai

obyek glass lepas dari obyek glass lain. Percobaan dilakukan 3 kali untuk

setiap sampel krim.

5. Pemeriksaan pH

Pengukuran dilakukan dengan melarutkan sejumlah krim dalam

akuades, kemudian diukur dengan pH meter pada suhu kamar dan nilai

pH ditunggu sampai angka pada alat menunjukkan nilai yang stabil.

6. Uji Viskositas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat viscotester vt-04

produksi Rion co.,Ltd dengan hasil pengukuran yang diperoleh dalam

satuan desiPascal (d-Pas). Pengujian viskositas dilakukan untuk

mengetahui kekentalan dari krim yang dibuat. Pengujian dilakukan


perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id

dengan memasang klemp pada alat, selanjutnya rotor dipasang tepat

ditengah-tengah wadah krim yang akan diuji. Sebelum rotor dinyalakan,

pastikan skala menunjukkan angka 0, dengan menarik tuas ke arah

tombol on dinyalakan. Rotor akan bergerak dan nilai viskositas

ditunjukkan dari pergerakan skala yang telah stabil.

7. Uji Hedonik

Uji kesukaan dilakukan dengan meminta pendapat dari 20

responden mengenai penilaian responden terhadap sifat fisik sediaan.

Dengan skala penilaian 1-5.

Uji kesukaan meliputi parameter bau, warna, kekentalan, rasa

lengket, mudah dioles, mudah menyerap dan mudah dicuci.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. DETERMINASI TANAMAN

Perlakuan awal yang harus dilakukan terhadap tanaman yang akan

digunakan untuk penelitian adalah determinasi tanaman. Tujuan dari

determinasi tanaman adalah untuk membuktikan bahwa jenis tanaman yang

diteliti sesuai dengan tanaman yang dimaksud untuk digunakan, sehingga

tidak terjadi kesalahan terhadap jenis tanaman yang digunakan. Determinasi

dilakukan terhadap rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) di

BPPTOOT Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Hasil determinasi

rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) dilihat pada Lampiran 1.

B. PROSES EKSTRAKSI

Proses ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini adalah maserasi.

Dipilih metode maserasi selain karena jurnal acuan yang dilakukan oleh

Yuliani (2010), juga karena maserasi merupakan cara penyarian yang

sederhana dan cukup efektif, dilakukan dengan cara merendam bahan

simplisia dengan cairan penyari. Lama proses penyarian harus cukup agar

konsentrasi larutan di dalam dan diluar sel seimbang. Menurut Yuliani (2010)

lama proses maserasi rimpang kunyit putih (Curcuma mangga Val.) selama 4

hari.

Selain metode penyarian, keberhasilan suatu ekstraksi juga ditentukan

oleh cairan pelarut. Cairan pelarut yang digunakan harus sesuai agar zat yang

33

Anda mungkin juga menyukai