Disusun Oleh :
NIM : 20/22041/SMH
Jurusan : Kehutanan
FAKULTAS KEHUTANAN
YOGYAKRTA
2023
ACARA V
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui proses uji kelarutan minyak kayu putih
2. Mahasiswa dapat mengetahui proses uji lemak pada minyak kayu putih
B. Tempat dan Tanggal
1. Tempat : Laboraturium Fakultas Kehutanan INSTIPER
2. Tanggal : 26 Januari 2023
C. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Gelas ukur 10 ml
b. Gelas erlemeyer 250-500 ml
c. Pipet
d. Tabung reaksi
2. Bahan :
a. Minyak kayu putih
b. Alcohol 95%
c. Alcohol 80%
D. Dasar Teori
Minyak kayu putih merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang
diperoleh dari hasil penyulingan daun kayu putih (Melaleuca
Leucadendron), dan biasanya digunakan sebagai obat-obatan, insektisida
dan wangi-wangian. Di Indonesia minyak kayu putih sudah dikenal
sebagai obat berbagai macam penyakit, seperti sakit kepala, pilek, kram,
sakit gigi, dan beberapa penyakit lainnya. Dengan berbagai fungsi minyak
kayu putih maka tidak salah lagi minyak kayu putih nantinya akan
berperan besar dalam perdangangan internasional. Untuk itu diperlukan
usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas minyak kayu putih, yang
merupakan bagian terpenting dari minyak kayu putih.
Minyak kayu putih dihasilkan dari ekstraksi daun jenis kayu putih
melalui proses penyulingan. Selain kandungan minyak atsiri jenis kayu
putih tersebut, daunnya juga mengandung air yang diperlukan untuk
proses fotosintesis, transpirasi, mempertahankan tekanan turgor dan
memungkinkan pertumbuhan (Gardner ., 1985). Kandungan air dalam
daun kayu putih ini akan diuapkan bersama minyak atsiri dalam proses
penyulingan, dimana campuran minyak dan air kemudian dikondensasikan
sebelum dipisahkan.
Sifat kelarutan minyak dan lemak ini adalah sifat dasar yang
dipergunakan untuk memisahkan lemak dari bahan-bahan lainnya dengan
menggunakan pelarut organic atau pelarut non polar misalnya dietileter,
alcohol, bensena dll. Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota dari
golongan lipid, yaitu merupakan lipid yang netral. Lipid itu sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi 4 kelas yaitu lipid netral, fosfatida, spingolipid,
dan glikolipid.
E. Cara Kerja
1. Uji kelarutan
1) Dalam gelas ukur masukan 1 ml MKP
2) Kedalaman tabung reaksi diamukkan alcohol 80%, sedikit demi
sedikit dan dikocok.
3) Kedalaman tabung rekasi dimasukkan alcohol 1 ml, 2 ml, 3 ml, dst
sampai 9 ml atau (1:9)
4) Bila dalam penambahan 9 ml alcohol 80% MKP tidak larut maka
dapat disimpulkan MKP tidak murni. Jika penambahan 9 ml
alcohol 80%, MKP tidak larut, maka dapat disimpulkan MKP tidak
murni.
2. Uji minyak lemak
1) Dalam tabung reaksi masukan 1 ml MKP
2) Kedalam tabung reaksi dimasukkan alcohol 95%, sedikit demi
sedikit dan dikocok.
3) Campuran larutan didinginkan dalam termos/gelas ukur yang berisi
es dna garam (dengan perbandingan 3 : 1 selama 12 jam).
4) Jika dijumpai endapan putih pada dasar tabung maka MKP
mengandung minyak lemak. Dan sebaliknya jika tidak dijumpai
endapan putih maka tidak mengandung minyak lemak.
F. Hasil Pengamatan
1. Uji Kelarutan
Gambar 5.1 Menyiapkan alat dan Bahan sepeti minyak kayu putih
Minyak Kayu Putih ini berwarna sedikit lebih coklat karena adanya
terkontaminasi pada saat pelaksanaan penyulingan.
MKP sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam tabung reaksi pada sisi
kiri, kemudian Ketika sudah pas, dimasukkan juga alcohol sedikit demi
sedikit pada sisi kanan.
Gambar 5.3 Pengocokan di tabung reaksi
Setelah MKP dan alkohol di masukkan kedalam tabung reaksi, lalu dikocok.
Kemudian larutan MKP dan alkohol ditambahkan lagi 1 ml, begitu seterusnya.
Gambar 5.6 menuangkan MKP dan pencampuran bahan pada tabung reaksi
Gambar 5.7 setelah tercampur dalam tabung reaksi kocok hingga terlarut,
kemudian tambah sedikit demi sedikit MKP dan bahan pengujinya.