Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS MAKANAN dan MINUMAN I

“ ANALISIS KADAR LEMAK PADA SAMPEL MINYAK METODE VOLUMETRI”

Disusun Oleh :

Nama Praktikan : IWAN KURNIAWAN


NIM : (14 3145 453 063)
Kelas : Anakes B 14
Kelompok :III (Tiga)

PROGRAMSTUDI DIII ANALISIS KESEHATAN


STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2015/2016
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : ANALISIS KADAR LEMAK PADA SAMPEL


MINYAK METODE VOLUMETRI

Nama Praktikan : Iwan Kurniawan

NIM : 14 3145 453 063

Hari/Tanggal Percobaan : Kamis, 10 Desember 2015

Kelompok : III (Tiga)

Rekan Kerja : 1) Hernawati

2) Ika Rahmadani

3) Ikramsyah

4) Irmawati

5) Jabaria Z Abd Hakim

6) Jumardi Kamaruddin

7) Jamaluddin M.salisu

Penilaian :

Makassar,10 desember 2015

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Praktikan

( sulfiani, S.Si ) (Iwan kurniawan)


A. JUDUL PERCOBAAN
Analisis kadar lemak pada minyak metode volumetri
B. LATAR BELAKANG TEORI

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk


menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu minyak dan lemak juga
merupakan sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan
karbohidrat dan protein. Satu minyak dan lemak dapat menghasilkan 9
kkal/gram sedangkan protein dan karbohidrat hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Lemak dan minyak terdapat hampir di semua bahan pangan
dengan kandungan yang berbeda-beda. Minyak dan lemak tidak berbeda
dalam bentuk umum trigliseridanya, tetapi hanya berbeda dalam bentuk
(wujud). Perbedaan ini didasarkan pada perbedaan titik lelehnya.
Pada suhu kamar lemak berwujud padat, sedangkan minyak berwujud
cair. Titik leleh minyak dan lemak tergantung pada strukturnya, biasanya
meningkat dengan bertambahnya jumlah karbon.

Lemak merupakan sekelompok besar molekul-molekul alam yang


terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
(contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolemak,
glikolemak, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-
lain. Lemak  secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada
suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat
pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.

Mengekstraksi lemak secara murni sangat sulit dilakukan, sebab


pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat yang
larut dalam lemak seperti sterol, phospholemak, asam lemak bebas,
pigmen karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus
bebas dari air agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak dan
terhitung sebagai lemak dan keaktifan pelarut tersebut menjadi
berkurang. Pelarut ini seperti dietil eter, hexana, benzena,petroleum
eter dan lain-lain.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
a. Buret
b. Statif dan klem
c. Corong
d. Erlenmeyer
e. Gelas kimia
f. Sendok tanduk
g. Labu takar
h. Neraca analitik
i. Cawan porselin
j. Pipet tetes
k. Spiritus dan kaki tiga
2. Bahan
a. Minyak goring (KUNCI MAS)
b. Asam oksalat 0,1N
c. NaOH 0,01 N
d. Alcohol 96%
e. Indicator pp
D. PRINSIP PRAKTIKUM
Bilangan asam yang dinyatakan sebagai jumlah NaOH yang dibutuhkan
untuk menetralkan asam lemak bebas setiap 1 gr lemak/minyak. Bilangan
asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas yang terkandung dalam
minyak/lemak, biasanya dihubungkan dengan proses hidrolisis
minyak/lemak yang berkaitan dengan mutu minyak/lemak.
E. PROSEDUR KERJA
1. Pembuatan larutan alcohol netral
a. Dimasukkan 250 ml alcohol 96% kedalam gelas kimia
b. Dipanaskan dan ditambahkan 3 tetes indicator pp
c. Selanjutnya ditambahkan larutan NaOH 0,13N sampai terjadi
perubahan warna (merah muda) yang diinginkan.
2. Penetapan kadar asam lemak
a. Dimasukkan larutan NaOH 0,13N yang sudah distandarisasi
kedalam buret.
b. Kemudian ditimbang 5 gr sampel minyak dan dimasukkan
kedalam Erlenmeyer
c. Selanjutnya ditambahkan 10 ml alcohol netral kedalam
Erlenmeyer dan ditambahkna 3 tetes indicator pp,lalu dipanaskan.
d. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,13N (duplo)
e. Dicatat hasil titrasi

F. HASIL PENGAMATAN

NO TITRASI PERLAKUAN HASIL


1 I 5 gram sampel+10 ml alcohol Merah muda
netral+3 indikator pp Volume=0,8 ml
(dipanaskan )titrasi dengan larutan
NaOH 0,13N
2 II 5 gram sampel+10 ml alcohol Merah muda
netral+3 indikator Volume=0,3 ml
pp(dipanaskan )titrasi dengan
larutan NaOH 0,13N

0,8 ml+0,3 ml
V.tirasi rata-rata= =0,5 ml
2
G. ANALISA DATA/ PERHITUNGAN
v . NaOH X N NaOH X BM minyak kelapa
Kadar asam lemak= x 100%
bobot sampel x 1000
0,5 ml X 0,13 N X 263 gr /mo
= X 100%
5,002 X 1000
18,8045
= X100%
5.002
=0,375%
H. PEMBAHASAN

Minyak sawit adalah salah satu bahan yang digunakan dalam praktikum
ini. Minyak sawit merupakan minyak nabati yang dibuat melalui proses fraksinasi,
rafinasi da nhidrogenasi. Di dalam minyak sawit terdapat 40% asam oleat, 10%
asam linoleat, 44% asam palmitat dan 4,5% asam stearat. Kandungan asam
lemak linoleat yang rendah pada minyak kelapa sawit membuat minyak sawit
lebih tahan lama dan tidak berbau tengik. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Fauzi (2010) yang menyatakan bahwa minyak kelapa
sawit pada pembuatannya melalui proses fraksinasi, rafinasi, hidrogenasi.
 Kandungan asam linoleat dan linolenatnya rendah sehingga minyak
goreng yang terbuat dari minyak kelapa sawit sebagai minyak goreng yang
bersifat awet dan makanan yang digoreng dengan minyak sawit tidak cepat
tengik dan didukung oleh pernyataan Hariyadi (2014) bahwa minyak sawit
mempunyai komposisi asam lemak jenuh dan tidak jenuh dengan proporsi yang
seimbang. Komposisi asam lemak minyak sawit terdiri dari sekitar 40% asam
oleat(asam lemak tidak jenuh tunggal), 10% asam linoleat (asam lemak tidak
jenuh ganda),44% asam palmitat (asam lemak jenuh) dan 4,5% asam stearat
(asam lemak jenuh).
Pada praktikum kali ini hal pertama yang dilakukan yaitu memasukkan
NaOH 0,13 N yang sudah distandarisasi kedalam buret lalu ditimbang 5 gram
sampel minyak dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer,kemudian sampel tadi
ditambahkan 10 ml alcohol netral dan 3 tetes indicator pp lalu dipanaskan sampai
mendidih selanjutnya didinginkan. Setelah dingin baru dititrasi dengan NaOH
0,13 N tadi sampai terjadi perubahan warna,adapun fungsi dari penambahan-
penambahan reagen tersebut adalah:
 Fungsi penambahan Alkohol

Minyak kelapa tidak larut dalam air sehingga dibutuhkan alkohol untuk
melarutkannya, karena alkohol adalah pelarut untuk bahan organik.
Penambahan alkohol pada minyak kelapa yang ingin ditentukan kadar asam
lemak bebasnya bertujuan untuk melarutkan minyak kelapa saat proses
pemanasan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Anonim (2012i) yaitu fungsi
penambahan alkohol adalah untuk melarutkan lemak atau minyak dalam sampel
agar dapat bereaksi dengan basa alkali. Karena alkohol yang digunakan adalah
untuk melarutkan minyak, sehingga alkohol (etanol) yang digunakan
konsentrasinya berada di kisaran 95-96%, karena etanol 95 % merupakan
pelarut lemak yang baik (Anonim, 2012i).

 Fungsi penambahan Indikator PP


Pemberian tiga tetes indikator pp pada praktikum ini adalah sebagai indikator
pembuktian bahwa bahan tersebut bersifat asam atau basa. Pada praktikum ini,
setelah dititrasi dengan NaOH, larutan alkohol dan Minyak kelapa yang telah
ditetesi indikator pp berubah warna menjadi merah muda. Hal ini membuktikan
bahwa larutan tersebut bersifat basa. Hal ini diperkuat oleh Anonim (2011b) yaitu
jika pada percobaan larutan NaOH diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah
menjadi merah lembayung, maka trayek pH-nya sekitar 9-10 (basa).

 Fungsi penambahan NaOH

Penggunaan NaOH saat proses titrasi adalah untuk menentukan kadar asam
lemak bebas yang terkandung dalam minyak kelapa. Jumlah volume yang
digunakan untuk menitrasi larutan minyak kelapa dan alkohol digunakan dalam
proses penentuan asam lemak bebas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
dikemukakan oleh Anonim (2011) yaitu volume yang diperoleh dari proses titrasi
digunakan dalam perhitungan penentuan kadar asam lemak bebas yang
tergantung pada suatu bahan pangan.

Dari praktikum inilah didapatkan hasil volume titrasi pertama yaitu 0,8 ml lalu
volume titrasi kedua yaitu 0,3 ml sehingga didapatkan volume rata-rata yaitu 0,5
ml, maka dapat ditentukan kadar asam lemak dalam minyak sampel yang
diperiksa adalah 0,375%.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh hasil
yaitu kadar asam lemak pada sampel minyak yang diperiksa adalah
0,375%.

J. DAFTAR PUSTAKA
http://fikapuspita.blogspot.co.id/2014/09/laporan-praktikum-analisis-pangan-
lemak.html
https://kumalasarievhy.wordpress.com/2012/12/17/laporan-praktiku-uji-asam-
lemak-bebas/
http://laporan-kimia-analisis.blogspot.co.id/2011/06/laporan-resmi-praktikum-
alkalimetri.html
http://www.academia.edu/9726248/analisis_asam_lemak_bebas

K. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai