Disusun oleh :
Nama : Nilson Fanni Sanjaya
Nim : 2003004
Kelas : TPM A 2020
Mengetahui, Mengetahui,
Dosen Pengampu Praktikan
Tujuan
1. Menentukan kualitas minyak / lemak ditinjau dari harga
angka asamnya.
A. Dasar Teori
Asam lemak adalah asam organik yang terdpat sebgai ester
trigliserida atau lemak, baik berasal dari hewan atau tumbuhan , asam ini
adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai kerbon panjang (Hikma,
2014)
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang
merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Angka nabati
terdapat dalam buah-buahan kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman
dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan,lemak terdapat diseluruh badan,
tetapi jumlah terbanyak dalam jaringan adipose dan tulang sumsum
trigeliserida dapat berwujud padat atau cair. Hal ini tergantung dari
komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati
berbentuk cair karena mengandung sujumlah asam lemak tidak jenuh, yaitu
oleat, linoleat atau asam lioneleat dengan titik cair yang rendah. Lemak
hewani pada umunya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak
mengandung asam lemak jenuh misalnya asam polimitat dan stearat yang
mempunyai titik cair lebih tinggi (Ketaren, 2008).
Secara umum minyak dan lemak dapat di klasifikasikan sebagai
berikut:
a. Minyak dan lemak sederhana (simple lipid) : merupakan ester
asam lemak dan alkohol
1) Minyak dan lemak :merupakan ester dari gliserol dan asam
monokarboksilat (asam lemak)
2) Wax (lilin) : merupakan ester monokarboksilat
alkoholberantai panjang dan asam lemak
b. Minyak dan lemak campuran (compound lipid) : simple lipid
yang berkonjugasi dengan molekul non lipid
1) Phospholipid: merupakan ester yang mengandung asam
lemak dan berikatan dengan nitrogen
2) Glikolipid : campuran karbohidrat asam lemak dan
spingosino
3) Lipoprotein : komplek dari bermacam-macam lipid dan
protein
c. Turunan minyak dan lemak ( derivat lipid ) : hasil dari hidrolisis
lipid
1) Asam lemak
2) Alkohol : berantai memanjang atau siklik, tidak larut dalam
(setrol , vitamin A)
3) Hidrokarbon (karotoneid)
4) Vitamin yang dapat larut dalam lemak (E, D dan K )
d. Sifat – sifat minyak dan lemak
1) Tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya asam
emak berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus-
gugus polar
2) Viskositas minyak dan leak biasanya bertambah dengan
dertambahnya panjang rantai karbon, berkurang dengan
naiknya suhu, dan tidak jenuhnya rangkaian karbon
3) Minyak dan lemak lebih berat dalam keadaan padat dari pada
dalam keadaan cair. Berat jenisnya lebih tinggi untuk
trigliserida dengan berat molekul rendah dan tidak jenuh.
Berat jenis menurun dengan bertambah suhunya
4) Titik cair minyak dan lemak ditentukan beberapa faktor.
Makin pendek rantai asam lemak, makin rendah titik cairnya.
Caranya penyebaran asam-asam lemak juga mempengaruhi
titik cairnya (Bambang Djatmiko. 1985 )
C. Prosedur kerja
1. Stadarisasi larutan baku primer C2H204.2H20 0,05 N 100 ml
• Menimbang kertas timbang
•Penimbangan asam Oksalat sebanyak V.3 14 gram
•Ditimbang kertas timbang dan zat sisannya
•Perhitungan larutan baku berdasarkan data penimbangan
•Dihitung larutan baku primer sesungguhya.
A. Perhitungan Larutan
Larutan Baku sekunder NaOH 0,05 N sebanyak 250 Ml
F. Kesimpulan
Bucle, Edward, Fleet, dan wotton 2007. Ilmu pangan UI-press. Jakarta
Vegatama, 2020 “Penuntun Praktikum Kimia Migas “ Lab STT Migas Balikpapan