Anda di halaman 1dari 11

PERCOBAAN IV

PENENTUAN ANGKA ASAM MINYAK / LEMAK

Disusun oleh :
Nama : Nilson Fanni Sanjaya
Nim : 2003004
Kelas : TPM A 2020

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PENGOLAHAN MIGAS


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI
BALIKPAPAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
PERCOBAAN IV
PENENTUAN ANGKA ASAM MINYAK / LEMAK

Balikpapan, 8 Desember 2021

Mengetahui, Mengetahui,
Dosen Pengampu Praktikan

Meita Rezki Vegatama, S.pd., M.pd Nilson Fanni sanjaya


1110058901 2003004
PERCOBAAN IV
PENENTUAN ANGKA ASAM MINYAK / LEMAK

Tujuan
1. Menentukan kualitas minyak / lemak ditinjau dari harga

angka asamnya.

A. Dasar Teori
Asam lemak adalah asam organik yang terdpat sebgai ester
trigliserida atau lemak, baik berasal dari hewan atau tumbuhan , asam ini
adalah asam karboksilat yang mempunyai rantai kerbon panjang (Hikma,
2014)
Lemak dan minyak terdiri dari trigliserida campuran yang
merupakan ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang. Angka nabati
terdapat dalam buah-buahan kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman
dan sayur-sayuran. Dalam jaringan hewan,lemak terdapat diseluruh badan,
tetapi jumlah terbanyak dalam jaringan adipose dan tulang sumsum
trigeliserida dapat berwujud padat atau cair. Hal ini tergantung dari
komposisi asam lemak yang menyusunnya. Sebagian besar minyak nabati
berbentuk cair karena mengandung sujumlah asam lemak tidak jenuh, yaitu
oleat, linoleat atau asam lioneleat dengan titik cair yang rendah. Lemak
hewani pada umunya berbentuk padat pada suhu kamar karena banyak
mengandung asam lemak jenuh misalnya asam polimitat dan stearat yang
mempunyai titik cair lebih tinggi (Ketaren, 2008).
Secara umum minyak dan lemak dapat di klasifikasikan sebagai
berikut:
a. Minyak dan lemak sederhana (simple lipid) : merupakan ester
asam lemak dan alkohol
1) Minyak dan lemak :merupakan ester dari gliserol dan asam
monokarboksilat (asam lemak)
2) Wax (lilin) : merupakan ester monokarboksilat
alkoholberantai panjang dan asam lemak
b. Minyak dan lemak campuran (compound lipid) : simple lipid
yang berkonjugasi dengan molekul non lipid
1) Phospholipid: merupakan ester yang mengandung asam
lemak dan berikatan dengan nitrogen
2) Glikolipid : campuran karbohidrat asam lemak dan
spingosino
3) Lipoprotein : komplek dari bermacam-macam lipid dan
protein
c. Turunan minyak dan lemak ( derivat lipid ) : hasil dari hidrolisis
lipid
1) Asam lemak
2) Alkohol : berantai memanjang atau siklik, tidak larut dalam
(setrol , vitamin A)
3) Hidrokarbon (karotoneid)
4) Vitamin yang dapat larut dalam lemak (E, D dan K )
d. Sifat – sifat minyak dan lemak
1) Tidak larut dalam air. Hal ini disebabkan oleh adanya asam
emak berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus-
gugus polar
2) Viskositas minyak dan leak biasanya bertambah dengan
dertambahnya panjang rantai karbon, berkurang dengan
naiknya suhu, dan tidak jenuhnya rangkaian karbon
3) Minyak dan lemak lebih berat dalam keadaan padat dari pada
dalam keadaan cair. Berat jenisnya lebih tinggi untuk
trigliserida dengan berat molekul rendah dan tidak jenuh.
Berat jenis menurun dengan bertambah suhunya
4) Titik cair minyak dan lemak ditentukan beberapa faktor.
Makin pendek rantai asam lemak, makin rendah titik cairnya.
Caranya penyebaran asam-asam lemak juga mempengaruhi
titik cairnya (Bambang Djatmiko. 1985 )

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Batang pengaduk 1
b. Beacker glass 100 ml 1, 250 ml 1
c. Buret 50 ml 1
d. Bunsen burner 1
e. Corong kaca 1
f. Filler/karet penghisap 1
g. Gelas ukur 100 ml 1
h. Kawat asbes 1
i. Klem buret 1
j. Klem manice 2
k. Kondensor 1
l. Labu ukur 100 ml 1
m. Neraca analitik 1
n. Pipet tetes 1
o. Pipet volume 10 ml 1
p. Selang air 2
q. Spatula 1
r. Statif 1
s. Tabung erlenmeyer 250 ml 3
t. Stopwatch 1

2. Bahan
a. Akuades
b. Asam oksalat C2H2O4.2H2O
c. NaOH
d. Larutan etanol 96%
e. Indikator fenolftlaein / PP
f. Sampel minyak goreng curah
g. Aluminium foil
h. Kapas

C. Prosedur kerja
1. Stadarisasi larutan baku primer C2H204.2H20 0,05 N 100 ml
• Menimbang kertas timbang
•Penimbangan asam Oksalat sebanyak V.3 14 gram
•Ditimbang kertas timbang dan zat sisannya
•Perhitungan larutan baku berdasarkan data penimbangan
•Dihitung larutan baku primer sesungguhya.

2. Standarisasi larutan baku sekunder NaH 0.05 N 250 ml


•Dihitung larutan baku sekunder NaH 0,05 N
•Ditimbang berat kosong wadah
• Ditimbang wadah dan zat sisanya
• Dipipet 10 ml larutan standar primer
• Dimasukkan kedalam Erlenmeyer
•Ditambahkan 40 ml aquades
• Dimasukkan 5 tetes indicator pp
•Dititrasi dengan standar baku sekunder dimulai dari 1 ml, dari larutan
tak berwarna meniad1arutan berwarna merah keunguan
•Diamati berapa volume yang dibutuhkan
•Dihitung larutan baku sekunder berdasarkan data penimbangan
• Dihitung normalitas larutan Dahan baku sekunder sesunggunnya

3. Penentuan angka asam dari proses titrasi standarisasi


•Ditimbang sampel sebanyak 20 gram proses dilakukan 3 kali
• Dimasukkan 50 ml etanol kedalam sampel
• Dilakukan refluks selama 10 menit
• Dilakukan penambahan malam dan aluminium foil pada alat refluks
• setelah proses selesai tidak dimatikan aliran air sampai tidak terdapat
tetesan larutan etanol pada kondensor
• Dimasukkan indicator pp
• Dititrasi dengan larutan baku sekunder dilakukan dari 0 ml
• Diamati perubahan warna pada sampel hingga menjadi merah muda
• Dila kukan perhitungan angka asam dari data yang didapat.
D. Hasil

1. standarisasi / pembakuan larutan baku primer.


A. Perhitungan larutan-larutan baku primer C2H2O4, 2H2O 0,05N
sebanyak 100ml

B. Data penimbangan asam Oksalat (C2H2O4, 2H2O)


-Penimbangan asam Oksalat sebanyak 0,31 g
-berat kertas timbang 0,22 g
-sisa 0,02

Berat Kt+Zat= 0,22+0,31=0,53g


Berat Kt+sisa= 0,22 + 0,02 = 0,24 g
Berat Zat = 0,29 g

C. perhitungan normalitas larutan baku primer sesungguhnya.

2.standarisasi / pembakuan larutan baku sekunder

A. Perhitungan Larutan
Larutan Baku sekunder NaOH 0,05 N sebanyak 250 Ml

B. Data penimbangan Natrium Hidroksida (NaOH)


-Penimbangan NaOH Sebanyak 0,05 g
-Berat wadah 122,32 gram

Berat Wadah + zat = 122,32 + 0,50 = 122,82 g


Berat wadah + sisa = 122,32 + 0,00 = 122,32 – Berat Zat = 0,50 g

C. Perhitungan Normalitas Larutan baku sekunder sesungguhnya


normalitaslsrutan baku sekunder sesungguhnya ditentukan dari proses
titrasi standarisasi, sebagai berikut :
10,0 Ml C2H2O4,2H2O +40 Ml Aquades +5 tetes indikator PP yang
dititrasi dengan menggunakan titran larutan NaOH

3. penentuan angka asam


• Data penimbangan sampel

• Data titrasi sampel


Repetisi 1; 00,00 – 03,00 = 3,00 ml
Repetisi. 2 ; 03,00 – 05,05 = 2,50 ml
Repetisi 3; 05,50 – 08,00 = 2,50 ml

• perhitungan angka asam


E. Pembahasan
Lemak dan minyak merupakan senyawa trigliserida atau triester
gliserol. Kedua senyawa ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik non polar atau semi polar. Lemak dan minyak merupakan salah satu
bagian dari lipida. Perbedaan antara suatu lemak dan suatu minyak yatu
pada temperatur Kamar lemak terbentuk padat dan minyak bersitat cair.
Sebagian bear gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan
gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak .

Karena itulah, biasa terdengar ungkapan lemak he wani atau minyak


nabati. Pada percobaan ini, akan ditentukan bilangan asam dari suatu
minyak. Dimana pada percobaan ini, sampel minyak yang digunakan adalah
minyak curah. Bilangan asam adalah jumlah milligram KOH yang
dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak dalam1 gram lemak/minyak.

Penentuan bilangan asam dipergunakan untuk mengukur jumlan asam


lemak bebas yang terdapat dalam lemak. Semakin bear angka ini berarti
Kandungan asam lemak bebas semakin tinggl. Mula-mula sampel minyak
ditambahkan 50 ml etanol 95%. Etanol mampu menarik air yang melingkupi
molekul-molekul minyak sehingga terjadi pemisahan fase minyak dengan
air (Frazier dan Westhoff, 1978). Sehingga setelah penambahan etanol pada
minyak akan terbentuk 2 lapisan yaitu minyak dibawah dan etanol di bagian
atas. Kemudian setelah dididihkan selama +30 menit, dan dikocok kuat,
larutan bercampur menjadi 1 lapisan. Tujuan dari pemanasan ini adalah
untuk mempermudah pelarutan sampel minyak pada alcohol/etanol. Untuk
sampel minyak curah, terbentuk larutan dengan warna kuning pucat.
Larutan kemudian didinginkan dan ditambahkan dengan indikator
phenolftalein dan dititrasi dengan KOH/NaOH 0,05 N hingga berubah
warna mendi mean muda menandai kapan titik akhir atau titik ekivalen
titrasi terjadi.

Untuk sampel minyak curah, percobaan repetisi titrasi sampel


dilakukan sebanyak tiga kali. Perlakuan ini bertujuan untuk memperoleh
data yang akurat dan kemungkinan terjadinya kesalahan oleh factor human
error (kesalahan manusia). Untuk titrasi yang pertama, volume KOH yang
diperlukan yaitu 3,00 ml, sedangkan untuk titrasi kedua volume KOH yang
diperlukan adalah 2,50 ml dan titrasi ketiga yaitu 2,50 ml dengan volume
rerata KOH/NaH yaitu 2,6 ml. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh
bilangan asam dari minyak curah sebesar 1,01 gram
Nila angka asam yang diperbolehkan menurut SNI-04-7182-2006,
yaitu 0,8mg KOH/gram minyak. Apabila bilangan asam melebihi batas
yang ditetapkan oleh SNI, maka minyak tersebut sudah tidak layak pakai.
Jadi berdasarkan data yang diperoleh. untuk kedua sampel minvak tersebut
mash memiliki Dilangan asam yang bisa ditolerir sesuai dengan standar
SNI. Untuk minyak jelantah seharusnya di dapatkan bilangan asam yang
relative tinggi, tetapi karena minyak jelantah yang digunakan pada
percobaan ini adalah minyak jelantah yang hanya baru digunakan sekitar1-
2 kali, maka bilangan asamnya mash relative rendah.

F. Kesimpulan

Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan maka dpat


disimpullan bahwa

Dari hasil perhitungan yng telah dilakukan daripada angka asam


yang terdapat dalam sampel minyak curah didapatkan jumlah asam
sebanyak 1,01gram, dengan metode titrasi yang dilakukan berulang
sebnyak tiga kali dengan volume rerata yang didapatkan sebesar 2,6 ml.

Semakin tinggi nilai angka asam, maka mutu minyak semakin


jelek
DAFTAR PUSTAKA

Bucle, Edward, Fleet, dan wotton 2007. Ilmu pangan UI-press. Jakarta

Ketaren, 2005. Minyak dan lemak pangan . Universitas Indonesia. Jakarta

Muchtadi, T.R dan sugiyono. 1922. Ilmu pengetahuan bahan pangan

Silviana, 2008. Kadar asam lemak bebas

Vegatama, 2020 “Penuntun Praktikum Kimia Migas “ Lab STT Migas Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai