,'il
hrrrihi
C rrti r
.- --J
sNt 01-3555-1988
$
s
#
,#
,s
s
1S
r[
'ft
s
I:
$
',$,
;$
$
{,
]F
*s
.*
#
r#
G
.H
ff
t&
ig
'{
i&
ds
ffi
,#
.w
r'
ffi
E
fr
&
.tlt
iffi
ffi
i[ffi Badan Standardlsasl Naslonal
rru
,1*
s&
il'trm
tr
W
ffi
'ff
,m
w
s
Daftar isi
Halaman
2 Penyiapan contoh 1
3 Definisi ...... 2
l1 Ketetapan 27
12 Lampiran 31
sM 0l-3555.1998
1 Ruang lingkup
Standar ini meliputi penyiapan contoh serta cara uji minyak dan lemak yang terdiri dari
kadar air, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunan, bilangan asam/asam
lemak bebas/derajat asam, bilangan Reichert Meissell dan bilangan Polenske.
2 Penyiapan contoh
Apabila setelah pemanasan dan pengocokan, contoh tidak jernih, saring minyak tersebut
dengan kertas saring pada waktu masih berada dalam penangas air atau pada suhu 50oC.
I dari 3l
sNr 0l-3555-1998
lakukan pengerjaan sesuai butir 1 dan apabila keruh atau mengandung sedimen lakukan
pengerjaan sesuai butir 2,
3 Definisi
3.1 Kadar air adalah bahan yang menguap pada pemanasan dengan suhu dan waktu
tertentu.
3.2 Bilangan peroksida adalah jumlah peroksida yang terdapat dalam contoh,
dinyatakan dengan istilah miliekivalen oksigen aktif per kg, yang mengoksidasi kalium
iodida pada kondisi perlakuan seperti yang dijelaskan pada cara kerja.
3.3 Bilangan iod dari lemak dan minyak adalah banyaknya gram hologen yang
diserap oleh 100 gram lemak dan dinyatakan dalam berat iod.
3.5.1 Bilangan asam adalah banyaknya mg KOH yang diperlukan untuk menetralkan
I gram lemak.
3-5.2 Asam lemak bebas adalah kadar asam-asam lemak bebas yang terkandung
dalam lemak.
3.5.3 Derajat asam adalah banyaknya ml larutan basa (NaOH atau KOH) 0,1 N, yang
diperlukan untuk menetralkan 100 gram lemak.
2 dari3l
sNI 0l-3555-1998
Keterangan:
fabel I
Jenis asam lemak bebas berdasarkan jenis minyak
No. Jenis minyak Dihitung sebagai Bobot molekul
1. Minyak kelapa Asam laurat 200
) Minyak sawit Asam palmirat 256
J. Minyak ikan Asam arakhidonat 304
4. Minyak kedelai Asam oleat 282
5. Minyak jagung Asam oleat 282
6. Minyak wijen Asam oleat 282
7. Minyak kacang tanah Asam oleat 282
3.6 Bilangan Reichert Meissel adalah jumlah larutan alkali 0,1 N yang dibutuhkan
untuk menetralkait asam-asam yang menguap yang larut dalam air yang disolasi dari 5
gram contoh minyak atau lemak dengan perlakuan yang sesuai seperti dijelaskan dalam
3.7 Bilangan Polenske adalah jumlah larutan alkali 0,1 N yang dibutuhkan untuk
menetralkan asam-asam yang tidak larut dalam air yang disolasi dari 5 gram contoh
minyak atau lemak dengan perlakuan yang sesuai seperti dijelaskan dalam cara kerja di
bawah ini.
4 Kadar air
4.1 Motede oven
4.1.1 Acuan
Standar Nasional Indonesia, SNI 01-2891-1992, Cara uji makanan dan minuman.
3 dari 31
sNI 0l-3555.1998
4.1.2 Prinsip
Kehilanjan bobot pada pemanasan l05o C dianggap sebagai kadar air yang terdapat
dalam contoh.
4.1.3 Peralatan
a) Neraca. analitik
dasar rata.
d) Desikator
a) panaskan botol timbang berisi pasir laut kering (kuarsa/kertas saring berlipat) dan
d) Timbang minyak atau lemak sebanyak 5 gram pada botol timbang yang sudah
didapat bobot konstannYa.
4.1.5 Perhitungan
Kadar air dinyatakan sebagai persen bobot per bobot, dihitung sampai dua desimal
{engan menggunakan rumus :
4 dari 3l
sNl 0l-3555-1998
ITlr - lIlZ
Kadar air = x 100 %
l1I1
Keterangan:
rn1 = bobot cuplikan
rn2 = bobot cuplikan setelah pengeringan
4.2.2 Prinsip
Pemisahan azeotrapik air dengan pelarut organik.
4.2.3 Pereaksi
Xylol, toluene
4.2.4 Peralatan
c) Neraca analitik.
a) Timbang dengan seksama 5-10 gram cuplikan, masukkan ke dalam labu didih dan
tambahkan 300 ml xylol serta batu didih.
b) Sambungkan dengan alat aufhauser dan panaskan di atas penangas listrik selama
satu jam dihitung sejak mulai mendidih. Setelah cukup satu jam matikan penangas
listrik dan biarkan alat auftrauser mendingin.
5 dari 3l
sNI 01-355s-1998
4.2.6 Perhitungan:
V
Kadarair = xl00%o
w
-
Keterangan:
W = bobotcuplikan, dalamgram
V : volume air yang dibaca pada alat aufttauser, dalam ml.
432 Prinsip
Tftrasi air yang terkandung dalam contoh dengan pereaksi yang sesuai.
{-33 Pereaksi
e) Alat titrasi Karl Fischer, manual ataupun otomatis, beserta pengaduk.
b) Neraca analitik.
6 dari 3l
sNI 0l-3s55-1998
4.3.4 Pereaksi
a) Pereaksi Karl yang telah distabilkan dengan Hzo/ml yang setara dengan kira-kira 5
mg Hzo/ml pereaksi :
- Larutkan 133 gram iod dalam 425 peridin kering dalam bobot g - s kering dan
tambahkan 425 ml etilena glikol monoetil eter.
- Dinginkan sampai mencapai suhu di bawah 4o dalam penangas es dan alirkan
102 - 105 gram SOz. Kocok dan biarkan selama 12 jam. Pereaksi ini stabil,
7 dari 3l
sNI 0l-3s55-1998
43.6 Perhitungan
Kadar air dinyatakan sebagai persen, dihitung sampai dua desimal dengan
menggunakan rumus :
(VxC)
IGdar air,Yo =
Wx 10
Kcterangan:
V: volume pereaksi
W- bobotcontoh
C: banyaknya mg HzO/ml pereaksi (lihat butir 3.4.3.a.3)
Bilangan peroksida
5.f Acuan
Standar Nasional Indonesia, SNI 0l-3555-1994, Cara uji minyak dan lemak (cara
pertama).
Pquot, C, IUPAC, stondard methodsfor the analysis of oils, fat and derivates, 6'h ed,
A2 Prinsip
Iarutan contoh dalam asam asetat glasial, dan kloroform direaksikan dengan larutan KI.
Iodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat.
8 dari 3l
sM 01-3s55-1998
53 Reaksi
,zo r
Oz
--> _C_C-+ZLil +Hzo tlz
f:?-
HH
tl
HH
->-ctt--c
HH
Iz + 2NarSzOg + 2NaI + NazSq0e
!t4 Perealisi
Encerkan 100 ml larutan standar natrium tiosulfat ini ke dalam labu ukur I liter
lalu isi dan tera labu ukur sampai tanda garis dengan air suling bebas COz.
COz.
5.5 Peralatan
r) Neraca analitik, ketelitian 0,1 mg, terkalibrasi
b) Erlenmeyer bertutup asah 250 - 300 ml
d Pipet gondok 20 ml, terkalibrasi.
{ Iabu ukur 100 ml, terkalibrasi
d Buret l0 dan 50 ml, terkalibrasi
O Gelas ukur 50 ml dan 100 ml.
Tabel2
Bobot cuplikan berdasarkan perkiraan nilai peroksida contoh
l0 dari 31
sNI 01-3555-1998
30 menit.
Tambahkan 50 ml air suling bebas COz.
Titrasi dengan larutan standar natrium tiosulfat 0,02 N dengan larutan kanji
sebagai indikatotr.
I I dari 3l
sNI 01-3555-1e98
5.7 Perhitungan
Bihngan peroksida dapat dinyatakair dalam
O Miligram ekivalen dari oksigen aktif per kkg dihitung sampai dua desimal contoh
&rgan menggunakan rumus :
(Vr-Vo)xT
Bilangan peroksida (mgreVkg) = x 1000 atau
(Vr-Vo)xTx8
12 dan3l
sNI 01-3555-1998
Keterangan:
6 Bilangan iod
6.1 Acuan : Paquout, C. IUPAC, standar methodsfor the analysis of oils, fat and
derivates, dh ed., Pergamon, 1979.
5.2 Prinsip
Penambahan larutan iodium monoklorida dalam campuran asam asetat, dan karbon
dibebaskan dititrasi dengan larutan standar natrium tio sulfat dan indikator kanji.
53 Reaksi
HH cl
tl
cl
tl (-
-C=C- + 2 | Cl -*-+ 'tl C - C -) + Iz
ikdan rangkap HH
deri lemak
13 dari 3l
sNI 0r-3555-1998
6.4 Pereaksi
a) Karbon tetraklorida, pro analisi.
b) Larutan kalium iodida (KI) 20%.
Larutkan 2Q gram kalium iodida, pa dalam 100 ml air suling.
c) Larutan natrium tio sulfat 0,1 N.
Pembuatan I N standar natrium tiosulfat.
Timbang 248 gram natrium tiosulfat. Larutkan dengan air suling bebas COz dan
masukkan ke dalam labu ukur I liter kemudian tera dan impitkan.
Encerkan 100 ml larutan natrium tiosulfat IN ke dalam labu ukur I liter dan tera
labu ukur sampai tanda garis dengan air suling bebas COz.
e) Larutan Wijs
Pembuatan:
Timbang l3 gram iod dilarutkan ke dalam I liter asam asesat pekat lalu alirasi gas
klor (tidak boleh berlebihan ), hingga sejumlah klor yang terikat serata dengan iod
yaitu diperlukan 3,6 gram khlor.
Untuk mengetahui apakah jumlah tersebut sudah cukup, Erlenmeyer berisi larutan
asiam asetat ditimbang sebelum dan sesudah dialiri gas klor atau dengan
memperhatikan perubahan warna dari coklat tua menjadi menjadi coklat kekuning-
luningan. Larutan wijs dimasukkan kedalam botol berwarna dan disimpan di
tempat gelap pada suhu < 30o C.
Keterangan : Larutan Wijs dapat juga dipeloreh dalam keadaan siap pakai.
4.5 Pcralatan.
14 dari 3 I
sNI 0l-3555-1998
a) Timbang dengan teliti sejumlah contoh berdasarkan bilangan iod dari contoh
tersebut kedalam Erlenmeyer 500 ml, bertutup asah.
Tabel4
Bobot contoh berdasarkan bilangan iod dari contoh
Bilangan iod Bobot contoh (g)
5 3,50 g
5- 20 1,00 g
2t - 50 0,40 g
5r - 100 0,20 g
ditempat gelap selama l' jam. Untuk lemak yang emmpunyai nilai bilangan iod
di atas 150 simpan ditempat gelas selama2 jam).
15 dari 3l
sNI 0l-3555-1998
Tutup Erlenmeyer dengan segera, kocok dan titar dengan larutan natrium
tiosulfat 0,1 N dan larutan kanji sebagai indikator.
s) Kerjakan blanko.
6.7 Perhitungan
Bilangan iod dinyatakan sebagai gram iod yang diserap per 100 g dihitung sampai dua
desimal dengan menggunakan rumus :
12,69xTx(Vr-V4)
Bilangan iod =
? Bilangan penyabunan
'tl Acuan
C. IUPAC, stanbdar methods for the analysis of oils, fat and derivates, 6th
Pergamon, 1979,
16 dari3l
sNI 0l-3555-1998
7.2 Prinsip
Penyabunan contoh dengan larutan kalium hidroksida dalam etanol dibawah pendingin
tegak dan penitaran kelebihan kalium hidroksida dengan asam khlorida dengan adanya
indikator fenolftalein
7.3 Reaksi
P
II2 CO - c-R
o H2C
I
- OH
til
3R-C-OK + HC-OH
I
HCO-C_R + 3 KOH
--> I
u,b - oH
o
lt
H2 CO- C-R
KOH HCI KCI + HzO
--_>
Kelebihan
7.4 Perenksi
17 dari 31
sNI 0r-3555-r998
Pcralatan
Ncraca analitik, dengan ketelitian 0,1 mg terkalibrasi
Erlenmeyer 300 ml
Pendingin tegak yang panjangnya I m
Cara kerja
fimbang kira-kira 2 gram contoh ketelitian 0,0001 gram dan masukkan ke dalam
labu Erlenmeyer 250 ml.
Tambahkan 25 ml KOH alkohol 0,5 dengan menggunakan pipet dan beberapa butir
batu didih.
Hubungkan Erlenmeyer dengan pendingin tegak dan didih di atas penangas air
atau pemanas listrik selama I jam.
o Tambahkan 0,5 - 1 ml fenolftalein ke dalam larutan tersebut dan titar dengan asam
klorida HCI 0,5 N sampai warna indikator berubah menjadi tidak berwarna.
TJ Perhitungan
Bilengan penyabunan dinyatakan sebagai miligram KOH per gram lemak dihgitung
56,lxTx(Vo-Vl)
llhnganpenyabunan :
m
18 dari 3l
sNI 0l-3555-1998
Keterangan :
8.1 Acuan
Paquot, C, IUPAC, standard method for the analysis of oils, fat and derivates, dh ed,
Pergamon, 1979.
8,2 Prinsip
Pelarutan contoh lemalc/minyak dalam pelarut organik tertentu (alkohol 95% netral)
8.3 Reaksi
TN COOCR Hz COH
I
+
I
LU COOCR Hz COH
Lemak
19 dari 31
sNl 0l-3555-1998
6.4 Perealisi
a) Larutan alkohol 95o/o netral
Masukkan alkohol 9504 sebanyak yang diperlukan ke dalarn llrelenmeyer, tetesi
dengan beberapa tetes indikator fenolftalein kemudian dititrasi dengan larutan
standar NaOH 0,lN sampaiterbentuk warna mearah muda.
Larutkan 100 gram NaOH dalam air suling bebas COz sebanyak 100 ml.
- Pembuatan larutan standar NaOH 0,lN
Larutkan 5,26 ml NaOH 50% (19 N) ke dalam labu ukur 1000 ml dan ditera
sampai tanda garis dengan air suling bebas COz. Tetapkan normalitas larutan
tersebut.
8.5 Peralatan
a) Neraca analitik ketelitian minimal 0,1 mg, terkalibrasi.
b) Erlenmeyer 250 ml, terkalibrasi
c) Buret 10 ml atau 50 ml, terkalibrasi.
20 dari 3l
sNI 0l-3555-1998
Tabel5
Bobot contoh berdasarkan perkiraan bilangan asam dari contoh
I 20 0,50
l-4 10 0,20
15 - 75 0,5 0,001
0,1 0,0002
b) Tambah 150 ml campuran etanol 95o/o vlv dan dietileter (l:l v/v) dan larutkan
dengan cara menggoyangkan Erelenmeyer.
c) Tambahkan 3 - 5 tetes indikator PP dan titar dengan larutan NaOH 0,1 N hingga
2l dari 3l
sNr 0l-3555-1998
8.7 Perhitungan
a) Bilangan asam dinyatakan sebagai mg KOFVgram lemak, dihitung sampai 2 (dua)
desimal dengan menggunakan rumus :
VxTx56,1
m
b) Asam lemak bebas dinyatakan sebagaipersen asam lemak, dihitung sampai 2 (dua)
desimal dengan menggunakan rumus :
MxVxT
l0m
l00xVxT
Keterangan :
Pergamon, 1979
22 dari3l
sNI 0l-3555-1998
9.2 Prinsip
Penyabunan lemak dalam larutan gliserol kemudian diikuti pelarutan dengan air dan
9.3 Reaksi
o
I
Cq Crq
9.4 Pereaksi
a) Gliserol netral 98o/o ( BJ 1 ,26)
b) Larutan natrium hidroksida, NaOH 50%
c) Larutan asam sulfat , HzSO+ e[cer
d) IndikatorFenolftalain
e) Larutan natrium hidroksida, NaOH 0, I N
0 Natrium Sulfat, NazSo+ anhidrat.
23 dari3l
sNl 0l-3555-1998
9.6 Peralatan
a) Neraca analitik , dengan ketelitian minimal 0,1 mg terkalibrasi
benar jernih.
d) Tambahkan 93 ml air suling yang sudah didihkan dan kocok. Larutan harus tetap
jernih, bila larutan tidak jernih (penyabunan tidak sempurna) atau warnanya lebih
gelap dari kuning jernih (pemanasan berlebihan). Ulangi proses penyabunan ini
dengan contoh Yang baru.
e) Tambahkan 0.1 gram sebuk batu apung dan 50 ml larutan HzSOq encer'
h) Atur nyala api dan tampung destilasi sebanyak 110 ml dalam labu ukur dalam waktu
l9-21 menit.
i) Tutup labu ukur dan masukkan dalam penangas air 15uC sedemikian rupa sehingga
batas ll0 ml terletak 1 cm di bawah garis air penangas, diamkan selama l0
menit.
24 dat'.3r
sNI 0l-3555-1998
23.5 Perhitungan
RM = llxNx(a-b)
RM = Reichert Meissel
a = Jumlah NaOH yang digunakan untuk penitaran contoh (ml)
b = Jumnlah NaOH yang digunakan untuk penitaran blanko (ml)
N = Normalitas
10 Bilangan Plenske
10.1 Acunn
paquout, c. IUPAC, slutftcJar ntethocl's for the curulysis of oils, .fat antl derivales' 6th
10.2 PrinsiP
basa kuat dengan cara volumetri'
Penyabunan lemak mentega dalam gliserol dengan
lemak yang menguap dan tidak larut dalam
Bilangan Polenske untuk menentukan asam
air.
10.3 Pereaksi
d) Indikator PP (Fenolftalein)
25 dari 3l
sM 0l-3555-1998
10.4 Peralatan
a) Neraca analitik dengan ketelitian minimal 0,1 mg terkalibrasi
b) Gelas Piala 25 ml
d) Corong
e) Kertas saring
0 Alat destilasi
g) Bubuk batu apung dengan ukuran partikel 1,4 - 2 ml
h) Buret
i) Gelas ukur 100 ml
c) Kumpulkan air pembilas terakhir dalam wadah terpisah dan netralkan dengan
1 tetes
alkali. Bila larutan pembilas ini pada penetralannya dibutuhkan kurang
alkali, bilasan ini tidak dipergunakan. cuci pendingin dengan 15 ml etanol95%
(v/v). Kumpulkan etanol pencuci dalam gelas piala 25 ml dan gunakan untuk
membilas labu ukur, kemudian saring. ulangi ini dua kali.
26 drr3l
sNI 0l-35ss-1998
d) Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein (PP) ke dalam etanol pembilas (a5 ml)
dan titar dengan larutan NaOH atau KOH'
e) Lakukan penetapan blanko'
10.6 Perhitungan
11 Ketetapan
I l.I Validitas metode uji bilangan peroksida (cara pertama) ini dilakukan dengan
menganalisis contoh yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda di
laboratorium yang berbeda. Data statistik yang diperoleh adalah :
Repitibilitas
- Nilai dugaan : 0,684
Reprodusibilitas
27 dari3l
...................-
sNI 0l-3s55-1998
tr.2 Validitas metode uji bilangan iod ini dilakukan dengarr rnenganalisis contoh
yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda di laboratoriurn yang
berbeda. Data statistik yang diperoleh adalah :
Reprodusibilitas
- Nilai dugaan : 11,64
- Nilai ketidakpastian :4
28 dari 31
sNI 0t-3s55-1998
ll.4 Validitas metode rtji bilangan asam/asam lemak bcbas/clcrajat lsam dilakukan
dengan menganalisis contoh yang sama dengan menggunakan nrctode yang berbeda di
t2 I,:tnrpirnn
m
N (grek/l) =
VxEq
29 dari3l
sNI 0l_3555_1998
Keterangan:
m adalah berat kalium iorlat dalam mg
Apabila perbedaan antara kedua penetapan lebih dari 0,0004, lakukan penetapan
triplo.
l)erhiturrgarr :
N=
190,6 xA
Keterangan :
30 dari 3I
sNr 0r_3555_1998
Catatan :
m
.t\ =
Vx 63
Keterangan:
3l dari3l