Prinsip :
Lemak diekstrak dengan pelarut dietil ether. Setelah
pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dan dihitung
presentasenya.
Pereaksi :
Dietil ether atau pelarut lemak lainnya
Peralatan :
Alat
Catatan :
SIFAT FISIKO-KIMIA
MINYAK
UJI TITIK CAIR
- Lemak disimpan pada pipa kapiler ,
didinginkan dan dipanaskan secara
bertahap. Suhu pd saat lemak terlihat
transfaran adalah titik cair lemak
tersebut.
Cara kerja :
Piknometer dibersihkan dan dikeringkan
TURBIDITY
POINT
INDEKS BIAS
Kemurnian minyak, dengan alat
refraktometer
Bau tengik (recid) dalam minyak/lemak disebabkan oleh oto oksidasi dari
1. Tes Kris
Prinsip :
Reaksi epihidrinaldehida dari minyak/lemak yang teroksidasi dengan
Pereaksi :
1. HCl pekat
2.
Prosedur :
Masukan 1 ml minyak/lemak kedalam tabung reaksi
Tambahkan 1 ml HCl pekat dan 1 ml larutan Fluoroglucinol 1 % kocok hati-hati
Jika perlu panaskan dalam air panas selam 5 menit (perhatian tidak boleh ada
api)
PENETAPAN BILANGAN
Acid)
Prinsip :
2-Tiobarbituric acid bereaksi dengan
malonaldehid membentuk warna merah. Diukur
dengan spektrofotometer.
(Malonaldehid adalah hasil oksidasi lipid)
maks 528 nm.
Bilangan TBA dinyatakan sebagai mg
malonaldehid per kg bahan.
Bil. TBA = 7,8D
gram minyak/lemak
Prinsip :
Minyak/lemak tengik bereaksi dengan KI, dan membebaskan I2 yang terbentuk sebanding
dengan jumlah peroksida yang ada dan ditetapkan secara iodometri menggunakan larutan
baku Na2S2O3
Pereaksi :
Pelarut campuran asam asetat glasial CHCl3 (2:1)
Larutan jenuh KI dalam air
Larutan Na2S2O3 0,1 N (lihat percobaan NI dan VII)
Indikator Kanji 0,5 %
Prosedur :
Timbang tepat 2 gram minyak/lemak kedalam erlenmeyer bertutup, tambahkan 15 ml
pelarut, kocok sampai larut
Tambahkan 5 ml larutan KI, tutup dan biarkan 5 menit ditempat gelap
Tambahkan 25 ml aquadest lalu kocok
Titrasi dengan larutan Na2S2O3 baku, bila lapisan air sudah berwarna kuning muda
tambahkan 2,5 ml indikator kanji
Titrasi dilanjutkan menjelang TAT erlenmeyer dikocok kuat-kuat agar I 2 yang masih tinggal
dalam CHCl3 dapat bereaksi sempurna dengan larutan Na2S2O3 dalam fasa air. TAT ditandai
dengan perubahan warna biru, coklat kuning dan akhirnya tak berwarna
Lakukan titrasi blanko tanpa menggunakan minyak/lemak
Prinsip :
Asam lemak dari minyak/lemak dapat tersabunkan dengan KOH berlebih, kelebihan KOH yang
tidak bereaksi kembali dengan larutan HCl baku dan menggunakan indikator Phenolpthalien
Pereaksi :
Larutan KOH alkoholis 0,5 N
Larutan 40 gram KOH dalam 20 ml air, encerkan dengan etanol 95 % sampai 1000 ml dan
biarkan semalam, ambil yang jernihnya
Larutan HCl 0,5 N baku (dibakukan dengan larutan NaOH baku, larutan NaOH baku dibakukan
dengan asam oxalat dihidrat )lihat pervobaan VIII)
Indikator Phenolpthalien 1 % dalam etanol
Prosedur :
Timbang tepat 2 gram minyak/lemak masukan kedalam erlenmeyer
Tmbahkan tepat 25 ml larutan KOH alkoholik
Refluks diatas penangas air selama 30 menit, dinginkan
Tambahkan 2 tetes larutan HCl baku sampai terbentuk warna merah muda
Lakukan titrasi duplo
Lakukan titrasi blanko tanpa menggunakan minyak/lemak
Prosedur :
Timbang 0,5 gram minyak/lemak, masukan kedalam erlenmeyer
Tambahkan 10 ml kloroform lalu kocok sampai larut
Tambahkan 10 ml larutan , tutup dan kocok biarkan ditempat yang
Prosedur :
Timbang 10 gram minyak/lemak dan msukan
kedalam erlenmeyer 250 ml
Tambahkan 25 ml alkohol 95 % netral
Panaskan sampai mendidih dan kocok kuatkuat hingga FFA semua larut dan tambahkan 3
tetes Phenolpthalien
Titrasi dengan larutan Kalium Hidroksida 0,1 N
kocok kuat selama titrasi sampai terbentuk
warna ros
Terima Kasih