Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BIOKIMIA

PEMERIKSAAN LIPID

OLEH :
NAMA : PUTRI RAHMAH
NIM : AK122031
SEMESTER/KELAS : 2/A
SHIFT/KELOMPOK : 2/1

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK


AKADEMI ANALIS KESEHATAN BORNEO LESTARI
BANJARBARU
2021
I. DASAR TEORI
Lipida memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Dalam tumbihan ganggang
Euglena, lemak terdapat dalam membran kloroplas sebagai penyimpanan energi kimia,
beberapa mitokondria, dan dalam sitoplasma sel.
Lipida, adalah suatu kelompok senyawa heterogen yang berhubungan dengan asam lemak,
baik secara actual maupun potensial, dan terdapat di alam. Lipida dan asam lemak memiliki
sifat yang sama, yaitu rrelatif tidak larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh
pelarut nonopolar, seperti : eter (dietel eter), kloroform, benzene, heksan, dll. Dengan
demikian lipida mencakup lemak (triasilgliserol=trigliserida), minyak lilin, malam, fofolipid,
glikolipid, terpena, steroid, karoten, dan beberapa senyawa lain yang pentinng. Berbagai
kelas lipida dihubungkan satu sama lain berdasarkan kemiripan sifat fisisnya, tetapi
hubungan kimia, fungsi, struktur, dan fungsi-fungsi biologis mereka beraneka ragam.
Percobaan lipida, melliputi : sifat umum lemak dan minyak (daya larut, keasaman dan emulsi
lemak/minyak), reaksi-reaksi yang berhubungan dengan reaksi-reaksi yang berhubungan
dengan kolesterol (percobaan Salkowsky, percobaan Liebermann-buchard, dan pembentukan
Kristal kolesterol).
II. TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengenal dan mengetahui
karbohidrat dengan Daya Larut Lemak, Keasaman, Emulsi, Benedict, Dunstan,
Salkowsky, Lieberman Burchard, Penyabunan, Iodium, Asam Lemak Bebas
III. METODE PRAKTIKUM
1. Daya Larut Lemak
Prinsip Reaksi :
Minyak dalam air akan membentuk emulsi yang tak mantap karena butir-butir kecil
berkumpul menjadi besar. Dengan penambahan zat-zat emilsier seperti protein, sabun, gom
akan membentuk emulsi yang stabil/mantap. Minyak dengan Na2CO3 menyebabkan proses
penyabunan. Sedangkan lemak akan melarut baik dengan pelarut organik (non polar).
Bahan :
- HCl 2N
- Na2CO3 1%
- Alkohol
- Benzena
- Kloroform
- Ether
Cara kerja :
- Pipet 2 ml air, HCl 2N, Na2CO3 1%, alkohol dingin, alkohol panas, benzena, kloroform,
dan ether kedalam tabung reaksi.
- Tambahkan 2 tetes minyak kedalam tiap tabung, kemudian kocok.
- Amati perubahan yang terjadi.
2. Keasaman dari minyak kelapa dan minyak tengik
Prinsip Reaksi :
Minyak biasa bersifat netral sedangkan minyak tengik bersifat asam karena hidrolisa dan
oksidasi trigliserida menghasilkan asam-asam lemak, aldehid, dan keton.
Bahan :
- Minyak kelapa dan minyak tengik
- Lakmus merah
- Lakmus biru
Cara kerja :
- Teteskan minyak kelapa dan minyak tengik kedalam kertas lakmus biru.
- Amati perubahan yang terjadi.
3. Pembentukan Emulsi
Prinsip Reaksi :
Minyak kelapa dan minyak tengik dengan penambahan Na2CO3 akan terjadi proses
penyabunan. Pada minyak tengik terdapat asam-asam lemak bebas sehingga akan
membentuk emulsi mantap.
Bahan :
- Minyak kelapa dan minyak tengik
- Na2CO3 0,5%
Cara kerja :
- Pipet masing-masing 5 ml air dan masukkan kedalam 3 tabung reaksi :
 Tabung 1 masukkan 2 tetes minyak kelapa dan kocoklah
 Tabung 2 masukkan 2 tetes minyak kelapa dan 2 tetes Na2CO3 0,5 % dan kocok
 Tabung 3 masukkan 2 tetes minyak tengik dan 2 tetes Na2CO3 0,5 %, dan kocok
- Amati perubahan yang terjadi.
4. Tes Benedict Kualitatif
Prinsip Reaksi :
Reaksi gliserol dengan O2 dari udara akan membentuk gliseraldehid dan dihidroksi aseton.
Kedua zat ini yang dapat mereduksi ion Cu 2+ sehingga menjadi Cu+ dan dalam suasana basa
mengendap sebagai Cu2O (endapan merah bata).
Bahan :
- Pereaksi Benedict
(17 gr CuSO4, 10 gr Na2CO3 dan 170 gr Na-sitrat dilarutkan dalam 1 liter aquades)
- Gliserol
Cara kerja :
- Kedalam tabung reaksi pipet 3 ml larutan benedict
- Tambahkan 5 tetes gliserol
- Panaskan dan amati perubahan yang terjadi
- Kemudian tambahkan 15 tetes gliserol
- Amati perubahan yang terjadi (reaksi positif bila terjadi warna hijau/endapan merah
bata).
- Bila reaksi negatif tambahkan gliserol sampai reaksi positif.
5. Tes Dunstan
Prinsip Reaksi :
Larutan borax dalam air akan terurai menjadi asam borat dan NaOH. Gliserol (polihidroksi
alkohol) akan bereaksi dengan asam borat membentukan senyawa yang bersifat lebih asam
dan bila dipanaskan reaksi bergeser kekiri sehingga larutan bersifat basa.
Bahan :
- Larutan borax 0,5%
- Larutan Phenolftalein 1%
- Larutan gliserol
Cara kerja :
- Kedalam tabung reaksi pipet 5 ml larutan borax 0,5%
- Tambahkan 2 tetes Phenoftalein
- Amati perubahan yang terjadi (reaksi positif bila terbentuk warna merah).
- Teteskan gliserol tetes demi demi sampai warna hilang.
- Panaskan (reaksi positif bila terbentuk warna merah).
6. Tes Salkowsky
Prinsip Reaksi :
Dengan adanya asam sulfat terjadi oksidasi dan dehidrasi dari kolesterol membentuk zat yang
memberi warna merah coklat sampai ungu pada lapisan atas dan pada lapisan bawah terjadi
warna merah yang cepat berubah menjadi biru (fluoresensi hijau / reaksi ini dilakukan dalam
keadaan kering).
Bahan :
- Kolesterol padat
- Kloroform
- H2SO4 pekat
Cara kerja :
- Kedalam tabung reaksi masukkan sedikit kolesterol padat
- Tambahkan 1 ml kloroform dan 2 ml H2SO4 pekat
- Goyangkan agar bercampur dan bereaksi
- Amati perubahan yang terjadi (reaksi positif bila terbentuk dua lapisan).
 Lapisan atas : kloroform, berwarna merah coklat/ungu
 Lapisan bawah : asam sulfat, berfluoresensi hijau

7. Tes Lieberman-Burchard
Prinsip Reaksi :
Tes ini belum diketahui reaksi kimianya. Kecepatan terbentuknya warna berlainan untuk
macam-macam sterol.
Bahan :
- Kolesterol padat
- Kloroform
- Asam cuka anhidrat
- H2SO4 pekat
Cara kerja :
- Kedalam tabung reaksi masukkan sedikit kolesterol
- Tambahkan 1 ml kloroform
- Tambahkan 5 tetes asam cuka anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat
- Amati perubahan yang terjadi (reaksi positif bila terbentuk warna merah yang berubah
menjadi biru lalu biru hijau).

8. Angka Penyabunan
Prinsip Reaksi :
Angka penyabunan adalah jumlah mg KOH yang di ikat oleh asam lemak setelah
penyabunan 1 gr minyak/lemak kering.
Angka penyabunan lemak dengan rantai panjang akan lebih kecil daripada lemak dengan
asam lemak rantai pendek (asam lemak berantai panjang mengandung sedikit trigliserida)
Bahan :
- Minyak
- Larutan KOH 5%
- Phenolptalein
Cara kerja :
- Pipet 1 ml minyak ke dalam erlenmeyer
- Tambahkan 25 ml larutan KOH 5%
- Sambungkan dengan pipa pendingin, panaskan selama 30 menit, sewaktu-waktu kocok
- Lakukan titrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator fenolftalein pada sampel dan
larutan blanko
- Hitung angka penyabunan dari lemak.

9. Angka Iodium (Hanus)


Prinsip Reaksi :
Angka Iodium menunjukkan jumlah ikatan rangkap yang terdapat pada minyak/lemak.
Dengan adanya asam lemak yang berkaitan rangkap akan terjadi reaksi adisi dengan Iod
monobromida. Sisa brom akan bereaksi dengan KI yang ditambahkan. Iodium yang
terbentuk dan iodium sisa akan dititrasi oleh natrium tiosulfat.
Bahan :
- Pereaaksi Hanus : 13 gr Iodium dilarutkan dalam 1liter asam cuka bibit ditambahkan 3 ml
brom.
- Larutan Na2S2O3 0,1 N
- Larutan amilum 0,5 %
- Larutan KI 15%
- Kloroform

Cara kerja :
- Ke dalam erlenmeyer dipipet 1ml minyak kelapa
- Tambahkan 4 ml kloroform dan 10 ml pereaksi hanus
- Biarkan selama 30 menit dan sewaktu-waktu kocok
- Tambahkan 4 ml larutan KI 15% kocok
- Lakukan titrasi dengan Na2S2O3 0,1 N sampai warna kuning hampir hilang
- Tambahkan sedikit amilum dan lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang
- Ulangi percobaan di atas untuk larutan blanko
- Hitung angka Iodium dari minyak
10. Uji asam lemak bebas
Prinsip Reaksi :
Bila minyak disimpan lama akan membebaskan asam lemak bebas (ALB) dan gliserol. ALB
yang terbentuk dilarutkan dalam alkohol 95% dan ditetapkan dengan larutan basa.
Bahan :
- Minyak
- Alkohol 95%
- Larutan KOH 0,1 N
- Phenolptalein
Cara kerja :
- Pipet 2 ml minyak ke dalam tabung
- Tambahkan 50 ml alkohol 95%
- Panaskan dalam penangas air mendidih sampai suhu kira-kira 60 oC selama 30 menit,
sewaktu-waktu dikocok.
- Lakukan titrasi dengan KOH 0,1 N sampai timbul warna merah.
- Hitung asam lemak bebas dari minyak.

Anda mungkin juga menyukai