Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

SEDIAAN DROP PARACETAMOL


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Farmasetika Sediaan Likuida

KELOMPOK: 3
KELAS: A

1. NURUL HAFIZAH
(201210410311033)
2. MIFTAKHUL FAJRIN A.
(201210410311136)
3. NININ AGUSTINA
(201210410311150)
4. RIRIN PUSPITA
(201210410311175)
5. RANI EMILIA
(201210410311177)
6. SISKA HERMAWATI
(201210410311184)
7. NAVISA
(201210410311193)
8. MAYA OKTAVIANTI
(201210410311199)
9. MAHFUDHOH
(201210410311206)
10.
MELY UTAMI WIDAYANTI
(201210410311208)

DOSEN PEMBIMBING:
HERU PRABOWO HADI , S.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SEPTEMBER, 2014

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1
KARAKTERISTIK BAHAN OBAT
1.1

Definisi

Elixie adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai ras dan bau
sedap, mengandungselain obat, juga zat tambahan seperti gula atau zat
pemanis lainnya, zat warna, zak pewangi dan zat pengawet; digunakan
sebagai obat dalam. (menurut FI III hal 8)
1.2. Karakteristik Bahan Obat
1.2.1. Nama bahan obat

: Paracetamol

1.2.2. Sinonim

: Acetaminophen, Paracetamolum,

Asetaminofen, 4-

Hidroksiasetanilida

1.2.3. Struktur Kimia

1.2.4. Monografi

a. Berat Molekul

: 151,16

b. Kemurnian atau kadar : Paracetamol tidak kurang dari 98%


dengan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2 dihitung terhadap zat
anhidrat (FI IV Hal 649)
c. Organoleptis

Warna
Bau
Rasa
Bentuk
Hal 649)

: Putih
: Tidak berbau
: Sedikit pahit
: Bentuk kristal, serbuk hablur, Putih (FI IV

d. Sifat Fisiko Kimia :

Titik lebur : 169oC 172oC


Higroskopis
: tidak higroskopis
Kelarutan : larutan dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian
etanol (95%), dalam 40 bagian gliserol P, dan bagian
Propilenglikol P, larut dalam larutan Alkali Hidroksida (FI III

hal 37 )
pKa
: 9,51
pH Larutan
: waktu paruh dalam larutan pada pH 6,
diperkirakan selama 21,8 tahun. Penurunannya dikalis oleh
Asam dan Basa dan waktu paruhnya 0,73 pada pH 2 dan
0,28 tahun pada pH 9 tahun terhadap pemanasan; pH = 3,8
6,1.

1.3. Pembahasan Stabilitas Obat


Paracetamol sanga stabil dalam aquadest. Waktu paruhnya yang
didapar pada pH 6 diperkirakan 21,8 tahun degradasi dikatalis oleh asam,
basa dan waktu paruhnya 0,73 tahun pada pH 2 dan 2,28 tahun pada pH
9. Hasil degradasinya adalah p-aminophenol dan asam asetat. (Martindale
Ektra Pharmacopoica 28th ed).

BAB 2
TINJAUAN FARMAKOLOGI BAHAN OBAT
2.1 Farmakodinamik
Efek analgesic paracetamol dan fanacetik serupa dengan salisilat
mengurangi

nyeri

ringan

sampai

sedang

dengan

menghambat

biosintesis prostaglandin (IG) tapi lemah.


Efek teraupetik menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang
diduga juga merupakan efek sentral seperti salisilat tidak digunakan
sebagai anti-inflamasi
2.2 Farmakokinetik
Paracetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran
cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam
bila dosis terapi tidak memberikan manfaat biasanya dosis lebih besar
tidak dapat menolong.
2.3 Toksikologi
Toksisitas akut : akibat dosis toksik yang paling serius adalah
nekrosis hati. Selain itu dapat pula terjadi nekrosis tubulis renalis serta
hipoglikemik.
2.4 Dosis
1. Martindale
Pemakaian oral : dewasa 0.5 1g setiap 4 sampai 6 jam.
Maksimum 4g perhari.
2. BNFC (Hal 111)
1-3 bulan

: 30-60 mg tiap 8 jika diperlukan.

3. Licensed UK
Anak anak

: 3 bulan 1 tahun
1 5 tahun

60- 120 mg

120 250 mg

6 12 tahun

250 500 mg

Diberikan setiap 4-6 jam setiap diperlukan.

2.5 Efek samping


Dapat merusak hati bila dosis berlebihan dengan penggunaan
jangka panjang. Mengantuk , ganguan GIT, insomnia, tremor, gelisah,
mulut kering. Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang
terjadi. Manifestasi berupa eritema atau urtikaria dan gejala yang lebih
berat berupa demam dan lesi pada mukosa. Penggunaan analgesic
dengan dosis besar secara menahun terutama pada kombinasi berpotensi
menyebabkan nefropati analgesik. (Farmakologi dan Terapi FK UI)
2.6 Idikasi
2.7 Kontra Indikasi

BAB 3
RANCANGAN FORMULA
3.1 Spesifikasi Bahan Sediaan
Bentuk Sediaan
Kadar Bahan Aktif
Dosis
BJ
Viskositas
pH Sediaan
Kemasan Terkecil
Warna
Bau
Expired Date

Drop
Paracetamol
5 mg/0,1 ml
1,0-1,3 g/ml3
Air<sediaan
5.3 6.5
15 ml
Merah Muda
Frambozen
3 tahun, 3 bulan

3.2 SKEMA

Bahan Aktif
Paracetamol

Penyimpana
n

Media air
dan gula

Tertutup
rapat dan
tidak terkena
cahaya

Media
tumbuhnya
mikroba

gunakan
botol coklat

digunakan
pengawet

Nipagin

Stabil pH
5,3- 6,5

Terjadi
perugbahan
pH setelah
penambahan
bahan lain

gunakan
dapar fosfat

Kurang larut
air

di pelarut
lain

digunakan
propilen
glikol,
gliserin,
polietilen
glikol

sediaan oral,
bahan rasa
pahit, warna
tidak
acceptable

untuk anakanak

digunakan
pemanis
=sukrosa,
saccharin
Digunakan
flavor =
allura red,
frambozen

Terjadi cap
locking

digunakan
sorbitol

3.3 Rancangan Bahan Aktif terpilih : Acetaminofen ( paracetamol)


Alasan

: Hanya ada satu bntuk saja mempunyaiefek

samping minimal
3.4 Bentuk Sediaan Terpilih : Elixir
Alasan

: ditunjukan untuk menutupi rasa pahit dari


bahan obat sehingga
bahan obat memiliki rasa dan bau yang sedap

3.5 Persyaratan bentuk sediaan

o Menurut Moh. Anief dalam buku Ilmu Meracik Obat (hal. 85)
Elixir adalah sediaan larutan yang mengandung rasa dan bau sedap,
selain obat, mengandung juga zat tambahan, seperti gula atau zat
pemanis lain, zat warna, zat pewangi zat pengawet dan digunakan
sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama elixir sadalah etanol
yang dimaksudkan mempertinggi kelarutan.
o Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (hal 15)
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut, misalnya ; terdispersi secara molecular dalam
pelarut yang sesuai atau campuran larutan yang saling tercampur.
Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk pemakaian oral,
mengandung

satu

atau

lebih

zat

atau

tanpa

zat

pewarna,

pengaroma, pemanis yang larut dalam air atau campuran kosolvenair.


o Menurut Farmakope Indonesia III (hal 13)
Sediaan sirup adalah sediaan cair berupa larutan yang mengandung
sukrosa kecuali dinyatakan lain, kadar sukrosa C12H22O4 tidak kurang

dari 64% dan tidak lebih dari 66%


Syarat sediaan syrup:
Larutan berwarna jernih
Berasa manis
Mengandung satu jenis obat atau lebih dapat juga berupa cairan
berwarna.

3.6 Perhitungan Dosis :


Dosis oral untuk orang dewasa = 0,5 -1g/ setiap 4-6 jam , maksimal 4g/hari

Dosis Oral untuk anak-anak : 1 bulan 3 bulan

(30 60 mg ) , setiap

8 jam

3 bulan 1 tahun
1 5 tahun

(60 120 mg),


(120 250 mg)

setiap 4

jam bila perlu


6 12 tahun

(250 500 mg)

Rancangan Dosis yang dituju untuk bayi usia 1 bulan 1 tahun


1 bulan 3 bulan

(30 mg 60 mg )

3 bulan 6 bulan

(60 mg - 80 mg),

6 bulan 6 bulan

(80mg 100 mg)

6 bulan 12 tahun (100mg 120mg)


Dosis / tetes = 5 mg/0,1 ml
Menentukan volume sediaan :
Usia
1 - 3 bulan

dosis
30 60 mg

Volume

Jumlah 1 hari

Jumlah vol 3

minum (ml)

pakai

hari

0,6 1,2 ml

x3 = 1,8 -

5,4 12,6 ml

3,6 ml
3 - 6 bulan
6 -9 bulan

60 80 mg
80 100 mg

1,2 1,6 ml
1,6 2 ml

x4 = 5,6

16,8 19,2

6,4ml

ml

x4 = 6,4 - 8

19,2 24 ml

ml
9 -12 bulan

100 120

2 2,4 ml

mg

Tabel Berat Badan ISO Vol 46 2011 -2012

x4 = 8- 9,6
ml

24 28,8 ml

Usia

Pria (kg)

Wanita (kg)

Bobobt
Rata-rata

4,2

3,8

5,2

4,8

5,9

5,4

5,65

6,4

6,1

5,25

6,9

6,5

6,7

7,3

6,8

7,05

7,5

7,1

7,3

7,6

7,4

7,5

7,7

7,5

7,6

10

8,0

7,6

7,8

11

8,0

7,8

7,9

12

8,2

8,0

8,1

3.7 Formula Sediaan Drop


Konstanta
dielektrik :

Tiap 5 ml / 0,1 mengandung :


Acetaminophen
Propilenglikol
Glisecerin
PEG
Sukrosa
Nipagin
Saccharin Na
Nah2PO4
Na2HPO4
Aqua

5 mg
(15%)
(40%)
(10%)
(5%)
(0,1%)

Air : 78,5
Gliserin : 43
PG : 32
PEG 400 : 12,5
Etanol : 24,3

(0,075%)
263,66mg/15ml
19,7mg/ 15 ml
q.s

Perhitungan Konstanta Dielektrik Formula Standar :


= (10% 32) + (40% 43) + (10% 12,5) + (25% 78,5)
= 41,275

Nama

Fungsi

Pemak

Rentan

For

For I

For

bahan

Bahan

ain (%)

g%

(15ml

( 60

(300

yang

ml)

ml)

dipakai
1

Paracetam

Bahan

750

ol

aktif

mg

Propilengli

Pelarut

10- 25%

10%

1,5 ml

kol

3,0 g

15 g

9,342

46,71

Gliserin

Pelarut

<50%

40%

6 ml

36 g

150 g

PEG 400

Water

10-25%

10%

1,5 ml

6,23 g

31,15

misable

solvent
5

Sukrosa

Pemanis

5%

0,75

3g

15 g

8,94 g

44,70

ml
6

Sorbitol

Pemanis

15%

1,5 ml

g
7

Nipagin

Pengawet

0,1%

0,15 g

0,06 9

0,3

Saccarin

Pemanis

0,075%

0,0112

0,045

0,225

5g

mg

19,7

78,8

0,391

mg

mg

Na
9

NaH2PO4

Na2HPO4

Dapar

Dapar

1
1

263,66 1054,6 5,273


mg

4 mg

2g

Allurra Red

pewarna

qs

qs

qs

Aquadest

Pelarut

3,75

Ad 60

Ad

ml

30ml

2
1
4

Ad 15
ml

Catatan :
1,0 ml = 24 tetes
Ph Awal = 5,47
Ph setekah di Adjust = 5,97
Ph Skala besar = 5,95
Dengan penambahan 25 tetes ( NA 2HPO4) =
1,04 ml

3.8

Matrix Bahan Tambahan

FUNGSI

MACAM-MACAM BAHAN DAN

BAHAN TERPILIH, ALASAN,

BAHAN

KARAKTERISTIKNYA

DAN KADAR

Pelarut

1. Aquadestilata (FI III Hal 96)


Bentuk : Cairan jernih, tidak
berwarna, tidak
berbau, dan tidak
berasa.
2. Glyserin ( HPE 301)
- Bentuk
Cairan jernih tak berbau,
tidak berwarna, kental,
higroskopik rasa manis
-

0,3 x sukrosa
Kelarutan
Sedikit larut dalam
aseton, larut dalam
etanol 95%, methanol,
air, tidak larut dalam
benzene, kloroform,
minyak, larut 1 : 500
dengan eter dan 1 : 1

dengan etil asetat.


3. Propilen glikol (HPE hal 625)
- Bentuk
Cairan jernih, tidak
berwarna, kental, tidak
berbau, rasa manis,
-

sedikit pahit.
Kelarutan
Campur dengan aseton,
kloroform, eter, etanol
95%, gliserin, air, larut

Untuk

meningkatkan

kelarutan

Parasetamol

mudahlarut dalam gliserin,


propilenglikol

dan

PEG

400Aman dan tidak toksik

dengan perbandingan 1 :
6 dengan eter, tidak larut
dengan minyak mineral.
4. PEG (Polietilen Glikol) 400
(FI III hal 504
- Bentuk
Cairan kental, jernih,
tidak berwarna, atau
praktis tidak berwarna,
-

agak higroskopik.
Kelarutan
Larut dalam air dalam
etanol 995% dalam
aseton, dalam glikol lain
dan dalam hidrokarbon
aromatic, praktis tidak
larut dalam eter dan
dalam hidrokarbon
alifatik.

Pengawet

1. Propilen Glikol (HPE hal


624)

Dipakai propilenglycol
sebagai pengawet ,karena
stabil untuk formula syrup
paracetamol dan juga
propylenglycol banyak
fungsinya selain sebagai
pengawet , bisa juga
sebagai cosolven dan
pemanis .

1. Nipagin
3

Pemanis

1. Propilen Glikol (HPE hal


-

624)
Bentuk
Jernih, tidak berwarna,
kental, tidak berbau
dengan rasa manis mirip

gliserin.
Kelarutan
Dapat larut dalam
aseton, kloroform, etanol
95%, gliserin, dan air5.
Dalam eter 1 : 6 tidak
larut dalam mineral oil
tapi akan tercampur
dengan minyak essensial.
dalam larutan ammonia
encer. Dalam larutan
alkali hidroksida dan
dalam alkali karbonat
dengan pembentukan

karbondioksida.
2. Glycerin (HPE hal 301)
- Bentuk
Cairan jernih, tidak
berbau, tidak berwarna,
kental, higroskopik, rasa
-

manis o,6 x dari sukrosa.


Kelarutan
Sedikit larut dalam
aseton larut dalam etanol
95%, methanol, air, tidak
larut dalam benzene,
kloroform minyak, larut
1 : 500 dengan eter dan 1

: 11 dengan etil asetat.


3. Sukrosa (FI IV hal 762)
- Bentuk
Hablur putih / tidak
berwarna, massa hablur
atau berbentuk Kubus
atau serbuk hablur putih,
tidak berbau, rasa manis,
stabil diudara, larutannya

netral terhadap lakmus


Kelarutan
Sangat mudah larut
dalam air lebih mudah
larut dalam air mendidih,
sukar larut dalam etanol,
tidak larut dalam

kloroform dan dalam eter.


4. Sorbitol (FI IV hal 756)
- Bentuk
Serbuk, granul, atau
lempengan higroskopik,
-

warna putih rasa manis.


Kelarutan
Sangat mudah larut
dalam air, sukar larut
dalam etanol, dalam
methanol dan adalam
asam asetat.

5. Saccharum Natrium
(FI IV hal 750)
- Bentuk
Hablur atau serbuk
hablur, putih, tidak
berbau, agak aromatic,
rasa sangat manis
walaupun dalam larutan
encer. Larutan encernya
lebih kurang 300 x
-

manisnya sukrosa.
Kelarutan
Mudah larut dalam air,
agak sukar larut dalam
etanol.

3.9 Perhitungan ADI


Perhitungan ADI untuk Formula 1 :

ADI Propilenglikol : 25 mg/kgBB, BJ : ,038 g/ml (HPE hal.625)


Umur
1 3 bulan
3 bulan 6

BB (kg)
4 5,65 kg
5,65 7,05 kg

25 mg/kgBB
76,25 mg 141,25 mg
141,25 mg 176,25

7,05 -7,6 kg
7,6 -8,1 kg

mg
176,25 mg 190 mg
190 mg -202,5 mg

tahun
6 9 bulan
9 12 bulan

PG yang digunakan = 1,5 ml x 1 ,038 = 1,557 g


ADI
Pemakaian Propilenglikol perhari
Umur 1 3 bulan :
(1,8 ml - 3,6 ml)

x 1,557 g

0,1868 g - 0,37 g
Umur 3 6 bulan :

15 ml
( 5,6ml 6,4 ml )

x 1,557g = 0,58 g

15
( 6,4ml 9,6 ml )

x 1,557g = 0,66 g

15 ml
( 8 ml 9,6 ml )

x 1,557g = 0,83 g

- 0,66 g
Umur 6 9 bulan :
- 0,83 g
Umur 9 12 bulan :
- 0,996 g
15 ml
Kesimpulan : Melebihi ADI, tetapi kelebihan ini dapat ditoleransi karena
tidak dikonsumsi untuk sehari hari, melainkanhanya pada waktu sakit
saja.

ADI Glycerin 1,0 1,5 g/kgBB ( HPE hal.285 )


Umur
1 3 bulan
3 bulan 6

BB (kg)
4 5,65 kg
5,65 7,05 kg

1,0-1,5 mg/kgBB
(4 g 5,65 g) - (6 - 8,475 g)
(5,65 g 7,05 g) - (8,475 10,575g)

tahun
6 9 bulan
9 12 bulan

7,05 -7,6 kg
7,6 -8,1 kg

(7,05 g 7,6 g) - (10,575 11,4g)


(7,6 g 8,1 g) - (11,4 12,15g)

PG yang digunakan = 6 ml x 1 ,25 g/ml = 4,8 g

Pemakaian Gliserin perhari


Umur 1 3 bulan : (1,8 ml - 3,6 ml)

x 4,8 g

= 0,576 g

1,152 g
Umur 3 6 bulan :

15 ml
( 5,6ml 6,4 ml )

x 4,8 g

15
( 6,4ml 9,6 ml )

x 4,8 g = 2,04 g -

15 ml
( 8 ml 9,6 ml )

x 4,8 g = 2,56 g -

= 1,792 g

- 2,048 g
Umur 6 9 bulan :
2,56 g
Umur 9 12 bulan :
3,072 g
15 ml

Kesimpulan : Tidak Melebihi ADI

ADI PEG 400 : 10 mg/kg BB (HPE hal.521)


Umur
1 3 bulan
3 bulan 6

BB (kg)
4 5,65 kg
5,65 7,05 kg

tahun
6 9 bulan
9 12 bulan

7,05 -7,6 kg
7,6 -8,1 kg

10 mg/kgBB
4 g 5,65 mg
5,65 g 70,5 mg
70,5 g 76 mg
76 g 581 mg

PG yang digunakan = 6 ml x 1 ,11 g/ml = 1,665 g


Pemakaian Gliserin perhari
Umur 1 3 bulan : (1,8 ml - 3,6 ml)

x 1,665 g = 0,1999

g 0,396 g
Umur 3 6 bulan :

15 ml
( 5,6ml 6,4 ml )

x 1,665 g = 0,62 g

15
( 6,4ml 9,6 ml )

x 1,665 g = 0,71 g

15 ml
( 8 ml 9,6 ml )

x 1,665 g = 0,89 g

- 0,71 g
Umur 6 9 bulan :
- 0,89 g
Umur 9 12 bulan :
- 1,066 g
15 ml
Kesimpulan : Tidak Melebihi

ADI SACCHARIN NA: 2,5 mg/kg BB (HPE 6 hal. 605)

Umur
1 3 bulan
3 bulan 6

BB (kg)
4 5,65 kg
5,65 7,05 kg

10 mg/kgBB
10 g 14, 125
14,125 g 17,625

tahun
6 9 bulan
9 12 bulan

7,05 -7,6 kg
7,6 -8,1 kg

17,625 g 19,0
19,0 g 20,25

PG yang digunakan = 1,125x10-2 x 1 ,0 g/ml = 1,125 X10-2g


Pemakaian Gliserin perhari
Umur 1 3 bulan : (1,8 ml - 3,6 ml)
15ml
2,7 mg
Umur 3 6 bulan :

( 5,6ml 6,4 ml )

x 1,125 X10-2g
= 1,35 mg
x 1,125 X10-2g =

4,2 mg - 4,8 mg
Umur 6 9 bulan :

15
( 6,4ml 9,6 ml )

x 1,125 X10-2g =

4,2 mg - 4,8 mg
Umur 9 12 bulan :

15 ml
( 8 ml 9,6 ml )

mg - 7,2 mg
15 ml
Kesimpulan : Tidak Melebihi

x 1,125 X10-2g = 6

BAB 4
RANCANGAN EVALUASI
Organoleptis
1) Bau
: frambos
2) Rasa
: manis seperti frambos
3) Warna : merah muda
pH
1) Ambillah pH meter
2) Bilas elektroda dengan aquaest
3) Keringkan elekrtode dengan kain lensa atau tissue
4) Kalibrasi elektroda dengan larutan pH standart
5) Bilas elektroda kembali dengan aquadest, lalu keringkan
6) Ukur sebanyak 50 ml larutan drop dalam beker glass
kecil
7) Celupkan elektroda hingga elektroda terbenam dalam
larutan
8) Baca pH yang tertera pada alat
Rentang pH : 5.5 6.5
pH yang didapat : 5.94
Bobot Jenis
1) Bersihkan piknometer hingga tidak meninggalkan bekas air
2) Panaskan piknometer selama 1 jam pada suhu 100C,
masukan dalam eksikator, biarkan sampai dingin , timbang
dalam neraca analitic
3) Isikan larutan yang akan diujikan kedalam piknometer
hingga penuh
4) Tutup dan lap piknometer dengan lap bersih dan kering.
Biarkan pada suhu kamar
5) Timbang piknometer dengan neraca analitic
6) Hitung bobot jenis larutan dengan rumus BJ =

( C A )
B

Viskositas
o Cuci alat viskotester dengan aquadest dan keringkan,
masukan zat uji 100 ml
o Pasang pengaduk paddle pada rotor viskotester.
Pastikan jarum pada posisi nol
o Terdapat tiga macam skala, dipilih skala dengan
pembacaan terkecil
o Tekan tombol untuk menekan rotor
o Lihat skala yang terbaca pada saat pengaduk mulai
berputar
1) Viskositas yang di dapat
Viskositas

=
3

: 4 dPAS

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Evaluasi
EVALUASI

HASIL
EVALUASI

1. Organoleptis
Bau :
Rasa :
Warna
:

Frambos
Sedikit manis
merah muda

2. pH Sebelum penyimpanan:
3. pH sesudah penyimpanan 3minggu

5,95
5,78

4. Viskositas
5. BJ
Bobot Picno kosong
= 32,93 g
A. Penimbangan 1
1) Bobot piknometer + aquadest

3,0 dPAs
1.05 g /ml

57.59 g
2) Bobot piknometer + larutan uji

:
:

63.15 g
3) Bobot larutan
: 30.22 g
B. Penimbangan 2
1) Bobot piknometer + aquadest

: 57.59

g
2) Bobot piknometer + larutan uji

62.99 g
3) Bobot larutan

30.06 g
C. Penimbangan 3
1) Bobot piknometer + aquadest

BJ

: 57.59

g
2) Bobot piknometer + larutan uji

63.27 g
3) Bobot larutan

30.34 g
30.22+30.06+ 30.34
=
3

= 30.21 g

Volume piknometer = 24.842 ml

BJ = bobot sampel / v. pikno =

30.21
=1.05 g/ml
24.842

D. Bobot Jenis Air


1) Bobot piknometer + aquadest
g
2) Bobot

: 57,59
aquadest

: 24,66 g
3) Volume piknometer
:24.842 ml
BJ air =

5.2

( C A )
B

24,66 g
24, 842 ml

= 0,993 g/ml

Pembahasan
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih

zat kimia yang terlarut, misalnya ; terdispersi secara molecular


dalam pelarut yang sesuai atau campuran larutan yang saling
tercampur. Larutan oral adalah sediaan cair yang dibuat untuk
pemakaian oral, mengandung satu atau lebih zat atau tanpa zat
pewarna, pengaroma, pemanis yang larut dalam air atau campuran
kosolven-air. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (hal 15)
Elixir adalah sediaan larutan yang mengandung rasa dan bau
sedap, selain obat, mengandung juga zat tambahan, seperti gula
atau zat pemanis lain, zat warna, zat pewangi zat pengawet dan
digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama elixir sadalah
etanol yang dimaksudkan mempertinggi kelarutan. Menurut Moh.
Anief dalam buku Ilmu Meracik Obat (hal. 85)
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dalam membuat
sediaan drop paracetamol, kombinasi pelarut yang biasa disebut
dengan

co-solvent

harus

ada,

guna

meningkatkan

kelarutan

paracetamol sebagai pengganti alcohol yang diketahui bahwa


paracetamol memiliki kelarutan 1:7 dalam alcohol. Selain itu
pemanis dan perasa yang digunakan adalah Sukrosa, saccharin Na,
Framboze

essence

sebagai

flavour.

Adapun

pengawet

yang

digunakan adalah nipagin, selain sebagai pengawet, nipagin juga


berfungsi anti cap locking karena penggunaan sukrosa. Untuk
mempertahankan
menggunakan

kestabilan

dapar

fosfat.

sediaan

pada

Dalam praktikum

pH

6,0

kali

ini

kami
hanya

menggunakan 1 formula untuk percobaan dan dilanjutkan ke skala


besar, dengan perbaikan kekurangan-kekurangan yang ada di fase
percobaan (60 ml). Dari hasil evaluasi evaluasi diatas , terlihat
bahwa praktikum pembuatan sediaan drop paracetamol dalam
sekala besar (300 ml) di dapatkan sediaan yang stabil, hal ini di
tunjukkan dengan pH sediaan sebelum penyimpanan 5,95 (masuk
rentang pH 5,5 6,5 ) namun setelah penyimpanan selama 3
minggu di dapatkan pH 5,78, hal tersebut menunjukkan terjadi
penurunan

pH,

yang

kemungkinan

disebabkan

oleh

suhu

penyimpanan yang kurang terkontrol dan kurang teliti praktikan


dalam proses pencampuran dapar. Meskipun demikian sediaan drop
ini masih tetap stabil kare nilai pH masih masuk dalam rentang
spesifikasi. Hal tersebut juga di dukung dengan hasil sediaan yang
jernih, menunjukkan paracetamol dapat terlarut sempurna.

Hasil

evaluasi viskositas sediaan elixir adalah 3,0 dPAs, dengan hasil ini
dapat dikatakan bahwa sediaan elixir ini memiliki kekentalan yang
cukup, sehingga mudah untuk di tuangkan. Berat jenis untuk
sediaan elixir ini memenuhi syarat yakni 1,05 g/ml, karena melebihi
BJ air. Adapun organoleptis dari sediaan ini yaitu berasa sedikit
manis, berbau harum dan berwarna merah muda jernih.
Masalah yang terjadi
1. Paracetamol sukar larut dalam pelarutnya, dan di formula yang dibuat tidak
menggunakan alkohol
2. Saat pengujian pH scale up hasilnya rendah namun masih masuk rentang
3. Rasa sediaan paracetamol drop yang masih sedikit pahit (karena dalam bentuk drop,
rasa pahit tidak terlalu menjadi concern disini, namun rasa pahit sediaan yang dibuat
masih dalam batas kewajaran)
4. Jika digunakan sukrosa dengan amount yang besar akan menyebabkan pengkristalan
jika disimpan lama sehingga akan menyebabkan cap locking
5. Terdapat air sebagai bahan pelarut yang diindikasikan akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme dan mengubah konsentrasi pH

Solusi yang ditawarkan


1. Paracetamol dilarutkan dengan campuran ketiga pelarutnya yaitu propilenglikol,
gliserin dan polietilenglikol dimana pelarut ini dicampur terlebih dahulu. Setelah itu
paracetamol masuk kedalam campuran pelarut dan diaduk sampai terlarut
didalamnya, dan didapat larutan yang jernih. Kemudian baru ditambahkan bahan
tambahan lainnya
2. Di adjust pH sampai 5,95. Dengan cara penambahan 25 tetes ( NA2HPO4) = 1,04 ml
3. Penambahan pemanis sukrosa dan pengurangan sorbitol
4. Jumlah sukrosa yang digunakan dalam formula hanya 5% dan untuk menghindari cap
locking , ditambahkan Nipagin sebagai anti cap locking
5. Ditambahkan pengawet Nipagin dan pH dapar NaH2PO4 dan Na2HPO4

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pada pembuatan sediaan drop paracetamol 5mg/0,1ml yang kami lakukan
didapat hasil yang cukup bagus, dilihat dari hasil uji organoleptis, Ph, Bobot jenis, dan
Viskositasnya. Hasil uji rasa, warna dan bau sesuai dengan perasa dan pewarna yang dipakai.
Hasil pH juga bagus dengan nilai sebelum penyimpanan 5,94 dan setelah pemnyimpanan
selama 3 minggu 5,78 (Rentang pH : 5.5 6.5). Selain itu uji viskositasnya
didapatkan hasil 3,0 dPAs (cukup kental untuk sediaan drop). Untuk uji
berat jenis sediaan didapatkan hasil 1,05 g/ml. Dilihat dari beberapa
permasalahan yang didapat saat proses pembuatan, semuanya dapat
diatasi dan formula yang dibuat bisa dikatakan cukup berhasil.
6.2 Saran
Untuk permasalahan teknis dan solusi proses pembuatan sudah
dijelaskan di bagian masalah dan solusi. Sehingga yang perlu lebih
diperhatikan sekarang adalah untuk

sediaan dengan hasil yang sudah

bagus, diharap pengemasan produk jadi paracetamol drop dibuat


semaksimal mungkin. Dan ketepatan praktikan dalam seluruh proses
pembuatan sediaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai