Disusun oleh :
Nama Pembimbing :
KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
JURUSAN FARMASI
2016
Dosis :
Dioleskan ditempat sakit 3 4 kali sehari (ISO halaman 32).
III. TINJAUAN PUSTAKA
1. Bahan Aktif
Zat Aktif Piroksikam
Struktur
3. Basis gel
Zat Carboxymethylcelulose sodium ( HOPE 6th ed
2009.p 118-121)
Struktur
5. Pengawet
Zat Propil Paraben
Struktur
6. Pembawa
Kelarutan
Kelarutan
Nama Bahan Bobot Optimasi Bobot skala besar untuk skala
untuk optimasi
besar
Piroksikam 0,5 0,5
100
x 20 g = 0,1 g 100
x 100 g = 0,5 g
g
Dilarutkan Dilarutkan
dalam 1 g dalam 5 g
Propil paraben 0,02 propilenglikol 0,02 propilenglikol
100
x 20 g = 0,004 100
x 100 g = 0,02 g
g
Propilenglikol 5 5
100
x 20 g = 1 g 100
x 100 g = 5 g
Carbomer 1 1
x 18,86 g x 94,3 g
100 100
Jumlah
No Jenis evaluasi Prinsip evaluasi Hasil pengamatan Syarat
sampel
A. Fisika
Bau dengan
menggunakan
Organoleptik indera penciuman. Bau khas
a. Bau khas ol mp
a. Bau Bentuk dan warna ol. mp
1. 1 tube b. Warna biru
b. Warna menggunakan Warna biru
c. Bentuk gel
c. Bentuk indra visual Bentuk gel
( Indera
penglihatan)
Mengencerkan
sediaan dengan
Pengukuran sejumlah air lalu pH sediaan
2. 1 tube 4,89
pH mengecek pH = 4,5 - 6,5
menggunakkan pH
indikator.
Viskositas
Menggunakkan 200 DPAS x 100
3. Viskositas 1 tube 10.000
viscometer stormer = 1.400 Cps
30.000 Cps
Memipet sediaan
ke arloji kemudian
4. Homogenitas diratakan dengan 1 tube Homogen Homogen.
sudip, amati
homogenitasnya.
Menimbang wadah Volume sediaan di Volume
Isi minimum yang sudah kering dalam tube bersih rata
5. (FI V, hlm dan dibersihkan, 1 tube 101,17 % rata 100%.
1519) menimbang wadah Tube kosong Volume
yang berisi sediaan Tube 3,246 g bersih tidak
dengan tutupnya. Tube + isi kurang dari
Perbedaan antara Tube 1 = 13,304g 90% wadah.
kedua Isi bersih ( Tube
penimbangan isi- Tube kosong )
adalah bobot bersih 13,304 g 33,246
dengan isi wadah. g
= 10,058g
9,733 g
x 100 %
10 g
= 101,17 %
Tube dimasukkan
dalam cairan
Tidak ada
Kebocoran metilen blue
8. 1 tube Dispensasi satupun
tube biarkan isi, lali
kebocoran.
keluarkan lagi
isinya.
Uji pelepasan Menggunakkan
9. 1 tube Dispensasi.
zat aktif kulit ular.
dQ DKA
Uji difusi zat Metode flow =
10. 1 tube Dispensasi. dt h
aktif trought. (C5 C)
Sediaan tetap
Menyimpan
stabil dan
sediaan di 2 suhu
11. Stabilitas salep 1 tube Dispensasi tidak
berbeda selama 6
menunjukkan
8 jam.
pemisahan.
B. Kimia
Dengan cara
Kadar sediaan
menggunakan
1. (FI V, hlm 1 tube Dispensasi.
kromatografi lapis
1354)
tipis densitometri.
Identifikasi Spektrum serapan
2. (FI V, hlm inframerah zat 1 tube Dispensasi.
1213) yang telah
dikeringkan
dilarutkan dalam
kloroform.
C. Biologi
Kandungan zat
100 koloni
antimikroba
1. Metode inokulasi. 1 tube Dispensasi. setelah
(FI V, hlm
inkubasi
1441)
Uji menggunakan
antimikroba
Candida albicans,
Uji efektivitas Tidak satupun
E.coli,
pengawet dari cawan
2. Pseudomonas 1 tube Dispensasi.
(FI V, hlm mengandung
aeruginosa dan
1354) koloni.
Staphycoccus
aureus tidak lebih
dari 5 fase.
VIII. PEMBAHASAN
Sediaan gelyang dibuat memiliki formulasi piroksikam sebanyak 0,5%, metil
paraben 0,18%, propil paraben 0,02%, propilen glikol 5%, carbomer 1%, TEA
sebanyak 2,9%, oleumMP sebanyak 3 tetes dan aquadest sampai 100 %.
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan gel yang ditujukan
untuk pemakaian topikal. Target of site dari sediaan gel piroksikam yang dibuat
adalah pada bagian lapisan epidermis . Hal ini disebabkan karena penggunaanya
untuk mengobati nyeri yang biasanya terjadi pada lapisan epidermis atau bagian luar
dari kulit.
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang dating dari luar. Kulit terdiri dari tiga lapisan
yaitu lapisan epidermis, dermis dan hipodermis. Epidermis atau kulit ari adalah
lapisan paling luar yang terdiri dari lapisan gepeng yang unsur utamanya adalah sel-
sel tanduk ( Keratinosit ) dan sel melanosit. Lapisan permukaan dianggap sebagai
akhir keaktifan sel, lapisan ini terdiri dari 5 lapis
a.
Lapisan kedua adalah lapisan dermis. Ketebalannya sekitar 0,5 -3 mm beberapa kali
lebih tebal dari epidermis dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Terdiri dari
dua lapisan yaitu lapisan papilla dan lapisan retikulosa. Lapisan pailla terdiri atas serat
kolagen halus, elastin dan retikulin yang tersusun membentuk jaringan halus yang
terdapat di bawah epidermis. Lapisan ini memegang penting dalam peremajaan dan
pengadaan unsur-unsur kulit. Lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat rapat
dan serat kolagen. Sebagian besar lapisan ini bergelombang mengandung sedikit serat
retikulin dan banyak elastin. Lapisan ketiga adalah hipodermis. Hipodermis
merupakan lapisan bawah kulit yang terdiri dari lapisan pengikat longgar,
komponenya serat longgar, elastis dan sel lemak. Dalam lapisan hipodermis terdapat
anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena dan dan anyaman saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis.
Sediaan ditujukan untuk penggunaan topikal dan memudahkan ppemakaian
dan menimbulkan rasa dingin dikulit maka sediaan dibuat gel. Piroksikam dibuat
sediaan gel maka perlu di tambahkan basis gel. Basis gel yang digunakan adalah
carbomer . Sediaan ini dimaksudkan untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan
kulit dan bertindak sebagai pembalut penutup. ( Depkes RI, 2014 ).
Sediaan dibuat multiple dose sehingga rentan terkontaminasi bakteri. Oleh
sebab itu perlu ditambahkan pengawet yang merupakan salah satu bahan pembantu
yang ditambahkan untuk mengurangi kontaminasi mikroorganisme. Pengawet yang
digunakan adalah kombinasi dari metil paraben dan propil paraben. Alasan
penggunaan bahan pengawet secara kombinasi adalah untuk meningkatkan
kemampuan spektrum antimikroba, efek yang sinergis memungkinkan penggunaan
pengawet dalam jumlah yang kecil, sehingga kadar toksisitas menurun dan
mengurangi kemungkinan terjadi resistensi. Metil paraben dan propil paraben sukar
larut dalam air tetapi mudah larut dalam etanol dan eter ( Depkes RI, 2014 ). Pelarut
menggunakan propilen glikol dengan perbandingan untuk metil paraben maupun
propil paraben 1 : 5.
Hasil evaluasi sediaan menunjukan bahwa bau sediaan adalah bau khas ol. mp dan
sediaan berwarna biru yang berasal dari pewarna makanan. Viskositas sediaan adalah
200 DPAS atau 20.000 CPS. Untuk uji homogenitas partikel tersebar rata. Hasil dari
praktikum ini adalah sediaan gel piroksikam sebanyak 4 tube.
Masalah yang dihadapi saat praktikum adalah ketika sediaan berbau khas
piroksikam yang kurang enak saat dicium sehingga akan mengurangi akseptabilitas
dari pasien. Oleh karena itu sediaan ditambahkan oleum mp sehingga sediaan menjadi
bau khas ol mp. Selain itu warna yang dohasilkan dari piroksikam tidak menarik maka
ditambahkan zat pewarna biru.
IX. KESIMPULAN
Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut:
Kelarutan
Kelarutan
Nama Bahan Bobot Optimasi Bobot skala besar untuk skala
untuk optimasi
besar
Piroksikam 0,5 0,5
x 20 g = 0,1 g x 100 g = 0,5 g
100 100
g
Dilarutkan Dilarutkan
dalam 1 g dalam 5 g
Propil paraben 0,02 propilenglikol 0,02 propilenglikol
x 20 g = 0,004 x 100 g = 0,02 g
100 100
g
Propilenglikol 5 5
100
x 20 g = 1 g 100
x 100 g = 5 g
Carbomer 1 1
100
x 18,86 g 100
x 94,3 g