Anda di halaman 1dari 7

Prefor Masker Peel Off

1. Ekstrak Tomat (Solanum lycopersicum L.) (Jones, 2008)


 Kingdom : Plantae
 Diviso : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Solanales
 Famili : Solanaceae
 Genus : Solanum
 Spesies : Solanum lycopersicum L.
 Khasiat : Antioksidan

2. Polivinil Alkohol ( Martindale ed 33 hal 1503; HOPE hal 491-492, BP 2007 hal 1686 )

 Sinonim : Airvol, Alcotex, Celvol, Elvanol, Gelvatol, Gohsenol, Lemol, Mowinol, Poly
(alcohol vinylicus), Polyvinol; PVA; vinyl alcohol polymer.

 Nama kimia : Ethenol, homopolymer

 Rumus molekul : (C2H4O)n

 Berat Molekul : 20000–200000

 Struktur molekul :

 Pemerian : Serbuk putih, hingga berwarna krem, atau serbuk granul.

 Kelarutan : Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam aseton.

 Titik leleh : 2280C


 Stabilitas : Polivinil alkohol stabil pada wadah yang resisten terhadap korosi, dapat
ditambahkan pengawet, mengalami degradasi lambat pada 100 °C dan sangat cepat pada
200 °C. Terhidrolisis total pada 228 °C, dan sebagian pada 180-190 °C.

 Kegunaan : Sebagai stabilizing agent, penambah viskositas.

 OTT : dapat bereaksi dengan gugus hidroksi sekunder, seperti reaksi esterifikasi.
Terdekomposisi pada asam kuat, dan sedikit pada asam dan basa lemah. Pada konsentrasi
tinggi inkompatibel dengan garam anorganik, terutama sulfat dan fosfat, dapat
membentuk gel jika larutan mengandung borax.

 Sterilisasi : Larutannya dalam air dapat disterilkan dengan otoklaf

 Penyimpanan : pada tempat yang tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering.

3. Propilen glikol (HOPE ed.6., 2006 hlm.592)


 Rumus : C3H8O2
 BM : 76,09
 Pka : 14,8
 Fungsi : Pengawet antimikroba; desinfektan; humektan; plasticizer; pelarut;
menstabilkan agent; air-bercampur cosolvent
 Pemerian : Tidak berwarna, kental, praktis tidak berbau cair, dengan manis, rasa
sedikit pedas menyerupai gliserin
 Kelarutan : Bercampur dengan aseton, khloroform, etanol (95%), gliserin dan
air. Larut pada 1:6 bagian eter; tidak bercampur dengan minyak mineral ringan atau
minyak tetap, namun akan melarut dalam beberapa minyak essensial
 Stabilitas : Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup,
namun pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia cenderung mengoksidasi, sehingga
menghasilkan produk seperti propionaldehyde, asam laktat, asam piruvat, dan asam
asetat. Propilen glikol stabil secara kimia bila dicampur dengan etanol (95%), gliserin,
atau air; larutan berair dapat disterilisasi dengan autoklaf.
 Tersimpan : Propylene glycol bersifat higroskopik dan harus disimpan dalam wadah
tertutup, terlindung dari cahaya, di tempat yang sejuk dan kering.
 Inkompatibilitas : Propilen glikol tidak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti
kalium permanganat

4. Tween 80 (HOPE 6th Ed)

 Nama resmi : Polysorbatum 80


 Nama lain : Polisorbat 80, tween
 Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna,
 hampir tidak mempunyai rasa.
 Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P
 dalam etil asetat P dan dalam methanol P,
 sukar larut dalam parafin cair P dan dalam biji kapas P
 Kegunaan : Sebagai emulgator fase air
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
 HLB Butuh : 15

5. Nipagin ((HOPE ed.6., 2006 hlm. 441)

Sinonim : Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid


methyl ester; metagin; Methyl Chemosept; methylis
parahydroxybenzoas; methyl p-hydroxybenzoate; Methyl
Parasept; Nipagin M; Solbrol M; Tegosept M; Uniphen P-23.
Struktur

Rumus molekul : C8H8O3


Titik lebur : 125 – 1280C
Pemerian : Kristal tidak berwarna atau sebuk kristal putih. Tidak
berbau atau hampir tidak berbau dan rasa terbakar sedikit.
Kelarutan : Larut dalam etanol 1:2, etanol (95%) 1:3, etanol (50%) 1:6,
eter 1:10, gliserin 1:60, praktis tidak larut dalam minyak
mineral, larut dalam minyak kacang 1:200, propilenglikol
1:5, air 1:400; 1:50 (dalam suhu 50º C); 1:30 (dalam suhu 80º
C).
Stabilitas : Larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 120º C selama 20 menit, tanpa
penguraian. Larutan pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10%
penguraian) untuk sekitar selama 4 tahun dengan suhu
ruangan, selain itu larutan pada pH 8 atau lebih cenderung
lebih cepat terhidrolisis (10% atau lebih setelah sekitar 60
hari penyimpanan pada suhu ruangan).
Inkompatibilitas : Aktifitas antimikroba atau metilparaben dan paraben
lainnnya akan sangat berkurang dengan adanya surfaktan
nonionik, seperti polisorbat 80, sebagai hasilnya dari
micellazation. Bagaimanapun propilenglikol (10%) telah
menunjukan potensi aktifitas antimikroba dari golongan
paraben dengan adanya surfaktan nonionik dan menvegah
interaksi adntara metilparaben dengan polisorbat 80.
Inkompatibel dengan zat lainnya, seperti bentonit,
magnesium trisilikat, talk, tragakan, sodium alginate, minyak
esensial, sorbitol dan atropine, telah dilaporkan. Itu juga
bereaksi dengan bermacam-macam gula dan yang
berhubungan dengan gula alcohol.
Kegunaan : Zat pengawet, antimikroba.

6. Nipasol (HOPE ed.6., 2006 hlm 596)

Sinonim : Aseptoform P; CoSept P; E216; 4-hydroxybenzoic acid


propyl ester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl
Aseptoform; propyl Btex; Propyl Chemosept; propylis
parahydroxybenzoas; propyl phydroxybenzoate; Propyl
Parasept; Solbrol P; Tegosept P; Uniphen P-23.
Struktur

Rumus molekul : C10H12O3


Pemerian : Serbuk putih, kristalin, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan : Mudah larut dalam aseton, larut dalam etanol (95%) 1:1,1
dan etanol (50%) 1:5,6 ; mudah larut dalam eter 1:10, gliserin
1:250, larut dalam minyak mineral 1:3330, larut dalam
minyak kacang 1:70, propilenglikol 1:3,9, air 1:2500; 1:4350
(dalam suhu 15º C); 1:225 (dalam suhu 80º C).
Stabilitas : Larutan metilparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 120º C selama 20 menit, tanpa
penguraian. Larutan pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10%
penguraian) untuk sekitar selama 4 tahun dengan suhu
ruangan, selain itu larutan pada pH 8 atau lebih cenderung
lebih cepat terhidrolisis (10% atau lebih setelah sekitar 60
hari penyimpanan pada suhu ruangan).
Inkompatibilitas : Aktifitas antimikroba atau metilparaben dan paraben
lainnnya akan sangat berkurang dengan adanya surfaktan
nonionik, sebagai hasilnya dari micellazation. Propilparaben
berubah warna dengan adanya zat besi dan terjadi hidrolisis
dengan basa lemah dan asam kuat.
Kegunaan Zat pengawet, antimikroba.

7. Etanol (Farmakope Indonesia Edisi III, 1979, hal.65)


 Nama resmi : AETHANOLUM
 Rumus molekul : C2H6OH
 BM : 46,068 g/mol
 Rumus struktur : CH3 – CH2 – OH
 Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap, dan mudah bergerak, bau khas, rasa
panas, mudah terbakar dengan memberikan
nyala biru yang tidak berasap.
 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P, dan dalam eter P.
 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

8. TEA (HOPE ed.6., 2006 hlm.754)


 Rumus : C6H15NO3
 BM : 149,19
 Fungsi : alkalizing agent, emulsfying agent
 pH : 10,5
 Titik didih : 3350C
 Titik nyala : 2080C
 Titik leleh : 20-210C
 Pemerian : tidak berwarna hingga berwarna kuning pucat, cairan kental, bau
seperti amonia
 Kelarutan : dapat bercampur dengan aseton, karbon tetraklorida, metanol dan
air, dalam benzene 1:24, dan etil eter 1:63
 Stabilitas : dapat berubah coklat pada paparan udara dan cahaya
 Tersimpan : Didalam wadah kedap udara, terlindung dari cahaya, ditempat
yang sejuk dan kering
 Inkompatibilitas : trietanolamin akan bereaksi dengan asam mineral untuk
membentuk garam kristal dan ester. Dengan asam lemah lebih tinggi, trietanolamin
membentuk garam yang larut memiliki karakteristik sabun. Trietanolamin juga akan
bereaksi dengan tembaga untuk membentuk garam komplex. Trietanolamin dapat
bereaksi dengan reagen seperti ionklorida

9. Aquades (HOPE ed.6., 2006 hlm.766)

 Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna,


tidak berasa
 Kelarutan : Dapat bercampur dengan pelarut polar
lainnya
 Data fisik Titik beku :0C
Titik didih : 100 C
Densitas : 1,00 g/cm3
 Stabilitas : Stabil disemua keadaan fisik (padat, cair,
gas)
 Inkompatibi : Air dapat bereaksi dengan obat dan berbagai
litas eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi
dekomposisi jika terdapat air atau
kelembapan) pada peningkatan temperatur.
Air bereaksi secara kuat dengan logam alkali
dan bereaksi cepat dengan logam alkali tanah
dan oksidanya seperti kalsium oksida dan
magnesium oksida. Air juga bisa bereaksi
dengan garam anhidrat menjadi bentuk hidrat.
 Kegunaan : Pelarut, pembawa

Anda mungkin juga menyukai