Anda di halaman 1dari 4

1.

Ekstrak Buah Naga Merah


Nama Ilmiah: Hylocereus polyrhizus
Famili: Cactaceae
Bagian yang digunakan: Buah
Metode ekstraksi: Daging buah ditambahkan sedikit aquades lalu
dihaluskan menggunakan mesin blender
Kandungan Kimia: Vitamin C dan senyawa polifenol
Kegunaan: Sebagai antioksidan
Stabilitas: Pigmen alami betasianin pada ekstrak buah naga dapat
mengalami degradasi warna yang dipengari oleh paparan sinar
(mayor), pH, dan temperatur. Betasianin stabil pada pH dengan
suhu penyimpanan 4O C.

2. Carbopol
Sinonim: Carbomer
Struktur molekul :

Pemerian:
Bentuk : Bubuk higroskopis atau granul
Warna: Putih
Bau: Sedikit berbau khas

Rasa: Asam
Kelarutan: Dapat mengembang pada air dan gliserin.
Fungsi: Pada pembuatan gel rambut sebagai gelling agent

Keasaman/kebasaan:

pH = 2.54.0 untuk dispersi cair 0,2 % w/v.


pH = 2.53.0 untuk dispersi cair 1% w/v.

Berat Jenis:

Bulk : 0.2 g/cm3 (bubuk); 0.4 g/cm3 (granul).


Tapped: 0.3 g/cm3 (bubuk); 0.4 g/cm3 (granul).

Titik Leleh: Dekomposisi terjadi pada suhu 2608 C selama 30 menit


Kandungan kelembaban:

Kandungan kelembaban lebih dari 2% w/w


Carbomer
bersifat
higroskopis,
kesetimbangan

kandungan

kelembaban tercapai pada suhu 258 O C dan 50% kelembaban

relatifnya adalah 810%w/w.


Peningkatan kadar lembab pada carbomer menyebabkan cabomer
sulit untuk didispersikan.

Viskositas:

Carbopol yang bersifat asam dapat terdispersi didalam air dengan


pengadukan, ketika netral (dengan penambahan basa) carbopol

akan membentuk gel yang kental.


Agen penetralisir carbopol diantaranya asam amino, KOH, Na2CO3,

NaOH, dan amin organik seperti TEA.


Viskositas gel yang paling baik adalah ketika pH 6-11
Viskositas gel akan menurun dengan pH < 3 atau > 12, adanya
elektrolit dan akibat

paparan sinar UV (bisa diatasi dengan

penambahan antioksidan atau UV adsorber)


Stabilitas dan Penyimpanan:

Carbopol stabil dan bersifat higroskopis


Pemanasan yang tinggi misal pada suhu < 1048

C selama 2 jam

tidak mempengaruhi viskositasnya, namun berpengaruh pada

penurunan stabilitasnya dan perubahan warna.


Dekomposisi secara menyeluruh terjadi pada pemanasan pada suhu

2608 O C selama 30 menit.


Dispersi cair carbopol dapat menjadi media tumbuh mikroorganisme
sehingga dibutuhkan penambahan pengawet seperti 0.1% w/v
chlorocresol, 0.18% w/v methylparaben0.02%, w/v propylparaben,
or 0.1% w/v thimerosal. Namun, benzalkonium chloride atau sodium
benzoate

konsentrasi

yang

tinggi

(0.1%

w/v)

dapat

menyebabkan warna keruh dan viskositas berkurang.


Carbopol dpat disterilisasi dengan autoklaf (terjadi perubahan kecil
pada

dengan

viskositas)

atau

dengan

radiasi

gamma

(peningkatan

viskositas)
Carbopol disimpan pada wadah kedap udara, tahan terhadap korosi,
dan kering.

Inkompatibilitas:

Carbopol berubah warna dengan resorsinol dan inkompatibel dengan


fenol, polimer kationik, asam kuat dan elektrolit.

Carbopol dapat membentuk kompleks yang bergantung pH dengan


eksipien berupa polimer. Untuk mengatasi ini, perlu dilakukan
pengaturan pH dan/atau memperhatikan parameter kelarutan.

Daftar Pustaka
Rowe,

R.C.,

Sheckey,

P.J.,

and

Quinn,

M.E.,

2009,

Handbook

of

Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and


American Pharmacists Association, London
Woo et al. 2010. Stability of Betalain Pigment from Red Dragon Fruit
(Hylocereus polyrhizus). American Journal of Food Technology, 6: 140-148

Anda mungkin juga menyukai