Anda di halaman 1dari 15

FORMULASI SALEP METIL SALISILAT 15%

No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan


1 Metil Salisilat 15% b/b Zat aktif
Pelarut pengawet
2 Propilen glikol 5% b/b (HOPE 6th ed hlm 592)

Pengawet
3 Methyl paraben 0,2% b/b
(HOPE 6th Edition page 441)
Pengawet
4 Propyl paraben 0,02% b/b
(HOPE 6th Edition page 596)
Pelarut pengompleks
5 10 tetes
(HOPE 6th Edition page 766)
Basis salep
6 Polawax 10% b/b
(HOPE 6th Edition page 779)
Emolien
7 Parafin liquid 5% b/b
(HOPE 6th Edition page 446)
Basis salep
8 Adeps lanae 5% b/b
(HOPE 6th Edition page 379)
Basis salep
9 Vaselin Album Ad 100% b/b
(HOPE 6th Edition page 482)

1. Bsed
2.
3.
4.
5.

1. Sediaan : Salep dengan bahan aktif Metil Salisilat


2. Warna : Putih dengan bau khas zat aktif
3. Kadar : 15% (Research Journal of Pharmaceutical, Biological
and Chemical Sciences)
4. Volume : 5 g/tube

1. Bahan aktif
Zat Aktif Metil Salisilat

(FI V hlm 839)


Struktur
Kimia
(FI V hlm 839)
Pemerian Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau
khas dan rasa seperti gandapura. Mendidih antara 219º dan
224º disertai peruraian.
(FI V hlm 839)
Kelarutan Sukar larut dalam air, larut dalam etanol, dan dalam asam
asetat glasial.
(FI V hlm 839)
Stabilitas Cahaya: Dalam wadah tertutup rapat. Terlindung dari cahaya.

(FI V hlm 839)

Air: Sangat sedikit larut dalam air.

(Martindale 36 hlm 85)

Panas: Mendidih antara 219º dan 224º disertai peruraian.

(FI V hlm 839)

pH : tidak ditemukan dipustaka The pharmaceutical codex,


martindale, USP, european pharmacopoeia, Britis
pharmacopoeia, Japanese Pharmacopoeia, Martindale 36, FI
IV, FI V dan jurnal-jurnal penelitian.
Inkompabilitas Inkompatibel dengan antioksidan kuat, basa kuat, mengalami
dekomposisi oleh alkali. Bila terkena panas akan bereaksi
dengan bahan oksidasi.

(National Center for Biotechnology Information)


Keterangan Metil Salisilat diproduksi secara sintetik atau diperoleh dari
lain maserasi dan dilanjutkan dengan destilasi uap daun Linné
(Familia Ericaceae) atau kulit batang Betula lenta Linné.
Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
100,5% C8H8O3.
(FI V hlm 839)

Metil salisilat merupakan turunan asam salisilat yang


digunakan secara topikal dalam sediaan rubifasien
(perangsang kulit ringan untuk menghilangkan nyeri) di sendi
dan muskoloskeletal. Metil salisilat juga digunakan untuk
gangguan pembuluh darah perifer ringan seperti kaligata,
dalam aromaterapi dan sebagai antiinflamasi.

(Martindale 36 hlm 86)


Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. Terlindung dari cahaya.

(FI V hlm 839)


Kadar 15%
penggunaan
(Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences)

2. Propilen Glikol

Zat Propylene Glycol

( HOPE 6th Edition Page 592 )

Sinonim 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl


ethyleneglycol; methyl glycol; propane-1,2-diol;propylenglycolum.
(HOPE 6th Edition page 592)

Struktur

( HOPE 6th Edition


Page 592 )

Rumus C3H8O2 (BM= 76.09)


molekul (HOPE 6th Edition page 592)

Titik lebur -590C


( HOPE 6th Edition Page 592 )
Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak
berbau, rasa sedikit pedas menyerupai gliserin.

( HOPE 6th Edition Page 592 )

Kelarutan Dapat bercampur dengan aseton, kloroform, etanol (95%),


gliserin, dan air; larut pada 1 pada 6 bagian eter; tidak
larutdengan minyak minyak atau mineral tetap ringan, tetapi
akan larut beberapaminyak esensial.

( HOPE 6th Edition Page 592 )

Stabilitas Pada suhu dingin, propilen glikol stabil dalam tertutup


kontainer, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka, ia
cenderung untuk mengoksidasi,sehingga menimbulkan produk
seperti propionaldehida, asam laktat, piruvatasam, dan asam
asetat. Propylene glycol stabil secara kimiawi saatdicampur
dengan etanol (95%), gliserin, atau air; larutan airdapat
disterilkan dengan autoklaf.

(HOPE 6thed halaman 593)


Inkompabilitas Propylene glycol tidak kompatibel dengan reagen pengoksidasi
sepertikalium permanganat.

(HOPE 6thed halaman 593)


Keterangan Propylene glycol telah banyak digunakan sebagai pelarut,
lain ekstraktan,dan pengawet. Propylene glycol umumnya
digunakan sebagai plasticizer dalam air. Propilen glikol juga
digunakan dalam kosmetik dan makananindustri sebagai
pembawa untuk emulsifier, sebagai kendaraan untuk rasa
dipreferensi untuk etanol, pengawet antimikroba; desinfektan;
humektan; plasticizer; pelarut; agen penstabil; air-larut
cosolvent.

(HOPE 6thed halaman 592)


Penyimpanan Propylene glycol bersifat higroskopis dan harus disimpan di
wadah tertutup baik, lindungi dari cahaya, dalam keadaan
dingin, dan tempat kering.
(HOPE 6thed halaman 593)
Kadar Humektan topika= l15%
penggunaan
Solusi pengawet, semisolids= 15-30%

Solvent atau cosolvent solusi Aerosol= 10-30%

Larutan oral= 10-25%

Parenteral= 10-60%

Topikal= 5-80%

(HOPE 6thed halaman 592)

3. Methyl Paraben

Zat Methyl Paraben(HOPE 6th Edition page 441)


Sinonim Aseptoform M; CoSept M; E218; Metil asam 4-
hidroksibenzoatester; metagin; Methyl Chemosept;
parahydroxybenzoas methylis;methyl p-hydroxybenzoate;
Methyl Parasept; Nipagin M; SolbrolM; Tegosept M; Uniphen
P-23.

(HOPE 6th Edition page 441)


Struktur

(HOPE 6th Edition


page 441)
Rumus C8H8O3 (BM = 152,15)
molekul
( HOPE 6th Edition page 441 )
Titik lebur 125-1280C

(HOPE 6th Edition page 442)

Pemerian Kristal berwarna atau kristal putih. Tidak berbau atau hampir
tidak berbau dan memiliki sedikit rasa
(HOPE 6th Edition page 442)
Kelarutan Etanol 1 di 2, Etanol (95%) 1 dari 3, Etanol (50%) 1 dari 6,
Eter 1 dari 10, Gliserin 1 di 60, Minyak mineral praktis tidak
larut, Minyak kacang tanah 1 dari 200, Propilen glikol 1 dari 5,
Air 1 di 400, 1 dari 50 di 500C, 1 di 30 di 800C.

(HOPE 6th Edition page 443)


Stabilitas Larutan Methylparaben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 1200C selama 20 menit, tanpa dekomposisi.
Larutan pada pH 3-6 stabil (kurang dari 10% dekomposisi)
sampai sekitar 4 tahun pada suhu kamar, sedangkan larutan
pada pH 8 atau di atas 8 terjadi hidrolisis cepat. pH aktivitas
antimikroba: 4-8

(HOPE 6thEdition page 443)


Inkompabilitas Aktivitas antimikroba Methyl paraben dan paraben lain sangat
kurang dengan adanya surfaktan nonionic. Namun
propilenglikol (10%) telah terbukti mempotensiasi aktivitas
antimikroba dari paraben dan mencegah interaksi pada Methyl
paraben dan polisorbat. Inkompatibel dengan magnesium
trisilikat, tragakan, natrium alginate, sorbitol, minyak esensial,
dan atropine.

(HOPE 6thEdition page 443)


Keterangan Digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik,
lain produk makanan, dan formulasi farmasi.

(HOPE 6thedition page 441)


Penyimpanan Methylparaben harus disimpan dalam wadah yang tertutup
dalamsejuk dan kering.

(HOPE 6th edition page 443)


Kadar IM, IV, SC injeksi= 0.065%–0.25%
penggunaan
Larutan inhalasi = 0.025%–0.07%

Intradermal injections= 0.10%


Formulasi cair untuk hidung = 0.033%

Ophthalmic preparasi= 0.015%–0.2%

Larutan oral dan suspensi= 0.015%–0.2%

Rektal preparasi= 0.1%–0.18%

Topikal preparasi= 0.02%–0.3%

Vaginal preparasi= 0.1%–0.18%

(HOPE 6th Edition page 442)

4. Propyl Paraben

Zat Propyl Paraben(HOPE 6th Edition page 596)


Sinonim Aseptoform P; CoSept P; E216; Propil asam 4-
hidroksibenzoatester; Nipagin P; Nipasol M; propagin; Propyl
Aseptoform; propilbutex; Propyl Chemosept; propylis
parahydroxybenzoas; propil phydroxybenzoate;Propyl
Parasept; Solbrol P; Tegosept P; UniphenP-23.

(HOPE 6th Edition page 596)


Struktur

(HOPE
6th
Edition
page
596)
Rumus C10H12O3 (BM= 180,20)
molekul
(HOPE 6th Edition page 596)
Titik lebur 96.00–99.080C

(HOPE 6th Edition page 596)


Pemerian Kristal putih, tidak berbau, tidak berasa

(HOPE 6th Edition page 596)


Kelarutan Mudah larut di aseton dan eter, larut di Ethanol (95%) 1:1,1,
Ethanol (50%) 1:5,6, Glycerin 1:250, minyak air 1:3330,
minyak kacang 1:70, Propylene glycol 1:3,9, Propylene glycol
(50%) 1:110, Air 1:4350, pada suhu 158 0C 1:2500 dan 1:225
pada suhu 800C

(HOPE 6th Edition page 597)


Stabilitas Larutan Propyl paraben pada pH 3-6 dapat disterilkan dengan
autoklaf pada suhu 1200C selama 20 menit, tanpa dekomposisi.
pH aktivitas antimikroba= 4-8

(HOPE 6thEdition page 597)


Inkompabilitas Tidak kompatibel dengan alumunium silikat, magnesium
trisilikat, oksida besi kuning dan biru akan mengurangi
pengawet. Propyl paraben dapat berubah warna dengan adanya
besi dan terjadi hidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat.

(HOPE 6thEdition page 597)


Keterangan Digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik,
lain produk makanan, dan formulasi farmasi.

(HOPE 6thedition page 596)


Penyimpanan Propylparaben harus disimpan dalam wadah yang tertutup
dalamsejuk dan kering.

(HOPE 6th edition page 597)


Kadar IM, IV, SC injeksi= 0.005%–0.2%
penggunaan
Larutan inhalasi= 0.015%

Intradermal injeksi= 0.02%–0.26%

Formulasi cair untuk hidung = 0.017%

Ophthalmic preparasi= 0.005%–0.01%

Larutan oral dan suspensi= 0.01%–0.02%

Rektal preparasi= 0.02%–0.01%


Topikal preparasi= 0.01%–0.6%

Vaginal preparasi= 0.0%2–0.1%

(HOPE 6th Edition page 596)

5. Aquadest

Zat Water (HOPE 6th Edition page 766 )


Sinonim Aqua; aqua purificata; hydrogen oxide.

(HOPE 6th Edition page 766 )

Struktur

(HOPE 6th Edition page


766 )
Rumus H2O
molekul
(HOPE 6th Edition page 766 )

Titik lebur 0oC

(HOPE 6th Edition page 766 )

Pemerian Air adalah cairan bening, berwarna tidak berbau, tidak berasa.

(HOPE 6th Edition page 766 )


Kelarutan Larut dengan sebagian besar pelarut polar

(HOPE 6th Edition page 766 )

Stabilitas Secara kimia air stabil di semua bentuk fisikanya yaitu (uap,
air, cairan)

(HOPE 6th Edition page 766 )

Inkompabilitas Dalam formula farmasi, air dapat bereaksi dengan obat –


obatan dan eksipien lain yang rentan terhadap hidrolisis pada
saat suhu ditinggikan. Air bereaksi secara kuat dengan logam
alkali dan bereaksi cepat dengan alkali tanah dengan
oksidasinya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. Air
juga bereaksi dengan garam tidak hidrat menjadi garam hidrat
dengan berbagai komposisi dan bahan organic dan kalsium
karbida.

(HOPE 6th halaman 768)


Keterangan Air sebagai bahan mentah, bahan dan pelarut pada suatu
lain proses, formula dan pembuatan dari produk kefarmasian,
bahan aktif farmasi, perantara analisis bahan reaksi.

(HOPE 6th Edition page 766 )

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

(HOPE 6th Edition page 768 )


Kadar Nilai khusus air yang digunakan untuk aplikasi tertentu dalam
penggunaan konsentrasi hingga 100%

(HOPE 6th Edition page 766 )

6. Adeps lanae

Zat Lanolin

(HOPE 6th ed Hlm378)


Sinonim Adeps lanae; cera lanae; E913; lanolina; lanolin anhydrous;
Protalan anhydrous; purified lanolin; refined wool fat.
(HOPE 6th ed Hlm378)
Struktur -

Rumus -
molekul
Titik lebur 45-55oC

(HOPE 6th ed Hlm379)


Pemerian Berwarna kuning, zat lilin pucat dengan samar, bau yang
khas. Lelehan lanolin jelas atau hamper jelas, cairan kuning.

(HOPE 6th ed Hal 379)


Kelarutan Mudah larut dalam benzen, kloroform, eter dan minyak bumi;
sedikit larut dalam etanol (95%), sangat mudah larut dalam
etanol (95%) mendidih; praktis tidak larut dalam air.
(HOPE 6th ed Hlm379)
Stabilitas Lanolin berisi prooxidants yang dapat mempengaruhi
stabilitas obat aktif tertentu.

(HOPE 6th ed Hlm379)


Inkompabilitas Lanolin secara bertahap mengalami autooksidasi selama
penyimpanan untuk menghambat proses ini, BHT dapat
digunakan sebagai antioksidan. Paparan yang berlebihan atau
berkepanjangan pada pemanasan dapat menyebabkan lanolin
anhidrat menggelapkan warna. Namun lanolin dapat
disterilkan dengan panas kering pada suhu 1500C.

(HOPE 6th ed Hlm379)


Keterangan Pengemulsi, dasar salep, formulasi farmasi topikal dan
lain kosmetik.

(HOPE 6th edHlm378)


Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, sebaiknya pada suhu kamar
terkendali.

(FI IV hlm 59)


Kadar -
penggunaan

7. Paraffin liquid

Zat Mineral Oil

(HOPE 6th ed Hlm 445)


Sinonim Avatech; Drakeol; heavy mineral oil; heavy liquid petrolatum; liquid
petrolatum; paraffin oil; paraffinum liquidum; Sirius; white mineral
oil.

(HOPE 6th ed Hlm 445)


Struktur -

Rumus Minyak mineral adalah campuran olahan cair alifatik jenuh (C14-
molekul C18) dan diperoleh dari hidrokarbon siklik minyak bumi.
(HOPE 6th ed Hlm 445)
Titik lebur -
Pemerian Cairan berminyak, transparan, kental, tidak berwarna. Praktis
tidak berbau saat dingin dan memiliki bau samar minyak
bumi ketika dipanaskan.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Kelarutan Praktis tidak larut dalam etanol (95%), gliserin, dan air. Larut
dalam aseton, benzene, kloroform, karbon disulfide, eter, dan
petroleum eter, larut dengan minyak volatile dan minyak
tetap, dengan pengecualian minyak jarak.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Stabilitas Minyak mineral mengalami oksidasi bila terkena panas dan
cahaya. Oksidasi dimulai dengan pembentukan peroksida,
stabilisator dapat ditambahkan untuk menghambat oksidasi
seperti hydroxyanisolone butylated, butylated hydroxytoluene
dan alpha tocopherol yang paling umum digunakan untuk
antioksidan. Minyak mineral harus disimpan dalam wadah
kedap udara dilindungi dari cahaya, di tempat yang sejuk dan
kering.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Inkompabilitas Inkompatibel dengan oksidator kuat.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Keterangan Minyak mineral digunakan sebagai emolien, pelarut, dan
lain basis salep.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya.

(HOPE 6th ed Hlm 446)


Kadar Salep mata= 3.0–60.0%
penggunaan Salep telinga= 0.5–3.0%
Emulsi topikal= 1.0–32.0%
Lotion topikal= 1.0–20.0%
Salep topikal= 0.1–95.0%

(HOPE 6th ed Hlm 445)

8. Vaselin album

Zat Vaselin album

(FI V hlm 1312)


Sinonim Merkur; mineral jelly; petroleum jelly; Silkolene; Snow White; Sof
White; vaselinum flavum; yellow petrolatum; yellow petroleum
jelly.
(HOPE 6th ed Hlm 481)
Struktur -

Rumus Petrolatum adalah campuran yang dimurnikan dari


molekul hidrokarbon jenuh semipadat yang memiliki rumus umum
CnH2n+2, dan diperoleh dari minyak bumi.
(HOPE 6th ed Hlm 481)
Titik lebur -
Pemerian Massa lunak, lengket, bening, putih, sifat ini tetap setelah zat
dileburkan dan dibiarkan hingga dingin dengan tanpa diaduk,
tidak berbau, hampir tidak berasa.

(FI V hlm 1312)


Kelarutan Praktis tidak larut dalam aseton, etanol, etabol (95%) panas
atau dingin, gliserin, dan air; larut dalam benzene, karbon
disulfide, kloroform, heksana, eter, dan minyak atsiri.

(FI V hlm 1312)


Stabilitas Petrolatum merupakan bahan yang pada dasarnya stabil
karena tidak aktifnya sifat komponen dari hidrokarbon,
sebagian besar masalah stabilitas terjadi karena adanya
sejumlah kecil kotoran pada paparan cahaya. Kotoran ini
dapat dioksidasi menjadi menghitamkan petroletum dan
menghasilkan bau yang tidak diinginkan. Luasnya oksidasi
bervariasi tergantung pada sumber petrolatum dan tingkat
perbaikan. Oksidasi dapat dihambat oleh antioksidan yang
sesuai seperti butylated hydroxyanisolone, hydroxytoluene
butylated, atau alpha tocopherol.

(HOPE 6th ed Hlm 482)


Inkompabilitas Vaselin album merupakan bahan inert yang tidak dapat
bercampur dengan banyak bahan.

(HOPE 6th ed Hlm 482)


Keterangan Vaselin album digunakan sebagai emolien dan basis salep.
lain
(HOPE 6th ed Hlm 482)
Penyimpanan Disimpan dalam wadah tertutup baik terlindung dari cahaya.

(FI V hlm 1312)


Kadar Emolien topikal krim=10–30%
penggunaan Emulsi topikal= 4–25%
Salep topikal hingga 100%

(HOPE 6th ed Hlm 482)

I. PENIMBANGAN
Dibuat 1 tube @10 gram
1 x 10= 10 g
Total 1 tube dilebihkan 10% = 10 g + (10% x 10 g)= 12 g

No. Nama Bahan Jumlah yang Ditimbang


Error: Reference source not found x 12
1 Metil Salisilat
g= 1,8 g
Error: Reference source not found x 12
2 Propilen glikol
g= 0,6 g
Error: Reference source not found x 12
3 Methyl paraben
g= 0,024 g
Error: Reference source not found x 12
4 Propyl paraben
g= 0,0024 g
5 10 tetes
Polawax
Error: Reference source not found x
6
12 g= 1,2 g
Error: Reference source not found x
7 Parafin liquid
12 g= 0,6 g
Error: Reference source not found x
8 Adeps lanae
12 g= 0,6 g
12 g- (1,8 +0,6 + 0,024+ 0,0024+ 1,2+
9 Vaselin Album 0,6+ 0,6)g= 12-5,8264 = 6,2g

II. PROSEDUR PEMBUATAN

 Pembuatan sediaan salep metil salisilat 15%


1. Dilebur basis (polawax, Vaselin album, adeps lanae, dan paraffin liquid)
dengan menggunakan cawan penguap di atas hot plate hingga basis
melebur sambil sesekali diaduk menggunakan batang pengaduk.
2. Basis kemudian digerus di dalam mortir hingga terbentuk basis salep, lalu
ditimbang menggunakan kertas perkamen di atas timbangan analitik.
3. Dimasukkan metil salisilat yang telah ditimbang, ditambahkan basis sedikit,
diaduk hingga homogen.
4. Dilarutkan metil paraben yang telah ditimbang dengan sebagian propilen
glikol yang telah ditimbang menggunakan kaca arloji. Dimasukkan ke
dalam mortir, lalu ditambahkan basis sedikit, diaduk hingga homogen.
5. Dilarutkan propil paraben yang telah ditimbang dengan sebagian propilen
glikol yang telah ditimbang menggunakan kaca arloji. Dimasukkan ke
dalam mortir, lalu ditambahkan basis sedikit, diaduk hingga homogen.
6. Dilarutkan Na-EDTA yang telah ditimbang dengan aquadest sebanyak 10
tetes di kaca arloji. Dimasukkan ke dalam mortir, lalu ditambahkan basis
sedikit, diaduk hingga homogen.
7. Dilarutkan BHT yang telah ditimbang dengan sebagian paraffin liquid yang
telah ditimbang di kaca arloji. Dimasukkan ke dalam mortir, lalu
ditambahkan basis sedikit, diaduk hingga homogen.
8. Dimasukkan sisa basis ke dalam mortir, diaduk hingga homogen.
9. Salep yang telah jadi ditimbang menggunakan kertas perkamen di atas
timbangan analitik sebanyak 5 g, kertas perkamen digulung menutupi
sediaan salep.
10. Kertas perkamen dimasukkan ke dalam ujung tube yang telah dibuka,
salep dikeluarkan dengan menahan ujung kertas perkamen dengan pinset
sampai salep masuk seluruhnya ke dalam tube. Ujung tube ditutup,
dimasukkan ke dalam kemasan sekunder beserta etiket dan brosur.

Anda mungkin juga menyukai