Anda di halaman 1dari 6

Laporan Resmi

Praktikum Teknologi Bahan Alam

“PENETAPAN KADAR SENYAWA PIPERIN DALAM


EKSTRAK LADA HITAM (Piper nigrum)”

Tanggal Percobaan : 15 MEI 2019

Disusun Oleh Kelompok : C1-2

Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Jakarta

I. JUDUL PERCOBAAN

Penetapan kadar senyawa piperin dalam ekstrak Lada Hitam (Piper nigrum.)

II. TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan kadar kandungan senyawa aktif dalam Ekstrak Lada Hitam(Piper


nigrum) yaitu senyawa Piperin.

III. TEORI DASAR

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)


A. Simplisia

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Bangsa : Piperales

Suku : Piperaceae

Marga : Piper

Jenis : Piper nigrum. Linn

Nama umum/dagang :Lada hitam

Bagian yang digunakan : Buah (Fructus)

Nama Simplisia : Piper nigri Fructus

Morfologi : Tanaman herba tahunan, memanjat, batang bulat, beruas


bercabang, mempunyai akar pelekar, warna hijau kotor. Daun tunggal, bulat telur,
pangkal bentuk jangtung, ujung runcing, tepi rata, panjang 5-8cm, lebar 2-5cm,
pertulangan menyirip, warna hijau. Buah buni, bulat, buah muda berwarna hijau dan
setelah tua berwarna merah.

Kadar abu : Tidak lebih dari 6 %

Abu tidak larut asam : Tidak lebih dari 1 %

Sari larut air : Tidak lebih dari 2,5 %

Sari larut etanol : Tidak lebih dari 8 %

Bahan Organik Asing : Tidak lebih dari 2%

Rendemen ekstrak : Tidak kurang dari 11,3%

Kandungan kimia : Minyak atsiri mengandung felandren,dipenten, kariopilea,


enthoksilen, limonene, alkaloida piperina dan kavisina.

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)


Khasiat : Karminatif, diaforetik, diuretik, analgesik

 Teori yang berkaitan dengan percobaan


Piperin termasuk dalam alkaloid turunan piridin dengan inti piperidin, isomer
dari piperinyaitu kavisin merupakan senyawa yang berasa pedas. Sifat racun alkaloid ini
paling kecil dibandingkan sebagian besar alkaloid. Senyawa ini terdapat pada lada dan
cabe dalam jumlah cukup banyak. Piperin mempunyai bau yang khas dan tajam, rasa
pedas membakar lidah. Efek farmakologi dari senyawa ini diantaranya sebagai
antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek
antioksidan sel. Piperin terbukti menurunkan lipid peroksidase hati dan melindungi dari
kerusakan oksidatif akibat induksi dari senyawakarsinogenik kimia. !iperin memiliki
struktur yang sangat menrik karena terdiri dari banyak gugus fungsional dan sistem
konjugasinya. Hidrolisa terhadap piperin dalam suasana asam, akan menghasilkan
piperidin, C3H10NH, dan asam tak jenuh piperat.
Metode dan cairan penyari ekstraksi yang sesuai perlu diketahui agar
didapatkan ekstrak yang optimal. Hal ini tergantung dari kelarutan bahan serta
stabilitasnya (Voight, 1994). Metode dalam pengekstrakan antara lain : maserasi,
perkolasi dan sokhletasi . Maserasi merupakan cara penyarian yang relatif lebih
sederhana bila dibandingkan metode lainnya. Hal ini dikarenakan cara pengerjaanya
sederhana dan peralatannya yang mudah diusahakan.

Penetapan kadar piperin dapat dilakukan menggunakan metode KLT-


densitometri. Metode tersebut banyak digunakan dalam analisis kualitatif ataupun
kuantitatif di bidang farmasi terutama di bidang analisis obat bahan alam. Analisis
kuantitatif yaitu dengan cara penentuan luas area atau luas bercak kromatogram yang
dapat dilakukan dengan menggunakan baku pembanding dan menggunakan kurva
kalibrasi baku pembanding. Pada penelitian ini, digunakan plat KLT silika gel 60 F 254
sebagai fase diam dan fase geraknya menggunakan n-heksana : etil asetat (1:1). KLT
merupakan metode pilihan untuk pemisahan semua kandungan yang larut dalam lipid,
yaitu lipid, steroid, karotenoid, kuinon, dan klorofil. (metode fitokimia. J,B Harborne)

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)


IV. ALAT DAN BAHAN

A. Alat :
1. Gelas piala 250 mL
2. Labu tentukur 250 mL
3. Pipet volume 1 mL
4. Labu tentukur 25 mL
5. Spektrofotometer uv/vis
B. Bahan :
1. Ekstrak lada hitam
2. Asam
3. Asam
4. Alkohol
5. Baku pembanding kurkumin 15 bpj

V. CARA KERJA
1. Ditimbang 50mg ekstrak lada hitam lalu masukan ke dalam labu tentukur 25ml. Ad
dengan etanol 96%. Campur ad homogen.
2. Disaring bagian yang tidak larut kedalam labu ukur 20ml dan bekas saringan di
cuci dengan etanol 96%.
3. Dibuat larutan pembanding piperin 0,1% dalam etanol 96%.
Dengan cara : timbang seksama lebih kurang 100mg piperin, masukan
kedalam labu ukur 100ml tambahkan etanol 96% ad tanda. Pipet 10ml larutan
masukukan kedalam labu tentukur 100ml, tambahkan etanol 96% ad tanda. (FHI
2010, hal 51)

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)


4. Ditotolkan sejumlah 5µm larutan ekstrak dan larutan uji pada lempeng yang sejajar
dengan bercak BP.
5. Diukur secara KLT densitometri pada panjang gelombang 254 nm.
6. Dihitung kadar piperin dalam % b/b dalam ekstrak.
VI. HASIL PERCOBAAN

Bobot Simplisia (g) Bobot Ekstrak (g) DER Native (g)


100,3047 6,4668 15,5107

VII. PERHITUNGAN
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
𝐷𝐸𝑅 𝑁𝑎𝑡𝑖𝑣𝑒 =
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
100,3047 𝑔
=
6,4668 𝑔
= 15,5107 g

6,4668 𝑔
𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥100% = 6,45 %
100,3047 𝑔

Syarat rendemen ekstrak kental Lada Hitam (Piper nigrum.) adalah tidak kurang dari
11,3%

VIII. DAFTAR PUSTAKA

1. Soedibyo,Mooryati. 1998. Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan


Kegunaan. Jakarta: Balai Pustak.
2. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1978. Materia Medika
Indonesia II. Jakarta: Depatermen Kesehatan.
3. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Suplemen I
Farmakope Herbal Indonesia. Jakarta.
4. Badan POM RI. 2004. Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia volume satu.
Jakarta : BPOM RI.

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)


5. Harborne. J,B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan II. ITB Bandung.

C 1.2 | Lada Hitam (Piper nigrum.)

Anda mungkin juga menyukai