Skrining
Skrining 1 (Dokter)
Asal Usul Resep Ket. Ada/ Tidak
Dari Dokter - Tidak ada
Alamat Dokter - Tidak ada
Telp. Dokter - Tidak ada
SIP Dokter - Tidak ada
Tanda tangan/paraf Dokter - Tidak ada
Tanggal Penulisan - Tidak ada
Skrining 2 (Pasien)
Asal Usul Pasien Ket. Ada/ Tidak
Nama Pasien - Tidak ada
Umur Pasien - Tidak Ada
Jenis Kelamin - Tidak Ada
Berat Badan - Tidak Ada
Alamat - Tidak Ada
Nama Bentuk
Nama Generik Kekuatan Dosis Jumlah Dosis Terapi
Dagang Sediaan
Caladine Calamine Lotion Lotion Calamine 5 %, 60 ml
Zinc oxide 10%, Oleskan 2-4 kali
Diphendramine sehari, setelah mandi
Hcl 2%
Keputusan : Lengkap / Tidak Lengkap
Skrining Farmasetik
Bentuk Kekuatan
sediaan Sediaan
Stabilitas Kompatibilitas
NamaObat Tidak Tidak
Ada Ada
Ada Ada
Disimpan di suhu
Caladine √ √ Non-Kompatibel
kamar
2. Formulasi Standar Losio Kalamin
Komposisi Racikan Konsentrasi sediaan Fungsi
3. Perhitungan 1 batch:
Calcii Hydroxy solution hingga 180 ml – ( 14,4 + 14,4 + 3,6 + 45)= 102,6, ml
4. Perhitungan Bahan :
Sedian dibuat 60 ml
Calaminum 8 g/100 ml x 60 ml = 4,8 g
Zinoxydum 8 g/100 ml x 60 ml = 4,8 g
Glycerolum 2 ml/100 ml x 60 ml = 1,2 ml
Bentonit magma 25 ml/ 100 ml x 60 ml = 15 ml
Calcii Hydroxy solution hingga 60 ml – ( 4,8 + 4,8 + 1,2 + 15)= 34,2 ml
5. Prosedur Pembuatan
Bentonit magma dibuat dengan melarutkan 5 gram bentonit dalam air secukupnya hingga 100
e. Timbang Glycerin masukkan ke (d), gerus ad campuran serbuk terbasahi oleh glycerin
mengencerkan.
h. Masukkan campuran (g) kedalam botol, kemudian tambahkan sisa Calcii hydroxydi solutio
i. Tutup botol, beri etiket biru, kocok dahulu dan copy resep.
• Pemeriksaan organoleptis (Depkes RI, 1995) meliputi: penampilan, warna, dan bau
yang dilakukan secara visual.
• Pemeriksaan homogenitas (Carter, 1975)
Pemeriksaan sediaan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 0,1 gram sediaan
dioleskan pada sekeping kaca yang transparan, harus menunjukkan susunan yang
homogeny dan tidak boleh terlihat adanya bintik-bintik partikel.
• Pemeriksaan pH (Carter, 1975; Martin et al., 1993)
Pemeriksaan pH dilakukan dengan menggunakan pH meter.
• Pemeriksaan stabilitas fisik sediaan krim (Martin et al., 1993)
Pemeriksaan stabilitas fisik dilakukan dengan dua suhu perlakuan yaitu pada suhu
kamar dan pendinginan. Pemeriksaan dilakukan dengan cara sebagai berikut: sediaan
yang akan diuji dibiarkan selama 2 bulan pada suhu kamar. Pada setiap minggunya
diamati apakah terjadi pemisahan atau tidak. Pemeriksaan stabilitas sediaan krim
dilakukan menggunakan wadah yang cocok, lalu disimpan dalam lemari es pada suhu
0-4 0C dan dibiarkan selama 1 minggu lalu dikeluarkan. Setelah itu diamati apakah
terjadi pemisahan atau tidak. Sediaan krim yang tidak menunjukkan pemisahan dinilai
sebagai sediaan yang stabil.
• Pemeriksaan daya tercuci krim (Jellinek, 1970)
Sediaan ditimbang sebanyak 1 g, dioleskan pada telapak tangan kemudian dicuci
dengan sejumlah volume air sambil membilas tangan. Air dilewatkan dari buret
dengan perlahan-lahan, diamati secara visual sampai tidak ada sisa krim yang tersisa
pada telapak tangan, lalu dicatat volume air yang terpakai.
• Uji daya menyebar
Sediaan sebanyak 0,5 g diletakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi
kaca transparan. Sediaan dibiarkan (15 detik), dihitung luas daerah yang diberikan
oleh sediaan, kemudian ditutup lagi dengan lempengan kaca diberi beban tertentu (5
gram sampai 30 gram) dan dibiarkan selama 60 detik. Kemudian dihitung luas yang
diberikan oleh sediaan.
• Uji iritasi kulit (Depkes RI, 1982)
Sebanyak 0,1 g krim ditimbang, dioleskan pada kulit lengan bagian dalam dengan
ukuran 2x2 cm, kemudian ditutupi dengan kain kasa dan plester. Setelah itu dilihat
gejala yang ditimbulkan setelah 24 jam pemakaian.
Jenis wadah :
Botol Plastik HDPE dengan flip top cap
Kriteria kemasan:
Komponen produk yang bersentuhan langsung dengan bahan plastic tidak diabsorbsi secara
signifikan pada permukaan plastic tersebut dan tidak bermigrasi melalui plastik. Bahan
Plastik tidak melepaskan senyawa senyawa dalam jumlah yang dapat mempengaruhi
stabilitas produk atau dapat meningkatkan risiko toksisitas.
Cara penyimpanan:
Kondisi penyimpanan pada umumnya dalam kemasan penyimpanan yang kering, ditempat
berventilasi pada suhu sekitar 15-25 C atau tergantung pada iklim tertentu dan umumnya
mencapai 30 C, terlindungi dari bau tidak sedap dan cahaya yang kuat. Jauhkan dari anak
anak.
9. Etiket :
Calamine lotion tube 25
Apotek Bismillah
Jl.Sao-Sao No. 247jakarta pusat (0123)4567
APA : Rahajeng, S.Farm., Apt
SIPA : 6/SIPA/01A1.14.078/2015
No : 05 Tgl :1/11/19
Bisma
OBAT LUAR
Copy resep
Apotek Bismillah
Copy Resep
No. Resep : 05
Tanggal resep : 1/11/2019
Dokter : dokter Budi
Pro : Bisma
Umur : 18 tahun
BB : 50 kg
R/ Calamin lotion 25
det
Jakarta,
PCC
Rahajeng, S.Farm.,Apt
10. Harga jual per unit (per botol)
HET (Harga Eceran Tertinggi) = Harga Netto Apotik + PPN 10% + margin apotek
25%
= Rp. 13.000,- + Rp. 1.300,- + (25% x Rp. 14.300,-)
= Rp. 14.300 ,- + Rp. 3.575,-
= Rp. 17.875,-
Keterangan :
Harga Netto Apotik : Modal yang dikeluarkan apotik untuk membeli sediaan dari apotik
Margin Apotik : Laba yang diingikan apotik
Sumber :
Carter, J.S. 1975. Dispensing for pharmaceutical student. 12 edition. London: Pitman
Medical.
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: DepartemenKesehatan Republik
Indonesia.
Depkes RI. 1982. Formularium kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.
Jellinek, S.J. 1970. Formulation and function of cosmetics. New York, London: Willey
Intercienci.