Anda di halaman 1dari 5

III.

ALAT & BAHAN


A. ALAT
1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Cover glass
4. Pipet tetes

B. BAHAN
1. Amylum oryzae
2. Amylum tritici
3. Amylum manihot
4. Amylum maydis
5. Aquades
6. Larutan iodium
IV. PROSEDUR
A. Identifikasi Amylum secara Makroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit amylum oryzae.
3. Amati warna dan baunya.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3) untuk amylum tritici, amylum manihot,
dan amylum maydis.

B. Identifikasi Amylum secara Mikroskopik
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit amylum oryzae dan letakkan pada objek glass.
3. Tambahkan 1-2 tetes aquades kemudian segera tutup dengan cover glass.
4. Amati di bawah mikroskop.
5. Catat dan gambar hasil pengamatan yang meliputi : bentuk & ukuran butiran, bentuk
& letak hilus, dan lamella.
6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3) untuk amylum tritici, amylum manihot,
dan amylum maydis.

C. Identifikasi Amylum secara Kimiawi
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Ambil sedikit amylum oryzae dan letakkan pada kaca arloji.
3. Tambahkan 1-2 tetes larutan iodium, amati.
4. Catat hasil pengamatan.
5. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3) untuk amylum tritici, amylum manihot,
dan amylum maydis.
V. HASIL PENGAMATAN
A. Identifikasi Amylum secara Makroskopik :
Amylum Hasil pengamatan
Amylum Oryzae Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Amylum Tritici Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Amylum Manihot Warna : Putih
Bau : Tidak berbau
Amylum Maydis Warna : Putih
Bau : Tidak berbau

B.Identifikasi Amylum secara Mikroskopik :
Amylum Hasil Pengamatan
Amylum Oryzae Bentuk : Tunggal atau majemuk bentuk bulat telur
Ukuran : 10 nm 20 nm
Hilus : Ditengah tidak terlihat
Lamella : Tidak ada
Gambar :


Amylum Tritici Bentuk : Butir tunggal besar dilindungi oleh butiran kecil
Hilus : Terletak ditengah, tidak terlihat jelas
Lamella : Tidak jelas
Gambar :

Amylum Manihot Bentuk : Agak bulat,bersegi banyak butir kecil
Ukuran : 5 nm- 10 nm
Hilus : Ditengah berupa titik
Lamella : Tidak jelas
Gambar :

Amylum Maydis Bentuk : Berbentuk Butir bersegi banyak, bersudut
Ukuran : 2nm- 23 nm
Hilus : Di tengah
Lamella : Tidak ada
Gambar :


C.Identifikasi Amylum secara Kimiawi
Amylum Perlakuan Reaksi Positif Hasil
Pengamatan
Amylum
Oryzae
Amylum Oryzae + Larutan
Iodium
Terbentuk warna biru Terbentuk warna
hitam kebiruan
Amylum
Tritici
Amylum Tritici + Larutan
Iodium
Terbentuk warna biru Terbentuk warna
hitam kebiruan
Amylum
Manihot
Amylum Manihot + Larutan
Iodium
Terbentuk warna biru Terbentuk warna
hitam kebiruan
Amylum
Maydis
Amylum Maydis + Larutan
Iodium
Terbentuk warna biru Terbentuk warna
hitam kebiruan


















PEMBAHASAN
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia terbagi 2 jenis, yaitu simplisia nabati dan simplisia hewani. Simplisia nabati adalah
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia nabati harus bebas dari serangga, fragmen hewan/ kotoran hewan, tidak menyimpan
bau dan warna, tidak mengandung cendawan, tidak mengandung bahan lain yang beracun dan
berbahaya. Jika simplisia tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan maka
simplisia dianggap bermutu rendah
Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan
terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari dua macam polisakarida
yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 28 %) dan sisanya
amilopektin. Amilosa: Terdiri atas 250-300 unit D-glukosa yang berikatan dengan ikatan 1,4
glikosidik. Jadi molekulnya menyerupai rantai terbuka. Amilopektin:Terdiri atas molekul D-
glukosa yang sebagian besar mempunyai ikatan 1,4- glikosidik dan sebagian ikatan 1,6-
glikosidik. adanya ikatan 1,6-glikosidik menyebabkan terjadinya cabang, sehingga molekul
amilopektin berbentuk rantai terbuka dan bercabang. Molekul amilopektin lebih besar dari pada
molekul amilosa karena terdiri atas lebih 1000 unit glukosa.
amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air
(amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir
secara hampir kuantitatif. Amylum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam
sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase,
dalam air ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja
terhadap amylum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amylum diubah menjadi
maltosa dalam bentuk maltose.

Identifikasi amilum secara makroskopis, mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang
digunakan pada percobaan kali ini adalah Amylum manihot, Amylum maydis, Amylum Tritici,
dan Amylum oryzae. Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk
mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan cara uji iodium. Pada uji
ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru keunguan. Tetapi pada
praktikum yang kami lakukan identifikasi secara kimiawi mendapatkan hasil berwarna hitam
kebiruan. Hal ini terjadi karena pada proses identifikasi kami langsung menetesi iodium ke
serbuk amilum sedangkan proses identifikasi yang benar yaitu sampel terlebih dahulu
dipanaskan agar amilum dapat larut sempurna dengan air sehinggga lebih mudah dalam
pendetiksian kandungan amilum. Kemudian sampel yang telah dipanaskan ditetesi dengan
iodium. Selain itu bisa saja perubahan warna hitam kebiruan tersebut menandai bahwa amilum
yang terkandung didalamnya berada dalam keadaan rusak sehingga tidak menunjukan perubahan
warna yang siknifikan.
Tujuan dilakukannya identifikasi amilum secara mikroskopis agar kita lebih mengetahui bentuk-
bentuk yang khas dari masing-masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih
memudahkan mahasiswa dalam membuat sediaan farmasi.
Identifikasi amilum secara mikroskopis, pada amilum oryzae memiliki bentuk pati majemuk
sehingga hilus dan lamelanya tidak terlihat. Untuk amilum maydis memiliki bentuk pati tunggal
dan pati majemuk. Untuk amilum manihot memiliki hilus berbentuk bintang yang terlihat jelas di
mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai