Disusun Oleh:
KELOMPOK J
SUB KELOMPOK 1
2021
PEMBUATAN SEDIAAN DALAM VIAL DEXAMETHASON NA PHOSFAT
Dasar Teori
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,
emulsi, suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit
atau melalui selaput lendir (Anonim, 1979).
Sedangkan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, injeksi adalah injeksi yang dikemas
dalam wadah 100 mL atau kurang. Umumnya hanya larutan obat dalam air yang bisa diberikan
secara intravena. Suspensi tidak bisa diberikan karena berbahaya yang dapat menyebabkan
penyumbatan pada pembuluh darah kapiler (Anonim, 1995).
Kelebihannya:
Sediaan injeksi dapat dikemas dalam dalam berbagai macam wadah salah satunya
adalah vial. Vial adalah botol gelas kecil berleher lebar yang ditutup dengan karet, yang
dilekatkan pada leher botol dengan sebuah kapsul tudung dari logam ringan. Hal yang perlu
diperhatikan untuk sediaan injeksi dalam wadah vial (takaran ganda):
Deksametason, seperti kortikosteroid lainnya memiliki efek anti inflamasi dan anti
alergi dengan pencegahan pelepasan histamine. Deksametason merupakan salah satu
kortikosteroid sintetis terampuh. Kemampuannya dalam menaggulangi peradangan dan alergi
kurang lebih sepuluh kali lebih hebat dari pada yang dimiliki prednisone (Katzung, 1998).
I. Praformulasi
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
Dexamethason natrium fosfat merupakan anti-inflamasi glukokortikoid.
Sebuah steroid adrenokortikal sintetik dengan sedikit retensi natrium. Sangat
larut dalam air. Tujuh kali lebih poten dari prednisolon dan 20 sampai 30 kali
lebih poten dari hidrokortison. Memiliki aktivitas mineralokortikoid yang
minimal. Khususnya digunakan sebagai anti-inflamasi dan efek imunosupresif.
Metabolisme utama di hati dan diekskresikan sebagai metabolit tidak aktif
dalam urin. Diekskresikan dalam urin dan air susu ibu (Gahart dan Nazareno,
2014).
Dosis: penggunaan untuk injeksi intramuscular atau injeksi intravena
lambat atau infus, awal 0,5 - 24 mg; anak 200 – 400 mcg/kg bb/hari (PIO Nas).
4. OTT
Bahan Obat OTT
Dexamethason Inkompatible dengan natrium sepazolin, fosfat
natrium phospat klindamisin (HPE, 2009).
Sodium Citrat Inkompatibel dengan larutan alkali dan larutan asam kuat,
dengan kalsium dan strontium dari larutan hidroalkohol
(HPE, 2009).
Sodium Inkompatible dengan simpatomimetik dan golongan
Metabisulfite derivate orto atau para hidroksibenzil alkohol. Dengan
epineprin dan derivatnya, dengan kloramfenikol, dengan
cisplatin dan dengan fenil merkuri asetat (Handbook of
Pharmaceutical Excipients, 2009, halaman 654).
Benzyl Alcohol Inkompatible dengan agen pengoksidasi dan asam kuat
(HPE, 2009).
5. Cara Penggunaan
Injeksi dexamethasone dalam bentuk vial digunakan secara intravena dan
intramuscular (PIO Nas).
II. Formulasi
1. Permasalahan dan Penyelesaian
No. Permasalahan Penyelesaian
1. Deksametason sukar larut Digunakan dexamethason natrium
dalam air, syarat untuk injeksi fosfat yang merupakan bentuk garam
larut sempurna. dari dexamethason, sehingga bersifat
mudah larut dalam air.
2. Deksametason natrium fosfat Dipilih cara sterilisasi filtrasi.
bersifat labil terhadap panas.
3. Deksametason natrium fosfat Ditambah anti oksidan yaitu sodium
labil terhadap paparan cahaya metabisulfit dan disimpan dalam vial
terlalu lama. terlindung dari cahaya.
4. Deksametason injeksi dalam Ditambah pengawet yaitu sodium
bentuk vial, digunakan dosis benzoat untuk mencegah
ganda (berulang kali) sehingga kontaminan.
rentang terhadap kontaminan.
5. Setiap sediaan injeksi sedapat Diperhitungkan tonisitasnya, jika
mungkin isotonis. belum isotonis atau mendekati
hipertonis maka perlu penambahan
zat pengisotonis (NaCl).
6. pH dari injeksi dexamethason Perlu penambahan buffer yaitu
natrii fosfat harus 7-8.5. pH sodium benzoat agar larutan injeksi
dari semua komponen yang dibuat memiliki pH antara 7-8.5
mendekati pH cairan tubuh (isohidris).
(isohidris) kecuali natrium
benzoat memiliki pH 5.
2. Formula
Tiap ml mengandung:
Dexamethason Natrii phospat setara dengan dexamethason phospat 4 mg
Zat tambahan yang cocok secukupnya
Aqua pro injeksi hingga 1 ml
Penambahan Volume untuk sediaan injeksi dalam wadah (FI ed.IV hal.1044)
Total volume = V = (2 + n) V’
V = (2 + 10).(5,0 + 0,3)
V = 63,6 ml ~ 65 ml
FORMULA:
PERHITUNGAN TONISITAS
0,52− ({0,44x0,09}+{0,5x0,23}+{1x0,17}+{1x0,38})
C%= 0,576
30 mL = 111,1 x {0.08194 + W}
30 mL = 9.1035 + 111,1 W
20.8965 = 111,1 W
W = 0.1880
Dilakukan evaluasi uji kebocoran, uji keseragaman volume, uji ph, dan uji
kejernihan
Disikat sampai bersih, setelah disikat dibilas air kran mengalir sebanyak 3 kali
Alat yang telah kering dilakukan pengecekan terhadap noda, apabila masih kotor
dilakukan pencucian lagi
2. Alat Karet
Dibilas dengan HCl 0,25% lalu dibilas lagi dengan air pirogen
Sediaan dimasukkan kedalam beaker glass yang berisi metilen blue 0,5-1%
dalam fenol keadaan terbalik hingga terendam
Dimasukkan autoklaf dan diautoklaf hingga suhu naik 115°C, lalu amati apakah
volume dalam ampul berkurang atau tidak
Dilakukan penetapan menggunakan tabung reaksi alas datar dengan diameter dalam
15-25 mm, tidak berwarna, transparandan terbuat dari kaca netral
Bandingkan larutan uji dengan larutan suspensi padanan yang dibuat segar, setinggi
40 mm
Syarat : larutan dianggap jernih apabila sama dengan air atau larutan yang
digunakan dalam pengujian dengan kondisi yang dipersyaratkan, atau jika
opalesen tidak lebih dari suspensi padanan 1
e. Uji Keseragaman Volume (Depkes RI, 2014: 1570)
Dipilih 3 wadah atau lebih, bila volume lebih dari 3 ml dan kuang dari 10 ml
Dipindahkan isi ke dalam gelas ukur kering tanpa mengosongkan bagian jarum
Syarat : volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila diuji
satu persatu, atau bila wadah volume 1 ml dan 2 ml, tidak kurang dari volume
wadah yang tertera pada etiket.
V. Wadah
Etiket
Kemasan
Brosur