Disusun Oleh:
KELOMPOK J
SUB KELOMPOK 1
2021
PRAFORMULASI
Tujuan : Pada akhir praktikum diharapkan mahasiswa dapat membuat dan mengevaluasi
sediaan infus.
I. PRAFORMULASI
1. Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
Indikasi:
Untuk menambah energi, mengatasi dehidrasi isotonis, pengganti cairan tubuh
yang hilang dalam keadaan asam basa berkesetimbangan atau asidosis ringan.
Dosis:
Injeksi IV 3ml/kgBB/jam atau 70tetes/70kgBB/menit atau 210ml/70kgBB/jam
(ISO vol. 52; hal. 289).
5. Cara Penggunaan
Sediaan steril berupa infus WIDA RD digunakan secara IV (ISO vol. 52; hal. 289).
II. FORMULASI
1. Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan Penyelesaian
Proses pembuatan dilakukan
penyaringan 2x dengan menggunakan
kertas saring (pada penyaringan pertama)
Sediaan infus bebas dari partikel asing,
dan kertas whatman (pada penyaringan
bebas pirogen mikroorganisme, serta
kedua) yang telah disterilkan.
harus jernih.
Depirogenasi sediaan di lakukan dengan
cara penambahan carbo adsorben 0,1% -
0,3% yang telah diaktifkan pada suhu
100℃ selama 30 menit, dipanaskan suhu
60℃ kemudian diaduk selama 15 menit
(Dasar Pembuatan Obat Suntik; hal. 58).
Aktivasi karbon aktif ini baik pada suhu
60℃, sehingga pada proses pembuatan
dilakukan pemanasan pada suhu tersebut
(Voight, 1995).
Penambahan norit 0,1% - 0,3% selain Bahan aktif diberi kelebihan 5% - 10%
dapat menyerap pirogen juga dapat (Dasar Pembuatan Obat Suntik; hal.
menyerap zat aktif. 107).
Sediaan infus dilakukan penyaringan 2x. Sediaan diberikan kelebihan 20%.
Sediaan injeksi sebisa mungkin dibuat
sesuai dengan pH darah dan tubuh yaitu
7,4 (isohidris). Namun, yang paling pH sediaan yang akan dibuat
utama adalah pH sediaan yang dibuat menyesuaikan terhadap pH stabilitas
disesuaikan dengan pH stabilitas bahan bahan aktif. pH yang akan dibuat adalah
aktif. Berdasarkan data praformulasi, pH 6,0.
sediaan injeksi glukosa adalah 3,5 - 6,5
(Depkes RI, 1979; hal. 269).
Dilakukan perhitungan osmolaritas dan
Tekanan osmotik cairan infus harus sama sedapat mungkin isotonis, serta
dengan tekanan osmotik darah. dilampirkan tabel osmolaritas pada etiket
(Depkes RI, 1979; hal. 12).
Sterilisasi infus meliputi sterilisasi alat
dan sediaan (sterilisasi akhir dengan
Sediaan infus harus steril.
otoklaf pada suhu 121℃ selama 15
menit) (Depkes RI, 1995; hal. 1110).
Umumnya infus wida RD digunakan
wadah yang terbuat dari plastik, namun Wadah plastik diganti botol kaca karena
karena alat yang ada adalah dengan menyesuaikan dengan kemasan yang ada
metode sterilisasi akhir (autoklaf 121℃ di lab dan cara sterilisasi.
15 menit) ditakutkan wadah plastik rusak.
2. Formula Yang Dibuat
R/ Glukosa 55 g
NaCl 8,6 g
KCl 0,3 g
CaCl2 0,33 g
Carbo Adsorben 0,1%
Aqua Pro Injeksi ad 100 mL
III. PERHITUNGAN
1. Perhitungan Osmolaritas
Mr Glukosa = 180
Mr NaCl = 58,44
Mr KCl = 74,55
Mr CaCl2 Dihidrat = 147,01 (Depkes RI, 1995).
a. Glukosa
55 𝑔
x 1000 x 1
0,5 𝐿
= 611,11 mOsmo/L
180
b. NaCl
8,6 𝑔
x 1000 x 2
0,5 𝐿
= 588,63 mOsmo/L
58,44
c. KCl
0,3 𝑔
x 1000 x 2
0,5 𝐿
= 16,09 mOsmo/L
74,55
d. CaCl2
0,33 𝑔
x 1000 x 3
0,5 𝐿
= 13,46 mOsmo/L
147,02
= 353,43 gram
8,6 gram
x 612 mL = 5,2632 gram
1000 𝑚𝑙
2. NaCl = 5,2632 gram + 5% = 5,5264 gram x 10 55,264 gram
= 55,264 gram
0,3 gram
x 612 mL = 0,1836 gram
1000 𝑚𝑙
3. KCl = 0,1836 gram + 5% = 0,1928 gram x 10 1,928 gram
= 1,928 gram
0,33 gram
x 612 mL = 0,2011 gram
1000 𝑚𝑙
4. CaCl2 = 0,2011 gram + 5% = 0,2111 gram x 10 2,111 gram
= 2,111 gram
Carbo
5. 0,1% × 612 mL = 0, 612 gram 0, 612 gram
Adsorben
Aqua Pro
6. Ad 612 mL
Injeksi
IV. PELAKSANAAN
1. Penyiapan Alat
Suhu dan
No. Nama Alat Gambar Alat Jumlah Waktu
Sterilisasi
1. Erlenmeyer 1 L 1
2. Beakerglass 1 L 1
Otoklaf
121℃ selama
15 menit
3. Corong Kaca Besar 1
4. Batang Pengaduk 1
5. Plat Tetes 1 -
6. Kertas Saring 2 -
Oven 250℃
7. Botol Infus 500 mL 1 selama 30
menit
Otoklaf
8. Tutup Karet Infus 1 121℃ selama
15 menit
9. Sendok Logam 2 -
10. Pinset 1 -
Otoklaf
12. Erlenmeyer 100 mL 1 121℃ selama
15 menit
Dibasahi
14. Thermometer 1
etanol 70%
15. Bunsen 1 -
17. Cawan 1
Otoklaf
121℃ selama
15 menit
18. Pipet Tetes 1
2. Pencucian dan Pembungkusan
1. Alat Gelas
Disikat alat tersebut sampai bersih (alat-alat setelah disikat, dibilas dengan air
kran mengalir sebanyak 3 kali)
Direndam alat-alat gelas dalam larutan tepol 0,5% kemudian direbus 15 menit
Dikeringkan alat tersebut dalam oven dengan suhu ± 100℃ dengan keadaan
terbalik
Dilakukan pengecekan terhadap noda pada alat yang sudah kering, bila masih
kotor dilakukan pencucian lagi
2. Alat Karet
Alat-alat karet direbus dengan tepol 1% dan Na2CO3 1% selama 15 menit
Dibilas dengan HCl 0,25%, lalu dibilas lagi dengan air bebas pirogen
3. Alat Alumunium
Dididihkan dalam larutan tepol 10 menit (bila perlu direndam dalam Na2CO3
5% selama 5 menit)
Dibilas aquadest panas mengalir
Kemudian gerus dan aktifkan carbo adsorben pada suhu 100℃ selama 30 menit
dalam oven, lalu kalibrasi botol infus dan beakerglass
Timbang bahan-bahan yang digunakan (glukosa, NaCl, KCl, dan CaCl2), larutkan
bahan-bahan yang sudah ditimbang tadi dengan aqua p.i 600 mL
Setelah itu cek pH dan pastikan pada pH 7, lalu diadkan 612 mL dan cek pH lagi
Larutan dipanaskan dengan suhu 60-70℃, tambahkan carbo adsorben yang sudah
diaktifkan tadi. Pastikan suhu tetap pada 60-70℃ selama 15 menit
Setelah itu saring larutan dengan kertas saring dan ditampung dalam erlenmeyer
VI. EVALUASI
1. Uji Sterilitas
Syaratnya tidak ada pertumbuhan bakteri dalam media sampel.
Disterilisasi media FTM (Fluid Thioglicolate Medium) dan soybean-casein digest
dengan otoklaf pada suhu 121℃ selama 15 menit
Diambil 10% isi wadah lalu diinokulasikan sediaan dalam media tanam
Media FTM diinkubasi pada suhu 30 - 35℃ selama 3 hari. Sedangkan media
soybean-casein digest medium pada suhu 25℃ selama 5 hari
VII. GAMBAR
Etiket
Kemasan
Brosur