100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
6 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang formula baku dan data preformulasi untuk sediaan infus natrium klorida.
2. Dokumen juga membahas alasan pemilihan bahan, uji evaluasi termasuk in process control, quality control, dan uji keseragaman volume.
3. Ringkasan singkat memberikan informasi tingkat tinggi tentang komposisi dan uji yang dilakukan untuk sediaan infus natrium klorida.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang formula baku dan data preformulasi untuk sediaan infus natrium klorida.
2. Dokumen juga membahas alasan pemilihan bahan, uji evaluasi termasuk in process control, quality control, dan uji keseragaman volume.
3. Ringkasan singkat memberikan informasi tingkat tinggi tentang komposisi dan uji yang dilakukan untuk sediaan infus natrium klorida.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang formula baku dan data preformulasi untuk sediaan infus natrium klorida.
2. Dokumen juga membahas alasan pemilihan bahan, uji evaluasi termasuk in process control, quality control, dan uji keseragaman volume.
3. Ringkasan singkat memberikan informasi tingkat tinggi tentang komposisi dan uji yang dilakukan untuk sediaan infus natrium klorida.
Kelompok 8: 1. Quraisya Manoppo (821319008) 2. Khairunnisa Nunu (821319017) 3. Rahmawaty Amalia Mooduto (821319027) 4. Naslin Poto (821319037) Formula Baku
R/ Sodium Chloride 9 mg/ml
Aqua Pro Injeksi ad 100 ml Data Preformulasi Nama zat aktif Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat Dan Dosis Natrium klorida Pemerian : Khasiat : Hablur berbentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih, rasa asin. Pengganti ion Na+dalam tubuh dengan konsentrasi 0,9%. (FI V hal. 917) (Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 639, Kelarutan: Martindale 36 hal 1686) Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut dalam air mendidih, larut dalam gliserin, sukar larut dalam etanol. (FI V hal 917) Dosis: Stabilitas : 1. Injeksi iv 3-5 % dalam 100 ml selama 1 jam (Drug Stabil dalam bentuk larutan tapi dapat menyebabkan pisah akibat partikel gelas tertentu. Dalam bentuk padatan juga stabil dan harus disimpan dalam Information Edisi 88 halaman 1416) wadah tertutup rapat, sejuk, dan kering. 2. Injeksi NaCl mengandung 2,5-4 mEq/ml (Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 639) OTT : 3. Na+ dalam plasma Dalam bentuk larutan, korosif dengan besi. Dapat bereaksi membentuk = 135-145 mEq/L pengendapan dengan perak dan garam merkuri. Pengawet metil paraben menurunkan kelarutan sodium klorida (Steril Dosage Form halaman 251) (Handbook of Pharmaceutical Excipient hal 639)
pH : 4,5-7 dalam injeksi (Drug Information 2003 hal 2499)
Cara Penggunaan : Secara Intravena
mEq : 17,1 (Martindale 36 hal : 1686) Nama zat Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat / dosis Aqua proinjeksi Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai Khasiat : Sebagai sumber kalori dan air ketika dehidrasi rasa. (FI III hal. 97) (DI 88 hal 1427)
Stabilitas: uji yang tertera pada uji keamanan hayati. (FI III hal. 97) Dosis : 2,5-11,5% untuk intravena
(DI 88 hal 1427) pH : 6-7 (Farmakope Indonesia ed. V hal. 57, Handbook of Pharmaceutical Excipients ed.6th hal 766-769)
Wadah dan Penyimpanan :
Dalam wadah dosis tunggal, dari kaca atau plastik, tidak lebih besar dari 1 liter. Wadah kaca sebaiknya dari kaca tipe I atau tipe II. (FI V hal. 64)
Alasan Pemilihan Bahan Aqua pro injeksi digunakan karena rute sediaan akan melewati pembuluh darah sehingga diperlukan aqua yang steril, serta digunakan sebagai pelarut dan pembawa karena bahan bahan yang digunakan larut dalam air. (Handbook of Pharmaceutical Excipients ed. 6 hal. 766) Natrium dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. NaCl digunakan karena larut dalam air dan digunakan sebagai pengganti Natrium yang hilang.(Drug Information 88 hal. 1415) Uji Evaluasi 1. In Process Control 1. Uji kejernihan (Teori dan Praktek Farmasi Industri, Lachman. hal. 1355) Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleks dari mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar. Syarat : Semua wadah diperiksa secara visual dan tiap partikel yang terlihat dibuang dari infus volume besar, batas 50 partikel 10 μm dan lebih besar, serta 5 partikel ≥ 25 μm/ml. 2. Uji pH (FI V hal 1563) Cek pH larutan dengan menggunakan pH meter atau kertas indikator universal. Dengan pH meter : Sebelum digunakan, periksa elektroda dan jembatan garam bilaada lakukan. Pembakuan pH meter : Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan ujidan isi sel dengan sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan dengan pengenceran larutan uji. Syarat : (pH sediaan = 5 -7,5) (Martindale 28 hal 638) 3. Uji keseragaman volume (Farmakope Indonesia Edisi V Halaman 1570) Pilih 1 atau lebih wadah, bila volume ≥ 10 ml. Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodermik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali volume yang akan diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no.21, panjang tidak kurang dari 2,5cm. Keluarkan gelembung udara dari dalam jarum dan alat suntik. Pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum ke dalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40 % volume dari kapasitas tertera. Syarat : Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah 2. Quality Control 1. Uji Sterilitas ( Farmakope Indonesia V hal 1359 ) Menggunakan teknik penyaringan membran : Bersihkan permukaan luar botol, tutup botol dengan bahan dekontaminasi yang sesuai, ambil isi secara aseptik. Pindahkan secara aseptik seluruh isi tidak kurang dari 10 wadah melalui tiap penyaring dari 2 rakitan penyaring. Lewatkan segera tiap spesimen melalui penyaring dengan bantuan pompa vakum/tekanan. Secara aseptik, pindahkan membran dari alat pemegang, potong menjadi setengah bagian (jika hanya menggunakan satu). Celupkan membrane atau setengah bagian membrane kedalam 100 ml media inkubasi selama tidak kurang dari 7 hari. Lakukan penafsiran hasil uji sterilitas. Syarat : steril dengan batas mikroba yang boleh ada pada sediaan kurang dari 10-6 2. Uji pirogenitas (FI V hal. 1412-1413) Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian meliputi : Pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji secara intravena dan ditujukan untuk sediaan yang dapat ditoleransi pada uji kelinci dengan dosis penyuntikan tidak lebih dari 10 ml/kg BB dalam jangka waktu tidak lebih dari 10 menit. 3. Uji kejernihan (Lachman hal. 1355) Produk dalam wadah diperiksa dibawah penerangan cahaya yang baik, terhalang terhadap refleks dari mata, berlatar belakang hitam dan putih dengan rangkaian isi dijalankan dengan suatu aksi memutar. Syarat : Semua wadah diperiksa secara visual dan tiap partikel yang terlihat dibuang dari infus volume besar, batas 50 partikel 10 μm dan lebih besar, serta 5 partikel ≥ 25 μm/ml. 4. Penetapan Kadar Natrium Klorida( Farmakope Indonesia V hal 904 ) Timbang seksama lebih kurang 250 mg, masukkan kedalam wadah porselen, tambahkan 140 ml air dan 1 ml diklofluoresin LP, campur. Titrasi dengan peraknitrat 0,1N LV sampai perak klorida menggumpal dan campuran berwarna merah muda lemah.1 ml perak nitrat 0,1 N setara dengan 5,844 mg NaCl.
Syarat: Tiap 100 mL mengandung tidak kurang dari 285,0 mg dan tidak lebih dari 315,0 mg natrium (sebagai NaCl dan C3H5NaO3), tidak kurang dari 14,1 mg 5. Uji keseragaman volume (FI IV hal 1044) Pilih 1 atau lebih wadah, baik volume 10 mL atau lebih, 3 wadah atau lebih bila volume lebih dari 3 mL dan kurang dari 10 mL, atau 5 wadah atau lebih bila volume 3 mL atau kurang. Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak lebih dari 3 kali volume, yang diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik no.21, panjang tidak kurang dari 2,5 cm. Keluarkan gelembung udara dari dalam jarum suntik dan alat suntik, pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum kedalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari kapasitas tertera/garis-garis petunjuk volume yang ditampung, bukan yang dituang. Syarat : seragam TERIMAKASIH ;)