FARMASI III
NOVALGIN INJEKSI
Disusun Oleh :
APRIL 2020
Nama Mahasiswa : Aufa Nafilah Siregar
NIM : 11171020000077
Kelas :D
Nama dosen penilai :
2. Uji Kuantitatif
a. Uji Susut Pengeringan (Farmakope Indonesia V)
1. Tara cawan penguap
2. Ditimbang metampiron sebanyak 250 gram
3. Letakkan di cawan penguap lalu masukkan ke dalam
oven bersuhu 1050C selama 30 menit
4. Keluarkan dan timbang
5. Susut pengeringan tidak lebih dari 5,5%; lakukan
pengeringan pada suhu 105º hingga bobot tetap
menggunakan 250 mg.
Keterangan:
5. Formula
Untuk sediaan 1L
Sediaan ampul sebanyak dengan volume 5.2 ml
Sumber: Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations: Sterile
Products
Bahan Jumlah
Dipiron/Metamizole Sodium 500 g
Chlorobutanol 4g
Benzyl Alcohol 200 mL
Water for Injection q.s sampai 1L
NaOH Qs
HCl Qs
Nitrogen Gas Qs
6. Data Fisiko Kimia Eksipien
• Chlorobutanol (Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition)
Preformulasi
Acetone chloroform; anhydrous chlorbutol; chlorbutanol;
chlorobutanolum anhydricum; chlorbutol; chloretone;
Sinonim Coliquifilm; Methaform; Sedaform; trichloro-tert-butanol; b,b,b-
trichloro-tertbutyl alcohol; trichloro-t-butyl alcohol. (HOPE 6th
Edition)
Titik lebur 76–78℃ for the hemihydrate; 95–97℃ for the anhydrous form.
Chlorobutanol terutama menggunakan bentuk sediaan
dinophthalmic atau parenteral sebagai pengawet antimikroba pada
konsentrasi hingga 0,5% b / v; lihat Bagian 10.Hal ini biasanya
digunakan sebagai agen antibakteri untuk larutan epinefrin,
larutan ekstrak pituitari posterior, dan sediaan oftalmik yang
dimaksudkan untuk pengobatan. miosis. ini
Definisi
• Nitrogen Gas
(Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition,
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Nitrogen)
Rumus Kimia N2
Nama
Nitrogen ; Nitrogen gas ; Molecular Nitrogen ; Dinitrogen
Senyawa Kimia
Berat Molekul 28,01
Struktur Kimia
Jenis Senyawa
Gas
Kimia
Gas nonreaktif, tidak mudah terbakar, tidak berwarna, tidak
Pemerian berasa, dan tidak beraroma. Biasanya disimpan pada tabung
metal silinder
Praktis tidak larut dalam air dan kebanyakan pelarut, larut dalam
Kelarutan
air dalam tekanan tertentu
Densitas 0,97 g/cm3
Vapor Density 1,25 g/cm3
Tabung metal silinder tertutup pada suhu sejuk dan tempat yang
Penyimpanan
kering
Stabilitas Zat kimia yang stabil dan tidak reaktif
Inkompatibel dengan kebanyakan komposisi formulasi
Inkompatibilitas
farmasetis dan produk makanan
Kegunaan Air displacement
7. Perhitungan Bahan
Untuk 1000 pcs
1 ampul = 2 ml + 0,2 ml = 2,2 ml
2,2 ml x 1000 pcs = 2.200 ml = 2,2 L
Produksi 1000 pcs ampul = 2.200 ml = 2,2 L
Bahan Jumlah (untuk Jumlah Yang Diambil
jumlah 1 L)
Dipiron/Metamizole 500 g 500 g x 2,2=
Sodium
Chlorobutanol 4g 4 g x 2,2=
Benzyl Alcohol 200 mL 200 mL x 2,2
NaOH qs
HCl qs
Nitrogen Gas qs
Water for Injection q.s sampai 1L
7. Prosedur Pembuatan
Ruang Prosedur
Ruang Sterilisasi (grey Peralatan, wadah sediaan, dan aquabidest yang akan
area) digunakan disterilisasikan dengan cara sterilisasi
yang sesuai.
Ruang Penimbangan Keterangan : penimbangan dilakukan di atas kaca
(grey area) arloji steril, lalu ditutup dengan alumunium foil.
Transfer box (ruang Semua alat, wadah yang telah disterilkan dipindahkan
penimbangan) ke ruang pencampuran (white area) melalui transfer
box.
Ruang pencampuran 1. Larutkan Zat aktif disekitar 0,5 L aqua pro
injection, dipanaskan hingga 60oC hingga 70oC
(white area)
dengan pengadukan konstan hingga larut sepenuhnya.
2. Tambahkan Clorobutanol dan Benzilalkohol
dengan pengadukan konstan untuk menyelesaikan
larutan
3. Dinginkan larutan ke suhu kamar dan buat volume
dengan aqua pro injeksi.
4. Gelembungkan Gas Nitrogen dengan seksama dan
diamkan selama 30 menit.
5. Periksa pH (6,8 hingga 7,0); sesuaikan dengan 10%
Item NaOH atau 4% HCl sesuai kebutuhan; Sampel.
6. Saring larutan melalui rakitan filter 0,22 mm.
7. Isi ampul 5,2 mL di bawah penutup Gas Nitrogen.
8. Sterilisasi terminal pada 121oC selama 30 menit.
9. Uji Sampel untuk kebocoran dan pengujian
terakhir.
Ruang penutupan (grey Masing-masing ampul ditutup menggunakan mesin
area) penutup ampul atau dengan membakar ujung ampul
dengan api bunsen.
Sediaan dibawa ke ruang sterilisasi melalui transfer
box.
Ruang sterilisasi (grey Sterilisasi sediaan menggunakan autoklaf pada suhu
area) 121oC selama 20 menit. Kemudian dilakukan
pemeriksaan kebocoran dengan membalik posisi
sediaan.
Ruang evaluasi (grey Sediaan diberi etiket dan kemasan, lalu dilakukan
area) evaluasi pada sediaan yang telah diberi etiket dan
kemasan.
8. Wadah
Tahap 1 Tahap 2
Memenuhi syarat: tidak ada
satupun kelinci menunjukkan Menggunakan 5 ekor kelinci lain
kenaikan suhu 0.50 C
Memenuhi syarat bebas pirogen:
1. ≤ 3 kelinci menunjukkan
Bila ada kelinci menunjukkan
0
kenaikan suhu 0.50 C / lebih
kenaikan suhu 0.5 C atau lebih,
2. Jumlah kenaikan suhu 8
lanjutkan uji tahap 2
kelinci tidak melebihi 3.30
C
5. Penetapan kadar
1. Membuat fase gerak metanol P : air : asam asetat glasial P (55:44:1)
disaring
2. Pelarutan campuran metanol : air (1:1)
3. Larutan baku internal (buat larutan naproksen P dalam metanol P
dengan kadar lebih kurang 0,3 mg per ml)
4. Larutan baku sediaan (timbang seksama sejumlah metimazole
trometamin BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga
kadar kurang lebih 0,24 mg per ml)
5. Larutan baku (pipet 5 ml larutan baku persediaan dan 5 ml larutan
baku interal ke dalam labu terukur 50 ml di encerkan sampai tanda)
6. Larutan uji (pipet sejumlah volume injeksi setara dengan lebih kurang
12 mg keterolak trometamin, ke dalam labu ukur 50 ml di encerkan
dengan metanol p sampai tanda. Pipet 5 ml larutan ini dan 5 ml larutan
bau internal ke dalam labu ukur 50 ml. Keduanya di encerkan samapai
tanda batas)
7. Lakukan kromatografi kedalam larutan baku
8. Suntikan secara terpisah sejumlah volume sama lebih kurang 100
mikroliter larutan baku dan uji ke dalam kromatogram
9. Rekam kromatogram dan ukur respon puncak utama
10. Hitung jumlah dalam mg
6. Uji endotokin bakteri
Uji endotoksin dilakukan melalui uji Limulus amebocyte lysate
(LAL) yang merupakan uji in vitro untuk deteksi dan analisis kuantitatif
endotoksin bakteri, terdapat 2 tipe teknik uji endotoksin, yaitu :
a. Teknik pembentukan jendal gel, beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam uji ini diantaranya :
1. Alat-alat gelas hendaknya di”de-pirogenasi” dengan pemanasan
pada 180oC selama 4 jam atau 250oC selama 30 menit
2. Alat plastik (microplate, pipet tipis) dipastikan endotoxin free
3. Perlu pembanding yaitu Control Standard Endotoxin (CSE)
4. Air untuk BET & Lysate, WFI/ air yang tidak menunjukan reaksi
terhadap lysate
5. pH sampel 7,0 – 8,0 jika diperlakukan pH diatur menggunakan asam
atau basa depirogen
b. Teknik fotometrik :
1. Metode turbidimetri merupakan uji fotometri kekeruhan reaktan
dengan prinsip (1) hubungan kuantitatif antara konsentrasi
endotoksin dan kekeruhan dan (2) menggunakan kecepatan
pembentukan gel untuk menentukan kandungan endotoksin.
Pengujian dilakukan pada suhu inkubasi 37 ± 1oC
2. Metode kromogenik yaitu menggunakan substrat kromogenik
sintetik. Adanya LAL dan endotoksin, menghasilkan warna kuning
dan secara linier ekuivalen dengan konsentrasi endotoksin yang ada
10. Kemasan
I. DESAIN FORMULASI DAN SEDIAAN
2. Zat Aktif = Metimazol Na
3. Bentuk sediaan = Larutan Injeksi IV/IM dalam
ampul
4. Kekuatan sediaan = 500 mg/ml
5. Jumlah eksipien = 6 eksipien
6. Jenis Eksipien =
1. Benzil alcohol
2. Chlorobutanol
3. Water for Injection
4. NaOH
5. HCl
6. Nitrogen Gas
7. Volume = Ampul 5 ml
8. Penimbangan = 200 pcs
1 ampul = 5 ml + 0,2 ml = 5,2 ml
5,25 ml x 200 pcs
9. Produksi 200 pcs ampul = 1000 ml = 1 L
10. Novalgin 500 mg/ml = 500 mg x 1 L = 500 mg / 1000 ml
DAFTAR PUSTAKA
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The complete Drug Reference Thirty sixth
edition. Pharmaceutical press. London