TINJAUAN PUSTAKA
1. FI III ; 10
2. Scovilles ; 231
midriatik, miotik atau maksud diagnosa larutan ini disebut juga tetes
Tetes mata adalah cairan steril atau larutan berminyak atau suspensi
4. Parrot ; 29
Larutan mata (colluria)
6. Ansel ; 541
Dengan definisi resmi larutan untuk mata adalah larutan steril yang
7. FI IV ; 13
Larutan obat mata adalah larutan steril, bebas partikel asing,
luar, terdiri dari bahan yang cocok dan dikemas untuk instalansi mata.
Larutan mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk
Larutan mata adalah larutan steril yang dicampur dan dikemas untuk
parenteral.
Kesimpulan :
Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan minyak atau suspensi
yang digunakan pada mata dengan cara meneteskan pada selaput lendir
mata disekitar kelopak mata atau bola mata yang dalam pembuatannya
dengan autoklaf.
1. Scovilles : 211
yang optimum
Tetes mata adalah larutan berair atau larutan berminyak yang idealnya
3. SDF : 357
kasus khusus. Sediaan mata sama dengan sediaan steril lainnya yaitu
jumlah tertentu dari injeksi mata, sediaan untuk mata adalah bentuk
sediaan topikal yang digunakan untuk efek lokal dan karena itu tidak
4. Prescription : 181
pengawet dan sterilisasi. Sayang sekali, yang paling penting dari itu
ahli mata.
Ini diinginkan bahwa larutan mata stabil, isotonis, dan sifat pH,
dan tidak ada pernah terjadi kebutaan karena larutan sebagian terurai
6. Parrot : 29
dan jaringan lining ruang anterior adalah media yang baik untuk
Sterilitas Pengawet
Buffer Viskositas
pH Stabilitas
Isotonisitas
8. RPS 18 th ; 1589
a. Bebas dari partikel asing dan secara normal harus jernih yang
b. Kestabilan dan obat pada sediaan mata tergantung dari sifat kimia
larutan tambahan.
c. Buffer dan pH idealnya, sediaan mata harus diformulasi pada pH
e. Viskositas
f. Bahan tambahan
9. Lachman ; 1317
membuatnya isotonis.
10. FI III ; 10
atau fenilraksa (II) asetat 0,002 % b/v atau klorheksidina asetat 0,01 %
b/v, yang pemilihannya didasarkan atas ketercampuaran zat pengawet
Kecuali dinyatakan lain, tetes mata dibuat dengan salah satu cara
berikut :
salah satu zat pengawet tersebut atau zat pengawet lain yang
a. Steril
b. Kejernihan
63-65
preservative
d. Tonisitas
e. Stabilitas
Pendaparan
harga viskosotas 5-15 mPa detik (5-15 cp). Apabila zat padat
sulit larut, maka kita dapat menambahkan tween 80,
benzalkonium bromida.
12. FI IV ; 10
jaringan mata.
13. Encyclopedia ; 58
h. Jernih
i. Stabil
meskipun salep dengan obat yang larut dalam lemak diabsorpsi lebih
2. RPS 18 th ; 1584
3. Ansel ; 553
4. Encyclopedia ; 50
sediaan sistemik, onset lebih cepat dan dosis yang diberikan kecil
Kesimpulan :
e. Lebih dipilih daripada salep karena onset dan durasi yang diberikan
kecil
Kerugian yang prinsip dari larutan mata adalah waktu kontak yang
secara topikal untuk kebanyakan obat kurang dari 1-3 % dari dosis
5. Scovilles ; 223
harus efektif dan tersatukan secara fisiologis (bebas dari rasa nyeri
Kesimpulan :
a. Waktu kontak relatif singkat antara obat dan permukaan yang
bioavaibilitasnya rendah
kornea
a. Cuci tangan
bawah
penetes
d. Tempatkan penetes di atas mata, teteskan obat ke dalam kelopak
rapat
permukaan apapun
mata terlalu rapat dan tidak berkedip lebih sering dari biasanya
2. Ansel ; 554
Jumlah larutan untuk mata yang telah ditentukan oleh resep harus
atas. Pasian harus tetap diam kurang lebih 30 detik sambil matanya
Kesimpulan :
a. Cuci tangan
bawah
penetes
rapat
permukaan apapun
mata terlalu rapat dan tidak berkedip lebih sering dari biasanya
sterilisasi.
b. Stabilitas
Stabilitas obat dalam larutan seperti produk mata tergantung
diukur dalam beberapa hari atau bulan. Dengan obat ini, bahan
situasi ini.
d. Tonisitas
Tonisitas berarti tekanan osmotik yang diberikan oleh
produk dipertimbangkan.
e. Viskositas
USP mengizinkan penggunaan bahan pengkhelat viskositas
f. Additives / Tambahan
Penggunaan bahan tambahan dalam larutan mata
bersama larutan.
d. Viskositas dan zat pengental
Viskositas adalah suatu sifat cairan yang lebih bertahan
centipose.
3. Prescription : 181
a. Sterilitas
Jika suatu anggapan batasan mekanisme pertahanan mata
dijelaskan bahwa sediaan mata harus steril. Air mata tidak seperti
aksi sederhan pencucian dengan air mata dan suatu enzim yang
mikroorganisme.
b. Pengawetan
Perlu diperhatikan untuk penggunaan produk juga penting
pengawet untuk tipe sediaan ini. Ada 3 tipe pengobatan mata yang
osmotik relatif tidak penting. Poin ini didasrkan dari fakta bahwa
mata insensitif pada range yang luas dari tekana osmotik. Konsep
ini ditentang atas dasar meskipun nyeri tidak dirasakan, air mata
dihasilkan dan obat tercuci dari air mata. Oleh karena itu terlihat
yang praktis.
d. Konsentrasi ion hidrogen
pH normal dari larutan lakrimal kira-kira sama dengan darah
7,4. Hal ini diperlihatkan untuk dapar semua sediaan mata pada
e. Penyesuaian viskositas
Penggunaan dari 0,32 % (4000 cps) metal selulosa dengan
mata secara umum dikenal kira-kira 7,4 meskipun nilai ini dapat
asam.
c. Viskositas
Selama tahun 1950, peningkatan viskositas dikesankan
klorida.
e. Pengawet
Dengan salah satu pengecualian dosis tunggal, larutan
selama penggunaan.
berikut:
Aktifitas antibakterial spektrum luas yang meliputi kemampuan
luas
Kompatibel dengan komponen kimia dan dengan dasar bahan
material
Aman dan tidak mengiritasi selama pemakaian.
5. Ensiklopedia : 57-61
a. Kejernihan
Definisi resmi larutan optalmik mengharuskan bahan ini
pada kimia alam bahan aktif, pH, prosedur pempabrikan tipe zat
aktif.
f. Stabilitas
Penggunaan penstabil dapat diizinkan dalam larutan
g. Surfaktan
Penambahan surfaktan pada larutan optalmik dibolehkan,
agar dapat diterima tanpa rasa nyeri dan tidak dapat menyebabkan
keluarnya air mata yang dapat mencuci keluar bahan obat. Untuk
dapar tertentu, yang sedikit lebih rendah oleh karena sistem yang
(pH 7,4) adalah sangat berguna untuk mencapai rasa nyeri yang
berpengaruhi
f. Viskositas dan aktifitas permukaan
Tetes mata dalam air mempunyai kerugian oleh karena
bahan aktif yang lebih baik di dalam cairan dan waktu kontak yang
lunak dan licin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Oleh karena
piroridon (PVP)
Kesimpulan :
a. Steril, karena mata tidak memiliki antibody yang dapat melawan
selama pemakaian
d. Tonisitas, tekanan osmotik larutan (sediaan) harus isoosmotik
1. SDF : 357-358
Sterilisasi merupakan sesuatu yang penting. larutan mata yang
2. Prescription : 181
mata, bahwa sediaan mata harus steril. air mata, kecuali darah, tidak
secara sederhana aksi pertahanan oleh air mata, dan sebuah enzim
3. RPS 18 th : 1588
murni. Bacillus gram negatif menjadi sumber dari infeksi yang serius
berikut dapat tidak efektif melawan beberapa strain dari organisme ini.
Pseudomonas aeruginosa.
5. Parrot ; 290
6. Lachman ; 1292
7. Ansel ; 544
osmotik yang sebanding dengan larutan NaCl dalam air 0,9 %. Jadi
sistem tubuh cenderung akan menarik air dari jaringan tubuh dan
larutan akan menarik air menuju tempat dimana larutan tadi dikenakan
Kesimpulan :
secara sederhana aksi pertahanan oleh air mata, dan sebuah enzim
sumber dari infeksi yang serius pada kornea. Ini dapat menyebabkan
1. Scoville's ; 234
dalam larutan berair. Larutan mata adalah isotonik dengan cairan lain
produk dipertimbangkan.
nyeri ketika larutan digunakan kedalam mata dan untuk alasan ini
isotonik.
dari 0,5 2,0% tidak menyebabkan respon nyeri dan range 0,7 1,5%
5. SDF : 358
dari keberadaan padatan terlarut atau tidak larut. Cairan mata dan
yang besar. Tonisitas pencuci mata mempunyai hal penting lebih besar
pencuci mata dan dengan bantuan penutup mata, mata dicuci dengan
beku.
6. Ansel ; 541
Cairan tubuh termasuk darah dan cairan mata mempunyai
tekana osmotis yang sebanding dengan larutan NaCl dalam air 0,9 %.
NaCl atau ekuivalennya dapat berkisar dari 0,6-2,0 % tanpa rasa tidak
7. Lachman ; 1307
diinginkan.
Oleh karena itu, suatu sediaan tidak dapat dianggap isotonis sampai
mata memiliki tekanan osmotik yang nilainya sama dengan darah dan
larutan NaCl 0,9 % dalam air. Larutan hipertonis relative lebih dapat
1,8 % NaCl.
Kesimpulan :
Tonisitas adalah tekanan osmotik yang diberikan oleh larutan dalam
tekanan osmotik yang sama dengan garam normal atau 0,9% NaCl.
Larutan yang mempunyai jumlah bahan terlarut lebih besar dari pada
keluar sel sehingga sel mengkerut, namun dalam beberapa waktu sel
pada keadaan hipotonik, dapat terjadi lisis pada sel karena konsentrasi
cairan sel cenderung akan masuk atau tertarik ke dalam sel. Selain itu,
penggunaan karena tidak timbul rasa nyeri ketika suatu tetes mata
digunakan.
1. Scovilles ; 224
Ada persetujuan umum tentang konsentrasi ion hydrogen dari cairan
dengan arah dari 6,3 8,4, Lipschults 8,0, Oguchi dan Nakashima dari
1. Scoville's ; 225
3. Parrot ; 223
4. RPS 21 th ; 862
7,4
5. FI IV ; 13
6. SDF ; 359
7. Ansel ; 548
Kesimpulan :
Tipe wadah yang biasa digunakan untuk tetes mata adalah vertikal
dilipat ambar atau gelas botol hijau layak dengan tutup bakelite yang
2. Scoville's ; 247
dalam unit kecil, tidak pernah lebih besar dari 15 ml dan lebih disukai
terakhir.
3. SDF ; 367
Larutan mata disiapkan secara terus-menerus dikemas dalam
unit dosis tunggal dengan volume 0,3 ml atau kurang dikemas dalam
wadah larutan. Lem label, tinta dan warna juga dapat berpenetrasi
polietilen dengan cepat, sebaliknya bahan-bahan menguap dapat
sebuah drop gelas. Sejak perkenalan wadah drop LDPE, wadah gelas
murah. Plastik LDPE tembus cahaya dan untuk obat yang sensitif
pada bagian luar wadah bila diperlukan. Wadah plastik LDPE tidak
radiasi gamma 60 Co. Wadah gelas drop botol masih digunakan untuk
diklasifisikasikan dalam tipe I, II, dan III (Tabel 8). Tipe I merupakan
dioksida), yang dibuat secara kimia, bahan asam dan kondisi alkali.
wadah sediaan parenteral. Wadah felas tipe II, gelas soda lime
soda lime. Tipe II dan III juga digunakan untuk serbuk kering dan
Batasan
Tipe Deskripsi umum Tes USP Vol. 0,02 N asam
ukuran (ml)
Borosilika daya tahan
I Serbuk gelas Semua 1,0
tinggi
100
Gelas soda lime yang
II Menarik air > 100 0,7 dan 0,2
diproses
Gelas yang
III Gelas soda lime Semua 8,5
diserbukkan
Gelas soda lime untuk Gelas yang
IV Semua 15,0
tujuan umum diserbukkan
6. DOM Martin ; 901
Ini penting ketika menggunakan plastik atau botol drop dengan karet
kormersial telah diganti tube drop polietilen untuk tube kaca masa.
dengan lembut.
7. Modern Pharmacetical ; 519
biaya yang mahal. Botol plastik memiliki ujung yang keluar sebagai
tetes drop jatuh dalam mata. Pengeluaran ujung dapat didesain hanya
Botol plastik dan saluran ujung dibuat dari resin low density
etilen oksida. Tutup didesain seperti ketika ditutup rapat pada botol ini
terbuat dari resin yang lebih keras dari botol, seperti polystrene dan
spesial, botol dapat diisi, ujung saluran dan tutup dipasang dan segala
8. Ansel ; 553-554
pada posisi terbalik. Pasien harus dilatih cara melindungi larutan untuk
dibuka.
selama dan setela operasi pada mata, tetes mata disalurkan dalam
wadah dosis tunggal. Tetes mata yang digunakan pada mata yang
sakit (flouresia) dibagikan cara yang sama. Wadah dosis ganda untuk
Tetes mata dibagikan dalam wadah ini adalah dosis ganda. Tipe
konvensional botol tetes mata terbuat dari kaca dan ditutup dengan
karet. Bisa dicuci dengan larutan deterjen dan dibilas dengan air steril
Kesimpulan :
Wadah ini dapat disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121 0C.
a. Pengawet
Sebagaimana yang telah dikatakan, ada bahan untuk mencegah
paling banyak tetes mata dan yang lain menggunakan fenil merkuri
c. Oksidasi Obat
mata fenilefrin.
e. Bahan Pengkhelat
f. Viskositas
Untuk menyiapkan larutan kental dengan memberi aksi yang lama
2. FI III ; 10
berair mengandung pengawet terutama fenil raksa (II) nitrat atau fenil
pengawet terhadap obat mata yang terluka dari lain hal sering
menyebabkan kecelakaan.
3. SDF ; 34
lingkungan.
c. Bahan penstabil
ini. Asam iso askorbat juga antioksidan efektif untuk obat ini.
sulfacetamid.
d. Surfaktan
hidroksi etil selulosa dan salah satu dari beberapa bahan dengan
f. Pembawa
menggunakan air murni USP sebagai pelarut. Air untuk injeksi tidak
5. Scovilles ; 234-235
adalah antara 4 dan 5 dan ini adalah range dimana bahan ini juga
kebanyakan stabil.
rendah dipilih.
NaCl, kalkulasi untuk preparasi dari larutan mata isotonik jadi lebih
sederhana. Farmasis harus selalu berusaha sehingga sebuah
6. Ansel ; 542-550
a. Pengawet
yaitu :
0,01 % hinerasal
b. Pendapar
d. Pengisotonis
tanpa rasa tidak nyaman pada mata. NaCl tidak dapat dipakai
untuk membentuk tekanan osmotik yang sama dengan yang
Kesimpulan :
2. Zat tambahan
dapar fosfat.
yang lebih lama antara obat dan permukaan mata ketika tetes
20 dan 80.
terhadap kelembaban.
netralisasi dari air mata, pH dari tetes mata dengan cepat dirubah
sebagian dari garam akan dirubah menjadi bentuk basa bebas yang
biasanya lebih larut lemak sehingga ion mudah ditransfer dalam sel
epitel yang kaya akan lemak. Bentuk lemak dari alkaloid R 3N melewati
berlapis-lapis, kurang mengandung lipid dan kaya akan air. Obat yang
humor dimana obat akan berdifusi dengan cepat ke dalam iris dan
farmakologinya.
BAB III
METODE KERJA
1. Batang pengaduk
2. Botol wadah
3. Gelas Ukur
4. Labu Erlenmeyer
5. Penutup karet
6. Sendok tanduk
7. Timbangan dan anak timbangan
8. Autoklaf
9. Oven
1. Polimiksin B sulfat
2. Neomisin sulfat
5. Benzalkonium klorida
6. Dinatrium edetat
8. Kertas timbang
III.2 Perhitungan
Kapasitas dapar
pH = 6,5
gram 0,56
M NaH 2 PO4 BM V 120,01 0,1 0,047 M
gram 0,284
M Na 2 HPO4 BM V 142,14 0,1 0,02 M
Ka = - antilog pKa
= 6,3 x 10-8
[H+] = - antilog pH
= 3,16 x 10-7
C = C NaH2PO4 + C Na2HPO4
= 0,047 + 0,02
= 0,067 M
H Ka
2
2,3 0,067
3,16 10 7
.6,3 10 8
3,16 10 7
6,3 10 8 2
0,021M
Untuk pH = 7
[H+] = - antilog pH
= 10-7
0,021 2,3 C
H Ka
H Ka
2
0,021 2,3 C
10 7
.6,3 10 8
10 7
.6,3 10
8 2
0,021 2,3 C
6,3 10
15
1,063.10 6 2
0,021 0,545C
C 0,0385
pH pKa log
garam
asam
7 7,2 log
garam
asam
log
garam 0,2
asam
garam anti log 0,2
asam
garam 0,63
asam
C asamfosfat garamfosfat
asamfosfat 0,0236 M
0,0148M
g M BM L
g 0,0148 142,14 1
g 2.1036
% b 2,1036 g
v L
2,1036 g
1000ml
0,21g 0,21%
100ml
asamfosfat 0,0236M
g M BM L
g 0,0236 120,01 1
g 2,832
% b 2,832 g
v L
2,832 g
1000ml
0,28 g 0,28%
100ml
1. Rumus PTB
0,52 a.c
W
b
0,52 0,04 2 0,06 0,07 0,09 0,01 0,13 0,1 0,24 0,28 0,26 0,21
W
0,576
W
0,52 0,08 4,2.10 3 9.10 4 0,013 0,0672 0,0546
0,576
0,52 0,2199
W
0,576
0,3001 0,521g
W
0,576 100ml
10 0,521g
NaCl yang ditambahkan 0,00521g
100 100ml 10ml
5,21mg
10ml
8. API ad 10 ml
1. Polimiksin B sulfat = 20 mg
60 mg ad 6 ml API
2 ml
2. Neomisin sulfat = 7 mg
70 mg ad 10 ml API
1 ml
50 mg ad 10 ml API
1 ml
4. Benzalkonium klorida 1 mg
50 mg ad 50 ml API
1 ml
5. Na2EDTA = 10 mg
50 mg ad 5 ml API
1 ml
6. Na2HPO4 = 21 mg
105 mg ad 10 ml API
2 ml
7. NaH2PO4 = 28 mg
170 mg ad 10 ml API
2 ml
dengan cara direndam dalam HCl 0,1 N panas selama 30 menit lalu
menit.
4. Dibuat pengenceran Polimiksin B sulfat dengan cara menimbang 60 mg
dipipet 1 ml.
dengan penyaringan
16.Diberi etiket