Kelompok 3 Reguler II A
Dosen Pembimbing :
Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M. Kes
NILAI PARAF
B. Formula Acuan
(Formularium Nasional Edisi II 1978 Halaman 138)
Glucosi Injectio
Komposisi: Tiap 500 ml mengandung:
- Glukosum 25 g
- Aqua pro injection hingga 500 ml
Note:
Sterilisasi A ( sterilisasi dengan uap panas bertekanan) autoclave pada
suhu 121°C selama 30 menit .
Sterilisasi C (sterilisasi secara mekanis) dengan memakai penyaring
bakteri.
II. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
1. Mahasiswa mampu membuat sediaan steril berupa injeksi dengan Glukosa sebagai
zat berkhasiatnya serta melakukan teknik pembuatannya.
2. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan serta cara mensterilkan sediaan
injeksi dengan Glukosa sebagai zat berkhasiatnya
3. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap sediaan injeksi Glukosa
III. TEORI
A. Teori Steril
Steril adalah suatu keadaan dimana suatu alat, bahan atau sediaan sama sekali
bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak, baik dalam bentuk
vegetative maupun spora. Sterilisasi adalah penghancuran secara lengkap semua
mikroorganisme hidup dan spora-sporanya dari alat, bahan atau sediaan.
Steril adalah istilah yang mempunyai kondisi konotasi relatif, dan
kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya
dapat diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba. Produk steril
adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang bebas dari
mikroorganisme hidup. Semua komponen dan proses yang terlibat dalam
penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua
jenis kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi.
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau
setiap proses yang dilakukan baik secara fisika ,kimia, dan mekanik untuk
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Sterilisasi yang
sering dilakukan untuk alat-alat praktikum terbagi menjadi sterilisasi kering dan
sterilisasi basah (Hadioetomo,1993).
B. Definisi Infus
Infus intravenous adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas
pirogen dan sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah, disuntikkan
langsung ke dalam vena, dengan volume relatife banyak. Kecuali dinyatakan lain ,
infus intravenous tidak diperbolehkan mengandung bakteriasida dan zat dapar.
Larutan untuk infus intravenous harus jernih dan praktis bebas partikel. (Menurut
Farmakope Indonesia edisi III Hal. 12)
Infus adalah sediaan parenteral volume besar merupakan sediaan cair steril
yang mengandung obat yang dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan
ditujukan untuk manusia. Infus adalah larutan injeksi dosis tunggal untuk
intravena dan dikemas dalam wadah lebih dari 100 ml. (Menurut Farmakope
Indonesia edisi IV Hal. 10)
2. Infus Karbohidrat
Infus karbohidrat adalah sediaan infuse berisi larutan glukosa atau
dekstrosa yang cocok untuk donor kalori. kita menggunakannya untuk memenuhi
kebutuhan glikogen otot kerangka, hipoglikemia, dan lain-lain.
Kegunaan: 5% isotonis, 20% untuk diuretika, dan 30-50% terapi oedema di otak.
contoh: Larutan Manitol 15-20% digunakan untuk menguji fungsi ginjal.
Pemakaian larutan glukosa i.v dapat menyebabkan nyeri lokal karena iritasi vena,
tromboplebitis, nekrosis jaringan, gangguan keseimbangan elektrolit.
5. Dosis (ISO VOL 51)
Dewasa 500 ml, i.v., secara lambat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien.
6. Kontraindikasi
Nama zat E C
Glukosa 0,18 5%
Injeksi Glukosa
= 500 ml + 10 ml
1. Glukosa = 25 g x 600 ml = 30 gr
500 ml
Dilebihkan 5% = 5 x 30 g = 1,5 g
100
Total glukosa = 30 g + 1,5 g = 31,5 g
B. Penimbangan bahan
No Nama zat Jumlah
1. Glukosa 31500 mg
XI. HASIL
Awal Akhir
Bahan / Alat Cara sterilisasi
Jam Paraf Jam Paraf
Infus Autoclave 30
Glukosa menit
XII. EVALUASI
1. Kejernihan
Pengujian dilakukan secara visual. Botol diputar 1800 berulang-ulang di
depan suatu background yang bewarna hitam ( kertas karbon) untuk melihat
partukulat yang bewarna putih. Kemudian didepan suatu background yang
bewarna putih untuk melihay partikulat yang bewarna hitam.
2. pH
Alat : kertas pH dan pH meter
Prosedur :
Hasil diperoleh pH=
Dengan pH meter
a. pH meter dikalibrasi dengan larutan dapar standar yang pH sama dengan
pH yang akan diukur.
b. Batang electrode pH meter dibersihkan dengan aquadest dan dikeringkan.
c. Batang electrode dicelupkan dalam sediaan injeksi yang akan diukur pH
nya.
d. Menekan auto read lalu enter.
e. Tunggu angka sampai berhenti lalu catat pH.
B. Etiket
C. Brosur
GLUKOFUS ®
Infus Glukosa 25g
Komposisi :
Tiap 500 ml mengandung
Glukosa .......................................................................................................... 25 g
Indikasi:
Digunakan untuk infus vena parifer sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan
dan kalori yang dibutuhkan.
Kontraindikasi:
Pasien dengan sindroma malabsorbsi glukosa-galaktosa, dan penderita koma
diabetikum.
Efek Samping :
Pemakaian larutan glukosa i.v dapat menyebabkan nyeri local karena iritasi vena,
tromboplebitis, nekrosis jaringan, gangguan keseimbangan elektrolit.
Dosis:
Dewasa 500 ml, i.v, secara lambat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Penyimpanan:
Dalam botol infus yang terbuat dari kaca. Tertutup dengan rapat dan disimpan pada
suhu kamar (25-30°C)
Cara Pemakaian :
Intra Vena (i.v)
Kemasan :
Botol kaca 500 ml
No Reg : DKL192523849A1
No Batch : 9251011
Mfg. Date : Oktober 2019
Exp. Date : Oktober 2022
Diproduksi oleh
PT.FARMAPOPA
PALEMBANG– INDONESIA
DAFTAR PUSTAKA
FORMULA INDUK
1. 1. BOBOT
2. 2. VOLUME
3. 3. STERILITAS
4. 4. KEBOCORAN
5. 5. WARNA