PEMBUATAN KAPSUL
FORMULASI KAPSUL EKSTRAK KENTAL ETANOL 96% TERIPANG
KELING (Holothuria atra) dan UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI”
Disusun Oleh :
Kelompok 3 Reguler 2A
NAMA/NIM :
Dosen Pembimbing :
1. Dra. Ratnaningsih Dewi Astuti, Apt, M. Kes
2. Drs. Sadakata Sinulingga, Apt., M.Kes
Nilai Paraf
B. Macam-macam Kapsul
1) Hard Capsule (Cangkang Kapsul Keras)
Kapsul cangkang keras terdiri atas wadah dan tutup yang
dibuat dari campuran gelatin, gula dan air, jernih tidak berwarna dan
pada dasarnya tidak mempunyai rasa. Biasanya cangkang ini diisi
dengan bahan padat atau serbuk, butiran atau granul. Ukuran kapsul
mulai dari yang besar sampai yang kecil yaitu 000, 00, 1, 2, 3, 4, 5.
2) Soft Capsule (Cangkang Kapsul Lunak)
Kapsul gelatin lunak dibuat dari gelatin dimana gliserin atau
alkohol polivalen dan sorbitol ditambahkan supaya gelatin bersifat
elastis seperti plastik. Kapsul-kapsul ini mungkin bentuknya
membujur seperti elips atau seperti bola dapat digunakan untuk diisi
cairan, suspensi, bahan berbentuk pasta atau serbuk kering .
Gelatin mempunyai beberapa kekurangan, seperti mudah
mengalami peruraian oleh mikroba bila dalam keadaan lembab atau
bila disimpan dalam larutan berair . Sebagai contoh yang lain,
cangkang kapsul gelatin menjadi rapuh jika disimpan pada kondisi
kelembaban relatif yang rendah.
Selanjutnya, Kapsul gelatin tidak dapat menghindari efek
samping obat yang mengiritasi lambung, seperti Indometasin. Hal ini
disebabkan kapsul gelatin segera pecah setelah sampai di lambung.
Belakangan ini, beberapa bahan telah diuji untuk digunakan
sebagai bahan alternatif gelatin sebagai bahan untuk pembuatan
cangkang kapsul, salah satunya adalah dengan alginat. Dimana
alginat memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gelatin.
Pemilihan alginat didasarkan pada laporan sebelumnya yaitu
secara klinis alginat mempunyai kemampuan melindungi permukaan
mukosa lambung dari iritasi dan relatif lebih tahan terhadap
penguraian mikroba dibandingkan gelatin.
2) Kerugian
1. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat mudah menguap karena pori-
pori cangkang tidak dapat menahan penguapan.
2. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang higroskopis.
3. Tidak dapat digunakan untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang
kapsul.
4. Tidak dapat digunakan untuk balita.
5. Tidak bisa dibagi (misalnya ½ kapsul).
D. Cara Pengisian Kapsul
Ada 3 macam cara pengisian kapsul yaitu dengan tangan, dengan
alat bukan mesin dan dengan alat mesin.
1) Dengan Tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yakni dengan tangan, tanpa
bantuan alat lain. Cara ini sering dikerjakan di apotik untuk melayani resep
dokter. Pada pengisian dengan cara ini sebaiknya digunakan sarung tangan
untuk mencegah alergi yang mungkin timbul karena petugas tidak tahan
terhadap obat tersebut. Untuk memasukkan obat dapat dilakukan dengan
cara serbuk dibagi sesuai dengan jumlah kapsul yang diminta lalu tiap
bagian serbuk dimasukkan kedalam badan kapsul dan ditutup.
2) Dengan Alat Bukan Mesin
Alat yang dimaksud disini adalah alat yang menggunakan tangan
manusia. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih
seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat sebab sekali cetak dapat
dihasilkan berpuluh-puluh kapsul. Alat ini terdiri dari dua bagian yaitu
bagian yang tetap dan bagian yang bergerak.
Caranya :
Kapsul dibuka dan badan kapsul dimasukkan kedalam lubang dari
bagian alat yang tidak bergerak.
Serbuk yang akan dimasukkan kedalam kapsul dimasukkan
/ditaburkan pada permukaan kemudian diratakan dengan kertas
film.
Kapsul ditutup dengan cara merapatkan/menggerakkan bagian
yang bergerak. Dengan cara demikian semua kapsul akan tertutup.
3) Dengan Alat Mesin
Untuk menghemat tenaga dalam rangka memproduksi kapsul
secara besar-besaran dan untuk menjaga keseragaman dari kapsul tersebut,
perlu dipergunakan alat yang serba otomatis mulai dari membuka, mengisi
sampai dengan menutup kapsul. Dengan cara ini dapat diproduksi kapsul
dengan jumlah besar dan memerlukan tenaga sedikit serta keseragamannya
lebih terjamin.
E. Faktor-Faktor Yang Merusak Cangkang Kapsul
1) Mengandung zat-zat yang mudah mencair ( higroskopis)
Zat ini tidak hanya menghisap lembab udara tetapi juga akan
menyerap air dari kapsulnya sendiri hingga menjadi rapuh dan
mudah pecah. Penambahan lactosa atau amylum (bahan inert netral)
akan menghambat proses ini. Contohnya kapsul yang mengandung
KI, NaI, NaNO2 dan sebagainya.
2) Mengandung campuran eutecticum
Zat yang dicampur akan memiliki titik lebur lebih rendah
daripada titik lebur semula, sehingga menyebabkan kapsul
rusak/lembek. Contohnya kapsul yang mengandung Asetosal dengan
Hexamin atau Camphor dengan menthol. Hal ini dapat dihambat
dengan mencampur masing-masing dengan bahan inert baru
keduanya dicampur.
3) Mengandung minyak menguap, kreosot dan alkohol.
4) Penyimpanan yang salah
Di tempat lembab, cangkang menjadi lunak dan lengket serta
sukar dibuka karena kapsul tersebut menghisap air dari udara yang
lembab tersebut. Di tempat terlalu kering, kapsul akan kehilangan
air sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah.
Mengingat sifat kapsul tersebut maka sebaiknya kapsul
disimpan:
a. Dalam ruang yang tidak terlalu lembab atau dingin kering
b. Dalam botol gelas tertutup rapat dan diberi silika (pengering)
c. Dalam wadah plastik yang diberi pengering
d. Dalam blitser / strip alufoil
F. PREFORMULASI
Ekstrak Teripang Keling
Penelitian tentang bahan alami yang dihasilkan oleh teripang telah
dilaporkan oleh beberapa peneliti. Kaswandi et al. (2000), Lian et al. (2000) dan
Kustiariyah et al. (2006) melaporkan bahan aktif yang dihasilkan oleh Holothuria
sp. Adalah sebagai antibakteri dan antikapang
Teripang (Holothuria) yang mengandung kandungan bioaktif sebagai
bahan antibakteri (Lawrence et al., 2009).Teripang mengandung bahan aktif
antibakteri, antifungi, antitumor dan antikoagulan (Farrouket al., 2007).Penelitian
sebelumnya telah menunjukkan bahwa selain penyembuh luka, ekstrak teripang
mengandung senyawa antikoagulan dan antithrombosis (Zanchan et al., 2004).
Antibakteri alami adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh bahan alam,
yang dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui konsentrasi formulasi kapsul ekstrak kental teripang
keling (Holothuria atra) sebagai antibakteri.
Permasalahan ekstrak atau bahan alam adalah cendrung memiliki rasa
yang tidak enak dan bau yang khas.Oleh karena itu, untuk memutupi kekurangan
bahan alam tersebut sediaan dibuat dalam bentuk kapsul.Isi kapsul dapat berupa
serbuk atau granul (Depkes RI, 1995). Berdasarkan uraian sebelumnya peneliti
tertarik melakukan penelitian mengenai formulasi kapsul ekstrak kental teripang
keling dan uji aktivitas antibakteri dengan perbandingan kosentrasi.
G. FORMULASI
A. Formula Acuan
Formulasi kapsul ekstrak teripang dibuat dalam 3 formula, yaitu
formula A, B, dan C dengan variasi kosentrasi ekstrak 100µ g,
250µg dan 500µg untuk melihat pengaruhnya pada evaluasi
kapsul sedangkan bahan tambahan yang di gunakan tetap.
B. Formulasi Modifikasi
Dilebihkan 20% =
= 120 kapsul
1) Ekstrak kental = 0,1 mg x 120 mg= mg (Formula
A)
2) Ekstrak kental = 0.25 mg x 120 = mg (Formula B)
3) Ekstrak kental = 0.5 mg x 120 = mg (Formula C)
4) Aerosil Talk = 12 mg x 120 = mg
5) Mg stearat = 7.5 mg x 120 = mg
6) Serbuk kunyit = 1.5 mg x 120 = mg
7) Avicel 102 = 7.5 mg x 120 = mg
8) Bobot kapsul ad 150 mg
Penimbangan bahan
2 Aerosil talk
3 Mg stearat
4 Serbuk kunyit
5 Avicel 102
2. Talkum
3. Aerosil (SiO2)
5. Serbuk kunyit
V. PEMBAHASAN
Proses ekstraksi pada penelitian ini menggunakan metode maserasi tunggal dengan
pelarut etanol 96%, yaitu dengan merendam sampel pada pelarut dengan pengadukan,
maserasi digunakan karena untuk menghindari rusaknya komponen
senyawa akibat panas. Pelarut etanol digunakan karena etanol merupakan pelarut polar
yang universal karena mampu melarutkan banyak zat aktif seperti alkaloid basa, minyak
atsiri, glikosida, kumarin, antrakinin, flavanoid, steroid dan klorofil.Hasil maserat yang
didapat berwarna orange kemerahan, maserat kemudian dipekatkan menggunakan alat
rotary evaporator di dapatkan ekstrak kental bewarna orange. Hasil maserasi dari 1500
gram teripang segar diperoleh ekstrak kering 170 gram. Berdasarkan penelitian yang
dilakuakan oleh Nursyd et al (2015) ekstrak etanol teripang H. Atra positif mengandung
golongan senyawa triterpenoid,flavonoid, alkaloid dan saponin.
VI. KESIMPULAN
Ekstrak kental etanol teripang keling dengan kosentrasi 100µg
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis, Staphylococcus
aureus,Escherichia coli,Vibrio cholera. Berdasarkan hasil zona hambat
bakteri, formulasi dosis ekstrak teripang yang digunakan adalah sebagai
berikut 100µg, 250µg dan 500µg. Berdasarkan hasil evaluasi laju alir,
sudut istirahat, keseragaman bobot waktu hancur dan kadar air pada
penyimpana selama 5 minggu formula A, B dan C menunjukkan ketiga
formula memunuhi persyaratan sedian kapsul
VII. PENGEMASAN
A. Kotak Obat
B. Etiket
C. Brosur
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 2004. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.
Ahmad Widodo. 2015. Budidaya Teripang Khasiat dan Cara Olah Untuk
Pengobatan.Yogyakarta.Pustaka Baru Press
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi keempat.
Jakarta : UI-Press.
Bintang, M. 1993. Studi Antimikroba dari Streptococcus lactis BCC
2259.Disertasi.Institut Teknologi Bandung.
Betina, V. 1983.The Chemistry and biology Of Antibiotics.Elsevier Scientific
Publishing Company. New York
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Ed III.Jakarta: Depkes RI.
Siringo-Ringo, Victor, dkk. 2017. FORMULASI KAPSUL EKSTRAK KENTAL
ETANOL 96% TERIPANG KELING (Holothuria atra) dan UJI AKTIVITAS
ANTIBAKTERI. Indonesia Natural Research Pharmaceutical Journal Vol. 2
No. 1