Dosen Pengampu :
Taufik Hidayat, M. Farm
Apt.Fajar Setiawan, M.Farm
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Farmasi 4A
Mega Oktaviani 31118022
Vina Fujiyanti 31118044
Widisyam Muliani 31118015
Yulia Rahmawati 31118024
Yuni Maulidina 31118018
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bias
menyelesaikan laporan praktikum teknologi farmasi sediaan steril.
Laporan ini kami susun dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
laporan praktikum ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya, kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan praktikum ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
I. Tanggal Praktikum.......................................................................................... 1
II. Tujuan ............................................................................................................1
III. Dasar Teori....................................................................................................1
IV. Preformulasi Zat Aktif dan Zat Eksipien .................................................... 2
V. Sterilisasi Alat .............................................................................................. 3
VI. Master Formula............................................................................................ 4
VII. Perhitungan Bahan...................................................................................... 4
VIII. Penimbangan Bahan.................................................................................. 5
IX. Prosedur Pengolahan.................................................................................... 5
X. Evaluasi Sediaan............................................................................................ 5
XI. Pembahasan.................................................................................................. 6
XII. Kesimpulan................................................................................................. 7
XIII. Lampiran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
ii
I. Tanggal Praktikum : 12 November 2021
II. Tujuan Praktikum
1
dibuat dengan melarutkan, mengemulsikan atau mensuspensikan sejumlah obat
ke dalam sejumlah pelarut dan disisipkan dalam wadah takaran tunggal atau
ganda.
B. Zat Eksipien
1. Natrii Chloridum
Pemerian : hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau
hablur putih, rasa asin (FI VI hal 1225)
Kelarutan : mudah larut dalam air, larut dalam gliserin, sukar
larut dalam etanol (FI VI hal 1225)
Stabilitas : stabil dalam bentuk larutan, larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
(Hope 2000 : 440)
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik (FI VI hal 1227)
OTT : inkompatibilitas dengan logam Ag, Hg, Fe (Hope
2
2000 : 440)
Titik Leleh : 801ºC
Ph : 6,7-7,3
V. Sterilisasi Alat
3
VI. Master Formula
2. Natrii Cloridum
2,995mg x 50
= 149,75 mg
= 0.149 gram
4
Natrii Chloridum 0,149gram
X. Evaluasi
XI. Pembahasan
Sediaan injeksi adalah sediaan steril, berupa larutan, suspense, emulsi atau
serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dngan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lender.
5
Ampul adalah wadah berbentuk silindris terbuat dari gelas, yang memiliki
ujung runcing (leher) dan bidang dasar ukuran normalnya adalah 1,2,5,10,20,
kadang-kadang juga 25 atau 30 ml. ampul adalah wadah takaran tunggal, oleh
karena jumlah cairannya ditentukan pemakaiannya untuk satu kali injeksi. Sediaan
suntik dibuat secara steril karena sediaan ini diberikan secara parenteral
Pada praktikum kali ini yaitu membuat injeksi ampul Aneurin HCl atau
yang disebut vitamin B1. Aneurin HCl merupakan vitamin yang larut dalam air
sehingga pembuatannya lebih stabil denga pelarut air. Aneurin HCl sudah
memiliki sifat yang mudah larut dalam air sehingga yang digunakan adalah garam
HCl nya dan tidak perlu diganti dengan bentuk yang lain. Aneurin HCl bertindak
sebagai zat aktif, NaCl berfungsi sebagai pengatur tonisitas, karna salah satu
syarat sediaan injeksi adalah harus isotonis yang artinya memiliki konsentrasi
yang sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah.
Pengawet tidak digunakan dalam pembuatan injeksi aneurin HCL
dikarenakan volume sediaan yang kecil atau sedikit. Penggunaan injeksi
dengan volume yang sedikit dimaksudkan untuk sekali penggunaan
sehingga pengawet tidak dibutuhkan. Pengawet biasanya digunakan untuk
sediaan yang digunakan berkali-kali. Selain itu penggunaan pengawet
dihindari karena apabila masuk langsung pada peredaran darah sistemik
akan menjadi toksik.
Setelah proses pengolahan selesai kemudian dilakukan tahap sterilisasi akhir
dimana dengan memasukkan semua alat yang digunakan dan setelah itu sediaan
dimasukkan kedalam ampul untuk disterilisasi menggunakan autoklaf dengan
suhu yaitu 115 - 116˚C selama 30 menit.ini bertujuan agar membunuh
mkroorganisme yang terdapat didalamnya. Pada proses pengukuran pH
menggunakan indicator universal didapat pH 6. Adanya perubahan pH pada
sediaan dapat mengindikasikan telah terjadi penguraian obat atau terjadinya
interaksi obat wadah. Larutan yang sudah terccampur di saring dengan tujuan agar
mencegah adanya zat asing atau partikel bermolekul besar yang masuk kedalam
sediaan. Setelah disaring kemudian sediaan dimasukan kedalam ampul
menggunakan jarum suntik sesuai dengan sediaan yang akan di buat. Alasan
menggunakan jarum suntik karena lubang yang terdapat pada ampul sangat kecil
6
sehingga dapat memudahkan pada saat memasukan larutan kedalam ampul dan
juga mengurangi resiko larutan menempel pada permukaan ampul, setelah
dimasukan kedalam ampul dilalakukan pengelasan dengan menggunakan alat las
yang telah disedikan , menggunakan alat las ini harus teliti dan rapih agar supaya
tidak terjadi kebocoran pada saat sterilisasi.
XII. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini di buat sediaan injeksi ampul Aneurin HCl
dengan kejernihan sediaan baik, keseragaman volume seragam, penampilan fisik
wadah nya cukup baik,dan jumlah sediaan terdiri dari 8 Ampul.
XIII. Lampiran
La
Saat menambahkan Didapatkan pH akhir rutan disaring
a.p.i 3,46
7
Saat larutan akan Setelah larutan sudah Saat melakukan
dimasukan kedalam masuk kedalam ampul penyegelan ampul
ampul 1,1 ml dengan menggunakan
RF-1 Ampoule
Sealing Machine
8
evaluasi kebocoran terdapat kebocoran terdapat kebocoran
Lampiran kemasan
9
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA