(Lembar Kerja)
Nomor Batch : A04B06
Disusun Oleh
Hena Yulia
(A 0111 005)
Linda Audina
(A 0121 078)
M.Parta
(A 0121 011)
Nama
Volume
Produk
Produk
Produk
04
5 mL
Waktu
Bentuk
larutan
I.
FORMULA
Natrii Thiosulfas 10 %
Obat suntik dalam ampul 5 mL no.II
II.
SPESIFIKASI
A. Bahan berkhasiat
Pemerian
Kemasan
Pengolaha
ampul
n
14.00
: Natrii Thisulfas
: Hablur besar tidak berwarna atau serbuk
Kelarutan
Titik leleh/lebur
B. Bahan Tambahan
a. Zat Tambahan
Pemerian
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
OTT
elektrolit
: Untuk pembuatan Injeksi
: Dalam sediaan farmasi, air dapat bereaksi
dengan obat dan zat tambahan lainnya
yangmudah terhidrolisis (mudah terurai
Stabilitas
C. Dosis
Dosis lazim
Dosis maksimum
Perhitungan dosis
D. Daftar Obat
Obat keras
: sediaan injeksi
E. Sediaan obat
Pemerian
Stabilitas
OTT
pH
pengawet
Antioksidan
Stabilisator
: larutan bening
: garam-garam logam berat, oksidator, asam
:8-9,5 (USP)
::: dapar phospat pH 8. Dialiri gas N2
Tonisitas
a. Kelengkapan
Dapar pospat pH = 8 (FI, III/1979)
5
x 800=40 mg/100 mL
5 ml larutan NaH2PO4 0,8 % = 100
95
ml
larutan
95
x 947=900 mL /100 mL
100
Na2HPO4
0,947
tb
Zat
NaH2PO4
Na2HPO4
Na2S2O3
0,202
0,126
0,181
b. Perhitungan
0,52 tb. C
W=
0,576
III.
C
0,04
0,9
10
= - 2,45 g (hipertonis)
STERILISASI
A. Alat-alat
ALAT
Beaker glass
Corong dan kertas saring
Ampul
Kaca arloji
Spatel logam
Batang pengaduk
STERILISASI
Oven 1700
Otoklaf 115-1160C
0ven 1700C
Api langsung
Api langsung
Api langsung
WAKTU
30
30
30
20
20
20
B. Sediaan Obat
Disterilisasi dengan cara starilisasi A (autoklaf 115-116 0 C, 30)
IV.
V.
FORMULASI LENGKAP
Natrii thiosulfas
Natrii dihydrogen phosphas
Dinatrii hydrogen phosphas
Aqua pro injeksi
PENIMBANGAN
BAHAN
Natrii Thiosulfas
NaH2PO4
NaH2PO4
VI.
100 mg
0,4 mg
9 mg
ad 1 ml
SATUAN
VOLUME
DASAR
1 mL
100 mg
0,4 mg
9 mg
PRODUKSI
3 Ampul/30 mL
3g
12 mg
270 mg
PROSES PENGOLAHAN
N
PENGOLAHAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
VII.
EVALUASI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
JENIS EVALUASI
Penampilan fisik wadah
Jumlah sediaan
Kejernihan
Brosur
Kemasan
Kebocoran ampul
Etiket
Keseragaman volume
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu membuat injeksi Natrii Thiosulfas.
Sediaan injeksi ini merupakan sediaan steril yang diberikan melalui rute
pemberian intramuskular yaitu seluruh obat akan berada di tempat itu dari
tempat itu obat akan masuk ke dalam pembuluh darah disekitarnya secara
difusi pasif, baru masuk kedalam sirkulasi. Sediaan ini harus steril karena
sediaan ini diinjeksikan atau disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa
ke dalam kompartemen tubuh yang paling dalam. Sediaan ini memasuki
pertahanan tubuh yang memiliki efisiensi tinggi sehingga harus bebas dari
kontaminasi mikroba dan bahan-bahan beracun. Natrii Thiosulfas mempunyai
kelarutan larut dalam air sehingga pada proses pembuatan digunakan air
(aqua pro injeksi) sebagai pelarutnya. Aqua pro injeksi merupakan pelarut
dengan pH tertentu yaitu air untuk injeksi yang disterilisasi dan dikemas
dengan cara yang sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan
tambahan lainnya.
Penyempurnaa sediaan natrii thiosulfas yaitu sediaan injeksi ini dibuat
sampai mencapai pH 8, dengan menggunakan dapar posfat yang bertujuan
untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama
reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan dapar ini adalah pH
nya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat
sehingga pH akhirnya tidak jauh berbeda dengan pH awal. Nilai isotonis pada
sediaan yaitu -2,45 % sehingga tidak perlu ditambahkan NaCl karena sediaan
termasuk ke dalam sediaan hipertonis, perlunya sediaan ini dibuat isotonis
atau hipertonis agar pada saat penyuntikan tidak menimbulkan nyeri.
Metode sterilisasi yang digunakan untuk membuat injeksi ini pun
dibuat dengan metode aseptis. Prosedur aseptis ini diperlukan jika bahan
produk parenteral yang akan dipakai harus bebas dari mikroorganisme, mulai
dari pelarut (a.p.i) dan bahan-bahan zat aktif hingga bahan tambahan. Pada
pembuatan injeksi dengan metode sterilisasi aseptis kemungkinan sediaan
terkontaminasi dengan mikroorganisme harus diperkecil untuk menjaga agar
sediaan yang dihasilkan nantinya tetap dalam keadaan steril. Dalam
pembuatan injeksi ini perlu diperhatikan pH agar tetap dalam rentang
kestabilan bahan. Injeksi tidak boleh mengandung partikulat sehingga
sebelum dimasukkan ke dalam wadah ampul, sediaan harus terlebih dahulu
disaring dan pemilihan metode sterilisasi sangat penting dan perlu
diperhatikan untuk menghasilkan produk akhir.
Persyaratan utama dari dari larutan yang diberikan secara parenteral
ialah kejernihan. Sediaan itu harus jernih dan bebas dari semua zat-zat khusus
yaitu semua zat yang bergerak, senyawa yang tidak larut, yang tanpa
disengaja ada. Termasuk kotoran lain seperti debu, serat-serat tissue,
serpihan-serpihan gelas, kelupasan dari wadah gelas atau plastik yang masuk
ke dalam produk selama proses pembuatan, penyimpanan, dan pemberian.