Anda di halaman 1dari 12

I.

FORMULA ASLI : HEPARIN


II. MASTER FORMULA
Nama Produk :HATOPRIN
Jumlah Produk : 5 vial @5ml
No. Registrasi : DKL1720000643A1
No. Batch :H148001

Heparin 25.000 IU
Tiap vial Mengandung 5ml
NaH2PO4 6,4%
Na2HPO4 11,36%
Benzalkonium 0,01%
Aqua Pro Injeksi ad 5 ml

III. ALASAN PENAMBAHAN BAHAN


1. Heparin
a. Menurut Jurnal Penelitian Arcived Drug Label
Heparin adalah kelompok heterogen rantai mioplantasi anionik lurus,
yang disebut Glikosaminoglikan, memiliki sifat antikoagulan. Heparin
Sodium Sodium Chloride Benzyl Alkohol
1000 unit USP 8,6 mg 0,01 mL
5000 unit USP 7 mg 0,01 mL
10.000 unit USP 5 mg 0,01 mL
PH 5.0-7.5; Natrium hidroksida dan / atau asam hidroklorida
ditambahkan, jika diperlukan, untuk penyesuaian pH.

b. Menurut PDF Medical Journal


Herparin adalah asam mucopolysacharide atau glikosaminoglikan
(GAGs) yang terdiri dari residu asam glukurona dan glukosamin yang di
esterifikasi dengan asam sulfat yang banyak digunakan sebagai
antikogulan injeksi, dan mempunyai kepadatan muatan negative yang
tinggi diantara semua molekul biologis. Arti kata heparin berasal dari
kata hepar yang artinya hati. Fungsi heparin lainnya adalah untuk
mengobati pembekuan darah di paru-paru atau kaki, juga dapat
digunakan untuk mencegah pembekuan darah setelah operasi, selama
dialysis, ketika mengambil sampel darah, atau ketika seseorangtidak
mampu bergerak untuk waktu yang lama.

2. Benzalkonium Klorida
a. Menurut Handbook of Pharmaceutical Excipients, hal 61
benzalkonium klorida dipilih sebagai pengawet karena lebih sering
digunakan sebagai pengawet untuk injeksi parenteral dan lebih
menguntungkan daripada pengawet lainnya. Benzalkonium klorida tidak
menguap walaupun melewati proses sterlisasi karena bersifat stabil.
Dari sisi konsentrasi, benzalkonium klorida sudah bisa berfungsi
sebagai pengawet dengan konsentrasi 0,01-0,02%.

3. Natrium Sulfat Anhidrat dan Natrium Sulfat Dihidrat


a. Menurut Pengantar Sediaan Farmasi Steril, Pada Tabel 3.4 dan 3.5
Pengaturan Ph dilakukan dengan penambahan asam, basa dandapar.
Penambahan larutan dapar hanya dilakukan untuk larutan obat suntik
dengan Ph 5,5-9. Pada Ph < 9 jaringan mengalami dekrosis, sebaliknya
bila Ph > 3 jaringan akan mengalami rasa sakit, phlebitis, dan dapat
menghancurkan jaringan sebaliknya Ph>3 atau Ph <11 sebaliknya tidak
di dapar karena sulit dinetralisasi, terutama di tunjukkan untuk injeksi
intramuscular, dan subkutan.

4. Aqua Pro Injeksi


a. Menurut FI edisi III hal 97
Digunakan untuk melarutkan zat aktif dan zat-zat tambahan. Digunakan
air pro injeksi sebagai pelarut karena air pro injeksi bebas dari mikroba
dan pirogen sehingga aman untuk digunakan pada sediaan parenteral.
IV. URAIAN BAHAN

1. Benzalkonium Klorida ( exp:23;RPS 18 th.1164;MD 28 th;949 )


Nama : BENZALKONII CHLORIDUM
Nama lain : Benzalkonium klorida
Rm / BM : C6H5CH2N (CH3)2R)CL / 360,0
Pemerian : serbuk amorf, kekuningan, gel tebal, atau lempeng
gelatin, higroskopik seperti sabun bila disentuh,
sangat pahit, bau aromatis
Kestabilan : larutnya stabil pada range pH dan suhu yang luas.
Larutannya dapat disimpan pada waktu yang lama
pada suhu kamar. Larutan air yang disimpan pada
wadah polivinil klorida atau poliuretan dapat
kehilangan aktivitas antimikrobanya
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya kontak
dengan logam, di tempat yang kering dan sejuk
Kegunaan : pengawet

Inkompatibilitas : Kompatibel dengan aluminium, surfaktan anionik, sitrat,


kapas, fluorescein, hidrogen peroksida,
hypromellose, iodida, kaolin, lanolin, nitrat, surfaktan
nonionik dalam konsentrasi tinggi, permanganates,
protein, salisilat, garam perak, sabun, sulfonamida,
seng oksida, beberapa karet campuran dan
beberapa campuran plastik.

pH : 5-8 untuk larutan cair b/v

Titik lebur : 400 C

Berat jenis : 0.98 g/cm3 at 20C.

2. Aqua Pro Injeksi


Nama Resmi : AQUA PRO INJEKSI
Nama Lain : Aqua untuk Injeksi
Pemarian : Keasaman, Kebasaan, Amunium, besi, tembaga,
timbale, kalsium, klorida, nitrat, sulfat, zat injeksi, memenuhi syarat yhang
tertentu pada aqua destilata.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap, jika disimpan
dalam wadah tertutup kapas, berlemak harus digunakan dalam waktu 3
hari setelah pembuatan
Kegunaan : untuk pembuatan injeksi
Stability : wadah utuh sekali pakai untuk air injeksi harus
disimpan pada suhu kamar terkendali
Ph : 5-7

3. Na2HPO4 ( ditjen POM 1979 : 711 )


Nama resmi : NATRIUM FOSFAT ANHIDRAT
Nama lain : Dinatrium hydrogen fosfat anhidrat
RM/BM : Na2HPO4/141,96
Pemerian : Serbuk, putih, higroskopik
Kelarutan : larut dalam 12 bagian air
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai larutan dapar

4. Natrii dihydrogen phosphas ( Ditjen POM 1979 ; 409 )


Nama resmi : NATRII DIHYDROGEN PHOSPHAS
Nama lain : natrium dihydrogen fosfat
Rm / bm : NaH2PO4/156,01
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih, tidak
berbau, rasa asam dan asin
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai larutan dapar Ph 6, Ph 7 dan Ph 8
V. FARMAKOLOGI
Menurut Glance farmakologi medis. Hal, 45
Heparin merupakan glikosaminoglikan dengan keasaman tinggi yang
terjadi secara alami dengan berbagai berat molekul (5000- 15.000). suntikan Sub
Cutan Heparin atau infuse Intra Vena yang continyu mengurangi insidensi
thrombosis vena dalam pada pasien yang mngalami pembedahan umum dan
pasien yang sembuh dari struk. Dan imfark miokard.
Efek samping Heparin yang utama adalah perdarahan. Perdarahan
biasanya dapat dikendalikan dengan menghentikan pemberian obat karena
heparin punya durasi kerja yang singkat (4-6 jam).
Bila dibutuhkan, Heparin dapat dinetralkan dengan suntikkan protamin Intra Vena
suatu peptide basa yang terikat dengan heparin yang bersifat asam. Kadang-
kadang heparin menyebabkan reaksi alergi dan trombitopenia. Heparin berat
molekul rendah (LMW) mempunyai waktu paruh lebih panjang dari heparin
standar. Heparin ini mempunyai keuntungan karena hanya membutuhkan dosis
tunggal harian melalui suntikan SC dan dosis profilaktik tidak membutuhkan
pemantauan.

VI. CARA KERJA


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Sterilisasi alat dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121C
selama 20 menit
3. Kalibrasi vial 5 ml
4. Timbang dan ukur bahan yang akan digunakan
5. Larutkan Heparin dengan aqua pro injeksi
6. Tambahkan Benzalkonium
7. Tambahkan pendapar
8. Masukkan kedalam vial, beri etiket, label, brosur, dan kemasan.

VII. PERHITUNGAN BAHAN


Yang diproduksi = 5 botol vial x 5 ml = 25 ml
Volume penambahan = 5 botol vial x 0,15 = 0,75 ml
Volume pembilasan = 5 ml x 25,75 ml = 5,15 ml
25ml

Vol. total = Vol.ampul + Vol.penambahan + Vol.pembilasan


= 25 ml + 0,75 ml + 5,15 ml
= 30,9 ml

Na2HPO4 11,36

Pervial = 11,36 % X 5 ml
100
= 0,568 gram

Perbatch = 5 botol vial X 0,586


= 2,84 gram
NaH2PO4 6,4 %

Pervial = 6,4 X 0,32 gram


100
Perbatch = 3 botol X 0,32 gram

= 1,6 gram

Benzalkonium 0,01%

Perdosis = 0,01 X 5 ml
100
Perbatch = 5 botol vial X 0,0005 gram

= 0,0025 gram
Aqua Pro Injeksi

Pervial = 5 ml ( 0,568 gr + 0,0005 gr )

= 5 ml 0,8885

= 4,1 ml

Perbatch = 5 botol X 4,1 ml

= 20,5 ml
Heparin 25.000 IU = 20 mg

Perdosis = 5 ml X 20 mg = 100 mg

Perbatch = 100 mg X 25 mg = 500 mg

PERHITUNGAN DAPAR

Na2H2PO4 : Na2HPO4

40 : 60

= 40 X 0,8 % = 6,4 &


5 ml
= 60 X 0,947 % = 11,36%
5 ml

RUMUS MOLARITAS
Massa X 1000
BM vol. vial

Na2HPO4 m = 11,36 X 1000 : 16 -> A

142 5 ml
NaH2PO4 m = 6,4 X 1000 : 10,67 -> B

120 5 ml

pH = pka log a/3


= 7,2 log 16 / 10,67

= 7,2 log 0,67

= 7,2 0,7

= 7,03

Permolaritas

= g/l zat terlarut X 100% X ION

BM zat terlarut

= s/l X 2000

342,9

= -0,05 / 0,14 X 2000

342,9

= 29,16

Perhitungan Ekuivalen

E = BM zat : I = 1 ( g)

BM NaCl :I x(g)

= 342,9 : 1,8 i

58, 4 : 1,8 x

= 190, 5 = 1

58, 4 x
190, 5 X = 32,44

X = 32,44

190.5

X = 0,170

Perhitungan NaCl

V=(WXE)

= ( Zat akhir X Ekuivalen NaCl 0,170

= 20 mg X 0,170

= 3,4 ml

NaCl 1 X 0,9 g = 0,009 g = 9 mg

100

Jadi, 9 mg 3,4 ml = 5,6 NaCl maka 5,6 NaCl setara dengan 5,6 :

0,18 X 1

Jadi, dibutuhkan 31,1 dextrosa untuk menggantikan 5,6 NaCl.

Anda mungkin juga menyukai