DISUSUN OLEH :
1. Dea Rahma Dewi
2. Ivan Sari Murni
3. Tiara Mayang Pratiwi
4. Yuni Suharina
5. Zafira Fathya
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : Reguler 2A
Dosen Pembimbing :
1. Nur Aira Juwita,S.Farm,M.Si,Apt
2. Ferawati Suzalin,S.Far,Apt,M.Sc
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Mahaesa atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kebakaran Hutan
Lahan Berakibat Kabut Asap”.
Makalah ini menjelaskan tentang pengertian, kandungan pada asap, Ukuran partikel asap Efek
atay dampak yg ditimbulkan, Cara mengatasi, Cara pencegahan serta Pengobatan penyakit yang
ditimbulkan dari kabut asap.
Perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada : Bpk/Ibu Dosen mata kuliah
Spesialite dan Terminologi Kesehatan atas tugas yang diberikan sehingga menambah wawasan
kami tentang kabut asap serta dampak yang ditimbulkannya khususnya mengetahui cara mengatasi
penyakit akibat kabut asap demikian pula kepada teman-teman yang turut memberi sumbang saran
dalam penyelesaian makalah sebagaimana yang kami sajikan.
Kami menydari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan, untuk itu dari lubuk hati kami yang paling dalam memohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun dan mendorong membuka cakrawala pemahaman tentang kabut asap,
dampak serta pengobatan penyakit akibat kabut asap.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita dan selalu menginspirasi kita untuk
mendalami ilmu kesehatan.
Palembang, Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Kebakaran hutan yang sering terjadi di Indonesia menimbulkan asap kabut yang
berdampak buruk tidak saja di wilayah Indonesia tetapi juga sampai ke negara tetangga.
Dampak buruk dari asap kabuttersebut terjadi pada sektor kesehatan dan lingkungan,
sektor ekonomi dan transportasi, serta menyebabkan pencemaran lintas batas. Kebijakan
strategis untuk memininalisir dampak tersebut dikaji dengan pendekatan deskriptif
analitis. Hasil kajian menunjukkan bahwa hal yang telah dilakukan masih berupa upaya
penanggulangan kebakaran hutan, belum banyak berbentuk pencegahannya. Dengan
demikian upaya dan kebijakan yang bersifat preventif masih harus ditingkatkan termasuk
upaya pelestarian lingkungan, penguatan payung hukum, dan peran serta aktif dari
pemerintah daerah.
b. Tujuan
c. Manfaat
BAB II
Pembahasan
Dampak dan Kerugian Akibat Asap Kabut Asbut yang terjadi karena kebakaran
hutan di beberapa wilayah Indonesia telah menimbulkan dampak negatif dan kerugian
pada berbagai sektor. Sektor kesehatan, lingkungan, perekonomian, dan transportasi
merupakan empat sektor utama yang terkena dampak langsung. Di samping itu, karena
dampak asbut juga meluas ke negara tetangga, maka hubungan Indonesia dengan
negara tetangga Malaysia dan Singapura juga terganggu.
1). Sektor Kesehatan dan Lingkungan
Asbut menjadi masalah bagi banyak kota di dunia dan terus mengancam
lingkungan. Menurut Environmental Protection Agency (EPA) U.S.A., udara berada
dalam status bahaya karena problem kabut apabila asbut telah melewati batas 80 bagian
persejuta (parts per billion) (ppb) atau 0.5 ppm ozon (komponen utama asbut), atau
melebihi dari 53 ppb nitrogen dioksida atau 80 ppb partikel. Asbut dalam keadaan berat
merusak dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia, termasuk
penyakit emphysema, bronchitis, dan asma. Kejadian klinis sering terjadi saat
konsentrasi ozone levels sedang tinggi.
Di Indonesia, dampak dari adanya asbut terasa di wilayah-wilayah yang
berdekatan dengan lokasi kebakaran hutan. Masyarakat Riau yang lebih dari satu
minggu dilanda asbut akibat kebakaran hutan dan lahan terserang ISPA, bahkan daya
tahan fisik warga juga mulai menurun. Beberapa Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) di Dumai dipenuhi pasien terutama orangtua dan anak-anak yang
mengeluhkan batuk, pilek, dan suhu badan yang tinggi. Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pekanbaru juga mengalami lonjakan pasien dengan keluhan yang hampir
sama. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat sejak awal terjadinya asap kabut telah
terjadi peningkatan pasien ISPA yang jumlahnya mencapai 1095 pasien
Upaya Penanggulangan
Penutup
a. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA