Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Praktikum Teknologi Sediaan Steril

Nama : Nita Oktaviani Permatasari


NRP : 110118213
Kelompok/KP : 2/A
Topik : Pembuatan sediaan infus isotonis NaCl 0,9% dengan volume 100 ml
Tujuan :
1. Mempelajari cara pembuatan sediaan steril volume besar beserta cara sterilisasinya
2. Membuat sediaan bebas pirogen
I. Praformulasi
1. Tinjauan farmakologi bahan obat
⮚ Indikasi
▪ Natrium klorida digunakan dalam pengelolaan defisiensi ion
natrium dan klorida dalam kondisi kehilangan garam
▪ Larutan natrium klorida digunakan sebagai sumber natrium
klorida dan air untuk hidrasi.
▪ Pada hipernatremia dengan deplesi volume, natrium klorida
0,9% dapat digunakan untuk mempertahankan konsentrasi
natrium plasma dengan peningkatan volume cairan. Natrium
klorida 0,9% (atau jarang, pada hipernatremia berat, 0,45%)
digunakan untuk penggantian cairan pada ketoasidosis
diabetikum.
▪ Di antara kegunaan lainnya, larutan natrium klorida 0,9%,
bersifat isotonik, adalah cairan yang berguna untuk irigasi
steril, misalnya, mata atau kandung kemih, dan pembersihan
kulit atau luka secara umum.
▪ Konsentrasi 0,9% juga banyak digunakan sebagai pembawa
atau pengencer untuk pemberian parenteral obat lain. Tetes
hidung natrium klorida 0,9% digunakan untuk meredakan
hidung tersumbat. Obat kumur yang mengandung natrium
klorida juga tersedia untuk kebersihan mulut.
(Martindale ed 36 p. 1686-1687)
⮚ Kontraindikasi
▪ Larutan natrium klorida tidak boleh digunakan untuk
menginduksi emesis; praktek ini berbahaya dan kematian
akibat hipernatremia telah dilaporkan.
▪ harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
hipertensi, gagal jantung, edema perifer atau paru, gangguan
ginjal, preeklamsia, atau kondisi lain yang terkait dengan
retensi natrium.
(Martindale ed 36 p. 1686)
⮚ Efek samping
▪ Efek paling serius dari hipernatremia adalah dehidrasi otak
yang menyebabkan kantuk dan kebingungan yang berlanjut ke
kejang, koma, gagal napas, dan kematian. Gejala lain termasuk
rasa haus, berkurangnya air liur dan air mata, demam,
berkeringat, takikardia, hipertensi atau hipotensi, sakit kepala,
pusing, gelisah, lekas marah, kelemahan, dan otot berkedut dan
kaku. (Martindale ed 36 p. 1686)
2. Tinjauan sifat fisikokimia bahan obat
⮚ Organoleptis
▪ Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
rasa asin.
➢ Kelarutan
▪ Mudah larut dalam air; larut dalam gliserin; sukar larut dalam
etanol. (FI VI p. 1225)
▪ Larut 1:2,8 dalam air, 1:2,7 dalam air mendidih, dan 1:10
dalam gliserol; sedikit larut dalam alkohol.(Martindale ed 36 p.
1686)
➢ Stabilitas
▪ terhadap suhu : Terhadap suhu: stabil terhadap suhu & pada
pemanasan akan meningkatkan kelarutan (Martindale 28th ed
p.635)
▪ terhadap pH : dalam larutan 6,7 - 7,3 (HPE 6th, p. 637), stabil
pada pH 4,5-8,0 (Japan Pharmacopeia ed 17 p. 1571)
▪ terhadap oksigen : stabil dan harus disimpan dalam wadah
tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering. (HPE 6th, p.
639). Stabil disimpan di wadah kedap udara. Wadah plastik
untuk injeksi dapat digunakan (Japan Pharmacopeia ed 17 p.
1571).
3. Cara sterilisais masing-masing bahan
• NaCl = Oven 180oC selama 30 menit
• Norit = Oven 180oC selama 30 menit
• Aqua pro injection = Autoclave 121oC selama 15 menit
4. OTT (Inkompatibilitas)
Larutan natrium klorida berair bersifat korosif terhadap besi. Mereka juga
bereaksi membentuk endapan dengan garam perak, timbal, dan merkuri.
Kelarutan metilparaben pengawet antimikroba berkurang dalam larutan
natrium klorida dan viskositas gel karbomer dan larutan hidroksietil
selulosa atau hidroksipropil selulosa berkurang dengan penambahan
natrium klorida. (HPE 6th, p. 639)
5. Cara penggunaan dan dosis
Pada kekurangan natrium yang parah, 2 sampai 3 liter natrium klorida
0,9% dapat diberikan selama 2 sampai 3 jam dan setelah itu pada tingkat
yang lebih lambat. Konsentrasi dan dosis larutan natrium klorida untuk
penggunaan intravena ditentukan oleh beberapa faktor termasuk usia, berat
badan, dan kondisi klinis pasien dan khususnya keadaan hidrasi
pasien.(Martindale ed 36 p. 1686)
II. Formulasi
1. Permasalahan dan penyelesaian
▪ Sediaan steril volume besar tidak boleh mengandung pirogen→
Ditambahkan norit 0,1-0,3% pada saat pembuatan agar terbebas dari
pirogen
▪ Tonisitas & pH sediaan → Sebaiknya tonisitas & pH sediaan
mendekati plasma
▪ Terjadi pemisahan partikel padat dalam wadah gelas selama
penyimpanan dan hal ini tidak boleh terjadi pada sediaan yang
digunakan secara intravena
2. Formula yang akan dibuat
➢ Formularium Nasional Indonesia Edisi III hal.29 → yang digunakan
R/ NaCl 0,9%
Norit 0,1%
Aqua pro injection ad 100 ml
➢ Farmakope Indonesia IV hal.9
R/ Dextrose 5%
NaCl 0,2%
Aqua pro injection ad 50 ml
➢ Formularium Indonesia Edisi III hal.203
R/ NaCl 4,5 g
Aqua pro injection ad 500 ml
➢ Handbook of Pharmaceutical Formulations Steril Product vol 6 p. 335
pdf
R/ NaCl 9,33 g
Activated charcoal 0,5 g
Aqua pro injection ad 1L
3. Perhitungan bobot dan dosis
➢ Volume infus = v + 50 ml
= 100 + 50 ml
= 150 ml)
➢ NaCl 0,9% = 0,9 g x 150 ml/100 ml = 1,35 g
➢ Norit 0,1% = 0,1 g x 150 ml/100 ml = 0,15 g
➢ Volume sediaan yang harus dimasukkan ke dalam botol infus
= 100 ml + (2% x 100 ml) (FI IV p.1044)
= 102 ml

4. Tabel Bahan

No Nama bahan Berat/volume Fungsi Cara sterilisasi

1 NaCl 1,35 g bahan Oven 180oC selama


aktif 30 menit

2 Norit 0,15 g Adsorben Oven 180oC selama


(untuk 30 menit
menyerap
pirogen)
5 aqua pro ad 150 ml pelarut autoklaf 121oC 15
injection menit

cara sterilisasi sediaan

Sediaan disterilkan dengan autoklaf pada 121oC selama 15 menit (dibebas


pirogen dengan norit dan dilakukan penyaringan berulang) (Martindale 28th
ed p.635)

III. Pelaksanaan

a. penyiapan alat

NO Nama Alat Ukuran Jumlah Cara Sterilisasi & suhu waktu

1. kaca arloji Ø:5cm 2 oven 250℃ 30menit


Ø: 8cm 2

2. beaker glass 50ml 1 oven 250℃ 30menit


100ml 1
250 ml 1

3. erlenmeyer 50ml 4 Autoclaf 115℃ 30menit


100ml 1
250 ml 1

4. pengaduk kaca standart (10cm) 2 oven 250℃ 30menit

5. pinset standart 4 oven 250℃ 30menit

6. Tara dan Wadah standar 1set oven 250℃ 30menit

7. anak timbangan standart 1set oven 250℃ 30menit

8. sendok logam standart 2 oven 250℃ 30menit

9. Botol infus yang Dikalibrasi 102 1 oven 250℃ 30menit


dikalibrasi ml

10 Tutup botol infus standart 1 Autoclaf 115℃ 30menit


(karet)

12 kantong sampah 2x 1 Autoclaf 115℃ 30menit


(tidak wajib)
13 corong dan kertas Ø : 5cm 1 Autoclaf 115℃ 30menit
saring

14 corong dan kertas Ø : 5cm 1 Autoclaf 115℃ 30menit


saring rangkap 2

15 pipet tetes pendek 4 Autoclaf 115℃ 30menit


panjang 4

16 gelas ukur 50ml 1 Autoclaf 115℃ 30menit


100ml 1
250 ml 1

17 tali 4 Autoclave 115℃ 30menit

18 termometer standart 1 Sudah steril

19 stopwatch standart 1 Sudah steril

20 aqua pro injec 50ml 1 autoclave 121℃ 15menit


b. Pencucian, pengeringan dan pembungkusan alat
• Pencucian alat/wadah gelas serta peralatan laboratorium lain (Huizinga)
1. Sikat dengan larutan tepol
2. Bilas dengan air kran
3. Semprot dengan uap & tiriskan
4. Bilas dengan aquadem
5. Bilas dengan air suling yang baru dibuat (steril dan beba pirogen)
6. Keringkan dengan posisi terbalik dalam oven
• Pengeringan
1. Keringkan dalam oven dalam keadaan terbalik pada suhu 100°C,
tidak boleh terlalu lama kira-kira 15 menit (terutama gelas ukur, bahan
yang terbuat dari karet & plastik)
2. Untuk menghindari debu dapat ditutup dengan kertas yang tembus
uap air
3. Wadah kecil harus benar-benar kering
• Pencucian karet
1. Rendam dalam larutan HCl 2% selama 2 hari
2. Rendam dalam larutan tepol 1% dan Natrium Karbonat 0,5% selama
1 hari
3. Didihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit, kemudian bilas
dengan aquadest
4. Ulangi dengan larutan yang baru
5. Ulangi sampai larutan jernih
6. Rendam dalam aquadest (dalam beaker glass yang ditutup kertas
perkamen) dan dicuci dengan otoklaf pada suhu 110°C selama 20
menit (1 atau 2 kali) sampai air rendaman jernih
7. Bilas dengan spiritus dilutus (etanol 70%) - air aa sampai jernih
8. Masukkan kantong kering rangkap dua & disterilkan dalam otoklaf
Tahap-tahap pencucian karet dengan otoklaf pada suhu 110°C selama 20 menit adalah
sebagai berikut
1. waktu pemanasan : pkl..............-............... (..........menit)
2. waktu pengeluaran udara : pkl..............-............... (..........menit)
3. waktu menaik : pkl..............-............... (..........menit)
4. waktu suhu dipertahankan : pkl..............-............... (..........menit)
5. waktu menurun : pkl..............-............... (..........menit)
6. waktu pendinginan : pkl..............-............... (..........menit)
======================================================
Proses pencucian karet berlangsung dari pkl...............-...............(..........menit)
• Pembungkusan : masing-masing alat dibungkus dalam kantong
c. Sterilisasi alat-alat
1. Sterilisasi alat – alat dan pembebasan pirogen dengan oven pada
suhu 250oC selama 30 menit. (kaca arloji, beaker glass, pengaduk,
pinset, tara dan wadah, sendok porselen, anak timbangan, sendok
logam).
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
• waktu pemanasan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu kesetimbangan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pembinasaan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pendinginan : pkl..............-............... (..........menit)

========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul...............-............... (..........menit)
2. Sterilisasi alat – alat dengan otoklaf pada suhu 115oC selama 30
menit. (erlenmeyer , pipet tetes, gelas ukur, corong dan kertas saring,
corong dan kertas saring rangkap dua,tutup botol infus (karet), kantong
sampah).
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
• waktu pemanasan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pengeluaran udara : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu menaik : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu kesetimbangan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pembinasaan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu menurun : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pendinginan : pkl..............-............... (..........menit)
========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul...............-...............(...........menit)

3.Sterilisasi pelarut aqua pro injectio dengan otoklaf pada suhu 121oC selama 15
menit
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
• waktu pemanasan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pengeluaran udara : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu menaik : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu kesetimbangan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pembinasaan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu menurun : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pendinginan : pkl..............-............... (..........menit)
========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul...............-...............(...........menit)

d. Cara kerja
1. Kalibrasi botol infus 102 ml (ruang E)
2. Bersihkan meja (Ruang C) dengan disemprot alkohol 70%, dilap searah dengan
kasa steril, nyalakan api spiritus
3. a. Tara kaca arloji Ø 8 cm
b. Timbang NaCl 1,35 g dengan kaca arloji Ø 8 cm yang sudah ditara
4. a. Tara kaca arloji Ø 5 cm
b. Timbang norit 0,15 g dengan kaca arloji Ø 5 cm yang sudah ditara
5. Ukur aqua pro injection bebas pirogen 20 ml dengan gelas ukur 25 ml
6. (3b) + (5) diaduk ad larut dalam beaker glass 250 ml
7. Setelah (6) larut, tambahkan aqua pro injection 120 ml dengan gelas ukur 100 ml
8. Cek pH dengan indicator 4 warna (pH = 7), ad hingga 150 ml, di gelas ukur 250 ml
9. Pindahkan (8) ke dalam Erlenmeyer 250 ml, lalu beri tanda dengan spidol
10. (9) + norit 150 mg dipanaskan di atas api spiritus, sambil mengatur apinya. Sambil
diaduk, ukur suhu menggunakan termometer
11. Ketika (10) mencapai suhu 70-80oC, hidupkan stopwatch, suhu dipertahankan
selama 10 menit sambil tetap diaduk
12. Setelah 10 menit, Erlenmeyer tersebut diangkat lalu dipindahkan ke meja kerja,
diamkan selama 5 menit, dan dilihat apakah ada perubahan volume, bila ada
tambahkan aqua pro injection ad tanda
13. Ambil Erlenmeyer 250 ml kedua, letakkan corong & kertas saring rangkap 2 di
atasnya.
14. (12) dituang ke (13), usahakan semua norit pindah ke kertas saring tersebut
(sambil dituang, aduk supaya norit pindah)
15. Letakkan corong dengan kertas saring rangkap 2 pada Erlenmeyer 250 ml yang
pertama & di atasnya ditutup dengan kaca arloji
16. Filtrat dalam Erlenmeyer kedua diberi tanda dengan spidol, kemudian dipanaskan
kembali pada suhu 70-80oC selama 10 menit dengan api spirtus
17. Setelah 10 menit, angkat (16) & bawa ke meja kerja, matikan api spiritus &
diamkan selama 5 menit, amati apakah ada perubahan volume atau tidak, jika ada
maka tambahkan aqua pro injection ad tanda
18. Saring kembali (17) menggunakan corong dan kertas saring rangkap 2 yang telah
digunakan dan berisi norit ke dalam Erlenmeyer 250 ml ketiga
19. Saring kembali (18) dalam Erlenmeyer ke empat menggunakan corong & kertas
saring tunggal (membran filter 0,45 μm)
20. Tuang (19) ke dalam botol infus yang telah dikalibrasi (102 ml) tanpa pipet tetes
21. Sisa infus dituang ke beaker glass 100 ml, lalu dicelupkan karet tutup botol infus
ke
dalam cairan tersebut dengan pinset steril. Ambil karet botol infus & gerak-gerakan
agar tidak ada sediaan yang nempel, lalu gunakan untuk menutup infus
22. Ikat mati tali karet tutup botol infus sebanyak 2x dan bungkus dengan perkamen 2
rangkap
23. Sterilkan (22) dengan autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit dengan waktu
kesetimbangan 20 menit
24. (23) diberi etiket & brosur, lalu masukkan ke kemasan sekunder

e. Sterilisasi akhir sediaan infus NaCl 0,9% dengan autoklaf pada suhu 121oC selama
15 menit
Tahap-tahap sterilisasi adalah sebagai berikut
• waktu pemanasan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu kesetimbangan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pembinasaan : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu tambahan jaminan sterilitas : pkl..............-............... (..........menit)
• waktu pendinginan : pkl..............-............... (..........menit)
========================================================
Proses sterilisasi berlangsung dari pukul...............-...............(...........menit)

IV. WADAH
• Wadah primer : botol infus kaca tertutup kedap, volume 100x., tutup botol
infus (karet) diikat dengan tali 2x
• Wadah sekunder : box tertutup rapat, diberi etiket, label serta brosur
V. Label dan Brosur
Lampirkan brosur dan etiket pada laporan
➢ Brosur
➢ Etiket

Anda mungkin juga menyukai