Anda di halaman 1dari 16

Praktikum Sediaan Steril

1. Adityo Bayu Sasongko 03422119006


2. Annisa Hariyani 03422119037
3. Ayu Aulia Pratiwi 03422119053
4. Dinda Maulani 03422119085
5. Hasyifah Nabillah 03422119132
6. Reihana Nur Rahmadani 03422119238
Lembar Kerja

Nama Sediaan : Daryantulle

R/ Kelarutan pH Cara Sterilisasi Literatur


Framicetin sulfat 1% Framicetin Steril Aseptik ISO hal 345
Vaselin (Mudah larut Farmakope III hal 260
Adepslanae aa qs dalam 1 bagian air)

M.f gauze 10 x 10 cm No.1

1. Kelengkapan Resep : Lengkap

2. OTT ( Cahaya atau zat lain ) : -

3. Usul :

4. Perhitungan Dosis :

5. Teori Pendukung :
ISO hal 345

6. Perhitungan :
− Kasa rangkap 2 : 0,75 g
− Berat obat : 4 × 0,75 g = 3 g
Jadi
1 30
a. Framicetin Sulfat : 100 × 3 𝑔 = 0,03𝑔 pengenceran = 50
× 500 mg = 300mg
b. Basis : 3 g – 0,3 g = 2,7 g
• Vaselin = 1,35 g
• Adeps lanae = 1,35 g
7. Sterilisasi alat dan bahan :

No Alat dan bahan Cara sterilisasi Literature Waktu


Mulai Paraf Selesai Paraf
1 Kaca arloji, spatel, pengaduk Flambir 20 Watt I : 45
dan pinset detik
2 Beaker, Erlenmeyer dan Oven 170OC 30 Watt I : 139
corong menit
3 Ampul Oven 170OC 30 Watt I : 46
menit
4 Gelas ukur, pipet Autoclave FI IV
121OC 15 menit
5 Mortir + Stamper Bakar dengan Watt I : 63 - -
alcohol 95%
6 Karet pipet, karet tutup Rebus 30 menit Watt I : 53
7 Ayakan Autocalve ( - -
plastik ) oven (
logam )
8 Aqua pi Didihkan 30 Watt I : 12
menit
9 Aqua pi bebas pirogen Didihkan 30 Watt I : 52 - -
menit + 1 jam
10 Bebas pirogen Rendam dalam Watt I : 44
K2CrO4 asam
24 jam, bilas
dengan aqua pi
11 Bebas salep Oven 150OC 1 Watt I : 28 - -
jam
12 Larutan obat berair ( sediaan Autoclave FI IV
akhir ) 121OC 15 menit
8. Cara Kerja :
a. Siapkan alat dan bahan
b. Timbang kain kasa
c. Timbang basis (vaselin dan adeps lanae sterilkan dalam oven 1 jam)
d. Timbang framicetin sulfat yang sudah di sterilkan
e. Bakar lumpang, gerus basis dalam lumpang
f. Masukkan framicetin sulfat dalam lumpang, tambahkan basis gerus ad homogeny
g. Timbang kembali sebanyak 300mg ( M1 )
h. Masukkan M1, tambahkan basis gerus ad homogen
i. Masukan kasa steril , ratakan bahan obat diatas kasa steril
j. Dengan bantuan pinset , lipat kain kasa menjadi 2
k. Letakkan kain kasa di selembar kertas perkamen
l. Tutup sisi atasnya dengan steril
m. Masukan dalam kantong steril ( alumunium foil ), kemudian kemas dan beri etiket
9. Etiket dan wadah :
Wadah / Dus
KESFA-TULLE®

KOMPOSISI
Framicetin sulfate B.P. 1% yang diserap pada kasa pembalut
steril.
INDIKASI
Luka bakar, trauma, Infeksi kulit sekunder, luka dan
sirkumsisi.
CARA PEMAKAIAN
Bila perlu luka harus dibersihkan terleboh dahulu, kemudian
digunakan selembar tulle dengan ukuran yang sesuai
menutup luka tersebut. Ketika membalut luka yang bernanah,
tulle harus menutup seluruh luka. Jika mengeluarkan cairan
terus menerus sebaiknya tulle diganti paling sedikit sekali
sehari.
PERINGATAN PERHATIAN
Pada kebanyakan kasus, peyerapan antibiotika dapat
diabaikan. Namun apabila luas area tubuh yang mengalami
luka bakar mencapai 30% atau lebih, kemungkinan terjadinya
autotoksisitas pada pemakaian jangka panjang harus
diwaspadai.
EFEK SAMPING
Sesintivitas silang terhadap framycetin sulfate dapat terjadi
pada pasien yang telah diketahui alergi terhadap antibiotik
turunan streptomisin (neomycin, paramomycin,kanamycin).
KONTRAINDIKASI
Hipersensiti terhadap framycetin atau komponen lainnya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


Simpan mendatar pada suhu dibawah 30oC

Reg. No : DKL 7804519251A1


Bacth No. : 1520 LB
Exp. Date : SEPT 22
Mfg. Date : SEPT 18

HET 10 TULLE = Rp. 222.750


Diproduksi oleh :
PT. STIKES IKFA
JAKARTA - INDONESIA
10. Evaluasi :
Praktikum Sediaan Steril
1. Adityo Bayu Sasongko 03422119006
2. Annisa Hariyani 03422119037
3. Ayu Aulia Pratiwi 03422119053
4. Dinda Maulani 03422119085
5. Hasyifah Nabillah 03422119132
6. Reihana Nur Rahmadani 03422119238
Lembar Kerja

Nama Sediaan : Na. Lactas Infus

R/ Kelarutan pH Cara Sterilisasi Literatur


Asam Laktat 2,4 ml 1. Asam Laktat 5,0 - 7,0 o
120 /20 menit 1 atm ; Wattimena II hal
Natrium Hidroksida 1,14 gr Mudah larut dalam air (FI 1/2 jam 100o dalam 134-135)
Asam Cholida encer qs III hal 54) aliran uap
Natrium Chlorida 6 (Wattimena II hal 134) Farmakope
Kalium Chlorida 0,4 2. Nat. Hidroksida Indnesia III 1979
Kalsium Chlorida 0,4 Sangat Mudah larut dalam
Air untuk Injeksi ad 1000 ml air (FI III hal 412)
(Wattimena II hal 134)
3. Asam Chlorida encer

4. Nat. Chlorida
Mudah larut dalam air
(FI III hal 403)

5. Kalium Chlorida
Mudah larut dalam air
(FI III hal 329)

6. Kalsium Chlorida
Sangat mudah larut dalam
air (FI III hal 120)

1. Kelengkapan Resep : Lengkap

2. OTT ( Cahaya atau zat lain ) : -

3. Usul :
1. Penambahan Volume 10% (Karena penyaringan)
2. Penambahan Norit 0,1 (Untuk menghilangkan pirogen)
3. Bahan dilebihkan 5% (Karena diserap norit)

4. Perhitungan Dosis :

5. Teori Pendukung :
1. Wattimena II hal 134-135
2. Farmakope Indonesia Edisi III tahun 1979
6. Perhitungan :
Volume dalam sediaan 500 ml maka diperoleh :

1. Asam Laktat 2,4 ml = 1,2 ml


2. Natrium Hidroksida 1,14 gr = 0,57 gr
3. Asam Cholida encer qs = 175 m= qs
4. Natrium Chlorida 6
X 500ml/1000ml = 3
5. Kalium Chlorida 0,4 = 0,2
6. Kalsium Chlorida 0,4 = 0,2
7. Air untuk Injeksi ad 500 ml

Untuk perhitungan volume = 500 + 10% = 550 ml


550
• Asam Laktat = × 1,2 𝑚𝑙 = 1,32 𝑚𝑙 + 5% = 1,38 𝑚𝑙
500

550
• NaOH = 500
× 0,57 𝑔 = 0,627 𝑔 + 5% = 0,658 𝑔

550
• NaCl = 500
× 3 = 3,3 + 5% = 3,465

550
• KCl = 500
× 0,2 = 0,22 + 5% = 0,231

550
• CaCl2 = 500
× 0,2 = 0,22 + 5% = 0,231

• Norit = 0,1% × 550 = 0,55

• Aqua pro injeksi ad 500 ml

Perhitungan Isotonis
1. Langkah 1 : Jumlah NaCl agar isotonis pada sediaan 500 ml
= 0,9/100 X 500 ml = 4,5 gram
2. Langkah 2 : Jumlah nilai NaCl dalam sediaan
PTb
A. Asam Laktat = 0,41 (FI V hal1790)
B. Kalium Chlorida = 0,76 (FI V hal 1799)
C. Kalsium Chlorida = 0,51 (FI V hal 1799)
Rumus W x E
D. Asam Laktat = 0,41 x 1,38 = 0,5658
E. Kalium Chlorida = 0,76 x 0,231 = 0,756
F. Kalsium Chlorida = 0,51 x 0,231 = 0,118
3. Langkah 3 :
= 4,5 - (0,5658 + 0,756 + 0,118) = 4,5 - 1,4408 = 3,06 gr
7. Sterilisasi alat dan bahan :

No Alat dan bahan Cara sterilisasi Literature Waktu


Mulai Paraf Selesai Paraf
1 Kaca arloji, spatel, pengaduk Flambir 20 detik Watt I : 45
dan pinset
2 Beaker, Erlenmeyer dan corong Oven 170OC 30 Watt I : 139
menit
3 Ampul Oven 170OC 30 Watt I : 46
menit
4 Gelas ukur, pipet Autoclave 121OC FI IV
15 menit
5 Mortir + Stamper Bakar dengan Watt I : 63 - -
alcohol 95%
6 Karet pipet, karet tutup Rebus 30 menit Watt I : 53
7 Ayakan Autocalve ( - -
plastik ) oven (
logam )
8 Aqua pi Didihkan 30 Watt I : 12
menit
9 Aqua pi bebas pirogen Didihkan 30 Watt I : 52 - -
menit + 1 jam
10 Bebas pirogen Rendam dalam Watt I : 44
K2CrO4 asam 24
jam, bilas dengan
aqua pi
11 Bebas salep Oven 150OC 1 Watt I : 28 - -
jam
12 Larutan obat berair ( sediaan Autoclave 121OC FI IV
akhir ) 15 menit
8. Cara Kerja :
1. Buat aqua p.I bebas pirogen
2. Sterilkan dan bebas pirogen alat (dispensasi dibilas dengan bikromat asam dan aqua p.I bebas pirogen
3. Kalibrasi beaker 550 ml dan botol infus 500 ml
4. Timbang bahan , larutkan Natrium Hidroksida dengan aqua p. i lalu tambahkan asam laktat
kemudian dipanaskan dalam otoklaf 113o-116o selama 1 jam.
5. Larutan didingan kan (Campuran Larutan 1)
6. Bahan lain : Natrium Chlorida, Kalium Chlorida dan Kalsium Chlorida dilarutkan dengan aqua pro
injeksi di erlenmeyer kocok ad larut dan homogen. Tambahkan Campuran Larutan 1 , kocok ad
homogen.
7. Pengecekan pH = ….. (jika kurang asam ditambahkan HCl beberapa tetes/1ml)
8. Tambahkan norit, panaskan pada suhu 600 , 15 menit (catat waktu dan paraf pengawas)
9. Saring 2X dengan kertas saring rangkap 2. Filtrat 1 buang
10. Masukan dalam wadah infus
11. Sterilkan dalam autoclav (Na steril)
12. Beri etiket/label
KESFA RL
Lactat Ringer Intevenous Infusion
STERIL DAN BEBAS PIROGEN 500 ml
LARUTAN INFUS UNTUK PEMAKAIAN INTRAVENA
Setiap 500 ml larutan mengandung :
Asam Laktat 1,2 ml
Natrium Chlorida 0,57 g
Natrium Chlorida 3g
Kalium Chlorida 0,2
Kalsium Chlorida 0,2
Asam Chlorida encer qs
Water for injection ad 500 ml
Simpan pada suhu dibawah 30oC
Diproduksi olej PT. STIKES IKIFA, Jakarta - Indonesia
No.Reg : GKL9230500449A1
Batch : 300704
Exp. Date : Juni 2025
Mfg. Date : Juni 2020
Het Rp. : 15.153

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Lactat Ringer Intevenous Infusion


KESFA RL
Brosur

KESFA – RL Infus
Setiap 500 ml larutan mengandung :
Asam Laktat 1,2 ml
Natrium Chlorida 0,57 g
Natrium Chlorida 3g
Kalium Chlorida 0,2
Kalsium Chlorida 0,2
Asam Chlorida encer qs
Water for injection ad 500 ml

FARMAKOLOGI
RINGER LAKTAT merupakan larutan infus untuk memelihara keseimbangan atau mengganti
elektrolit dan cairan tubuh. Kalsium merupakan zat yang penting bagi integritas fungsional sistem
saraf, otot dan tulang. Kalsium berperan dalam mengatur fungsi jantung, fungsi ginjal, respirasi,
koagulasi darah, permeabilitas kapiler dan membran sel. Kalsium juga membantu dalam pelepasan
dan penyimpanan neurotransmitter dan hormon, peningkatan asam amino, absorpsi vitamin B12
dan sekresi lambung. Kalium berfungsi untuk memelihara fungsi ginjal dan keseimbangan asam-
basa. Konsentrasi kalium intrasel yang tinggi dibutuhkan untuk proses metabolisme sel. Natrium
berfungsi membantu memelihara keseimbangan cairan tubuh. Klorida merupakan anion terpenting
dalam memelihara keseimbangan elektrolit.
INDIKASI
RINGER LAKTATdiindikasikan untuk pengobatan kekurangan cairan dimana rehidrasi secara oral
tidak mungkin dilakukan.
KONTRA-INDIKASI
Hipernatremia
INTERAKSI OBAT
Preparat Kalium dan Kalsium akan meningkatkan efek digitalis.
DOSIS
Dosis tergantung pada usia, berat badan dan keadaan klinis penderita.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER


KEMASAN
Softbag infus dengan isi bersih 500 ml
No.Reg : GKL9230500449A1

PENYIMPANAN
Simpan pada suhu di bawah 30° C

Dibuat oleh : PT.STIKES IKIFA


Jakarta-Indonesia
9. Evaluasi :

a. Uji Organoleptis
Mengetahui penampilan fisik sediaan

b. Uji Ph
pH yang baik adalah kapasitas dapar yang dimilikinya memungkinkan penyimpanan lama
dan darah dapat menyesuaikan diri. Dapat dinyatakan memenuhi syarat uji pH sediaan infus
harus masuk pada rentang pH yakni 7,35-7,45. Jika sediaan cairan infus pH-nya diatas 7
dapat menimbulkan terjadinya nekrosis (rusaknya sel jaringan) dan hemilisa. Bila pH sediaan
dibawah 3, jaringan akan mengalami rasa sakit atau iritasi ( FI IV hal 1039 – 1040 )

c. Uji Kebocoran
Untuk memeriksa keutuhan kemasan agar terjaga sterilitas dan volume serta kestabilan
sediaan

d. Uji Kejernihan
Untuk melihat apakah larutan tersebut jernih dan bebas dari kotoran atau tidak maka itu perlu
dilakukan uji kejernihan secara visual

e. Uji Pirogenitas
Untuk mengetahui sediaan yang dibuat tersebut sudah bebas dari partikel asing yang
berbahaya atau pirogen atau belum

Anda mungkin juga menyukai