Anda di halaman 1dari 2

FORMULASI SEDIAAN STERIL INJEKSI ASAM ASKORBAT DALAM

PENGEMAS VIAL

Pada jurnal yang kita review kali ini membahas tentang praktikum
pembuatan injeksi Ampul Vitamin C. Dimana bahan – bahan yang digunakan
antara lain : Asam askorbat, Na2 EDTA, Na Benzoat, Na Asetat dan API bebas
oksigen. Untuk alat yang digunakan berupa Beker glass, pinset, spuit, corong
kaca, kertas saring, erlenmeyer, spatula, pipet tetes, kaca arloji, vial, perkamen,
sudip, oven, autoklaf.
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Tekonologi Farmasi Steril
Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Sumatera
Selatan. Praktikum dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2016.
Cara pembuatannya, Pertama-tama Sterilisasi alat yaitu Siapkan
ampul,beker glass, corong kaca, kaca arloji, erlenmeyer, lalu disterilisasi
kedalam autoklaf selama 15 menit suhu 18°C, lalu masukkan pinset, spatula, tube,
didalam oven suhu 121°C selama 30 menit. Langkah kedua yaitu membuat Aqua
pro injection bebas oksigen,dengan cara menimbang 1,5 gram karbon aktif lalu
di oven hingga bobot konstan. Kemudian didihkan 1 liter air lalu masukan karbon
aktif yang telah konstan. Didihkan air selama 10 menit lalu saring. Sterilisasi aqua
pro injection dengan autoklaf. Langkah ketiga yaitu Pembuatan injeksi vial
dengan cara siapkan alat dan bahan yang sudah steril, lalu menimbang Asam
askorbat, Na2 EDTA, Na Benzoat, Na Asetat q.s. dan API bebas oksigen.
Larutkan asam askorbat dalam sedikit API lalu disaring dengan kertas saring
sebanyak 3x. Kemudian larutkan Na2 EDTA dan Na benzoate dengan API dalam
wadah lain, lalu disaring dengan ketas saring sebanyak 3x. campurkan semua
bahan, ukur pH lalu tambahkan API ad 20 mL. Masukkan sediaan ke dalam vial,
tutup, beri etiket dan masukan kedalam pengemas sekunder.
Pada proses formulasi sediaan, metode sterilisasi yang digunakan untuk
sediaan ini berupa sterilisasi tipe c (penyaringan). Penyari yang digunakan berupa
kertas whatman no.40 yang telah disterilisasi terlebih dahulu. Filtrasi dilakukan
sebanyak tiga kali dalam proses pembuatan sediaan, untuk memastikan jika
sediaan yang dihasilkan benar-benar bebas dari senyawa-senyawa endotoksin
yang bersifat pirogen terhadap pasien
Dalam pembuatan sediaan injeksi ini, digunakan Vitamin C sebagai bahan
aktif dari sediaan. Vitamin C diindikasikan sebagai pencegahan dan pengobatan
skorbut atau defisiensi Vitamin C. Eksipien yang digunakan pada sediaan ini
berupa Dinatrium EDTA, Natrium Benzoat, dan Natrium Asetat, dengan variasi
konsentrasi yang berbeda untuk Na2EDTA dan natrium benzoate.

Variasi Formula
Bahan Konsentrasi
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4
Vit C 50 50 50 50
Na2 EDTA 0,0025 0,005 0,0025 0,005
Na Asetat Qs qs qs qs
Na Benzoat 0,5 0,5 0,25 0,25
API 20 mL 20 mL 20 mL 20 mL
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap sediaan yang dihasilkan, keempat
variasi formulasi sediaan tidak menunjukkan perbedaan warna. Warna sediaan
yang dihasilkan cenderung bening sedikit kekuningan. Volume sediaan yang
dibuat untuk masing-masing vial sebesar 20ml, dan sediaan diaplikasikan secara
multiple dose atau penggunaan berulang.
Dari Review jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa
1. Vial adalah salah satu wadah dari bentuk sediaan steril yang umumnya
digunakan pada dosis ganda dengan volume bervariasi hinggal 500 mL.
2. Vitamin C yang digunakan sebagai zat aktif dari sediaan vial memiliki fungsi
sebagai antiskorbut.
3. Eksipien yang digunakan pada formulasi berupa Na2EDTA sebagai penghelat
logam, Natrium benzoate sebagai pengawet, dan natrium asetat sebagai
pengatur keasaman (pH).
4. Aqua pro injection yang digunakan dalam sediaan vitamin C berupa API bebas
O2, dan vial yang digunakan berupa vial gelap, untuk mencegah proses
oksidasi.
5. Metode sterilisasi yang dilakukan pada sediaan berupa steriliasi tipe c
(filtrasi).
6. Keempat variasi formula yang digunakan dalam proses pembuatan sediaan
injeksi vial tidak menunjukkan perbedaan dilihat dari organoleptic sediaan.

Anda mungkin juga menyukai